Perang Napoleon (abad ke-19) melibatkan konflik Prancis melawan Eropa dan memiliki dampak global termasuk di Indonesia, di mana Inggris menaklukkan Jawa dari Belanda pada 1811 namun hanya berkuasa 5 tahun hingga kekalahan Napoleon 1815.

1. Perang Napoleon (juga dikenal sebagai Perang Napoleonik) adalah serangkaian konflik
militer yang berlangsung antara Prancis Napoleon Bonaparte dan sekutu-sekutunya
melawan berbagai negara Eropa dari awal abad ke-19 hingga tahun 1815. Sementara
perang tersebut adalah perang Eropa yang melibatkan Prancis, konflik ini juga memiliki
dampak global, termasuk di wilayah jajahan kolonial.
Pada awal abad ke-19, Inggris memiliki jajahan di berbagai tempat di dunia, termasuk di
Indonesia. Di wilayah Indonesia, Inggris memiliki pos-pos perdagangan dan benteng-
benteng yang mereka kuasai. Salah satu contohnya adalah Penaklukan Pulau Java oleh
Inggris pada tahun 1811 selama Perang Napoleon. Penaklukan ini terjadi ketika Inggris
menyerang dan merebut Pulau Jawa dari penguasa Belanda, yang berada di bawah
pengaruh Prancis pada saat itu.
Pendudukan Inggris di Jawa berlangsung selama sekitar lima tahun, antara tahun 1811
hingga 1816, ketika Belanda mengambil kembali kendali atas Jawa setelah Napoleon
dikalahkan di Eropa pada tahun 1815. Selama masa pendudukan Inggris, terjadi
beberapa perubahan administratif dan ekonomi di Jawa, termasuk pengenalan sistem
hukum Inggris dan kebijakan ekonomi yang berdampak pada produksi tanaman
komersial seperti kopi dan gula.
Namun, Inggris tidak berhasil mendominasi seluruh Indonesia atau wilayah-wilayah lain
di Asia Tenggara selama Perang Napoleon. Ketika Perang Napoleon berakhir dan Inggris
mengembalikan wilayah-wilayah jajahan kepada negara-negara yang semula
menguasainya, Belanda kembali mengendalikan Indonesia.
Jadi, Perang Napoleon memiliki dampak terbatas terhadap penguasaan Inggris di
Indonesia, terutama di Pulau Jawa, dan penguasaan ini hanya berlangsung selama
beberapa tahun selama konflik tersebut.