SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN HASIL PENGAMATAN
FISIOLOGI PASCA PANEN
NAMA : IRVAN EKA PRASETYA
NIM : 2013110003
DOSEN PEMBIMBING : Ir.BAMBANG SIGIT,MP.
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
2
UNIVERSITAS dr.SOETOMO
SURABAYA
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah swt, karena berkah dan rahmat-Nyalah saya dapat
menyelesaikan tugas pembuatan laporan tentang pengamatan fisiologi pasca panen yang
berjudul “pengaruh uhu ruang terhadap proses browning pada alpukat, jeruk dan tomat”.
Sebelumnya saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
proses pengamatan sampai pembuatan laporan ini. Saya sadar laporan pengamatan ini masih
jauh dari sempurna, karena itu saya mohon kritik dan saran yang dapat membangun.
Penyusun
3
Daftar isi
Kata pengantar..............................................................................................................................................................2
Daftar isi.........................................................................................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan ...............................................................................................................................................4
A.Latar Belakang .......................................................................................................................................4
B.Tujuan Pengamatan...............................................................................................................................4
Bab 2 Tinjauan Pustaka........................................................................................................................................5
A.Alpukat....................................................................................................................................................5
B.Jeruk.........................................................................................................................................................5
C.Tomat .......................................................................................................................................................6
D.Browning.................................................................................................................................................6
E.Metode Penghambat..............................................................................................................................7
F.Vitamin C................................................................................................................................................9
G.Total Asam.............................................................................................................................................9
H.Total Padatan Terlarut ..........................................................................................................................9
Bab 3 Metode Pengamatan ..................................................................................................................................11
A.Waktu Dan Tempat ...............................................................................................................................11
B.Alat Dan Bahan......................................................................................................................................11
C.Prosedur kerja.........................................................................................................................................11
Bab 4 Hasil Dan Pembahasan .............................................................................................................................12
A.Pengamatan Hari Pertama....................................................................................................................12
B.Pengamatan Hari Kedua.......................................................................................................................13
C.Pengamatan Hari Ketiga.......................................................................................................................14
D.Pengamatan Hari Keempat ..................................................................................................................15
E.Pembahasan.............................................................................................................................................16
Bab 5 Penutup........................................................................................................................................................18
A.Kesimpulan.............................................................................................................................................18
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses browning adalah proses kecoklatan pada buah yang terjadi akibat proses
enzimatik oleh polifenol oksidasi. Pada umumnya proses browning sering terjadi pada
buah–buahan seperti alpukat, pisang, pear, salak, pala, dan apel. Proses browning
terbagi menjadi dua yaitu enzimatik dan non enzimatik.
Browning secara enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung
substrat senyawa fenolik. Senyawa fenolik banyak sekali yang dapat bertindak sebagai
substrat dalam proses browning enzimatik pada buah-buahan dan sayuran. Contohnya
substrat yang baik adalah senyawa fenolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi
yang saling berdekatan. Proses pencoklatan enzimatik akan terjadi apabila adanya reaksi
antara enzim fenol oksidase dan oksigen dengan substrat tersebut. Pada pencoklatan
enzimatis seperti pada buah alpukat dan buah lain setelah dikupas disebabkan oleh
pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang dengan bantuan oksigen akan
mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi
menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat.
Bahan pangan sayur dan buah dapat mudah mengalami pencoklatan jika bahan
pangan tersebut terkelupas atau dipotong. Pencoklatan (browning) merupakan proses
pembentukan pigmen berwarna kuning yang akan segera berubah menjadi coklat gelap.
Pembentukan warna coklat ini dipicu oleh reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh enzim
fenol oksidase atau polifenol oksidase. Kedua enzim ini dapat mengkatalis oksidasi
senyawa fenol menjadi quinon dan kemudian dipolimerasi menjadi pigmen melaniadin
yang berwarna coklat. Bahan pangan tertentu, seperti pada sayur dan buah, senyawa
fenol dan kelompok enzim oksidase tersebut tersedia secara alami. Oleh karena itu
pencoklatan yang terjadi disebut juga reaksi pencoklatan enzimatis.
B. Tujuan Pengamatan
5
Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengamati tahap-tahap proses browning
enzimatis yang dapat mempengaruhi warna, tekstur, dan aroma buah yang dijadikan sebagai
bahan pengamatan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Alpukat
