SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PENGARUH MACAM JENIS ALAS
KANDANG TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN JUMLAH
TELUR JANGKRIK ( Gryllus testaceus )
Oleh:
Agnes Septiani
12542001
Biologi III B
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Jangkrik (Gryllus testaceus) merupakan salah satu
sumber kekayaan alam di Indonesia yang dapat
dibudidayakan, Di Indonesia terdapat kurang lebih 123
jenis jangkrik, diantaranya jenis G. Testaceus dan G.
mitratus yang sekarang banyak dibudidayakan (paimin
et 01., 1999).
Berdasarkan Borror et al (1979). Jangkrik termasuk dalam :
Filum : Arthropoda
Subfilum : Mandibulata
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Gryllidae
Genus : Gryllus
Spesies : Gryllus testaceus
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Jangkrik dapat dijadikan pakan burung berkicau seperti
poksay, kacer dan hwambie yang menyebabkan burung
berkicau tersebut akan rajin mengeIuarkan suara yang merdu.
Selain itu jangkrik dapat pula dijadikan pakan ikan arwana dan
terbukti dengan mengkonsumsi jangkrik menyebabkan warna
tubuh ikan arwana akan semakin cemerlang.
Dengan memperhatikan beberapa keuntungan memelihara
jangkrik, maka bukan tidak mungkin jangkrik akan sernakin
diminati untuk ditemakkan atau dibudidayakan, Untuk
keberhasilan budidaya jangkrik, perlu diperhatikan beberapa
hal, antara lain kotak sebagai 'sangkar', tempat persembunyian
atau alas 'sangkar', sarang untuk bertelur, pakan, pemilihan
induk, dan lain-lain. (Paimin et al., 1999).
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang akan dilakukan pada penelitian iui
adalah bahan alas kandang/sangkar. Bahan alas kandang
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
lingkungan di dalam sebuah kandang. Alas kandang adalah
bahan yang diletakkan di dalam kandang untuk menyerap
kotoran (Woodnot, 1969), penyerap urin (Collins,1967),
melengkapi bahan yang dapat dibuat sarang dan isolasi panas
(Green, 1968).
Berdasarkan latar belakang masalah dan gambaran umum
yang telah dipaparkan di atas, peneliti memandang perlu untuk
meneliti tentang “ PENGARUH MACAM JENIS ALAS KANDANG
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN JUMLAH TELUR JANGKRIK ( Gryllus
testaceus ) “
A. Pendahuluan
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,
rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana “ Pengaruh
macam alas kandang terhadap pertumbuha dan jumlah telur
jangkrik ( Gryllus testaceus) ?”, agar penelitian ini menjadi terarah,
maka disusun pernyataan penelitian:
a. Apakah ada perbedaan pertumbuhan dan jumlah telurnya
terhadap macam alas kandang seperti alas daun kering, alas kertas
koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji ?
b. Bagaimana hasil pertumbuhan dan jumlah telur pada alas
daun kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji ?
c. Alas manakah yang paling baik terhadap pertumbuhan dan
jumlah telur jangkrik ?
A. Pendahuluan
3. Batasan Masalah
a. Penelitian ini dilakukan dengan alas kadang yang sudah ditentukan
seperti pada alas daun kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas
serbuk gergaji.
b. Penelitian ini dilakukan dengan perbandingan jantan 2 ekor dan
betina 8 ekor di dalam satu kotak yang diisi satu alas kandang.
4. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui Pengaruh macam alas kandang terhadap
pertumbuhan jangkrik ( Gryllus testaceus ) dan jumlah telurnya.
b. Untuk mengetahui pertumbuhan dan jumlah telurnya terhadap
macam alas kandang seperti alas daun pisang kering, alas kertas koran,
alas pasir dan alas serbuk gergaji
c. Untuk mengetahui hasil pertumbuhan dan jumlah telur pada alas
daun pisang kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji.
d. Untuk mengetahui Alas manakah yang paling baik terhadap
pertumbuhan dan jumlah telur jangkrik.
A. Pendahuluan
5. Manfaat Penelitian
a. Dapat di jadikan acuan dasar penerapan perternakan
jangkrik sebagai bahan pertimbangan bagi peternak untuk memilih
alas yang terbaik digunakan untuk perternakan jangkrik.
b. Dapat digunakan sebagai alternatif makanan burung untuk
masyarakat luas.
6. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti mengajukan
hipotesis untuk penelitian ini adalah:
