Syaikhul islam menurut ulama ahlus sunnahyanto abdulah
Dokumen tersebut membahas tentang kontroversi seputar pandangan terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di kalangan ulama. Dokumen menjelaskan bahwa banyak tuduhan yang ditujukan kepada Ibnu Taimiyyah, namun banyak pula ulama besar yang memujinya."
Buku ini memberikan tanggapan terhadap buku "The Islamic Invasion" karya Robert Morey yang dianggap mengandung fitnah dan hujatan terhadap Allah SWT, Rasulullah SAW, dan Islam. Tulisan ini berusaha menjelaskan pemahaman Islam yang sebenarnya secara bijak dan baik melalui 7 bab yang mendiskusikan topik-topik utama yang dihujat dengan mengambil tema-tema dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadist Nabi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Isbal bagi lelaki Muslim hukumnya mubah selama tidak disertai kesombongan, baik untuk pakaian gamis, sarung, celana, atau pakaian lain.
2. Naskh yang melarang isbal menyebutkan kesombongan sebagai penyebab larangan, bukan isbal itu sendiri.
3. Rasulullah pernah berisbal tanpa kesombongan, menunjukkan larangan itu bersifat muqayyad (
Syaikhul islam menurut ulama ahlus sunnahyanto abdulah
Dokumen tersebut membahas tentang kontroversi seputar pandangan terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di kalangan ulama. Dokumen menjelaskan bahwa banyak tuduhan yang ditujukan kepada Ibnu Taimiyyah, namun banyak pula ulama besar yang memujinya."
Buku ini memberikan tanggapan terhadap buku "The Islamic Invasion" karya Robert Morey yang dianggap mengandung fitnah dan hujatan terhadap Allah SWT, Rasulullah SAW, dan Islam. Tulisan ini berusaha menjelaskan pemahaman Islam yang sebenarnya secara bijak dan baik melalui 7 bab yang mendiskusikan topik-topik utama yang dihujat dengan mengambil tema-tema dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadist Nabi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Isbal bagi lelaki Muslim hukumnya mubah selama tidak disertai kesombongan, baik untuk pakaian gamis, sarung, celana, atau pakaian lain.
2. Naskh yang melarang isbal menyebutkan kesombongan sebagai penyebab larangan, bukan isbal itu sendiri.
3. Rasulullah pernah berisbal tanpa kesombongan, menunjukkan larangan itu bersifat muqayyad (
1. Tasawuf muncul di Bashrah, Irak sebagai ekses berlebihan dalam beribadah oleh sebagian ahli ibadah di sana. Mereka memilih pakaian bulu domba dan dikenal sebagai Sufi.
2. Ajaran Tasawuf sebenarnya bukan berasal dari Islam melainkan campuran ajaran sesat seperti Hindu, Buddha, dan Nasrani. Kesesatan utamanya meliputi wujudisme, deifikasi manusia, dan menyamakan semua agama.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan asal mula ajaran tasawuf. Ia menjelaskan bahwa istilah tasawuf tidak dikenal pada zaman para sahabat dan tiga generasi pertama umat Islam, melainkan muncul sesudahnya di Bashrah, Irak, dimulai dari sikap berlebihan dalam zuhud dan ibadah yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat mengenai etimologi kata
1. Tasawuf awalnya berkembang di Bashrah, Irak sebagai bentuk ibadah yang berlebihan. 2. Tasawuf bukan ajaran Rasulullah atau Ali bin Abi Thalib, melainkan dipengaruhi ajaran lain seperti Hindu, Buddha, dan Nasrani. 3. Beberapa ajaran Tasawuf seperti menyamakan diri dengan Allah atau mengklaim diri disembah Allah bertentangan dengan ajaran Islam.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa tempat suci di kota Madinah seperti Masjid Nabawi, Rawdah, Perkuburan Baqi', Masjid Quba', Masjid Qiblatain, Masjid Tujuh, dan Jabal Uhud beserta kelebihan dan sejarah singkat masing-masing tempat.
