Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi aspek krusial bagi sebuah negarq. Semakin banyak SDM yang unggul, maka proses akselerasi pembangunan di segala sektor makin optimal.
Pun dengan Indonesia. Memasuki usianya yang ke-75, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing. Tantangan tentu tak mudah. Perlu kolaborasi dan sinergi semua pihak buat merealisasikannya.
Di edisi Agustus 2020, Majalah BrafoPMK mengulas secara komprehensif ihwal grand design pembangunan SDM Indonesia. Cakupan bahasan seputar 'Siklus Pembangunan Manusia' yang notabene core program Kemenko PMK, peran pendidikan tinggi, hingga pendidikan Vokasi.
Selain itu, pada edisi kali ini BrafoPMK juga mengulas sosok inspiratif bernama Raeni. Namanya menjadi buah bibir lantaran Raeni, yang ketika wisuda diantar Becak bapaknya, berhasil meraih doktor dari salah satu kampus mentereng di Inggris.
Selain Raeni, ada banyak informasi segar dan informatif seputar keberhasilan desa-desa membangun daerahnya. Kemudian inovasi vaksin, hingga sekelumit peristiwa unik menjelang proklamasi.
REVOLUSI MENTAL SYARAT MUTLAK INDONESIA MAJU
Desember 2016, Presiden Jokowi mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Inpres ini bertujuan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong .
Praktek revolusi mental bertujuan untuk mengubah pola pikir menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan. Itu sebabnya, GNRM menjadi syarat mutlak untuk Indonesia Maju.
Seperti kita ketahui bersama, dalam GNRM terdapat lima gerakan, yaitu Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu. GNRM semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi problem pandemi Covid-19.
Kampanye patuh terhadap protokol kesehatan yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak (3M) merupakan wujud nyata Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib dalam GNRM. Revolusi Mental masih terus berjalan, Revolusi Mental belum selesai. Patuh terhadap anjuran pemerintah untuk ikut vaksinasi juga sebagai ikhtiar bangsa
dalam mengentaskan Covid-19. Tak cukup sampai disitu, saat ini Indonesia membutuhkan
Revolusi Mental untuk menghadapi tantangan globalisasi budaya, informasi tidak terkendali atau hoaks, tergerusnya nilai-nilai luhur, ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Revolusi mental diperlukan untuk mengembalikan karakteristik orisinal bangsa, yaitu santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong royong. Program perubahan perilaku juga sebagai momentum untuk meraih kemajuan bangsa. Untuk itu, Redaksi Brafo PMK mempersembahkan edisi khusus
“REVOLUSI MENTAL”.
Kekerasan Seksual Terhadap Anak
Kasus kekerasan seksual terhadap anak, masih menjadi sebuah fenomena layaknya gunung es. Kondisi ini semakin parah, dengan stigma sosial bahwa kekerasan seksual merupakan sebuah aib, sehingga para korban enggan melapor kepada orang tua dan pihak yang berwajib.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mencatat, kekerasan seksual pada anak dan perempuan mencapai angka tertinggi pada tahun 2020 yakni sekitar 7.191 kasus
Sedangkan di tahun 2021, dihimpun dari sistem informasi daring perlindungan perempuan dan anak hingga 3 Juni, terdapat 1.902 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
Tentunya, kondisi ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah. Orang tua harus bisa lebih peka, dalam mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual. Upaya-upaya pencegahan juga harus dilakukan semua pihak, mulai dari orang tua, jajaran sekolah, hingga masyarakat luas. Salah satunya dengan memperkuat wawasan mengenai sex edukasi serta pentingnya setiap anak untuk menjaga diri dari pergaulan bebas.
Selain itu, kekerasan seksual terhadap anak akan berdampak panjang. Terutama berdampak pada masalah kesehatan di kemudian hari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga mereka dewasa.
Bila tidak ditangani serius, kekerasan seksual terhadap anak dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. Penanganan dan penyembuhan trauma psikis akibat kekerasan seksual haruslah mendapat perhatian besar dari semua pihak yang terkait, mulai dari keluarga, masyarakat, maupun otoritas negara.
Pada momentum Hari Anak Nasional yang diperingati tanggal 23 Juli 2021, kita semua berharap agar kasus kekerasan pada anak bisa ditekan, bahkan hilang dari bumi nusantara. Anak-anak Indonesia harus bisa bermain, belajar, dan berkehidupan dengan tenang dan gembira.
Di edisi Juli 2021, Majalah BRAFOPMK akan membahas lebih dalam mengenai kasus kekerasan pada anak, beserta upaya-upaya yang harus dilakukan. Selamat membaca.(*)
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi aspek krusial bagi sebuah negarq. Semakin banyak SDM yang unggul, maka proses akselerasi pembangunan di segala sektor makin optimal.
Pun dengan Indonesia. Memasuki usianya yang ke-75, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM yang unggul dan berdaya saing. Tantangan tentu tak mudah. Perlu kolaborasi dan sinergi semua pihak buat merealisasikannya.
Di edisi Agustus 2020, Majalah BrafoPMK mengulas secara komprehensif ihwal grand design pembangunan SDM Indonesia. Cakupan bahasan seputar 'Siklus Pembangunan Manusia' yang notabene core program Kemenko PMK, peran pendidikan tinggi, hingga pendidikan Vokasi.
Selain itu, pada edisi kali ini BrafoPMK juga mengulas sosok inspiratif bernama Raeni. Namanya menjadi buah bibir lantaran Raeni, yang ketika wisuda diantar Becak bapaknya, berhasil meraih doktor dari salah satu kampus mentereng di Inggris.
Selain Raeni, ada banyak informasi segar dan informatif seputar keberhasilan desa-desa membangun daerahnya. Kemudian inovasi vaksin, hingga sekelumit peristiwa unik menjelang proklamasi.
REVOLUSI MENTAL SYARAT MUTLAK INDONESIA MAJU
Desember 2016, Presiden Jokowi mengeluarkan Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Inpres ini bertujuan untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong .
Praktek revolusi mental bertujuan untuk mengubah pola pikir menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong. Membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran, sikap, dan perilaku agar berorientasi pada kemajuan. Itu sebabnya, GNRM menjadi syarat mutlak untuk Indonesia Maju.
Seperti kita ketahui bersama, dalam GNRM terdapat lima gerakan, yaitu Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu. GNRM semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi problem pandemi Covid-19.
Kampanye patuh terhadap protokol kesehatan yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak (3M) merupakan wujud nyata Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib dalam GNRM. Revolusi Mental masih terus berjalan, Revolusi Mental belum selesai. Patuh terhadap anjuran pemerintah untuk ikut vaksinasi juga sebagai ikhtiar bangsa
dalam mengentaskan Covid-19. Tak cukup sampai disitu, saat ini Indonesia membutuhkan
Revolusi Mental untuk menghadapi tantangan globalisasi budaya, informasi tidak terkendali atau hoaks, tergerusnya nilai-nilai luhur, ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Revolusi mental diperlukan untuk mengembalikan karakteristik orisinal bangsa, yaitu santun, berbudi pekerti, ramah, dan bergotong royong. Program perubahan perilaku juga sebagai momentum untuk meraih kemajuan bangsa. Untuk itu, Redaksi Brafo PMK mempersembahkan edisi khusus
“REVOLUSI MENTAL”.
Kekerasan Seksual Terhadap Anak
Kasus kekerasan seksual terhadap anak, masih menjadi sebuah fenomena layaknya gunung es. Kondisi ini semakin parah, dengan stigma sosial bahwa kekerasan seksual merupakan sebuah aib, sehingga para korban enggan melapor kepada orang tua dan pihak yang berwajib.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mencatat, kekerasan seksual pada anak dan perempuan mencapai angka tertinggi pada tahun 2020 yakni sekitar 7.191 kasus
Sedangkan di tahun 2021, dihimpun dari sistem informasi daring perlindungan perempuan dan anak hingga 3 Juni, terdapat 1.902 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
Tentunya, kondisi ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah. Orang tua harus bisa lebih peka, dalam mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual. Upaya-upaya pencegahan juga harus dilakukan semua pihak, mulai dari orang tua, jajaran sekolah, hingga masyarakat luas. Salah satunya dengan memperkuat wawasan mengenai sex edukasi serta pentingnya setiap anak untuk menjaga diri dari pergaulan bebas.
Selain itu, kekerasan seksual terhadap anak akan berdampak panjang. Terutama berdampak pada masalah kesehatan di kemudian hari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga mereka dewasa.
