JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KEMANGI, TETES TEBU DAN GARAM
1. JUMLAH LEUKOSIT DAN PRODUKTIVITAS BROILER DENGAN
PEMEBERIAN JAMU KOMBINASI KEMANGI, TETES TEBU DAN
GARAM
PROPOSAL
PROYEK USAHA MANDIRI
Oleh :
VEVI YULASTRI
NIM. 17253253011
PROGRAM STUDI PARAMEDIK VETERINER
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2019
2. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Broiler
Leukosit (sel darah putih)
1. Granulosit yaitu heterofil fungsi utama sebagai pertahan tubuh
terhadaap bakteri
Eosinofil berperan membunuh sejumlah parasit yang meginfeksi tubuh
dan sangat penting merespon penyakit parasitik.
Basofil berperan sebagai mengatasi penyakit mieloproliferetif yaitu
penyakit sumsum belakang
2. Agranulosit yaitu monosit merupakan sel darah putih menyerupai
heterofil bersifat fagositetik yaitu memiliki kemampuan menfagosit
benda2 asing spt: parasit, alergi dan bakteri.
•Limfosit berfungsi merespon adanya antigen dengan membentuk
antobodi yang diedar melalui darah.
8. Prosedur Teknologi
Tetes tebu kemangi Garam
kemudian hasil rebusan kemangi disaring.
Untuk tetes tebu dan garam dimasukkan ketika
sedian jamu akan dicampurkan dalam air minum
Pembuatan jamu diawali dengan pemilihan
dan pencucian daun kemangi
Perbandingan kemangi dan air adalah 1:2 selanjutnya,
daun kemangi dihaluskan dengan blender hingga halus
hingga mencapai suhu 60 oC
Dilakukan perebusan pada daun kemangi mencapai
suhu 60 oC,jamu didiamkan selama 15 menit
perebusan dilakuakan sebanyak 3 kali
9. Variabel yang di Ukur ataua Diamati
Tahap
pemeriksaan
leukosit dan
jumlah leukosit
Pertambahan BB
PBB = BB akhir – BB
awal
Konsumsi pakan
K = pakan yang
diberikan – pakan yang
dihabiskaan
Konversi pakan
FCR =
Mortalitas
10. Uraian Perlakuan Kontrol
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
PBB (g/ekor) 1.400 1.450 1.300 1.420
Konsumsi
(g/ekor)
1.682 1.692 1.586 1.687
Konversi
1.4 1.4 1.3 1.43
mortalitas(%)
0 0 1 0.5
Leukosit (*103
sel/mm3)
20.096 17.222 30.144 20.916
HASIL DAN PEMBAHASAN
11. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pertambahan bobot badan
Dari tabel 10 diatas terlihat bahwa pertambahan bobot badan broiler
perlakuan (1.450g/ekor) lebih tinggi dari kontrol (1.420g/ekor) karena
pada air minum perlakuan diberi jamu kombinasi kemangi, tetes tebu
dan garam. Jamu kombinasi ini ternyata dapat mempercepat serta
memperbaiki meteabolisme dan pencernaan pada broiler.
2. Konsumsi pakan
Dari tabel 10 terlihat bahwa konsumsi pakan perlakuan
(1.692g/ekor) memiliki jumlah lebih kecil dari kontrol
(1.687g/ekor). Hal ini menunjukkan bahwa minuman yang
menggandung jamu pada ayam menunjukkan efesiensi
ransum yang lebih bagus karena, menghasilkan bobot badan
lebih tinggi dari yang kontrol.
12. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Konversi pakan
Dari tabel 10 terlihat bahwa konversi pakan perlakuan (1.4) lebih rendah dari
konversi pakan kontrol (1.43) karena pada air minum yang diberi perlakuan
mengandung minyak atsiri yang dapat meningkatkan efektifitas pada pakan
broiler.
