Dokumen tersebut membahas tentang Total Productive Maintenance (TPM) yang merupakan suatu sistem manajemen perawatan fasilitas produksi yang melibatkan seluruh karyawan untuk mencegah kerusakan mesin dan meningkatkan efisiensi. TPM diperkenalkan di Jepang pada tahun 1969 dan berfokus pada pemeliharaan preventif, produktif, serta partisipasi seluruh jajaran perusahaan. Tujuan TPM adalah meningkatkan produksi dan
TPM adalah strategi Jepang yang berfokus pada efisiensi mesin untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. TPM mencakup perawatan ketika kerusakan, upaya pencegahan, dan perbaikan untuk mencapai tujuan nol kerusakan, kecelakaan, dan kemacetan. Pengukuran seperti MTBF dan MTTR digunakan untuk memantau kinerja mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik perawatan terencana dan tak terencana. Ia menjelaskan definisi, tujuan, sasaran, dan pembagian berbagai jenis teknik perawatan. Teknik perawatan terencana mencakup preventif dan prediktif, sedangkan tak terencana meliputi korektif dan breakdown. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat melakukan perawatan yang baik.
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenanceDede Faishal
Total Productive Maintenance (TPM) adalah konsep pemeliharaan yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan untuk memaksimalkan produktivitas alat produksi dan mengurangi biaya pemeliharaan. TPM bertujuan meningkatkan kualitas produk, menurunkan biaya, dan meningkatkan kemampuan peralatan melalui kerjasama antara bagian produksi dan pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Total Productive Maintenance (TPM) yang merupakan suatu sistem manajemen perawatan fasilitas produksi yang melibatkan seluruh karyawan untuk mencegah kerusakan mesin dan meningkatkan efisiensi. TPM diperkenalkan di Jepang pada tahun 1969 dan berfokus pada pemeliharaan preventif, produktif, serta partisipasi seluruh jajaran perusahaan. Tujuan TPM adalah meningkatkan produksi dan
TPM adalah strategi Jepang yang berfokus pada efisiensi mesin untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. TPM mencakup perawatan ketika kerusakan, upaya pencegahan, dan perbaikan untuk mencapai tujuan nol kerusakan, kecelakaan, dan kemacetan. Pengukuran seperti MTBF dan MTTR digunakan untuk memantau kinerja mesin.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik perawatan terencana dan tak terencana. Ia menjelaskan definisi, tujuan, sasaran, dan pembagian berbagai jenis teknik perawatan. Teknik perawatan terencana mencakup preventif dan prediktif, sedangkan tak terencana meliputi korektif dan breakdown. Dokumen ini juga menjelaskan manfaat melakukan perawatan yang baik.
Manajemen perawatan fasilitas total productive maintenanceDede Faishal
Total Productive Maintenance (TPM) adalah konsep pemeliharaan yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan untuk memaksimalkan produktivitas alat produksi dan mengurangi biaya pemeliharaan. TPM bertujuan meningkatkan kualitas produk, menurunkan biaya, dan meningkatkan kemampuan peralatan melalui kerjasama antara bagian produksi dan pemeliharaan.
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan
pemeliharaan, perbaikan penyesuaian,
maupun penggantian sebagian peralatan yang
diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi
yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
1. Perawatan merupakan faktor penting dalam mendukung proses produksi yang mempunyai daya saing.
2. Organisasi perawatan harus terintegrasi dengan bagian produksi dan penjualan untuk menghindari pemaksaan kapasitas produksi dan peningkatan biaya pemeliharaan.
3. Program perawatan bertujuan untuk memperpanjang usia asset, menjamin ketersediaan optimum peralatan, dan menjamin keselamatan pengguna peralatan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan perbaikan mesin di industri. Ia menjelaskan berbagai jenis perawatan seperti perawatan preventif, korektif, berjalan, prediktif, dan darurat. Dokumen ini juga membahas organisasi departemen perawatan dan istilah-istilah yang umum digunakan dalam perawatan.
Perawatan dan pemeliharaan mesin industri merupakan faktor penting dalam mendukung proses produksi yang berkualitas dan efisien. Dokumen ini membahas organisasi departemen perawatan, jenis-jenis perawatan seperti preventif, korektif, berjalan, dan prediktif, serta istilah-istilah terkait seperti availability dan downtime."