Bila tidak ditangani serius, kekerasan seksual terhadap anak dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. Penanganan dan penyembuhan trauma psikis akibat kekerasan seksual haruslah mendapat perhatian besar dari semua pihak yang terkait, mulai dari keluarga, masyarakat, maupun otoritas negara.
Pada momentum Hari Anak Nasional yang diperingati tanggal 23 Juli 2021, kita semua berharap agar kasus kekerasan pada anak bisa ditekan, bahkan hilang dari bumi nusantara. Anak-anak Indonesia harus bisa bermain, belajar, dan berkehidupan dengan tenang dan gembira.
Di edisi Juli 2021, Majalah BRAFOPMK akan membahas lebih dalam mengenai kasus kekerasan pada anak, beserta upaya-upaya yang harus dilakukan. Selamat membaca.(*)
Plus Minus Sekolah Daring
BRAFO PMK -Pembelajaran jarak jauh (PPJ) yang populer dengan istilah sekolah daring (dalam jaringan atau online) menjadi pilihan yang ditempuh dalam proses pendidikan di tengah masa pandemi covid-19.
Di awal tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatur penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Pemda diizinkan untuk membuka kembali sekolah-sekolah dengan penerapan protokol kesehatan dan persyaratan lainnya. Tidak lupa juga asalkan komite sekolah dan juga orang tua murid setuju.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut, sebanyak 32.400 sekolah atau 15 persen dari seluruh sekolah yang ada di Indonesia sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di awal tahun 2021.
Sedangkan 186.552 sekolah lainnya masih belajar dari daring rumah. Meskipun Mendikbud sudah memberikan otoritas kepada Pemda untuk melakukan pembelajaran tatap muka, tingkat kemauan daerah masih rendah, apalagi di daerah yang cukup besar tingkat penularannya. Sehingga, mau tak mau, sekolah daring tetap dilanjutkan.
Hampir satu tahun berjalan, mekanisme serta praktik sekolah daring masih menemui sejumlah persoalan, sehingga muncul beberapa pro kontra. Dari segi manfaat, dilakukannya sekolah daring telah menjejakkan proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi.
Namun di sisi lain, hal itu juga menimbulkan beberapa permasalahan.
Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, sekolah daring cukup sulit untuk dilakukan.
Selain itu, proses belajar mengajar yang membutuhkan praktik secara langsung juga mengalami kendala.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bahkan meminta agar pengelola instansi pendidikan lebih berani dalam melakukan berbagai terobosan. Di samping menerapkan protokol kesehatan, juga memastikan proses pendidikan berjalan dengan lancar.
Apalagi, kata Muhadjir, sekolah daring masih belum optimal. Terutama menyangkut pendidikan karakter anak yang dianggap banyak sekali kehilangan peluang. Sebab, fasilitas sekolah masih belum merata dan memadai di seluruh Indonesia.
Untuk itu, di edisi Febuari 2021 ini, majalah BRAFO PMK akan mengulas soal kebijakan, mekanisme, hingga kelebihan dan kekurangan sistem pembelajaran daring. Ke depan, diharapkan bisa menjadi evaluasi bagi semua pihak untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih baik di tengah masa pandemi covid-19 maupun di masa yang akan datang. Selamat membaca. (*)
Tema “Jawara Pendidikan” pada edisi kali ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyombongkan diri atas prestasi cemerlang dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang berkarya dan studi di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) namun lebih merupakan ungkapan ekspresi lahiriah atas semangat Peduli, Komit, Antusias (PeKA) yang dihidupi oleh segenap warga kampus UKWMS. Tantangan untuk menyemai generasi emas Indonesia di tahun 2045 harus didukung oleh setiap komponen bangsa ini, termasuk UKWMS yang senantiasa berupaya memberikan kontribusi terbaiknya bagi nusa dan bangsa Indonesia.
Selain prestasi warga kampus UKWMS di lingkup Kopertis Wilayah VII dan nasional, edisi kali ini juga menampilkan berbagai prestasi wisudawan terbaik yang mempersembahkan karya inovatif dan kreatif mereka selama studi di UKWMS. Melalui karya tersebut, tampak nyata keunikan dan lokalitas cita rasa Indonesia yang ingin diangkat ke permukaan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, tidak hanya di kancah nasional namun dapat merambah dunia internasional.
Perempuan dan anak sangat rentan mengalami kekerasan baik fisik dan psikis. Untuk mencegahnya dibutuhkan upaya yang terus menerus dan berdampingan antara orang tua, masyarakat dan pemerintah.
MEDIUM Edisi IV akan mengupas tentang parenting education yang diterapkan lembaga PAUD dalam menggalang partisipasi orangtua untuk mewujudkan pendidikan yang ramah anak, upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kekerasan di sekolah, dan informasi lainnya.
GNRM JALAN NYATA BANGUN KARAKTER BANGSA
Penyakit mental, paling berbahaya yang diwariskan semasa
zaman Penjajahan (1600-1945) adalah watak inlander. Mental Inlander, ditandai dengan tidak dimilikinya rasa percaya diri
sebagai sebuah bangsa, memandang bangsa lain jauh lebih
hebat dan maju. Tidak mampu, membaca potensi bangsa
yang begitu besar.
Meskipun, bangsa ini sudah mendeklarasikan kemerdekaan sejak 17 Agustus 1945, namun penyakit inlander tidak serta merta hilang dari Bumi Pertiwi. Baru-baru ini, Presiden Jokowi menyoroti 'Mental Inlander' yang masih bercokol di masyarakat. Orang nomor satu di republik ini tidak ingin mental inferior, mental inlander alias mental terjajah, mendarang daging dalam mentalitas bangsa Indonesia.
Resep menghapuskan mental inlander sejatinya telah disampaikan Presiden Jokowi yakni mengubah cara pikir, tindak dan sikap melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dimotori Kementerian Koordinator Pembangun an Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). GNRM, Pancasila menjadi landasan pembangunan SDM unggul Indonesia.
GNRM, menjadi hal wajib untuk terus dilakukan agar loncatan kualitas SDM hingga daya saing bangsa bisa diraih melalui
etos kerja, gotong royong, serta integritas yang selalu diterapkan dalam GNRM.
Oleh karenanya, diperlukan kesadaran seluruh pihak bahwa
Indonesia merupakan bangsa yang besar. Mental percaya diri,
dibuktikan dengan menerapkan etos kerja yang tinggi serta
berintegritas. Begitu juga dengan Redaksi Brafo PMK, kami
memiliki tanggung jawab besar memberikan edukasi kepada
pembaca, sebagai salah satu fungsi media (to educate).
Bahwa untuk menuju bangsa yang besar dan maju, harus
mengetahui potensi diri sendiri, percaya diri, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. GNRM, menjadi jalan nyata untuk
membangun karakter bangsa. (*)
Kesadaran dan kedisiplinan menjadi kunci keberhasilan penanganan Covid-19. Ya, hanya dengan itu, tingginya angka orang yang positif bisa ditekan. Sekilas mudah, tapi implementasi di lapangannya begitu sulit.
Beberapa bulan pasca Adaptasi Kebiasaan Baru, kekhawatiran muncul. Masyarakat mulai lupa dengan protokol kesehatan. Presiden Joko Widodo dan jajaran kementeriannya, tak henti-hentinya mengkampanyekan pentingnya penguatan protokol kesehatan. Pun demikian yang dilakukan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Protokol Kesehatan adalah harga mati dan tak bisa ditawar-tawar lagi.
Di Edisi September 2020 ini, Majalah BRAFOPMK mengulas bagaimana pemerintah merancang gerakan nasional menggunakan masker menjadi sebuah budaya bagi masyarakat melalui penyelarasan dengan kearifan lokal.
Selain itu, pada edisi kali ini BRAFOPMK juga mengulas sosok guru inspiratif bernama Naharudin. Seorang guru di Desa Teratak, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang gigih mengantarkan pendidikan hingga ke rumah-rumah muridnya, ditengah keterbatasan kondisi pandemi ini.
NUSANTARA KITA
"Apakah RUU tentang ibu kota negara ini, semua anggota menyetujui," tanya Pimpinan Sidang Puan Maharani di Gedung DPR, Selasa (18/1/2022). "Setuju," jawab anggota yang hadir.
Demikian kutipan pamungkas para wakil rakyat selepas menggelar sidang paripurna terkait Ibu Kota Negara (IKN). Selepas beleid rampung, RUU ini bakal menjadi panduan yang komprensif dari segi regulasi, dalam pembangunan segala aspek di IKN.
IKN sejatinya sudah dicetuskan Presiden Jokowi ketika 2019 silam. Persisnya pada sidang tahunan DPR/MPR. Jokowi menyampaikan pusat pemerintahan akan hijrah ke Kalimantan Timur dengan segenap alasan yang dirasa olehnya mendesak.
