SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
Download to read offline
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
1 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan
dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan produktifitas kerja.
Karena semakin ketatnya persaingan dibidang industri menuntut perusahaan
harus mampu bertahan dan berkompetisi. Produktifitas merupakan suatu
sikap mental yang selalui mempunyai pandangan bahwa untuk kehidupan hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari
ini.
Produktivitas sebagai suatu pengertian efisiensi secara umum yaitu
sebagai rasio antara hasil dan masukan dalam suatu proses yang
menghasilkan suatu produk atau jasa. Hasil (outputs) itu meliputi
(penjualan, laba, kepuasan konsumen), sedangkan masukan (input)
meliputi alat yang digunakan biaya, tenaga keterapilan, dan jumlah
hasil individu (Thamrin, 2009:209).
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah
kesempatan kerja, perusahaan perlu memilihara kesehatan para karyawan,
kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik ataupun mental. Kesehatan para
karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecendrungan tingkat absen yang
tinggi dan produksi yang rendah. Adanya program kesehatan yang baik akan
menguntungkan para karyawan secara material, karena mereka akan lebih
jarang absen bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan, sehingga
secara keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama berarti lebih produktif.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
2 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan menciptakan
lingkungan kerja yang seahat. Hal ini menjaga kesehatan dari gangguan-
gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan. Penciptaan lingkungan kerja
yang sehat secara tidak langsung akan mempertahankan. Program kesehatan
kerja tidak terlepas dari program keselamatan kerja, karena dua program
tersebut tercakup dalam pemeliharaan terhadap karyawan.
Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat
kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan
kerja bersasaran segala tempat kerja, baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. “Keselamatan kerja
merupakan sarana untuk mencagah kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai
akibat dari kecelakaan kerja”. Penyebab kecelakaan kerja ada empat faktor
diantaranya : Faktor nasib dari para karyawan, Faktor lingkungan fisik pada
karyawan, seperti mesin, gedung, ruangan, peralatan. Factor kelalaian
manusia dan factor ketidakserasian kombinasi factor-faktor produksi yang
dikelola dalam perusahaan.
Keselamatan kerja sangat erat hubungannya dengan peningkatan
produksi dan produktivitas. Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan
produksi dan produktivitas atas dasar : Dengan tingkat keselamatan kerja
yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan
kematian dapat ditekan sekecil-kecilnya. Tingkat keselamatan yang tinggi
sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
3 STIE - INDRAGIRI RENGAT
produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas
yang tinggi.
PT. Tasma Puja–KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku
di Kabupaten Indragiri Hulu merupakan suatu usaha yang bergerak dalam
bidang perkebunan kelapa sawit menganggap penting variable program
keselamatan kerja dan kesehatan kerja, hal tersebut dibuktikan dengan adanya
pengunaan alat-alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, helm,
ditempat kerja, ada pengturan udara yang cukup dan ada petunjuk dan
peringatan ditempat kerja.
Jadi program kesehatan kerja sudah diperhatikan sejak dini, sebelum
merka diterima sebagai karyawan di PT. Tasma Puja – KBC hal tersebut
dilakukan untuk mengantisipasi menurunya produktivitas yang diakibatkan
sering absen karena sakit ataupun karena kecelakaan kerja. PT. Tasma Puja –
KBC dalam Proses produksinya menggunakan bahan yang kompleks serta
peralatan dengan tingkat teknologi yang semakin tinggi.
Proses produksi yang mengunakan teknologi tinggi dan akan
berlangsung dengan cepat serta efisien sehingga menghasilkan bibit yang
bermutu dengan harga bersaing, tetapi disisi lain pengguna teknologi tinggi
dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar adanya kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja dan lain lain. Oleh karenanya PT. Tasma Puja –
KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku menganggap
perlindungan tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
4 STIE - INDRAGIRI RENGAT
kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat proses produksi yang
akan merugikan perusahaan akibat dari kecelakaan ditempat kerja tersebut.
PT. Tasma Puja – KBC juga perlu menyediakan ruang yang luas untuk proses
produksi serta penerangan yang cukup ditempat kerja, perusahaan
menganggap perlindungan kerja itu penting tentunya akan memperhatikan
hal-hal tersebut diatas untuk menghindari menurunnya produksi dari
perusahaan, sebab dengan adanya kecelakaan kerja tersebut dapat pula
mengakibatkan menurunya produktivitas karyawan.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di
PT. Tasma Puja – KBC di Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku,
dapat dilihat melalui uraian table 1 berikut ini :
Tabel 1 :Tingkat kecelakaan kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku
Tahun
Jumlah Karyawan
Jumlah
(Orang)
Frekuensi
Kecelakaan
( X )
%Tetap
(Orang)
Harian Lepas
(Orang)
2008 43 85 128 325 -
2009 40 63 103 329 1.23
2010 41 105 146 339 3.04
2011 62 94 156 368 8.55
2012 76 81 157 402 9.24
Sumber : PT. Tasma Puja - KBC Desa Kepayang Sari Kec. Batang Cenaku 2012
Berdasarkan table 1 (satu) diatas, dapat dilihat tingkat kecelakaan
karyawan yang terjadi mengalami peningkatan setiap tahunnya pada PT.
Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. Pada
tahun 2008 jumlah karyawan atau tenaga kerja 128 orang, dengan frekuensi
kecelakaan 325 kali. Pada tahun 2009 jumlah karyawan 103 orang, dengan
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
5 STIE - INDRAGIRI RENGAT
frekuensi kecelakaan 329 kali atau meningkat sebesar 1,23 %. Pada tahun
2010 jumlah karyawan atau tenaga kerja 146 orang, dengan frekuensi
kecelakaan 339 kali atau meningkat 3,04 %. Pada tahun 2011 jumlah
karyawan 156 orang, dengan frekunsi kecelakaan 368 kali, atau meningkat
8,55 %. Dan pada tahun 2012 jumlah karyawan 157 orang, dengan frekuensi
kecelakaan 402, kecelakaan kerja meningkat menjadi 9,24 %.
Bertitik tolak dari kenyataan yang ada pada perusahaan yang
mengalami tingkat kecelakaan yang meningkat setiap tahunnya, diakibatkan
persediaan fasilitas keamanan pekerja yang kurang memadai, kurangnya
kesadaran karyawan dalam menggunakan peralatan keamanan.
Kemudian untuk mengetahui berapa besar produktivitas kerja
Karyawan pada PT. Tasma Puja – KBC, maka dapat kita ketahui melalui
tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2 : Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku
Tahun Jumlah
Karyawan
Produksi Kelapa
Sawit (Ton/orang)
Tingkat Produktivitas
(Ton/orang)
2008
2009
2010
2011
2012
128
103
146
156
157
4.201
5.011
6.215
6.724
6.802
32,82
48,65
42,57
43,10
43,32
Sumber : PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku 2012
Berdasarkan tabel diatas mengenai produktivitas kerja karyawan pada
PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku.
Pada tahun 2008 karyawan berjumlah 128 orang dan produksi kelapa sawit
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
6 STIE - INDRAGIRI RENGAT
4.201 ton/orang dengan tingkat produktivitas kerja karyawn 32,82 ton/orang.
Pada tahun 2009 karyawan berjumlah 103 orang dan produksi kelapa sawit
5.011 ton/orang dengan tingkat produktivitas kerja karyawn 48,65 ton/orang.
Pada tahun 2010 jumlah karyawan 146 orang dan produksi Kelapa Sawit
6.215 Ton/Orang dengan tingkat Produktivitas karyawan 42,57 ton/Orang.
Tahun 2011 jumlah Karyawan 156 orang dan produksi kelapa sawit 6.724
ton/orang dengan tingkat Produktivitas 43,10 ton/orang. Dan pqada tahun
2012 jumlah karyawan 157 Orang dan produksi kelapa sawit 6.802 ton/orang
dengan tingkat produktivitas 43,32 ton/orang.
Berdasarkan uraian dari table 1 dan table 2 diatas, menjelaskan bahwa
tingginya tingkat kecelakaan dan rendahnya produktivitas kerja karyawan
yang terjadi pada PT. Tasma Puja –KBC hal ini dikarenakan berbagai
hambatan, diantaranya seperti masih ada karyawan yang kurang disiplin
dalam melaksanakan pekerjaan, kecerobohan karyawan terhadap pekerjaan
dan kurangnya konsentrasi dalam bekerja, bertitik tolak dari hal tersebut
maka penulis tartarik untuk melakukan penelitian mengambil judul:
“Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku”.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
7 STIE - INDRAGIRI RENGAT
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
menggangkat permasalahan sebagai berikit :
“Apakah Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Tasma Puja –
KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku”.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap produktivitas kerja pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang
Sari Kecamatan Batang Cenaku..
2 Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan bagi PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang
Sari Kecamatan Batang Cenaku dalam upaya menimalisir tingkat
kecelakaan kerja.
b. Merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan
teori-teori yang telah penulis dapat selama masa perkuliahan.
c. Sebagai suatu informasi bagi peneliti lebih lanjut dan bahan bacaan bagi
para pembaca umumnya.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
8 STIE - INDRAGIRI RENGAT
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam memudahkan pembahasan, penulis membagi kedalam enam bab,
yang masing-masing bab berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapun
pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini adalah bab pendahuluan yang berisikan latar belakang
masalah, perumusan msalah, tujuan dan manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan
penelitian terdahulu, hubungan antar variabel.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas variabel penelitian beserta defenisi
operasionalnya, penentuan sampel penelitian, jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data dan metode analisis.
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini akan membahas sejarah singkat perusahaan, struktur
Organisasi dan aktivitas perusahaan.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
9 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini dibahas mengenai pengaruh program keselamatan dan
kesehatan kerja karyawan pada PT. Tasma Puja – KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan atas
hasil penelitian dan pembahasan, guna membantu menyelesaikan
permasalahan yang ada pada perusahaan diberikan beberapa
saran.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
10 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESA
A. Produktivitas Kerja
Akhir-akhir ini produktivitas merupakan maslah yang sedang hangat
dibicarakan, karena produktivitas mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
Faktor kendala yang dapat mempengaruhi produktivitas dan
kepuasan tenaga kerja sangat mungkin mengakibatkan karyawan
baru keluar setelah beberapa bulan pertama. Perputaran karyawan
awal ini adalah sesuatu yang lumrah. Hal ini malah akan bermanfaat
jika itu terjadi diantara karyawan baru yang merasakan bahwa
perusahaan atau pekerjaan tidak tepat untuk mereka. Dengan
demikian perusahaan akan segera mencari jalan keluar terbaik, mulai
dari rekrutmen, seleksi, dan persiapan penempatan karyawan bau.
(Mangkuprawira, 2004:160).
Konsep yang menunjukan produktivtas kerja yang berkaitan
langsung dengan output dan input yang membutuhkan seorang tenaga
kerja untuk menghasilkan produk. Jumlah output yang dihasilkan dapat
mengukur produktivitas kerja karyawan selama sebulan. Seorang
karyawan mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak
dibandingakn dengan karyawan lain dalam kurun waktu yang sama, maka
karyawana tersebut dapat dikatakan Produktif.
Produktivitas dapat diartikan sebagai tingkat perbandingan antara
hasil-hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
dipergunakan atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan
sumber daya yang digunakan (input). (Triton, 2010:80)
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
11 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, adalah :
a. Manusia
Faktor manusia mencakup beberapa aspek antara lain kuantintas,
tingkat keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemapuan,
sikap, minat, struktur pekerjaan, umur, jenis kelamin.
b. Modal
Faktor modal meliputi aspek modal tetap, teknologi, bahan baku.
c. Faktor metode (proses)
Faktor metode meliputi tat ruang tugas, penanganan bahan baku
penolong dan mesin, perencanaan pengawasan dan produksi,
pemeliharaan dan pencegahan, teknologi yang memakai cara alternatif.
d. Faktor Produksi
Yang meliputi kuantitas, kualitas, ruangan produksi, truktur campuran,
spesialisasi produksi.
e. Faktor lingkungan organisasi
Meliputi organisasi dan perencanaan, kebijaksanaan personalia, sitem
manajemen, gaya kepemimpinan, kondisi kerja, ukuran perusahaan,
iklim kerja, sistem intensif.
f. Faktor lingkungan negara
Meliputi struktur sosial politik, struktur industri, pengesahan, tujuan
pengembangan jangka panjang dan lain-lain.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
12 STIE - INDRAGIRI RENGAT
g. Faktor lingkungan internasional
Meliputi kondisi perdagangan dunia, masalah-masalah perdagangan
internasional, kebijakan migrasi tenaga kerja.
h. Umpan balik.
Menunjukan bagai mana masyarakat menilai kuntitas dan kualitas
produksi, berapa banyak uang yang harus dibayarkan untuk masukan-
masukan utamanya (tenaga kerja dan modal) dimana masyarakat
menawarkan pada perusahaan.
Agar seorang tenaga kerja dapat terjamin keadaan, kesehatan dan
produktivitas kerja setinggi-tingginya, maka perlu ada keseimbangan
yang menguntungkan dari faktor-faktor berikut : (Depkes, 2004:173)
1. Beban Kerja
Beban kerja adalah beban fisik maupun non fisik yang ditanggung
oleh seorang pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Keseimbangan antara beban kerja dengan kemapuan individu agar
tidak terjadi hambatan maupun kegagalan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
2. Kapasitas Kerja
Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk
menyelesaikan pekerjaannya pada suatu tempat kerja dalam
waktu tertentu. Kapasitas kerja mencakup Jenis Kelamin, Usia,
Status Gizi, Keterampilan, Pendidikan. (Moelfi, 2003:75)
(1) Jenis Kelamin
Laki-laki dan wanita berbeda dalam hal kemampuan fisiknya,
kekuatan kerja ototnya. Menurut pengalaman ternyata siklus
biologi pada wanita tidak mempengaruhi kemampuan fisik,
melainkan lebih banyak bersifat sosial dan kultural.
(2) Usia
Kebanyakan kinerja fisik mencapai puncak dalam usia
pertengahan dua puluhan dan kemudian menurun dengan
bertambahnya usia. (Lambert, 2006:244).
(3) Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu penyebab kelelahan.
Seorang tenaga kerja dengan keadaan gizi yang baik akan
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
13 STIE - INDRAGIRI RENGAT
memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh yang lebih
baik, begitu juga sebaliknya. (Budiono, 2003:154).
(4) Keterampialan
Faktor keterampilan teknis maupun menejerial sangat
menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan
demikian setiap individu selalu dituntut untuk tampil dalam
menguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
terutama dalam perubahan teknologi mutakhir (Tarwaka,
2004:139).
(5) Pendidkan
Pendidikan harus dikembangkan baik pendidikan formal
maupun non formal. Karena setiap penggunaan teknologi
hanya akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang handal (Sukarna,
2004:154).
Meningkatkan produktivitas karyawan merupakan suatu keinginan
bagi perusahaan dengan melalui para menejernya. Berusaha untuk
mamaksimalkan potensi karyawan yaitu dengan meningkatkan gaji atau
upah, memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan semangat kerja,
menimbulkan rasa aman di tempat kerja dan lain-lain.
Untuk menciptakan kualitas produktivitas kerja (Quality of work)
sangat diperlukan untuk menggerakan partisifasi karyawan yang
lebih konstruktif terhadap pencapaian tujuan organisasi. QWL yang
kondusif bagi karyawan antar lain dalam bentuk sejauh mana
peluang karier yang diberikan organisasi kepada karyawan (room to
grow), sejauh mana karyawan diberi kesempatan untuk
mengaktualisasikan keahlian baru pasca Training, kesempatan
belajar lanjut, keseimbangan kompensasi dan kinerja (Performace).
(Syafarudin, 2008:12)
Teknologi informasi memang merupakan suatu kebutuhan yang
sangat vital untuk perkembangan berbagai organisasi. Relevannya
teknologi informasi dewasa ini sehingga sangat sukar untuk
membayangkan adanya aspek kehidupan dan kegiatan organisasional
yang tidak tersentuh oleh komputerisasi. Pengalaman meunjukan
bahwa berbagai produk teknologi dapat sangat membantu dalam
meningkatkan produktivitas kerja. (Siagian, 2002:9)
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
14 STIE - INDRAGIRI RENGAT
B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Keselamatan Kerja.
Dalam pelaksanaan pekerjaan apa pun yang penting adalah
keselamatan jiwa dan raga. Namun, dalam suatu kesibukan
kebanyakan orang lupa akan keselamatan dirinya, terutama mereka
yang hanya bertujuan mengejar keuntungan dan materi, oleh sebab
itu mereka harus mengingat tentang hal keselamatan kerja dengan
berbagai cara. (Kressumar, 2010:100)
Keselamatan kerja yang mempunyai ruang lingkup yang
berhubungan dengan mesin, landasan tempat kerja dan lingkungan
kerja, serta cara mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, memberikan perlindungan sumber-sumber produksi sehingga
dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas. (Budiono, 2003:171)
Melihat beberapa uraian diatas mengenai pengertian keselamatan
dan pengertian kesehatan kerja diatas, maka dapat diartikan mengenai
pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu bentuk
usaha atau upaya bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melakukan pekerjaan yang
mana pekerjaan tersebut dapat mengancam dirinya yang berasal dari
individu sendiri dan lingkungan kerja.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah
satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
(http://mia.staff.uns.ac.id//2011/07/07/keselamatan-kesehata-kerja)
Pada hakekatnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan
suatu keilmuan multidisiplin yang menerapkan upaya pemiliharaan dan
peningkatan kondisi lingkungan kerja, keamanan kerja, keselamatan dan
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
15 STIE - INDRAGIRI RENGAT
kesehatan tenaga kerja serta melindungi tenaga kerja terhadap resiko
bahaya dalam melakukan pekerjaan serta mencegah terjadinya kerugian
akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan atau
pencemaran lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek yang
penting dalam aktivitas dunia industri. Relativitas kadar penting
tidaknya akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini tergatung
seberapa besar pengaruh terhadap subjek dan objek itu sendiri. K3
menjadi wacana industri abad ini setelah ditemukannya teori – teori
yang representative yang mendukung akan improvisasi dalam
konteks keselamatan dan manajemen resiko yang muncul dalam
kegiatan industri yang lebih luas. (Daryanto, 2003 : 152)
Meninjau kembali literatur – literatur yang telah dikenal dan
diterapkan mengenai studi kasus dalam masalah K3 dimana kesempurnaan
metode dan penerapan yang penuh komitmen dan konsistensi penuh dari
semua pihak masih banyak diharapkan. Kendala-kendala makro seperti
costibility dan understanding sering kali banayk ditemui dilapangan akan
tetapi tidak berarti pula bahwa program K3 tidak berjalan, ini menuntut
komitmen dan kesadaran pada masing – masing pihak.
Sebagai logika dasar tentang pentingnya pemahaman K3 dapat
diilustrasikan dengan Historical perspective yaitu “Apabila seorang
pembangun bangunan sebuah rumah untuk seseorang dan tidak membuat
kontruksi dan rumah yang ia bangun runtuh akan menyebabkan rumah
tersebut rusak dan meninggal pemiliknya, ternyata bangunan bisa
menyebabkan kematian”. Ini artinya bahwa dalam setiap aktivitas apapun
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
16 STIE - INDRAGIRI RENGAT
selain perencanaan teknis fisik harus diperhatikan pula aspek-aspek
keamanan yang terkait langsung maupun tidak langsung.
Kesehatan kerja adalah dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar
tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna, baik mental
maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal.
Ditinjau dari segi keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja dapat
diartikan sebagai ilmu pengatahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
ditempat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan dan dilaksanakan
ditempat kerja (perusahaan). Tempat kerja adalah setiap tempat yang
didalamnya terdapat tiga unsur, yaitu :
1. Adanya usaha, baik itu usaha yang bersifat ekonomi maupun usaha
sosial.
2. Adanya sumber bahaya.
3. Adanya tenaga kerja yang bekerja didalamnya, baik secara terus
menerus maupun hanya sewaktu-waktu.
Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan
tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Keamanan tenaga kerja di
tempat atas partisifasi dari pengusaha dan tenaga kerja dapat
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
17 STIE - INDRAGIRI RENGAT
meningkatkan produksi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja yang
terjadi dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu :
1. Faktor yang tidak baik
Kemampuan keja (usia, masa kerja/pengalaman, korangnya kecakapan
dan lambatnya mengambil keputusan), disiplin kerja, perbuatan-
perbuatan yang mendatangkan kecelakaan, ketidak Cocokkan fisik dan
mental. Kesalahan – kesalahan yang disebabkan oleh pekerja dan
karena sikap yang tidak wajar seperti terlalu berani, tidak mau bekerja
sama, sembrono, tidak mau mengindahkan instruksi, kelalaian,
melamun dan kurang sabar. Kekurangan kecakapan untuk melakukan
sesuatu karena tidak mendapat pelajaran mengenai pekerjaan. Kurang
sehat fisik dan mental seperti adanya cacat, kelelahan dan penyakit.
a. Faktor mekanik dan penyakit lingkungan.
Keadaan dan peralatan kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Kesalahan latak mesin, tidak dilengkapai dengan peralatan pelindung,
alat pelindung, peralatan kerja yang rusak. Lingkungan kerja
berpengaruh besar terhadap moral pekerja. Faktor lingkungan kerja
yang terpenting dalam kecelakaan kerja terdiri dari pemeliharaan rumah
tangga (house keeping), kesalahan disini terletak pada rencana tempat
kerja, cara menyimpan bahan baku dan alat kerja tidak pada tempatnya,
lantai yang kotor dan licin.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
18 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Perlindungan tanaga kerja meliputi bebrapa aspek dan salah satunya
yaitu perlindungan keselamatan, perlindungan tersebut bermaksud agar
tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaan sehari-hari untuk
meningkatkan produksi dan produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh
perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat
menimpa atau mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya.
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-
unsur yang menunjang terhadap adanya jiwa raga dan lingkungan
kerja yang sehat. Kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani (Kusmawan, 2007:4).
“Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan
pekerjaan” (Sutrisno, Dkk, 2010:9).
Perusahaan perlu menjaga selamatan kerja terhadap karyawannya,
karena tujuan program keselamatan kerja diantaranya sebagai berikut :
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
19 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Perusahan juga harus memelihara keselamatan karyawan
dilingkungan kerja dan syarat-syarat keselamatan kerja adalah sebagai
berikut :
1. Mencegah dan mengurangi keselakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat-alat pelindung kepada para pekerja.
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan getaran.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik
fisik maupun fisikis, peracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
10. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
11. Memelihara kebersihan, sehatan dan ketertiban.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
20 STIE - INDRAGIRI RENGAT
12. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cuaca, dan proses kerja.
13. Mencegah tekana aliran listrik.
Dari uraian tersebut diatas, maka pada dasarnya usaha untuk
memberikan perlindungan keselamatan kerja pada karyawan dilakukan 2
cara (Soeprihanto, 2003:48) yaitu:
a. Usaha preventif atau mencegah
Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat
sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat
mengurangi atau tidak menimbulkan bahya bagi para karyawan.
Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu :
1. Subtutusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)
2. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber berbahaya)
3. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber berbahaya.
4. Memakai alat perlindungan perorangan (eye protection, safety, hat
and cap, gas resoirator, dan lain-lain)
5. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.
6. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Usaha represif atau kuratif
Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kajadian atau
kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat
ditempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya
sangat diraskan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental
para karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam
rangka mengatasi dan menghadapainya. Selain itu terutama persiapan
alat atau sarana lainnya yang secara langsung didukung oleh pimpinan
organisasi perusahaan.
Aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) meliputi:
(Anora, 2005:76).
a. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau
karyawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja dalam hal ini
menyangkut kondisi kerja, seperti ventilasi, suhu, penerangan dan
situasinya.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
21 STIE - INDRAGIRI RENGAT
b. Alat kerja dan bahan
Alat kerja dan bahan merupakan suatu hal yang pokok dibutukan
oleh perusahaan untuk memproduksi barang. Dalam memproduksi
barang alat-alat kerja sangan vital yang digunakan oleh para pekerja
dalam melakukan kegiatan proses produksi dan disamping itu adalah
bahan-bahan utama yang akan dijadikan barang.
c. Cara melakukan pekerjaan.
Setiap bagian-bagian produksi memiliki cara-cara melakukan
pekerjaan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh karyawan. Cara-
cara yang biasanya dilakukan oleh karyawan dalam melakukan
semua aktifitas pekerjaan, misalnya menggunakan peralatan yang
sudah tersedia dan pelindung diri secara tepat dan mematuhi
peraturan penggunaan peralatan tersebut dan memahami cara
mengoperasionalkan mesin.
2. Kesehatan Kerja
Program kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan
perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan. Karena dengan adanya program
kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material,
karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang
lebih menyenangkan, sehingga secqara keseluruhan karyawan akan
mampu bekerja lebih lama.
Pengertian program kesehatan kerja: Program Kesehatan Kerja
menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik. Resiko
kesehatan merupakan fakto-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja
melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat
stres, emosi atau gangguan fisik.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
22 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya
terdiri atas beberapa elemen-elemen, (Sutrisno, Dkk, 2010:29).
1. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali
diterima bekerja.
2. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal)
secara periodic.
3. Pemeriksaan kesehatan secara suka rela untuk semua karyawan
secara periodik.
4. Tersedianya peralatan dan staf media yang cukup.
5. Pemberian perhatian yang yang sistematis dan prefventif terhadap
msalah ketegangan.
6. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan-
persyaratan sanitasi yang baik.
Progam kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya
terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen berikut ini:
a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima
bekerja
b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal) secara
periodik.
c. Pemeriksaan kesehatan secara suka rela untuk semua karyawan
secara periodik.
d. Tersedianya peralatan dan staf media yang cukup.
e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah
ketegangan.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
23 STIE - INDRAGIRI RENGAT
f. Pemeriksaan secara sistematis dan periodik terhadap persyaratan-
persyaratan saniatsi yang baik.
Tujuan dari Program Kesehatan Kerja “ ialah agar setiap karyawan
dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tinginya baik
jasmani, rohani maupun social ” (Entjang, 2003:14).
Proteksi merupakan sistem perlindungan berupa kompensasi yang
tidak dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang
diterapkan oleh perusahaan kepada pekerja. Proteksi ini dengan
memberikan rasa aman, baik dari sisi finacial, kesehatan, maupun
keselamatan fisik bagi pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan
tenang dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan nilai
tambah perusahaan.
Proteksi atau pelindung pekerja merupakan suatu keharusan bagi
perusahaan yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peratuan perundang-
undangan. Dalam melaksanakan program proteksi, banyak perusahaan
bekerja sama sengan perusahaan asuransi yang memberikan penanggungan
terhadap kemungkinan timbulnya maslah kesehatan, financial atau maslah
lainnya yang dihadapai atau dialami oleh pekerja dan keluarganya di
kmudian hari. Praktisnya pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama
diantara masing-masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan tanggung
jawab mereka masing-masing.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
24 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Umumnya kejadian kecelakaan kerja disebabkan kesalahan manusia
(human eror), dimana penyebab kecelakaan bermula pada kegiatan
tidak selamat manusia itu sendiri. Ada beberapa perbuatan yang
mengusahakan keselamatan, antara lain : (Silalahi, 2005:45)
1. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman dan penuntun
yang diberikan.
2. Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera
dilaporkan kepada atasan.
3. Setiap peraturan dan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja
harus dipatuhi secermat mungkin.
4. Semua karyawan harus bersedia saling mengisi atau
meningkatkan akan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.
5. Peralatan dan perlengkapan keelamatan dan kesehatan kerja
dipakai (digunakan) bila perlu.
C. Persepsi terhadap Penerapan (K3).
Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Oleh sebab itu individu sendirilah yang menilai
dan memandang lingkungan dan persepsi inilah yang akan timbul
dan mempengaruhi prilaku individu terhadap stimulus yang diterima.
(Winardi, 2004:57).
Persepsi terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan
yang bertujuan supaya karyawan terjaga dan terjamin keselamatan
dan kesehatan kerjanya, persepsi disini tidak lepas dari respon
kognitif yang mana suatu bentuk usaha untuk memahami pertama
apa yang dipikirkan orang sewaktu mereka dihadapkan stumulus
persuasif, dan kedua bagai mana fikiran serta proses kognitif dan
sejauh mana perubahan itu terjadi. (Azwar, 2002:47).
Persepsi terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
melibatkan aspek antara lain: (Indrawijaya, 2002:47)
a. Proses Kognisi
Melibatkan kamampuan untuk memberi arti pada suatu rangsangan
dengan menggunakan indranya yaitu melaui proses melihat, meraba,
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
25 STIE - INDRAGIRI RENGAT
merasa, dan mencium yang dapat terjadi secara terpisah-pisah atau
serentak. Otak akan melakukan persepsi berdasarkan informasi yang
diterima oleh panca indra.
b. Proses belajar
Melibatkan kemampuan membuat informasi melaui proses persepsual
menjadi punya arti dan makna bagi proses pemilihan tindakan.
c. Pemecahan masalah.
Melibatkan proses dimana seseorang dihadapan untuk mengambil
keputusan dan menetukan tindakan dan prilakau berikutnya. Melihat
tiga aspek yang dikemukakan oleh indrawijaya diatas maka penulis
menggunakan ketiga aspek tersebut sebagai dimensi dari persepsi.
Dimensi persepsi tersebut adalah proses kognisi, proses belajar dan
pemecahan maslah, hal tersebut merupakan dasar dari prilaku
seseorang.
Persepsi terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehata Kerja (K3)
merupak pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan
yang bertujuan supayakaryawan terjaga dan terjamin keselamatan dan
kesehatan kerjanya yang diikuti beberapa aspek-aspek didalamnya melputi
kognisi, proses belajar dam memecahkan masalah. Adapaun aspek pesepsi
terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang lain,
meliputi persepsi terhadap lingkungan kerja, perspsi terhadap alat kerja
dan bahan dan persepsi terhadap cara melakukan pekerjaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain yang pertama
faktor Internal yaitu individu itu sendiri, dimana dalam individu akan
berpengaruh terhadap persepsi, faktor yang keduaadalah eksternal
dimana meliputi stimulus dan lingkungan. Agar stimulus dapat
dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat, stimulus harus
melampaui ambang stimulus, yaitu kekuatan stimulus yang minimal
tetapi sudah dapat menimbulkan keadaran, sudah dapat dipersepsi
oleh individu. (Walgito, 2002:46)
Persepsi karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan
perusahaan yang bertujuan supaya karyawan terjaga dan terjamin
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
26 STIE - INDRAGIRI RENGAT
keselamatan dan kesehatan kerjanya. Adanya keselamatan dan kesehatan
kerja dalam suatu perusahaan akan menimbulakan persepsi yang berbeda-
beda pada karyawan, dan seseorang akan bertindak berdasarkan
persepsinya.
Setiap karyawan kemungkinan besar memiliki persepsi yang
berbeda, ada yang positif dan negatif, tetapi jika melihat hasil penelitian
dapat kita temukan bahwa tanggapan seseorang bila tidak sesuai dengan
hasil yang diinginkan, maka bisa saja terjadi stres kerja ataupun sebaliknya
dan sebalinya bila dalam mempersepsikan sesuatu sesuai dengan hasil
yang diinginkan, maka tidak akan terjadi stres kerja. Ini akan membuat
karyawan merasa yakin selamat, aman dan nyaman dalam bekerja.
Jika keselamatan dan kesehatan kerja (K3) rendah, tidak terjaga dan
tidak terjamin dengan baik, dan mempunyai persepsi yang negatif terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) maka akan menimbulkan tingkat
streskerja yang tinggi disinilah timbulnya penilaian negatif terhadap
kondisi perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan menerapkan
Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga dapat
mengurangi tingkat stres yang terjadi.
Dengan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
yang diutamakan, ini akan mendapatkan dan memberikan kondisi kerja
yang lebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih mengerti dan
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang dialkukan.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
27 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Beberapa bentuk atau kondisi yang menyebabkan stres, biasanya
melibatkan peniaian kognitif yang melibatkan suatu proses mental, dimana
individu memulai dengan dua faktor, antara lain:
1. Penilaian Primer (Primary Appraisal)
Pada saat individu menghadapi kejadian yang benar-benar membuat
dirinya terancam/tertekan. Misalnya : pada saat mendengar berita
kawan atau rekan kerjanya mengalami kecelakaan kerja pada saat
bekerja, yang disebabkan dari pengunaan peralatan kerja yang kurang
berhati-hati, pada saat seperti ini yang pertama dilakukan adalah
menilai secara kognitif dampak dari situasi bagi kesejahteraan dirinya.
2. Penilaian Skunder (Secondary Appraisal)
Tidak harus dialkukan setelah penilaian primer, bisa melihat kondisi
stres dari pengalaman individu bergantung pada keluarnya penilaian-
penilaian yang individu buat dalam interaksi individu dengan
lingkungan.
Dari kondisi diatas dapat diketahui bahwa stres kerja yang dialami
oleh karyawan berhubungan langsung dengan penerapan Keselamatn dan
Kesehatan Kerja (K3), sehingga stres yang dihadapi dapat dikendalikan
baik dalan situasi gawat atau genting sekalipun.
D. Penelitian Terdahulu (Studi Empiris)
Ristanti Padminingsih (2005) meneliti pengaruh keselamatan dan
kesehatan kerja terhadapa produktivitas kerja Karyawan pada PT.
Tyfountex Indonesia Kabupaten Sukoharjo, sampel yang diambil sebanyak
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
28 STIE - INDRAGIRI RENGAT
74 responden dari karyawan PT. Tyfountex Indonesia, dari analisis regresi
linear sederhana terbukti bahwa terdapat pengaruh positif keselamatan
kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y). Hal ini ditujukkan dengan
koefisien variabel keselamatan kerja (X1) yang bernilai positif 0,217.
Persamaan regresinya adalah Y = 4,307 + 0,217(X1). Dari uji signifikan Z
pengaruh keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) dapat
diketahui nilai Z hitung > Z tabel, yaitu : 3,73 > 1,96. Dengan demikian
hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara keselamatan
kerja (X1) terhadap produktivitas (Y) dapat diterima. Sedangkan besarnya
pengaruh keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) dengan
menggunakan Koefisien Determinasi (KD) sebesar 6,25% sedangkan
sisanya 93,75% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel keselamatan
kerja.
Dari analisis regresi linear sederhana juga terbukti bahwa terdapat
pengaruh positif kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y).
Hal ini ditunjukkan dengan koefisien variabel kesehatan kerja (X2) yang
bernilai positif 0,299. Persamaan regresinya adalah Y =3,448 + 0,299(X2).
Dari uji signifikansi Z pengaruh kesehatan kerja (X2) terhadap
produktivitas kerja (Y) dapat diketahui nilai Z hitung > Z tabel, yaitu: 4,72
> 1,96. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh antara kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y)
dapat diterima. Sedangkan besarnya pengaruh kesehatan kerja (X2)
terhadap produktivitas kerja (Y) dengan menggunakan koefisien
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
29 STIE - INDRAGIRI RENGAT
determinasi (KD) sebesar 9,98%, sedangkan sisanya 90,02% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar variabel kesehatan kerja.
Tabel 3 : Jurnal Studi Empiris dengan Penelitian terdahulu
No
Nama
Peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Ristanti
Padminingsih
(2005)
Pengaruh
keselamatan dan
kesehatan kerja
terhadap
produktivitas
kerja Karyawan
pada PT.
Tyfountex
Indonesia
Kabupaten
Sukoharjo.
Dari analisis regresi linear
sederhana terbukti bahwa terdapat
pengaruh positif keselamatan kerja
(X1) terhadap produktivitas kerja
(Y). Hal ini ditujukkan dengan
koefisien variabel keselamatan
kerja (X1) yang bernilai positif
0,217. Persamaan regresinya adalah
Y = 4,307 + 0,217(X1). Dari uji
signifikan Z pengaruh keselamatan
kerja (X1) terhadap produktivitas
kerja (Y) dapat diketahui nilai Z
hitung > Z tabel, yaitu : 3,73 >
1,96. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh antara keselamatan kerja
(X1) terhadap produktivitas (Y)
dapat diterima. Sedangkan besarnya
pengaruh keselamatan kerja (X1)
terhadap produktivitas kerja (Y)
dengan menggunakan Koefisien
Determinasi (KD) sebesar 6,25%
sedangkan sisanya 93,75%
dipengaruhi oleh variabel lain
diluar variabel keselamatan kerja.
Dari analisis regresi linear
sederhana juga terbukti bahwa
terdapat pengaruh positif kesehatan
kerja (X2) terhadap produktivitas
kerja (Y). Hal ini ditunjukkan
dengan koefisien variabel kesehatan
kerja (X2) yang bernilai positif
0,299. Persamaan regresinya adalah
Y =3,448 + 0,299(X2). Dari uji
signifikansi Z pengaruh kesehatan
kerja (X2) terhadap produktivitas
kerja (Y) dapat diketahui nilai Z
hitung > Z tabel, yaitu: 4,72 > 1,96.
Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh antara kesehatan kerja
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
30 STIE - INDRAGIRI RENGAT
(X2) terhadap produktivitas kerja
(Y) dapat diterima. Sedangkan
besarnya pengaruh kesehatan kerja
(X2) terhadap produktivitas kerja
(Y) dengan menggunakan koefisien
determinasi (KD) sebesar 9,98%,
sedangkan sisanya 90,02%
dipengaruhi oleh variabel lain
diluar variabel kesehatan kerja.
Sumber : http://www.fixitsoftware.com For evaluation only
E. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah serta
telaah pustaka yang telah penulis sajikan, maka dapatlah dibuat suatu
hipotesis yaitu “diduga Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja karyawan
pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang
Cenaku.
F. Variabel Penelitian.
Adapun variabel penelitian yang penulis gunakan dalam hal ini
yaitu :
- Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (X)
- Produktivitas Kerja. (Y)
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
31 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dijadikan objek penelitian ini adalah
PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan batang Cenaku.
B. Jenis-jenis Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis mengunakan data-data sebagai berikut :
 Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan yang
berasal dari perusahaan.
 Data Skunder yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain diluar
responden, yang sudah ada seperti organisasi perusahaan, aktivitas
perusahaan.
C. Tehnik Pengumpualn Data
Dalam melakukan penumpulan data penulis menggunakan metode
sebagai berikut :
a. Interview
Yaitu dengan menggunakan wawancara secara langsung terhadap
Pmpinan PT. Tasma Puja-KBC tentang hal-hal yang erat
hubungannya dengan masalah yang dibahas.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
32 STIE - INDRAGIRI RENGAT
b. Questioner.
Yaitu menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada PT.
Tasma Puja-KBC guan memperoleh data yang lebih jelas mengenai
keadaan yang berhubungan dengan maslah.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh karyawan tetap dan
karyawan harian pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari,
Kecamatan Batang Cenaku, yakni berjumlah 157 orang, karena jumlah
karyawan terlalu banyak, dan untuk mempermudah dalam memperoleh
persentase jawaban tersebut, peneliti hanya mengambil sampel dengan
menggunakan accindetal random sampling (siapa yang ketemu itulah yang
dijadikan sampel) dengan menggunakan rumus slovin yang diangkat
sebagai bahan sampel pada penelitian ini.
Rumus Slovin (Hasan, 2002:61)
n =
N
1 + N e2
Dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
33 STIE - INDRAGIRI RENGAT
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau dinginkan.
Untuk ukuran Sampel yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :
Jadi, sampel yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah
sebanyak 61 orang.
Berikut pembagian dalam menentukan sampel dari persentase
keseluruhan karyawan baik dari karyawan tetap maupun dari Karyawan
lepas pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang
Cenaku.
=
Ukuran Sampel
X 100%
Ukuran Populasi
=
61
X 100%
157
= 38,85 %
n =
157
1 + 157 (10%)2
n =
157
1 + 157 (0,1)2
n =
157
1 + 1,57
n =
157
2,57
n = 61,089 (dibulatkan menjadi 61)
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
34 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Maka didapat sampel 38,85 % dan dibulatkan menjadi 39 %, inilah
yang menjadi untuk mengambilan sampel dari Karyawan tetap dan
Karyawan BHL. Dengan perhitungan pengambilan sampel adalah seperti
tabel 3 dibawah ini :
Tabel 4 : Jumlah Karyawan dalam Persentase yang dijadikan Sampel pada
PT. Tasma Puja–KBC Desa Kepayang Sari.
Tahun
Jumlah Karyawan
%
Sampel
Tetap
(Orang)
Harian
Lepas
(Orang)
Jumlah
Karyawan
Karyawan
Tetap
Harian
Lepas
2012 76 81 157 39 29,64 31,59
Sumber : Data olahan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari tahun 2012
Untuk karyawan tetap yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
yaitu 29,64 orang, dibulatkan menjadi 30 Orang dan untuk karyawan BHL
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 31,59 Orang
dan dibulatkan menjadi 31 Orang. Sehingga keseluruhan sampel dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 61 Orang.
E. Analisis Data
Dalam penelitian ini telah dikelompokan atau spesifikasi data,
selanjutnya satu persatu dianalisa dengan menggunakan data kuantitatif
untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara Program keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Tasma
Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
35 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Adapun rumus yang digunakan adalah analisa Regresi Linier
sederhana, yaitu satu tekhnik untuk mencari korelasi antar dua variabel,
guna kepentingan menganalisa data tersebut, yaitu sebagai berikut :
Y = a + bx
Dimana : X : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Y : Produktivitas Kerja
n : Banyak Pasangan Data
a : Konstanta
b : Koefisien Arah Regresi
Untuk menghitung nilai variabel a dan variabel b digunakan rumus
sebagai berikut:
Harga b dihitung dengan Rumus :
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara
variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktivitas
Kerja (Y) pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamtan
Batang Cenaku, peneliti menggunakan analisis uji – t yang merupakan
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
36 STIE - INDRAGIRI RENGAT
analisa parametrik. Untuk mengetahui uji – t adalah dengan
membandingkan nilai t tabel dan t hitung. Untuk mendapatkan t tabel dan t
hitung peneliti melaksanakan tes statistik koofisien korelasi dengan
formulasi sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(X) terhadap Produktivitas Kerja (Y).
Ha : Ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
terhadap Produktivitas Kerja (Y).
Batas toleransi (Level of Significance) bernilai 1% sampai dengan
10% dalam uji – t yang peneliti lakukan menggunakan LOS (α) sebesar
5% atau 0,05, artinya tingkat kepercayaan sebesar 95%. Nilai t dapat dapat
dibaca pada tabel t.
Untuk nilai t hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
r
T Hitung =
√
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
37 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah berdirinya dan Tata Letak PT. Tasma Puja – KBC.
PT. Tasma Puja-KBC salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit serta pabrik pengolahannya (PKS). Secara geografis
terletak pada 1020
06’ – 1020
18’ Bujur Timur dan 00
42’ – 00
50’ Lintang
Selatan. Secara administrasi PT. Tasma Puja-KBC terletak di tiga Desa yaitu
Desa Kepayang Sari, Desa Cenaku Kecil dan Desa Anak Talang, Kecamatan
Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau.
Berdasarkan Izin Usaha Perkebunan (IUP) yang diberikan kepada PT.
Tasma Puja-KBC atau Rekomendasi bebas garapan No. 329/TP-A/101/2005
pada tanggal, 12 Juli 2005 yang dikeluarkan Bupati Kabupaten Indragiri Hulu
dengan luas areal pekebunan 9.000 Ha. Dilengkapi dengan Studi Analisis
Dampak Lingkungan (ANDAL) yaitu berdasarkan Undang Undang Republik
Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Manusia
Hayati dan Ekosistem, serta peraturan daerah Propinsi Riau No. 10 Tahun
1994, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Riau Tahun
1994-2009.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
38 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Dengan batas wialayah perkebunan, sebelah Utara berbatsan dengan
Lahan Masyarakat, sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan Tanaman
Rakyat (HTR), sebelah Barat berbatasan dengan Lahan Masyarakat Desa
Anak Talang, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Alim. Lokasi Kantor
Tasma Puja-KBC terletak di areal Desa Kepayang Sari.
Berikut jarak tempuh dari berbagai daerah yang dilalui untuk menuju
PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang sari.
Tabel 5 : Aksesibilitas lokasi perkebunan PT. Tasma Puja-KBC
Dari Tujuan Jarak
(KM)
Waktu
(Jam)
Sarana Keterangan
Pekanbaru
Pematang
Reba
192 6 Mobil Aspal/Negara
Pematang
Reba
Belilas 20 0,5 Mobil Aspal/Negara
Belilas Simpang
Kilan
26 1 Mobil Aspal/Kerikil/Tanah
Simpang
Kilan
Kepayang
Sari
32 1,5 Mobil Kerikil/Tanah/Propinsi
Sumber : PT. Tasma Puja - KBC. Tahun 2012.
Dan dengan luas wilayah yang menjadi lokasi atau tempat perkebunan
kelapa sawit PT. Tasma Puja – KBC, Desa Kepayang sari, Kecamatan Batang
Cenaku, ditujukan pada pada Tabel 2 dibawah ini.
Tabel 6 : Luas Desa dan jarak dari Kecamatan Batang Cenaku
No Nama Desa
Luas Wilayah (Ha)
Jarak dari Kecamatan
(KM)
1 Cenaku Kecil 10.100 19
2 Kepayang sari 11.400 27
4 Anak Talang 12.000 28
Sumber : PT. Tasma Puja - KBC. Tahun 2005.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
39 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Rencana pemanfaatan lahan perkebunan kelapa sawit pada PT. Tasma
Puja – Kebun Batang Cenaku Desa Kepayang Sari adalah sebagai berikut :
Tabel 7 : Fasilitas perkebunan PT. Tasma Puja – KBC, Desa Kepayang Sari.
No. Uraian
Luas Total
(Ha)
Persentase
(%)
A. Luas PT. Tasma Puja-KBC
1 Kebun Inti 3.000,00 46,88
2 Kebun Plasma 3.335,25 52,12
3 Emplasmen 5,00 0,08
4 Pabrik (PKS) 14,50 0,23
6 Pembibitan / Nursery 44,00 0,69
Jumlah 6.398,75 100,00
B. Data Sarana dan Prasarana
1. Sarana dan Prasarana Kebun Inti
a. Jalan Utama 9,19 0,14
b. Jalan Koleksi 314,04 4,91
c. Jalan Produksi 82,13 1,28
d. Parit Primer 160,12 2,50
e. Parit Skunder 21,59 0,34
f. Jembatan 351,00 5,49
2. Sarana dan Prasarana Kebun Plasma
a. Jalan Utama 4.704,00 73,51
b. Jalan Koleksi 207,06 3,24
c. Jalan Produksi 48,24 0,75
d. Parit Primer 180,31 2,82
e. Parit Skunder 40,08 0,63
f. Jembatan 281,00 4,39
Jumlah Karyawan 6.398,75 100,00
Sumber : PT. Tasma Puja - KBC Desa Kepayang Sari Tahun 2012
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
40 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Gambar 1 : Denah Kantor PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
41 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Gambar 2 : Peta Kebun Kelapa Sawit PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
42 STIE - INDRAGIRI RENGAT
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
43 STIE - INDRAGIRI RENGAT
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
44 STIE - INDRAGIRI RENGAT
B. Tujuan dan Manfaat Didirikannya PT. Tasma Puja -KBC
Adapun tujuan Perkebunan dan pabrik Pengolahan Kelapa sawit (PKS)
yang dilaksanakan oleh PT. Tasma Puja – KBC adalah :
1. Meberikan kontribusi dalam pembangunan khususnya dalam sektor
perkebunan yang berwawasan lingkungan.
2. Mendukung ketersediaan bahan baku khususnya minyak sawit (CPO)
didalam negeri maupun untuk ekspor.
3. Meningkatkan penerimaan desvisa negara dalam perdagangan komoditi
(non-migas) melalu penyediaan barang ekspor hasil perkebunan (CPO).
4. Meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Indragiri Hulu melalui pembayaran Pajak dan retribusi.
5. Mendukung program pemerintah guna mengentaskan kemiskinan melalui
peniningkatan pendapatan petani dan penduduk disekitar lokasi kegiatan
dengan cara pemembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan kelapa
sawit.
6. Membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta mendorong
percepatan pembangunan dan pengembangan wilayah regional maupun
nasional.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
45 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Sedangkan manfaat dari kegiatan perkebunan kelapa sawit PT. Tasma
Puja-KBC di Desa Kepayang Sari, Kecamatan Batang Cenaku antara lain
adalah :
a. Membuka akses daerah yang semulanya kurang produktif menjadi
produktif.
b. Memepercepat pertumbuhan ekonomi wilayah pedesaan dengan
tumbuhnya sentra-sentra perekonomian masyarakat disekitar perkebunan