Dokumen tersebut membahas perancangan sistem informasi untuk pemeliharaan alat berat di PT Semen Padang. Sistem informasi dirancang untuk meningkatkan ketersediaan alat berat dengan merencanakan jadwal pemeliharaan dan penggantian suku cadang secara preventif berdasarkan data historis kerusakan."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen dan pemeliharaan. Ringkasannya adalah: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara peralatan agar dapat beroperasi dengan baik dan mencapai tujuan produksi.
Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pemeliharaan terencana di pabrik, termasuk langkah-langkah penting seperti penentuan aset yang akan dipelihara, penyusunan jadwal dan spesifikasi pemeliharaan, serta pertimbangan keselamatan saat melakukan pekerjaan pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan yang mencakup pengertian, prosedur perencanaan, dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan pemeliharaan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa manajemen pemeliharaan adalah pengorganisasian operasi pemeliharaan untuk memberikan kinerja peralatan produksi dan fasilitas industri, prosedur perencanaannya meliputi penentuan objek, cara, dan waktu
Sistem operasi PT Coca-Cola Bottling Indonesia mengalami masalah keandalan pada line produksi minuman bernomor delapan. Analisis data kerusakan mesin konveyor, filler, dan pencuci botol menunjukkan adanya variasi keandalan dan ketersediaan mesin setiap bulannya. Upaya perbaikan yang dilakukan bagian pemeliharaan mampu menurunkan waktu perbaikan meskipun keandalan belum sepenuhnya stabil. [/ringkasan]
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...Kanaidi ken
Total Productive Maintenance (TPM) adalah sistem pemeliharaan yang melibatkan seluruh karyawan untuk memelihara peralatan produksi agar tetap beroperasi dengan baik dan efisien. TPM bertujuan meningkatkan produktivitas dengan mencegah gangguan produksi dan memperpanjang umur pakai peralatan. Penerapan TPM meliputi evaluasi awal, pelatihan, pembentukan tim, dan program pemeliharaan rutin untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau
peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan
pemeliharaan, perbaikan penyesuaian,
maupun penggantian sebagian peralatan yang
diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi
yang diharapkan dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
1. Perawatan merupakan faktor penting dalam mendukung proses produksi yang mempunyai daya saing.
2. Organisasi perawatan harus terintegrasi dengan bagian produksi dan penjualan untuk menghindari pemaksaan kapasitas produksi dan peningkatan biaya pemeliharaan.
3. Program perawatan bertujuan untuk memperpanjang usia asset, menjamin ketersediaan optimum peralatan, dan menjamin keselamatan pengguna peralatan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan perbaikan mesin di industri. Ia menjelaskan berbagai jenis perawatan seperti perawatan preventif, korektif, berjalan, prediktif, dan darurat. Dokumen ini juga membahas organisasi departemen perawatan dan istilah-istilah yang umum digunakan dalam perawatan.
Perawatan dan pemeliharaan mesin industri merupakan faktor penting dalam mendukung proses produksi yang berkualitas dan efisien. Dokumen ini membahas organisasi departemen perawatan, jenis-jenis perawatan seperti preventif, korektif, berjalan, dan prediktif, serta istilah-istilah terkait seperti availability dan downtime."
Dokumen tersebut membahas perancangan sistem informasi untuk pemeliharaan alat berat di PT Semen Padang. Sistem informasi dirancang untuk meningkatkan ketersediaan alat berat dengan merencanakan jadwal pemeliharaan dan penggantian suku cadang secara preventif berdasarkan data historis kerusakan."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen dan pemeliharaan. Ringkasannya adalah: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengontrolan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara peralatan agar dapat beroperasi dengan baik dan mencapai tujuan produksi.
Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pemeliharaan terencana di pabrik, termasuk langkah-langkah penting seperti penentuan aset yang akan dipelihara, penyusunan jadwal dan spesifikasi pemeliharaan, serta pertimbangan keselamatan saat melakukan pekerjaan pemeliharaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan yang mencakup pengertian, prosedur perencanaan, dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan pemeliharaan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa manajemen pemeliharaan adalah pengorganisasian operasi pemeliharaan untuk memberikan kinerja peralatan produksi dan fasilitas industri, prosedur perencanaannya meliputi penentuan objek, cara, dan waktu
Sistem operasi PT Coca-Cola Bottling Indonesia mengalami masalah keandalan pada line produksi minuman bernomor delapan. Analisis data kerusakan mesin konveyor, filler, dan pencuci botol menunjukkan adanya variasi keandalan dan ketersediaan mesin setiap bulannya. Upaya perbaikan yang dilakukan bagian pemeliharaan mampu menurunkan waktu perbaikan meskipun keandalan belum sepenuhnya stabil. [/ringkasan]
Konsep Dasar TPM (Total Productive Maintenance) _Training "TOTAL PRODUCTIVE M...Kanaidi ken
Total Productive Maintenance (TPM) adalah sistem pemeliharaan yang melibatkan seluruh karyawan untuk memelihara peralatan produksi agar tetap beroperasi dengan baik dan efisien. TPM bertujuan meningkatkan produktivitas dengan mencegah gangguan produksi dan memperpanjang umur pakai peralatan. Penerapan TPM meliputi evaluasi awal, pelatihan, pembentukan tim, dan program pemeliharaan rutin untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dalam pemeliharaan (maintenance). Pertama, diberikan definisi bahwa pemeliharaan adalah kegiatan untuk menjaga fasilitas agar tetap berfungsi dengan baik melalui inspeksi, perbaikan, dan penggantian. Kedua, dibahas tiga dasar utama pemeliharaan yaitu membersihkan, memeriksa, dan memperbaiki bila ada kerusakan. Ketiga, dijelaskan jenis-jenis pe
Dokumen tersebut membahas tiga jenis pemeliharaan utama yaitu pemeliharaan pencegahan, korektif, dan tidak terencana. Pemeliharaan pencegahan meliputi inspeksi berkala untuk mencegah kerusakan, pemeliharaan korektif melibatkan perbaikan setelah kerusakan, dan pemeliharaan tidak terencana dilakukan untuk perbaikan darurat yang tidak terduga.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pemeliharaan mesin, termasuk pemeliharaan berdasarkan kegagalan, pemeliharaan preventif berdasarkan waktu, pemeliharaan prediktif berdasarkan kondisi, dan pemeliharaan proaktif berdasarkan resiko. Dibahas pula manfaat dan kerugian masing-masing jenis pemeliharaan serta kapan jenis manakah yang tepat digunakan. Diuraikan pula konsep OEE untuk
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pemeliharaan dan keandalan dalam industri manufaktur. Ia menjelaskan bahwa pemeliharaan pencegahan dan perbaikan kerusakan penting untuk menjaga kinerja mesin, sementara simulasi dan sistem pakar dapat membantu pengambilan keputusan pemeliharaan.
Fungsi & Manfaat Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
Total Productive Maintenance (TPM) bertujuan untuk memelihara peralatan produksi dalam kondisi prima dengan melibatkan operator dalam pemeliharaan ringan dan menerapkan prinsip-prinsip 5R. Penerapan TPM bermanfaat untuk mengurangi waktu perawatan tidak terencana, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, meningkatkan kualitas produk, dan membuktikan dampak peningkatan produktivitas peralatan.
Autonomous Maintenance _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)".Kanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Autonomous Maintenance adalah salah satu pilar penting dalam Total Productive Maintenance (TPM) yang melibatkan operator produksi dalam kegiatan perawatan mesin secara mandiri untuk mencegah kerusakan dan meningkatkan ketersediaan mesin. Terdapat 7 langkah perawatan mandiri yang meliputi pembersihan awal, pengidentifikasian sumber kontaminasi, pembentukan standar sementara, inspeksi menyelur
Beberapa Penyebab Gagalnya Penerapan TPM _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENA...Kanaidi ken
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas penyebab gagalnya penerapan Total Productive Maintenance (TPM) yang meliputi perubahan budaya, penolakan terhadap perubahan, pemborosan inventori, kurangnya kepekaan dan rasa memiliki, serta kurangnya dukungan dari top management.
2. Beberapa strategi yang dibahas untuk mengatasi penyebab kegagalan TPM adalah menetapkan
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mesin CNC secara menyeluruh, mulai dari pentingnya pemeliharaan di perusahaan, jenis-jenis pemeliharaan, hingga pembahasan yang lebih rinci mengenai pemeliharaan preventif dan total productive maintenance. Total productive maintenance dikatakan sebagai sistem pemeliharaan yang menyeluruh dan terintegrasi dengan baik untuk menanggapi tantangan industri modern yang semakin kompleks.
