(1) Kunjungan pendamping program PPGP ke SD Negeri Kopo 01 untuk melakukan pendampingan individual terhadap Nina Lilih Suryani sebagai CGP;
(2) Kegiatan pendampingan meliputi observasi, wawancara, dan evaluasi terhadap aktivitas CGP serta pengisian kuisioner umpan balik;
(3) Pendamping memberikan apresiasi dan masukan untuk perbaikan kepada CGP.
(1) Kunjungan pendamping individual dilakukan untuk memantau dan memberi umpan balik kepada calon guru penggerak;
(2) Pendamping melakukan observasi, wawancara, dan meminta umpan balik melalui kuisioner untuk calon guru penggerak;
(3) Pendamping memberikan apresiasi dan dorongan kepada calon guru penggerak untuk mengembangkan kompetensinya.
Jurnal Refleksi Lokakarya 5 PGP Angkatan 6.docxAntonSeptora
Lokakarya ke-5 PGP Angkatan 6 berfokus pada program-program positif yang berdampak pada murid. Peserta mendiskusikan program masing-masing dan saling memberikan masukan. Salah satu program yang dipresentasikan adalah program BASIMUR untuk mengembangkan bakat seni murid dengan menumbuhkan kepemimpinan, kemandirian, dan kreativitas melalui kegiatan ekstrakurikuler. Peserta belajar banyak tentang pendekatan KHD dan pentingnya m
(1) Kunjungan pendamping program PPGP ke SD Negeri Kopo 01 untuk melakukan pendampingan individual terhadap Nina Lilih Suryani sebagai CGP;
(2) Kegiatan pendampingan meliputi observasi, wawancara, dan evaluasi terhadap aktivitas CGP serta pengisian kuisioner umpan balik;
(3) Pendamping memberikan apresiasi dan masukan untuk perbaikan kepada CGP.
(1) Kunjungan pendamping individual dilakukan untuk memantau dan memberi umpan balik kepada calon guru penggerak;
(2) Pendamping melakukan observasi, wawancara, dan meminta umpan balik melalui kuisioner untuk calon guru penggerak;
(3) Pendamping memberikan apresiasi dan dorongan kepada calon guru penggerak untuk mengembangkan kompetensinya.
Jurnal Refleksi Lokakarya 5 PGP Angkatan 6.docxAntonSeptora
Lokakarya ke-5 PGP Angkatan 6 berfokus pada program-program positif yang berdampak pada murid. Peserta mendiskusikan program masing-masing dan saling memberikan masukan. Salah satu program yang dipresentasikan adalah program BASIMUR untuk mengembangkan bakat seni murid dengan menumbuhkan kepemimpinan, kemandirian, dan kreativitas melalui kegiatan ekstrakurikuler. Peserta belajar banyak tentang pendekatan KHD dan pentingnya m
Lokakarya 3 Program Pendidikan Guru Penggerak di Kabupaten Bogor berhasil dilaksanakan pada 11 Maret 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 322 Calon Guru Penggerak dan 46 Pengajar Praktik. Materi yang disampaikan meliputi simulasi pembelajaran berdiferensiasi, praktik mindfulness dan refleksi, serta integrasi kompetensi sosial-emosional dalam pembelajaran. Tujuan lokakarya ini adalah memberikan pengalaman berbagi dan belajar bagi per
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 .pdfenirusmini
Jurnal refleksi ini membahas pengalaman peserta dalam dua minggu pertama mengikuti Program Guru Penggerak angkatan 9. Peserta merasakan tantangan dalam mengatur waktu antara kegiatan PGP, tugas sekolah, dan kewajiban lainnya, namun berupaya menyelesaikan tugas dengan baik dengan menyusun jadwal dan skala prioritas. Peserta juga memahami filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan berusaha menerapkannya dalam pembelajaran
Essai ini membahas motivasi menjadi guru penggerak dan tantangan dalam bekerja sama dengan pihak lain. Guru ini termotivasi untuk meningkatkan kualitas mengajar dan membuktikan kapasitasnya meski masih muda. Ia menghadapi kesulitan dalam bekerja sama dengan rekan guru lainnya karena statusnya sebagai guru honorer, namun akhirnya mampu menjalin kerja sama yang baik. Kesulitan lain adalah meng
Program Bina Insan Guru bertujuan membentuk guru yang berakhlak mulia, bersemangat tinggi dan bermanfaat kepada masyarakat. Pelajar mengikuti aktiviti seperti pembersihan klinik dan perkemahan untuk membangun jati diri serta kemahiran berinteraksi. Pengalaman ini membantu mempersiapkan mereka menjadi pendidik cemerlang pada masa hadapan.
