SlideShare a Scribd company logo
Penyakit Paru akibat kerja
(occupational pneumoconiosis)
Tri Martiana
PENGERTIAN
• Adalah reaksi pada paru akibat paparan
debu, sehingga terjadi perubahan struktur
(anatomis)paru.
• Kelainan tersebut umumnya permanen
• Bagian paru yang rusak adalah parenkim
(alveolus dan sekitarnya)
• Bentuk reaksi paru bervariasi, bergantung
jenis debu pemaparnya
Contoh Penyakit Paru akibat kerja
(pnemokoniosis) :
– Silikosis [SiO2]
– Asbestosis [asbestos]
– Coal worker pnumokoniosis (CWP) [batubara]
– Byssinosis [kapas, henep, rosela]
– Lain-lain, akibat paparan debu berilium, barium,
besi, timah putih, dll.
Penyakit paru kerja :
– Kanker
– CWP
– Asbestosis
– Byssinosis
– Silikosis
– Asma
– Pnemonitis hipersensitif
ANATOMI DAN FISIOLOGI PARU
• Mukosa saluran napas
• Mukosa saluran napas
• Masuknya oksigen dari alveoli ke kapiler
• Inding alveolus
Peranan saluran pernafasan ini penting pada lingkungan yangPeranan saluran pernafasan ini penting pada lingkungan yang
banyak mengandung pajanan uap, debu, gas, fume , mistbanyak mengandung pajanan uap, debu, gas, fume , mist
yang dapat masuk melalui saluran pernafasanyang dapat masuk melalui saluran pernafasan
Reaksi yang timbul tergantung dari sifat polutan dan besarReaksi yang timbul tergantung dari sifat polutan dan besar
kecilnya diameter inhalant:kecilnya diameter inhalant:
- debu/aerosoldebu/aerosol Ǿ >15 µmǾ >15 µm keluar sal.nafas ataskeluar sal.nafas atas
- Partikel 5-15 µmPartikel 5-15 µm  mukosilia nasopharynx, direjectmukosilia nasopharynx, direject
- Partikel 0,5-5 µmPartikel 0,5-5 µm  mukosiliarmukosiliar alveolialveolimakrofagmakrofag 
limphatiklimphatik
- Partikel < 0,5 µmPartikel < 0,5 µm  mengambang di udara dan tidak diretensimengambang di udara dan tidak diretensi
- Serat Ǿ< 3 µm panjang hingga 100 µm dapat mencapai- Serat Ǿ< 3 µm panjang hingga 100 µm dapat mencapai
saluran terminalissaluran terminalis  tdk dapat dibersihkan oleh makrofagtdk dapat dibersihkan oleh makrofag
namun akan dibungkus oleh bbrp makrofag hingganamun akan dibungkus oleh bbrp makrofag hingga
membentuk nodulemembentuk nodule
DEBU
• Partikel padat (yang melayang-layang di
udara) yang terbentuk dari proses alami
maupun buatan
• Proses alami : letusan gunung, badai, dll
• Buatan : penggilingan, penghancuran,
penggerindaan, penghalusan, dll.
• Asal zat : anorganik (mineral), organik
(tanaman, binatang)
• Bentuk : bulat / lonjong, kristal, serat
• Dipengaruhi gaya gravitasi
• Ukuran : >0 – 100 mikron (mikrometer = 10-6
meter = µ)
• Mempunyai kepadatan (densitas) tertentu
• Dapat tercampur bahan lain atau
mikroorganisme
• Bila diinhalasi : deposit (menempel) pada
mukosa saluran pernapasan atau terlarut
• DEPOSIT DEBU :
– Di mana debu akan terdeposit, dipengaruhi oleh
• ukurannya (diameter aerodinamik)
• Densitas debu
• Kecepatan bernapas
– Ukuran :
• > 20 µ : sebagian besar di hidung
• 5 µ : ± 50% di hidung
• 1 – 7 µ (terutama 2 – 4 µ) : di alveoli
• Mekanisme deposit debu
– Sedimentasi : karena pengaruh gravitasi
– Inertial impaction : karena perubahan struktur
(belokan) saluran pernapasan
– Intersepsi : biasanya pada debu berbentuk serat
– Diffusi : biasanya pada debu dengan ukuran
sangat kecil (< 0,5 µ), terdeposit di mana saja
Pembersihan debu dari saluran napas :
Saluran napas :
1. Rambut hidung
2. Batuk, bersin, muntah
3. Mucocilliary escalator : kerja sama antara
gerakan silia dengan mukus (lendir)
Alveolus :
Fagositosis oleh makrofag, Imunoglobulin A
SILIKOSIS
• Agen : debu silika bebas(free-crystalline silica),
(bedakan dengan silikat !)
– SiO2 , kristal heksagonal (bentuk amorf tak berbahaya)
– Mineral plg banyak di bumi
– Berisiko jika kandungan SiO2 >1%
– Sumber : pasir kwarsa, batu granit, tanah gerabah, dll
– Pekerja berisiko : tambang, drilling, keramik, sand blaster,
industri ampelas/gerinda, pencetakan logam
• Penyakit yang sering menyertai : tbc, penyakit
obstruktif paru, kanker
Klinis :
– Kasus tak banyak, sering misdiagnosis
– Digolongkan : kronik (simple), berkembang
(accelerated) dan akut
• SILIKOSIS KRONIK :
o Setelah terpapar > 20 tahun pada dosis rendah
o Umumnya tanpa keluhan.
o Keluhan (bila ada) : napas pendek dan batuk
o Dapat berkembang menjadi bentuk progresif :
progressive massive fibrosis (pmf)
o Progresif : penurunan fungsi (restriksi), distorsi
bronki.
o Komplikasi : kegagalan kardio-respirasi