Total Productive Maintenance (TPM) adalah program perawatan yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan untuk bekerja sama dalam menghilangkan downtime, meningkatkan produktivitas, dan menjaga kualitas produk. TPM bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan peralatan dengan melibatkan semua departemen dalam perawatan secara preventif dan terencana.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Pembukaan
Yang dimaksud dengan manajemen
maintenance modern bukan memperbaiki
mesin rusak secara cepat.
Manajemen maintenance modern bertujuan
untuk menjaga mesin berjalan dengan
kapasitas tinggi,kualitas terjamin, dan dengan
biaya rendah
3. • Dalam usaha untuk mempertahankan mutu dan
meningkatkan produktifitas, salah satu faktor yang harus
diperhatikan adalah masalah perawatan (maintenance)
fasilitas produksi. Fasilitas produksi disini berupa
komponen mesin yang harus dipertahankan agar
kondisinya sama dengan ketika masih baru, atau
setidaknya berada dalam kondisi yang wajar untuk
melakukan operasi. Mesin merupakan komponen utama
dalam proses produksi. Apabila suatu mesin mengalami
kerusakan/breakdown, maka proses produksi juga akan
terpengaruh, dan akan berakibat pada gagalnya
menghasilkan produk. Paling fatal adalah jika mesin tidak
bisa berfungsi, maka proses produksi tidak akan bisa
berjalan.
4. • Oleh karena itu, untuk mendapatkan
mesin yang dapat terjaga
keterhandalannya dibutuhkan suatu
konsep yang baik.
• Total Productive Maintenance (TPM)
merupakan sebuah konsep yang baik
untuk merealisasikan hal tersebut.
Dikarenakan konsep tersebut selain
melibatkan semua personil dalam
perusahaan juga bertujuan untuk merawat
semua fasilitas produksi/ performance
maintenance yang dimiliki perusahaan.
5. Total Productive Maintenance
mempunyai tiga pengertian yang dikaitkan
pada tiga hal penting dari TPM :
a. Total Effectiveness, menunjukkan
bahwa TPM bertujuan untuk efisiensi
ekonomi - efektifitas dari peralatan/mesin
secara keseluruhan- dan mencapai
keuntungan.
b. Total Participation, semua orang ikut
terlibat, bertanggung jawab dan menjaga
semua fasilitas yang ada dalam
pelaksanaan TPM (dari operator sampai
top management).
c. Total Maintenance System,
pelaksanaan perawatan dan peningkatan
efektifitas dari fasiitas dan kesatuan
operasi produksi. Meliputi maintenance
prevention, maintainability improvement,
dan preventive maintenance.
6. Sasaran TPM adalah Zero ABCD, yaitu antara lain :
1. Accident, yang artinya dengan penerapan TPM
yang baik maka diharapkan dapat meminimalisasi
adanya kecelakaan kerja.
2. Breakdown, artinya TPM mempunyai sasaran agar
tidak terjadi adanya kerusakan (breakdown), sebab
dengan adanya breakdown dapat mengganggu
aktivitas proses produksi.
3. Crisis, yaitu TPM bertujuan untuk mengurangi
semua krisis yang terjadi yang jelas-jelas sangat
merugikan perusahaan.
4. Defect, artinya TPM juga mempunyai sasaran untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan segala cacat
produk yang terjadi sehingga produk yang dinikmati
oleh konsumen sangat terjamin kualitasnya.
TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)
7. Performance maintenance terdiri dari 3 bagian :
1. Reliability adalah kemungkinan (probabilitas) dimana
peralatan dapat beroperasi dibawah keadaan normal
dengan baik. Mean Time Between Failure (MTBF)
adalah rata – rata waktu suatu mesin dapat dioperasikan
sebelum terjadinya kerusakan. MTBF ini dirumuskan
sebagai hasil bagi dari total waktu pengoperasian mesin
dibagi dengan jumlah/frekuensi kegagalan pengoperasian
mesin karena breakdown. Hasil perhitungannya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Total Operation Time
MTBF = ---------------------------------
Frekuensi Breakdown
8. 2. Maintainability adalah suatu usaha dan biaya untuk
melakukan perawatan (pemeliharaan). Suatu pengukuran
dari maintainability adalah Mean Time To Repair
(MTTR), tingginya MTTR mengindikasikan rendahnya
maintainability. Dimana MTTR merupakan indikator
kemampuan (skill) dari operator maintenance mesin
dalam menangani atau mengatasi setiap masalah
kerusakan.
