3. Table of Contents
1. Akhlak
2. Etika
3. Moral
4. Perbedaan Antara Etika dan
Moral 1. Akhlak kepada Allah
2. Akhlak kepada diri sendiri
3. Akhlak kepada keluarga dan sesama
manusia
Karakteristik Akhlak Islam
Aktualisasi Akhlak dalam
Kehidupan
Konsep Akhlak, Etika dan Moral Hubungan Akhlak Dengan Tasawuf
5. Akhlak
Ada dua pendekatan untuk
mendefenisikan akhlak, yaitu
pendekatan linguistik (kebahasaan) dan
pendekatan terminologi (peristilahan).
6. Akhlak suatu keinginan
yang ada di dalam jiwa
yang akan dilakukan
dengan perbuatan tanpa
investasi akal/pikiran.
Akhlaq juga dapat
didefenisikan sebagai daya
kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan
dengan mudah dan
spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi
Secara Terminologi
“Sifat yang tertanam dalam jiwa
manusia, sehingga dia akan
muncul secara spontan bilamana
diperlukan, tanpa memerlukan
pemikiran atau pertimbangan lebih
dahulu, serta tidak memerlukan
dorongan dari luar”
Yunahar Ilyas
Akhlak berasal dari bahasa
arab yakni khuluqun yang
menurut loghat diartikan :
budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat.
Kalimat tersebut
mengandung segi-segi
persesuaian dengan
perkataan khalakun yang
berarti kejadian, serta erat
hubungannya dengan khaliq
yang berarti pencipta dan
makhluk yang berarti
diciptakan
Secara Linguistik
Pengertian Akhlak
7. Lima Ciri Dalam
Perbuatan Akhlak
3) Perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang timbul dalam diri
orang yang mengerjakannya, tanpa
ada paksaan atau tekanan dari
luar. Perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang dilakukan atas
dasar kemauan, pilihan dan
keputusan yang bersangkutan.
Bahwa ilmu akhlak adalah ilmu
yang membahas tentang
perbuatan manusia yang dapat
dinilai baik atau buruk.
1) Perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang telah tertanam
dalam jiwa seseorang, sehingga
telah menjadi kepribadiannya.
2) Perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang dilakukan dengan
mudah dan tanpa pemikiran. Ini
berarti bahwa saat melakukan
sesuatu perbuatan, yang
bersangkutan dalam keadaan
tidak sadar, hilang ingatan, tidur
dan gila.
8. Lima Ciri Dalam
Perbuatan Akhlak
4) Perbuatan akhlah adalah
perbuatan yang dilakukan dengan
sesungguhnya, bukan main-main
atau karena sandiwara
5) Perbuatan akhlak (khususnya
akhalak yang baik) adalah
perbuatan yang dilakukan karena
keikhlakasannya semata-mata
karena Allah, bukan karena dipuji
orang atau karena ingin
mendapatkan suatu pujian.
Ilmu akhlak dengan akhlak
tentulah berbeda. Untuk itu kita
harus pandai membedakannya.
Ilmu akhlak adalah ilmunya yang
bersifat teoritis, sedangkan
akhlak lebih kepada yang
bersifat praktis.
9. 1) Perbuatan yang baik atau buruk
2) Kemampuan melakukan perbuatan
3) Kesadaran akan perbuatan itu
4) Kondisi jiwa yang membuat cenderung
melakukan perbuatan baik atau buruk
Seseorang Dikatakan
Berakhlak Apabila :
10. Akhlak Mahmuda
atau Akhlak
Karimah (Terpuji)
Akhlak terpuji adalah jika
perbuatan-perbuatan yang
ditampilkan itu bernilai akhlak baik,
sehingga pantas mendapat pujian.
Akhlak mahmudah atau akhlak karimah
didasarkan kepada keyakinan yang
kuat. Keyakinan itu menghujam,
mengakar kokoh sekaligus memancar
mengeluarkan buah kemulian berupa
perangai atau akhlak.