sehingga mampu meningkatnya pendapatan masyarakat dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Indragiri Hulu.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
46 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Responden
Untuk mengetahui pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja pada
PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, Dalam
penelitian ini penulis mengambil responden berjumlah 61 orang karyawan.
Adapun identitas responden yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut :
Tabel 8 : Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
SD
SLTP
SLTA
Diploma/Sarjana
10
16
33
2
16,39
26,23
54,10
3,28
Jumlah 61 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Berdasarkan data tabel di atas, terlihat bahwa responden yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang atau 16,39 % berlatar belakang
pendidikan SD, 16 Orang berlatar belakang pendidikan SLTP (26,23 %),
33 Orang berlatar belakang pendidikan SLTA (54,10 %) dan sisanya responden
yang berpendidikan Diploma/Sarjana berjumlah 2 orang (3,28%).
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang dijadikan sampel
pada penelitian ini sebahagian besar memiliki latar balakang pendidikan yang
cukup memadai dengan persentase latar belakang pendidikan SLTA
sebesar 54,10 %.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
47 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Sedangkan identitas responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 9 : Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
< 3 Tahun
3 – 5 Tahun
> 5 Tahun
15
34
12
24,59
55,74
19,67
Jumlah 61 100
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebahagian besar karyawan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki masa kerja 3 s/d 5 tahun, dengan
rincian persentase karyawan dengan masa kerja < 3 tahun berjumlah 15 orang
(24,59 %). Karyawan dengan masa kerja 3 s/d 5 tahun berjumlah 34 orang (55,74)
% sedangkan sisanya 12 orang (19,67 %) adalah karyawan dengan masa kerja
diatas 5 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku sebahagian besar sudah memiliki
pengalaman yang cukup lama bekerja sehingga cukup memenuhi syarat untuk
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini.
B. Analisis Produktifitas Kerja
Dalam hal ini Analisis produktifitas kerja bertujuan untuk mengetahui tingkat
produktifitas kerja yang dimiliki oleh karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan sebagai karyawan untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Analisis menggunakan hasil kuesioner yang
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
48 STIE - INDRAGIRI RENGAT
telah diajukan kepada 61 responden yang merupakan karyawan tetap dan
karyawan tidak tetap pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan
Batang Cenaku melalui metode random sampling.
Produktifitas kerja merupakan faktor yang sangat penting yang harus dijaga
dan dikembangkan baik pada masing-masing individu karyawan maupun pada
organisasi perusahaan demi tercapainya sasaran organisasi. Setaip organisasi
menuntut akan adanya ketercapaian tujuan organisasi dan meningkatkan
produktifitas kerja karyawan agar perusahaan mampu terus eksis dan berkembang
dalam menghadapi persaingan dalam dunia industri yang makin berkembang.
Adapun pemaparan analisis produktifitas kerja dalam kuesioner yang
diberikan kepada karyawan pada pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku dapat diuraikan dengan rincian sebagai berikut :
1. Beban Kerja
Beban kerja adalah akumulasi beban fisik maupun non fisik yang menjadi
tugas dan tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang
diberikan oleh perusahaan kepada masing-masing individu. Dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab khususnya sebagai karyawan, keseimbangan antara
beban kerja dan kemampuan individu harus terjalin dengan sinergis agar tidak
terjadi hambatan-hambatan dalam setiap pelaksanaan tugas nantinya sehingga
kegagalan yang mungkin terjadi dapat diminimalisi. Hal ini sangat dibutuhkan
dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan agar tujuan yang akan di
capai oleh perusahaan dapat terealisasi secara optimal.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
49 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Untuk mengetahui analisis tentang beban kerja karyawan pada PT. Tasma
Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, dapat diuraikan
sebagai berikut :
Tabel 10 : Pendapat Responden Tentang Beban Kerja.
No Item Pernyataan
Jawaban Responden
Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot
Rata
-rata
1.
Dalam melaksanakan
semua pekerjaan yang
diberikan, saya
mampu melaksanakan
semua pekerjaan
tersebut sesuai dengan
kemampuan yang
saya milik.
4 20 15 60 20 60 22 44 0 0 185 46,25
Jumlah 185 46,25
Jumlah Responden = 61
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Dari tabel di atas diperoleh nilai Total Rata-rata tanggapan responden
untuk tentang beban kerja sebesar 46,25. Dengan rincian 4 orang memberikan
jawaban sangat setuju, 15 orang memberikan jawaban setuju, 20 orang
memberikan jawaban kerang setuju dan 22 orang memberikan jawaban sangat
tidak setuju. Jika nilai ini dilihat berdasarkan tabel kritik berada pada interval
cukup baik, artinya karyawan perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang
Sari Kecamatan Batang Cenaku cukup mampu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan atasan selama melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya. Meskipun masih dalam interval cukup baik namun hal ini sangat
berperan bagi perusahaan karena jika setiap karyawan mampu melaksanakan
tugas dan tanggung jawab dengan baik maka tujuan perusahaan akan dapat
dicapai.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
50 STIE - INDRAGIRI RENGAT
2. Kapasitas Kerja
Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja dalam menyelesaikan
suatu pekerjaaan yang diberikan kepadanya di suatu tempat dan waktu kerja
tertentu sesuai dengan biadang kerja dan kemampuan yang dimiliki olehnya.
Kemampuan kerja dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya jenis kelamin,
usia, status gizi, keterampilan dan latar belakang pendidikan yang ia miliki.
Keseluruhan aspek yang mempengaruhi kapasitas kerja dari masing-masing
individu harus saling bersinergi untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal
dan memberikan kontribusi yang optimal bagi perkembangan perusahaan.
Untuk dapat mengetahui kapasitas kerja kayawan pada perusahaan PT.
Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku dapat kita lihat
pada tabel tanggapan karyawan tentang kapasitas kerja karyawan seperti pada
tabel berikut :
Tabel 11 : Pendapat Responden Tentang Kapasitas Kerja.
No Item Pernyataan
Jawaban Responden
Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot
Rata-
rata
2.
Saya mampu
menyelesaikan
pekerjaan saya
sesuai dengan
jadwal yang
ditetapkan
perusahaan.
1 5 17 68 36 108 7 14 0 0 195 48,75
Jumlah 195 48,75
Jumlah Responden = 61
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Dari tabel di atas dapat kita simpulkan berdasarkan tanggapan responden
tentang kapasitas kerja karyawan bahwa 48,75 total rata-rata karyawan mampu
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
51 STIE - INDRAGIRI RENGAT
melakasanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan sebelumnya. Bila kita lihat pada interval tabel kritik, persentase
ini berada pada posisi cukup baik yang artinya bahwa karyawan cukup mampu
melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
3. Keterampilan Kerja
Keterampilan kerja merupakan suatu kemampuan seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan skill yang dimiliki. Setiap karyawan
memiliki keterampilan kerja yang berbeda-beda, oleh karena itu setiap
manajer/atasan harus mampu mengelola keterampilan kerja yang dimiliki oleh
karyawannya serta mampu menjaga serta mengembangkan keterampilan kerja
tersebut untuk dapat terus ditingkatkan. Faktor keterampilan teknis maupun
manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktifitas kerja perusahaan.
Semua elemen tersebut harus saling bersinergi menjadi satu pola kesatuan menuju
pencapaian visi perusahaan. Untuk itu setiap individu dituntut untuk mampu
tampil dan terampil dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
terutama dalam perubahan teknologi yang kian berkembang.
Untuk mengetahui keterampilan kerja yang dimiliki oleh karyawan
perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku
dalam melaksanakan aktifitas perusahaan dapat kita lihat pada tabel tanggapan
responden tentang keterampilan kerja yang dimiliki oleh karyawan.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
52 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Tabel 12 : Pendapat Responden Tentang Keterampilan Kerja.
No
Sub Indikator/Item
Pernyataan
Jawaban Responden
Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot
Rata-
rata
3.
Saya mampu
menguasai
perkembangan
teknologi yang
kian berkembang.
11 55 20 80 18 54 11 22 1 1 212 53,00
Jumlah 212 53,00
Jumlah Responden = 61
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Dari tabel tanggapan responden tentang keterampilan kerja di atas, dapat
kita simpulkan bahwa 53,00 Total rata-rata responden mampu menguasai
perkembangan yang terjadi pada duni teknologi yang kian berkembang, hal ini
berarti karyawan perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku cukup mampu menguasai perkembangan teknologi
yang ada. Apabila kita lihat pada tabel kritik, persentase ini berada pada interval
cukup baik.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi perkembangan
perusahaan. Pendidikan yang memadai yang dimiliki oleh seorang karyawan akan
mampu memberikan kontribusi bagi setiap individu untuk dapat
mengaktualisasikan diri dalam melaksanakan berbagai aktifitas perusahaan.
Pendidikan harus terus dilaksanakan oleh setiap perusahaan untuk dapat terus
menjaga dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap karyawan.
Pendidikan kyang diselenggarakan bukan hanya pendidikan yang bersifat formal
seperti training, In House Training, tetapi juga pendidikan yang bersifat non
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
53 STIE - INDRAGIRI RENGAT
formal. Hal ini mutlak dilakukan karena setiap penggunaan teknologi hanya akan
dapat dikuasai dengan pengetahuan, keterampilan dan skill yang handal yang
dimiliki oleh setiap individu yang ada pada perusahaan.
Berdasarkan deskripsi di atas, untuk mengetahui bagaimana kemampuan
pendidikan yang dimiliki karyawan perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku berdasarkan rekapitulasi tanggapan
responden terhadap kuesioner penelitian yang penulis sampaikan, dapat diuraikan
sebagai berikut :
Tabel 13 : Pendapat Responden Tentang Indikator Pendidikan.
No
Sub Indikator/Item
Pernyataan
Jawaban Responden
Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml BobotBobot
Rata
-rata
4.
Saya melaksanakan
pekerjaan sesuai
dengan pengetahuan
yang saya miliki.
5 25 14 56 16 48 25 50 1 1 179 47,75
Jumlah 179 47,75
Jumlah Responden = 61 Skor Jawaban Ideal Per Item : 61 x 5 = 305
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel di atas diperoleh kesimpulan nilai rata-rata tanggapan
responden untuk indikator pendidikan sebesar 47,75. Dengan rincian 5 orang
memberikan jawaban sangat setuju, 14 orang memberikan jawaban setuju, 16
orang memberikan jawaban kurang setuju dan 25 orang memberikan jawaban
tidak setuju dan 1 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju.
Jika nilai ini dilihat berdasarkan tabel kritik berada pada interval cukup
baik, artinya karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku. Artinya karyawan cukup baik melaksanakan
pekerjaan yang diberikan sesuai dengan pengetahuan yang ia miliki.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
54 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Selanjutnya hasil pembahasan penelitian mengenai indikator-indikator
pada variabel produktifitas kerja, dapat dilihat pada rekapitulasi hasil jawaban
responden untuk keempat indikator tersebut yaitu :
Tabel 14 : Rekapitulasi Pendapat Responden Tentang Indikator-Indikator
Pada Variabel Produktifitas (Y).
No
Objek Yang
Diteliti
Jawaban Responden Total
Variabel
Produktifita
s
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml
Bob
ot
Rata
-rata
1. Beban Kerja 4 20 15 60 20 60 22 44 0 0 61 185 46,25
2.
Kapasitas
Kerja
1 5 17 68 36 108 7 14 0 0 61 195 48,75
3.
Keterampila
n Kerja
11 55 20 80 18 54 11 22 0 0 61 212 53,00
4. Pendidikan 5 25 14 56 16 48 25 50 0 0 61 179 47,75
Jumlah 771 192,75
Jumlah
Responden = 61
Total x = 48,19
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Dari rekapitulasi tabel di atas diperoleh nilai total rata-rat tanggapan
responden dalam penelitian yang penulis lakukan berdasarkan jawaban 61
responden untuk keempat indikator variabel Produktifitas yaitu Kapasitas kerja,
Beban kerja, Keterampilan kerja dan pendidikan berdasarkan tabel kritik berada
pada interval cukup baik yaitu total rata-rata (48,19).
C. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam penelitian ini, variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja diukur
dari indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
55 STIE - INDRAGIRI RENGAT
1. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam
perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai keadaan lingkungan sekitarnya,
antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini,
manusia akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan
lingkungan sekitarnya. Demikian pula halnya ketika melakukan pekerjaan,
karyawan sebagai manusia tidak dapat dipisahkan dari berbagai keadaan disekitar
tempat mereka bekerja, yaitu lingkungan kerja. Selama melakukan pekerjaan,
setiap karyawan akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang terdapat dalam
lingkungan kerja.
Selain itu lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar
para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan. Lingkungan kerja mempunyai peranan nyata dalam suatu
kehidupan kerja manusia. Peranan lingkungan kerja yang baik adalah sebagai
pendorong bagi karyawan sehingga mereka merasa nyaman dalam melakukan
pekerjaannya, dapat lebih bersemangat, dan pada akhirnya dapat bekerja secara
optimal, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan kerja dalam suatu
perusahaan mendapatkan perhatian yang lebih jauh lagi dibandingkan pada waktu-
waktu terdahulu. Hal ini dapat terjadi karena seiring meningkatnya standar hidup
seseorang, maka ia akan cenderung menginginkan suasana yang memberikan
dukungan dalam melaksanakan pekerjaannya.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
56 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Hasil kuesioner tentang lingkungan kerja karyawan pada PT. Tasma Puja-
KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku berdasarkan tanggapan
responden disajikan seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 15 : Pendapat Responden Tentang Lingkungan Kerja.
No
Sub Indikator/Item
Pernyataan
Jawaban Responden
Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot
Rata-
rata
5.
Kondisi
lingkungan kerja
yang ada pada
perusahaan ini
membuat saya
merasa nyaman
dalam melakukan
pekerjaan, dan
membuat saya
lebih bersemangat.
3 15 16 64 22 66 20 40 0 0 185 46,25
Jumlah 185 46,25
Jumlah Responden = 61
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai total rata-rata tanggapan
responden tentang linngkungan kerja perusahaan sebesar 46,25. Jika nilai ini
dikonversikan berdasarkan tabel kritik berada pada interval cukup baik, artinya
kondisi lingkungan kerja membuat karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku merasa nyaman dalam melakukan
pekerjaan dan membuat mereka merasa lebih bersemangat. Hal ini memegang
peranan penting dalam perkembangan usaha perusahaan karena dengan adanya
lingkungan kerja yang mendukung akan mampu memberikan kontribusi yang
positif bagi produktifitas kerja karyawan. Selain itu lingkungan kerja yang
mendukung karyawan dan memberikan kenyamanan bagi karyawan akan
meningkatkan loyalitas kerja karyawan yang pada akhirnya akan memberi
dampak positif dalam perkembangan kehidupan perusahaan.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
57 STIE - INDRAGIRI RENGAT
2. Peralatan dan Bahan Kerja
Pihak managemen perusahaan mempunyai kewajiban dalam melindungi
keselamatan kerja setiap karyawan yang bekerja di perusahaannya. Keselamatan
kerja harus menjadi perhatian yang utama oleh pihak perusahaan agar tercapai
kondisi “zero accident”. Ketentuan tentang keselamatan kerja sudah diatur oleh
pemerintah baik undang undang maupun peraturan menteri tenaga kerja.
Di lapangan masih sering kita lihat karyawan pekerja lapangan yang
tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja sesuai standar. Kadang hal
ini disebabkan perusahaan yang tidak memberikan alat dan bahan kerja yang
sesuai standar yang ditetapkan, namun terkadang ini bukan karena perusahaan
tidak memberikan peralatan keselamatan kerja untuk karyawannya , tapi sering
karyawan tidak disiplin untuk menggunakannya dengan alasan menjadi tidak
nyaman atau tidak leluasa kalau menggunkan peralatan tersebut. Sering karyawan
sendiri yang menganggap sepele pentingnya menggunakan perlengkapan kerja
seperti misalnya menggunakan helm safety, sepatu safety, sarung tangan dan
sebagainya.
Hal ini mungkin merupakan hal yang sederhana, namun hal ini akan
memberikan pengaruh yang besar bagi keselamatan karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan karyawan
tentang alat dan bahan kerja perusahaan berdasarkan rekapitulasi tanggapan
responden terhadap kuesioner penelitian yang penulis sampaikan, dapat diuraikan
sebagai berikut :
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
58 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Tabel 16 : Pendapat Responden Tentang Indikator Alat dan Bahan Kerja
.No
Sub
Indikator/Item
Pernyataan
Jawaban Responden
Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot
Rata-
rata
6.
Dalam
melaksanakan
pekerjaan, saya
selalu
menggunakan
Alat dan Bahan
kerja sesuai
dengan prosedur
kerja perusahaan.
0 0 18 72 34 102 8 16 1 1 191 47,75
Jumlah 191 47,75
Jumlah Responden = 61
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tanggapan responden untuk
indikator alat dan bahan kerja sebesar 47,75. Artinya pada PT. Tasma Puja-KBC
Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku cukup baik dalam menggunakan
alat dan bahan kerja sesuai dengan prosedur kerja yang diberikan oleh perusahaan.
Jika hal ini kita lihat pada tabel penafsiran persentase, hal ini berada pada interval
cukup baik.
3. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem
program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan
(preventif) timbulnya kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila
terjadi hal demikian. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
suatu sistem yang dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
59 STIE - INDRAGIRI RENGAT
personel di tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit
di tempat kerja dengan mematuhi/ taat pada hukum dan aturan keselamatan dan
kesehatan kerja, yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di
tempat kerja.
Perusahaan perlu memiliki semacam panduan yang berisi peraturan dan
aturan yang menyangkut apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh karyawan
di tempat kerja. Isinya harus spesifik yang memberi petunjuk bagaimana suatu
pekerjaan dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai keselamatan dan kesehatan
kerja maksimum. Sekaligus dijelaskan beberapa kelalaian kerja yang dapat
menimbulkan bahaya individu dan kelompok karyawan serta tempat kerja.
Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan
iklim yang kondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik
kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus
dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Selain itu tujuan
dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja bagi perusahaan adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja.
Dalam penelitian ini berdasarkan rekapitulasi tanggapan responden terhadap
kuesioner penelitian yang penulis sampaikan, tentang indikator program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat diuraikan sebagai berikut :
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
60 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Tabel 17 : Pendapat Responden Tentang Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
No
Sub Indikator/Item
Pernyataan
Jawaban Responden
Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot
Rata-
rata
7.
Perusahaan
membuat peraturan
yang menyangkut
apa yang dapat dan
tidak dapat
dilakukan oleh
karyawan di
tempat kerja.
10 50 18 72 20 60 13 26 0 0 208 52,00
Jumlah 208 52,00
Jumlah Responden = 61
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tanggapan responden untuk
indikator Program keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 52,00. Jika nilai ini
dikonversikan berdasarkan tabel persentase tanggapan responden berada pada
interval baik, artinya karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku mendukung perusahaan untuk membuat peraturan
yang menyangkut tentang apa yang dapat dilakukan karyawan dan apa yang tidak
dapat dilakukan karyawan selama berada di tempat kerja.
4. Prosedur Kerja
Prosedur kerja adalah rangkaian dari suatu tata kerja yang berurut, tahap
demi tahap serta jelas menunjukkan jalan atau arus (flow) yang harus ditempuh
dari mana pekerjaan berasal, kemana diteruskan dan kapan atau dimana
selesainya, dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang pekerjaan/tugas. Prosedur
kerja juga adalah perincian langkah-langkah dari serangkaian fungsi yang
diarahkan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Dengan kata lain prosedur
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
61 STIE - INDRAGIRI RENGAT
kerja dapat diartikan sebagai rincian dinamika mekanisme organisasi. Sistem dan
prosedur merupakan bagian integral dari pekerjaan setiap manajer. Ini
dimaksudkan bahwa setiap orang mengawasi, membimbing, mengurus kegiatan
kegiatan dari bawahan mempunyai pertanggungjawaban yang sejalan dengan
pekerjaannya bagi sistem dan prosedur yang dipergunakannya dengan
bawahannya.
Batasan prosedur kerja diartikan sebagai serangkaian tugas-tugas yang
berhubungan satu sama lain serta merupakan urutan kronologis dan cara yang telah
digariskan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan. Normal dalam sebuah prosedur,
tercantum cara bagaimana setiap tugas akan dilakukan, untuk mengerjakan tugas
administrasi tertentu, di dalam organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Prosedur-prosedur biasanya digunakan terhadap pekerjaan yang berulang. Sebaiknya
untuk menempatkan limit-limit waktu, untuk setiap tindakan dalam sebuah prosedur.
Untuk mengetahui prosedur kerja karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC
Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku berdasarkan rekapitulasi tanggapan
responden terhadap kuesioner penelitian, dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 18 : Tanggapan Responden Prosedur Kerja.
No
Sub
Indikator/Item
Pernyataan
Jawaban Responden Total
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot
Rata-
rata
8.
Saya
melaksanakan
pekerjaan sesuai
dengan Standar
Operasional
Pekerjaan (SOP)
Perusahaan.
6 30 11 44 19 57 25 50 0 0 181 45,25
Jumlah 181 45,25
Jumlah Responden =
61
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
62 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Tabel di atas memberikan gambaran nilai rata-rata tanggapan responden
untuk indikator prosedur kerja sebesar 45,25. Jika nilai ini kita lihat berdasarkan
pedoman penafsiran persentase tanggapan responden berada pada interval cukup
baik yang artinya karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku cukup baik dalam melaksanakan kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Pekerjaan (SOP) yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan uraian dan kesimpulan dari tabel tanggapan responden
tentang indikator-indikator pada variabel Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dapat
kita dapat melihat rekapitulasi hasil jawaban responden untuk keempat indikator
tersebut yaitu :
Tabel 19 : Rekapitulasi Pendapat Responden Tentang Indikator-Indikator
Pada Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X).
No
Objek Yang
Diteliti
Jawaban Responden Total
Variabel
Profesionalitas
Kerja
SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1
Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml
Bob
ot
Rata-
rata
1. Lingkungan Kerja 3 15 16 64 22 66 20 40 0 0 61 185 46,25
2.
Alat dan Bahan
Kerja
0 0 18 72 34 102 8 16 1 1 61 191 47,75
3.
Program
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
10 50 18 72 20 60 13 26 0 0 61 208 52,00
4. Prosedur Kerja 6 30 11 44 19 57 25 50 0 0 61 181 45,25
Jumlah 244 765 191,25
Jumlah Responden = 61 Total x = 47,81
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
Dari keempat indikator pada variabel Keselamatan dan kesehatan kerja
diperoleh rekapitulasi rata-rata sebesar 47,81 yang berarti bahwa perusahaan
sudah kurang menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawan namun hal ini
masih berada dalam kategori cukup baik yang mengandung makna PT. Tasma
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
63 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku harus meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja karyawan agar produktifitas kerja karyawan
dapat tercapai dengan optimal.
D. Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Produktifitas Kerja Karyawan
1. Regresi Linier Sederhana
Melalui metode matematis, persamaan regresi linier sederhana dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + bX, Dimana : a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
Y = Produktifitas
X = Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dengan menghitung nilai a dan b, dapat diperoleh persamaan garis
trendnya. Penghitungan nilai a dan b ini dapat dicari dengan menggunakan
metode least square (kuadrat terkecil) sebagai berikut :
dimana n = banyaknya observasi
Dari hasul penelitian Rekapitulasi tanggapan responden tentang variabel
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) dan Produktifitas Kerja (Y) disajikan
dalam tabel sebagai berikut :
 