1. Laporan ini merangkum pengalaman mahasiswa dalam mengajar mata pelajaran IPA dan PKn di SD Negeri Sukanegara 02 melalui kegiatan PKM. Mahasiswa melakukan praktik mengajar sebanyak 10 kali dan merefleksikan prosesnya.
2. Refleksi menunjukkan kelemahan pengelolaan waktu dan kelas, namun kelebihan dalam pemilihan metode dan media pembelajaran. Kesimpulannya, mahasiswa akan memperbaiki perenc
Program Pendidikan Guru Penggerak memberikan pelatihan selama 6 bulan secara daring dan tatap muka untuk meningkatkan kompetensi guru menjadi pemimpin pembelajaran yang berfokus pada murid. Program ini memberikan peluang untuk belajar dari instruktur dan guru lain serta tantangan untuk menerapkan pembelajaran baru di sekolah.
Program Bina Insan Guru memberi pengalaman berharga kepada peserta dalam membangunkan nilai-nilai keguruan dan semangat kerjasama melalui aktiviti kokurikulum dan perkemahan. Ia membantu membentuk jati diri peserta sebagai guru yang berwibawa dan bermanfaat kepada masyarakat.
Laporan ini merangkum kegiatan PPL selama 3 bulan di SDN Pajajaran. Terdiri dari pendahuluan, deskripsi sekolah, pelaksanaan kegiatan PPL, dan kesimpulan. PPL bertujuan membekali mahasiswa pengalaman mengajar sebenarnya dan meningkatkan kompetensi keguruan.
Lokakarya 3 Program Pendidikan Guru Penggerak di Kabupaten Bogor berhasil dilaksanakan pada 11 Maret 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 322 Calon Guru Penggerak dan 46 Pengajar Praktik. Materi yang disampaikan meliputi simulasi pembelajaran berdiferensiasi, praktik mindfulness dan refleksi, serta integrasi kompetensi sosial-emosional dalam pembelajaran. Tujuan lokakarya ini adalah memberikan pengalaman berbagi dan belajar bagi per
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 .pdfenirusmini
Jurnal refleksi ini membahas pengalaman peserta dalam dua minggu pertama mengikuti Program Guru Penggerak angkatan 9. Peserta merasakan tantangan dalam mengatur waktu antara kegiatan PGP, tugas sekolah, dan kewajiban lainnya, namun berupaya menyelesaikan tugas dengan baik dengan menyusun jadwal dan skala prioritas. Peserta juga memahami filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dan berusaha menerapkannya dalam pembelajaran
Essai ini membahas motivasi menjadi guru penggerak dan tantangan dalam bekerja sama dengan pihak lain. Guru ini termotivasi untuk meningkatkan kualitas mengajar dan membuktikan kapasitasnya meski masih muda. Ia menghadapi kesulitan dalam bekerja sama dengan rekan guru lainnya karena statusnya sebagai guru honorer, namun akhirnya mampu menjalin kerja sama yang baik. Kesulitan lain adalah meng
Program Bina Insan Guru bertujuan membentuk guru yang berakhlak mulia, bersemangat tinggi dan bermanfaat kepada masyarakat. Pelajar mengikuti aktiviti seperti pembersihan klinik dan perkemahan untuk membangun jati diri serta kemahiran berinteraksi. Pengalaman ini membantu mempersiapkan mereka menjadi pendidik cemerlang pada masa hadapan.