Setelah itu pemerintah mulai menyusun RUU IKN. Periodenya cukup panjang. Selain karena pembahasannya yang sangat kompleks, pada 2020 Indonesia dihadapkan pada pandemi covid-19. Sehingga seluruh perhatian tak bisa dialihkan dari Covid-19.
Kini perpindahan Ibu Kota bukan lagi menjadi mimpi, melainkan menjadi sebuah realitas yang nyata. Setelah disahkannnya RUU, pemerintah akan secara bertahap membangun Ibu Kota baru di Kalimantan Utara hingga 2024 mendatang.
Banyaknya disinformasi atau bahkan hoax yang bertebaran terlebih di Media Sosial (Medsos) terkait IKN, kami Redaksi BRAFO PMK merasa memiliki kewajiban untuk memberikan ‘pencerahan’ terhadap pembaca BRAFO PMK.
Oiya, satu lagi, perkenalkan, Nusantara. Nama baru Ibu Kota Republik Indonesia yang secara resmi ditunjuk Presiden Jokowi. Dengan menyebut nama Tuhan YME, kami persembahkan Majalah BRAFO PMK kali ini dengan tema “MENYAMBUT NUSANTARA”.
Acungan jempol pantas dialamatkan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Menteri Muhadjir terus bergerilya ke daerah-daerah di pelosok negeri, untuk memantau penanganan Covid-19 sekaligus penyaluran bantuan pemerintah.
Di sisi lain, tak sedikit masyarakat yang ‘terlena’ dalam arti mulai lupa dengan penerapan protokol kesehatan: mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Alasannya beragam, mulai dari jenuh, risih, hingga menganggap Covid-19 sudah hilang. Kondisi ini tentu tak boleh terjadi. Semua harus sadar bahwa menjaga protokol kesehatan merupakan tanggung jawab bersama.
Itu yang kemudian menjadi salah satu tema sentral Majalah BrafoPMK edisi November 2020. Bulan November yang notabene ’Hari Pahlawan’, menjadi momentum bagi kita semua untuk menjadi ‘Pahlawan di Tengah Pandemi’. Menggelorakan semangat untuk berjuang dalam memberantas Covid-19.
Satu cerita menarik diulas pada rubrik ‘Revolusi Mental’. Sosok Musriah bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Di tengah pandemi, Musriah bersama sejumlah warga setempat melayani masyarakat lewat progrm E-Warong.
Selamat menikmati.
Buku Panduan Terminologi Perlindungan Anak dari EksploitasiECPAT Indonesia
Istilah dan bentuk eksploitasi seksual dan/atau eksploitasi ekonomi terhadap anak terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Buku panduan ini mengadaptasi terminologi Eksploitasi di tingkat global yaitu “Terminology Guidelines for The Protection of Children From Sexual Exploitation and Sexual Abuse” yang diterbitkan oleh ECPAT International dan disesuaikan dengan peraturan perundangan Indonesia dan pengalaman pelaku perlindungan anak, yang disesuaikan dengan peraturan perundangan Indonesia dan pengalaman pelaku perlindungan anak, diharapkan dapat menambah referensi/rujukan untuk memahami dinamika eksploitasi yang terjadi terhadap anak.
Semoga panduan ini berkontribusi signifikan dalam upaya penegakan hukum dan pengembangan kebijakan perlindungan anak untuk memastikan Anak Indonesia terbebas dari segala bentuk eksploitasi.
BRAFOPMK - Pemerintah terus berikhtiar dalam mengentaskan Covid-19 di Bumi Pertiwi. Salah satu program pemerintah yang paling dirasa sangat efisien dalam menghalau penyebaran virus mematikan tersebut dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM pertama kali diterapkan di tujuh provinsi di Jawa-Bali pada 11-25 Januari lalu. Kemudian dilanjutkan PPKM babak kedua yang berlangsung 26 Januari-8 Februari.
Dirasa cukup manjur, selanjutnya pemerintah mengganti kebijakan dengan nama baru, yakni PPKM Mikro yang berlaku 9-22 Februari. Pemerintah lantas kembali menerapkan kebijakan tersebut diperkuat dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2021. PPKM terus berjalan, pemerintah juga berupaya keras untuk melakukan Vaksinasi Covid-19 secara berkala. Hingga kini, kedua program tersebut (PPKM dan Vaksinasi) berjalan beriringan, hasilnya cukup mujarab.
Terbukti, dari statistik yang ada, angka kasus Covid-19 terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini menjadi bukti kerja keras pemerintah dalam melindungi keselamatan masyarakat, berharap Covid-19 bisa benar-benar tertangani hingga tuntas. Sebab itu, Brafo PMK edisi Maret 2021 ini menyoroti program PPKM dan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
Tahun 2020 menjadi tahun yang paling kelam untuk umat manusia, tak hanya di Tanah Air namun juga dunia. Badai Covid-19 menerjang hampir seluruh negara. Adaptasi kebiasaan baru diterapkan, sektor sosial ekonomi merupakan hal yang paling terpukul akibat Pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir.
Berbagai cara dilakukan pemerintah dalam menanggulangi ‘bencana’ dahsyat ini. Dan mengawali 2021, Presiden Republik Indoneisa Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh kementerian untuk saling bahu membahu hadir di tengah masyarakat yang sedang kesulitan sembari berikhtiar untuk mengentaskan Covid-19. Jokowi juga secara langsung menggelontorkan Bantuan Sosial 2021 untuk membangkitkan perekonomian rakyat yang ‘babak belur’ karena Covid-19.
Tak hanya itu, pemerintah juga fokus pada suksesi vaksinasi secara massal. Meski vaksin telah ditemukan, butuh waktu yang tak sebentar untuk memerangi Covid-19, namun bukan menjadi alasan untuk berdiam diri. Itu sebabnya, BRAFO PMK Kali ini mengangkat tema ‘Optimisme Menyongsong 2021’. (*)
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
Para peramal masa depan (futurist) mengatakan bahwa abad 21 disebut abad pengetahuan, karena pengetahuan telah menjadi landasan utama segala aspek kehidupan (Trilling dan Hood, 1999).
Perubahan-perubahan yang terjadi selain karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, juga diakibatkan oleh pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan, psikologi, dan transformasi nilai-nilai budaya.
Era pengetahuan menyebabkan terjadinya perubahan cara pandang manusia terhadap manusia, cara pandang manusia terhadap masalah-masalah sosial dan alam, cara pandang manusia terhadap dunia pendidikan atau perubahan peran orang tua/guru/dosen dalam dunia pendidikan, serta perubahan pola hubungan antar mereka.
Era pengetahuan telah menimbulkan perubahan yang signifikan pada tatanan lapangan kerja maupun dunia pendidikan. Era pengetahuan telah memaksa kita untuk menyesuaikan sejumlah aturan main, cara kerja, perilaku dan bahkan telah menjungkirbalikkan paradigma yang dianggap benar pada zaman sebelumnya.
Hal yang paling sesat terjadi apabila saat kini kita masih menggunakan cara lama di era yang sudah berubah. Perusahaan-perusahaan bisnis yang tercatat sebagai perusahaan kelas dunia ternyata separuhnya telah lenyap dalam tempo 10 tahun, karena mereka tidak mampu mengikuti tuntutan perubahan zaman.
Era pengetahuan telah melahirkan tatanan kehidupan baru, yang memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan era manual atau era mesin industri. Pengetahuan telah menjadi modal virtual (human capital) yang sangat menentukan perkembangan serta sekaligus kemajuan peradaban di jaman ini.
Dampak yang ditimbulkan dari perubahan tersebut sangat luar biasa, antara lain diperlihatkan melalui sejumlah fenomena seperti :
Mengalirnya beragam sumber daya fisik maupun non-fisik (data, informasi, dan pengetahuan) dari satu tempat ke tempat lainnya secara bebas dan terbuka. Ini telah merubah total lingkup dunia bisnis dan dunia usaha yang selama ini terlihat mapan.
Meningkatnya kolaborasi dan kerjasama antar negara dalam proses penciptaan produk dan/atau jasa yang berdaya saing tinggi secara langsung maupun tidak langsung telah menggeser kekuatan ekonomi dunia dari "barat" menuju "timur" dari "utara" ke "selatan"
Menguatnya tekanan negara-negara maju terhadap negara berkembang untuk secara total segera menerapkan agenda globalisasi yang memaksa setiap negara untuk menyerahkan nasibnya pada mekanisme ekonomi pasar bebas dan terbuka yang belum tentu mendatangkan keuntungan bagi seluruh pihak yang terlibat.