n
X
x
n
yx
xy
b 2
2 
  


xbya 
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
64 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Tabel 20 : Rekapitulsau Penilaian Kuesioner Tentang Variabel Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (X) dan Variabel Produktivitas (Y).
∑ n ∑ ( X ) ∑ ( Y ) ∑ X.Y ∑ X2
∑ Y2
61 765 771 9.747 9.771 9.959
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Dari hasil penentuan garis trend yang dapat dilihat dari lampiran diperoleh
hasil bahwa nilai ∑X= 765, ∑Y= 771, ∑X.Y= 9.747, ∑X2
= 9.771, serta
∑Y2
= 9.959. Maka dapat dicari nilai pengaruh dari variabel X terhadap variabel
Y sebagai berikut :
b = n ∑ XY - ∑X ∑Y
n ∑ X2
- ( ∑X )2
b = 61 (9.747) - (765 x 771)
61 (9.771) – (765)2
b = 594.567 – 589.815
596.031 – 585.225
b = 4.752
10.806
b = 0,44
Sedangkan nilai a, dicari dengan persamaan :
n
y
y

61
771
y
64,12y
n
X
x

61
765
x
xbya 
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
65 STIE - INDRAGIRI RENGAT
54,12x
 54,1244,064,12 xa 
52,564,12 a
a = 7,12
Dari kedua nilai koefisien tersebut maka dapat digambarkan garis trendnya
sebagai berikut :
Y = a + bX
Y = 7,12 + 0,44X
Dari model di atas dapat diketahui bahwa nilai a adalah 7,12, nilai ini
menunjukkan bahwa saat kesehatan dan keselamatan kerja (X) bernilai nol, maka
nilai produktifitas kerja karyawan sebesar 7,12. Sedangkam nilai dari b yaitu
sebesar 0,44. Nilai ini menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan kesehatan
dan keselamatan kerja karyawan sebesar satu satuan, maka produktifitas kerja
karyawan akan bertambah sebesar 0,44. Karena koefisien regresi (b) bernilai
positif (+) 0,44 maka dapat dikatakan bahwa peningkatan kesehatan dan
keselamatan kerja akan meningkatkan pula produktifitas kerja karyawan.
2. Hubungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktifitas
Karyawan.
Tingkat hubungan atau korelasi merupakan nilai kekuatan hubungan
antara dua variabel yaitu Kesehatan dan Keselamatan (X) dan Produktifitas (Y).
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
66 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Nilai korelasi (r) terletak pada rentang antara -1 sampai dengan 1, atau
dalam bentuk kalimat matematikanya -1≤ r ≤1. Nilai korelasi (r) mempunyai
kriteria sebagai berikut :
1. Jika r mendekati +1 artinya : terjadi hubungan yang kuat dan searah
antara besarnya tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan
produktifitas (Y).
2. Jika r mendekati -1 artinya : terjadi hubungan yang kuat dan
berlawanan arah antara besarnya tingkat keselamatan dan kesehatan
kerja (X) dan produktifitas (Y).
3. Jika r mendekati 0 artinya : tidak ada hubungan antara besarnya
tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan produktifitas (Y).
Karena tidak adanya standar nilai yang pasti untuk menentukan hubungan
antara X dan Y, maka dibuatlah suatu skala untuk nilai r sebagai berikut :
Tabel 21 : Skala Penilaian Koefisien Korelasi
Nilai r Hubungan
0,0 – 0,199 Sangat rendah
0,2 – 0,399 Rendah
0,4 – 0,599 Sedang
0,6 – 0,799 Kuat
0,8 – 1,0 Sangat kuat
3. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Kemudian untuk mengetahui nilai atau kekuatan hubungan antara variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), peneliti menggunakan analisis koefisien
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
67 STIE - INDRAGIRI RENGAT
korelasi sederhana dengan menentukan koefisien r sebagai nilai tingkat hubungan
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Berdasarkan hipotesis yang ditarik dari permasalahan penelitian ini dan
kerangka teori, kemudian dari data penelitian yang berhasil dihimpun peneliti
melakukan analisis perhitungan untuk menentukan nilai r dengan rumus :
   




















  
  
n
y
y
n
x
x
n
yx
xy
r
2
2
2
2
.
 

















61
)771(
959.9
61
765
771.9
61
771765
747.9
22
x
r
  93,744.9959.985,593.99771
10,669.9747.9


r
  07,21415,177
90,77
r
50,922.37
90,77
r
73,194
90,77
r
40,0r
16,02
r
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
68 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Dari perhitungan r di atas didapat nilai r sebesar 0,40 hal ini berarti
hubungan antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja
berada pada kategori sedang atau cukup kuat.
Sedangkan nilai r2
adalah sebesar 0,16 atau 16 %. Artinya Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dapat menyumbangkan pengaruh terhadap tingkat
Produktifitas sebesar 16% (enam belas persen). Sedangkan sisanya sebesar 84%
(delapan puluh empat persen) disebabkan oleh faktor lainnya yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan yang signifikan antara variabel
tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktifitas (Y) pada
pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku,
peneliti menggunakan analisa uji – t yang merupakan analisa parametrik.
Untuk mengetahui hasil uji - t adalah dengan membandingkan nilai t tabel
dan t hitung. Untuk mendapatkan nilai t tabel dan nilai t hitung peneliti melakukan
tes statistik koofesien korelasi dengan formulasi sebagai berikut :
Ho : Tidak ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
terhadap Produktifitas (Y).
Ha : Ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap
Produktifitas (Y).
Batas toleransi ( Level of Significance) bernilai 1% sampai dengan 10%.
Dalam uji-t yang peneliti lakukan menggunakan LOS (α) sebesar 5% atau 0,05,
artinya tingkat kepercayaan sebesar 95%. Nilai t dapat dibaca pada tabel t.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
69 STIE - INDRAGIRI RENGAT
t tabel = α/2 ; n-2
= 0,05/2 ; 61-2
= 0,025 ; 59
Dari tabel t pada baris ke 59 dan kolom t 0,025 diperoleh nilai t tabel sebesar
2,0010. Untuk mengetahui nilai t hitung dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut:
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
70 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Dari perhitungan di atas didapat nilai t tabel (2,0010) < dari t hitung (3,35)
maka Ho ditolak pada tingkat nyata sebesar 5% (lima persen) yang berarti bahwa
Ada hubungan yang signifikan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
terhadap Produktifitas (Y) pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku.
Gambar 4 : Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
2,0010 3,35
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
71 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produkltifitas Kerja pada PT.
Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku diperoleh
kesimpulan :
1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tanggapan responden dalam
pada saat melakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan atau korelasi yang positif antara variable bebas yaitu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produkltifitas Kerja pada PT.
Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku
sehingga hipotesis diterima.
2. Dari hasil uji analisa regresi linier sederhana untuk mengukur tingkat
pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat pada penelitian ini
dinyatakan penelitian diterima, sehingga didapatkan hasil bahwa variabel
tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdapat pengaruh positif
terhadap variable Produkltifitas Kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa
koefisien regresi untuk tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X)
sebesar 0,44. Berarti Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku (Y) akan mengalami kenaikan
sebesar 0,44 apabila upaya meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja naik satu satuan.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
72 STIE - INDRAGIRI RENGAT
3. Hasil analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa variable
Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki pengaruh positif terhadap
Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku. Hasilnya R Square (R2
) atau koefisien
determinasi sebesar 0,16 yang berarti bahwa sebesar 16 % variable
Produkltifitas Kerja dipengaruhi oleh variable Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Sedangkan sisanya 84 % dipengaruhi oleh faktor lannya yang tidak
dibahas pada penelitian ini.
B. Saran
Dengan hasil yang diperoleh pada analisis yang menunjukkan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai hubungan yang kuat untuk
mempengaruhi Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa
Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, maka pihak manajemen
perusahaan harus memperhatikan karyawan dan memperhatikan kesehatan
dan keselamatan kerja karyawan agar produktifitas karyawan dapat
meningkat.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
guru pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang
Cenaku penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada pimpinan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari
Kecamatan Batang Cenaku untuk lebih memperhatikan kondisi organisasi
secara umum, karyawan pada khususnya, dan hendaknya mampu
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
73 STIE - INDRAGIRI RENGAT
meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan agar
produktifitas kerja karyawan dapat meningkat.
2. Pihak manajemen perusahaan hendaknya memberikan pengertian kepada
karyawan tentang pentingnya bekerja secara optimal untuk meningkatkan
produktifitas PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan
Batang Cenaku agar perusahaan dapat terus berkembang dan bertahan
sehingga karyawan terus mampu bekerja secara optimal.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
74 STIE - INDRAGIRI RENGAT
DAFTAR PUSTAKA
Anora P, 2005, Psikologi Kerja, Cet. Ke Tiga, PT. Rineka Cipta. Jakarta
Azwar, S, 2002, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Cet. V, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Budiono, 2003, Prosfek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, UI, Jakarta
Budiono, S, Jusuf, Pusparini, 2003, Bunga Rampai HIPERKES &KK, Cetakan I,
Badan Penerbit Univesitas Dipenegoro, Semarang.
Daryanto, 2003, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel, Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta.
Depkes RI Pusat Kesehatan Kerja, 2004, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator
Kesehatan Kerja, Jakarta, Depkes RI.
Hasan, Iqbal, M., 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta.
http://mia.staff.uns.ac.id//2011/07/07/keselamatan-kesehata-kerja
Indan, Entjang, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Penerbit Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Indrawijaya, Adam I, 2002, Prilaku Organisasi, Sinar Baru Algensindo, Jakarta.
Kressumar, Soegiharto, 2010, Anggaran dan Pelaksanaan Bagunan, Cet. V, ---
Jakarta
Lambert, 2006, Tubuh Manusia, Jakarta, Arcan
Moelfi, 2003, Manajemen Personalia, Edisi Revisi, Mas Indonesia, Jakarta.
Siagian Sondang P., 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta,
Jakarta.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
75 STIE - INDRAGIRI RENGAT
Silalahi, B. N. B. 2005, Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja, PT.
Pustaka Binaman Presindo. Jakarta.
Sukarna, 2004, Pengantar Ilmu Administrasi, Mandar Maju, Bandung.
Suprihanto, 2002, Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan Untuk Meningkatkan
Produktivitas dan Produksi, Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia.
Sutrisno, Dkk, 2012, Modul Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup, Cet. I, Yudistira, Bogor.
Tarwaka, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Produktivitas, UNIBA Press, Surakarta.
Thamrin Husni, 2009, Ekonomi dan Manajemen Suatu Perspektif, Cet. I, Suska
Pres, Pekanbaru.
Triton, PB, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. Ke Satu, Penerbit
Oryza, Yogyakarta.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
76 STIE - INDRAGIRI RENGAT
BIOGRAFI PENULIS
Nama : HARIS KAMRI
Tempat/Tgl Lahir : Lubuk Kandis, 12 Juli 1986
Agama : I S L A M
Jenis Kelamin : Laki –Laki
Daerah Asal : Lubuk Kandis Desa Kepayang Sari
Kec. Batang Cenaku Kab. INHU
A. Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 007 Cenaku Kecil pada Tahun 1999
2. SLTP Negeri 004 Seberida pada Tahun 2002
3. SMK Negeri 1 Rengat Jurusan Akuntansi pada Tahun 2005.
4. Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Sumber
daya Manusia di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Indragiri Rengat pada
Tahun 2009 – 2013.
B. Pengalaman Kerja
1. Tahun 2005 – 2006 bekerja di PT. Pa’urida Alva Perkasa – Kota
Palembang, sebagai Staff Recruitment Service.
2. Tahun 2007 – 2008 bekerja di PT. Sumber Hijau Permai – Palembang,
sebagai General Administrasi.
3. Tahun 2008 – 2009 bekerja di PT. Wirakarya Sakti (Sinarmas Group –
Forestry) Tungkal Hulu – Jambi, sebagai Harvesting.
4. Tahun 2010 – 2012 Bekerja di Sekretariat Kantor Desa Kepayang Sari,
sebagai Kaur Kesejahteraan Rakyat (KESRA).
5. Tahun 2013 – Sekarang bekerja di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM) Desa Kepayang Sari, Kec. Batang Cenaku, Kab. Inhu – Riau.
Sebagai Sekretaris LPM.
NAMA : HARIS KAMRI
NIM : 09.10.089.530.116
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
=============================================
77 STIE - INDRAGIRI RENGAT
C. Pengalaman Organisasi
1. Sekretaris Forum Peduli Masyarakat (FPM) Desa Kepayang Sari Kec.
Batang Cenaku Periode 2009 – 2013.
2. Sekretaris PSKS – PRIMA Desa Kepayang Sari, Kec. Batang Cenaku
Periode 2011 – 2012.
3. Ketua Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
(KKN – PPM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Indragiri Rengat di Desa
Kelayang Kec. Rakit Kulim, Tahun 2012.
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku
Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku

More Related Content

What's hot

ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat KerjaILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat KerjaWanaco Indo Niaga
 
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaDewi Izza
 
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)Satria Anugerah Suhendra
 
Mendeley zilhana (4).pdf
Mendeley zilhana (4).pdfMendeley zilhana (4).pdf
Mendeley zilhana (4).pdfnagaganas1
 
PENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
PENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAPENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
PENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAHarsono Putro
 
Makalah kesehatan keselamatan kerja
Makalah kesehatan keselamatan kerjaMakalah kesehatan keselamatan kerja
Makalah kesehatan keselamatan kerjaYesica Adicondro
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjairvankhoirul
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Irjan Kusuma Ian
 
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
Materi  kesehatan_kerja_2015_okMateri  kesehatan_kerja_2015_ok
Materi kesehatan_kerja_2015_oksuastiawan
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaPPGhybrid3
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaYayan Yanuar Rahman
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3EnvaPya
 
Keamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawanKeamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawanulioktaviana
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...Pujiati Puu
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaRizal Triyandi
 
Makalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahMakalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahE Fitriawan
 

What's hot (20)

ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat KerjaILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Tempat Kerja
 
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaMakalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
 
Mendeley zilhana (4).pdf
Mendeley zilhana (4).pdfMendeley zilhana (4).pdf
Mendeley zilhana (4).pdf
 
PENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
PENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAPENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
PENGANTAR KULIAH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
 
Makalah kesehatan keselamatan kerja
Makalah kesehatan keselamatan kerjaMakalah kesehatan keselamatan kerja
Makalah kesehatan keselamatan kerja
 
K3 2
K3 2K3 2
K3 2
 
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerjamakalah stres dan keselamatan kerja
makalah stres dan keselamatan kerja
 
Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja Makalah keselamatan kerja
Makalah keselamatan kerja
 
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
Materi  kesehatan_kerja_2015_okMateri  kesehatan_kerja_2015_ok
Materi kesehatan_kerja_2015_ok
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
 
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerjaM3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
M3 kb4 keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3
 
Keamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawanKeamanan dan kesehatan karyawan
Keamanan dan kesehatan karyawan
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia org...
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Materi soal-uas-k3-smt-1
Materi soal-uas-k3-smt-1Materi soal-uas-k3-smt-1
Materi soal-uas-k3-smt-1
 
keselamatan kerja
keselamatan kerjakeselamatan kerja
keselamatan kerja
 
Makalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifahMakalah k3 lh nur alifah
Makalah k3 lh nur alifah
 

Viewers also liked

PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...Uofa_Unsada
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...Uofa_Unsada
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Lilis Suryani Arta
 
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebasAnalisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebasFeri Chandra
 
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Ntan Hitori De
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Titik Indraini
 
Penyajian data tugas individu
Penyajian data tugas individuPenyajian data tugas individu
Penyajian data tugas individuprasasti anggun
 
msdm susiyanti
msdm susiyantimsdm susiyanti
msdm susiyantiSusi Yanti
 
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Soerdjaone Gibran
 
bab1 Latar belakang revisi2
bab1 Latar belakang revisi2bab1 Latar belakang revisi2
bab1 Latar belakang revisi2Mhd Zain A
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianJoni Candra
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitianJoni Candra
 
Kategori ii dokter
Kategori ii dokterKategori ii dokter
Kategori ii dokterDasuki Suke
 
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMUofa_Unsada
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...dian haryanto
 

Viewers also liked (20)

PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN K3 (KESELAMATAN, KESEHATAN, KECELAKAAN KE...
 
