SlideShare a Scribd company logo
Pengertian OTEC ( Ocean Thermal Energy Conversion )

       OTEC ( Ocean Thermal Energy Conversion ) atau Konversi energi termal lautan
adalah metode untuk menghasilkan energi listrik menggunakan perbedaan temperatur yang
berada di antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor.
Seperti pada umumnya mesin kalor, efisiensi dan energi terbesar dihasilkan oleh perbedaan
temperatur yang paling besar. Perbedaan temperatur antara laut dalam dan perairan
permukaan umumnya semakin besar jika semakin dekat ke ekuator. Pada awalnya, tantangan
perancangan OTEC adalah untuk menghasilkan energi yang sebesar-besarnya secara efisien
dengan perbedaan temperatur yang sekecil-kecilnya.
                                                               Permukaan laut dipanaskan secara
                                                        terus menerus dengan bantuan sinar
                                                        matahari, dan lautan menutupi hampir
                                                        70% area permukaan bumi. Perbedaan
                                                        temperatur ini menyimpan banyak energi
                                                        matahari yang berpotensial bagi umat
                                                        manusia untuk dipergunakan. Jika hal ini
                                                        bisa dilakukan dengan cost effective dan
                                                        dalam skala yang besar, OTEC mampu
    1.1 Gambar Pembangunan OTEC di lepas pantai India
                                                        menyediakan sumber energi terbaharukan
yang diperlukan untuk menutupi berbagai masalah energi.
       Konsep mesin kalor adalah umum pada termodinamika, dan banyak energi yang
berada di sekitar manusia dihasilkan oleh konsep ini. Mesin kalor adalah alat termodinamika
yang diletakkan di antara reservoir temperatur tinggi dan reservoir temperatur rendah. Ketika
kalor mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah, alat tersebut mengubah sebagian
kalor menjadi kerja. Prinsip ini digunakan pada mesin uap dan mesin pembakaran dalam,
sedangkan pada alat pendingin, konsep tersebut dibalik. Dibandingkan dengan menggunakan
energi hasil pembakaran bahan bakar, energi yang dihasilkan OTEC didapat dengan
memanfaatkan perbedaan temperatur lautan disebabkan oleh pemanasan oleh matahari.
       Siklus kalor yang sesuai dengan OTEC adalah siklus Rankine, menggunakan turbin
bertekanan rendah. Sistem dapat berupa siklus tertutup ataupun terbuka. Siklus tertutup
menggunakan cairan khusus yang umumnya bekerja sebagai refrigeran, misalnya ammonia.



                                                                                              1
Siklus terbuka menggunakan air yang dipanaskan sebagai cairan yang bekerja di dalam
siklusnya.




                                                                                  2
Sejarah OTEC
       Meski sistem OTEC adalah suatu teknologi terbaru, konsepnya memiliki jalan
pengembangan yang panjang. Dimulai pada tahun 1881, yaitu ketika Jacques Arsene
d'Arsonval, fisikawan prancis yang mengajukan konsep konversi energi termal lautan. Dan
murid d'Arsonval, George Claude yang membuat pembangkit listrik OTEC pertama kalinya
di Kuba pada tahun 1930. Pembangkit listrik itu menghasilkan listrik 22 kilowatt dengan
turbin bertekanan rendah.
       Pada tahun 1931, Nikola Tesla meluncurkan buku "On Future Motive Power" yang
mencakup konversi energi termal lautan. Meski ia tertarik dengan konsep tersebut, ia
beranggapan bahwa hal ini tidak bisa dilakukan
dalam skala besar.
       Pada tahun 1935, Claude membangun
pembangkit kedua di atas 10000 ton kargo yang
mengapung di atas lepas pantai Brazil. Namun
cuaca dan gelombang menghancurkan pembangkit
listrik tersebut sebelum bisa menghasilkan energi.
       Pada tahun 1956, para fisikawan Prancis
mendesain 3 megawatt pembangkit listrik OTEC
di Abidjan, Pantai Gading. Pembangkit listrik
OTEC itu tak pernah selesai karena murahnya
harga minyak di tahun 1950an yang membuat
pembangkit listrik tenaga minyak lebih ekonomis.
       Pada tahun 1962, J. Hilbert Anderson dan
James H. Anderson, Jr. mulai mendesain sebuah        1.2 Jacques Arsène d'Arsonval (1851–1940)