Ha : Tidak Terdapat Pengaruh Alas Kandang Terhadap
Pertumbuhan Jangkrik ( Gryllus testaceus ) Dan Jumlah Telur.
Ho : Terdapat Pengaruh Alas Kandang Terhadap Pertumbuhan
Jangkrik ( Gryllus testaceus ) Dan Jumlah Telur
C. Metodologi Penelitian
1. Defenisi Operasional
Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang
digunakan dalam penelitian ini, maka diberi penjelasan dari
masing-masing variabel sebagai berikut :
a. Alas kandang
Alas kandang adalah bahan yang diletakkan di dalam kandang
untuk menyerap kotoran (Woodnot, 1969), penyerap urin
(Collins,1967), melengkapi bahan yang dapat dibuat sarang dan
isolasi panas (Green, 1968).
b. Jangkrik
Jangkrik adalah serangga yang memiliki sistem reproduksi
dioeceous, yaitu satu individu memiliki satu jenis kelamin yaitu
jantan atau betina. Alat kelamin serangga biasanya rerletak pada
ruas abdomen ke-S dan 9. Ruas-ruas ini memiliki sejumlah
kekhususan yang berkaitan dengan kopulasi dan peletakan telur
(Borror et al., 1992).
C. Metodologi Penelitian
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen karena
menggunakan manipulasi data dengan adamya perlakuan
dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan penelitian ini terdapat
4 jenis alas kandang. Untuk rancangan nya disediakan dalam
bentuk tabel berikut :
A1 B1 C1 B6
B3 A2 A3 C2
C6 B2 B5 D3
A4 D1 C5 D4
B4 D6 A5 D5
C3 A6 C4 D2
Keterangan :
Perlakuan Alas Kandang
A Daun pisang kering
B Kertas koran
C Pasir
D Serbuk gergaji
1,2,3,4,5,6 = pengulangan ke -
C. Metodologi Penelitian
3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi dari peneltian ini adalah jangkrik yang dibeli di perternakan
jangkrik di Jakarta.
b. Sampel
Pada populasi dipilih secara acak sesuai jenis kelamin.
Adapun perhitungan minimal sampel :
(t-1) (r-1) > 15
(4-1) (r-1) > 15
• 3r-3 > 15
r > 6
Jumlah sampel minimal 6 x 4 = 24 sampel .
C. Metodologi Penelitian
N
o
Alat Bahan
1 Kotak / wadah / baskom plastik
sebanyak 12 buah
Jangkrik
2 Kain kasa 12 buah Pakan jangkrik
3 Penggaris Daun daun pisang kering
4 Timbangan Kertas koran
5 Pasir
6 Kapas
4. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di kp. Karang mekar rt 01 rw 08 desa
ciburial kecamatan leles kabupaten garut. yang akan dilaksanakan selama
6 minggu di bulan september 2015.
5. Alat dan Bahan
C. Metodologi Penelitian
6. Teknik Pengumpulan Data
Tahap Pra Peneletian
a. Mencari indukan Jangkrik dengan betina 16 ekor dan jantan 8 ekor.
b. Pilih indukan yang super dengan membawa 8 ekor betina dan 2 ekor
jantan.
c. Masukan kedalam kandang dan biarkan selama 55 hari.
Tahap Penelitian
a. Dimulai pada nimfa V yaitu pada usia 55 hari setelah menetas hingga
dewasa sampai berumur 90 hari.
b. Pertumbuhan disini diartikan sebagai pertambahan panjang dan
bobot jangkrik pada saat dewasa.
c. Selain itu perubahan yang diamati adalah
d. tingkat mortalitas,
e. tingkah laku kawin
f. jumlah telur yang dihasilkan.
g. Pengukuran panjang dan bobot jangkrik dilakukan setiap minggu,
pengukuran panjang jangkrik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung
abdomen menggunakan penggaris, Sedangkan pengukuran bobot
jangkrik menggunakan timbangan analitik.
C. Metodologi Penelitian
7. Analisis Data
Uji prasyarat :
a. Uji normalitas datadengan uji chi kuadrat karena berbentuk kelompok dan
bersifat interval
b. Uji homogenitas
c. Uji hipotesis dengan uji anova ( bila data berdistribusi normal ) an uji
kruskal walls ( bila tidak berdistribusi normal )
d. Uji lanjut
8. Tahap – tahap atau Alur Penelitian
a. Tahap-tahap Penelitian
1) Dalam pelaksanaan penelitian, ada beberapa tahap yang dilakukan,yaitu:
2) Tahap persiapan, meliputi:
3) Menentukan masalah penelitian
4) Studi literatur
5) Menyusun proposal penelitian
6) Seminar proposal
7) Revisi proposal dan mengurus perizinan
8) Tahap pelaksanaan, yaitu melaksanakan penelitian dengan menggunakan
metode eksperimen.
9) Tahap analisis data dan membuat kesimpulan.
C. Metodologi Penelitian
b. Alur Penelitian
Berdasarkan penelitian di atas, dapat di gambarkan alur penelitian sebagai
berikut:
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Menyusun Proposal Penelitian
Seminar Proposal
Revisi Proposal
Penelitian
Analisis Data
Kesimpulan