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Makalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Produktivitas
ProduktivitasProduktivitas
Produktivitas
 
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebasAnalisa dengan uji t dua variabel bebas
Analisa dengan uji t dua variabel bebas
 
Penelitian Tesis
Penelitian TesisPenelitian Tesis
Penelitian Tesis
 
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
Pengaruh pelatihan-terhadap-produktivitas-kerja-karyawan---studi-pada-cv.-rob...
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
Analisis anggran dan profitabilitas sebagai alat bantu manajemen guna mengopt...
 
Penyajian data tugas individu
Penyajian data tugas individuPenyajian data tugas individu
Penyajian data tugas individu
 
msdm susiyanti
msdm susiyantimsdm susiyanti
msdm susiyanti
 
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
Pengaruh motivasi dan kepemimpinan camat terhadap semangat kerja pegawai kant...
 
bab1 Latar belakang revisi2
bab1 Latar belakang revisi2bab1 Latar belakang revisi2
bab1 Latar belakang revisi2
 
Internship Report
Internship ReportInternship Report
Internship Report
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Produktivitas
ProduktivitasProduktivitas
Produktivitas
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 
Kategori ii dokter
Kategori ii dokterKategori ii dokter
Kategori ii dokter
 
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAMOTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
OTOMATISASI UNTUK MENGETAHUI KELAYAKAN SIMPAN PINJAM
 
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI JURUSAN MESIN PRODUKSI SMKN 2 PEKANBARU T.A 20...
 

Similar to Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku

Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal AcehLaporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal AcehAzwan Putra
 
Materi Training P2K3 - calibri.pptx
Materi Training P2K3 - calibri.pptxMateri Training P2K3 - calibri.pptx
Materi Training P2K3 - calibri.pptxNHFINGN
 
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...Uofa_Unsada
 
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptxssusera23229
 
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptx
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptxLAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptx
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptxhrmmitabang
 
USULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docx
USULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docxUSULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docx
USULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docxselviaaprilyanti
 
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdfTaruna36
 
Company Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKS
Company Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKSCompany Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKS
Company Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKSAASantoso1
 
157422408201010041
157422408201010041157422408201010041
157422408201010041Agus Witono
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalAgung Agung
 
Pptseminar 160729162428
Pptseminar 160729162428Pptseminar 160729162428
Pptseminar 160729162428Galih Wibowo
 
PowerPoint Sidang Prakerind
PowerPoint Sidang Prakerind PowerPoint Sidang Prakerind
PowerPoint Sidang Prakerind AsmaUl2
 
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang  Penerapan SMK3PP no. 50 tahun 2012 tentang  Penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3djidanbp
 

Similar to Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku (20)

Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal AcehLaporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh
 
Materi Training P2K3 - calibri.pptx
Materi Training P2K3 - calibri.pptxMateri Training P2K3 - calibri.pptx
Materi Training P2K3 - calibri.pptx
 
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) UNTUK PENINGKATAN SUMBER DA...
 
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
396144734-Presentasi-KKL-Kelompok-A1-Di-Pocari-Sweat.pptx
 
Sesi 1 smk3
Sesi 1 smk3Sesi 1 smk3
Sesi 1 smk3
 
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptx
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptxLAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptx
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN PPT.pptx
 
USULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docx
USULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docxUSULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docx
USULAN PERBAIKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN.docx
 
Optimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksiOptimalisasi proses produksi
Optimalisasi proses produksi
 
Studikasus merah
Studikasus merahStudikasus merah
Studikasus merah
 
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
 
Company Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKS
Company Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKSCompany Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKS
Company Profile PT Kobra Jaga Negara LPK/LPTKS
 
157422408201010041
157422408201010041157422408201010041
157422408201010041
 
Contoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar ProposalContoh Ppt Seminar Proposal
Contoh Ppt Seminar Proposal
 
Pptseminar 160729162428
Pptseminar 160729162428Pptseminar 160729162428
Pptseminar 160729162428
 
PowerPoint Sidang Prakerind
PowerPoint Sidang Prakerind PowerPoint Sidang Prakerind
PowerPoint Sidang Prakerind
 
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang  Penerapan SMK3PP no. 50 tahun 2012 tentang  Penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
 
Artikel modul 13
Artikel modul 13Artikel modul 13
Artikel modul 13
 
Artikel modul 13
Artikel modul 13Artikel modul 13
Artikel modul 13
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Asg report oumh 2012
Asg report oumh 2012Asg report oumh 2012
Asg report oumh 2012
 

Pengaruh program k3 terhadap produktivitas kerja pd pt. tasma puja kbc Desa Kepayang Sari Kec. Btg Cenaku