Plus Minus Sekolah Daring
BRAFO PMK -Pembelajaran jarak jauh (PPJ) yang populer dengan istilah sekolah daring (dalam jaringan atau online) menjadi pilihan yang ditempuh dalam proses pendidikan di tengah masa pandemi covid-19.
Di awal tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahkan kewenangan kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatur penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Pemda diizinkan untuk membuka kembali sekolah-sekolah dengan penerapan protokol kesehatan dan persyaratan lainnya. Tidak lupa juga asalkan komite sekolah dan juga orang tua murid setuju.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut, sebanyak 32.400 sekolah atau 15 persen dari seluruh sekolah yang ada di Indonesia sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di awal tahun 2021.
Sedangkan 186.552 sekolah lainnya masih belajar dari daring rumah. Meskipun Mendikbud sudah memberikan otoritas kepada Pemda untuk melakukan pembelajaran tatap muka, tingkat kemauan daerah masih rendah, apalagi di daerah yang cukup besar tingkat penularannya. Sehingga, mau tak mau, sekolah daring tetap dilanjutkan.
Hampir satu tahun berjalan, mekanisme serta praktik sekolah daring masih menemui sejumlah persoalan, sehingga muncul beberapa pro kontra. Dari segi manfaat, dilakukannya sekolah daring telah menjejakkan proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi.
Namun di sisi lain, hal itu juga menimbulkan beberapa permasalahan.
Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan gawai karena rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, sekolah daring cukup sulit untuk dilakukan.
Selain itu, proses belajar mengajar yang membutuhkan praktik secara langsung juga mengalami kendala.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bahkan meminta agar pengelola instansi pendidikan lebih berani dalam melakukan berbagai terobosan. Di samping menerapkan protokol kesehatan, juga memastikan proses pendidikan berjalan dengan lancar.
Apalagi, kata Muhadjir, sekolah daring masih belum optimal. Terutama menyangkut pendidikan karakter anak yang dianggap banyak sekali kehilangan peluang. Sebab, fasilitas sekolah masih belum merata dan memadai di seluruh Indonesia.
Untuk itu, di edisi Febuari 2021 ini, majalah BRAFO PMK akan mengulas soal kebijakan, mekanisme, hingga kelebihan dan kekurangan sistem pembelajaran daring. Ke depan, diharapkan bisa menjadi evaluasi bagi semua pihak untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih baik di tengah masa pandemi covid-19 maupun di masa yang akan datang. Selamat membaca. (*)
Tema “Jawara Pendidikan” pada edisi kali ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyombongkan diri atas prestasi cemerlang dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang berkarya dan studi di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) namun lebih merupakan ungkapan ekspresi lahiriah atas semangat Peduli, Komit, Antusias (PeKA) yang dihidupi oleh segenap warga kampus UKWMS. Tantangan untuk menyemai generasi emas Indonesia di tahun 2045 harus didukung oleh setiap komponen bangsa ini, termasuk UKWMS yang senantiasa berupaya memberikan kontribusi terbaiknya bagi nusa dan bangsa Indonesia.
Selain prestasi warga kampus UKWMS di lingkup Kopertis Wilayah VII dan nasional, edisi kali ini juga menampilkan berbagai prestasi wisudawan terbaik yang mempersembahkan karya inovatif dan kreatif mereka selama studi di UKWMS. Melalui karya tersebut, tampak nyata keunikan dan lokalitas cita rasa Indonesia yang ingin diangkat ke permukaan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, tidak hanya di kancah nasional namun dapat merambah dunia internasional.
Perempuan dan anak sangat rentan mengalami kekerasan baik fisik dan psikis. Untuk mencegahnya dibutuhkan upaya yang terus menerus dan berdampingan antara orang tua, masyarakat dan pemerintah.
MEDIUM Edisi IV akan mengupas tentang parenting education yang diterapkan lembaga PAUD dalam menggalang partisipasi orangtua untuk mewujudkan pendidikan yang ramah anak, upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kekerasan di sekolah, dan informasi lainnya.
GNRM JALAN NYATA BANGUN KARAKTER BANGSA
Penyakit mental, paling berbahaya yang diwariskan semasa
zaman Penjajahan (1600-1945) adalah watak inlander. Mental Inlander, ditandai dengan tidak dimilikinya rasa percaya diri
sebagai sebuah bangsa, memandang bangsa lain jauh lebih
hebat dan maju. Tidak mampu, membaca potensi bangsa
yang begitu besar.
Meskipun, bangsa ini sudah mendeklarasikan kemerdekaan sejak 17 Agustus 1945, namun penyakit inlander tidak serta merta hilang dari Bumi Pertiwi. Baru-baru ini, Presiden Jokowi menyoroti 'Mental Inlander' yang masih bercokol di masyarakat. Orang nomor satu di republik ini tidak ingin mental inferior, mental inlander alias mental terjajah, mendarang daging dalam mentalitas bangsa Indonesia.
Resep menghapuskan mental inlander sejatinya telah disampaikan Presiden Jokowi yakni mengubah cara pikir, tindak dan sikap melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dimotori Kementerian Koordinator Pembangun an Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). GNRM, Pancasila menjadi landasan pembangunan SDM unggul Indonesia.
GNRM, menjadi hal wajib untuk terus dilakukan agar loncatan kualitas SDM hingga daya saing bangsa bisa diraih melalui
etos kerja, gotong royong, serta integritas yang selalu diterapkan dalam GNRM.
Oleh karenanya, diperlukan kesadaran seluruh pihak bahwa
Indonesia merupakan bangsa yang besar. Mental percaya diri,
dibuktikan dengan menerapkan etos kerja yang tinggi serta
berintegritas. Begitu juga dengan Redaksi Brafo PMK, kami
memiliki tanggung jawab besar memberikan edukasi kepada
pembaca, sebagai salah satu fungsi media (to educate).
Bahwa untuk menuju bangsa yang besar dan maju, harus
mengetahui potensi diri sendiri, percaya diri, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. GNRM, menjadi jalan nyata untuk
membangun karakter bangsa. (*)
Kesadaran dan kedisiplinan menjadi kunci keberhasilan penanganan Covid-19. Ya, hanya dengan itu, tingginya angka orang yang positif bisa ditekan. Sekilas mudah, tapi implementasi di lapangannya begitu sulit.
Beberapa bulan pasca Adaptasi Kebiasaan Baru, kekhawatiran muncul. Masyarakat mulai lupa dengan protokol kesehatan. Presiden Joko Widodo dan jajaran kementeriannya, tak henti-hentinya mengkampanyekan pentingnya penguatan protokol kesehatan. Pun demikian yang dilakukan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Protokol Kesehatan adalah harga mati dan tak bisa ditawar-tawar lagi.
Di Edisi September 2020 ini, Majalah BRAFOPMK mengulas bagaimana pemerintah merancang gerakan nasional menggunakan masker menjadi sebuah budaya bagi masyarakat melalui penyelarasan dengan kearifan lokal.
Selain itu, pada edisi kali ini BRAFOPMK juga mengulas sosok guru inspiratif bernama Naharudin. Seorang guru di Desa Teratak, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang gigih mengantarkan pendidikan hingga ke rumah-rumah muridnya, ditengah keterbatasan kondisi pandemi ini.
NUSANTARA KITA
"Apakah RUU tentang ibu kota negara ini, semua anggota menyetujui," tanya Pimpinan Sidang Puan Maharani di Gedung DPR, Selasa (18/1/2022). "Setuju," jawab anggota yang hadir.
Demikian kutipan pamungkas para wakil rakyat selepas menggelar sidang paripurna terkait Ibu Kota Negara (IKN). Selepas beleid rampung, RUU ini bakal menjadi panduan yang komprensif dari segi regulasi, dalam pembangunan segala aspek di IKN.
IKN sejatinya sudah dicetuskan Presiden Jokowi ketika 2019 silam. Persisnya pada sidang tahunan DPR/MPR. Jokowi menyampaikan pusat pemerintahan akan hijrah ke Kalimantan Timur dengan segenap alasan yang dirasa olehnya mendesak.
Setelah itu pemerintah mulai menyusun RUU IKN. Periodenya cukup panjang. Selain karena pembahasannya yang sangat kompleks, pada 2020 Indonesia dihadapkan pada pandemi covid-19. Sehingga seluruh perhatian tak bisa dialihkan dari Covid-19.
Kini perpindahan Ibu Kota bukan lagi menjadi mimpi, melainkan menjadi sebuah realitas yang nyata. Setelah disahkannnya RUU, pemerintah akan secara bertahap membangun Ibu Kota baru di Kalimantan Utara hingga 2024 mendatang.