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : P. americana
B. Jeruk manis
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
6
Kelas : Magnoliopsida
Upakelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : C. sinensis
C. Tomat
Kerajaan : Plantae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. lycopersicum
D. Browning
Proses pencokelatan atau browning sering terjadi pada buah-buahan seperti alpukat,
pisang, peach, salak, pala, dan apel. Buah yang memar juga mengalami proses pencokelatan.
Pada umumnya proses pencokelatan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses pencokelatan
yang enzimatik dan yang nonenzimatik.
Browning pada kelompok makanan tertentu, seperti pada produk bakery (berbagai roti,
snack, kacang-kacangan, daging panggang, kopi, teh, dan pada permen coklat) umumnya
diminati. Sebaliknya, pada kelompok buah-buahan seperti alpukat, apel, pir, salak dan juga
kentang, proses pencoklatan itu nampaknya tak dikehendaki.
7
Pencoklatan pada buah alpukat dan buah lain setelah dikupas disebabkan oleh pengaruh
aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus
monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus
O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat.
Pencokelatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung substrat
senyawa fenolik. Ada banyak sekali senyawa fenolik yang dapat bertindak sebagai substrat
dalam proses pencokelatan enzimatik pada buah-buahan dan sayuran. Di samping katekin dan
turunannya seperti tirosin, asam kafeat, asam klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi
substrat proses pencokelatan.
Senyawa fenolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan
merupakan substrat yang baik untuk proses pencoklatan. Proses pencoklatan enzimatik
memerlukan adanya enzinm fenol oksidase dan oksigen yang harus berhubungan dengan substrat
tersebut.
Enzim poliphenoloksidase dan peroksidase berpengaruh besar terhadap buah dan sayur
dan memiliki peranan penting terhadap reaksi katalis oksidatif dalam pembentukan pigmen
coklat. Biokimia strukturnya secara internasional digambarkan bahwa poliphenolase sebagai
oksigen oksidorediktase. Karena tingginya kandungan phenolic pada buah seperti apel, pear,
pisang, dll. Polyphenoloksidase merupakan stimulasi (penyebab) utama terjadinya pencoklatan
setelah pengupasan atau pengirisan dan selama proses pengolahan. Walaupun pencoklatan pada
irisan buah dianggap tidak menyenangkan atau menguntungkan dan berbagai perlakuan yang
telah ditemukanuntuk menghambat aktivitas enzim. Produk seperti teh, coklat, dan kopi tetap
mengandalkan aktivitas poliphenoloksidase untuk memperbaiki warna dan aromanya.
Enzim peroksidase (donor H2O2, oksidoreduktase) mampu mentransfer oksigen dari
berbagai sumber peroksidase yang terkandung dalam buah dan sayuran yang dihasilkan oleh
pigmen pencoklatan dan mungkin juga bereaksidengan poliphenoloksidase dalam buah.
E. Metode Penghambat
8
Poliphenoloksidase dan peroksidase organik umumnya dianggap lebih peka terhadap panas
dibandingkan peroksidase dan telah dilaporkan bahwa buah yang diberikan perlakuan pemanasan
(Mild Heat) berkisar 77°C sebelum pembekuan akan menghambat sebagian kecil kelompok
peroksidase dan menurunkan residu utama akivitas enzim akibat peroksidase. Proses ”mild heat”
pada suhu 77°C telah disarankan sebagai suatu metode untuk mereduksi pencoklatan buah beku
pada saat thawing (pencairan). Metode lain yang dianjurkan adalah penggunaan bahan kimia
yang dapat menginaktifkan atau menghambat sistem oksidase (asam askorbat, sulphur diokside)
atau melibatkan modifikasi pH buah untuk meminimalkan browning.
Metode penghambatan lain yang dapat dilakukan adalah metode blansing. Blanching
merupakan perlakuan panas terhadap bahan dengan cara merendam bahan dalam air mendidih/
pemberian uap air panas terhadap bahan dalam waktu singkat. Tujuan blanching itu sendiri
adalah untuk menginaktifkan enzim terutama enzim peroksidase dan katalase. Selain itu ada
beberapa manfaat lain yang dapat diambil dari proses blanching yaitu :
1. Membunuh mikrobia terutama yang tidak tahan terhadap panas.
2. Untuk menghilangkan gas-gas yang ada dalam sel/ jaringan bahan sehingga akan
menaikkan kualitas hasil akhir.
3. Untuk menghilangkan senyawa-senyawa lilin pada permukaan bahan.
4. Untuk mengerutkan bahan (menaikan isi kaleng dan memudahkan memasukkan
bahan kedalam kaleng dalam proses pengalengan).
5. untuk mempertajam flavour dan warna.
Caranya setelah di kupas apel dipotong-potong, buah apel direndam dalam air panas
dengan suhu 82-93 derajat celcius) atau dikenai uap panas selama 3 menit.
Blansing dapat dilakukan dengan pencelupan bahan yang akan diolah ke dalam air panas
dengan suhu 82 - 100°C atau dengan pengukusan. Lama perlakuan blansing tergantung pada
9
jenis komoditif, tebal irisan, dan jumlah bahan. Pada umumnya proses blansing dilakukan selama
5 – 10 menit. Semakin banyak bahan yang akan diblansing dan semakin tebal irisannya semakin
lama waktu yang diperlukan. Jenis buah uang berdaging padat membutuhkan waktu blansing
lebih lama dari buah yang dagingnya banyak mengandung air.
F. Vitamin C
Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh dan berfungsi untuk
meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bila dalam tubuh kebutuhan vitamin dan mineral
mencukupi, maka segala jenis penyakit dapat dicegah. Mengkonsumsi vitamin C yang juga
berfungsi sebagai antioksidan terbukti dapat menangkal virus-virus seperti virus flu, sehingga
bila kita cukup memenuhi kebutuhan ini, maka kita akan lebih jarang mengalami flu. Vitamin ini
mudah larut dalam air sehingga bila vitamin yang dikonsumsi melebihi yang dibutuhkan,
kelebihan tersebut akan dibuang dalam urine.
Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak dibanding dengan vitamin yang
lainnya. Disamping sangat larut dalam air, vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut
dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta katalis tembaga dan besi. Oksidasi
akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam, atau pada suhu rendah .
G. Total Asam
Penurunan total asam selama penyimpanan disebabkan oleh adanya pemakaian asam-asam
organik pada proses respirasi. Proses respirasi yang berlangsung pada buah pasca panen akan
menimbulkan transformasi asam piruvat dan asam-asam, organik lainnya secara aerobik menjadi
CO2, H2O dan energi. Perbedaan suhu pada setiap perlakuan selama masa penyimpanan
menyebabkan kecepatan reaksi berbeda-beda. Suhu rendah pada penyimpanan stabil dan
fluktuasi mampu menekan terjadinya reaksi.
10
H. Total Padatan Terlarut (TPT)
Padatan total terlarut pada buah dapat dipakai sebagai ukuran untuk menentukan tingkat
kematangan buah karena kandungan gula dalam buah meliputi 80-85 % total padatan terlarut dan
ini akan menentukan kualitas buah tersebut. Jumlah Padatan total terlarut maksimal terjadi saat
substrat berupa senyawa gula kompleks masih banyak tersedia karena enzim pemecah