  • 1. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 1 STIE - INDRAGIRI RENGAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan meningkatkan produktifitas kerja. Karena semakin ketatnya persaingan dibidang industri menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Produktifitas merupakan suatu sikap mental yang selalui mempunyai pandangan bahwa untuk kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Produktivitas sebagai suatu pengertian efisiensi secara umum yaitu sebagai rasio antara hasil dan masukan dalam suatu proses yang menghasilkan suatu produk atau jasa. Hasil (outputs) itu meliputi (penjualan, laba, kepuasan konsumen), sedangkan masukan (input) meliputi alat yang digunakan biaya, tenaga keterapilan, dan jumlah hasil individu (Thamrin, 2009:209). Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kesempatan kerja, perusahaan perlu memilihara kesehatan para karyawan, kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik ataupun mental. Kesehatan para karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecendrungan tingkat absen yang tinggi dan produksi yang rendah. Adanya program kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena mereka akan lebih jarang absen bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan, sehingga secara keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama berarti lebih produktif.
  • 2. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 2 STIE - INDRAGIRI RENGAT Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan kerja yang seahat. Hal ini menjaga kesehatan dari gangguan- gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak langsung akan mempertahankan. Program kesehatan kerja tidak terlepas dari program keselamatan kerja, karena dua program tersebut tercakup dalam pemeliharaan terhadap karyawan. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran segala tempat kerja, baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air, maupun diudara. “Keselamatan kerja merupakan sarana untuk mencagah kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat dari kecelakaan kerja”. Penyebab kecelakaan kerja ada empat faktor diantaranya : Faktor nasib dari para karyawan, Faktor lingkungan fisik pada karyawan, seperti mesin, gedung, ruangan, peralatan. Factor kelalaian manusia dan factor ketidakserasian kombinasi factor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan. Keselamatan kerja sangat erat hubungannya dengan peningkatan produksi dan produktivitas. Keselamatan kerja dapat membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar : Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat ditekan sekecil-kecilnya. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang
  • 3. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 3 STIE - INDRAGIRI RENGAT produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi. PT. Tasma Puja–KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku di Kabupaten Indragiri Hulu merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit menganggap penting variable program keselamatan kerja dan kesehatan kerja, hal tersebut dibuktikan dengan adanya pengunaan alat-alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, helm, ditempat kerja, ada pengturan udara yang cukup dan ada petunjuk dan peringatan ditempat kerja. Jadi program kesehatan kerja sudah diperhatikan sejak dini, sebelum merka diterima sebagai karyawan di PT. Tasma Puja – KBC hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi menurunya produktivitas yang diakibatkan sering absen karena sakit ataupun karena kecelakaan kerja. PT. Tasma Puja – KBC dalam Proses produksinya menggunakan bahan yang kompleks serta peralatan dengan tingkat teknologi yang semakin tinggi. Proses produksi yang mengunakan teknologi tinggi dan akan berlangsung dengan cepat serta efisien sehingga menghasilkan bibit yang bermutu dengan harga bersaing, tetapi disisi lain pengguna teknologi tinggi dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan lain lain. Oleh karenanya PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku menganggap perlindungan tenaga kerja sangat diperlukan agar perusahaan tidak
  • 4. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 4 STIE - INDRAGIRI RENGAT kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat proses produksi yang akan merugikan perusahaan akibat dari kecelakaan ditempat kerja tersebut. PT. Tasma Puja – KBC juga perlu menyediakan ruang yang luas untuk proses produksi serta penerangan yang cukup ditempat kerja, perusahaan menganggap perlindungan kerja itu penting tentunya akan memperhatikan hal-hal tersebut diatas untuk menghindari menurunnya produksi dari perusahaan, sebab dengan adanya kecelakaan kerja tersebut dapat pula mengakibatkan menurunya produktivitas karyawan. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Tasma Puja – KBC di Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, dapat dilihat melalui uraian table 1 berikut ini : Tabel 1 :Tingkat kecelakaan kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku Tahun Jumlah Karyawan Jumlah (Orang) Frekuensi Kecelakaan ( X ) %Tetap (Orang) Harian Lepas (Orang) 2008 43 85 128 325 - 2009 40 63 103 329 1.23 2010 41 105 146 339 3.04 2011 62 94 156 368 8.55 2012 76 81 157 402 9.24 Sumber : PT. Tasma Puja - KBC Desa Kepayang Sari Kec. Batang Cenaku 2012 Berdasarkan table 1 (satu) diatas, dapat dilihat tingkat kecelakaan karyawan yang terjadi mengalami peningkatan setiap tahunnya pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. Pada tahun 2008 jumlah karyawan atau tenaga kerja 128 orang, dengan frekuensi kecelakaan 325 kali. Pada tahun 2009 jumlah karyawan 103 orang, dengan
  • 5. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 5 STIE - INDRAGIRI RENGAT frekuensi kecelakaan 329 kali atau meningkat sebesar 1,23 %. Pada tahun 2010 jumlah karyawan atau tenaga kerja 146 orang, dengan frekuensi kecelakaan 339 kali atau meningkat 3,04 %. Pada tahun 2011 jumlah karyawan 156 orang, dengan frekunsi kecelakaan 368 kali, atau meningkat 8,55 %. Dan pada tahun 2012 jumlah karyawan 157 orang, dengan frekuensi kecelakaan 402, kecelakaan kerja meningkat menjadi 9,24 %. Bertitik tolak dari kenyataan yang ada pada perusahaan yang mengalami tingkat kecelakaan yang meningkat setiap tahunnya, diakibatkan persediaan fasilitas keamanan pekerja yang kurang memadai, kurangnya kesadaran karyawan dalam menggunakan peralatan keamanan. Kemudian untuk mengetahui berapa besar produktivitas kerja Karyawan pada PT. Tasma Puja – KBC, maka dapat kita ketahui melalui tabel 2 dibawah ini : Tabel 2 : Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku Tahun Jumlah Karyawan Produksi Kelapa Sawit (Ton/orang) Tingkat Produktivitas (Ton/orang) 2008 2009 2010 2011 2012 128 103 146 156 157 4.201 5.011 6.215 6.724 6.802 32,82 48,65 42,57 43,10 43,32 Sumber : PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku 2012 Berdasarkan tabel diatas mengenai produktivitas kerja karyawan pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. Pada tahun 2008 karyawan berjumlah 128 orang dan produksi kelapa sawit
  • 6. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 6 STIE - INDRAGIRI RENGAT 4.201 ton/orang dengan tingkat produktivitas kerja karyawn 32,82 ton/orang. Pada tahun 2009 karyawan berjumlah 103 orang dan produksi kelapa sawit 5.011 ton/orang dengan tingkat produktivitas kerja karyawn 48,65 ton/orang. Pada tahun 2010 jumlah karyawan 146 orang dan produksi Kelapa Sawit 6.215 Ton/Orang dengan tingkat Produktivitas karyawan 42,57 ton/Orang. Tahun 2011 jumlah Karyawan 156 orang dan produksi kelapa sawit 6.724 ton/orang dengan tingkat Produktivitas 43,10 ton/orang. Dan pqada tahun 2012 jumlah karyawan 157 Orang dan produksi kelapa sawit 6.802 ton/orang dengan tingkat produktivitas 43,32 ton/orang. Berdasarkan uraian dari table 1 dan table 2 diatas, menjelaskan bahwa tingginya tingkat kecelakaan dan rendahnya produktivitas kerja karyawan yang terjadi pada PT. Tasma Puja –KBC hal ini dikarenakan berbagai hambatan, diantaranya seperti masih ada karyawan yang kurang disiplin dalam melaksanakan pekerjaan, kecerobohan karyawan terhadap pekerjaan dan kurangnya konsentrasi dalam bekerja, bertitik tolak dari hal tersebut maka penulis tartarik untuk melakukan penelitian mengambil judul: “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku”.
  • 7. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 7 STIE - INDRAGIRI RENGAT B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menggangkat permasalahan sebagai berikit : “Apakah Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berpengaruh Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku”. C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh program Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap produktivitas kerja pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku.. 2 Manfaat Penelitian a. Sebagai bahan masukan bagi PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku dalam upaya menimalisir tingkat kecelakaan kerja. b. Merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah penulis dapat selama masa perkuliahan. c. Sebagai suatu informasi bagi peneliti lebih lanjut dan bahan bacaan bagi para pembaca umumnya.
  • 8. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 8 STIE - INDRAGIRI RENGAT D. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam memudahkan pembahasan, penulis membagi kedalam enam bab, yang masing-masing bab berhubungan satu dengan yang lainnya. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini adalah bab pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan msalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan penelitian terdahulu, hubungan antar variabel. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas variabel penelitian beserta defenisi operasionalnya, penentuan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini akan membahas sejarah singkat perusahaan, struktur Organisasi dan aktivitas perusahaan.
  • 9. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 9 STIE - INDRAGIRI RENGAT BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini dibahas mengenai pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan pada PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan atas hasil penelitian dan pembahasan, guna membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada perusahaan diberikan beberapa saran.
  • 10. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 10 STIE - INDRAGIRI RENGAT BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESA A. Produktivitas Kerja Akhir-akhir ini produktivitas merupakan maslah yang sedang hangat dibicarakan, karena produktivitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Faktor kendala yang dapat mempengaruhi produktivitas dan kepuasan tenaga kerja sangat mungkin mengakibatkan karyawan baru keluar setelah beberapa bulan pertama. Perputaran karyawan awal ini adalah sesuatu yang lumrah. Hal ini malah akan bermanfaat jika itu terjadi diantara karyawan baru yang merasakan bahwa perusahaan atau pekerjaan tidak tepat untuk mereka. Dengan demikian perusahaan akan segera mencari jalan keluar terbaik, mulai dari rekrutmen, seleksi, dan persiapan penempatan karyawan bau. (Mangkuprawira, 2004:160). Konsep yang menunjukan produktivtas kerja yang berkaitan langsung dengan output dan input yang membutuhkan seorang tenaga kerja untuk menghasilkan produk. Jumlah output yang dihasilkan dapat mengukur produktivitas kerja karyawan selama sebulan. Seorang karyawan mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dibandingakn dengan karyawan lain dalam kurun waktu yang sama, maka karyawana tersebut dapat dikatakan Produktif. Produktivitas dapat diartikan sebagai tingkat perbandingan antara hasil-hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang digunakan (input). (Triton, 2010:80)
  • 11. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 11 STIE - INDRAGIRI RENGAT Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, adalah : a. Manusia Faktor manusia mencakup beberapa aspek antara lain kuantintas, tingkat keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemapuan, sikap, minat, struktur pekerjaan, umur, jenis kelamin. b. Modal Faktor modal meliputi aspek modal tetap, teknologi, bahan baku. c. Faktor metode (proses) Faktor metode meliputi tat ruang tugas, penanganan bahan baku penolong dan mesin, perencanaan pengawasan dan produksi, pemeliharaan dan pencegahan, teknologi yang memakai cara alternatif. d. Faktor Produksi Yang meliputi kuantitas, kualitas, ruangan produksi, truktur campuran, spesialisasi produksi. e. Faktor lingkungan organisasi Meliputi organisasi dan perencanaan, kebijaksanaan personalia, sitem manajemen, gaya kepemimpinan, kondisi kerja, ukuran perusahaan, iklim kerja, sistem intensif. f. Faktor lingkungan negara Meliputi struktur sosial politik, struktur industri, pengesahan, tujuan pengembangan jangka panjang dan lain-lain.
  • 12. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 12 STIE - INDRAGIRI RENGAT g. Faktor lingkungan internasional Meliputi kondisi perdagangan dunia, masalah-masalah perdagangan internasional, kebijakan migrasi tenaga kerja. h. Umpan balik. Menunjukan bagai mana masyarakat menilai kuntitas dan kualitas produksi, berapa banyak uang yang harus dibayarkan untuk masukan- masukan utamanya (tenaga kerja dan modal) dimana masyarakat menawarkan pada perusahaan. Agar seorang tenaga kerja dapat terjamin keadaan, kesehatan dan produktivitas kerja setinggi-tingginya, maka perlu ada keseimbangan yang menguntungkan dari faktor-faktor berikut : (Depkes, 2004:173) 1. Beban Kerja Beban kerja adalah beban fisik maupun non fisik yang ditanggung oleh seorang pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Keseimbangan antara beban kerja dengan kemapuan individu agar tidak terjadi hambatan maupun kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan. 2. Kapasitas Kerja Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu. Kapasitas kerja mencakup Jenis Kelamin, Usia, Status Gizi, Keterampilan, Pendidikan. (Moelfi, 2003:75) (1) Jenis Kelamin Laki-laki dan wanita berbeda dalam hal kemampuan fisiknya, kekuatan kerja ototnya. Menurut pengalaman ternyata siklus biologi pada wanita tidak mempengaruhi kemampuan fisik, melainkan lebih banyak bersifat sosial dan kultural. (2) Usia Kebanyakan kinerja fisik mencapai puncak dalam usia pertengahan dua puluhan dan kemudian menurun dengan bertambahnya usia. (Lambert, 2006:244). (3) Status Gizi Status gizi merupakan salah satu penyebab kelelahan. Seorang tenaga kerja dengan keadaan gizi yang baik akan
  • 13. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 13 STIE - INDRAGIRI RENGAT memiliki kapasitas kerja dan ketahanan tubuh yang lebih baik, begitu juga sebaliknya. (Budiono, 2003:154). (4) Keterampialan Faktor keterampilan teknis maupun menejerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas. Dengan demikian setiap individu selalu dituntut untuk tampil dalam menguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahan teknologi mutakhir (Tarwaka, 2004:139). (5) Pendidkan Pendidikan harus dikembangkan baik pendidikan formal maupun non formal. Karena setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat kita kuasai dengan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang handal (Sukarna, 2004:154). Meningkatkan produktivitas karyawan merupakan suatu keinginan bagi perusahaan dengan melalui para menejernya. Berusaha untuk mamaksimalkan potensi karyawan yaitu dengan meningkatkan gaji atau upah, memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan semangat kerja, menimbulkan rasa aman di tempat kerja dan lain-lain. Untuk menciptakan kualitas produktivitas kerja (Quality of work) sangat diperlukan untuk menggerakan partisifasi karyawan yang lebih konstruktif terhadap pencapaian tujuan organisasi. QWL yang kondusif bagi karyawan antar lain dalam bentuk sejauh mana peluang karier yang diberikan organisasi kepada karyawan (room to grow), sejauh mana karyawan diberi kesempatan untuk mengaktualisasikan keahlian baru pasca Training, kesempatan belajar lanjut, keseimbangan kompensasi dan kinerja (Performace). (Syafarudin, 2008:12) Teknologi informasi memang merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital untuk perkembangan berbagai organisasi. Relevannya teknologi informasi dewasa ini sehingga sangat sukar untuk membayangkan adanya aspek kehidupan dan kegiatan organisasional yang tidak tersentuh oleh komputerisasi. Pengalaman meunjukan bahwa berbagai produk teknologi dapat sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas kerja. (Siagian, 2002:9)
  • 14. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 14 STIE - INDRAGIRI RENGAT B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Keselamatan Kerja. Dalam pelaksanaan pekerjaan apa pun yang penting adalah keselamatan jiwa dan raga. Namun, dalam suatu kesibukan kebanyakan orang lupa akan keselamatan dirinya, terutama mereka yang hanya bertujuan mengejar keuntungan dan materi, oleh sebab itu mereka harus mengingat tentang hal keselamatan kerja dengan berbagai cara. (Kressumar, 2010:100) Keselamatan kerja yang mempunyai ruang lingkup yang berhubungan dengan mesin, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja, serta cara mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, memberikan perlindungan sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas. (Budiono, 2003:171) Melihat beberapa uraian diatas mengenai pengertian keselamatan dan pengertian kesehatan kerja diatas, maka dapat diartikan mengenai pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu bentuk usaha atau upaya bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melakukan pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut dapat mengancam dirinya yang berasal dari individu sendiri dan lingkungan kerja. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. (http://mia.staff.uns.ac.id//2011/07/07/keselamatan-kesehata-kerja) Pada hakekatnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu keilmuan multidisiplin yang menerapkan upaya pemiliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja, keamanan kerja, keselamatan dan
  • 15. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 15 STIE - INDRAGIRI RENGAT kesehatan tenaga kerja serta melindungi tenaga kerja terhadap resiko bahaya dalam melakukan pekerjaan serta mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan atau pencemaran lingkungan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek yang penting dalam aktivitas dunia industri. Relativitas kadar penting tidaknya akan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ini tergatung seberapa besar pengaruh terhadap subjek dan objek itu sendiri. K3 menjadi wacana industri abad ini setelah ditemukannya teori – teori yang representative yang mendukung akan improvisasi dalam konteks keselamatan dan manajemen resiko yang muncul dalam kegiatan industri yang lebih luas. (Daryanto, 2003 : 152) Meninjau kembali literatur – literatur yang telah dikenal dan diterapkan mengenai studi kasus dalam masalah K3 dimana kesempurnaan metode dan penerapan yang penuh komitmen dan konsistensi penuh dari semua pihak masih banyak diharapkan. Kendala-kendala makro seperti costibility dan understanding sering kali banayk ditemui dilapangan akan tetapi tidak berarti pula bahwa program K3 tidak berjalan, ini menuntut komitmen dan kesadaran pada masing – masing pihak. Sebagai logika dasar tentang pentingnya pemahaman K3 dapat diilustrasikan dengan Historical perspective yaitu “Apabila seorang pembangun bangunan sebuah rumah untuk seseorang dan tidak membuat kontruksi dan rumah yang ia bangun runtuh akan menyebabkan rumah tersebut rusak dan meninggal pemiliknya, ternyata bangunan bisa menyebabkan kematian”. Ini artinya bahwa dalam setiap aktivitas apapun
  • 16. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 16 STIE - INDRAGIRI RENGAT selain perencanaan teknis fisik harus diperhatikan pula aspek-aspek keamanan yang terkait langsung maupun tidak langsung. Kesehatan kerja adalah dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna, baik mental maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Ditinjau dari segi keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja dapat diartikan sebagai ilmu pengatahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja ditempat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja harus diterapkan dan dilaksanakan ditempat kerja (perusahaan). Tempat kerja adalah setiap tempat yang didalamnya terdapat tiga unsur, yaitu : 1. Adanya usaha, baik itu usaha yang bersifat ekonomi maupun usaha sosial. 2. Adanya sumber bahaya. 3. Adanya tenaga kerja yang bekerja didalamnya, baik secara terus menerus maupun hanya sewaktu-waktu. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Keamanan tenaga kerja di tempat atas partisifasi dari pengusaha dan tenaga kerja dapat
  • 17. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 17 STIE - INDRAGIRI RENGAT meningkatkan produksi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu : 1. Faktor yang tidak baik Kemampuan keja (usia, masa kerja/pengalaman, korangnya kecakapan dan lambatnya mengambil keputusan), disiplin kerja, perbuatan- perbuatan yang mendatangkan kecelakaan, ketidak Cocokkan fisik dan mental. Kesalahan – kesalahan yang disebabkan oleh pekerja dan karena sikap yang tidak wajar seperti terlalu berani, tidak mau bekerja sama, sembrono, tidak mau mengindahkan instruksi, kelalaian, melamun dan kurang sabar. Kekurangan kecakapan untuk melakukan sesuatu karena tidak mendapat pelajaran mengenai pekerjaan. Kurang sehat fisik dan mental seperti adanya cacat, kelelahan dan penyakit. a. Faktor mekanik dan penyakit lingkungan. Keadaan dan peralatan kerja dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Kesalahan latak mesin, tidak dilengkapai dengan peralatan pelindung, alat pelindung, peralatan kerja yang rusak. Lingkungan kerja berpengaruh besar terhadap moral pekerja. Faktor lingkungan kerja yang terpenting dalam kecelakaan kerja terdiri dari pemeliharaan rumah tangga (house keeping), kesalahan disini terletak pada rencana tempat kerja, cara menyimpan bahan baku dan alat kerja tidak pada tempatnya, lantai yang kotor dan licin.
  • 18. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 18 STIE - INDRAGIRI RENGAT Perlindungan tanaga kerja meliputi bebrapa aspek dan salah satunya yaitu perlindungan keselamatan, perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaan sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya. Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur- unsur yang menunjang terhadap adanya jiwa raga dan lingkungan kerja yang sehat. Kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani (Kusmawan, 2007:4). “Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan” (Sutrisno, Dkk, 2010:9). Perusahaan perlu menjaga selamatan kerja terhadap karyawannya, karena tujuan program keselamatan kerja diantaranya sebagai berikut : 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional. 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja. 3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
  • 19. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 19 STIE - INDRAGIRI RENGAT Perusahan juga harus memelihara keselamatan karyawan dilingkungan kerja dan syarat-syarat keselamatan kerja adalah sebagai berikut : 1. Mencegah dan mengurangi keselakaan 2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. 3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan. 4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya. 5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan 6. Memberi alat-alat pelindung kepada para pekerja. 7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran. 8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun fisikis, peracunan, infeksi dan penularan. 9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai. 10. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup. 11. Memelihara kebersihan, sehatan dan ketertiban.
  • 20. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 20 STIE - INDRAGIRI RENGAT 12. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cuaca, dan proses kerja. 13. Mencegah tekana aliran listrik. Dari uraian tersebut diatas, maka pada dasarnya usaha untuk memberikan perlindungan keselamatan kerja pada karyawan dilakukan 2 cara (Soeprihanto, 2003:48) yaitu: a. Usaha preventif atau mencegah Preventif atau mencegah berarti mengendalikan atau menghambat sumber-sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat mengurangi atau tidak menimbulkan bahya bagi para karyawan. Langkah-langkah pencegahan itu dapat dibedakan, yaitu : 1. Subtutusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya) 2. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber berbahaya) 3. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber berbahaya. 4. Memakai alat perlindungan perorangan (eye protection, safety, hat and cap, gas resoirator, dan lain-lain) 5. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja. 6. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja. b. Usaha represif atau kuratif Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi kajadian atau kecelakaan yang disebabkan oleh sumber-sumber bahaya yang terdapat ditempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat diraskan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para karyawan sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam rangka mengatasi dan menghadapainya. Selain itu terutama persiapan alat atau sarana lainnya yang secara langsung didukung oleh pimpinan organisasi perusahaan. Aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) meliputi: (Anora, 2005:76). a. Lingkungan kerja Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau karyawan dalam beraktifitas bekerja. Lingkungan kerja dalam hal ini menyangkut kondisi kerja, seperti ventilasi, suhu, penerangan dan situasinya.
  • 21. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 21 STIE - INDRAGIRI RENGAT b. Alat kerja dan bahan Alat kerja dan bahan merupakan suatu hal yang pokok dibutukan oleh perusahaan untuk memproduksi barang. Dalam memproduksi barang alat-alat kerja sangan vital yang digunakan oleh para pekerja dalam melakukan kegiatan proses produksi dan disamping itu adalah bahan-bahan utama yang akan dijadikan barang. c. Cara melakukan pekerjaan. Setiap bagian-bagian produksi memiliki cara-cara melakukan pekerjaan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh karyawan. Cara- cara yang biasanya dilakukan oleh karyawan dalam melakukan semua aktifitas pekerjaan, misalnya menggunakan peralatan yang sudah tersedia dan pelindung diri secara tepat dan mematuhi peraturan penggunaan peralatan tersebut dan memahami cara mengoperasionalkan mesin. 2. Kesehatan Kerja Program kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan. Karena dengan adanya program kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan, sehingga secqara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja lebih lama. Pengertian program kesehatan kerja: Program Kesehatan Kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik. Resiko kesehatan merupakan fakto-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres, emosi atau gangguan fisik.
  • 22. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 22 STIE - INDRAGIRI RENGAT Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri atas beberapa elemen-elemen, (Sutrisno, Dkk, 2010:29). 1. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja. 2. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal) secara periodic. 3. Pemeriksaan kesehatan secara suka rela untuk semua karyawan secara periodik. 4. Tersedianya peralatan dan staf media yang cukup. 5. Pemberian perhatian yang yang sistematis dan prefventif terhadap msalah ketegangan. 6. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan- persyaratan sanitasi yang baik. Progam kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen berikut ini: a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal) secara periodik. c. Pemeriksaan kesehatan secara suka rela untuk semua karyawan secara periodik. d. Tersedianya peralatan dan staf media yang cukup. e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan.
  • 23. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 23 STIE - INDRAGIRI RENGAT f. Pemeriksaan secara sistematis dan periodik terhadap persyaratan- persyaratan saniatsi yang baik. Tujuan dari Program Kesehatan Kerja “ ialah agar setiap karyawan dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tinginya baik jasmani, rohani maupun social ” (Entjang, 2003:14). Proteksi merupakan sistem perlindungan berupa kompensasi yang tidak dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan oleh perusahaan kepada pekerja. Proteksi ini dengan memberikan rasa aman, baik dari sisi finacial, kesehatan, maupun keselamatan fisik bagi pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan nilai tambah perusahaan. Proteksi atau pelindung pekerja merupakan suatu keharusan bagi perusahaan yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peratuan perundang- undangan. Dalam melaksanakan program proteksi, banyak perusahaan bekerja sama sengan perusahaan asuransi yang memberikan penanggungan terhadap kemungkinan timbulnya maslah kesehatan, financial atau maslah lainnya yang dihadapai atau dialami oleh pekerja dan keluarganya di kmudian hari. Praktisnya pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama diantara masing-masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan tanggung jawab mereka masing-masing.