Dialog antara seorang syaikh dan para dosen mengenai firqoh Wahabi. Dibahas asal usul istilah Wahabi yang sebenarnya merujuk kepada sekte Khwarij pada abad ke-2 H/8 M, bukan kepada ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab pada abad ke-12 H/18 M. Diskusi menunjukkan bahwa tuduhan terhadap Wahabi pada awalnya keliru karena berasumsi salah tentang asal usul istilah tersebut.
Wahhabi adalah aliran yang dinisbatkan terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najdi (1143-1206 H/.
Ayahnya, Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman, seorang ulama bermadzhab Hanbali yang kharismatik dan menjadi hakim di distrik Uyainah, Najd.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mulai menyebarkan dakwahnya (ajaran barunya) setelah ayahnya wafat tahun 1153 H.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'inNoor Aziah Mamat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan sejarah pengumpulan dan pembukuan Al-Quran pada zaman Tabi'in hingga kini. Ia menjelaskan bahwa pada zaman Tabi'in, Al-Quran mulai dikumpulkan dan disepakati tujuh versi bacaannya. Pada abad ke-20, hanya tiga versi yang banyak diedarkan, yakni Nafi', Abu 'Amr, dan 'Asim, dengan versi 'Asim menjadi pilihan utama hingga sa
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
Dialog agama tafsir baru akhir hidup isa (Part 2)Theos Anner II
1. Isa Al Masih telah meninggal seperti manusia biasa lainnya karena takdir Allah.
2. Pengangkatan Isa Al Masih oleh Allah dalam Al Qur'an tidak berarti secara fisik melainkan mengangkat derajatnya.
3. Hadis-hadis tentang Isa Al Masih masih hidup di langit sampai hari kiamat tidak dapat dijadikan pedoman karena bermuara pada sumber yang pernah menganut agama Kristen.
Dokumen tersebut merangkum sejarah singkat gerakan Wahabi dan penyebarannya di Indonesia. Gerakan Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab yang menganut teologi ultra puritan dan mengkafirkan kelompok lain. Ia mendapat dukungan dari Ibnu Saud dan mazhabnya menjadi resmi di wilayah kekuasaannya. Dokumen juga membahas reformulasi gerakan dakwah Nahdlatul Ulama untuk menanggulangi pengaruh Wah
1. Bab pertama membahas keutamaan ilmu dan ayat-ayat Alquran yang mendorong untuk menuntut ilmu. Bab kedua membahas tentang menjawab pertanyaan ilmu ketika sedang berbicara. Bab ketiga membahas tentang berbicara dengan suara keras mengenai ilmu. Bab berikutnya membahas tentang perawi hadis.
1. Tasawuf muncul di Bashrah, Irak sebagai ekses berlebihan dalam beribadah oleh sebagian ahli ibadah di sana. Mereka memilih pakaian bulu domba dan dikenal sebagai Sufi.
2. Ajaran Tasawuf sebenarnya bukan berasal dari Islam melainkan campuran ajaran sesat seperti Hindu, Buddha, dan Nasrani. Kesesatan utamanya meliputi wujudisme, deifikasi manusia, dan menyamakan semua agama.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan asal mula ajaran tasawuf. Ia menjelaskan bahwa istilah tasawuf tidak dikenal pada zaman para sahabat dan tiga generasi pertama umat Islam, melainkan muncul sesudahnya di Bashrah, Irak, dimulai dari sikap berlebihan dalam zuhud dan ibadah yang tidak sesuai dengan al-Quran dan Sunnah. Dokumen ini juga membahas berbagai pendapat mengenai etimologi kata
1. Tasawuf awalnya berkembang di Bashrah, Irak sebagai bentuk ibadah yang berlebihan. 2. Tasawuf bukan ajaran Rasulullah atau Ali bin Abi Thalib, melainkan dipengaruhi ajaran lain seperti Hindu, Buddha, dan Nasrani. 3. Beberapa ajaran Tasawuf seperti menyamakan diri dengan Allah atau mengklaim diri disembah Allah bertentangan dengan ajaran Islam.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa tempat suci di kota Madinah seperti Masjid Nabawi, Rawdah, Perkuburan Baqi', Masjid Quba', Masjid Qiblatain, Masjid Tujuh, dan Jabal Uhud beserta kelebihan dan sejarah singkat masing-masing tempat.