Banyaknya disinformasi atau bahkan hoax yang bertebaran terlebih di Media Sosial (Medsos) terkait IKN, kami Redaksi BRAFO PMK merasa memiliki kewajiban untuk memberikan ‘pencerahan’ terhadap pembaca BRAFO PMK.
Oiya, satu lagi, perkenalkan, Nusantara. Nama baru Ibu Kota Republik Indonesia yang secara resmi ditunjuk Presiden Jokowi. Dengan menyebut nama Tuhan YME, kami persembahkan Majalah BRAFO PMK kali ini dengan tema “MENYAMBUT NUSANTARA”.
Acungan jempol pantas dialamatkan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Menteri Muhadjir terus bergerilya ke daerah-daerah di pelosok negeri, untuk memantau penanganan Covid-19 sekaligus penyaluran bantuan pemerintah.
Di sisi lain, tak sedikit masyarakat yang ‘terlena’ dalam arti mulai lupa dengan penerapan protokol kesehatan: mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Alasannya beragam, mulai dari jenuh, risih, hingga menganggap Covid-19 sudah hilang. Kondisi ini tentu tak boleh terjadi. Semua harus sadar bahwa menjaga protokol kesehatan merupakan tanggung jawab bersama.
Itu yang kemudian menjadi salah satu tema sentral Majalah BrafoPMK edisi November 2020. Bulan November yang notabene ’Hari Pahlawan’, menjadi momentum bagi kita semua untuk menjadi ‘Pahlawan di Tengah Pandemi’. Menggelorakan semangat untuk berjuang dalam memberantas Covid-19.
Satu cerita menarik diulas pada rubrik ‘Revolusi Mental’. Sosok Musriah bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Di tengah pandemi, Musriah bersama sejumlah warga setempat melayani masyarakat lewat progrm E-Warong.
Selamat menikmati.
Buku Panduan Terminologi Perlindungan Anak dari EksploitasiECPAT Indonesia
Istilah dan bentuk eksploitasi seksual dan/atau eksploitasi ekonomi terhadap anak terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Buku panduan ini mengadaptasi terminologi Eksploitasi di tingkat global yaitu “Terminology Guidelines for The Protection of Children From Sexual Exploitation and Sexual Abuse” yang diterbitkan oleh ECPAT International dan disesuaikan dengan peraturan perundangan Indonesia dan pengalaman pelaku perlindungan anak, yang disesuaikan dengan peraturan perundangan Indonesia dan pengalaman pelaku perlindungan anak, diharapkan dapat menambah referensi/rujukan untuk memahami dinamika eksploitasi yang terjadi terhadap anak.
Semoga panduan ini berkontribusi signifikan dalam upaya penegakan hukum dan pengembangan kebijakan perlindungan anak untuk memastikan Anak Indonesia terbebas dari segala bentuk eksploitasi.
BRAFOPMK - Pemerintah terus berikhtiar dalam mengentaskan Covid-19 di Bumi Pertiwi. Salah satu program pemerintah yang paling dirasa sangat efisien dalam menghalau penyebaran virus mematikan tersebut dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM pertama kali diterapkan di tujuh provinsi di Jawa-Bali pada 11-25 Januari lalu. Kemudian dilanjutkan PPKM babak kedua yang berlangsung 26 Januari-8 Februari.
Dirasa cukup manjur, selanjutnya pemerintah mengganti kebijakan dengan nama baru, yakni PPKM Mikro yang berlaku 9-22 Februari. Pemerintah lantas kembali menerapkan kebijakan tersebut diperkuat dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2021. PPKM terus berjalan, pemerintah juga berupaya keras untuk melakukan Vaksinasi Covid-19 secara berkala. Hingga kini, kedua program tersebut (PPKM dan Vaksinasi) berjalan beriringan, hasilnya cukup mujarab.
Terbukti, dari statistik yang ada, angka kasus Covid-19 terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini menjadi bukti kerja keras pemerintah dalam melindungi keselamatan masyarakat, berharap Covid-19 bisa benar-benar tertangani hingga tuntas. Sebab itu, Brafo PMK edisi Maret 2021 ini menyoroti program PPKM dan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.
Tahun 2020 menjadi tahun yang paling kelam untuk umat manusia, tak hanya di Tanah Air namun juga dunia. Badai Covid-19 menerjang hampir seluruh negara. Adaptasi kebiasaan baru diterapkan, sektor sosial ekonomi merupakan hal yang paling terpukul akibat Pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan akan berakhir.
Berbagai cara dilakukan pemerintah dalam menanggulangi ‘bencana’ dahsyat ini. Dan mengawali 2021, Presiden Republik Indoneisa Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh kementerian untuk saling bahu membahu hadir di tengah masyarakat yang sedang kesulitan sembari berikhtiar untuk mengentaskan Covid-19. Jokowi juga secara langsung menggelontorkan Bantuan Sosial 2021 untuk membangkitkan perekonomian rakyat yang ‘babak belur’ karena Covid-19.
Tak hanya itu, pemerintah juga fokus pada suksesi vaksinasi secara massal. Meski vaksin telah ditemukan, butuh waktu yang tak sebentar untuk memerangi Covid-19, namun bukan menjadi alasan untuk berdiam diri. Itu sebabnya, BRAFO PMK Kali ini mengangkat tema ‘Optimisme Menyongsong 2021’. (*)
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
Para peramal masa depan (futurist) mengatakan bahwa abad 21 disebut abad pengetahuan, karena pengetahuan telah menjadi landasan utama segala aspek kehidupan (Trilling dan Hood, 1999).
Perubahan-perubahan yang terjadi selain karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, juga diakibatkan oleh pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan, psikologi, dan transformasi nilai-nilai budaya.
Era pengetahuan menyebabkan terjadinya perubahan cara pandang manusia terhadap manusia, cara pandang manusia terhadap masalah-masalah sosial dan alam, cara pandang manusia terhadap dunia pendidikan atau perubahan peran orang tua/guru/dosen dalam dunia pendidikan, serta perubahan pola hubungan antar mereka.
Era pengetahuan telah menimbulkan perubahan yang signifikan pada tatanan lapangan kerja maupun dunia pendidikan. Era pengetahuan telah memaksa kita untuk menyesuaikan sejumlah aturan main, cara kerja, perilaku dan bahkan telah menjungkirbalikkan paradigma yang dianggap benar pada zaman sebelumnya.
Hal yang paling sesat terjadi apabila saat kini kita masih menggunakan cara lama di era yang sudah berubah. Perusahaan-perusahaan bisnis yang tercatat sebagai perusahaan kelas dunia ternyata separuhnya telah lenyap dalam tempo 10 tahun, karena mereka tidak mampu mengikuti tuntutan perubahan zaman.
Era pengetahuan telah melahirkan tatanan kehidupan baru, yang memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan era manual atau era mesin industri. Pengetahuan telah menjadi modal virtual (human capital) yang sangat menentukan perkembangan serta sekaligus kemajuan peradaban di jaman ini.
Dampak yang ditimbulkan dari perubahan tersebut sangat luar biasa, antara lain diperlihatkan melalui sejumlah fenomena seperti :
Mengalirnya beragam sumber daya fisik maupun non-fisik (data, informasi, dan pengetahuan) dari satu tempat ke tempat lainnya secara bebas dan terbuka. Ini telah merubah total lingkup dunia bisnis dan dunia usaha yang selama ini terlihat mapan.
Meningkatnya kolaborasi dan kerjasama antar negara dalam proses penciptaan produk dan/atau jasa yang berdaya saing tinggi secara langsung maupun tidak langsung telah menggeser kekuatan ekonomi dunia dari "barat" menuju "timur" dari "utara" ke "selatan"
Menguatnya tekanan negara-negara maju terhadap negara berkembang untuk secara total segera menerapkan agenda globalisasi yang memaksa setiap negara untuk menyerahkan nasibnya pada mekanisme ekonomi pasar bebas dan terbuka yang belum tentu mendatangkan keuntungan bagi seluruh pihak yang terlibat.
LAPORAN AKHIR KEGIATAN PROFESI INTEGRAL MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN KELUA...Mohamad Khaidir
Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi
Disusun Oleh :
Koordinator Kecamatan Kinovaro : Mohamad Khaidir
Koordinator Desa : Rachmat Djufri Abdullah, Rama Padji Perdana, Jemmy Christian Sango, Randy Heriyanto, Ivan Prawiranata Manuakali, Krisyohan, Rizal, dan Seluruh Mahasiswa KKN UNTAD Angkatan 66 Tahun 2013 Kecamatan Kinovaro.