o Radiologis : egg shell calcification (pengkapuran
getah bening hilus)
• SILIKOSIS BERKEMBANG
o Akibat paparan pada dosis tinggi > 5 tahun
o Secara cepat berkembang menjadi pmf
o Keluhan napas pendek muncul lebih awal
o Cepat mengalami hipoksia
o Nodul mengalami konsolidasi membesar > 1 cm
• SILIKOSIS AKUT :
o Akibat paparan dengan dosis sangat tinggi dalam
waktu beberapa minggu – tahun (1 – 3 tahun)
o Pekerja berisiko : sandblaster, flint crusher,
keramik
o Keluhan & gejala : sesak, febris, batuk, berat
badan turun
o Gejala lain : sering diserta odema paru atau
extrinsic allergic alveolitis
• Komplikasi :
 Tuberkulosis dan infeksi aportunis
 Pnemotoraks
 Rematoid dan penyakit kolagen lain
 Penyakit ginjal
 Kanker paru
SILIKOTUBERKULOSIS
Silikosis disertai tbc
Risiko tbc pararel dengan keparahan silikosis
Nodul yang semula kecil cepat membesar,
cavitation, jaringan fibrotik di daerah apikal
Dx : sputum dan radiologis
Timbul demam dan penurunan berat badan
Gambaran Ro tampak lebih parah dp silikosis
simple
• Gambaran radiologik :
 Khas : mikrononoduler di bagian atas paru
Kadang2 gambaran “eggshell” di daerah hilus
Progresif : meluas
• Fungsi paru ;
 kapasitas vital paru dan FEV1 menurun bersama-
sama restriktif
COAL WORKER PNEUMOCONIOSIS
(CWP)
• Agen : debu batubara
• Pada tahap awal : tanpa keluhan
• Adanya napas pendek dan batuk produktif
menandakan adanya komplikasi bronkitis
• Dapat berkembang menjadi pmf, lebih sering
dp silikosis
• Klinis : simple (sederhana) dan complicated
(progressive massive fibrosis = pmf)
• Simple cwp :
– diagnosis berdasar radiologis : nodul2 kecil di paru
bagian atas
– Pada pmf : nodul bergabung opacity > 1 cm
dengan bentuk yang khas, bilateral, progresif,
dapat mengalami kalsifikasi
– Pada keadaan pmf baru terjadi penurunan fungsi
paru
– Hipertensi pulmonar terjadi pada keadaan lanjut
• PMF
 Insidens tbc meningkat
 Risiko kanker lambung meningkat
 Nodule membesar : > 1 cm
 Sering disertai gangguan pada sendi (rematoid)
• Coal worker pneumoconiosis
• Progressive massive fibrosis (PMF)
ASBESTOSIS
• Agen : debu asbes
• Asbes (asbestos) : senyawa silikat, mineral
berbentuk serat, tahan panas tinggi dan bahan
korosif
• Bentuk asbes :
– Amfibole : serat berbentuk lurus dan tajam menyerupai
jarum :
• Anthophyllite, crocidolite, amosite, tremolite
– Serpentin : serat berbentuk garis belok-belok seperti ular
• Crysotile (white asbestos)
• Pekerja berisiko : tambang, penggalian dan
transportasinya, industri pengguna : bahan
bangunan, kanvas rem
• Asap rokok dan asbestos bekerja sinergis
(risiko kanker 90x pada perokok dan 9x pada
bukan perokok)
• Masuk lewat inhalasi, dapat tertelan dan
masuk usus
• Penyakit lain : pleura
• Juga menyebabkan kanker : pleura, bronkus
maupun lambung
 Klinis : fibrosis paru, lobus bawah, subpleura
 Faktor risiko : lama dan konsentrasi debu, umur
muda ketika paparan pertama, asbes jenis amfibol
 Keluhan : napas pendek yang progresif, batuk
kering
 Auskultasi : suara krepitasi
 Jari tabuh
 Fungsi paru : restriktif
 Penyakit dapat muncul setelah paparan sudah
lama dihentikan
Penyakit pleura :
 Macam penyakit :
o Pleural plaque
o Pleural effusion
o Pleural fibrosis
o Kanker : mesotelioma
 Lesi : daerah midzone lateral & posterior dan di
atas diafragma
 Kanker : 20 – 40 tahun setelah paparan
• NILAI AMBANG BATAS
– ACGIH
• 1 serat per cc udara untuk asbes putih (chrysotile)
• 0,5 fiber per cc (amosite, human carcinogen)
• 2 fiber per cc (chrysotile, human carcinogen)
• 0,2 fiber per cc (crocidolite, human carcinogen)
• 2 fiber per cc (other form, human carcinogen)
– OSHA 2 serat/cc selama 8 jam sehari dan
menjadi 1 serat/cc selama 8 jam/hari
– Untuk crocidolite NABnya 0,2 serat/cc.
Serat asbes :
Kanker pleura
Silikosis :
PENANGGULANGAN :
Sebagian besar penyakit akibat kerja sukar disembuhkan, tetapi
potensial dicegah
Prinsip penanggulanagan : meniadakan paparan atau
menghindarkan orang berisiko tinggi terhadap paparan :
1. Teknik (enginering)
2. Administratif
3. Alat Pelindung Diri (APD)
Teknik :
1. Substitusi : asbes diganti fiber glas
2. Ventilasi lokal (local exhauster)
Administrasi :
1. Ketatrumah-tanggaan (housekeeping) yang baik : 5 S
2. Menempatkan pekerja pada job yang sesuai dengan dengan
keadaan fisik / mental nya
3. Higiene individu
4. Pemeriksaan kesehatan berkala / khusus
APD :
Masker atau respirator yang sesuai