Breakdown Time
MTTR = ----------------------------
Frequensi Breakdown
Dimana Breakdown Time adalah termasuk waktu
menunggu untuk repair, waktu yang terbuang untuk
melakukan repair, waktu yang terbuang untuk melakukan
pengetesan dan mendapatkan peralatan yang siap untuk
mulai beroperasi.
9. 3. Availability adalah proporsi dari waktu
peralatan/mesin yang sebenarnya tersedia untuk
melakukan suatu pekerjaan dengan waktu yang
ditargetkan seharusnya tersedia untuk melakukan
suatu pekerjaan. Atau dengan definisi lain bahwa
availability adalah ratio untuk melihat line stop
ditinjau dari aspek breakdown saja. Satu pengukuran
dari availability (A) adalah :
Total Operational Time
A = ------------------------------ x 100 %
Loading Time
10. Klasifikasi maintenance dibagi
menjadi 3 bagian:
1.Corrective maintenance (repair)
Meliputi semua kegiatan untuk memperbaiki(repair) sebuah
kerusakan pada mesin
2. Preventive maintenance (PM)
Semua pekerjaan perawatan yang terencana untuk
mencegah kerusakan mesin sebelum terjadi
breakdown / interupsi di produksi
3. Improvement maintenance
(workshop)
Modifikasi mesin sehingga kondisinya meningkat.
Improvement maintenance meliputi pekerjaan yang hanya
dilakukan sekali. Tujuan dari improvement maintenance
adalah untuk menghilangkan kemungkinan penyebab rusak,
sehingga kerusakan tersebut tidak terulang lagi.
11. Corrective
Maintenance
Tidak Terencana Terencana
• Breakdown (mesin tdk dapat
digunakan / downtime)
• Perbaikan darurat
• Mendesak
• Kemungkinan parts tidak
tersedia
• Tidak dapat dikendalikan
• Biaya tinggi (lembur, urgent
• request parts, dll)
• Anda dikendalikan oleh mesin
• Terencana
• Dipersiapkan dengan baik
• Parts sudah dipersiapkan
• Dapat dikendalikan
• Biaya rendah
• Anda mengendalikan mesin
12. Bagaimana caranya supaya repair tak
terencana menjadi terencana?
Salah satu tujuan pekerjaan maintenance
adalah untuk menjadikannya terencana
Dengan begitu akan menurunkan downtime
mesin dan menurunkan biaya langsung
maintenance serta keuntungan lainnya.
Beban kerja divisi repair akan turun secara
instan dan kualitas pekerjaan meningkat
Gunakan Condition Based Monitoring dan
Fixed Time Maintenance
14. Fixed Time Maintenance (1)
Dengan maintenance terjadwal, terjadi evolusi
pekerjaan dari Reaktif ke Proaktif. Termasuk
staff maintenance terlatih membantu untuk
mengajari operator untuk
merawat/menggunakan mesin dengan baik.
Tujuan:
– Menjaga tingkat ketersediaan mesin
– Optimum maintenance cost
– Mengurangi inventori spareparts
– Menjaga kapasitas optimum mesin
15. Fixed Time Maintenance (2)
Steps :
•Evaluasi mesin dan pencatatan kondisi saat ini
•Perbaiki kerusakan/kekurangan mesin
•Bangun sistem manajemen informasi kondisi mesin
•Persiapkan rencana kerja rutin, tentukan mesin, parts,
dan pelaksana
•Bangun kemampuan untuk prediksi gejala awal
•kerusakan mesin (abnormal sound, vibration, trip,
temperatur motor, dll)
•Evaluasi maintenance terjadwal
17. Preventive Maintenance
Langkah kerja Preventive Maintenance:
Rencana kerja harian, mingguan, dan
bulanan, meliputi: pelumasan,
pembersihan, penggantian parts, dll
Rencana kebutuhan consumable goods
(misal: grease) dan parts pengganti
(misal:bearing)
18. Secara umum, fungsi dasar yang wajib dimiliki
oleh Maintenance Management System adalah:
1.Preventive maintenance
2.Pendataan kondisi mesin dan catatan kerusakan
(historical record)
3.Inventory and spare parts control system,
Purchasing system
4.Penyimpanan dokumen/arsip
5.Perencanaan untuk perawatan dan perintah kerja
rutin
6.Analisis teknis/ekonomis untuk riwayat pabrik,
7.maintenance dan ketersediaan mesin