siklus untuk mencapai tujuan yang tidak dicapai Claude. Mereka fokus pada pengembangan
desain baru dengan efisiensi yang lebih tinggi. Setelah menganalisa masalah yang ditemukan
pada desain Claude, akhirnya mereka mematenkan desain siklus tertutup buatan mereka pada
tahun 1967.
       Amerika serikat mulai terlibat pada penelitian OTEC pada tahun 1974, ketika otoritas
Natural Energy Laboratory of Hawaii mendirikan Keahole Point di Pantai Kona, Hawaii.
Laboratorium itu merupakan fasilitas penelitian dan percobaan OTEC terbesar di dunia.
Hawaii merupakan lokasi yang cocok untuk penelitian OTEC karena permukaan lautnya


                                                                                                 3
yang hangat dan akses ke laut dalam yang dingin. Selain itu, Hawaii juga negara bagian yang
biaya listriknya cukup mahal di Amerika Serikat.
       Meski Jepang tidak memiliki tempat yang berpotensial untuk mendirikan OTEC,
namun Jepang banyak berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan OTEC, terutama
untuk ekspor dan penerapannya di luar negeri. Salah satu proyek Jepang dalam
pengembangan OTEC adalah fasilitas OTEC di Nauru yang menghasilkan 120 kW listrik. 90
kW dimanfaatkan untuk menggerakkan fasilitas OTEC tersebut dan 30 kW dialirkan ke
sekolah-sekolah dan beberapa tempat di Nauru.




                                                                                         4
Bagian - Bagian Alat Energi Konversi Termal Lautan




                      1.3 Gambar Skema Energi Konversi Termal Lautan (OTEC)
       Alat ini dilengkapi dengan berbagai peralatan agar dapat bekerja maksimal di lautan
dalam ( kira-kira dengan kedalaman 1 km ):
          1. Pipa tempat masuk air dingin terletak di bagian laut dalam
          2. Pipa tempat masuk air hangat terletak diatas permukaan air laut
          3. Pompa berfungsi untuk memompa air hangat ke sistem
          4. Alat penukar kalor berfungsi untuk menguapkan fluida
          5. Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap
          6. Sistem pengapung berfungsi untuk menempatkan peralatan OTEC




                        1.4 Gambar Skema Energi Konversi Termal Lautan


                                                                                        5
Jenis - Jenis Ocean Thermal Energy Conversion

                                          (OTEC)
Berdasarkan siklus yang digunakan, OTEC dapat dibedakan menjadi tiga macam :
   1. CLOSED-CYCLE (Siklus Tertutup)




               1.5 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Tertutup)
             Closed-cycle system menggunakan fluida dengan titik didih rendah,seperti
      ammonia, untuk memutar turbin guna membangkitkan listrik. Air laut permukaan
      yang hangat dipompa melewati sebuah heat exchanger (penukar panas) dimana fluida
      dengan titik didih rendah tadi diuapkan. Hasil penguapan tadi kemudian kembali ke
      turbo generator. Kemudian air dingin dari dasar lautan dipompa melewati heat
      exchanger yang kedua,mengembunkan hasil penguapan tadi menjadi fluida
      lagi,dimana siklus ini berputar terus menerus.




               1.6 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Tertutup)




                                                                                       6
Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat
   permukaan air laut lebih panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini menyebabkan
   air laut bersirkulasi dari dasar ke permukaan. Sirkulasi air laut ini juga dapat
   dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik.




              1.7 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Tertutup)
          OTEC dengan siklus tertutup, menggunakan fluida dengan titik didih rendah
   (mudah menguap) seperti amonia untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air
   laut permukaan yang hangat dipompakan ke dalam alat penukar panas untuk
   menguapkan amonia. Uap amonia akan memutar turbin yang menggerakkan
   generator. Uap amonia keluaran turbin selanjutnya dikondensasi dengan air laut yang
   lebih dingin dan dikembalikan untuk diuapkan kembali, dan skilus ini terus berulang.


2. OPEN-CYCLE (Siklus Terbuka)




            1.8 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Terbuka)



                                                                                          7
Open-Cycle OTEC menggunakan air laut permukaan yang hangat untuk
  membangkitkan listrik. Ketika air laut hangat dipompakan ke dalam kontainer
  bertekanan rendah,air ini mendidih. Uap yang mengembang menggerakkan turbin
  tekanan rendah untuk membangkitkan listrik.Uap ini,meninggalkan garam-garam di
  belakang kontainer. Jadi uap ini hampir merupakan air murni. Uap ini kemudian
  dikondensasikan kembali dengan menggunakan suhu dingin dari air dasar laut.