Akhlak mahmudah merupakan salah
satu tanda kesempurnaan iman.
Tanda tersebut dimanifestasikan ke
dalam perbuatan sehari-hari dalam
bentuk perbuatan- perbuatan yang
sesuai denagan ajaran- ajaran yang
terkandung dalam Al-Qur’an dan Al-
Hadist.
11. Akhlak
Mazmumah
(Tecela)
Akhlak mazmumah merupakan
tingkah laku yang tercela yang
dapat merusak keimanan
seseorang dan menjatuhkan
martabatnya sebagai manusia.
Contohnya :
1. Syirik
2. Kufur
3. Riya
4. Takabur
5. Namimah
6. Dengki
7. Bakhil
8. Dendam
9. Buruk sangka (su’udzhan)
10. Khianat
11. Fitnah
12. Dusta
13. Zalim
12. Etika
Etika merupakan sinonim dari akhlak. Kata ini
berasal dari bahasa Yunani yakni ethos yang
berarti adat kebiasaan. Sedangkan etika menurut
filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang
menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk
dengan memperhatikan amal perbuatan manusia
sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
Etika membahas tentang tingkah laku manusia
13. Etika terdiri dari 3
pendekatan :
1. Etika Deskriktif
Kaidah etika yang biasa
dimunculkan dalam etika deskriptif
adalah adat, kebiasaan,
anggapan-anggapan tentang baik
dan buruk, tindakan-tindakan yang
diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan
2. Etika Normative
Kaidah yang sering muncul dalam etika
normatif, yaitu hati nurani, kebebasan
dan tanggung jawab, nilai dan norma,
serta hak dan kewajiban.
3. Etika Mataetika
Yang termasuk dalam kaidah dalam
mataetika adalah ucapan-ucapan
yang dikatakan pada bidang
moralitas.
14. Etika berhubungan
dengan 4 hal :
Dilihat dari segi objek pembahasannya,
etika berupaya membahas perbuatan
yang dilakukan oleh manusia
Dilihat dari segi fungsinya, etika
berfungsi sebagai penilai, penentu dan
penetap terhadap suatu perbuatan
tersebut akan dinilai baik, buruk, mulia,
terhormat, terhina, dsb
Dilihat dari segi sumbernya, etika
bersumber pasa akal pikiran dan
filsafat. Sebagai hasil pemikiran maka
etika tidak bersifat mutlak, absolut dan
tidak pula universal
Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat
relatif yakni dapat berubah-ubah
sesuai tuntutan zaman.
Kedua Keempat
Pertama
Ketiga
15. Dari ciri-ciri yang demikian itu, maka
etika lebih merupakan pengetahuan
yang berhubungan dengan upaya
menentukan perbuatan yang
dilakukan manusia untuk dikatakan
baik atau buruk. Dengan kata lain
etika adalah aturan atau pola tingkah
laku yang dihasilkan oleh akal
manusia
16. Moral
Moral adalah perbuatan / tingkah laku / ucapan
seseorang dalam berinteraksi dengan manusia.
Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
17. Surat Al-Ahzab / 33 (21)
Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia
banyak menyebut Allah.
Dalil Tentang
Moral
18. Dalil Tentang
Moral
Surat Al-Hujuurat / 49 (11-13)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah
sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang
ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri ([1409] Jangan
mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah
mencela antara sesama mukmin karana orang-
orang mukmin seperti satu tubuh.) dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan
barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka
itulah orang-orang yang zalim
19. Moral dan Akhlak dalam Al-Quran
ي
َ َّ
ّللا واُقَّتا واُنَمآ َِينذَّال اَهُّيَأ ا ََ
ًوَل واُلوُل َو
ِدَس
يد
“Wahai orang-orang yang
beriman! Bertakwalah kamu
kepada Allah dan ucapkanlah
perkataan yang benar.” (QS.al-
Ahzab:70)
Jujur
َعَبَّتا ِنَمِل َكَحَانَج ً
ضِفًاخ َو
َنِم َك
ينِنِمًؤُمًال
“Dan rendahkanlah dirimu
terhadap orang-orang yang
beriman yang mengikutimu.”