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13tristyanto
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
Kohita Perdana
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
Five level prevention
Five level preventionFive level prevention
Five level prevention
rickygunawan84
 
1. faring
1. faring1. faring
1. faring
fikri asyura
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
harry christama
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
Wina Rizky Arfi Insani
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
Frans Rengirit
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
Wahyu Purnama
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
Puti Azilla Yuditya
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Ppt campak
Ppt campakPpt campak
Ppt campak
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
Isk
IskIsk
Isk
 
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia 1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
1. ppt kasus peb+ impending eklamsia
 
keseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darahkeseimbangan asam-basa dan gas darah
keseimbangan asam-basa dan gas darah
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Five level prevention
Five level preventionFive level prevention
Five level prevention
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Ppt pneumonia
Ppt pneumoniaPpt pneumonia
Ppt pneumonia
 
1. faring
1. faring1. faring
1. faring
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 

Similar to Penyakit paru-akibat-kerja

Penyakit paru-akibat-kerja
Penyakit paru-akibat-kerjaPenyakit paru-akibat-kerja
Penyakit paru-akibat-kerjaDewi Sari
 
PARU_KERJA.pptx
PARU_KERJA.pptxPARU_KERJA.pptx
PARU_KERJA.pptx
amrullah25
 
Karsinoma paru
Karsinoma paruKarsinoma paru
Karsinoma paru
nuna can
 
PPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptx
PPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptxPPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptx
PPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptx
yogieirawan1
 
Copy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptx
Copy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptxCopy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptx
Copy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptx
TaradharaniWikantian
 
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidaPraktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidahengkiferdianto
 
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxPPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
gitadiandra
 
Laporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laringLaporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laring
Firosika Husnaini
 
pneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfpneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdf
david792933
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
RachmandiarRaras
 
Laporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOKLaporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOK
Ria Yaya
 
lp-ca-bronkogenik
 lp-ca-bronkogenik lp-ca-bronkogenik
lp-ca-bronkogenik
winnisitta
 

Similar to Penyakit paru-akibat-kerja (20)

Penyakit paru-akibat-kerja
Penyakit paru-akibat-kerjaPenyakit paru-akibat-kerja
Penyakit paru-akibat-kerja
 
PARU_KERJA.pptx
PARU_KERJA.pptxPARU_KERJA.pptx
PARU_KERJA.pptx
 
Penyakit paru
Penyakit paruPenyakit paru
Penyakit paru
 
Bu ririn
Bu ririnBu ririn
Bu ririn
 
Karsinoma paru
Karsinoma paruKarsinoma paru
Karsinoma paru
 
PPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptx
PPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptxPPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptx
PPT Jurnal Paru Kerja untuk sarat download.pptx
 
Copy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptx
Copy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptxCopy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptx
Copy of PP Bimbingan Koas TORAKS PATOLOGIS, OK.pptx
 
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksidaPraktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
Praktikum Pengukuran kadar debu, amonia, timbal dan karbondioksida
 
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptxPPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
PPT-UEU-Toksilogi-Lingkungan-Pertemuan-11 (1).pptx
 
Laporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laringLaporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laring
 
pneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfpneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Laporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOKLaporan Pendahuluan PPOK
Laporan Pendahuluan PPOK
 
lp-ca-bronkogenik
 lp-ca-bronkogenik lp-ca-bronkogenik
lp-ca-bronkogenik
 
Saad ca paru
Saad ca paruSaad ca paru
Saad ca paru
 
Saad ca paru Akper pemkab muna
Saad ca paru Akper pemkab munaSaad ca paru Akper pemkab muna
Saad ca paru Akper pemkab muna
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 