3. HYBRID SYSTEM (Siklus Gabungan)




          1.9 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Gabungan)
         Pada sistem Hybrid, air laut hangat memasuki vacuum chamber dimana ini
  diubah menjadi uap, yang mirip dengan penguapan dari Open-cycle system. Uap akan
  membuat fluida melalui siklus closed-cycle.Uap dari fluida akan menggerakkan turbin
  yang akan menghasilkan listrik. Uap lalu dikondensasi di Heat-exchanger dan
  menghasilkan air desalinasi. Proses ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
  listrik untuk industri pembuatan Methanol, hydrogen dan lain-lain.




                                                                                   8
Prinsip Kerja OTEC
       Konversi energi panas laut atau OTEC menggunakan perbedaan temperatur antara
permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin, minimal sebesar 77 derajat
Fahrenheit (25°C) agar bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.




                               1.9 Gambar Peta Persebaran Panas Laut
       Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat
permukaan air laut lebih panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini menyebabkan air laut
bersirkulasi dari dasar ke permukaan. Sirkulasi air laut ini juga dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik.




                             1.11 Gambar Fasilitas OTEC di Keahole Point, Hawaii
       Dalam beroperasinya OTEC, pipa-pipa akan ditempatkan di laut yang berfungsi untuk
menyedot panas laut dan mengalirkannya ke dalam tangki pemanas guna mendidihkan fluida
kerja. Umumnya digunakan ammonia sebagai fluida kerja karena mudah menguap. Dari uap
fluida tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit
listrik.Selanjutnya,   uap   fluida   dialirkan    ke   ruang     kondensor.Didinginkan   dengan

                                                                                               9
memanfaatkan air laut bersuhu 5 derajat Celcius. Air hasil pendinginan kemudian
dikeluarkan kembali ke laut. Begitu siklus seterusnya.




                                                                             10
Kelebihan Kekurangan OTEC
Kelebihan:
       Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya
       Tidak membutuhkan bahan bakar.
       Biaya operasi rendah.
       Produksi listrik stabil.
       Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi
       air minum, suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen
       secara elektrolisis.

Kekurangan:
      Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan.
      Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.
      Biaya pembangunan tidak murah.




                                                                                       11
Daftar Pustaka
       Anonymous,             Konversi           Energi             Termal             Lautan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Konversi_energi_termal_lautan.   Diakses     pada    tanggal   5

November 2012.

       Armand,       2011.,      Pembangkit       Listrik        Tenaga       Panas      Laut.
http://armand10dma.blogspot.com/2011/08/pembangit-listrik-tenaga-panas-laut.html.
Diakses pada tanggal 5 November 2012.
       Rahman,      2010.,     Ocean      Thermal       Energy      Conversion        (OTEC).
http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbarukan/energi-laut/ocean-thermal-
energy-conversion-otec. Diakses pada tanggal 5 November 2012.
       Anonymous,             Konversi              energi           termal            lautan.
http://aseli.co/index.php?option=com_content&view=article&id=92:art-
konversi&catid=40:cat-article&Itemid=53. Diakses pada tanggal 5 November 2012.
       Anonymous,      IOES     Ajak     Kerjasama      Indonesia    di      Bidang    OTEC.
http://ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/10083.      Diakses     pada    tanggal   5
November 2012.




                                                                                            12

More Related Content

What's hot

Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
Muhammad Luthfan
 
Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
SentrifugalBabar Mraz
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
Kevin Maulana
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
YOHANIS SAHABAT
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
Wisnu Grizzly
 
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi
123figo
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
ImrhAn Khairel
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
Dwi Ratna
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Ady Purnomo
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Ali Hasimi Pane
 
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasTermodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
jayamartha
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Iskandar Tambunan
 
Soal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama PembangkitSoal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama Pembangkit
Hermawan Hermawan
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
rijal ghozali
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
Zainul Muttaqi
 
Entropi
EntropiEntropi
Entropi
Gede Arjana
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Ali Hasimi Pane
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganErnhy Hijoe
 

What's hot (20)

Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Sentrifugal
SentrifugalSentrifugal
Sentrifugal
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUTKelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
Kelebihan dan Kekurangan PLT GEOLOMBANG LAUT
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi
113807 1. ppt tugas pembangkit listrik tenaga panas bumi
 