Dialog antara seorang syaikh dan para dosen mengenai firqoh Wahabi. Dibahas asal usul istilah Wahabi yang sebenarnya merujuk kepada sekte Khwarij pada abad ke-2 H/8 M, bukan kepada ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab pada abad ke-12 H/18 M. Diskusi menunjukkan bahwa tuduhan terhadap Wahabi pada awalnya keliru karena berasumsi salah tentang asal usul istilah tersebut.
Wahhabi adalah aliran yang dinisbatkan terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najdi (1143-1206 H/.
Ayahnya, Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman, seorang ulama bermadzhab Hanbali yang kharismatik dan menjadi hakim di distrik Uyainah, Najd.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mulai menyebarkan dakwahnya (ajaran barunya) setelah ayahnya wafat tahun 1153 H.
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman Tabi'inNoor Aziah Mamat
Dokumen tersebut memberikan ringkasan sejarah pengumpulan dan pembukuan Al-Quran pada zaman Tabi'in hingga kini. Ia menjelaskan bahwa pada zaman Tabi'in, Al-Quran mulai dikumpulkan dan disepakati tujuh versi bacaannya. Pada abad ke-20, hanya tiga versi yang banyak diedarkan, yakni Nafi', Abu 'Amr, dan 'Asim, dengan versi 'Asim menjadi pilihan utama hingga sa
Sejarah Penulisan dan Pembukuan al-Quran zaman SahabatNoor Aziah Mamat
Dokumen ini membahas sejarah pengumpulan Al-Quran sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman Saidina Uthman. Ia menjelaskan bagaimana Saidina Abu Bakar menugaskan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Al-Quran berdasarkan hafalan sahabat. Setelah itu, Saidina Uthman membuat salinan mashaf yang disimpan Hafsah dan mengirimkannya ke pusat-pusat Islam untuk mencegah perselisihan bacaan. Sem
Dialog agama tafsir baru akhir hidup isa (Part 2)Theos Anner II
1. Isa Al Masih telah meninggal seperti manusia biasa lainnya karena takdir Allah.
2. Pengangkatan Isa Al Masih oleh Allah dalam Al Qur'an tidak berarti secara fisik melainkan mengangkat derajatnya.
3. Hadis-hadis tentang Isa Al Masih masih hidup di langit sampai hari kiamat tidak dapat dijadikan pedoman karena bermuara pada sumber yang pernah menganut agama Kristen.
Dokumen tersebut merangkum sejarah singkat gerakan Wahabi dan penyebarannya di Indonesia. Gerakan Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab yang menganut teologi ultra puritan dan mengkafirkan kelompok lain. Ia mendapat dukungan dari Ibnu Saud dan mazhabnya menjadi resmi di wilayah kekuasaannya. Dokumen juga membahas reformulasi gerakan dakwah Nahdlatul Ulama untuk menanggulangi pengaruh Wah
1. Bab pertama membahas keutamaan ilmu dan ayat-ayat Alquran yang mendorong untuk menuntut ilmu. Bab kedua membahas tentang menjawab pertanyaan ilmu ketika sedang berbicara. Bab ketiga membahas tentang berbicara dengan suara keras mengenai ilmu. Bab berikutnya membahas tentang perawi hadis.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pentingnya niat ikhlas karena Allah dalam menuntut ilmu dan beramal, sebab niat yang salah dapat menyebabkan seseorang masuk neraka walaupun telah berbuat kebaikan. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahaya menuntut ilmu untuk tujuan selain ridho Allah dan pahala besar bagi penuntut ilmu yang berniat ikhlas.