More Related Content

Similar to Pengaruh macam jenis alas kandang terhadap pertumbuhan dan

Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaOperator Warnet Vast Raha
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptfahmiganteng
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhWarta Wirausaha
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmMuhammad Sabrin
 
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxPrakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxFebryMelda1
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingIr. Zakaria, M.M
 
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksiPenerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksiEuis Nurilaini
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfmarspoint
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfmarspoint
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanRiris Ros Lina
 
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptx
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptxKelompok 2 IPA Fiks2.pptx
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptxrezzapratama8
 
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...Repository Ipb
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfTazmanianDevilz
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budifernandasyahputra1
 
666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.ppt
666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.ppt666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.ppt
666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.pptrianSone
 

Similar to Pengaruh macam jenis alas kandang terhadap pertumbuhan dan (20)

Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan coba
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Pemijahan ikan patin
Pemijahan ikan patinPemijahan ikan patin
Pemijahan ikan patin
 
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuhPedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
Pedoman Teknis Sukses Wirausaha Budidaya Burung puyuh
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
 
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan TelurPengetahuan Bahan Pangan Telur
Pengetahuan Bahan Pangan Telur
 
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxPrakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Prakarya Kelas 8 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Budidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedagingBudidaya ayam ras pedaging
Budidaya ayam ras pedaging
 
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksiPenerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
Penerapan pewarisan sifat dalam teknik reproduksi
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
 
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdfUnder the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
Under the Sea Vocabulary for Pre-K by Slidesgo (7).pdf
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi Hewan
 
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptx
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptxKelompok 2 IPA Fiks2.pptx
Kelompok 2 IPA Fiks2.pptx
 
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
 
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdfPENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
PENGENDALIAN LALAT DAN KECOA.pdf
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
 
Pedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itikPedoman Budidaya itik
Pedoman Budidaya itik
 
666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.ppt
666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.ppt666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.ppt
666dwsdsdsdsds973992-Budidaya-Ayam-Sentul.ppt
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