9 semikonduktor
9 semikonduktor9 semikonduktor
9 semikonduktor
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifikDebit air turbin dan kecepatan spesifik
Debit air turbin dan kecepatan spesifik
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panasTermodinamika (12) b reservoar_energi_panas
Termodinamika (12) b reservoar_energi_panas
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Soal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama PembangkitSoal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama Pembangkit
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Entropi
EntropiEntropi
Entropi
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran teganganLaporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
Laporan lengkap kesalahan pada pengukuran tegangan
 

Viewers also liked

Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Jihad Brahmantyo
 
Plt otec
Plt otecPlt otec
Plt otec
Nur Fitryah
 
Definisi.geologi laut
Definisi.geologi lautDefinisi.geologi laut
Definisi.geologi lautAnjelita Salassa
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
Yefta Palulun Palulun
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Ari Panggih Nugroho
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalamfariz90
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALheny novi
 
Laut dan dasar
Laut dan dasarLaut dan dasar
Laut dan dasar
udin sedunia
 
Paper ilmiah
Paper ilmiahPaper ilmiah
Paper ilmiah
Syahyuti Si-Buyuang
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
dini setyadi
 
Kherson Steering Group
Kherson Steering GroupKherson Steering Group
Kherson Steering GroupEuclidNetwork
 
3. turning 1st referrals into sales with q&a
3. turning 1st referrals into sales with q&a3. turning 1st referrals into sales with q&a
3. turning 1st referrals into sales with q&a
MoreNiche
 
Euclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programmeEuclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programme
EuclidNetwork
 
Flowers of Greece
Flowers of GreeceFlowers of Greece
Flowers of Greeceml5959
 
Conversion Presentation
Conversion PresentationConversion Presentation
Conversion PresentationMoreNiche
 
Indo Technologies Delhi India
Indo Technologies Delhi IndiaIndo Technologies Delhi India
Indo Technologies Delhi India
Indo Technologies
 

Viewers also liked (19)

Tugas geologi laut
Tugas geologi lautTugas geologi laut
Tugas geologi laut
 
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1Geologi laut   pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
Geologi laut pak yusuf surachman kuliah geologi kelautan-1
 
Plt otec
Plt otecPlt otec
Plt otec
 
Definisi.geologi laut
Definisi.geologi lautDefinisi.geologi laut
Definisi.geologi laut
 
Geologi laut 1
Geologi laut 1Geologi laut 1
Geologi laut 1
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalam
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
Laut dan dasar
Laut dan dasarLaut dan dasar
Laut dan dasar
 
Paper ilmiah
Paper ilmiahPaper ilmiah
Paper ilmiah
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Kherson Steering Group
Kherson Steering GroupKherson Steering Group
Kherson Steering Group
 
3. turning 1st referrals into sales with q&a
3. turning 1st referrals into sales with q&a3. turning 1st referrals into sales with q&a
3. turning 1st referrals into sales with q&a
 
Virtual Tour
Virtual TourVirtual Tour
Virtual Tour
 
Euclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programmeEuclid Network's guide to the EC's work programme
Euclid Network's guide to the EC's work programme
 
Flowers of Greece
Flowers of GreeceFlowers of Greece
Flowers of Greece
 
Portable Air Conditioner
Portable Air ConditionerPortable Air Conditioner
Portable Air Conditioner
 
Conversion Presentation
Conversion PresentationConversion Presentation
Conversion Presentation
 
Indo Technologies Delhi India
Indo Technologies Delhi IndiaIndo Technologies Delhi India
Indo Technologies Delhi India
 

Similar to Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )

Pemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas lautPemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas laut
fadlanmukti
 
Ocean Energy
Ocean EnergyOcean Energy
Ocean Energy
M. Rio Rizky Saputra
 
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxCHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
Aditandrii
 
Suhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptx
Suhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptxSuhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptx
Suhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptx
SUHAIMIATHALLAH1
 
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMIPENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
YOHANIS SAHABAT
 
Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7Ilmu alamiah dasar bab 7
pembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumipembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumi
1st Bali Property
 
Paper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirPaper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirN'fall Sevenfoldism
 