Buku koreksi i'tiqad ahlus sunnah sirojuddin abbasyanto abdulah
Berikut ringkasan singkat dalam 3 kalimat atau kurang dari dokumen tersebut:
KH. Sirajuddin Abbas menuduhkan Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa Allah duduk di atas arsy seperti manusia duduk. Koreksi diberikan dengan menjelaskan pendapat sebenarnya Ibnu Taimiyah dan mencontohkan hadis yang menunjukkan Allah berada di atas langit. Hadis ini menjadi dalil bahwa keimanan seseorang tergantung
Dokumen tersebut membahas tentang keutamaan mempelajari adab menurut para ulama. Adab dijelaskan sebagai akhlak yang mulia, dan para ulama mendahulukan mempelajari adab karena dengan demikian akan mudah memahami ilmu dan meraih berkah. Contoh Abu Hurairah yang karena adabnya mendengarkan Nabi banyak menghafal hadits."
Hadis ini menjelaskan bahawa berkumpul secara beramai-ramai untuk berzikir kepada Allah bukanlah perbuatan bidaah melainkan sunnah yang digalakkan. Hadis ini menyatakan bahawa para malaikat akan mengelilingi mereka yang berkumpul untuk berzikir sambil menyebarkan rahmat dan kedamaian.
1. Keterasingan (al-ghurbah) dapat menjadi sesuatu yang dicari oleh para pencari kebenaran karena dapat membantu mereka mendekatkan diri kepada Allah.
2. Orang-orang yang asing adalah mereka yang mengikuti Sunnah Nabi saw bahkan ketika mayoritas manusia meninggalkannya.
3. Keterasingan dapat terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari seseorang yang beriman di tengah orang-orang Islam hing
Tiga hadits menjelaskan pentingnya mencari rizki secara halal. Hadits pertama menyatakan memberi lebih baik daripada meminta. Hadits kedua menyarankan menjual kayu bakar daripada meminta. Hadits ketiga menceritakan Nabi Daud makan dari hasil usahanya sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari adab menurut para ulama. Adab dipandang sebagai dasar utama untuk mempelajari ilmu. Para ulama menghabiskan waktu lebih lama untuk mempelajari adab dibanding ilmu. Berkah adab mulia antara lain mampu memahami ilmu dengan mudah dan meraih derajat yang tinggi di akhirat.
01 Pentingnya Niat yang Benar - Nasihat Ustadz.pptxSitiJubaidah16
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, tempat, dan fungsi niat dalam beribadah. Niat harus dilakukan semata-mata untuk meraih ridha Allah dan bukan untuk mendapatkan pujian atau balasan dunia. Salah niat dalam beribadah dapat menyebabkan seseorang masuk neraka menurut beberapa hadis yang disebutkan."
Riba (bunga) akan merajalela menjelang hari kiamat. Hal ini terbukti dengan banyaknya bank dan orang yang terlibat dalam transaksi ribawi saat ini. Manusia juga tidak lagi memilih cara yang halal untuk mencari nafkah dan tidak peduli berasal dari sumber yang halal atau haram. Ini sesuai dengan prediksi dalam hadis Nabi tentang munculnya zaman dimana orang tidak memperdulikan lagi sumber uangnya.
1. Hadis Nabi menyebutkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, mengikuti jejak umat Yahudi dan Nasrani yang terpecah menjadi 71 dan 72 golongan. Perpecahan ini dianggap pasti terjadi meski logika belum dapat membuktikannya.
2. Alquran dan hadis melarang umat berpecah dan mengikuti hawa nafsu. Termasuk ayat yang melarang bercerai-berai dan berselisih serta memerintahkan teg
Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang realita kebangkitan Islam dan perselisihan antar kelompok Islam akibat ketidaktahuan akan kekuatan mereka dan perbedaan dalam memahami al-Quran dan sunnah.
2. Kelompok-kelompok Islam disarankan untuk bersatu dalam membangun kembali kejayaan Islam dengan meninggalkan perselisihan dan saling tolong menolong berdasarkan kebenaran.
