Dokumen tersebut membahas perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional. Ekonomi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip Islam seperti larangan riba dan mengedepankan keadilan, sedangkan ekonomi konvensional berfokus pada pertumbuhan ekonomi. Beberapa perbedaan kunci antara keduanya adalah sistem bagi hasil, larangan riba, pengawasan oleh dewan syariah, dan pembagian keuntungan.
Menurut ilmu ekonomi, investasi adalah pengeluaran penanaman modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi demi menambah kemampuan produksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomian.
sumber : https://www.dbs.com/id/treasures-id/investments/default.page
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Menurut ilmu ekonomi, investasi adalah pengeluaran penanaman modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi demi menambah kemampuan produksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomian.
sumber : https://www.dbs.com/id/treasures-id/investments/default.page
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Dua tujuan dalam kebijakan ekonomi yang ingin dicapai namun sering bertentangan adalah inflasi yang rendah dan pengangguran yang rendah. Misalnya, pembuat kebijakan menggunakan kebijakan fiskal / moneter untuk memperbesar permintaan agregat. Kebijakan ini akan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek ke titik output yang lebih tinggi dan tingkat harga yang lebih tinggi.
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAn Nisbah
Abstract: In Islamic banking financial institutions, financing is a very big asset that the funding should be maintained based on the quality of the precautionary principle. The precautionary principle is Bank management guideliness that must be adhered, in order to create a sound, robust and effcient in accordance with the provisions of the legislation. Application of the precautionary principle by Islamic banks one of which is manifested in the analysis is to analyze the financing of confdence in the willingness and ability of prospective clients to settle all its obligations in time, before the Islamic Bank disburses funds to customers Recipient Facility “. The confdence gained from assessment against characteristic carefully, capability, capital, collatera, and business prospects of the receiving facility prospective customers (character, capacity, capital , collateral, condition). Islamic banks provide fnancing hope that funding is running smoothly, customers comply with what was agreed in the agreement and paid when
due. But it can happen in the financing period financing problems arise.
The efforts made by the Islamic Bank to deal with the problem of financing the rescue financing problems with restructuring efforts if the customer still has a good faith within the meaning still want to be invited to cooperate in the effort to rescue fnancing problems , but if the customer has not acting in good faith in the sense of cooperative in an effort to rescue the troubled financing Islamic bank will make solving the fnancing problems .
Keywords : Financing , Islamic Banking , 5C
Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada landasan falsafah yang dianutnya. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru kebalikannya. Hal inilah yang menjadi perbedaan yang sangat mendalam terhadap produk-produk yang dikembangkan oleh bank syariah, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah jual beli serta kemitraan yang dilaksanakan dalam bentuk bagi hasil. Dengan demikian sebenarnya semua jenis transaksi perniagaan melalu bank syariah diperbolehkan asalkan tidak mengandung unsur bunga (riba).
PERKEMBANGAN SISTEM PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA.docxAfrizaLeonita
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perkembangan sistem perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini bersifat penelitian pustaka (library research) yang memfokuskan pada pengelolaan data secara kualitatif dengan metode analisis data yang menggunakan metode deskripsi-analisis. Penelitian ini membahas apa itu perbankan syariah? Apa saja sistem dari perbankan syariah? Bagaimana perkembangan sistem perbankan syariah di Indonesia? Konsep apa yang membedakan perbankan syariah dengan perbankan konvensional?. Hasil dari penelitian ini adalah perbankan Indonesia saat ini dimeriahkan dengan adanya bank syariah yang memasarkan produk keuangan dan investasi dengan cara yang berbeda dari bank konvensional. Perbankan syariah sendiri merupakan bank yang dalam menjalankan kegiatan usahanya memakai prinsip-prinsip syariah islam yang berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits serta tidak mengandalkan riba maupun bunga dalam transaksinya.
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
1. 10/8/2019 https://www.ktinpremium.id/6-perbedaan-ekonomi-syariah-dan-konvensional/
https://www.ktinpremium.id/6-perbedaan-ekonomi-syariah-dan-konvensional/ 1/3
6 Perbedaan Ekonomi Syariah dan Ekonomi
Konvensional
Penulis Arif K-Tin - 23 September 2019
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional secara prinsip.
Di negara Indonesia terdapat beberapa contoh variasi produk keuangan syariah seperi yang terdapat di
pegadaian syariah yang menyediakan penjualan emas, pendanaan pengusaha mikro hingga pendanaan
untuk kendaraan bermotor.
Sebenarnya apa sih ekonomi syariah itu.?
Ekonomi syariah atau yang disebut juga dengan ekonomi Islam adalah bentuk percabangan ilmu ekonomi
yang dilandaskan pada nilai nilai islam. Ekonomi islam ini melandaskan pada syariat islam yang berasal
dari Al Qur’an dan sunnah , ijma’, dan Qiyas. Berikut adalah karakteristik ekonomi syariah, antara lain:
Menggunakan Sistem Bagi Hasil Salah satunya yaitu prinsip ekonomi syariah adalah pembagian
kepemilikan yang mengedepankan keadilan yang artinya, keuntungan yang diperoleh dari aktivitas
ekonomi dibagi secara adil, misalnya dalam perbankan syariah ada bagian keuntungan untuk bank
maupun untuk nasabah.