Tugasan 8
Tugasan 8Tugasan 8
Tugasan 8
NORHALINA ZULKEFLI
 
Energy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif GeothermalEnergy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif GeothermalHermawan Hermawan
 
pembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumipembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumi
1st Bali Property
 
Pltb
PltbPltb
ENERGY STORAGE.pptx
ENERGY STORAGE.pptxENERGY STORAGE.pptx
ENERGY STORAGE.pptx
anggahermawansyah
 
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Aristia Endah Renaningtyas
 
Pembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga suryaPembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga surya
Mohammad Wafaiq
 
Solar Power Tower
Solar Power TowerSolar Power Tower
Solar Power Tower
FreddyTaebenu
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
Hamid Abdillah
 
Santiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptx
Santiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptxSantiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptx
Santiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptx
SantikoWibowo2
 

Similar to Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion ) (20)

Pemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas lautPemanfaatan energi panas laut
Pemanfaatan energi panas laut
 
Ocean Energy
Ocean EnergyOcean Energy
Ocean Energy
 
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptxCHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
CHAPTER 9 OCEAN ENERGY (1).pptx
 
Suhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptx
Suhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptxSuhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptx
Suhaimi Athallah_20200410300030_Tugas Presentasi EBT.pptx
 
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMIPENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
 
Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7Ilmu alamiah dasar bab 7
Ilmu alamiah dasar bab 7
 
pembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumipembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumi
 
Paper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklirPaper sumber daya energi energi nuklir
Paper sumber daya energi energi nuklir
 
Tugasan 8
Tugasan 8Tugasan 8
Tugasan 8
 
Energy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif GeothermalEnergy Alternatif Geothermal
Energy Alternatif Geothermal
 
Energi panas bumi
Energi panas bumiEnergi panas bumi
Energi panas bumi
 
pembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumipembangkit listrik tenaga panas bumi
pembangkit listrik tenaga panas bumi
 
Pltb
PltbPltb
Pltb
 
ENERGY STORAGE.pptx
ENERGY STORAGE.pptxENERGY STORAGE.pptx
ENERGY STORAGE.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
 
Pltpb
PltpbPltpb
Pltpb
 
Pembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga suryaPembangkit Listrik Tenaga surya
Pembangkit Listrik Tenaga surya
 
Solar Power Tower
Solar Power TowerSolar Power Tower
Solar Power Tower
 
pembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energipembangkit listrik dan konversi energi
pembangkit listrik dan konversi energi
 
Santiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptx
Santiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptxSantiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptx
Santiko Wibowo_S952108008_Geothermal.pptx
 

More from Ady Purnomo

Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaanKeuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Ady Purnomo
 
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik diodaDioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Ady Purnomo
 
Rangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator ComparatorRangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Ady Purnomo
 
Makalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processorMakalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processor
Ady Purnomo
 
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003
Ady Purnomo
 
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Ady Purnomo
 
Tugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya ListrikTugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya Listrik
Ady Purnomo
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Ady Purnomo
 
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrikLembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Ady Purnomo
 
Judul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrikJudul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrik
Ady Purnomo
 
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrikDaftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Ady Purnomo
 
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikPendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Ady Purnomo
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Ady Purnomo
 
Tugas manajemen industri
Tugas manajemen industriTugas manajemen industri
Tugas manajemen industri
Ady Purnomo
 
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   adyJudul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika ady
Ady Purnomo
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro ady
Ady Purnomo
 
Pendahuluan pbl
Pendahuluan pblPendahuluan pbl
Pendahuluan pbl
Ady Purnomo
 
Lembar asistensi pbl
Lembar asistensi pblLembar asistensi pbl
Lembar asistensi pbl
Ady Purnomo
 
Judul makalah pbl
Judul makalah pblJudul makalah pbl
Judul makalah pblAdy Purnomo
 
Daftar pustaka pbl
Daftar pustaka pblDaftar pustaka pbl
Daftar pustaka pbl
Ady Purnomo
 

More from Ady Purnomo (20)

Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaanKeuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
Keuntungan dan kerugian dalam kewirausahaan
 
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik diodaDioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
Dioda pengertian dioda simbol karakteristik dioda
 
Rangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator ComparatorRangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
Rangkaian pembanding rangkaian komparator Comparator
 
Makalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processorMakalah arsitektur sistem komputer processor
Makalah arsitektur sistem komputer processor
 
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003Ilmu bahan listrik   ady purnomo - 11301020003
Ilmu bahan listrik ady purnomo - 11301020003
 
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...Makalah bahasa   manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
Makalah bahasa manfaat membaca - pengaruh ekonomi terhadap kemampuan membac...
 
Tugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya ListrikTugas Transmisi Daya Listrik
Tugas Transmisi Daya Listrik
 
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depanLaporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
Laporan hasil praktikum rangkaian listrik halaman depan
 
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrikLembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
Lembar asistensi laporan pengukuran besaran listrik
 
Judul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrikJudul laporan pengukuran besaran listrik
Judul laporan pengukuran besaran listrik
 
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrikDaftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
Daftar pustaka laporan pengukuran besaran listrik
 
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrikPendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
Pendahuluan daftar isi laporan pengukuran besaran listrik
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
 
Tugas manajemen industri
Tugas manajemen industriTugas manajemen industri
Tugas manajemen industri
 
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   adyJudul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika   ady
Judul lembar persetujuan kata pengantar daftar isi dasar elektronika ady
 
Isi modul dasar elektro ady
Isi modul dasar elektro   adyIsi modul dasar elektro   ady
Isi modul dasar elektro ady
 
Pendahuluan pbl
Pendahuluan pblPendahuluan pbl
Pendahuluan pbl
 
Lembar asistensi pbl
Lembar asistensi pblLembar asistensi pbl
Lembar asistensi pbl
 
Judul makalah pbl
Judul makalah pblJudul makalah pbl
Judul makalah pbl
 
Daftar pustaka pbl
Daftar pustaka pblDaftar pustaka pbl
Daftar pustaka pbl
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Pengertian otec ( ocean thermal energy conversion )