Pengaruh macam jenis alas kandang terhadap pertumbuhan dan

  • 1. PENGARUH MACAM JENIS ALAS KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN JUMLAH TELUR JANGKRIK ( Gryllus testaceus ) Oleh: Agnes Septiani 12542001 Biologi III B
  • 2. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Jangkrik (Gryllus testaceus) merupakan salah satu sumber kekayaan alam di Indonesia yang dapat dibudidayakan, Di Indonesia terdapat kurang lebih 123 jenis jangkrik, diantaranya jenis G. Testaceus dan G. mitratus yang sekarang banyak dibudidayakan (paimin et 01., 1999). Berdasarkan Borror et al (1979). Jangkrik termasuk dalam : Filum : Arthropoda Subfilum : Mandibulata Kelas : Insecta Ordo : Orthoptera Famili : Gryllidae Genus : Gryllus Spesies : Gryllus testaceus
  • 3. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Jangkrik dapat dijadikan pakan burung berkicau seperti poksay, kacer dan hwambie yang menyebabkan burung berkicau tersebut akan rajin mengeIuarkan suara yang merdu. Selain itu jangkrik dapat pula dijadikan pakan ikan arwana dan terbukti dengan mengkonsumsi jangkrik menyebabkan warna tubuh ikan arwana akan semakin cemerlang. Dengan memperhatikan beberapa keuntungan memelihara jangkrik, maka bukan tidak mungkin jangkrik akan sernakin diminati untuk ditemakkan atau dibudidayakan, Untuk keberhasilan budidaya jangkrik, perlu diperhatikan beberapa hal, antara lain kotak sebagai 'sangkar', tempat persembunyian atau alas 'sangkar', sarang untuk bertelur, pakan, pemilihan induk, dan lain-lain. (Paimin et al., 1999).
  • 4. A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang akan dilakukan pada penelitian iui adalah bahan alas kandang/sangkar. Bahan alas kandang merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi lingkungan di dalam sebuah kandang. Alas kandang adalah bahan yang diletakkan di dalam kandang untuk menyerap kotoran (Woodnot, 1969), penyerap urin (Collins,1967), melengkapi bahan yang dapat dibuat sarang dan isolasi panas (Green, 1968). Berdasarkan latar belakang masalah dan gambaran umum yang telah dipaparkan di atas, peneliti memandang perlu untuk meneliti tentang “ PENGARUH MACAM JENIS ALAS KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN JUMLAH TELUR JANGKRIK ( Gryllus testaceus ) “
  • 5. A. Pendahuluan 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana “ Pengaruh macam alas kandang terhadap pertumbuha dan jumlah telur jangkrik ( Gryllus testaceus) ?”, agar penelitian ini menjadi terarah, maka disusun pernyataan penelitian: a. Apakah ada perbedaan pertumbuhan dan jumlah telurnya terhadap macam alas kandang seperti alas daun kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji ? b. Bagaimana hasil pertumbuhan dan jumlah telur pada alas daun kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji ? c. Alas manakah yang paling baik terhadap pertumbuhan dan jumlah telur jangkrik ?
  • 6. A. Pendahuluan 3. Batasan Masalah a. Penelitian ini dilakukan dengan alas kadang yang sudah ditentukan seperti pada alas daun kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji. b. Penelitian ini dilakukan dengan perbandingan jantan 2 ekor dan betina 8 ekor di dalam satu kotak yang diisi satu alas kandang. 4. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Pengaruh macam alas kandang terhadap pertumbuhan jangkrik ( Gryllus testaceus ) dan jumlah telurnya. b. Untuk mengetahui pertumbuhan dan jumlah telurnya terhadap macam alas kandang seperti alas daun pisang kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji c. Untuk mengetahui hasil pertumbuhan dan jumlah telur pada alas daun pisang kering, alas kertas koran, alas pasir dan alas serbuk gergaji. d. Untuk mengetahui Alas manakah yang paling baik terhadap pertumbuhan dan jumlah telur jangkrik.
  • 7. A. Pendahuluan 5. Manfaat Penelitian a. Dapat di jadikan acuan dasar penerapan perternakan jangkrik sebagai bahan pertimbangan bagi peternak untuk memilih alas yang terbaik digunakan untuk perternakan jangkrik. b. Dapat digunakan sebagai alternatif makanan burung untuk masyarakat luas. 6. Hipotesis Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti mengajukan hipotesis untuk penelitian ini adalah: Ha : Tidak Terdapat Pengaruh Alas Kandang Terhadap Pertumbuhan Jangkrik ( Gryllus testaceus ) Dan Jumlah Telur. Ho : Terdapat Pengaruh Alas Kandang Terhadap Pertumbuhan Jangkrik ( Gryllus testaceus ) Dan Jumlah Telur