Prinsip dasar ekonomi syariah – pengertian ekonomi syariah
Menggabungkan antara Nilai Spiritual dan Material
Ekonomi syariah hadir sebagai wujud dalam membantu perekonomian para nasabah untuk mendapatkan
keuntungan sesuai ajaran Islam. Kekayaan yang diperoleh dari kegiatan ekonomi dapat digunakan untuk
zakat, infaq, dan shodaqah sesuai ajaran Islam.Memberikan Kebebasan sesuai Ajaran Islam.
Ekonomi syariah ini memberikan kebebasan pada para pelaku ekonomi untuk bertindak sesuai hak dan
kewajiban mereka dalam menjalankan dan mengelola perekonomian dan kegiatan yang dilakukan
haruslah positif sesuai ajaran yang berlaku dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan.
Terikat dengan Aqidah, Syariah, serta Modal.
2. 10/8/2019 https://www.ktinpremium.id/6-perbedaan-ekonomi-syariah-dan-konvensional/
https://www.ktinpremium.id/6-perbedaan-ekonomi-syariah-dan-konvensional/ 2/3
Sumbe :
www.google.co.id
Semua kegiatan perkonomian didasarkan pada Aqidah ,sayriah dan moral untuk menyeimbangkan
perkonomian.
Menjaga keseimbangan Jasmani dan Rohani.
Perekonomian syariah ini tujuannya bukan hanya sekedar keunutngan sik saja, namun diarahkan untuk
mendapatkan keuntungan dan ketenangan batin dalam hidup seseorang.
Akhir – akhir ini banyak yang membandingkan antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional. Dalam
ekonomi syariah dan ekonomi konvensional ada beberapa perbedaan, baik dari segi prinsip dan
penerapannya.
baca juga : https://www.ktinpremium.id/cara-bisnis-waralaba-yang-benar/
Apabilan diabmil secara garis besarnya, ekonomi syariah dibuat dan berkembang
berdasarkan ketentuan dalam agama islam, yang berbeda dengan ekonomi konvensional.
Antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional yang paling mudah diketahui adalah
mengenai bunga. Dalam ekonomi syariah hanya mengenal bagi hasil dan bukan bunga. Sementara dalam
ekonomi konvensional anda akan menemukan adanya bunga.
Berikut adalah perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional.
Prinsip Dasar
Nah prinsip prinsip dasar ekonomi syariah dan ekonomi konvensional memiliki perbedaan yang cukup
mendasar. Inilah yang sangat mempengaruhi perbedaan segala tujuan, tindakan, norma serta
pengembangan prinsip. Ekonomi konvensional bertujuan untuk melakukan pertumbuhan ekonomi.
Sistem konvensional menganggap ketika pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik maka semua orang
akan mencapai kepuasan individu yang diinginkan.
Sementara ekonomi syariah mempunyai prinsip bahwa agama dan ekonomi memiliki kaitan yang sangat
erat, dimana kegiatan ekonomi dilakukan sebagai ibadah.
Perjanjian kredit
Didalam ekonomi konvensional perjanjian kredit dikenal dengan adanya perjanjian pokok atau baku.
Perjanjian baku merupakan perjanjian yang dibuat sepihak. Perjanjian ini telah terlebih dahulu dibuat oleh
pihak tertentu bahkan sebelum pihak lain datang.
Hak milik
Terdapat juga perbedaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah mengenai hak milik
seseorang. Dua sistem ini memang sama-sama mengakui adanya hak milik seseorang akan tetapi
perbedaan yang sangat jauh mengenai cara mendapatkan hak milik serta ketentuan mengenai hak milik
tesebut.
Perbedaan Investasi
Perebedaan yang yang dimiliki antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional adalah tentang
investasi. Lembaga seperti bank syariah dapat meminjamkan dananya pada seseorang jika jenis usaha
yang baik dan halal. Dalam bank konvensional, seseorang diperbolehkan mengajukan pinjaman selama
usaha yang dijalankan diperbolehkan dan dalam hukum positif.
3. 10/8/2019 https://www.ktinpremium.id/6-perbedaan-ekonomi-syariah-dan-konvensional/
https://www.ktinpremium.id/6-perbedaan-ekonomi-syariah-dan-konvensional/ 3/3
Pembagian Keuntungan
Poin yang ini paling sering diketahui oleh masyarkat banyak. Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
memiliki ketentuan yang berbeda dalam pembagian keuntungan. Bank konvensional menggunakan
sistem bunga tetap ataupun mengambang. Sistem bunga tersebut diaplikasikan dalam semua pinjaman
yang diberikan kepada nasabah.
Sementara bank syariah yang menggunakan ekonomi syariah tidak menggunakan sistem bunga, baik
bunga tetap atau bunga mengambang. Pembagian keuntungan dalam bank syariah disesuaikan dengan
akad atau kerjasama yang telah disepakati di awal atau pada saat perjanjian.
Pengawasan
Hal pengawasan ini, anda akan memahami adanya perbedaan antara bank konvensional dan bank
syariah. Didalam operasional, bank konvensional diawasi sesuai dengan peraturan pemerintah dan
hukum positif. Bank konvensional dapat diawasi oleh lembaga tertentu dan pihak internal di dalamnya.
Sementara bank syariah tidak hanya diawasi oleh pemerintah atau lembaga tertentu namun juga memiliki
dewan pengawas yang berbeda dari bank konvensional. Dewan pengawas dalam bank syariah terdiri dari
ahli ekonomi yang memahami qih muamalah dan sekumpulan ulama.
lebih seru lagi klik : https://www.ktinpremium.com/
Sekian penjelasan tentang perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional.
Semoga bermanfaat..