*Teristimewa Sahabat Seperjuangan Kami, Almarhumah Titin Fitriana
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
Tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 tertanggal 20 Maret 2024
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
Sejarah dan kajian empiris membuktikan bahwa dinamika geoekonomi dan geopolitik global berpengaruh kuat terhadap kondisi ekonomi dan politik suatu negara. Ketegangan Amerika Serikat dan Tiongkok di Laut Cina Selatan serta perang dagang antara kedua negara, konflik berkelanjutan di Timur Tengah, ketegangan politik Amerika Serikat dan Rusi a, isu climate change, sampai dengan merebaknya Covid-19 di berbagai belahan dunia dan ketidakberimbangan distribusi vaksin, merupakan contoh berbagai dinamika geoekonomi dan geopolitik. Bank Indonesia menyadari bahwa berbagai dinamika tersebut, secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh terhadap perekonomian dan politik di domestik. Untuk itu, pemahaman yang utuh dan mendalam mengenai dinamika geoekonomi dan geopolitik global sangat dibutuhkan, khususnya bagi para pengambil kebijakan publik, termasuk di bank sentral.
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
This extensively revised edition of the authors' successful textbook Governance, Administration and Development updates its framework and analysis in light of the changed context of the twenty-first century. It continues to provide a comprehensive introduction to public policy and management in developing countries and transitional economies while also taking account of changes in the theory and practice of development management since the first edition. The authors emphasize the role of the state within development, paying careful attention to contemporary approaches and to changing attitudes towards the state. This involves examining the nature of the policy process, civil service reform, planning and decentralization, as well as showing the changing nature of the state's involvement in promoting economic development and its engagement with civil society.
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
Ahmad Wahib meninggal dalam usia yang masih muda. Sebuah sepeda motor dengan kecepatan tinggi telah menabraknya dipersimpangan jalan Senen Raya-Kalilio. Peristiwa itu terjadi tanggal 31 Maret malam tahun 1973. Ketika itu Wahib baru saja keluar dari kantor Majalah Tempo, tempat ia bekerja sebagai calon reporter.
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
Man of Contradictions, the first English-language biography of Jokowi, argues that the president embodies the fundamental contradictions of modern Indonesia. He is caught between democracy and authoritarianism, openness and protectionism, Islam and pluralism. Jokowi’s incredible story shows what is possible in Indonesia – and it also shows the limits.
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
Jakarta, 10 Desember 2018
Kronologis suatu proses pertumbuhan Perguruan Tinggi Swasta Universitas Darma Persada yang dalam jangka pendek ternyata bisa dipacu untuk melejit mengangkasa, namun dalam perjalanannya justru dihalang-halangi untuk maju dan mendapat hambatan yang keras dari yayasan sebagai badan penyelenggaranya, sehingga dikhawatirkan akan jatuh tersungkur berkeping-keping.
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
Jakarta, 27 September 2018
Pada hari yang penuh kegembiraan ini, Unsada menggelar Wisuda ke-28 di Balai Sudirman Jl. Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan. Untuk Wisuda kali ini, Unsada meluluskan 598 Wisudawan yang terdiri dari Sastra Jepang S1 sebanyak 164 Wisudawan, Sastra Cina S1 sebanyak 30 Wisudawan, Sastra Inggris S1 sebanyak 57 Wisudawan, Bahasa Jepang D3 sebanyak 14 Wisudawan, Bahasa Inggris D3 sebanyak 8 Wisudawan, Teknik Elektro S1 sebanyak 11 Wisudawan, Teknik Industri S1 sebanyak 15 Wisudawan, Teknik Informatika S1 sebanyak 52 Wisudawan, Sistem Informasi S1 sebanyak 32 Wisudawan, Teknik Mesin S1 sebanyak 35 Wisudawan, Teknik Perkapalan S1 sebanyak 8 Wisudawan, Teknik Sistem Perkapalan S1 sebanyak 4 Wisudawan, Manajemen S1 sebanyak 96 Wisudawan, Akuntansi S1 sebanyak 65 Wisudawan, dan Energi Terbarukan S2 sebanyak 7 Wisudawan.
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
Jakarta, 28 September 2018
Untuk mengingatkan kita semua bahwa status tanah kampus Unsada sampai saat ini masih dimiliki oleh pihak lain, yaitu PT. Danayasa Arthatama Tbk (PTDA). Oleh karena itu, seluruh jajaran kampus Unsada supaya memiliki pemahaman yang sama tentang masalah yang tidak boleh dianggap enteng ini yang kelak di kemudian hari tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan mala petaka.
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
Jakarta, 27 September 2017
Belum genap dua tahun menjabat sebagai Rektor Unsada, pada tanggal 31 Mei 2017 Yayasan Melati Sakura sudah mengeluarkan review/evaluasi kinerja Rektor yang dikenal sebagai Review Tim Tiga. Bahkan sudah disiapkan calon pengganti Rektor, yaitu Sdr. Agus Salim Dasuki.
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
SBY: Saya ikut tertarik untuk bicara soal “cawe-cawenya Pak Jokowi” dalam Pemilihan Presiden Tahun 2024. Nampaknya masyarakat kita terbelah memaknai istilah cawe-cawe.
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
Capacity Building DPRD Provinsi Lampung di Holiday Inn Gajah Mada-Jakarta, 27 Februari 2024
- Apa Itu RPJPD dan RPJMD?
- Apa Itu Pembangunan?
- Visi Indonesia Emas 2045
- 5 Sasaran Visi Indonesia 2025-2045
- 8 Misi Pembangunan
- 17 Arah Pembangunan
- 45 Indikator Utama Pembangunan
- Penyusunan RPJPD 2025-2045
- Evaluasi Penyelarasan RPJPD dengan RPJPN 2025-2045
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Royal Enfield is an Indian motorcycle company with British roots. She produces models of old motorcycles, which were very popular at the time, but, despite this, are in demand now. Motorcycles of this brand are also called "time machines".
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
Pendidikan Nasional dan Penguatan Budaya Bangsa
1. Rabu, 2 Mei 2018
Edisi: 10958 | Thn. XXXXV
“PENDIDIKAN dan pengajaran di
dalam Republik Indonesia harus
berdasarkan kebudayaan dan ke-
masyarakatan bangsa Indonesia,
menuju ke arah kebahagiaan batin
serta keselamatan hidup lahir.”
Sepenggal kalimat dari Ki
Hadjar Dewantara itu rasanya perlu
digaungkan kembali untuk memak-
nai momentum Hari Pendidikan
Nasional yang selalu diperingati
setiap 2 Mei. Ki Hadjar adalah
aktivis pergerakan kemerdekaan
Indonesia, kolumnis, sekaligus
juga Bapak Pendidikan Nasional
yang ditetapkan melalui Kepu-
tusan Presiden RI No. 305 tahun
1959. Melalui kepres tersebut, hari
kelahiran beliau pada 2 Mei 1889
selanjutnya dikukuhkan sebagai
Hari Pendidikan Nasional.
Lantas, apa urgensi dan yang
membuatnya berbeda dari setiap
kali Hari Pendidikan Nasional itu
dirayakan dari tahun ke tahun?
Untuk tahun ini, kiranya kita se-
mua perlu merefleksikan satu kata
kunci dari pernyataan Ki Hadjar di
atas, yakni kebudayaan! Mengutip
defenisi yang diberikan oleh Koent-
jaraningrat, kebudayaan itu berasal
dari bahasa Sansekerta yaitu dari
kata Budhayah yang merupakan
bentuk dari kata budhiyang berarti
akal. Jadi, kebudayaan itu dapat
diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan akal.
Dari defenisi tersebut maka
terlihat sangat jelas adanya korelasi
antara kebudayaan dan pendidikan.
Secara sederhana, tesis yang bisa
dimunculkan adalah ketika pendi-
dikan itu diperkuat maka harusnya
kebudayaan itu akan semakin baik.
Lalu pertanyaan pun muncul kem-
bali, bagaimana dengan pendidikan
-- khususnya pendidikan tinggi di
Indonesia -- di era teknologi digital
seperti sekarang?
Tentunya, tantangan pendi-
dikan yang dihadapi pada masa
sekarang sudah berbeda jauh
dengan era Ki Hadjar Dewantara.
Pada masa lalu, teknologi masih
belum menjadi pegangan hidup
(way of life). Pada masa kini, di
saat dunia global sudah memasuki
era digital, teknologi tak hanya
menjadi way of life namun sudah
menjadi lifestyle. Tantangan pun
menjadi semakin berat karena
perkembangan teknologi digital
dengan kemampuan artificial in-
telligence (AI) -- yang di dalamnya
mengubah data menjadi informasi
-- akan membuat semua orang bisa
secara mudah dan murah untuk
memperoleh kebutuhan informasi.