(QS.asy-Syuara’:215)
Tawadhu’
ِبًصا ًاوُنَمآ َِينذَّال اَهُّيَأ اَي
ًاوُُرِباَص َو ًاوُُر
“Wahai orang-orang yang
beriman! Bersabarlah kamu
dan kuatkanlah
kesabaranmu.” (QS.Ali
Imran:200)
Sabar
ُّدؤُت نَأ ًمُكُُرُمًأَي َ ه
ّللا َّنِإ
ىَلِإ ِتَاناَمَألا ًاو
ِلًهَأ
اَه
“Sungguh, Allah
Menyuruhmu menyampaikan
amanat kepada yang berhak
menerimanya.” (QS.an-
Nisa’:58)
Amanah
20. • Moral mengajarkan apa yang benar sedangkan
etika melakukan yang benar.
• Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup
sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai
dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan
moral.
• Moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan
etika berjalan dalam “rel”kehidupan.
• Moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika
mentaati rambu-rambu kehidupan.
• Moral itu memberikan arah hidup yang harus
ditempuh sedangkan etika berjalan sesuai arah
yang telah ditetapkan (menuju arah).
• Moral itu seperti kompas dalam kehidupan
sedangkan etika memperhatikan dan mengikuti
arah kompas dalam menjalani kehidupan.
Perbedaan Etika dan
Moral
22. Akhlak Rabbaniyyah memiliki
pengertian bahwasanya wahyu
Illahi merupakan (sumber
rujukan) .
Akhlak Jam’iyah mempunyai arti bahwa
kebaikan yang terkandung di dalammya
sesuai dengan kemanusiaan yang universal,
kebaikanya untuk seluruh umat manusia di
segala zaman dan di semua tempat,
mencakup semua aspek kehidupan baik yang
berdimensi vertikal maupun yang berdimensi
horizontal.
Akhlak waqi’iyah mengandung pengertian
bahwasanya ajaran akhlak memperhatikan
kenyataan ( realitas ) hidup manusia
didasari oleh suatu kenyataan, bahwasanya
manusia itu disamping memiliki kualitas-
kualitas unggul, juga memiliki sejumlah
kelemahan.
Akhlak Insaniyyah
mengandung pengertian
bahwa tuntunan fitrah dan
eksistensi manusia sebagai
makhluk yang bermartabat,
sesuai dan ditetapkan oleh
ajaran akhlak.
Ahklak Jam’iyah Akhlak Waqi'iyah
Akhlak Rabbaniyah Akhlak Wasithiyah
Akhlak Insaniyah
Akhlak wasithiyah berarti
bahwasanya ajaran akhlak
itu menitikberatkan
keseimbangan antara rohani
dan jasmani, keseimbangan
antara dunia dan akhirat,
dan seterusnya.
24. Tasawuf
Istilah tasawuf berasal dari kata sufi yang artinya
suci. Untuk itu, tasawuf diartikan sebagai
penyucian hati dan menjaganya agar tidak
mendapatkan cedera, kotor, dan selanjutnya dapat
menjadikan hati jernih serta harmonis dengan
hubungan antara manusia dan Tuhan.
26. Pandangan yang Mendasari Ajaran Tasawuf
Perilaku Nabi Muhammad adalah nilai sufisme
● Perilaku Nabi Muhammad bagi ulama sufisme adalah cerminan dari perilaku tasawuf
● Seperti berdiam diri di gua hira, hidup zuhud atau sederhana, tidak memiliki kecintaan
terhadap harta duniawi, senantiasa melakukan pendekatan diri terhadap Allah baik lewat
zikir, doa, dan shalat.
● Pandangan mengenai tasawuf juga timbul karena pandangan akan sifat Nabi Muhammad
seperti bertaubat, sabar, tawakal, dan ridha atas apa yang diberikan Allah.