Dokumen tersebut membahas tiga poin utama tentang qadha' puasa Ramadhan, yaitu: 1) Tidak wajib dilakukan segera dan boleh ditunda hingga bulan Sya'ban; 2) Tidak perlu dilakukan secara berturut-turut, boleh dipisah; 3) Jika seseorang meninggal dengan hutang puasa nadzar, walinya harus menggantikannya dengan berpuasa, tidak untuk puasa Ramadhan atau lainnya
Qadar merupakan salah satu rukun iman yang meyakini bahwa segala yang terjadi, baik dan buruk berasal dari kehendak Allah. Iman akan qadar mencakup kepercayaan bahwa Allah mengetahui, mencatat, menghendaki, dan menciptakan segala sesuatu. Manusia hanya mahluk ciptaan Allah yang tidak dapat menolak takdir-Nya. Petunjuk dan kesesatan seseorang juga ditentukan oleh Allah berdasarkan ra
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
Penggunaan istilah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sudah ada sejak generasi pertama umat Islam untuk
menyebut mereka yang memegang teguh sunnah Nabi dan menolak bid'ah. Beberapa ulama salaf seperti Ibnu
Abbas, Ayyub as-Sikhtiyani, Sufyan ats-Tsaury, dan Fudhail bin Iyadh telah menggunakan istilah ini.
Kemudian istilah ini diikuti oleh ulama-ulama besar seperti Imam Ahmad bin Han
Tokoh-tokoh yang memperkenalkan bid'ah (ajaran sesat) dan menyebabkan perpecahan umat Islam diuraikan. Beberapa tokoh tersebut adalah Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba' yang mempromosikan campuran antara bid'ah Khawarij dan Syi'ah, Ma'bad Al-Juhani yang mempromosikan pemikiran sesat tentang takdir, Ghailan Ad-Dimasyqi yang menyebarkan pemikiran sesat tentang takdir dan tafsir Al-Quran, serta Al-Ja'd
Perpecahan umat Islam pertama kali muncul dari ajaran sesat Saba'iyah yang disebarkan oleh Ibnu Saba'. Ajaran ini kemudian membentuk dua kelompok besar, yaitu Khawarij dan Syi'ah. Perpecahan sebenarnya terjadi setelah kematian Utsman bin Affan. Para sahabat tidak pernah terpecah atau mengajarkan ajaran sesat, dan justru menentang keras terbentuknya perpecahan.
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Ra Hardianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ada pendapat bahwa hadis shahih yang bertentangan dengan Al-Qur'an harus ditolak, namun ini keliru karena tidak mungkin Rasulullah memberikan keterangan yang bertentangan dengan Al-Qur'an.
2. Hadis tentang mayit yang disiksa karena tangisan keluarga dapat ditafsirkan secara kontekstual, yaitu hanya bagi mayit yang sengaja tidak menasihati keluarga agar tidak berduka ber
Teks ini membahas definisi istilah "salaf" secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, salaf berarti orang-orang yang mendahului dalam ilmu, iman, dan kebaikan. Secara istilah, salaf merujuk khusus kepada para sahabat Nabi dan generasi-generasi awal Muslim setelahnya yang mengikuti teladan mereka. Teks ini juga menjelaskan pandangan ulama salaf awal tentang pentingnya mengikuti teladan salaf dalam
Dokumen tersebut membahas hukum menanamkan saham di bank yang beroperasi dengan sistem bunga. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan bahwa bank didirikan atas dasar riba, yang dilarang dalam Alquran. Ia mengutip beberapa ayat Alquran dan hadis yang melarang riba. Karena itu, menanamkan saham di bank tersebut diharamkan. Para ulama dan da'i juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjelask
1. Pendapat Imam Malik Tentang Tauhid
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1309&bagian=0
Pendapat Imam Malik Tentang Tauhid
Kategori :
I'tiqad Al-A'immah
Tanggal : Selasa, 18 Januari 2005 07:33:39 WIB
PENDAPAT IMAM MALIK TENTANG TAUHID
Oleh
Dr. Muhammad Abdurrahman Al-Khumais
[1]. Al-Harawi meriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa Imam Malik pernah ditanya tentang Ilmu Tauhid.