Penyakit paru-akibat-kerja

  • 1. Penyakit Paru akibat kerja (occupational pneumoconiosis) Tri Martiana
  • 2.
  • 3. PENGERTIAN • Adalah reaksi pada paru akibat paparan debu, sehingga terjadi perubahan struktur (anatomis)paru. • Kelainan tersebut umumnya permanen • Bagian paru yang rusak adalah parenkim (alveolus dan sekitarnya) • Bentuk reaksi paru bervariasi, bergantung jenis debu pemaparnya
  • 4. Contoh Penyakit Paru akibat kerja (pnemokoniosis) : – Silikosis [SiO2] – Asbestosis [asbestos] – Coal worker pnumokoniosis (CWP) [batubara] – Byssinosis [kapas, henep, rosela] – Lain-lain, akibat paparan debu berilium, barium, besi, timah putih, dll.
  • 5. Penyakit paru kerja : – Kanker – CWP – Asbestosis – Byssinosis – Silikosis – Asma – Pnemonitis hipersensitif
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. • Masuknya oksigen dari alveoli ke kapiler
  • 21.
  • 22.
  • 23. Peranan saluran pernafasan ini penting pada lingkungan yangPeranan saluran pernafasan ini penting pada lingkungan yang banyak mengandung pajanan uap, debu, gas, fume , mistbanyak mengandung pajanan uap, debu, gas, fume , mist yang dapat masuk melalui saluran pernafasanyang dapat masuk melalui saluran pernafasan Reaksi yang timbul tergantung dari sifat polutan dan besarReaksi yang timbul tergantung dari sifat polutan dan besar kecilnya diameter inhalant:kecilnya diameter inhalant: - debu/aerosoldebu/aerosol Ǿ >15 µmǾ >15 µm keluar sal.nafas ataskeluar sal.nafas atas - Partikel 5-15 µmPartikel 5-15 µm  mukosilia nasopharynx, direjectmukosilia nasopharynx, direject - Partikel 0,5-5 µmPartikel 0,5-5 µm  mukosiliarmukosiliar alveolialveolimakrofagmakrofag  limphatiklimphatik - Partikel < 0,5 µmPartikel < 0,5 µm  mengambang di udara dan tidak diretensimengambang di udara dan tidak diretensi - Serat Ǿ< 3 µm panjang hingga 100 µm dapat mencapai- Serat Ǿ< 3 µm panjang hingga 100 µm dapat mencapai saluran terminalissaluran terminalis  tdk dapat dibersihkan oleh makrofagtdk dapat dibersihkan oleh makrofag namun akan dibungkus oleh bbrp makrofag hingganamun akan dibungkus oleh bbrp makrofag hingga membentuk nodulemembentuk nodule
  • 24. DEBU • Partikel padat (yang melayang-layang di udara) yang terbentuk dari proses alami maupun buatan • Proses alami : letusan gunung, badai, dll • Buatan : penggilingan, penghancuran, penggerindaan, penghalusan, dll. • Asal zat : anorganik (mineral), organik (tanaman, binatang)
  • 25. • Bentuk : bulat / lonjong, kristal, serat • Dipengaruhi gaya gravitasi • Ukuran : >0 – 100 mikron (mikrometer = 10-6 meter = µ) • Mempunyai kepadatan (densitas) tertentu • Dapat tercampur bahan lain atau mikroorganisme • Bila diinhalasi : deposit (menempel) pada mukosa saluran pernapasan atau terlarut
  • 26. • DEPOSIT DEBU : – Di mana debu akan terdeposit, dipengaruhi oleh • ukurannya (diameter aerodinamik) • Densitas debu • Kecepatan bernapas – Ukuran : • > 20 µ : sebagian besar di hidung • 5 µ : ± 50% di hidung • 1 – 7 µ (terutama 2 – 4 µ) : di alveoli
  • 27. • Mekanisme deposit debu – Sedimentasi : karena pengaruh gravitasi – Inertial impaction : karena perubahan struktur (belokan) saluran pernapasan – Intersepsi : biasanya pada debu berbentuk serat – Diffusi : biasanya pada debu dengan ukuran sangat kecil (< 0,5 µ), terdeposit di mana saja
  • 28. Pembersihan debu dari saluran napas : Saluran napas : 1. Rambut hidung 2. Batuk, bersin, muntah 3. Mucocilliary escalator : kerja sama antara gerakan silia dengan mukus (lendir) Alveolus : Fagositosis oleh makrofag, Imunoglobulin A
  • 29. SILIKOSIS • Agen : debu silika bebas(free-crystalline silica), (bedakan dengan silikat !) – SiO2 , kristal heksagonal (bentuk amorf tak berbahaya) – Mineral plg banyak di bumi – Berisiko jika kandungan SiO2 >1% – Sumber : pasir kwarsa, batu granit, tanah gerabah, dll – Pekerja berisiko : tambang, drilling, keramik, sand blaster, industri ampelas/gerinda, pencetakan logam • Penyakit yang sering menyertai : tbc, penyakit obstruktif paru, kanker
  • 30. Klinis : – Kasus tak banyak, sering misdiagnosis – Digolongkan : kronik (simple), berkembang (accelerated) dan akut
  • 31. • SILIKOSIS KRONIK : o Setelah terpapar > 20 tahun pada dosis rendah o Umumnya tanpa keluhan. o Keluhan (bila ada) : napas pendek dan batuk o Dapat berkembang menjadi bentuk progresif : progressive massive fibrosis (pmf) o Progresif : penurunan fungsi (restriksi), distorsi bronki. o Komplikasi : kegagalan kardio-respirasi o Radiologis : egg shell calcification (pengkapuran getah bening hilus)