Inilah yang harusnya disikapi
oleh pelaku pendidikan, khususnya
pendidikan tinggi di Indonesia.
Melangkah tanpa melakukan akse-
lerasi dengan kemajuan teknologi
yang sudah berkembang pesat,
rasanya menjadi sangat naif. Na-
mun sebagaimana dinyatakan oleh
pendiri Microsoft, Bill Gates, tek-
nologi itu sesungguhnya hanyalah
alat. Untuk menjadikan anak-anak
bangsa bisa saling bekerjasama
dan termotivasi, peran paling uta-
manya adalah seorang guru.
Bill Gates mafhum benar
bahwa guru merupakan pondasi
bagi proses mengalirnya perkem-
bangan teknologi dan perubahan
di masa mendatang. Untuk itulah,
kemampuan para guru dan dosen
ini perlu mendapat perhatian besar.
Sayangnya, porsi tenaga penga-
jar di Indonesia masih terbilang
rendah.
Menteri Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Menristek Dikti) Muhammad Nasir
pernah menjelaskan perbandingan
jumlah ideal dosen dengan maha-
siswa di perguruan tinggi swasta
itu adalah satu banding 30 (1:30)
untuk mata kuliah eksakta dan satu
banding 45 (1:45) untuk sosial.
Sementara itu, untuk perguruan
tinggi negeri perbandingan dosen
dengan mahasiswanya adalah
1:20 untuk eksakta dan 1:30 untuk
ilmu sosial.
Parameter lain yang bisa diru-
juk untuk melihat masih minimnya
tenaga pengajar dosen yang masih
rendah di negeri ini adalah para
penyandang gelar doktor (S3).
Di Indonesia, dari setiap satu juta
penduduk hanya terdapat 143 dok-
tor. Sementara, Malaysia memiliki
rasio dari setiap satu juta penduduk
terdapat 509 doktor. Selanjutnya di
India, terdapat 1.410 doktor dalam
setiap satu juta penduduknya.
Inilah tantangan nyata yang
dihadapi oleh dunia pendidikan
tinggi di Indonesia. Selain belum
tercapainya kondisi ideal antara
dosen dan mahasiswa, Indone-
sia menghadapi pula tantangan
perubahan dalam proses penga-
jaran. Ke depannya, perguruan
tinggi harus mulai menerapkan
sistem pengajaranhybrid. Dalam
hal ini, pengelola pendidikan tinggi
di Indonesia sudah seharusnya
memikirkan penerapan teknologi
pembelajaran atau perkuliahan
secara daring yang kini dikenal
sebagai Massive Open Online
Courses (MOOCs).
Untuk mendorong model se-
macam itu, perlu pula dipikirkan
pembentukan lembaga penjamin
mutu terhadap perkuliahan daring.
Lembaga ini dapat dibentuk antar-
perguruan tinggi atau dapat pula
oleh pemerintah, yang bertugas
memberi jaminan pada pasar kerja
mengenai kemampuan lulusan
untuk memenuhi keperluan lapan-
gan kerja. Sertifkasi semacam ini
diperlukan antara lain bila seorang
mahasiswa sebagian besar beban
akademiknya diambil dari berbagai
sumber. Hingga kini, Indonesia
masih terlihat gagap.
Di tengah kegagapan itu,
kita juga dihadapi tantangan ke-
pada para peserta didik kita,
dalam hal ini mahasiswa. Para
mahasiswa tentunya harus bisa
responsif puladalam menjawab
semua perubahan ini secara po-
sitif. Artinya, perubahan tantangan
zaman ini harus bisa dilakukan
secara selaras dengan seluruhs-
takeholder di dunia pendidikan.
Mahasiswa sebagaimana cikal
bakal pemimpin bangsa, sudah
sepatutnya bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi ini untuk mem-
bekali dirinya dengan pengetahuan
tanpa mengabaikan kebudayaan
bangsa yang berlandaskan pada
Pancasila.
Inilah semangat yang harus-
nya dimunculkan kembali di saat
negeri ini merayakan momentum
Hari Pendidikan Nasional. Kita
boleh saja menjadi pintar secara
akal tapi kita tidak boleh melupakan
nilai-nilai agung bangsa ini seba-
gaimana yang sudah terkandung
di dalam Pancasila. Jika bangsa
ini ingin maju seperti Cina, Jepang
dan negara-negara Eropa lain-
nya, maka perkuatlah dengan ilmu
pengetahuan. Tapi jika kita ingin
menjadi bangsa besar di dunia
maka jangan pernah tinggalkan
Pancasila sambil terusmemperkuat
ilmu pengetahuan modern.
Tentunya, Pancasila yang di-
pahami itu tidak digunakan sebagai
alat dagang kampanye politik prak-
tis yang bersifat sloganistik saja.
Tapi, bagaimana mengamalkan
Pancasila yang sesungguhnya ke
dalam dunia pendidikan menjadi
sangat pentinguntuk diejawantah-
kan. Jadi, selamat hari pendidikan!
Saya Pancasila dan saya siap un-
tuk belajar!
Penulis adalah Rektor
Universitas Darma Persada
15FORUM RAKYAT
Tajuk
Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab:
H. Ali Akbar Soleman
RedakturCetakdanOnline:AnugrahTriHapsoro
Aji, Arbi Krishadiyanto, Hermansyah, M. Bachu,
M. Zahroni, Romi Syahril, Zamzam Siregar | Staf
Redaksi: Eka Putra FN, M. Danial Bangu, Safari
Sidakaton, Sammy Edward W | Layout: Sadeli,
Sony, Saefudin | Sekred: Titie Budhi Waty|
Pracetak: Yono | Iklan: Sri Endah | Alamat
Redaksi/Tata Usaha: Jl. Duri Raya, No.64,
RT.006/RW.01, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan
KebonJeruk,JakartaBarat,11510Telepon(021)
5683948, Fax: (021) 29336195 Tarif Iklan:
Display Berwarna Rp 45.000/mmk, Hitam Putih
Rp 35.000,-/mmk. | E-mail:terbit@harianterbit.
com,redaksiharianterbit@gmail.com|Website:
harianterbit.com | Terbit enam kali seminggu |
SIUPP: No.093/SK/MENPENSIUPP/A.7/1986,
tanggal 15 Maret 1986. ISSN. 0215-2975, |
Percetakan:PTAliansiTemprina|Alamat:Jalan
Raya Benda 26C, Tangerang (isi di luar tanggung
jawab percetakan).
Sejak 19 Juli 1972 di Jakarta
Diterbitkan oleh
PT. Astri Cahaya Gemilang
Mengapresiasi
TigaTuntutan
KaumBuruh
PUBLIK mengapresiasi tuntutan yang disampaikan kaum
buruh dalam memperingati Hari Buruh yang populer
dengan sebutan May Day. Terutama tuntutan buruh agar
pemerintah menurunkan harga beras, listrik, dan BBM,
serta membangun kedaulatan pangan dan energi.
Tuntutan kedua, menolak upah murah serta meminta
pemerintah mencabut PP No 78 tahun 2015 tentang Pen-
gupahan. Para buruh juga menyatakan menolak tenaga
kerja buruh kasar asal China dan mencabut Pepres No.
20 tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing. Yang ketiga,
hapus outsourcing dan pilih presiden pro buruh.
Tuntutan menurunkan harga beras, listrik, dan BBM,
serta membangun kedaulatan pangan dan energi, sangat
pas dengan apa yang dirasakan sebagian besar rakyat
saat ini. Mereka merasa harga listrik, BBM dan beras
sangat mahal. Padahal, disisi lain, daya beli mereka
semakin melemah.
Demikian pula tuntuan agar pemerintah membangun
kedaulatan pangan dan energi sangat tepat karena dengan
kedaulatanpangankitatidaklagiperluimporberas,garam,
cabai, tepung terigu, dan lainnya. Dampaknya, tentu saja
mensejahterakan petani dan harga pangan menjadi murah
karena produk lokal lebih murah dibanding produk impor.
Perayaan Hari Buruh masih diwarnai keprihatinan
besar terkait dengan kondisi hubungan industrial yang
belum sepenuhnya kondusif dan masih banyaknya kasus
kekerasan yang mencederai rasa kemanusiaan pada
buruh kita di dalam dan luar negeri.