Jawab beliau: “Sangat tidak mungkin bila ada orang menduga bahwa Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa
sallam mengajari umatnya tentang cara-cara bersuci tetapi tidak mengajari masalah tauhid. Tauhid adalah apa
yang disabdakanNabi Shallalahu alaihi wa sallam, “Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sampai
mereka mengucapkan la ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah).” [1]
Maka sesuatu yang dapat menyelamatkan harta dan nyawa (darah) maka hal itu adalah tauhid yang
sebenarnya. [2]
[2]. Imam adh-Daruquthni meriwayatkan dari al-Wahid bin Muslim, katanya: “Saya bertanya kepada Malik,
ats-Tsauri, al-Auza’i dan al-Laits bin Sa’ad tentang hadits-hadits mengenai sifat-sifat Allah. Mereka
menjawab: ”Jalankanlah (baca dan pahami) seperti apa adanya.” [3]
[3]. Imam Ibn ‘Abdil Bar juga menuturkan bahwa Imam Malik pernah ditanya: “Apakah Allah dapat dilihat
pada hari kiamat?” Beliau menjawab: “Ya, dapat dilihat. Karena Allah berfirman :
“Artinya : Wajah-wajah orang mu’min itu pada hari kiamatberseri-seri, kepada Tuhannya wajah-wajah itu
melihat.” [Al-Qiamah, 22-23]
Dan Allah telah berfirman tentang golongan lain:
“Artinya : Tidak demikian. Mereka (orang-orang kafir) itu pada hari kiamat benar-benar terhalang hijab
(tabir), tak dapat melihat Tuhan mereka.” [Al-Muthaffifin : 15]
Qadhi ‘Iyadh juga menuturkan dalam kitab Tartib al-madarik, II/42, dari Ibn Nafi’ [4] dan Asyhab [5],
keduanya berkata, “wahai Abu Abdillah –panggilan akrab Imam Malik-, apakah benar orang-orang mu’min
dapat melihat Allah?”, “Ya, dengan kedua mata ini”, jawabImam Malik. Kemudian salah seorang dari kedua
orang itu berkata, “Ada sementara orang yang berkata bahwa Allah itu tidak dapat dilihat. Kata "nadhorot"
dalam ayat itu yang secara kebahasaan berarti “melihat” maksudnya adalah “menungu pahala”. Imam Malik
menjawab: “Tidak benar mereka”. Yang benar adalah Allah dapat dilihat. Apakah kamu tidak membaca
Halaman 1/3
2. Pendapat Imam Malik Tentang Tauhid
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1309&bagian=0
firman Allah tentang Nabi Musa:
“Artinya : Wahai Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku, agar dapat melihat-Mu.” [Al-‘Araf : 143]
Apakah kamu kira Nabi Musa itu memohon sesuatu yang mustahil dari Tuhanna? Allah kemudian menjawab:
“Artinya : Kamu tidakk akan dapat melihat Aku.” [Al-‘Araf : 143]
Maksudnya, Nabi Musa tidak dapat melihat Allah di dunia, karena dunia itu tempat kehancuran, dan tidak
mungkin sesuatu uang kekal dapat dilihat dengan sesuatu yang dapat hancur. Apabila manusia sudah sampai
ke Akhirat (tempat yang kekal), maka mereka dapat melihat sesuatu yang kekal (Allah) dengan sesuatu yang
dikekalkan (tubuh manusia di Akhirat)
[4]. Abu Nu’aim juga menuturkan dari ja’far bin Abdillah, katanya: “kami berada di rumah Malik bin Anas.
Kemudian ada orang yang dating dan bertanya: “wahai Abu Abdillah –panggilan akrab Imam Malik- Allah
ar-Rahman bersemayam (istawa) di atas ‘Arsy. Bagaimana Allah bersemayam?”