  • 8. C. Metodologi Penelitian 1. Defenisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka diberi penjelasan dari masing-masing variabel sebagai berikut : a. Alas kandang Alas kandang adalah bahan yang diletakkan di dalam kandang untuk menyerap kotoran (Woodnot, 1969), penyerap urin (Collins,1967), melengkapi bahan yang dapat dibuat sarang dan isolasi panas (Green, 1968). b. Jangkrik Jangkrik adalah serangga yang memiliki sistem reproduksi dioeceous, yaitu satu individu memiliki satu jenis kelamin yaitu jantan atau betina. Alat kelamin serangga biasanya rerletak pada ruas abdomen ke-S dan 9. Ruas-ruas ini memiliki sejumlah kekhususan yang berkaitan dengan kopulasi dan peletakan telur (Borror et al., 1992).
  • 9. C. Metodologi Penelitian 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen karena menggunakan manipulasi data dengan adamya perlakuan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan penelitian ini terdapat 4 jenis alas kandang. Untuk rancangan nya disediakan dalam bentuk tabel berikut : A1 B1 C1 B6 B3 A2 A3 C2 C6 B2 B5 D3 A4 D1 C5 D4 B4 D6 A5 D5 C3 A6 C4 D2 Keterangan : Perlakuan Alas Kandang A Daun pisang kering B Kertas koran C Pasir D Serbuk gergaji 1,2,3,4,5,6 = pengulangan ke -
  • 10. C. Metodologi Penelitian 3. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi dari peneltian ini adalah jangkrik yang dibeli di perternakan jangkrik di Jakarta. b. Sampel Pada populasi dipilih secara acak sesuai jenis kelamin. Adapun perhitungan minimal sampel : (t-1) (r-1) > 15 (4-1) (r-1) > 15 • 3r-3 > 15 r > 6 Jumlah sampel minimal 6 x 4 = 24 sampel .
  • 11. C. Metodologi Penelitian N o Alat Bahan 1 Kotak / wadah / baskom plastik sebanyak 12 buah Jangkrik 2 Kain kasa 12 buah Pakan jangkrik 3 Penggaris Daun daun pisang kering 4 Timbangan Kertas koran 5 Pasir 6 Kapas 4. Waktu dan tempat penelitian Penelitian akan dilaksanakan di kp. Karang mekar rt 01 rw 08 desa ciburial kecamatan leles kabupaten garut. yang akan dilaksanakan selama 6 minggu di bulan september 2015. 5. Alat dan Bahan
  • 12. C. Metodologi Penelitian 6. Teknik Pengumpulan Data Tahap Pra Peneletian a. Mencari indukan Jangkrik dengan betina 16 ekor dan jantan 8 ekor. b. Pilih indukan yang super dengan membawa 8 ekor betina dan 2 ekor jantan. c. Masukan kedalam kandang dan biarkan selama 55 hari. Tahap Penelitian a. Dimulai pada nimfa V yaitu pada usia 55 hari setelah menetas hingga dewasa sampai berumur 90 hari. b. Pertumbuhan disini diartikan sebagai pertambahan panjang dan bobot jangkrik pada saat dewasa. c. Selain itu perubahan yang diamati adalah d. tingkat mortalitas, e. tingkah laku kawin f. jumlah telur yang dihasilkan. g. Pengukuran panjang dan bobot jangkrik dilakukan setiap minggu, pengukuran panjang jangkrik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung abdomen menggunakan penggaris, Sedangkan pengukuran bobot jangkrik menggunakan timbangan analitik.
  • 13. C. Metodologi Penelitian 7. Analisis Data Uji prasyarat : a. Uji normalitas datadengan uji chi kuadrat karena berbentuk kelompok dan bersifat interval b. Uji homogenitas c. Uji hipotesis dengan uji anova ( bila data berdistribusi normal ) an uji kruskal walls ( bila tidak berdistribusi normal ) d. Uji lanjut 8. Tahap – tahap atau Alur Penelitian a. Tahap-tahap Penelitian 1) Dalam pelaksanaan penelitian, ada beberapa tahap yang dilakukan,yaitu: 2) Tahap persiapan, meliputi: 3) Menentukan masalah penelitian 4) Studi literatur 5) Menyusun proposal penelitian 6) Seminar proposal 7) Revisi proposal dan mengurus perizinan 8) Tahap pelaksanaan, yaitu melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen. 9) Tahap analisis data dan membuat kesimpulan.
  • 14. C. Metodologi Penelitian b. Alur Penelitian Berdasarkan penelitian di atas, dapat di gambarkan alur penelitian sebagai berikut: Perumusan Masalah Studi Literatur Menyusun Proposal Penelitian Seminar Proposal Revisi Proposal Penelitian Analisis Data Kesimpulan