Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran kinerja penerimaan pajak hotel dan restoran di Kabupaten Karangasem dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan rasio ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, sedangkan analisis kualitatif berupa penjelasan untuk memperkuat hasil analisis kuantitatif.
Strategy and kpi finance & accounting departmentWADIYO .
Fungsi utama dari departemen Finance & Accounting:
Memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapai target financial perusahaan:
- Revenue Perusahaan
- Biaya Operasional (Opex) perusahaan
- Biaya Modal (Capex) perusahaan
Strategy and kpi finance & accounting departmentWADIYO .
Fungsi utama dari departemen Finance & Accounting:
Memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang mendukung pencapai target financial perusahaan:
- Revenue Perusahaan
- Biaya Operasional (Opex) perusahaan
- Biaya Modal (Capex) perusahaan
balanced scorecard merupakan suatu metode yang digunakan manajemen dalam perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan 4 perspektif keseimbangan, yaitu erspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif bisnis internal dan pembelajaran serta pertumbuhan
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2. Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi,
dan visi, organisasi yang tertuang dalam strategic
planing organisasi (Bastian, 2006, h.274)
Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang
direncanakan, baik oleh pribadi maupun organisasi
(Ardi Hamzah, 2008)
3. Penilaian kinerja adalah penentuan secara
periodik efektivitas suatu organisasi, bagian
organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran,
standar, dan kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk
memberikan motivasi pada setiap karyawan
dalam mencapai sasaran organisasi dan
mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya agar tercapainya tujuan
dari organisasi tersebut (Mulyadi, 2001:415).
4. Indikator Masukan (Input)
Indikator Proses (Process)
Indikator Keluaran (Output)
Indikator Hasil (Outcome)
Indikator Manfaat (Benefit)
Indikator Dampak (Impact)
5. Tujuan dilakukan pengukuran kinerja disektor
publik sesuai dikemukakan Mahmudi (2005,
h.14) yaitu:
Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
organisasi.
Menyediakan sarana pembelajaran pegawai.
Memperbaiki kinerja periode berikutnya.
Memberikan pertimbangan yang sistematik
dalam pembuatan keputusan pemberian reward
and punishment.
Memotivasi pegawai.
Menciptakan akuntabilitas publik.
6. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk
menilai kinerja manajemen.
Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan.
Untuk memonitor dan mengavaluasi pencapaian kinerja dan
membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan
korektif serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki
kinerja.
Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward
and punishment) secara objektif atas pencapaian prestasi yang
diukur sesuai dengan sistem.
Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka
memperbaiki kinerja organisasi.
Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah
terpenuhi.
Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif
(Mardiasmo, 2004, h.122).
7. Boisclair (2008) menyatakan bahwa value for
money digunakan dalam meneliti kemampuan
organisasi pemerintah untuk melaksanakan
tanggungjawab mereka dan mengontrol biaya
dengan memastikan bahwa sumber daya yang
dikelola atau input yang digunakan dengan biaya
terendah dan kegiatan diselenggarakan secara
efisien.
Penilaian kinerja dengan konsep value for money
mendasarkan pada tiga elemen utama yaitu
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Teknik Analisis Data yang biasa di pakai adalah
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
8. Merupakan analisis dengan melakukan perhitungan-
perhitungan terhadap data keuangan yang diperoleh
untuk menilai kinerja atas penerimaan pajak dan
retribusi daerah value for money.
Perhitungan tersebut diuraikan sebagai berikut:
Rasio Ekonomi.
Adapun kriteria ekonomis penilaian kinerja keuangan menurut
Mahsun (2006), yaitu:
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑢𝑡 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑢𝑡 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑥100%
9. Rasio efisiensi
Adapun kriteria efisiensi penilaian kinerja keuangan sesuai dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 690.900-327 Tahun 1996 yaitu.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑢𝑛𝑔𝑢𝑡 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑥100%
10. Rasio efektivitas
Adapun kriteria efektivitas penilaian kinerja sesuai
dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
690.900-327 Tahun 1996 yaitu.
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑒𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑥100%
11. Analisis kualitatif berupa keterangan atau
penjelasan yang bersifat memperkuat atas hasil
yang diperoleh dari analisis kuantitatif yang
nantinya dapat memberikan penjelasan
terhadap kesimpulan yang didapatkan dan
mempermudah dalam mengambil suatu
keputusan.
12. • Rasio Ekonomi.
Sumber: PENILAIAN KINERJA ATAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DI DINAS
PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM.
Berdasarkan tabel di atas, rasio ekonomi mengalami fluktuasi tiap
tahunnya. Rasio ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu
sebesar 94,04 persen, sedangkan rasio ekonomi terendah terjadi
pada tahun 2011 yaitu 63,50 persen.
13. Sumber: PENILAIAN KINERJA ATAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN DI DINAS
PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM.
Berdasarkan tabel di atas, rasio efisiensi mengalami fluktuasi tiap
tahunnya. Semakin rendah rasio, menunjukkan kinerja yang semakin
efisien. Rasio efisiensi terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu 5,52
persen dan rasio efisiensi tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu 14,09
persen.
14. Sumber: PENILAIAN KINERJA ATAS PENERIMAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM.
Berdasarkan tabel di atas rasio efekvitas cenderung mengalami peningkatan
tiap tahunnya, kecuali tahun 2010 yang mengalami penurunan namun tetap
dalam kriteria sangat efektif. Rasio efektivitas terendah terjadi pada tahun
2007 yaitu sebesar 101,01 persen, sedangkan rasio tertinggi terjadi pada tahun
2011 yaitu sebesar 116,76 persen.