  • 24. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 24 STIE - INDRAGIRI RENGAT Umumnya kejadian kecelakaan kerja disebabkan kesalahan manusia (human eror), dimana penyebab kecelakaan bermula pada kegiatan tidak selamat manusia itu sendiri. Ada beberapa perbuatan yang mengusahakan keselamatan, antara lain : (Silalahi, 2005:45) 1. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman dan penuntun yang diberikan. 2. Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan kepada atasan. 3. Setiap peraturan dan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja harus dipatuhi secermat mungkin. 4. Semua karyawan harus bersedia saling mengisi atau meningkatkan akan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya. 5. Peralatan dan perlengkapan keelamatan dan kesehatan kerja dipakai (digunakan) bila perlu. C. Persepsi terhadap Penerapan (K3). Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Oleh sebab itu individu sendirilah yang menilai dan memandang lingkungan dan persepsi inilah yang akan timbul dan mempengaruhi prilaku individu terhadap stimulus yang diterima. (Winardi, 2004:57). Persepsi terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan supaya karyawan terjaga dan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya, persepsi disini tidak lepas dari respon kognitif yang mana suatu bentuk usaha untuk memahami pertama apa yang dipikirkan orang sewaktu mereka dihadapkan stumulus persuasif, dan kedua bagai mana fikiran serta proses kognitif dan sejauh mana perubahan itu terjadi. (Azwar, 2002:47). Persepsi terhadap Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melibatkan aspek antara lain: (Indrawijaya, 2002:47) a. Proses Kognisi Melibatkan kamampuan untuk memberi arti pada suatu rangsangan dengan menggunakan indranya yaitu melaui proses melihat, meraba,
  • 25. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 25 STIE - INDRAGIRI RENGAT merasa, dan mencium yang dapat terjadi secara terpisah-pisah atau serentak. Otak akan melakukan persepsi berdasarkan informasi yang diterima oleh panca indra. b. Proses belajar Melibatkan kemampuan membuat informasi melaui proses persepsual menjadi punya arti dan makna bagi proses pemilihan tindakan. c. Pemecahan masalah. Melibatkan proses dimana seseorang dihadapan untuk mengambil keputusan dan menetukan tindakan dan prilakau berikutnya. Melihat tiga aspek yang dikemukakan oleh indrawijaya diatas maka penulis menggunakan ketiga aspek tersebut sebagai dimensi dari persepsi. Dimensi persepsi tersebut adalah proses kognisi, proses belajar dan pemecahan maslah, hal tersebut merupakan dasar dari prilaku seseorang. Persepsi terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehata Kerja (K3) merupak pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan supayakaryawan terjaga dan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya yang diikuti beberapa aspek-aspek didalamnya melputi kognisi, proses belajar dam memecahkan masalah. Adapaun aspek pesepsi terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang lain, meliputi persepsi terhadap lingkungan kerja, perspsi terhadap alat kerja dan bahan dan persepsi terhadap cara melakukan pekerjaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain yang pertama faktor Internal yaitu individu itu sendiri, dimana dalam individu akan berpengaruh terhadap persepsi, faktor yang keduaadalah eksternal dimana meliputi stimulus dan lingkungan. Agar stimulus dapat dipersepsi, maka stimulus harus cukup kuat, stimulus harus melampaui ambang stimulus, yaitu kekuatan stimulus yang minimal tetapi sudah dapat menimbulkan keadaran, sudah dapat dipersepsi oleh individu. (Walgito, 2002:46) Persepsi karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan supaya karyawan terjaga dan terjamin
  • 26. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 26 STIE - INDRAGIRI RENGAT keselamatan dan kesehatan kerjanya. Adanya keselamatan dan kesehatan kerja dalam suatu perusahaan akan menimbulakan persepsi yang berbeda- beda pada karyawan, dan seseorang akan bertindak berdasarkan persepsinya. Setiap karyawan kemungkinan besar memiliki persepsi yang berbeda, ada yang positif dan negatif, tetapi jika melihat hasil penelitian dapat kita temukan bahwa tanggapan seseorang bila tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan, maka bisa saja terjadi stres kerja ataupun sebaliknya dan sebalinya bila dalam mempersepsikan sesuatu sesuai dengan hasil yang diinginkan, maka tidak akan terjadi stres kerja. Ini akan membuat karyawan merasa yakin selamat, aman dan nyaman dalam bekerja. Jika keselamatan dan kesehatan kerja (K3) rendah, tidak terjaga dan tidak terjamin dengan baik, dan mempunyai persepsi yang negatif terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) maka akan menimbulkan tingkat streskerja yang tinggi disinilah timbulnya penilaian negatif terhadap kondisi perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan menerapkan Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga dapat mengurangi tingkat stres yang terjadi. Dengan penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diutamakan, ini akan mendapatkan dan memberikan kondisi kerja yang lebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih mengerti dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang dialkukan.
  • 27. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 27 STIE - INDRAGIRI RENGAT Beberapa bentuk atau kondisi yang menyebabkan stres, biasanya melibatkan peniaian kognitif yang melibatkan suatu proses mental, dimana individu memulai dengan dua faktor, antara lain: 1. Penilaian Primer (Primary Appraisal) Pada saat individu menghadapi kejadian yang benar-benar membuat dirinya terancam/tertekan. Misalnya : pada saat mendengar berita kawan atau rekan kerjanya mengalami kecelakaan kerja pada saat bekerja, yang disebabkan dari pengunaan peralatan kerja yang kurang berhati-hati, pada saat seperti ini yang pertama dilakukan adalah menilai secara kognitif dampak dari situasi bagi kesejahteraan dirinya. 2. Penilaian Skunder (Secondary Appraisal) Tidak harus dialkukan setelah penilaian primer, bisa melihat kondisi stres dari pengalaman individu bergantung pada keluarnya penilaian- penilaian yang individu buat dalam interaksi individu dengan lingkungan. Dari kondisi diatas dapat diketahui bahwa stres kerja yang dialami oleh karyawan berhubungan langsung dengan penerapan Keselamatn dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga stres yang dihadapi dapat dikendalikan baik dalan situasi gawat atau genting sekalipun. D. Penelitian Terdahulu (Studi Empiris) Ristanti Padminingsih (2005) meneliti pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadapa produktivitas kerja Karyawan pada PT. Tyfountex Indonesia Kabupaten Sukoharjo, sampel yang diambil sebanyak
  • 28. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 28 STIE - INDRAGIRI RENGAT 74 responden dari karyawan PT. Tyfountex Indonesia, dari analisis regresi linear sederhana terbukti bahwa terdapat pengaruh positif keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y). Hal ini ditujukkan dengan koefisien variabel keselamatan kerja (X1) yang bernilai positif 0,217. Persamaan regresinya adalah Y = 4,307 + 0,217(X1). Dari uji signifikan Z pengaruh keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) dapat diketahui nilai Z hitung > Z tabel, yaitu : 3,73 > 1,96. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas (Y) dapat diterima. Sedangkan besarnya pengaruh keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) dengan menggunakan Koefisien Determinasi (KD) sebesar 6,25% sedangkan sisanya 93,75% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel keselamatan kerja. Dari analisis regresi linear sederhana juga terbukti bahwa terdapat pengaruh positif kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y). Hal ini ditunjukkan dengan koefisien variabel kesehatan kerja (X2) yang bernilai positif 0,299. Persamaan regresinya adalah Y =3,448 + 0,299(X2). Dari uji signifikansi Z pengaruh kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) dapat diketahui nilai Z hitung > Z tabel, yaitu: 4,72 > 1,96. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) dapat diterima. Sedangkan besarnya pengaruh kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) dengan menggunakan koefisien
  • 29. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 29 STIE - INDRAGIRI RENGAT determinasi (KD) sebesar 9,98%, sedangkan sisanya 90,02% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel kesehatan kerja. Tabel 3 : Jurnal Studi Empiris dengan Penelitian terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Ristanti Padminingsih (2005) Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja Karyawan pada PT. Tyfountex Indonesia Kabupaten Sukoharjo. Dari analisis regresi linear sederhana terbukti bahwa terdapat pengaruh positif keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y). Hal ini ditujukkan dengan koefisien variabel keselamatan kerja (X1) yang bernilai positif 0,217. Persamaan regresinya adalah Y = 4,307 + 0,217(X1). Dari uji signifikan Z pengaruh keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) dapat diketahui nilai Z hitung > Z tabel, yaitu : 3,73 > 1,96. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas (Y) dapat diterima. Sedangkan besarnya pengaruh keselamatan kerja (X1) terhadap produktivitas kerja (Y) dengan menggunakan Koefisien Determinasi (KD) sebesar 6,25% sedangkan sisanya 93,75% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel keselamatan kerja. Dari analisis regresi linear sederhana juga terbukti bahwa terdapat pengaruh positif kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y). Hal ini ditunjukkan dengan koefisien variabel kesehatan kerja (X2) yang bernilai positif 0,299. Persamaan regresinya adalah Y =3,448 + 0,299(X2). Dari uji signifikansi Z pengaruh kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) dapat diketahui nilai Z hitung > Z tabel, yaitu: 4,72 > 1,96. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kesehatan kerja
  • 30. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 30 STIE - INDRAGIRI RENGAT (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) dapat diterima. Sedangkan besarnya pengaruh kesehatan kerja (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) dengan menggunakan koefisien determinasi (KD) sebesar 9,98%, sedangkan sisanya 90,02% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel kesehatan kerja. Sumber : http://www.fixitsoftware.com For evaluation only E. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah serta telaah pustaka yang telah penulis sajikan, maka dapatlah dibuat suatu hipotesis yaitu “diduga Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. F. Variabel Penelitian. Adapun variabel penelitian yang penulis gunakan dalam hal ini yaitu : - Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (X) - Produktivitas Kerja. (Y)
  • 31. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 31 STIE - INDRAGIRI RENGAT BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang dijadikan objek penelitian ini adalah PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan batang Cenaku. B. Jenis-jenis Sumber Data Dalam penelitian ini penulis mengunakan data-data sebagai berikut :  Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan yang berasal dari perusahaan.  Data Skunder yaitu data yang diperoleh melalui pihak lain diluar responden, yang sudah ada seperti organisasi perusahaan, aktivitas perusahaan. C. Tehnik Pengumpualn Data Dalam melakukan penumpulan data penulis menggunakan metode sebagai berikut : a. Interview Yaitu dengan menggunakan wawancara secara langsung terhadap Pmpinan PT. Tasma Puja-KBC tentang hal-hal yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas.
  • 32. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 32 STIE - INDRAGIRI RENGAT b. Questioner. Yaitu menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada PT. Tasma Puja-KBC guan memperoleh data yang lebih jelas mengenai keadaan yang berhubungan dengan maslah. D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh karyawan tetap dan karyawan harian pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari, Kecamatan Batang Cenaku, yakni berjumlah 157 orang, karena jumlah karyawan terlalu banyak, dan untuk mempermudah dalam memperoleh persentase jawaban tersebut, peneliti hanya mengambil sampel dengan menggunakan accindetal random sampling (siapa yang ketemu itulah yang dijadikan sampel) dengan menggunakan rumus slovin yang diangkat sebagai bahan sampel pada penelitian ini. Rumus Slovin (Hasan, 2002:61) n = N 1 + N e2 Dimana : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
  • 33. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 33 STIE - INDRAGIRI RENGAT e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau dinginkan. Untuk ukuran Sampel yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : Jadi, sampel yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 61 orang. Berikut pembagian dalam menentukan sampel dari persentase keseluruhan karyawan baik dari karyawan tetap maupun dari Karyawan lepas pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. = Ukuran Sampel X 100% Ukuran Populasi = 61 X 100% 157 = 38,85 % n = 157 1 + 157 (10%)2 n = 157 1 + 157 (0,1)2 n = 157 1 + 1,57 n = 157 2,57 n = 61,089 (dibulatkan menjadi 61)
  • 34. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 34 STIE - INDRAGIRI RENGAT Maka didapat sampel 38,85 % dan dibulatkan menjadi 39 %, inilah yang menjadi untuk mengambilan sampel dari Karyawan tetap dan Karyawan BHL. Dengan perhitungan pengambilan sampel adalah seperti tabel 3 dibawah ini : Tabel 4 : Jumlah Karyawan dalam Persentase yang dijadikan Sampel pada PT. Tasma Puja–KBC Desa Kepayang Sari. Tahun Jumlah Karyawan % Sampel Tetap (Orang) Harian Lepas (Orang) Jumlah Karyawan Karyawan Tetap Harian Lepas 2012 76 81 157 39 29,64 31,59 Sumber : Data olahan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari tahun 2012 Untuk karyawan tetap yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu 29,64 orang, dibulatkan menjadi 30 Orang dan untuk karyawan BHL yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 31,59 Orang dan dibulatkan menjadi 31 Orang. Sehingga keseluruhan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 61 Orang. E. Analisis Data Dalam penelitian ini telah dikelompokan atau spesifikasi data, selanjutnya satu persatu dianalisa dengan menggunakan data kuantitatif untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara Program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku.
  • 35. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 35 STIE - INDRAGIRI RENGAT Adapun rumus yang digunakan adalah analisa Regresi Linier sederhana, yaitu satu tekhnik untuk mencari korelasi antar dua variabel, guna kepentingan menganalisa data tersebut, yaitu sebagai berikut : Y = a + bx Dimana : X : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Y : Produktivitas Kerja n : Banyak Pasangan Data a : Konstanta b : Koefisien Arah Regresi Untuk menghitung nilai variabel a dan variabel b digunakan rumus sebagai berikut: Harga b dihitung dengan Rumus : Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y) pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamtan Batang Cenaku, peneliti menggunakan analisis uji – t yang merupakan
  • 36. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 36 STIE - INDRAGIRI RENGAT analisa parametrik. Untuk mengetahui uji – t adalah dengan membandingkan nilai t tabel dan t hitung. Untuk mendapatkan t tabel dan t hitung peneliti melaksanakan tes statistik koofisien korelasi dengan formulasi sebagai berikut : Ho : Tidak ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y). Ha : Ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y). Batas toleransi (Level of Significance) bernilai 1% sampai dengan 10% dalam uji – t yang peneliti lakukan menggunakan LOS (α) sebesar 5% atau 0,05, artinya tingkat kepercayaan sebesar 95%. Nilai t dapat dapat dibaca pada tabel t. Untuk nilai t hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : r T Hitung = √
  • 37. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 37 STIE - INDRAGIRI RENGAT BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah berdirinya dan Tata Letak PT. Tasma Puja – KBC. PT. Tasma Puja-KBC salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit serta pabrik pengolahannya (PKS). Secara geografis terletak pada 1020 06’ – 1020 18’ Bujur Timur dan 00 42’ – 00 50’ Lintang Selatan. Secara administrasi PT. Tasma Puja-KBC terletak di tiga Desa yaitu Desa Kepayang Sari, Desa Cenaku Kecil dan Desa Anak Talang, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Berdasarkan Izin Usaha Perkebunan (IUP) yang diberikan kepada PT. Tasma Puja-KBC atau Rekomendasi bebas garapan No. 329/TP-A/101/2005 pada tanggal, 12 Juli 2005 yang dikeluarkan Bupati Kabupaten Indragiri Hulu dengan luas areal pekebunan 9.000 Ha. Dilengkapi dengan Studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yaitu berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Manusia Hayati dan Ekosistem, serta peraturan daerah Propinsi Riau No. 10 Tahun 1994, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Riau Tahun 1994-2009.
  • 38. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 38 STIE - INDRAGIRI RENGAT Dengan batas wialayah perkebunan, sebelah Utara berbatsan dengan Lahan Masyarakat, sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), sebelah Barat berbatasan dengan Lahan Masyarakat Desa Anak Talang, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Alim. Lokasi Kantor Tasma Puja-KBC terletak di areal Desa Kepayang Sari. Berikut jarak tempuh dari berbagai daerah yang dilalui untuk menuju PT. Tasma Puja – KBC Desa Kepayang sari. Tabel 5 : Aksesibilitas lokasi perkebunan PT. Tasma Puja-KBC Dari Tujuan Jarak (KM) Waktu (Jam) Sarana Keterangan Pekanbaru Pematang Reba 192 6 Mobil Aspal/Negara Pematang Reba Belilas 20 0,5 Mobil Aspal/Negara Belilas Simpang Kilan 26 1 Mobil Aspal/Kerikil/Tanah Simpang Kilan Kepayang Sari 32 1,5 Mobil Kerikil/Tanah/Propinsi Sumber : PT. Tasma Puja - KBC. Tahun 2012. Dan dengan luas wilayah yang menjadi lokasi atau tempat perkebunan kelapa sawit PT. Tasma Puja – KBC, Desa Kepayang sari, Kecamatan Batang Cenaku, ditujukan pada pada Tabel 2 dibawah ini. Tabel 6 : Luas Desa dan jarak dari Kecamatan Batang Cenaku No Nama Desa Luas Wilayah (Ha) Jarak dari Kecamatan (KM) 1 Cenaku Kecil 10.100 19 2 Kepayang sari 11.400 27 4 Anak Talang 12.000 28 Sumber : PT. Tasma Puja - KBC. Tahun 2005.
  • 39. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 39 STIE - INDRAGIRI RENGAT Rencana pemanfaatan lahan perkebunan kelapa sawit pada PT. Tasma Puja – Kebun Batang Cenaku Desa Kepayang Sari adalah sebagai berikut : Tabel 7 : Fasilitas perkebunan PT. Tasma Puja – KBC, Desa Kepayang Sari. No. Uraian Luas Total (Ha) Persentase (%) A. Luas PT. Tasma Puja-KBC 1 Kebun Inti 3.000,00 46,88 2 Kebun Plasma 3.335,25 52,12 3 Emplasmen 5,00 0,08 4 Pabrik (PKS) 14,50 0,23 6 Pembibitan / Nursery 44,00 0,69 Jumlah 6.398,75 100,00 B. Data Sarana dan Prasarana 1. Sarana dan Prasarana Kebun Inti a. Jalan Utama 9,19 0,14 b. Jalan Koleksi 314,04 4,91 c. Jalan Produksi 82,13 1,28 d. Parit Primer 160,12 2,50 e. Parit Skunder 21,59 0,34 f. Jembatan 351,00 5,49 2. Sarana dan Prasarana Kebun Plasma a. Jalan Utama 4.704,00 73,51 b. Jalan Koleksi 207,06 3,24 c. Jalan Produksi 48,24 0,75 d. Parit Primer 180,31 2,82 e. Parit Skunder 40,08 0,63 f. Jembatan 281,00 4,39 Jumlah Karyawan 6.398,75 100,00 Sumber : PT. Tasma Puja - KBC Desa Kepayang Sari Tahun 2012
  • 40. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 40 STIE - INDRAGIRI RENGAT Gambar 1 : Denah Kantor PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku
  • 41. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 41 STIE - INDRAGIRI RENGAT Gambar 2 : Peta Kebun Kelapa Sawit PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku.
  • 42. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 42 STIE - INDRAGIRI RENGAT
  • 43. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 43 STIE - INDRAGIRI RENGAT
  • 44. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 44 STIE - INDRAGIRI RENGAT B. Tujuan dan Manfaat Didirikannya PT. Tasma Puja -KBC Adapun tujuan Perkebunan dan pabrik Pengolahan Kelapa sawit (PKS) yang dilaksanakan oleh PT. Tasma Puja – KBC adalah : 1. Meberikan kontribusi dalam pembangunan khususnya dalam sektor perkebunan yang berwawasan lingkungan. 2. Mendukung ketersediaan bahan baku khususnya minyak sawit (CPO) didalam negeri maupun untuk ekspor. 3. Meningkatkan penerimaan desvisa negara dalam perdagangan komoditi (non-migas) melalu penyediaan barang ekspor hasil perkebunan (CPO). 4. Meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Indragiri Hulu melalui pembayaran Pajak dan retribusi. 5. Mendukung program pemerintah guna mengentaskan kemiskinan melalui peniningkatan pendapatan petani dan penduduk disekitar lokasi kegiatan dengan cara pemembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan kelapa sawit. 6. Membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan wilayah regional maupun nasional.
  • 45. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 45 STIE - INDRAGIRI RENGAT Sedangkan manfaat dari kegiatan perkebunan kelapa sawit PT. Tasma Puja-KBC di Desa Kepayang Sari, Kecamatan Batang Cenaku antara lain adalah : a. Membuka akses daerah yang semulanya kurang produktif menjadi produktif. b. Memepercepat pertumbuhan ekonomi wilayah pedesaan dengan tumbuhnya sentra-sentra perekonomian masyarakat disekitar perkebunan sehingga mampu meningkatnya pendapatan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Indragiri Hulu.
  • 46. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 46 STIE - INDRAGIRI RENGAT BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Untuk mengetahui pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, Dalam penelitian ini penulis mengambil responden berjumlah 61 orang karyawan. Adapun identitas responden yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan tingkat pendidikannya adalah sebagai berikut : Tabel 8 : Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase 1. 2. 3. 4. SD SLTP SLTA Diploma/Sarjana 10 16 33 2 16,39 26,23 54,10 3,28 Jumlah 61 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 Berdasarkan data tabel di atas, terlihat bahwa responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang atau 16,39 % berlatar belakang pendidikan SD, 16 Orang berlatar belakang pendidikan SLTP (26,23 %), 33 Orang berlatar belakang pendidikan SLTA (54,10 %) dan sisanya responden yang berpendidikan Diploma/Sarjana berjumlah 2 orang (3,28%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa karyawan yang dijadikan sampel pada penelitian ini sebahagian besar memiliki latar balakang pendidikan yang cukup memadai dengan persentase latar belakang pendidikan SLTA sebesar 54,10 %.
  • 47. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 47 STIE - INDRAGIRI RENGAT Sedangkan identitas responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 9 : Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja No Masa Kerja Frekuensi Persentase 1. 2. 3. < 3 Tahun 3 – 5 Tahun > 5 Tahun 15 34 12 24,59 55,74 19,67 Jumlah 61 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebahagian besar karyawan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki masa kerja 3 s/d 5 tahun, dengan rincian persentase karyawan dengan masa kerja < 3 tahun berjumlah 15 orang (24,59 %). Karyawan dengan masa kerja 3 s/d 5 tahun berjumlah 34 orang (55,74) % sedangkan sisanya 12 orang (19,67 %) adalah karyawan dengan masa kerja diatas 5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku sebahagian besar sudah memiliki pengalaman yang cukup lama bekerja sehingga cukup memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. B. Analisis Produktifitas Kerja Dalam hal ini Analisis produktifitas kerja bertujuan untuk mengetahui tingkat produktifitas kerja yang dimiliki oleh karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sebagai karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Analisis menggunakan hasil kuesioner yang
  • 48. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 48 STIE - INDRAGIRI RENGAT telah diajukan kepada 61 responden yang merupakan karyawan tetap dan karyawan tidak tetap pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku melalui metode random sampling. Produktifitas kerja merupakan faktor yang sangat penting yang harus dijaga dan dikembangkan baik pada masing-masing individu karyawan maupun pada organisasi perusahaan demi tercapainya sasaran organisasi. Setaip organisasi menuntut akan adanya ketercapaian tujuan organisasi dan meningkatkan produktifitas kerja karyawan agar perusahaan mampu terus eksis dan berkembang dalam menghadapi persaingan dalam dunia industri yang makin berkembang. Adapun pemaparan analisis produktifitas kerja dalam kuesioner yang diberikan kepada karyawan pada pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku dapat diuraikan dengan rincian sebagai berikut : 1. Beban Kerja Beban kerja adalah akumulasi beban fisik maupun non fisik yang menjadi tugas dan tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan kepada masing-masing individu. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab khususnya sebagai karyawan, keseimbangan antara beban kerja dan kemampuan individu harus terjalin dengan sinergis agar tidak terjadi hambatan-hambatan dalam setiap pelaksanaan tugas nantinya sehingga kegagalan yang mungkin terjadi dapat diminimalisi. Hal ini sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan agar tujuan yang akan di capai oleh perusahaan dapat terealisasi secara optimal.
  • 49. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 49 STIE - INDRAGIRI RENGAT Untuk mengetahui analisis tentang beban kerja karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 10 : Pendapat Responden Tentang Beban Kerja. No Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot Rata -rata 1. Dalam melaksanakan semua pekerjaan yang diberikan, saya mampu melaksanakan semua pekerjaan tersebut sesuai dengan kemampuan yang saya milik. 4 20 15 60 20 60 22 44 0 0 185 46,25 Jumlah 185 46,25 Jumlah Responden = 61 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel di atas diperoleh nilai Total Rata-rata tanggapan responden untuk tentang beban kerja sebesar 46,25. Dengan rincian 4 orang memberikan jawaban sangat setuju, 15 orang memberikan jawaban setuju, 20 orang memberikan jawaban kerang setuju dan 22 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Jika nilai ini dilihat berdasarkan tabel kritik berada pada interval cukup baik, artinya karyawan perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku cukup mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan atasan selama melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Meskipun masih dalam interval cukup baik namun hal ini sangat berperan bagi perusahaan karena jika setiap karyawan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik maka tujuan perusahaan akan dapat dicapai.
  • 50. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 50 STIE - INDRAGIRI RENGAT 2. Kapasitas Kerja Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaaan yang diberikan kepadanya di suatu tempat dan waktu kerja tertentu sesuai dengan biadang kerja dan kemampuan yang dimiliki olehnya. Kemampuan kerja dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya jenis kelamin, usia, status gizi, keterampilan dan latar belakang pendidikan yang ia miliki. Keseluruhan aspek yang mempengaruhi kapasitas kerja dari masing-masing individu harus saling bersinergi untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan memberikan kontribusi yang optimal bagi perkembangan perusahaan. Untuk dapat mengetahui kapasitas kerja kayawan pada perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku dapat kita lihat pada tabel tanggapan karyawan tentang kapasitas kerja karyawan seperti pada tabel berikut : Tabel 11 : Pendapat Responden Tentang Kapasitas Kerja. No Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot Rata- rata 2. Saya mampu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan jadwal yang ditetapkan perusahaan. 1 5 17 68 36 108 7 14 0 0 195 48,75 Jumlah 195 48,75 Jumlah Responden = 61 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel di atas dapat kita simpulkan berdasarkan tanggapan responden tentang kapasitas kerja karyawan bahwa 48,75 total rata-rata karyawan mampu
  • 51. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 51 STIE - INDRAGIRI RENGAT melakasanakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Bila kita lihat pada interval tabel kritik, persentase ini berada pada posisi cukup baik yang artinya bahwa karyawan cukup mampu melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 3. Keterampilan Kerja Keterampilan kerja merupakan suatu kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan skill yang dimiliki. Setiap karyawan memiliki keterampilan kerja yang berbeda-beda, oleh karena itu setiap manajer/atasan harus mampu mengelola keterampilan kerja yang dimiliki oleh karyawannya serta mampu menjaga serta mengembangkan keterampilan kerja tersebut untuk dapat terus ditingkatkan. Faktor keterampilan teknis maupun manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktifitas kerja perusahaan. Semua elemen tersebut harus saling bersinergi menjadi satu pola kesatuan menuju pencapaian visi perusahaan. Untuk itu setiap individu dituntut untuk mampu tampil dan terampil dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahan teknologi yang kian berkembang. Untuk mengetahui keterampilan kerja yang dimiliki oleh karyawan perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku dalam melaksanakan aktifitas perusahaan dapat kita lihat pada tabel tanggapan responden tentang keterampilan kerja yang dimiliki oleh karyawan.