1. Laporan ini merangkum pengalaman mahasiswa dalam mengajar mata pelajaran IPA dan PKn di SD Negeri Sukanegara 02 melalui kegiatan PKM. Mahasiswa melakukan praktik mengajar sebanyak 10 kali dan merefleksikan prosesnya.
2. Refleksi menunjukkan kelemahan pengelolaan waktu dan kelas, namun kelebihan dalam pemilihan metode dan media pembelajaran. Kesimpulannya, mahasiswa akan memperbaiki perenc
Program Pendidikan Guru Penggerak memberikan pelatihan selama 6 bulan secara daring dan tatap muka untuk meningkatkan kompetensi guru menjadi pemimpin pembelajaran yang berfokus pada murid. Program ini memberikan peluang untuk belajar dari instruktur dan guru lain serta tantangan untuk menerapkan pembelajaran baru di sekolah.
Program Bina Insan Guru memberi pengalaman berharga kepada peserta dalam membangunkan nilai-nilai keguruan dan semangat kerjasama melalui aktiviti kokurikulum dan perkemahan. Ia membantu membentuk jati diri peserta sebagai guru yang berwibawa dan bermanfaat kepada masyarakat.
Laporan ini merangkum kegiatan PPL selama 3 bulan di SDN Pajajaran. Terdiri dari pendahuluan, deskripsi sekolah, pelaksanaan kegiatan PPL, dan kesimpulan. PPL bertujuan membekali mahasiswa pengalaman mengajar sebenarnya dan meningkatkan kompetensi keguruan.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. Pada hari Jum’at, 3 Maret 2023 SD Negeri Kopo 01 kecamatan Cisarua - kabupaten Bogor kembali
mendapat kunjungan Bapak Jaenal Abidin,SE.SPd selaku Pendamping dan Pengajar Praktik Program
Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) di Kabupaten Bogor. Kegiatan kunjungan tersebut dilaksanakan
oleh Pengajar Praktik (PP) / Pendamping dalam rangka pendampingan Individual ke-3 bagi saya,-
Nina Lilih Suryani, S.Pd.SD sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) binaannya yang sedang mengikuti
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan ke-7.
Secara singkat kedatangan Beliau disambut baik oleh Ibu Hj.Papat, M.Pd selaku Kepala SD Negeri
Kopo 01 dan ketua Gugus 04 kecamatan Cisarua,- Bapak H.Wawan Sumarwan,S,Pd selaku guru dan
Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 04 kecamatan Cisarua,- dan juga saya beserta rekan-rekan
guru SD Negeri Kopo 01 dan selanjutnya lebih banyak waktu digunakan oleh Beliau untuk melakukan
pemantauan dan mengevaluasi kinerja CGP melalui tanya-jawab, curah pendapat, dan diskusi
individual bersama saya selaku CGP binaannya.
Dari rangkaiam kegiatan yang dilakukan oleh Pendamping dalam Pendampingan individu – 3 ini saya
menyimpulkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau dan membantu membantu saya
sebagai CGP dalam menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga dharapkan saya
mampu mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi,
dan kolaborasi; memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode
etik; merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik dengan melibatkan orang tua, serta mantauan perubahan yang dilakukan CGP dan
rencana aksi selanjutnya yang akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada
murid.
Di Pendampingan Individu ke-3 ini, PP bersama CGP focus pada Refleksi hasil survey dan Penialaian
Diri Sendiri tentang kompetensi guru penggerak; Diskusi rencana menerapkan pembelajaran sosial-
emosional; Diskusi hasil keterlaksanaan dari tahapan BAGJA , dan Refleksi CGP.