Mendengar pertanyaan itu, Imam Malik marah. Beliau tidak pernah marah seperti itu. Kemudian beliau
melihat ke tanah ssambil memegang-megang kayu di tangannya, lalu beliau mengangkat kepala beliau
danmelempar kayu tersebut, lalu berkata, “cara Allah beristiwa’ tidaklah dapat dicerna dengan akal, sedangkan
istiwa’ (bersemayam) itu sendiri dapat dimaklumi maknanya. Sedangkan kita wajib mengimaninya, dan
menanyakan hal itu adalah bid’ah. Dan saya kira kamulah pelaku bid’ah itu. Kemudian Imam Malik menyuruh
orang itu agar dikeluarkan dari rumah beliau.” [6]
[5]. Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dari Yahya bin ar-Rabi’, katanya: “saya berada di rumah Malik,
kemudianada seorang dating dan bertanya, “Wahai Abdillah –panggilan akrab Imam Malik- apa pendapat
anda tentang orang yang menyatakan bahwa al-qur’an itu makhluk?”
Imam Malik menjawab: “Dia itu kafir zindiq, bunuhlah dia.” Orang tadi bertanya lagi, “Wahai Abdillah, saya
hanya sekedar menceritakan pendapat yang pernah saya dengar.” Imam Malik menjawab: “Saya tidak pernah
mendengar pendapat itu dari siapapun. Saya hanya mendengar itu dari kamu.” [7]
[6]. Imam Ibn ‘Abdil Bar meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Nafi’, katanya: “Imam Malik bin Anas
mengatakan, siapa yang berpendapat bahwa al-Qur’an itu makhluk dia harus dihukum cambuk dan dipenjara
sampai dia bertaubat.” [8]
[7]. Imam Abu Daud juga meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi’, katanya: “Imam Malik berkata, ‘Allah di
langit, dan ilmu (pengetahuan) Allahmeliputi setiap tempat.” [9]
[Disalin dari kitab I'tiqad Al-A'immah Al-Arba'ah edisi Indonesia Aqidah Imam Empat (Abu Hanifah, Malik,
Syafi'i, Ahmad), Bab Aqidah Imam Malik bin Anas Hanifah, oleh Dr. Muhammad Abdurarahman
Al-Khumais, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Di Jakarta]
_________
Foote Note
[1]. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari III/262. Imam Muslim I/51. Imam An-Nasa'i V/14 dan Imam
Abu Daud III/101
[2]. Dzam Al-Kalam, lembar 210
[3]. Ad-Daruquthni. Ash-Shifat, hal. 75 Al-Ajiri, Asy-Syari'ah, hal. 314. Al-Baihaqi, Al-I'tiqad, hal.118
[4]. Ada dua orang yang bernama Ibn Nafi', dua-duanya meriwayatkan dari Imam Malik. Yang Pertama
bernama Abdullah bin Nafi' bin Tsabit Az-Zubairi (wafat 216H). Yang kedua adalah Abdullah bin Nafi' bin
Abu Nafi' Al-Makhzumi (wafat 206), Tahdzib At-Tahdzib VI/50-51
[5]. Asyhab bin Abd Al-Aziz bin Daud Al-Qaisi (wafat 204H), Ibid I/359
[6]. Al-Hilyah, VI/325-326. Ash-Shabuni, Aqidah As-Salaf Ash-hab Al-Hadits, hal. 17-18. Ibn Abd Al-Bar,
At-Tamhid, VII/151, Al-Baihaqi, Al-Asma Wa Ash-Shifat, hal. 408. Ibn Hajar, Fath Al-Bari, XIII/406-407
Halaman 2/3
3. Pendapat Imam Malik Tentang Tauhid
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1309&bagian=0
[7]. Al-Hilyah VI/325. Al-Lalikai, Syarh Ushul I'tiqad Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, I/249. Al-Qadhi Iyadh,
Tartib Al-Madarik, II/44.
[8]. Al-Intiqa' hal.35
[9]. Abu Daud, Masail Al-Iman Ahmad, hal. 263. Abdullah bin Ahmad, As-Sunnah hal. 11 Ibn Abd Al-bar,
At-Tamhid VII/138
Halaman 3/3