  • 32. • SILIKOSIS BERKEMBANG o Akibat paparan pada dosis tinggi > 5 tahun o Secara cepat berkembang menjadi pmf o Keluhan napas pendek muncul lebih awal o Cepat mengalami hipoksia o Nodul mengalami konsolidasi membesar > 1 cm
  • 33. • SILIKOSIS AKUT : o Akibat paparan dengan dosis sangat tinggi dalam waktu beberapa minggu – tahun (1 – 3 tahun) o Pekerja berisiko : sandblaster, flint crusher, keramik o Keluhan & gejala : sesak, febris, batuk, berat badan turun o Gejala lain : sering diserta odema paru atau extrinsic allergic alveolitis
  • 34. • Komplikasi :  Tuberkulosis dan infeksi aportunis  Pnemotoraks  Rematoid dan penyakit kolagen lain  Penyakit ginjal  Kanker paru
  • 35. SILIKOTUBERKULOSIS Silikosis disertai tbc Risiko tbc pararel dengan keparahan silikosis Nodul yang semula kecil cepat membesar, cavitation, jaringan fibrotik di daerah apikal Dx : sputum dan radiologis Timbul demam dan penurunan berat badan Gambaran Ro tampak lebih parah dp silikosis simple
  • 36. • Gambaran radiologik :  Khas : mikrononoduler di bagian atas paru Kadang2 gambaran “eggshell” di daerah hilus Progresif : meluas • Fungsi paru ;  kapasitas vital paru dan FEV1 menurun bersama- sama restriktif
  • 37. COAL WORKER PNEUMOCONIOSIS (CWP) • Agen : debu batubara • Pada tahap awal : tanpa keluhan • Adanya napas pendek dan batuk produktif menandakan adanya komplikasi bronkitis • Dapat berkembang menjadi pmf, lebih sering dp silikosis • Klinis : simple (sederhana) dan complicated (progressive massive fibrosis = pmf)
  • 38. • Simple cwp : – diagnosis berdasar radiologis : nodul2 kecil di paru bagian atas – Pada pmf : nodul bergabung opacity > 1 cm dengan bentuk yang khas, bilateral, progresif, dapat mengalami kalsifikasi – Pada keadaan pmf baru terjadi penurunan fungsi paru – Hipertensi pulmonar terjadi pada keadaan lanjut
  • 39. • PMF  Insidens tbc meningkat  Risiko kanker lambung meningkat  Nodule membesar : > 1 cm  Sering disertai gangguan pada sendi (rematoid)
  • 40. • Coal worker pneumoconiosis
  • 41. • Progressive massive fibrosis (PMF)
  • 42. ASBESTOSIS • Agen : debu asbes • Asbes (asbestos) : senyawa silikat, mineral berbentuk serat, tahan panas tinggi dan bahan korosif • Bentuk asbes : – Amfibole : serat berbentuk lurus dan tajam menyerupai jarum : • Anthophyllite, crocidolite, amosite, tremolite – Serpentin : serat berbentuk garis belok-belok seperti ular • Crysotile (white asbestos)
  • 43. • Pekerja berisiko : tambang, penggalian dan transportasinya, industri pengguna : bahan bangunan, kanvas rem • Asap rokok dan asbestos bekerja sinergis (risiko kanker 90x pada perokok dan 9x pada bukan perokok) • Masuk lewat inhalasi, dapat tertelan dan masuk usus • Penyakit lain : pleura • Juga menyebabkan kanker : pleura, bronkus maupun lambung
  • 44.  Klinis : fibrosis paru, lobus bawah, subpleura  Faktor risiko : lama dan konsentrasi debu, umur muda ketika paparan pertama, asbes jenis amfibol  Keluhan : napas pendek yang progresif, batuk kering  Auskultasi : suara krepitasi  Jari tabuh  Fungsi paru : restriktif  Penyakit dapat muncul setelah paparan sudah lama dihentikan
  • 45. Penyakit pleura :  Macam penyakit : o Pleural plaque o Pleural effusion o Pleural fibrosis o Kanker : mesotelioma  Lesi : daerah midzone lateral & posterior dan di atas diafragma  Kanker : 20 – 40 tahun setelah paparan
  • 46. • NILAI AMBANG BATAS – ACGIH • 1 serat per cc udara untuk asbes putih (chrysotile) • 0,5 fiber per cc (amosite, human carcinogen) • 2 fiber per cc (chrysotile, human carcinogen) • 0,2 fiber per cc (crocidolite, human carcinogen) • 2 fiber per cc (other form, human carcinogen) – OSHA 2 serat/cc selama 8 jam sehari dan menjadi 1 serat/cc selama 8 jam/hari – Untuk crocidolite NABnya 0,2 serat/cc.
  • 50. PENANGGULANGAN : Sebagian besar penyakit akibat kerja sukar disembuhkan, tetapi potensial dicegah Prinsip penanggulanagan : meniadakan paparan atau menghindarkan orang berisiko tinggi terhadap paparan : 1. Teknik (enginering) 2. Administratif 3. Alat Pelindung Diri (APD)
  • 51. Teknik : 1. Substitusi : asbes diganti fiber glas 2. Ventilasi lokal (local exhauster) Administrasi : 1. Ketatrumah-tanggaan (housekeeping) yang baik : 5 S 2. Menempatkan pekerja pada job yang sesuai dengan dengan keadaan fisik / mental nya 3. Higiene individu 4. Pemeriksaan kesehatan berkala / khusus APD : Masker atau respirator yang sesuai