Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...infomagetan
PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI UU 14/2008 TENTANG
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Disampaikan di MAGETAN,
15 DESEMBER 2011
BIO DATA
Bio Data
TUJUAN UNDANG-UNDANG
UU No. 14 tahun 2008
TUNTUTAN REFORMASI
TUNTUTAN REFORMASI DAN TRANSPARANSI
Jeremy Bentham, filsuf kelahiran Inggris lebih dari 250 tahun lalu menyebutkan:
Berbagai macam penyelewengan sangat mungkin terjadi pada lembaga yg tidak terbuka. Hanya dengan keterbukaan , pengawasan dan keadilan bisa terwujud
Meutghia Ganie Rochman, sosiolog:
Transparansi dan akuntabilitas adalah kata kunci reformasi birokrasi. (Tri Agung K, Kompas21/12/09).
Dari lima sasaran reformasi birokrasi yang pernah digadang-gadang berbagai kalangan, yakni;
1. Birokrasi yang bersih
2.Birokrasi yang efisien dan hemat
3.Birokrasi yang transparan
4.Birokrasi yang melayani, dan
5.Birokrasi yang terdesentralisasi,
Konon baru sasaran yang kelimalah (birokrasi yang terdesentralisasi) yang baru terlaksana.
Secara sederhana dapat dideskripsikan: UU KIP mengatur, bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi publik dari setiap Badan Publik, dan Badan Publik wajib menyediakan dan memberikannya. Apabila masyarakat (selaku pemohon informasi) tidak mendapatkan informasi publik yang dimintanya atau tidak puas atas pelayanan Badan Publik, dapat mengadukannya ke Komisi Informasi. Bahkan meminta keadilan sampai ke Mahkamah Agung. Untuk memudahkan pembahasan mengenai UU KIP ini, paling tidak ada sejumlah pertanyaan teknis;
1. INFORMASI YG BAGAIMANA YG HARUS DISEDIAKAN / DIBERIKAN BADAN PUBLIK?
2. BAGAIMANA PROSEDURNYA?
3. APAKAH SEMUA INFORMASI TERBUKA ATAU ADA PENGECUALIAN? BAGAIMANA
MENENTUKANNYA? SIAPA YG BERHAK MENENTUKAN INFORMASI YG DIKECUALIKAN?
4. APA PERAN KOMISI INFORMASI?
5. APA KRITERIA ATAU SIAPA SAJA YG DISEBUT BADAN PUBLIK?
6. LALU, BAGAIMANA BADAN PUBLIK MENGHADAPI PERMINTAAN INFORMASI DARI
MASYARAKAT DAN SIAPA PEJABAT YG BERTANGGUNGJAWAB?
7. INFORMASI PUBLIK APA SAJA YANG HARUS DIUMUMKAN SECARA BERKALA DAN
WAJIB DISEDIAKAN SETIAP SAAT ?
8.BAGAIMANA MELAKUKAN UJI KONSEKWENSI?
9. BAGAIMANA MELAKSANAKAN BANDING ADMINISTRATIF?
10. BAGAIMANA MENGAJUKAN PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI?
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Keberadaan Komisi Informasi
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Komisi Informasi Pusat dan Provinsi
Komisi Informasi Pusat bertugas:
menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi non litigasi;
menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di daerah selama Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota belum terbentuk; dan
memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan Undang-Undang ini kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia setahun sekali atau sewaktu-waktu jika diminta.
3. Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota bertugas menerima, ...
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 093A TAHUN 2013
TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK
BPPT
Materi sosialisasi Komisi Informasi tentang "Keterbukaan Informasi Publik" di...infomagetan
PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI UU 14/2008 TENTANG
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Disampaikan di MAGETAN,
15 DESEMBER 2011
BIO DATA
Bio Data
TUJUAN UNDANG-UNDANG
UU No. 14 tahun 2008
TUNTUTAN REFORMASI
TUNTUTAN REFORMASI DAN TRANSPARANSI
Jeremy Bentham, filsuf kelahiran Inggris lebih dari 250 tahun lalu menyebutkan:
Berbagai macam penyelewengan sangat mungkin terjadi pada lembaga yg tidak terbuka. Hanya dengan keterbukaan , pengawasan dan keadilan bisa terwujud
Meutghia Ganie Rochman, sosiolog:
Transparansi dan akuntabilitas adalah kata kunci reformasi birokrasi. (Tri Agung K, Kompas21/12/09).
Dari lima sasaran reformasi birokrasi yang pernah digadang-gadang berbagai kalangan, yakni;
1. Birokrasi yang bersih
2.Birokrasi yang efisien dan hemat
3.Birokrasi yang transparan
4.Birokrasi yang melayani, dan
5.Birokrasi yang terdesentralisasi,
Konon baru sasaran yang kelimalah (birokrasi yang terdesentralisasi) yang baru terlaksana.