2. Mortalitas
Mortalitas ialah angka kematian ayam yang terjadi dalam satu kelompok
kandang. Angka mortalitas merupakn perbandingan antara jumlah seluruh ayam
mati dan jumlah ayam total yang dipelihara. Data tingkat mortalitas perlakuan
(0%) lebih rendah dibandingkan dengan tingkat mortalitas kontrol (0.5%). Hal
itu pada perlakuan menggunakan jamu kombinasi kemangi, tetes tebu dan garam
yang mengandung minyak atsiri yang bermanfaaat meningkatkan efektifitas pada
pakan broile.
3. Leukosit
Penambahan jamu kombinasi kemangi, tetes tebu dan garam dalam ransum
tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap jumlah total leukosit kisaran jumlah
normal leukosit adalah (20.65-17.02 ˟ 103 sel/mm3)
13. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Jumlah leukosit Pemberian jamu kombinasi kemangi, tetes tebu dan
garam lebih baik daripada kontrol yaitu: perlakuan : 20.65 130
sel/mm3 dan kontrol : 24.13 130 sel/mm3.
2. Konversi pada perlakuan adalah dan pada kontrol yaitu: perlakuan :
1.4 dan kontrol : 1.43.
3. Mortalitas pada kontrol 0.5% (1 ekor) dan perlakuan 0%
Saran
Jamu 2% berpotensi untuk meningkatkan produktivitas dan menurukan jumlah
leukosit pada broiler dapat diaplikasikan oleh peternak pada air minum.
14. Kerugian Ekonomi Disebabkan Tidak
Memanfaatkan Teknologi
No. Populasi
ayam
(ekor)
Estimasi
kehilangan
berat
badan(kg)
Estimasi kerugian
dari kehilangan berat
badan (Rp)
Total
Kerugian
(Rp)
1 49=
63.651
0.30 960.000 28.800.000
Tabel 10. Kerugian Ekonomi Disebabkan Tidak Memanfaatkan
Teknologi.
15. Potensi keuntungan
No Uraian Estimasi Biaya Estimasi Total
Pendapatan
Estimasi Nilai
Tambah
Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol Perlakuan Kontrol
1. Pendapatan
1.600.000 1.568.000
2. Total Biaya
1.211.550 1.198.550
3. NilaiTambah 388.450 369.450
4. Potensi
Keuntungan
Teknologi*)
19.000
Tabel 11. Proyeksi Potensi Keuntungan Memanfaatkan Teknologi Kombinasi
Jamu.
16. Potensi produksi dan performa
ketika sembuh.
Pada pemeliharaan secara perlakuan lebih tinggi
produktifitas pertumbuhan berat badan dibandingkan
perlakuan kontrol. Penggunaan kombinasi jamu daging
terasa manis dan gurih dibandingkan kontrol, harga per/ekor
perlakuan Rp. 33.350.000 dan kontrol Rp. 32.660.000 dan
selisihnya Rp. 690.000.
1. BB Kontrol x Harga Kg/per ekor
1.420 x 23.000 = Rp. 32.660.000
2. BB Perlakuan x Harga Kg/per ekor
1.450 x 23.000 = Rp. 33.350.000
3. Harga Kontrol Kg/per ekor x Harga Perlakuan Kg/per ekor
Rp. 32.660.000 - Rp. 33.350.000= Rp. 690.000
21. Daftar Pustaka
Adeola SA, Folorunso OS, Amisu KO. 2012. Antimicrobial activity of
OcimumVbasilicum and its inhibiting on the characterized and
partially purified extracelluler protease of Salmonella
typhimurium. In Scientific Journal. 2(1): 138-144.
Bell, D. D and W.D. Weaver Jr. 2002. Commercial Chiken Meat and
Egg Production. 5th Ed. Springer Science Business Media, Inc.,
New York.
Dharmaan. 2002. Leukosit (sel darah putih), Bogor. (ID): Universitas
IPB.
Effendi. 2003. Perana leukosit dalam pertahanan selulosa dan humoral
organisme. Jurnal ilmu ternak. 1(3):219-202.
Fati, N. Nilawati dan T. Malvin. 2018. Produksi unggas pedaging
(BKPM). Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Tanjung Pati.