Aspirasi dan tuntutan yang disampaikan kaum buruh
sebuahkewajaran,patutdiberikanacunganjempol. Maka,
wajibhukumnyabagipemerintahdankalanganpengusaha
untuk memenuhi tuntutan kaum buruh. Dengan demikian
tujuan kira untuk meningkatkan taraf hidup layak bagi
kaum buruh bisa terpenuhi. Dengan demikian mereka
bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
MarikitajadikanHariBuruhsebagaimomentumuntuk
mengakhiri kemelut perburuhan yang menghalangi kita
maju. Tuntutan buruh yang belum banyak beranjak dari
sebelumnya, haruslah segera dipenuhi. Kalangan dunia
usaha jangan lagi memposisikan buruh sebagai musuh
terbesar karena aksi-aksi mereka selama ini. Dunia usaha
harus menganggap buruh sebagai elemen penting dalam
kemajuan perusahaan.
Presiden Joko Widodo sudah mengusung Nawacita.
Lewat Nawacita kalangan buruh berharapan kehidupan
mereka mendatang lebih cerah dan sejahtera. Pasalnya,
dalam Nawacita tersebut, negara akan mewujudkan
kemandirian ekonomi, dengan program aksi yang akan
membangun pemberdayaan buruh.
Dengan Nawacita pula negara berjanji akan hadir
dalam membangun tata kelola pemerintah yang bersih,
sehingga jika terjadi ketidakadilan bagi buruh tentu negara
tak akan absen untuk menghapuskan segala bentuk pe-
nindasan dan ketidakadilan yang diderita buruh.
Harapan kita tingkat kesejahteraan buruh semakin
membaik. Kita berharap kepada pemerintahan Jokowi-JK
melakukan terobosan-terobosan untuk memecahkan
kebuntuan permasalahan perburuhan, seperti soal pen-
gupahan, jaminan kepastian kerja, dan jaminan sosial.
Kita mengharapkan kepada kalangan pengusaha
untuk menjadikan buruh sebagai partner.
Jangan pandang tenaga kerja dalam arti fisik.
Pandanglah mereka sebagai bagian dari program pen-
gembangan perusahaan dalam jangka panjang. Jika ini
dilakukan maka hubungan antara pengusaha (pemodal)
dan pekerja berlangsung harmonis.
Tentu saja tuntutan buruh untuk menaikkan upah dan
kesejahteran itu harus dibarengi dengan peningkatan
kualitas, kapabilitas, dan integritas.
Mari mensejahterakan buruh sebagaimana buruh
selama ini telah mensejahterakan pengusaha. Ingat, tanpa
tenaga kerja, kita semua tak bisa apa-apa. Tanpa mereka
pengusaha/pemilik modal tidak akan meraih keuntungan.
Maka sudah tugas kita semua untuk mengangkat derajat
buruh yang selama ini telah menjadi pahlawan bagi
keluarganya, perusahaan dan negeri ini.
Selamat Hari Buruh, semoga kaum buruh semakin
sejahtera. (***)
PENDIDIKANNASIONAL
DANPENGUATAN
BUDAYABANGSA
CITIZEN JOURNALISM
SMI,MENGGANTANGASAP?
SRI MULYANI INDRAWATI (SMI),
menteri keuangan yang terlanjur di
beri label menteri keuangan terbaik
dunia itu beberapa waktu yang lalu
mengatakan bahwa pelemahan
rupiah akan perkuat daya saing.
Menurut saya statemen seper-
ti itu hanyalah statemen seorang
dosen kepada mahasiswanya.
Itupun statemen monolog tanpa
ada dialog di ruang kelas kuliah
mata pelajaran yang berkaitan
dengan perdagangan internasio-
nal. Nampaknya Menteri Keuangan
“terbaik” ini perlu banyak dialog
dengan para ekonom lainnya.
Jangan mengunci diri duduk diatas
menara gading.
Pelemahan rupiah perkuat
daya saing ekspor harus disertai
dengan beberapa syarat. Harus
dilihat juga komposisi ekspor dan
impor dan kecenderungannya.
Pertanyaannya, apakah sebaik-
nya rupiah melawan USD untuk
menguat? Atau mengikuti arus
melemah?
Trend pelemahan nilai tukar
tidak hanya semata-mata karena
membaiknya data perekonomian
AS saja yang kemudian mengaki-
batkan investor pindahkan asetnya
ke USD. Tekanan terhadap rupiah
akibat pelebaran defisit fiskal AS,
reformasi perpajakan AS yang
akibatkan ekspektasi kenaikan
suku bunga THE FED dan lain-lain,
tetapi juga karena tidak adanya
inovasi dalam kebijakan tepat guna
ekonomi yang disesuaikan dengan
situasi medan lapangan hari ini.
Memang banyak negara yang
sengaja lemahkan DOLLAR nya
dengan maksud tertentu. Contoh-
nya: Jepang, pelemahan nilai tukar
“by design” ini merupakan dampak
dari pertumbuhan ekonomi Jepang
yang terus melambat sebagai aki-
bat konsumsi domestiknya rendah.
Jepang kemudian andalkan
ekspor sebagai basis pertumbu-
han ekonomi mereka walaupun
ini bersifat temporer. Dengan
melemahnya nilai tukar diharapkan
barang “MADE IN JAPAN” akan
jadi lebih kompetitif dan akan
memberikan pendapatan lebih bagi
eksportir sehingga pertumbuhan
ekonomi yang berasal dari ekspor
diharapkan dapat terlaksana sesuai
rencana.
Karakteristik ini sepintas lalu
nampaknya cocok dengan Indo-
nesia yang memiliki tujuan untuk
turunkan IMPOR. Masyarakat
Indonesia yg berada pada kate-
gori “middle income”, memiliki
kecenderungan yang tinggi untuk
konsumsi. Kemudian konsumsi
ini ternyata sampai saat ini masih
dipenuhi dengan barang impor
yang tidak diimbangi dengan per-
baikan ekspor.
Untuk kurangi tingginya impor
agaknya pelemahan nilai tukar
akan membuat harga barang im-
por menjadi mahal. Cara lain,
pemerintah terapkan aturan terkait
pembatasan impor, tapi hal ini
timbulkan kelangkaan barang dan
sebabkan instabilitas harga barang
dan akhirnya pengaruhi inflasi dan
perekonomian Indonesia.
Tugas pemerintah adalah
harus dapat mensubstitusi ba-
rang-barang yang di konsum-
si masyarakat dari impor tadi
melalui SUPPLY dari dalam negeri.
Masalah yang utama saat ini ada-
lah, banyak ‘raw material’ untuk
ekspor tadi justru harus di impor.
Padahal 60% bahan baku kita
masih diimpor, tentu kita harus cari
penggantinya, ada 3 produk bahan
baku yang paling tinggi yakni suku
cadang otomotif, baja dan baja
terapan dan petrokimia.
Sebagai contoh dalam industri
otomotif, komponen impor lebih
banyak dari komponen lokal. Satu
lagi contoh dalam industri tekstil,
kapas 100% harus impor karena
kapas Indonesia tidak memenuhi
syarat untuk tekstil kwalitas ter-
tentu, karena hanya bisa untuk
produk tertentu dengan kwalitas
rendah rendah saja.
Industri benang Polyester
sebagai bahan lain dari tekstil juga
impor, dan sudah lama kalah dari
Cina. Semua mesin mesin industri
tekstil impor, kita tidak pernah
mampu memproduksi mesin in-
dustri sendiri. Sementara industri
tekstil Indonesia saat ini hanyalah
sebagai tukang saja (upah saja),
walaupun membutuhkan tenaga
kerja banyak (labor intensive). Jadi
sama sekali tidak benar jika SMI
beranggapan bahwa pelemahan
mata uang rupiah akan memper-
kuat posisi ekspor.
Artinya, opsi pelemahan ru-
piah ini untuk sementara waktu
hanya tinggal angan-angan, mung-
kin nanti. Tapi bukan untuk saat ini!
Pelemahan RUPIAH saat ini
menurut saya, merugikan. Karena
jika saat ini pemerintah lakukan
intervensi dengan menggunakan
cadangan, maka akhirnya sia-sia.
Hal yang penting lagi adalah
bahwa berbeda antara strategi
pelemahan rupiah dengan pele-
mahan rupiah akibat TEKANAN
(atau todongan) dan sebagai akibat
salah mengambil kebijakan. Yang
disalahkan koq orang luar? Buruk
muka, cermin dibelah.
Nampaknya pemerintah khu-
susnya Menteri Keuangan sudah
mulai panik karena mulai tidak
fokus terhadap prioritas WHAT TO
DO! Padahal banyak sekali tinda-
kan inovatif dan kreatif yang bisa
dia lakukan, ketimbang mengelabui
rakyat bahwa pelemahan rupiah
dapat meningkatkan ekspor.
Penulis adalah ISDT-
Institute for Studies and
Development of Thought
Oleh Dr. H. Dadang Solihin,
S.E., M.A.
Oleh Muhammad E.
Irmansyah
ILUSTRASI
ISTIMEWA