aktivitasnya juga masih tinggi. Di pihak lain, senyawa gula komplek, pektin terlarut terjadi
dengan terbentuknya air karena pemecahan pati. Pektin terlarut terbentuk dalam jumlah besar,
sehingga jumlah padatan total terlarut mencapai maksimum pada tingkat kematangan, nilai
padatan total terlarut tinggi. Hal ini diduga pada tingkat kematangan ini substrat berupa senyawa
kompleks masih banyak tersedia, sehingga terjadi pemecahan senyawa tersebut yang akan
menyebabkan padatan total terlarut dalam jumlah tinggi. Sebaliknya pada tingkat kematangan
yang senyawa gula kompleks pati berjumlah sedikit, sehingga pemecahan senyawa tersebut juga
kurang atau sedikit. Hal ini dapat menyebabkan hasil padatan terlarut berkurang, sehingga
menyebabkan hasil total padatan terlarut juga sedikit.
11
BAB III
METODE PENGAMATAN
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya pengamatan ini adalah:
Hari/ Tanggal : Senin,14 April 2014 sampai Jum’at,18 April 2014
Pukul : Tiap jam 00.00 wita ( dilakukan foto)
Tempat : Dilakukan di dalam ruangan dengan suhu kamar ( 20 – 25 derajat celcius )
B. Alat dan Bahan
1. 3 buah alas berbahan plastik
2. 1 buah alpukat
3. 1 buah jeruk
4. 1 buah tomat
5. 1 buah kamera handphone
C. Prosedur Kerja
1. Letakkan ketiga bahan yang akan diamati diatas alas berbahan plastik.
2. Kemudian taruh ketiga bahan di dalam ruangan dengan suhu kamar (sekitar 20-25 derajat
celcius).
3. Catat jam penempatan bahan uji coba pada hari pertama.
4. Di hari berikutnya pada jam yang sama,amati perubahan yang terjadi pada buah dari segi
warna dan tekstur.
12
5. Amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatan serta lakukan pengambilan gambar
menggunakan kamera handphone.
6. Lakukan prosedur kerja nomor lima di hari berikutnya sampai hari terakhir.
7. Buatlah laporan hasil dari pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.PENGAMATAN
HARI PERTAMA
 Alpukat (hari ke-1)
Di hari
pertama,kondisi buah
masih berwarna hijau
dan memiliki tekstur
yang keras.
 Jeruk (hari ke-1)
Di hari
pertama,kondisi buah
masih berwarna hijau
dan memiliki tekstur
yang agak keras.
 Tomat (hari ke-1)
Di hari
pertama,kondisi buah
berwarna orange dan
memiliki tekstur yang
keras.
13
B. PENGAMATA
N HARI KEDUA
 Alpukat (hari ke-2)
Di hari kedua,warna
buah sudah mulai
berubah dengan
munculnya bercak-
bercak coklat di
permukaan kulitnya
dan teksturnya mulai
berubah menjadi lunak.
 Jeruk (hari ke-2)
Di hari
kedua,permukaan kulit
buah mulai sedikit
menguning dan
14
teksturnya bertambah
lunak.
 Tomat (hari ke-2)
Di hari kedua,kondisi
masih sama seperti
hari pertama,tidak ada
yang berubah baik dari
warna maupun
tekstur.
15
C. PENGAMATA
N HARI KETIGA
 Alpukat (hari ke-3)
Di hari ketiga,warna
coklat pada buah
sudah mulai merata di
permukaan buah,dan
juga teksturnya
bertambah semakin
lunak.
 Jeruk (hari ke-3)
Di hari ketiga,warna
kuning pada kulit buah
semakin merata
dipermukaannya,
teksturnya juga
bertambah semakin
lunak.
 Tomat (hari ke-3)
Di hari ketiga,masih
belum ada perubahan
yang terlihat dari
buah. Kondisi buah
dari segi tekstur
maupun warna tetap
sama dengan hari
pertama dan kedua.
16
D. PENGAMATA
N HARI KEEMPAT
 Alpukat (hari ke-4)
Di hari terakhir
pengamatan,warna
kulit buah yang
tadinya coklat mulai
berubah menjadi
hitam,dengan tekstur
yang sangat
lunak,ditambah
timbulnya bau yang
kurang sedap.
 Jeruk (hari ke-4)
Di hari terakhir
pengamatan,warna
keseluruhan kulit buah
menjadi kuning,dengan
17
tekstur yang sangat
lunak.Aroma masam
khas jeruk lebih
menyengat apabila di
cium.
 Tomat (hari ke-4)
Di hari terakhir
pengamatan,tetap saja
tidak ada perubahan
pada buah,baik dari
segi tekstur,warna
maupun aroma yang
ditimbulkannya.
18
E. PEMBAHASAN
Buah memilikimasa simpanyangrelatifrendahsehingga buahdikenalsebagaibahanpangan yangcepat
rusakdanhalinisangatberpengaruhterhadap kualitas masasimpanbuah.Mutusimpanbuahsangat eratkaitannya
denganprosesrespirasidantranspirasiselama penanganandanpenyimpanandimana akanmenyebabkansusut
pascapanensepertisusutfisikyangdiukurdenganberat;susutkualitas karenaperubahanwujud(kenampakan),cita
rasa, warna atau tekstur yang menyebabkan bahan pangan kurang disukai konsumen; susut nilai gizi yang
berpengaruh terhadap kualitas buah. Mutu simpanbuah akan lebih bertahan lama jika laju respirasi rendah dan
transpirasi dapat dicegah dengan meningkatkan kelembaban relatif, menurunkan suhu udara. Pada umumnya
komoditas yangmempunyaiumursimpanpendek mempunyailajurespirasitinggiataupekaterhadapsuhurendah.
Pertumbuhan organisme perusak dapat diperlambat pada suhu penyimpanan rendah, namun komuditas segar
berangsur-angsur kehilangan resistensi alaminya terhadap pertumbuhan organisme perusak. Oleh karena itu
lamanya umur simpan ditentukan oleh interaksi oleh senensensi alami (kehilangankualitas), pertumbuhan
organismeperubahandankepekaanterhadap suhudingin.Dalamprosespenyimpananadabeberapahalyang
penting antara lain :
 Mengatur suhu sangat penting karena respirasi terhambat oleh suhu rendah
 Reaksi kimia dalam buah meningkat 2x lipat setiap kenaikan suhu penyimpan
10 derajat celcius
 Perubahan yang terjadi saat penyimpanan (setelah buah lewat masak):
– Perubahan warna
– Munculnya aroma tidak sedap
– Melunaknya daging buah
– Munculnya tanda kerusakan (titik titik gelap, bonyok, dll)
19
 Penyimpanan buah yang umum dipergunakan adalah penyimpanan
dingin,dapat pula di dalam udara terkendali (O2 dan CO2 diatur dan ada juga yang
penggantian udara lembab dengan nitrogen) atau ruang dengan kombinasi tekanan udara
rendah dan suhu rendah.
 Pengemasan buah biasanya menggunakan plastik. Tapi yang lebih modern
dengan sistem MAP (modified atmosphere packaging), yaitu plastik disesuaikan dengan
kebutuhan,hanya mengizinkan jenis gas tertentu masuk, tetapi tidak mengizinkan gas
yang lain.
Setelah melakukan pengamatan, kita dapat mengetahui bahwa proses browning
dapat mempengaruhi warna, aroma dan tekstur pada buah. Untuk buah alpukat,paada
hari pertama buah masih berwarna hijau,tekstur keras dan aroma tidak menyengat, tetapi
pada hari keempat kondisi buah berubah dengan warna yang menghitam,teksturnya
menjadi sangat lunak dan muncul aroma kurang sedap. Untuk buah jeruk terjadi
perubahan warna kulit dari hijau di hari pertama mengalami penguningan di hari
keempat dengan tekstur yang lunak. Untuk buah tomat tidak terjadi perubahan dari segi
warna , tekstur dan aroma, ini mungkin disebabkan oleh kualitas buah tomat itu sendiri
atau setelah dipanen diolesi dengan lilin pada permukaannya.
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
diantara ketiga bahan uji coba yang mendapat perlakuan sama,alpukat mengalami
pembusukan lebih cepat dari jeruk dan tomat. Ini membuktikan bahwa laju respirasi yang
terjadi pada bahan uji coba alpukat terjadi lebih cepat dari dua bahan uji coba lainnya. Faktor-
faktor yang menyebabkannya antara lain ukuran buah,kulit alami buah,suhu,CO2,O2 dan
kerusakan fisik buah itu sendiri. Hal ini dapat dicegah dengan menghambat laju repirasi itu
sendiri,cara yang paling sederhana ialah dengan membungkusnya.