  • 1. Pengertian OTEC ( Ocean Thermal Energy Conversion ) OTEC ( Ocean Thermal Energy Conversion ) atau Konversi energi termal lautan adalah metode untuk menghasilkan energi listrik menggunakan perbedaan temperatur yang berada di antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor. Seperti pada umumnya mesin kalor, efisiensi dan energi terbesar dihasilkan oleh perbedaan temperatur yang paling besar. Perbedaan temperatur antara laut dalam dan perairan permukaan umumnya semakin besar jika semakin dekat ke ekuator. Pada awalnya, tantangan perancangan OTEC adalah untuk menghasilkan energi yang sebesar-besarnya secara efisien dengan perbedaan temperatur yang sekecil-kecilnya. Permukaan laut dipanaskan secara terus menerus dengan bantuan sinar matahari, dan lautan menutupi hampir 70% area permukaan bumi. Perbedaan temperatur ini menyimpan banyak energi matahari yang berpotensial bagi umat manusia untuk dipergunakan. Jika hal ini bisa dilakukan dengan cost effective dan dalam skala yang besar, OTEC mampu 1.1 Gambar Pembangunan OTEC di lepas pantai India menyediakan sumber energi terbaharukan yang diperlukan untuk menutupi berbagai masalah energi. Konsep mesin kalor adalah umum pada termodinamika, dan banyak energi yang berada di sekitar manusia dihasilkan oleh konsep ini. Mesin kalor adalah alat termodinamika yang diletakkan di antara reservoir temperatur tinggi dan reservoir temperatur rendah. Ketika kalor mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah, alat tersebut mengubah sebagian kalor menjadi kerja. Prinsip ini digunakan pada mesin uap dan mesin pembakaran dalam, sedangkan pada alat pendingin, konsep tersebut dibalik. Dibandingkan dengan menggunakan energi hasil pembakaran bahan bakar, energi yang dihasilkan OTEC didapat dengan memanfaatkan perbedaan temperatur lautan disebabkan oleh pemanasan oleh matahari. Siklus kalor yang sesuai dengan OTEC adalah siklus Rankine, menggunakan turbin bertekanan rendah. Sistem dapat berupa siklus tertutup ataupun terbuka. Siklus tertutup menggunakan cairan khusus yang umumnya bekerja sebagai refrigeran, misalnya ammonia. 1
  • 2. Siklus terbuka menggunakan air yang dipanaskan sebagai cairan yang bekerja di dalam siklusnya. 2
  • 3. Sejarah OTEC Meski sistem OTEC adalah suatu teknologi terbaru, konsepnya memiliki jalan pengembangan yang panjang. Dimulai pada tahun 1881, yaitu ketika Jacques Arsene d'Arsonval, fisikawan prancis yang mengajukan konsep konversi energi termal lautan. Dan murid d'Arsonval, George Claude yang membuat pembangkit listrik OTEC pertama kalinya di Kuba pada tahun 1930. Pembangkit listrik itu menghasilkan listrik 22 kilowatt dengan turbin bertekanan rendah. Pada tahun 1931, Nikola Tesla meluncurkan buku "On Future Motive Power" yang mencakup konversi energi termal lautan. Meski ia tertarik dengan konsep tersebut, ia beranggapan bahwa hal ini tidak bisa dilakukan dalam skala besar. Pada tahun 1935, Claude membangun pembangkit kedua di atas 10000 ton kargo yang mengapung di atas lepas pantai Brazil. Namun cuaca dan gelombang menghancurkan pembangkit listrik tersebut sebelum bisa menghasilkan energi. Pada tahun 1956, para fisikawan Prancis mendesain 3 megawatt pembangkit listrik OTEC di Abidjan, Pantai Gading. Pembangkit listrik OTEC itu tak pernah selesai karena murahnya harga minyak di tahun 1950an yang membuat pembangkit listrik tenaga minyak lebih ekonomis. Pada tahun 1962, J. Hilbert Anderson dan James H. Anderson, Jr. mulai mendesain sebuah 1.2 Jacques Arsène d'Arsonval (1851–1940) siklus untuk mencapai tujuan yang tidak dicapai Claude. Mereka fokus pada pengembangan desain baru dengan efisiensi yang lebih tinggi. Setelah menganalisa masalah yang ditemukan pada desain Claude, akhirnya mereka mematenkan desain siklus tertutup buatan mereka pada tahun 1967. Amerika serikat mulai terlibat pada penelitian OTEC pada tahun 1974, ketika otoritas Natural Energy Laboratory of Hawaii mendirikan Keahole Point di Pantai Kona, Hawaii. Laboratorium itu merupakan fasilitas penelitian dan percobaan OTEC terbesar di dunia. Hawaii merupakan lokasi yang cocok untuk penelitian OTEC karena permukaan lautnya 3
  • 4. yang hangat dan akses ke laut dalam yang dingin. Selain itu, Hawaii juga negara bagian yang biaya listriknya cukup mahal di Amerika Serikat. Meski Jepang tidak memiliki tempat yang berpotensial untuk mendirikan OTEC, namun Jepang banyak berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan OTEC, terutama untuk ekspor dan penerapannya di luar negeri. Salah satu proyek Jepang dalam pengembangan OTEC adalah fasilitas OTEC di Nauru yang menghasilkan 120 kW listrik. 90 kW dimanfaatkan untuk menggerakkan fasilitas OTEC tersebut dan 30 kW dialirkan ke sekolah-sekolah dan beberapa tempat di Nauru. 4
  • 5. Bagian - Bagian Alat Energi Konversi Termal Lautan 1.3 Gambar Skema Energi Konversi Termal Lautan (OTEC) Alat ini dilengkapi dengan berbagai peralatan agar dapat bekerja maksimal di lautan dalam ( kira-kira dengan kedalaman 1 km ): 1. Pipa tempat masuk air dingin terletak di bagian laut dalam 2. Pipa tempat masuk air hangat terletak diatas permukaan air laut 3. Pompa berfungsi untuk memompa air hangat ke sistem 4. Alat penukar kalor berfungsi untuk menguapkan fluida 5. Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap 6. Sistem pengapung berfungsi untuk menempatkan peralatan OTEC 1.4 Gambar Skema Energi Konversi Termal Lautan 5