Secara sederhana dapat dideskripsikan: UU KIP mengatur, bahwa masyarakat berhak mendapatkan informasi publik dari setiap Badan Publik, dan Badan Publik wajib menyediakan dan memberikannya. Apabila masyarakat (selaku pemohon informasi) tidak mendapatkan informasi publik yang dimintanya atau tidak puas atas pelayanan Badan Publik, dapat mengadukannya ke Komisi Informasi. Bahkan meminta keadilan sampai ke Mahkamah Agung. Untuk memudahkan pembahasan mengenai UU KIP ini, paling tidak ada sejumlah pertanyaan teknis;
1. INFORMASI YG BAGAIMANA YG HARUS DISEDIAKAN / DIBERIKAN BADAN PUBLIK?
2. BAGAIMANA PROSEDURNYA?
3. APAKAH SEMUA INFORMASI TERBUKA ATAU ADA PENGECUALIAN? BAGAIMANA
MENENTUKANNYA? SIAPA YG BERHAK MENENTUKAN INFORMASI YG DIKECUALIKAN?
4. APA PERAN KOMISI INFORMASI?
5. APA KRITERIA ATAU SIAPA SAJA YG DISEBUT BADAN PUBLIK?
6. LALU, BAGAIMANA BADAN PUBLIK MENGHADAPI PERMINTAAN INFORMASI DARI
MASYARAKAT DAN SIAPA PEJABAT YG BERTANGGUNGJAWAB?
7. INFORMASI PUBLIK APA SAJA YANG HARUS DIUMUMKAN SECARA BERKALA DAN
WAJIB DISEDIAKAN SETIAP SAAT ?
8.BAGAIMANA MELAKUKAN UJI KONSEKWENSI?
9. BAGAIMANA MELAKSANAKAN BANDING ADMINISTRATIF?
10. BAGAIMANA MENGAJUKAN PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI?
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Keberadaan Komisi Informasi
LEMBAGA MEDIASI DAN AJUDIKASI
Komisi Informasi Pusat dan Provinsi
Komisi Informasi Pusat bertugas:
menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi dan/atau Ajudikasi non litigasi;
menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik di daerah selama Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota belum terbentuk; dan
memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan Undang-Undang ini kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia setahun sekali atau sewaktu-waktu jika diminta.
3. Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota bertugas menerima, ...
PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 093A TAHUN 2013
TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PUBLIK
BPPT
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikLBH Masyarakat
Indonesia, beberapa waktu yang lalu telah mengesahkan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Kehadiran undang-undang ini tentu layak mendapat apresiasi positif karena menjadi landasan hukum bagi setiap orang untuk hak atas informasi, sekalipun dalam beberapa hal, undang-undang ini memiliki keterbatasan.
Buku saku ini disusun sebagai upaya untuk mengenalkan undang-undang yang baru tersebut kepada Pendamping masyarakat dan aktivis Ornop. Diharapkan setelah membaca buku saku ini dapat memperoleh pemahaman yang mendasar mengenai undang-undang tersebut, sehingga dapat menggunakannya ketika diperlukan
terutama dalam kerja-kerja mendampingi masyarakat.
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptxssuser55d8f7
UUD 1945
Undang – Undang 7 tahun 2023 perubahan Undang – undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
UU 27 tahun 2022 tentang Pelindungan data pribadi
Peraturan KPU nomor 3 tahun 2022 tentang tahapan program dan jadwal Pemilihan Umum
3 Elemen penting dalam Pemilu
Penyelenggara
Peserta Pemilu
Pemilih
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1Tahun 2017 Tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikLBH Masyarakat
Indonesia, beberapa waktu yang lalu telah mengesahkan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Kehadiran undang-undang ini tentu layak mendapat apresiasi positif karena menjadi landasan hukum bagi setiap orang untuk hak atas informasi, sekalipun dalam beberapa hal, undang-undang ini memiliki keterbatasan.
Buku saku ini disusun sebagai upaya untuk mengenalkan undang-undang yang baru tersebut kepada Pendamping masyarakat dan aktivis Ornop. Diharapkan setelah membaca buku saku ini dapat memperoleh pemahaman yang mendasar mengenai undang-undang tersebut, sehingga dapat menggunakannya ketika diperlukan
terutama dalam kerja-kerja mendampingi masyarakat.