More Related Content

What's hot

perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
agronomy
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
Ernalia Rosita
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi Licia Dewi
 
Teknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecapTeknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecap
Nuruliswati
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
universitas jember
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Agnescia Sera
 
Analisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineralAnalisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineral
Teknologi Hasil Pertanian
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
Tidar University
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
fathriska
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
Teknologi Hasil Pertanian
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
Tidar University
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4Titin Indrawati
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Sutyawan
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Titis Sari
 

What's hot (20)

perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Zat anti gizi
Zat anti gizi Zat anti gizi
Zat anti gizi
 
Teknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecapTeknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecap
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Analisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineralAnalisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineral
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
Teknologi Fermentasi Terasi (Dani Meriyani, Sari Bella, Lisrawati)
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 4
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Pengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi PanganPengantar Mikrobiologi Pangan
Pengantar Mikrobiologi Pangan
 

Viewers also liked

92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makananNovita Ardyanti
 
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Dendhy Pitopang
 
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillardKemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Mars D'first Nuril
 
Laporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sqlLaporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sqlLela Warni
 
Yüzey akti̇f maddeler
Yüzey akti̇f maddelerYüzey akti̇f maddeler
Surfaktan
SurfaktanSurfaktan
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3Titin Indrawati
 

Viewers also liked (7)

92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
 
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
Evaluasi tepung pisang ambon dan pisang raja ( dendhy pratama .y)
 
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillardKemanisan  pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
Kemanisan pencoklatan__karamelisasi_dan_reaksi_maillard
 
Laporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sqlLaporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sql
 
Yüzey akti̇f maddeler
Yüzey akti̇f maddelerYüzey akti̇f maddeler
Yüzey akti̇f maddeler
 
Surfaktan
SurfaktanSurfaktan
Surfaktan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
 

Similar to Pengamatan browning

Tugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayantiTugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tri Asmayanti
 
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Fathmasari
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
anandajpz
 
Biokimia pangan buah
Biokimia pangan buahBiokimia pangan buah
Biokimia pangan buah
AnnithaBarkah
 
polifenol
polifenolpolifenol
polifenol
Fitria Suri W
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
Repository Ipb
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilfahmiganteng
 