  • 52. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 52 STIE - INDRAGIRI RENGAT Tabel 12 : Pendapat Responden Tentang Keterampilan Kerja. No Sub Indikator/Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot Rata- rata 3. Saya mampu menguasai perkembangan teknologi yang kian berkembang. 11 55 20 80 18 54 11 22 1 1 212 53,00 Jumlah 212 53,00 Jumlah Responden = 61 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel tanggapan responden tentang keterampilan kerja di atas, dapat kita simpulkan bahwa 53,00 Total rata-rata responden mampu menguasai perkembangan yang terjadi pada duni teknologi yang kian berkembang, hal ini berarti karyawan perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku cukup mampu menguasai perkembangan teknologi yang ada. Apabila kita lihat pada tabel kritik, persentase ini berada pada interval cukup baik. 4. Pendidikan Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi perkembangan perusahaan. Pendidikan yang memadai yang dimiliki oleh seorang karyawan akan mampu memberikan kontribusi bagi setiap individu untuk dapat mengaktualisasikan diri dalam melaksanakan berbagai aktifitas perusahaan. Pendidikan harus terus dilaksanakan oleh setiap perusahaan untuk dapat terus menjaga dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap karyawan. Pendidikan kyang diselenggarakan bukan hanya pendidikan yang bersifat formal seperti training, In House Training, tetapi juga pendidikan yang bersifat non
  • 53. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 53 STIE - INDRAGIRI RENGAT formal. Hal ini mutlak dilakukan karena setiap penggunaan teknologi hanya akan dapat dikuasai dengan pengetahuan, keterampilan dan skill yang handal yang dimiliki oleh setiap individu yang ada pada perusahaan. Berdasarkan deskripsi di atas, untuk mengetahui bagaimana kemampuan pendidikan yang dimiliki karyawan perusahaan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku berdasarkan rekapitulasi tanggapan responden terhadap kuesioner penelitian yang penulis sampaikan, dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 13 : Pendapat Responden Tentang Indikator Pendidikan. No Sub Indikator/Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml BobotBobot Rata -rata 4. Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang saya miliki. 5 25 14 56 16 48 25 50 1 1 179 47,75 Jumlah 179 47,75 Jumlah Responden = 61 Skor Jawaban Ideal Per Item : 61 x 5 = 305 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel di atas diperoleh kesimpulan nilai rata-rata tanggapan responden untuk indikator pendidikan sebesar 47,75. Dengan rincian 5 orang memberikan jawaban sangat setuju, 14 orang memberikan jawaban setuju, 16 orang memberikan jawaban kurang setuju dan 25 orang memberikan jawaban tidak setuju dan 1 orang memberikan jawaban sangat tidak setuju. Jika nilai ini dilihat berdasarkan tabel kritik berada pada interval cukup baik, artinya karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. Artinya karyawan cukup baik melaksanakan pekerjaan yang diberikan sesuai dengan pengetahuan yang ia miliki.
  • 54. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 54 STIE - INDRAGIRI RENGAT Selanjutnya hasil pembahasan penelitian mengenai indikator-indikator pada variabel produktifitas kerja, dapat dilihat pada rekapitulasi hasil jawaban responden untuk keempat indikator tersebut yaitu : Tabel 14 : Rekapitulasi Pendapat Responden Tentang Indikator-Indikator Pada Variabel Produktifitas (Y). No Objek Yang Diteliti Jawaban Responden Total Variabel Produktifita s SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bob ot Rata -rata 1. Beban Kerja 4 20 15 60 20 60 22 44 0 0 61 185 46,25 2. Kapasitas Kerja 1 5 17 68 36 108 7 14 0 0 61 195 48,75 3. Keterampila n Kerja 11 55 20 80 18 54 11 22 0 0 61 212 53,00 4. Pendidikan 5 25 14 56 16 48 25 50 0 0 61 179 47,75 Jumlah 771 192,75 Jumlah Responden = 61 Total x = 48,19 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari rekapitulasi tabel di atas diperoleh nilai total rata-rat tanggapan responden dalam penelitian yang penulis lakukan berdasarkan jawaban 61 responden untuk keempat indikator variabel Produktifitas yaitu Kapasitas kerja, Beban kerja, Keterampilan kerja dan pendidikan berdasarkan tabel kritik berada pada interval cukup baik yaitu total rata-rata (48,19). C. Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam penelitian ini, variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja diukur dari indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
  • 55. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 55 STIE - INDRAGIRI RENGAT 1. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan fisik dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Kehidupan manusia tidak terlepas dari berbagai keadaan lingkungan sekitarnya, antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini, manusia akan selalu berusaha untuk beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan sekitarnya. Demikian pula halnya ketika melakukan pekerjaan, karyawan sebagai manusia tidak dapat dipisahkan dari berbagai keadaan disekitar tempat mereka bekerja, yaitu lingkungan kerja. Selama melakukan pekerjaan, setiap karyawan akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang terdapat dalam lingkungan kerja. Selain itu lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja mempunyai peranan nyata dalam suatu kehidupan kerja manusia. Peranan lingkungan kerja yang baik adalah sebagai pendorong bagi karyawan sehingga mereka merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya, dapat lebih bersemangat, dan pada akhirnya dapat bekerja secara optimal, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan kerja dalam suatu perusahaan mendapatkan perhatian yang lebih jauh lagi dibandingkan pada waktu- waktu terdahulu. Hal ini dapat terjadi karena seiring meningkatnya standar hidup seseorang, maka ia akan cenderung menginginkan suasana yang memberikan dukungan dalam melaksanakan pekerjaannya.
  • 56. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 56 STIE - INDRAGIRI RENGAT Hasil kuesioner tentang lingkungan kerja karyawan pada PT. Tasma Puja- KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku berdasarkan tanggapan responden disajikan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 15 : Pendapat Responden Tentang Lingkungan Kerja. No Sub Indikator/Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot Rata- rata 5. Kondisi lingkungan kerja yang ada pada perusahaan ini membuat saya merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan, dan membuat saya lebih bersemangat. 3 15 16 64 22 66 20 40 0 0 185 46,25 Jumlah 185 46,25 Jumlah Responden = 61 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai total rata-rata tanggapan responden tentang linngkungan kerja perusahaan sebesar 46,25. Jika nilai ini dikonversikan berdasarkan tabel kritik berada pada interval cukup baik, artinya kondisi lingkungan kerja membuat karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan dan membuat mereka merasa lebih bersemangat. Hal ini memegang peranan penting dalam perkembangan usaha perusahaan karena dengan adanya lingkungan kerja yang mendukung akan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi produktifitas kerja karyawan. Selain itu lingkungan kerja yang mendukung karyawan dan memberikan kenyamanan bagi karyawan akan meningkatkan loyalitas kerja karyawan yang pada akhirnya akan memberi dampak positif dalam perkembangan kehidupan perusahaan.
  • 57. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 57 STIE - INDRAGIRI RENGAT 2. Peralatan dan Bahan Kerja Pihak managemen perusahaan mempunyai kewajiban dalam melindungi keselamatan kerja setiap karyawan yang bekerja di perusahaannya. Keselamatan kerja harus menjadi perhatian yang utama oleh pihak perusahaan agar tercapai kondisi “zero accident”. Ketentuan tentang keselamatan kerja sudah diatur oleh pemerintah baik undang undang maupun peraturan menteri tenaga kerja. Di lapangan masih sering kita lihat karyawan pekerja lapangan yang tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja sesuai standar. Kadang hal ini disebabkan perusahaan yang tidak memberikan alat dan bahan kerja yang sesuai standar yang ditetapkan, namun terkadang ini bukan karena perusahaan tidak memberikan peralatan keselamatan kerja untuk karyawannya , tapi sering karyawan tidak disiplin untuk menggunakannya dengan alasan menjadi tidak nyaman atau tidak leluasa kalau menggunkan peralatan tersebut. Sering karyawan sendiri yang menganggap sepele pentingnya menggunakan perlengkapan kerja seperti misalnya menggunakan helm safety, sepatu safety, sarung tangan dan sebagainya. Hal ini mungkin merupakan hal yang sederhana, namun hal ini akan memberikan pengaruh yang besar bagi keselamatan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan karyawan tentang alat dan bahan kerja perusahaan berdasarkan rekapitulasi tanggapan responden terhadap kuesioner penelitian yang penulis sampaikan, dapat diuraikan sebagai berikut :
  • 58. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 58 STIE - INDRAGIRI RENGAT Tabel 16 : Pendapat Responden Tentang Indikator Alat dan Bahan Kerja .No Sub Indikator/Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot Rata- rata 6. Dalam melaksanakan pekerjaan, saya selalu menggunakan Alat dan Bahan kerja sesuai dengan prosedur kerja perusahaan. 0 0 18 72 34 102 8 16 1 1 191 47,75 Jumlah 191 47,75 Jumlah Responden = 61 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tanggapan responden untuk indikator alat dan bahan kerja sebesar 47,75. Artinya pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku cukup baik dalam menggunakan alat dan bahan kerja sesuai dengan prosedur kerja yang diberikan oleh perusahaan. Jika hal ini kita lihat pada tabel penafsiran persentase, hal ini berada pada interval cukup baik. 3. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu sistem yang dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua
  • 59. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 59 STIE - INDRAGIRI RENGAT personel di tempat kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja dengan mematuhi/ taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja, yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja. Perusahaan perlu memiliki semacam panduan yang berisi peraturan dan aturan yang menyangkut apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh karyawan di tempat kerja. Isinya harus spesifik yang memberi petunjuk bagaimana suatu pekerjaan dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai keselamatan dan kesehatan kerja maksimum. Sekaligus dijelaskan beberapa kelalaian kerja yang dapat menimbulkan bahaya individu dan kelompok karyawan serta tempat kerja. Program keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk memberikan iklim yang kondusif bagi para pekerja untuk berprestasi, setiap kejadian baik kecelakaan dan penyakit kerja yang ringan maupun fatal harus dipertanggungjawabkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Selain itu tujuan dari dibuatnya program keselamatan dan kesehatan kerja bagi perusahaan adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Dalam penelitian ini berdasarkan rekapitulasi tanggapan responden terhadap kuesioner penelitian yang penulis sampaikan, tentang indikator program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat diuraikan sebagai berikut :
  • 60. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 60 STIE - INDRAGIRI RENGAT Tabel 17 : Pendapat Responden Tentang Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. No Sub Indikator/Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot Rata- rata 7. Perusahaan membuat peraturan yang menyangkut apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan oleh karyawan di tempat kerja. 10 50 18 72 20 60 13 26 0 0 208 52,00 Jumlah 208 52,00 Jumlah Responden = 61 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tanggapan responden untuk indikator Program keselamatan dan kesehatan kerja sebesar 52,00. Jika nilai ini dikonversikan berdasarkan tabel persentase tanggapan responden berada pada interval baik, artinya karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku mendukung perusahaan untuk membuat peraturan yang menyangkut tentang apa yang dapat dilakukan karyawan dan apa yang tidak dapat dilakukan karyawan selama berada di tempat kerja. 4. Prosedur Kerja Prosedur kerja adalah rangkaian dari suatu tata kerja yang berurut, tahap demi tahap serta jelas menunjukkan jalan atau arus (flow) yang harus ditempuh dari mana pekerjaan berasal, kemana diteruskan dan kapan atau dimana selesainya, dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang pekerjaan/tugas. Prosedur kerja juga adalah perincian langkah-langkah dari serangkaian fungsi yang diarahkan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Dengan kata lain prosedur
  • 61. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 61 STIE - INDRAGIRI RENGAT kerja dapat diartikan sebagai rincian dinamika mekanisme organisasi. Sistem dan prosedur merupakan bagian integral dari pekerjaan setiap manajer. Ini dimaksudkan bahwa setiap orang mengawasi, membimbing, mengurus kegiatan kegiatan dari bawahan mempunyai pertanggungjawaban yang sejalan dengan pekerjaannya bagi sistem dan prosedur yang dipergunakannya dengan bawahannya. Batasan prosedur kerja diartikan sebagai serangkaian tugas-tugas yang berhubungan satu sama lain serta merupakan urutan kronologis dan cara yang telah digariskan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan. Normal dalam sebuah prosedur, tercantum cara bagaimana setiap tugas akan dilakukan, untuk mengerjakan tugas administrasi tertentu, di dalam organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Prosedur-prosedur biasanya digunakan terhadap pekerjaan yang berulang. Sebaiknya untuk menempatkan limit-limit waktu, untuk setiap tindakan dalam sebuah prosedur. Untuk mengetahui prosedur kerja karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku berdasarkan rekapitulasi tanggapan responden terhadap kuesioner penelitian, dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 18 : Tanggapan Responden Prosedur Kerja. No Sub Indikator/Item Pernyataan Jawaban Responden Total SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Bobot Rata- rata 8. Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standar Operasional Pekerjaan (SOP) Perusahaan. 6 30 11 44 19 57 25 50 0 0 181 45,25 Jumlah 181 45,25 Jumlah Responden = 61 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian
  • 62. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 62 STIE - INDRAGIRI RENGAT Tabel di atas memberikan gambaran nilai rata-rata tanggapan responden untuk indikator prosedur kerja sebesar 45,25. Jika nilai ini kita lihat berdasarkan pedoman penafsiran persentase tanggapan responden berada pada interval cukup baik yang artinya karyawan pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku cukup baik dalam melaksanakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Pekerjaan (SOP) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian dan kesimpulan dari tabel tanggapan responden tentang indikator-indikator pada variabel Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dapat kita dapat melihat rekapitulasi hasil jawaban responden untuk keempat indikator tersebut yaitu : Tabel 19 : Rekapitulasi Pendapat Responden Tentang Indikator-Indikator Pada Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X). No Objek Yang Diteliti Jawaban Responden Total Variabel Profesionalitas Kerja SS = 5 S = 4 KS = 3 TS = 2 STS = 1 Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bobot Jml Bob ot Rata- rata 1. Lingkungan Kerja 3 15 16 64 22 66 20 40 0 0 61 185 46,25 2. Alat dan Bahan Kerja 0 0 18 72 34 102 8 16 1 1 61 191 47,75 3. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja 10 50 18 72 20 60 13 26 0 0 61 208 52,00 4. Prosedur Kerja 6 30 11 44 19 57 25 50 0 0 61 181 45,25 Jumlah 244 765 191,25 Jumlah Responden = 61 Total x = 47,81 Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian Dari keempat indikator pada variabel Keselamatan dan kesehatan kerja diperoleh rekapitulasi rata-rata sebesar 47,81 yang berarti bahwa perusahaan sudah kurang menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawan namun hal ini masih berada dalam kategori cukup baik yang mengandung makna PT. Tasma
  • 63. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 63 STIE - INDRAGIRI RENGAT Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku harus meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan agar produktifitas kerja karyawan dapat tercapai dengan optimal. D. Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan 1. Regresi Linier Sederhana Melalui metode matematis, persamaan regresi linier sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + bX, Dimana : a = Konstanta b = Koefisien Regresi Y = Produktifitas X = Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan menghitung nilai a dan b, dapat diperoleh persamaan garis trendnya. Penghitungan nilai a dan b ini dapat dicari dengan menggunakan metode least square (kuadrat terkecil) sebagai berikut : dimana n = banyaknya observasi Dari hasul penelitian Rekapitulasi tanggapan responden tentang variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) dan Produktifitas Kerja (Y) disajikan dalam tabel sebagai berikut :   n X x n yx xy b 2 2       xbya 
  • 64. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 64 STIE - INDRAGIRI RENGAT Tabel 20 : Rekapitulsau Penilaian Kuesioner Tentang Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) dan Variabel Produktivitas (Y). ∑ n ∑ ( X ) ∑ ( Y ) ∑ X.Y ∑ X2 ∑ Y2 61 765 771 9.747 9.771 9.959 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012 Dari hasil penentuan garis trend yang dapat dilihat dari lampiran diperoleh hasil bahwa nilai ∑X= 765, ∑Y= 771, ∑X.Y= 9.747, ∑X2 = 9.771, serta ∑Y2 = 9.959. Maka dapat dicari nilai pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y sebagai berikut : b = n ∑ XY - ∑X ∑Y n ∑ X2 - ( ∑X )2 b = 61 (9.747) - (765 x 771) 61 (9.771) – (765)2 b = 594.567 – 589.815 596.031 – 585.225 b = 4.752 10.806 b = 0,44 Sedangkan nilai a, dicari dengan persamaan : n y y  61 771 y 64,12y n X x  61 765 x xbya 
  • 65. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 65 STIE - INDRAGIRI RENGAT 54,12x  54,1244,064,12 xa  52,564,12 a a = 7,12 Dari kedua nilai koefisien tersebut maka dapat digambarkan garis trendnya sebagai berikut : Y = a + bX Y = 7,12 + 0,44X Dari model di atas dapat diketahui bahwa nilai a adalah 7,12, nilai ini menunjukkan bahwa saat kesehatan dan keselamatan kerja (X) bernilai nol, maka nilai produktifitas kerja karyawan sebesar 7,12. Sedangkam nilai dari b yaitu sebesar 0,44. Nilai ini menunjukkan bahwa ketika terjadi peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan sebesar satu satuan, maka produktifitas kerja karyawan akan bertambah sebesar 0,44. Karena koefisien regresi (b) bernilai positif (+) 0,44 maka dapat dikatakan bahwa peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja akan meningkatkan pula produktifitas kerja karyawan. 2. Hubungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Produktifitas Karyawan. Tingkat hubungan atau korelasi merupakan nilai kekuatan hubungan antara dua variabel yaitu Kesehatan dan Keselamatan (X) dan Produktifitas (Y).
  • 66. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 66 STIE - INDRAGIRI RENGAT Nilai korelasi (r) terletak pada rentang antara -1 sampai dengan 1, atau dalam bentuk kalimat matematikanya -1≤ r ≤1. Nilai korelasi (r) mempunyai kriteria sebagai berikut : 1. Jika r mendekati +1 artinya : terjadi hubungan yang kuat dan searah antara besarnya tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan produktifitas (Y). 2. Jika r mendekati -1 artinya : terjadi hubungan yang kuat dan berlawanan arah antara besarnya tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan produktifitas (Y). 3. Jika r mendekati 0 artinya : tidak ada hubungan antara besarnya tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (X) dan produktifitas (Y). Karena tidak adanya standar nilai yang pasti untuk menentukan hubungan antara X dan Y, maka dibuatlah suatu skala untuk nilai r sebagai berikut : Tabel 21 : Skala Penilaian Koefisien Korelasi Nilai r Hubungan 0,0 – 0,199 Sangat rendah 0,2 – 0,399 Rendah 0,4 – 0,599 Sedang 0,6 – 0,799 Kuat 0,8 – 1,0 Sangat kuat 3. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Kemudian untuk mengetahui nilai atau kekuatan hubungan antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), peneliti menggunakan analisis koefisien
  • 67. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 67 STIE - INDRAGIRI RENGAT korelasi sederhana dengan menentukan koefisien r sebagai nilai tingkat hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan hipotesis yang ditarik dari permasalahan penelitian ini dan kerangka teori, kemudian dari data penelitian yang berhasil dihimpun peneliti melakukan analisis perhitungan untuk menentukan nilai r dengan rumus :                               n y y n x x n yx xy r 2 2 2 2 .                    61 )771( 959.9 61 765 771.9 61 771765 747.9 22 x r   93,744.9959.985,593.99771 10,669.9747.9   r   07,21415,177 90,77 r 50,922.37 90,77 r 73,194 90,77 r 40,0r 16,02 r
  • 68. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 68 STIE - INDRAGIRI RENGAT Dari perhitungan r di atas didapat nilai r sebesar 0,40 hal ini berarti hubungan antara kesehatan dan keselamatan kerja terhadap produktifitas kerja berada pada kategori sedang atau cukup kuat. Sedangkan nilai r2 adalah sebesar 0,16 atau 16 %. Artinya Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat menyumbangkan pengaruh terhadap tingkat Produktifitas sebesar 16% (enam belas persen). Sedangkan sisanya sebesar 84% (delapan puluh empat persen) disebabkan oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan yang signifikan antara variabel tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktifitas (Y) pada pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, peneliti menggunakan analisa uji – t yang merupakan analisa parametrik. Untuk mengetahui hasil uji - t adalah dengan membandingkan nilai t tabel dan t hitung. Untuk mendapatkan nilai t tabel dan nilai t hitung peneliti melakukan tes statistik koofesien korelasi dengan formulasi sebagai berikut : Ho : Tidak ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktifitas (Y). Ha : Ada pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktifitas (Y). Batas toleransi ( Level of Significance) bernilai 1% sampai dengan 10%. Dalam uji-t yang peneliti lakukan menggunakan LOS (α) sebesar 5% atau 0,05, artinya tingkat kepercayaan sebesar 95%. Nilai t dapat dibaca pada tabel t.
  • 69. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 69 STIE - INDRAGIRI RENGAT t tabel = α/2 ; n-2 = 0,05/2 ; 61-2 = 0,025 ; 59 Dari tabel t pada baris ke 59 dan kolom t 0,025 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,0010. Untuk mengetahui nilai t hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
  • 70. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 70 STIE - INDRAGIRI RENGAT Dari perhitungan di atas didapat nilai t tabel (2,0010) < dari t hitung (3,35) maka Ho ditolak pada tingkat nyata sebesar 5% (lima persen) yang berarti bahwa Ada hubungan yang signifikan antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) terhadap Produktifitas (Y) pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. Gambar 4 : Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho 2,0010 3,35
  • 71. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 71 STIE - INDRAGIRI RENGAT BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku diperoleh kesimpulan : 1. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tanggapan responden dalam pada saat melakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan atau korelasi yang positif antara variable bebas yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku sehingga hipotesis diterima. 2. Dari hasil uji analisa regresi linier sederhana untuk mengukur tingkat pengaruh antara variable bebas dengan variable terikat pada penelitian ini dinyatakan penelitian diterima, sehingga didapatkan hasil bahwa variabel tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja terdapat pengaruh positif terhadap variable Produkltifitas Kerja. Hasilnya menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) sebesar 0,44. Berarti Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,44 apabila upaya meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja naik satu satuan.
  • 72. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 72 STIE - INDRAGIRI RENGAT 3. Hasil analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa variable Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki pengaruh positif terhadap Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku. Hasilnya R Square (R2 ) atau koefisien determinasi sebesar 0,16 yang berarti bahwa sebesar 16 % variable Produkltifitas Kerja dipengaruhi oleh variable Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sedangkan sisanya 84 % dipengaruhi oleh faktor lannya yang tidak dibahas pada penelitian ini. B. Saran Dengan hasil yang diperoleh pada analisis yang menunjukkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai hubungan yang kuat untuk mempengaruhi Produkltifitas Kerja pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku, maka pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan karyawan dan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan agar produktifitas karyawan dapat meningkat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja guru pada PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada pimpinan PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku untuk lebih memperhatikan kondisi organisasi secara umum, karyawan pada khususnya, dan hendaknya mampu
  • 73. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 73 STIE - INDRAGIRI RENGAT meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan agar produktifitas kerja karyawan dapat meningkat. 2. Pihak manajemen perusahaan hendaknya memberikan pengertian kepada karyawan tentang pentingnya bekerja secara optimal untuk meningkatkan produktifitas PT. Tasma Puja-KBC Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku agar perusahaan dapat terus berkembang dan bertahan sehingga karyawan terus mampu bekerja secara optimal.
  • 74. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 74 STIE - INDRAGIRI RENGAT DAFTAR PUSTAKA Anora P, 2005, Psikologi Kerja, Cet. Ke Tiga, PT. Rineka Cipta. Jakarta Azwar, S, 2002, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Cet. V, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Budiono, 2003, Prosfek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, UI, Jakarta Budiono, S, Jusuf, Pusparini, 2003, Bunga Rampai HIPERKES &KK, Cetakan I, Badan Penerbit Univesitas Dipenegoro, Semarang. Daryanto, 2003, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Depkes RI Pusat Kesehatan Kerja, 2004, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja, Jakarta, Depkes RI. Hasan, Iqbal, M., 2002, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta. http://mia.staff.uns.ac.id//2011/07/07/keselamatan-kesehata-kerja Indan, Entjang, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung. Indrawijaya, Adam I, 2002, Prilaku Organisasi, Sinar Baru Algensindo, Jakarta. Kressumar, Soegiharto, 2010, Anggaran dan Pelaksanaan Bagunan, Cet. V, --- Jakarta Lambert, 2006, Tubuh Manusia, Jakarta, Arcan Moelfi, 2003, Manajemen Personalia, Edisi Revisi, Mas Indonesia, Jakarta. Siagian Sondang P., 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta.
  • 75. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 75 STIE - INDRAGIRI RENGAT Silalahi, B. N. B. 2005, Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja, PT. Pustaka Binaman Presindo. Jakarta. Sukarna, 2004, Pengantar Ilmu Administrasi, Mandar Maju, Bandung. Suprihanto, 2002, Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Produksi, Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia. Sutrisno, Dkk, 2012, Modul Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup, Cet. I, Yudistira, Bogor. Tarwaka, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Produktivitas, UNIBA Press, Surakarta. Thamrin Husni, 2009, Ekonomi dan Manajemen Suatu Perspektif, Cet. I, Suska Pres, Pekanbaru. Triton, PB, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cet. Ke Satu, Penerbit Oryza, Yogyakarta.
  • 76. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 76 STIE - INDRAGIRI RENGAT BIOGRAFI PENULIS Nama : HARIS KAMRI Tempat/Tgl Lahir : Lubuk Kandis, 12 Juli 1986 Agama : I S L A M Jenis Kelamin : Laki –Laki Daerah Asal : Lubuk Kandis Desa Kepayang Sari Kec. Batang Cenaku Kab. INHU A. Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 007 Cenaku Kecil pada Tahun 1999 2. SLTP Negeri 004 Seberida pada Tahun 2002 3. SMK Negeri 1 Rengat Jurusan Akuntansi pada Tahun 2005. 4. Menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Manajemen Sumber daya Manusia di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Indragiri Rengat pada Tahun 2009 – 2013. B. Pengalaman Kerja 1. Tahun 2005 – 2006 bekerja di PT. Pa’urida Alva Perkasa – Kota Palembang, sebagai Staff Recruitment Service. 2. Tahun 2007 – 2008 bekerja di PT. Sumber Hijau Permai – Palembang, sebagai General Administrasi. 3. Tahun 2008 – 2009 bekerja di PT. Wirakarya Sakti (Sinarmas Group – Forestry) Tungkal Hulu – Jambi, sebagai Harvesting. 4. Tahun 2010 – 2012 Bekerja di Sekretariat Kantor Desa Kepayang Sari, sebagai Kaur Kesejahteraan Rakyat (KESRA). 5. Tahun 2013 – Sekarang bekerja di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Kepayang Sari, Kec. Batang Cenaku, Kab. Inhu – Riau. Sebagai Sekretaris LPM.
  • 77. NAMA : HARIS KAMRI NIM : 09.10.089.530.116 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN ============================================= 77 STIE - INDRAGIRI RENGAT C. Pengalaman Organisasi 1. Sekretaris Forum Peduli Masyarakat (FPM) Desa Kepayang Sari Kec. Batang Cenaku Periode 2009 – 2013. 2. Sekretaris PSKS – PRIMA Desa Kepayang Sari, Kec. Batang Cenaku Periode 2011 – 2012. 3. Ketua Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN – PPM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Indragiri Rengat di Desa Kelayang Kec. Rakit Kulim, Tahun 2012.