sosialisasi dan pendidikan pemilih pemilu 2024.pptxssuser55d8f7
UUD 1945
Undang – Undang 7 tahun 2023 perubahan Undang – undang 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
UU 27 tahun 2022 tentang Pelindungan data pribadi
Peraturan KPU nomor 3 tahun 2022 tentang tahapan program dan jadwal Pemilihan Umum
3 Elemen penting dalam Pemilu
Penyelenggara
Peserta Pemilu
Pemilih
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 1Tahun 2017 Tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2014 ttg Standar Layanan Informasi Pemilu
1. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1
Tahun 2014 tentang Standar Layanan
dan Prosedur Penyelesaian Sengketa
Informasi Pemilihan Umum
AfrizalTjoetra
Ketua Komisi Informasi Aceh
Banda Aceh, 18 Juni 2014
www.komisiinformasi.acehprov.go.id
2. Yang dimaksud dengan Informasi Pemilu
Informasi Pemilu adalah informasi publik yang dihasilkan, disimpan, dikelola,
dikirim, dan/atau diterima oleh penyelenggara pemilu dalam setiap tahapan
pemilu. *pasal 1 ayat (3)
Informasi yang dihasilkan dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu
anggota DPR,DPD dan DPRD, presiden dan wakil presiden, gubernur, bupati
dan walikota sebagaimana yang ditetapkan oleh penyelenggaran pemilu
berdasarkan peraturan perundang-undangan. *pasal 2 huruf a,b dan c
3. Siapa Penyelenggara Pemilu *pasal 1 ayat (5)
Lembaga yang menyelenggarakan pemilu yang terdiri atas
Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu
sebagai satu kesatuan fungsi penyelenggara pemilu untuk
memilih anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan wakil
presiden secara langsung oleh rakyat, serta untuk memilih
gubernur, bupati, dan walikota secara demokratis
4. Tata Cara Permohonan Informasi Pemilu
Pemohon *ayat (1) Badan Publik * ayat (2) sampai (8)
Mengajukan permohonan kepada Badan
Publik dalam bentuk tertulis atau tidak
tertulis melalui sarana elektronik atau
nonelektronik
Wajib mencatat nama dan alamat pemohon informasi, subyek dan format
informasi dan serta cara penyampai informasi yang diminta
Wajib mencatat permohonan informasi yang diajukan secara tidak tertulis
(lisan)
Wajib memberi tanda bukti penerimaan permohonan informasi sebagaimana
dimaksud berupa nomor pendaftaran pada saat permohonan
Dalam hal permohonan disampaikan secara langsung atau surat elektronik,
nomor pendaftaran diberikan saat penerimaan permohonan
Dalam hal permohonan disampaikan melalui surat, pengiriman nomor
pendaftaran dapat diberikan bersamaan dengan pengiriman informasi
Wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis dalam 2 (dua) hari kerja sejak
diterimanya permohonan (isi pemberitahuan berisikan….slide berikutnya)
Dapat memperpanjang waktu untuk mengirimkan pemberitahuan sebagaimana
dimaksud dalam 2(dua) hari kerja berikutnya dengan memberikan alasan secara
tertulis
5. Isi PemberitahuanTertulis Badan Publik
*pasal 4 ayat (7)
• Informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya ataupun tidak
• Pemberitahuan BP penyelenggara pemilu yang menguasai informasi apabila informasi
yang diminta tidak berada di bawah penguasaannya dan badan publik yang menerima
permonohan mengetahu keberadaan informasi yang diminta
• Penerimaan dan penolakan permohonan dengan alasan yang tercantum sebagaimana
dimaksud dalam pasal 17 UUKIP
• Dalam hal permohonan diterima seluruhnya atau sebagian dicantumkan materi informasi
yang akan diberikan
• Dalam hal dokumen mengandung materi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 17 UUKIP, maka informasi yang dikecualikan dapat dihitamkan dengan disertai alasan
penghitaman
• Alat penyampai dan format informasi yang diberikan
• Biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi yang diminta
6. Keberatan *pasal 5
Setiap pemohon informasi pemilu dapat mengajukan keberatan secara tertulis
kepada atasan PPID berdasarkan alasan berikut;
a. Penolakan atas permohonan informasi berdasarkan alas an pengecualian
sebagaimana dimaksud pasal 17 UUKIP
b. Tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
UUKIP
c. Tidak ditanggapinya permohonan informasi
d. Permohonan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta
e. Tidak dipenuhinya permohonan informasi
f. Pengenaan biaya yang tidak wajar
g. Penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam peraturan ini
7. Tata cara pengajuan keberatan *pasal 6
(1)Pemohon informasi mengajukan keberatan dalam
jangka waktu 2 (dua) hari kerja setelah ditemukannya
alasan sebagaimana dimaksud pasal 5
(2)Atasan PPID sebagaimana dimaksud dalam pasal 5
memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan
dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya
keberatan secara tertulis
8. Penyelesaian sengketa Informasi Pemilu
*pasal 7
Permohonan penyelesaian sengketa informasi pemilu diajukan dalam 2 (dua) hari
kerja sejak:
a. Tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima oleh pemohon; atau
b. Berakhirnya jangka waktu 3 (tiga) hari kerja untuk atasan PPID memberikan
tanggapan tertulis
catatan: selanjutnya proses penyelesaiannya di KIA mengacu juga pada Perki 1Tahun
2013 ttg PPSIP