Sayuran
SayuranSayuran
Sayuranridhar
 
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanianSifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Teknologi Hasil Pertanian
 
Browning enzimatis
Browning enzimatisBrowning enzimatis
Browning enzimatis
Asriani Ismail
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiFransiska Puteri
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Nining Nuraida
 
Tpp 4
Tpp  4Tpp  4
Biokimia pangan (umbi umbian)
Biokimia pangan (umbi umbian)Biokimia pangan (umbi umbian)
Biokimia pangan (umbi umbian)
nirwana02
 
Teknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkunganTeknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkunganArif Hermanto
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Acara v zat warna
Acara v zat warnaAcara v zat warna
Acara v zat warnaVicky Vendy
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
Rinta Rachmawati
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 

Similar to Pengamatan browning (20)

Tugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayantiTugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
Tugas 1 q1 a117036_tri asmayanti
 
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin...
 
Biokimia pangan buah
Biokimia pangan buahBiokimia pangan buah
Biokimia pangan buah
 
polifenol
polifenolpolifenol
polifenol
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofil
 
Sayuran
SayuranSayuran
Sayuran
 
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanianSifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
 
Browning enzimatis
Browning enzimatisBrowning enzimatis
Browning enzimatis
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 6 Ekstraksi bit ubi
 
Wardah dah dah
Wardah dah dahWardah dah dah
Wardah dah dah
 
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)
 
Tpp 4
Tpp  4Tpp  4
Tpp 4
 
Biokimia pangan (umbi umbian)
Biokimia pangan (umbi umbian)Biokimia pangan (umbi umbian)
Biokimia pangan (umbi umbian)
 
Teknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkunganTeknologi pestisida ramah lingkungan
Teknologi pestisida ramah lingkungan
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
Acara v zat warna
Acara v zat warnaAcara v zat warna
Acara v zat warna
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 

Recently uploaded

Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 

Recently uploaded (20)

Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 

Pengamatan browning

  • 1. LAPORAN HASIL PENGAMATAN FISIOLOGI PASCA PANEN NAMA : IRVAN EKA PRASETYA NIM : 2013110003 DOSEN PEMBIMBING : Ir.BAMBANG SIGIT,MP. FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
  • 2. 2 UNIVERSITAS dr.SOETOMO SURABAYA Kata Pengantar Puji syukur kepada Allah swt, karena berkah dan rahmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan tentang pengamatan fisiologi pasca panen yang berjudul “pengaruh uhu ruang terhadap proses browning pada alpukat, jeruk dan tomat”. Sebelumnya saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses pengamatan sampai pembuatan laporan ini. Saya sadar laporan pengamatan ini masih jauh dari sempurna, karena itu saya mohon kritik dan saran yang dapat membangun. Penyusun
  • 3. 3 Daftar isi Kata pengantar..............................................................................................................................................................2 Daftar isi.........................................................................................................................................................................3 Bab 1 Pendahuluan ...............................................................................................................................................4 A.Latar Belakang .......................................................................................................................................4 B.Tujuan Pengamatan...............................................................................................................................4 Bab 2 Tinjauan Pustaka........................................................................................................................................5 A.Alpukat....................................................................................................................................................5 B.Jeruk.........................................................................................................................................................5 C.Tomat .......................................................................................................................................................6 D.Browning.................................................................................................................................................6 E.Metode Penghambat..............................................................................................................................7 F.Vitamin C................................................................................................................................................9 G.Total Asam.............................................................................................................................................9 H.Total Padatan Terlarut ..........................................................................................................................9 Bab 3 Metode Pengamatan ..................................................................................................................................11 A.Waktu Dan Tempat ...............................................................................................................................11 B.Alat Dan Bahan......................................................................................................................................11 C.Prosedur kerja.........................................................................................................................................11 Bab 4 Hasil Dan Pembahasan .............................................................................................................................12 A.Pengamatan Hari Pertama....................................................................................................................12 B.Pengamatan Hari Kedua.......................................................................................................................13 C.Pengamatan Hari Ketiga.......................................................................................................................14 D.Pengamatan Hari Keempat ..................................................................................................................15 E.Pembahasan.............................................................................................................................................16 Bab 5 Penutup........................................................................................................................................................18 A.Kesimpulan.............................................................................................................................................18
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses browning adalah proses kecoklatan pada buah yang terjadi akibat proses enzimatik oleh polifenol oksidasi. Pada umumnya proses browning sering terjadi pada buah–buahan seperti alpukat, pisang, pear, salak, pala, dan apel. Proses browning terbagi menjadi dua yaitu enzimatik dan non enzimatik. Browning secara enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Senyawa fenolik banyak sekali yang dapat bertindak sebagai substrat dalam proses browning enzimatik pada buah-buahan dan sayuran. Contohnya substrat yang baik adalah senyawa fenolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan. Proses pencoklatan enzimatik akan terjadi apabila adanya reaksi antara enzim fenol oksidase dan oksigen dengan substrat tersebut. Pada pencoklatan enzimatis seperti pada buah alpukat dan buah lain setelah dikupas disebabkan oleh pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat. Bahan pangan sayur dan buah dapat mudah mengalami pencoklatan jika bahan pangan tersebut terkelupas atau dipotong. Pencoklatan (browning) merupakan proses pembentukan pigmen berwarna kuning yang akan segera berubah menjadi coklat gelap. Pembentukan warna coklat ini dipicu oleh reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh enzim fenol oksidase atau polifenol oksidase. Kedua enzim ini dapat mengkatalis oksidasi senyawa fenol menjadi quinon dan kemudian dipolimerasi menjadi pigmen melaniadin yang berwarna coklat. Bahan pangan tertentu, seperti pada sayur dan buah, senyawa fenol dan kelompok enzim oksidase tersebut tersedia secara alami. Oleh karena itu pencoklatan yang terjadi disebut juga reaksi pencoklatan enzimatis. B. Tujuan Pengamatan
  • 5. 5 Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengamati tahap-tahap proses browning enzimatis yang dapat mempengaruhi warna, tekstur, dan aroma buah yang dijadikan sebagai bahan pengamatan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA A. Alpukat Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Laurales Famili : Lauraceae Genus : Persea Spesies : P. americana B. Jeruk manis Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta
  • 6. 6 Kelas : Magnoliopsida Upakelas : Rosidae Ordo : Sapindales Famili : Rutaceae Genus : Citrus Spesies : C. sinensis C. Tomat Kerajaan : Plantae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : S. lycopersicum D. Browning Proses pencokelatan atau browning sering terjadi pada buah-buahan seperti alpukat, pisang, peach, salak, pala, dan apel. Buah yang memar juga mengalami proses pencokelatan. Pada umumnya proses pencokelatan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses pencokelatan yang enzimatik dan yang nonenzimatik. Browning pada kelompok makanan tertentu, seperti pada produk bakery (berbagai roti, snack, kacang-kacangan, daging panggang, kopi, teh, dan pada permen coklat) umumnya diminati. Sebaliknya, pada kelompok buah-buahan seperti alpukat, apel, pir, salak dan juga kentang, proses pencoklatan itu nampaknya tak dikehendaki.
  • 7. 7 Pencoklatan pada buah alpukat dan buah lain setelah dikupas disebabkan oleh pengaruh aktivitas enzim Polypenol Oxidase (PPO), yang dengan bantuan oksigen akan mengubah gugus monophenol menjadi O-hidroksi phenol, yang selanjutnya diubah lagi menjadi O-kuinon. Gugus O-kuinon inilah yang membentuk warna coklat. Pencokelatan enzimatik terjadi pada buah-buahan yang banyak mengandung substrat senyawa fenolik. Ada banyak sekali senyawa fenolik yang dapat bertindak sebagai substrat dalam proses pencokelatan enzimatik pada buah-buahan dan sayuran. Di samping katekin dan turunannya seperti tirosin, asam kafeat, asam klorogenat, serta leukoantosianin dapat menjadi substrat proses pencokelatan. Senyawa fenolik dengan jenis ortodihidroksi atau trihidroksi yang saling berdekatan merupakan substrat yang baik untuk proses pencoklatan. Proses pencoklatan enzimatik memerlukan adanya enzinm fenol oksidase dan oksigen yang harus berhubungan dengan substrat tersebut. Enzim poliphenoloksidase dan peroksidase berpengaruh besar terhadap buah dan sayur dan memiliki peranan penting terhadap reaksi katalis oksidatif dalam pembentukan pigmen coklat. Biokimia strukturnya secara internasional digambarkan bahwa poliphenolase sebagai oksigen oksidorediktase. Karena tingginya kandungan phenolic pada buah seperti apel, pear, pisang, dll. Polyphenoloksidase merupakan stimulasi (penyebab) utama terjadinya pencoklatan setelah pengupasan atau pengirisan dan selama proses pengolahan. Walaupun pencoklatan pada irisan buah dianggap tidak menyenangkan atau menguntungkan dan berbagai perlakuan yang telah ditemukanuntuk menghambat aktivitas enzim. Produk seperti teh, coklat, dan kopi tetap mengandalkan aktivitas poliphenoloksidase untuk memperbaiki warna dan aromanya. Enzim peroksidase (donor H2O2, oksidoreduktase) mampu mentransfer oksigen dari berbagai sumber peroksidase yang terkandung dalam buah dan sayuran yang dihasilkan oleh pigmen pencoklatan dan mungkin juga bereaksidengan poliphenoloksidase dalam buah. E. Metode Penghambat
  • 8. 8 Poliphenoloksidase dan peroksidase organik umumnya dianggap lebih peka terhadap panas dibandingkan peroksidase dan telah dilaporkan bahwa buah yang diberikan perlakuan pemanasan (Mild Heat) berkisar 77°C sebelum pembekuan akan menghambat sebagian kecil kelompok peroksidase dan menurunkan residu utama akivitas enzim akibat peroksidase. Proses ”mild heat” pada suhu 77°C telah disarankan sebagai suatu metode untuk mereduksi pencoklatan buah beku pada saat thawing (pencairan). Metode lain yang dianjurkan adalah penggunaan bahan kimia yang dapat menginaktifkan atau menghambat sistem oksidase (asam askorbat, sulphur diokside) atau melibatkan modifikasi pH buah untuk meminimalkan browning. Metode penghambatan lain yang dapat dilakukan adalah metode blansing. Blanching merupakan perlakuan panas terhadap bahan dengan cara merendam bahan dalam air mendidih/ pemberian uap air panas terhadap bahan dalam waktu singkat. Tujuan blanching itu sendiri adalah untuk menginaktifkan enzim terutama enzim peroksidase dan katalase. Selain itu ada beberapa manfaat lain yang dapat diambil dari proses blanching yaitu : 1. Membunuh mikrobia terutama yang tidak tahan terhadap panas. 2. Untuk menghilangkan gas-gas yang ada dalam sel/ jaringan bahan sehingga akan menaikkan kualitas hasil akhir. 3. Untuk menghilangkan senyawa-senyawa lilin pada permukaan bahan. 4. Untuk mengerutkan bahan (menaikan isi kaleng dan memudahkan memasukkan bahan kedalam kaleng dalam proses pengalengan). 5. untuk mempertajam flavour dan warna. Caranya setelah di kupas apel dipotong-potong, buah apel direndam dalam air panas dengan suhu 82-93 derajat celcius) atau dikenai uap panas selama 3 menit. Blansing dapat dilakukan dengan pencelupan bahan yang akan diolah ke dalam air panas dengan suhu 82 - 100°C atau dengan pengukusan. Lama perlakuan blansing tergantung pada
  • 9. 9 jenis komoditif, tebal irisan, dan jumlah bahan. Pada umumnya proses blansing dilakukan selama 5 – 10 menit. Semakin banyak bahan yang akan diblansing dan semakin tebal irisannya semakin lama waktu yang diperlukan. Jenis buah uang berdaging padat membutuhkan waktu blansing lebih lama dari buah yang dagingnya banyak mengandung air. F. Vitamin C Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh dan berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Bila dalam tubuh kebutuhan vitamin dan mineral mencukupi, maka segala jenis penyakit dapat dicegah. Mengkonsumsi vitamin C yang juga berfungsi sebagai antioksidan terbukti dapat menangkal virus-virus seperti virus flu, sehingga bila kita cukup memenuhi kebutuhan ini, maka kita akan lebih jarang mengalami flu. Vitamin ini mudah larut dalam air sehingga bila vitamin yang dikonsumsi melebihi yang dibutuhkan, kelebihan tersebut akan dibuang dalam urine. Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak dibanding dengan vitamin yang lainnya. Disamping sangat larut dalam air, vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam, atau pada suhu rendah . G. Total Asam Penurunan total asam selama penyimpanan disebabkan oleh adanya pemakaian asam-asam organik pada proses respirasi. Proses respirasi yang berlangsung pada buah pasca panen akan menimbulkan transformasi asam piruvat dan asam-asam, organik lainnya secara aerobik menjadi CO2, H2O dan energi. Perbedaan suhu pada setiap perlakuan selama masa penyimpanan menyebabkan kecepatan reaksi berbeda-beda. Suhu rendah pada penyimpanan stabil dan fluktuasi mampu menekan terjadinya reaksi.