Latar Gerakan Moral
● Beberapa literatur menyebutkan bahwa tasawuf muncul dengan latar belakang gerakan
moral yang dilakukan oleh suatu kelompok umat Islam untuk meningkatkan kualitas
kepribadian kepada Allah SWT. dengan cara melakukan uzlah (meninggalkan) kemewahan
dunia.
● Tujuan mereka adalah mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT. sehingga
dapat melihat zat Allah dengan mata hatinya, serta merasakan kehadiran-Nya secara
rohaniah.
27. Ayat dalam Al-Qur’an
لُل
ِنا
مُتنُك
َنُّوب ِحُت
َ ٰ
ّللا
ىِنوُعِبَّتاَف
ُمُكبِبحُي
ُ ٰ
ّللا
ُرِفغَي َو
مُكـَل
مُكَبوُنُذ
ُ ٰ
ّللا َو
ُروُفَغ
ي ِحَُّر
م
“Katakanlah, “Jika kalian (benar-
benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosa kalian.”
Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
ًدَل
َحَلًفَأ
نَم
َاهاَّك َز
،
ًدَل َو
َخ
ََا
نَم
َاهاَّسَد
“Sungguh beruntung orang yang
menyucikan jiwanya, dan sungguh
merugi orang yang mengotori
jiwanya” (QS Asy-Syams: 9-10)
28. Ajaran Tasawuf dan akhlak sama-sama tidak
menginginkan keburukan dan kerusakan yang
terjadi. Hal ini dapat dirangkum dalam hal
berikut mengenai Hubungan Akhlak dan
Tasawuf :
• Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan
ketaatan kepada Allah SWT
• Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan
akhlak dan kebersihan jiwa
• Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya
kebaikan di dunia dan akhirat
30. Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap
seseorang terhadap diri pribadinya baik itu
jasmani sifatnya atau rohani.
Macam-macam akhlak Muslim pada diri sendiri
a) Berakhlak terhadap Jasmani
• Menjaga kesehatan
• Menjaga makan dan minum
• Menjaga kebersihan
• Berbusana yang islami
b) Berakhlak terhadap akal
• Menuntut ilmu
• Memiliki spesialisasi ilmu
• Mengajarkan ilmu pada orang lain
• Mengamalkan ilmu pada kehidupan
c) Berakhlak terhadap jiwa
• Bertaubat dan mejauhkan diri dari dosa
• Bermuraqabah
• Bermuhasabah
Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Akhlak Kepada Allah SWT
Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan
sebagai sikap atau perbuatan yang
seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk kepada Allah sebagai Sang Khaliq.
Berikut beberapa bentuk akhlak terhadap
Allah SWT :
1. Beriman
2. Taat
3. Ikhlas
4. Khusyuk
5. Huznudzdzan
31. • Memuliakan tamu
• Menghormati nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat.
• Saling menolong dalam melakukan
kebajikan takwa.
• Menganjurkan anggota masyarakat
berbuat baik dan mencegah
perbuatan jahat.
• Memberi makan fakir miskin.
• Bermusyawarah dalam segala
urusan kepentingan bersama.
• Menunaikan amanah yang telah
diberikan oleh masyarakat kepada
kita.
• Menepati janji.
Akhlak Terhadap Sesama
Manusia
Akhlak Kepada Keluarga
• Mencintai mereka melebihi rasa cinta kita terhadap
kerabat yang lain.
• Lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan
• Jangan berdebat dengan mereka, jangan mudah
menyalah-nyalahkan mereka, jelaskan dengan
penuh adab
• Tidak memandang orang tua dengan pandangan
yang tajam, tidak bermuka masam atau wajah yang
tidak menyenangkan
• Tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan
orang tua
• Merendahkan diri di hadapannya.
• Segera bangkit menyambut mereka ketika mereka
masuk rumah, dan ciumlah tangan mereka
• Berdoa kepada mereka dan meminta doa kepada
mereka.
• Berbuat baik kepada mereka sepanjang hidupnya.
• Berterima kasih kepada mereka.
• Jika orang tua dan istri bertikai maka berlaku adillah