  • 6. Jenis - Jenis Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) Berdasarkan siklus yang digunakan, OTEC dapat dibedakan menjadi tiga macam : 1. CLOSED-CYCLE (Siklus Tertutup) 1.5 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Tertutup) Closed-cycle system menggunakan fluida dengan titik didih rendah,seperti ammonia, untuk memutar turbin guna membangkitkan listrik. Air laut permukaan yang hangat dipompa melewati sebuah heat exchanger (penukar panas) dimana fluida dengan titik didih rendah tadi diuapkan. Hasil penguapan tadi kemudian kembali ke turbo generator. Kemudian air dingin dari dasar lautan dipompa melewati heat exchanger yang kedua,mengembunkan hasil penguapan tadi menjadi fluida lagi,dimana siklus ini berputar terus menerus. 1.6 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Tertutup) 6
  • 7. Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat permukaan air laut lebih panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini menyebabkan air laut bersirkulasi dari dasar ke permukaan. Sirkulasi air laut ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik. 1.7 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Tertutup) OTEC dengan siklus tertutup, menggunakan fluida dengan titik didih rendah (mudah menguap) seperti amonia untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik. Air laut permukaan yang hangat dipompakan ke dalam alat penukar panas untuk menguapkan amonia. Uap amonia akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Uap amonia keluaran turbin selanjutnya dikondensasi dengan air laut yang lebih dingin dan dikembalikan untuk diuapkan kembali, dan skilus ini terus berulang. 2. OPEN-CYCLE (Siklus Terbuka) 1.8 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Terbuka) 7
  • 8. Open-Cycle OTEC menggunakan air laut permukaan yang hangat untuk membangkitkan listrik. Ketika air laut hangat dipompakan ke dalam kontainer bertekanan rendah,air ini mendidih. Uap yang mengembang menggerakkan turbin tekanan rendah untuk membangkitkan listrik.Uap ini,meninggalkan garam-garam di belakang kontainer. Jadi uap ini hampir merupakan air murni. Uap ini kemudian dikondensasikan kembali dengan menggunakan suhu dingin dari air dasar laut. 3. HYBRID SYSTEM (Siklus Gabungan) 1.9 Gambar Skema Prinsip Konversi Energi Panas Laut (Siklus Gabungan) Pada sistem Hybrid, air laut hangat memasuki vacuum chamber dimana ini diubah menjadi uap, yang mirip dengan penguapan dari Open-cycle system. Uap akan membuat fluida melalui siklus closed-cycle.Uap dari fluida akan menggerakkan turbin yang akan menghasilkan listrik. Uap lalu dikondensasi di Heat-exchanger dan menghasilkan air desalinasi. Proses ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk industri pembuatan Methanol, hydrogen dan lain-lain. 8
  • 9. Prinsip Kerja OTEC Konversi energi panas laut atau OTEC menggunakan perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin, minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25°C) agar bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. 1.9 Gambar Peta Persebaran Panas Laut Laut menyerap panas yang berasal dari matahari. Panas matahari membuat permukaan air laut lebih panas dibandingkan air di dasar laut. Hal ini menyebabkan air laut bersirkulasi dari dasar ke permukaan. Sirkulasi air laut ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik. 1.11 Gambar Fasilitas OTEC di Keahole Point, Hawaii Dalam beroperasinya OTEC, pipa-pipa akan ditempatkan di laut yang berfungsi untuk menyedot panas laut dan mengalirkannya ke dalam tangki pemanas guna mendidihkan fluida kerja. Umumnya digunakan ammonia sebagai fluida kerja karena mudah menguap. Dari uap fluida tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik.Selanjutnya, uap fluida dialirkan ke ruang kondensor.Didinginkan dengan 9
  • 10. memanfaatkan air laut bersuhu 5 derajat Celcius. Air hasil pendinginan kemudian dikeluarkan kembali ke laut. Begitu siklus seterusnya. 10
  • 11. Kelebihan Kekurangan OTEC Kelebihan: Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya Tidak membutuhkan bahan bakar. Biaya operasi rendah. Produksi listrik stabil. Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Kekurangan: Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan. Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%. Biaya pembangunan tidak murah. 11
  • 12. Daftar Pustaka Anonymous, Konversi Energi Termal Lautan. http://id.wikipedia.org/wiki/Konversi_energi_termal_lautan. Diakses pada tanggal 5 November 2012. Armand, 2011., Pembangkit Listrik Tenaga Panas Laut. http://armand10dma.blogspot.com/2011/08/pembangit-listrik-tenaga-panas-laut.html. Diakses pada tanggal 5 November 2012. Rahman, 2010., Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-terbarukan/energi-laut/ocean-thermal- energy-conversion-otec. Diakses pada tanggal 5 November 2012. Anonymous, Konversi energi termal lautan. http://aseli.co/index.php?option=com_content&view=article&id=92:art- konversi&catid=40:cat-article&Itemid=53. Diakses pada tanggal 5 November 2012. Anonymous, IOES Ajak Kerjasama Indonesia di Bidang OTEC. http://ristek.go.id/index.php/module/News+News/id/10083. Diakses pada tanggal 5 November 2012. 12