  • 10. 10 H. Total Padatan Terlarut (TPT) Padatan total terlarut pada buah dapat dipakai sebagai ukuran untuk menentukan tingkat kematangan buah karena kandungan gula dalam buah meliputi 80-85 % total padatan terlarut dan ini akan menentukan kualitas buah tersebut. Jumlah Padatan total terlarut maksimal terjadi saat substrat berupa senyawa gula kompleks masih banyak tersedia karena enzim pemecah aktivitasnya juga masih tinggi. Di pihak lain, senyawa gula komplek, pektin terlarut terjadi dengan terbentuknya air karena pemecahan pati. Pektin terlarut terbentuk dalam jumlah besar, sehingga jumlah padatan total terlarut mencapai maksimum pada tingkat kematangan, nilai padatan total terlarut tinggi. Hal ini diduga pada tingkat kematangan ini substrat berupa senyawa kompleks masih banyak tersedia, sehingga terjadi pemecahan senyawa tersebut yang akan menyebabkan padatan total terlarut dalam jumlah tinggi. Sebaliknya pada tingkat kematangan yang senyawa gula kompleks pati berjumlah sedikit, sehingga pemecahan senyawa tersebut juga kurang atau sedikit. Hal ini dapat menyebabkan hasil padatan terlarut berkurang, sehingga menyebabkan hasil total padatan terlarut juga sedikit.
  • 11. 11 BAB III METODE PENGAMATAN A. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya pengamatan ini adalah: Hari/ Tanggal : Senin,14 April 2014 sampai Jum’at,18 April 2014 Pukul : Tiap jam 00.00 wita ( dilakukan foto) Tempat : Dilakukan di dalam ruangan dengan suhu kamar ( 20 – 25 derajat celcius ) B. Alat dan Bahan 1. 3 buah alas berbahan plastik 2. 1 buah alpukat 3. 1 buah jeruk 4. 1 buah tomat 5. 1 buah kamera handphone C. Prosedur Kerja 1. Letakkan ketiga bahan yang akan diamati diatas alas berbahan plastik. 2. Kemudian taruh ketiga bahan di dalam ruangan dengan suhu kamar (sekitar 20-25 derajat celcius). 3. Catat jam penempatan bahan uji coba pada hari pertama. 4. Di hari berikutnya pada jam yang sama,amati perubahan yang terjadi pada buah dari segi warna dan tekstur.
  • 12. 12 5. Amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatan serta lakukan pengambilan gambar menggunakan kamera handphone. 6. Lakukan prosedur kerja nomor lima di hari berikutnya sampai hari terakhir. 7. Buatlah laporan hasil dari pengamatan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.PENGAMATAN HARI PERTAMA  Alpukat (hari ke-1) Di hari pertama,kondisi buah masih berwarna hijau dan memiliki tekstur yang keras.  Jeruk (hari ke-1) Di hari pertama,kondisi buah masih berwarna hijau dan memiliki tekstur yang agak keras.  Tomat (hari ke-1) Di hari pertama,kondisi buah berwarna orange dan memiliki tekstur yang keras.
  • 13. 13 B. PENGAMATA N HARI KEDUA  Alpukat (hari ke-2) Di hari kedua,warna buah sudah mulai berubah dengan munculnya bercak- bercak coklat di permukaan kulitnya dan teksturnya mulai berubah menjadi lunak.  Jeruk (hari ke-2) Di hari kedua,permukaan kulit buah mulai sedikit menguning dan
  • 14. 14 teksturnya bertambah lunak.  Tomat (hari ke-2) Di hari kedua,kondisi masih sama seperti hari pertama,tidak ada yang berubah baik dari warna maupun tekstur.
  • 15. 15 C. PENGAMATA N HARI KETIGA  Alpukat (hari ke-3) Di hari ketiga,warna coklat pada buah sudah mulai merata di permukaan buah,dan juga teksturnya bertambah semakin lunak.  Jeruk (hari ke-3) Di hari ketiga,warna kuning pada kulit buah semakin merata dipermukaannya, teksturnya juga bertambah semakin lunak.  Tomat (hari ke-3) Di hari ketiga,masih belum ada perubahan yang terlihat dari buah. Kondisi buah dari segi tekstur maupun warna tetap sama dengan hari pertama dan kedua.
  • 16. 16 D. PENGAMATA N HARI KEEMPAT  Alpukat (hari ke-4) Di hari terakhir pengamatan,warna kulit buah yang tadinya coklat mulai berubah menjadi hitam,dengan tekstur yang sangat lunak,ditambah timbulnya bau yang kurang sedap.  Jeruk (hari ke-4) Di hari terakhir pengamatan,warna keseluruhan kulit buah menjadi kuning,dengan
  • 17. 17 tekstur yang sangat lunak.Aroma masam khas jeruk lebih menyengat apabila di cium.  Tomat (hari ke-4) Di hari terakhir pengamatan,tetap saja tidak ada perubahan pada buah,baik dari segi tekstur,warna maupun aroma yang ditimbulkannya.
  • 18. 18 E. PEMBAHASAN Buah memilikimasa simpanyangrelatifrendahsehingga buahdikenalsebagaibahanpangan yangcepat rusakdanhalinisangatberpengaruhterhadap kualitas masasimpanbuah.Mutusimpanbuahsangat eratkaitannya denganprosesrespirasidantranspirasiselama penanganandanpenyimpanandimana akanmenyebabkansusut pascapanensepertisusutfisikyangdiukurdenganberat;susutkualitas karenaperubahanwujud(kenampakan),cita rasa, warna atau tekstur yang menyebabkan bahan pangan kurang disukai konsumen; susut nilai gizi yang berpengaruh terhadap kualitas buah. Mutu simpanbuah akan lebih bertahan lama jika laju respirasi rendah dan transpirasi dapat dicegah dengan meningkatkan kelembaban relatif, menurunkan suhu udara. Pada umumnya komoditas yangmempunyaiumursimpanpendek mempunyailajurespirasitinggiataupekaterhadapsuhurendah. Pertumbuhan organisme perusak dapat diperlambat pada suhu penyimpanan rendah, namun komuditas segar berangsur-angsur kehilangan resistensi alaminya terhadap pertumbuhan organisme perusak. Oleh karena itu lamanya umur simpan ditentukan oleh interaksi oleh senensensi alami (kehilangankualitas), pertumbuhan organismeperubahandankepekaanterhadap suhudingin.Dalamprosespenyimpananadabeberapahalyang penting antara lain :  Mengatur suhu sangat penting karena respirasi terhambat oleh suhu rendah  Reaksi kimia dalam buah meningkat 2x lipat setiap kenaikan suhu penyimpan 10 derajat celcius  Perubahan yang terjadi saat penyimpanan (setelah buah lewat masak): – Perubahan warna – Munculnya aroma tidak sedap – Melunaknya daging buah – Munculnya tanda kerusakan (titik titik gelap, bonyok, dll)
  • 19. 19  Penyimpanan buah yang umum dipergunakan adalah penyimpanan dingin,dapat pula di dalam udara terkendali (O2 dan CO2 diatur dan ada juga yang penggantian udara lembab dengan nitrogen) atau ruang dengan kombinasi tekanan udara rendah dan suhu rendah.  Pengemasan buah biasanya menggunakan plastik. Tapi yang lebih modern dengan sistem MAP (modified atmosphere packaging), yaitu plastik disesuaikan dengan kebutuhan,hanya mengizinkan jenis gas tertentu masuk, tetapi tidak mengizinkan gas yang lain. Setelah melakukan pengamatan, kita dapat mengetahui bahwa proses browning dapat mempengaruhi warna, aroma dan tekstur pada buah. Untuk buah alpukat,paada hari pertama buah masih berwarna hijau,tekstur keras dan aroma tidak menyengat, tetapi pada hari keempat kondisi buah berubah dengan warna yang menghitam,teksturnya menjadi sangat lunak dan muncul aroma kurang sedap. Untuk buah jeruk terjadi perubahan warna kulit dari hijau di hari pertama mengalami penguningan di hari keempat dengan tekstur yang lunak. Untuk buah tomat tidak terjadi perubahan dari segi warna , tekstur dan aroma, ini mungkin disebabkan oleh kualitas buah tomat itu sendiri atau setelah dipanen diolesi dengan lilin pada permukaannya.
  • 20. 20 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa diantara ketiga bahan uji coba yang mendapat perlakuan sama,alpukat mengalami pembusukan lebih cepat dari jeruk dan tomat. Ini membuktikan bahwa laju respirasi yang terjadi pada bahan uji coba alpukat terjadi lebih cepat dari dua bahan uji coba lainnya. Faktor- faktor yang menyebabkannya antara lain ukuran buah,kulit alami buah,suhu,CO2,O2 dan kerusakan fisik buah itu sendiri. Hal ini dapat dicegah dengan menghambat laju repirasi itu sendiri,cara yang paling sederhana ialah dengan membungkusnya.