3. Banyak hal yang dibahas selama proses pendampingan individu ke-3 ini berlangsung.
Di bagian Awal Pendampingan meskipun beberapa saat setelah PP tiba di SDN Kopo 01 telah menyapa
saya dan semua yang ada di kantor SDN Kopo 01, ketika ditempatkan di ruang lain yang lebih nyaman
untuk melakukan pendampingan, kembali PP menyapa dan menanyakan kabar saya, dilanjutkan
dengan menjelaskan bahwa aktivitas pendampingan kali ini akan lebih fokus membahas tentang
kompetensi CGP dari hasil umpan balik, kemudian praktik baik di kelas dan di sekolah terkait dari
Modul 2.2. serta prakarsa perubahan dan visi sekolah.
Pada bagian inti pendampingan PP dan CGP berdiskusi dan merefleksi hasil survei dan asesmen
mandiri tentang kompetensi guru penggerak, PP menggali CGP untuk menyampaikan hasil analisis
dan refleksi dari umpan balik dan asesmen mandiri tentang kompetensi guru penggerak PP juga
memberikan pertanyaan lanjutan kepada CGP dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik
terlebih dahulu kepada CGP.
Di bawah ini adalah cuplikan dari kegiatan tanya-jawab awal
yang telah dilakukan :
Apa saja proses yang sudah Bu Nina jalankan
selama satu bulan terakhir, dan rencana
tindak lanjut dari pendampingan
sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap
sebagai capaian selama satu bulan terakhir? Saya melaksanakan
pembelajaran berpihak
pada murid melalui
penganekaragaman media,
metode, dan evaluasi
pembelajaran,-
melaksanakan dan
mendiseminasikan Budaya
Positif dan Prakarsa
Perubahan Visi Sekolah.
Capaian selama satu bulan
terakhir adalah dalam
penerapan budaya positif
seperti 3S dan membaca
surah-surah pendek dalam
Juz Amma, bershalawat
Nabi, Shalawat Jibril
setelah berdoa sebelum
pelajaran dimulai.
4. Apakah Bu Nina
sudah
mempelajari
Modul 2.2?
Apa yang
dipelajari pada
modul
tersebut?
Sudah Pak!, Intinya tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional yang
dilakukan secara kolaboratif di sekolah guna memperoleh dan
menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif tentang
aspek sosial dan emosional. Tekhnik STOP juga saya coba terapkan
beberapa hari yang lalu untuk mengatasi anak yang menangis saat
sedang dilatih mendongeng untuk persiapan lomba yang
diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.
Apakah Bu Nina telah menerapkan metode
BAGJA untuk merencanakan perubahan?
Ya Pak, saya sudah menerapkannya. Bentuk inkuiri apresiatif
ini pertama saya gunakan untuk merancang visi dan misi
kelas di kelas yang saya ampu, dan setelah berdiskusi
dengan kepala sekolah langkah BAGJA ini diterapkan pula
dalam kegiatan prakasa perubahan visi sekolah
5. Demikian sedikit cuplikan dari sekian banyak tanya-jawab dan diskusi dalam kegiatan inti
pendampingan -3 ini.
Di bagian akhir pada pendampingan ini PP melakukan refleksi terhadap proses pendampingan
sekitar hal yang menarik, apa yang sudah baik dan perlu diperbaiki dari pendampingan selanjutnya.
Berdasarkan hasil feedback dan
asesmen mandiri tentang
kompetensi guru penggerak Bu
Nina,- menurut responden survey
, apa yang harus diperbaiki ?
Menurut Kepala sekolah dan rekan sejawat CGP hampir seluruhnya
menyatakan sudah baik, namun masih perlu pembunaan pembiasaan
agar diterapkan secara rutin di semua rombel kelas, dan perlu
ditularkan ke sekolah sekitar dengan diseminasi melalui KKG.
6. PP mengingatkan CGP tugas yang harus disiapkan oleh CGP adalah menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan unsur diferensiasi, kompetensi sosial emosional, dan budaya positif.
Alhamdulilah untuk RPP berdiferensiasi sudah saya susun dan saya unggah pula ke laman simpkb-
Guru Berbagi.
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/3110-1676677172.pdf
7. PP akan melakukan observasi pelaksanaa pembelajaran berdasar RPP yang telah disusun CGP. PP
menginformasikan pula hal-hal yang akan menjadi unsur penilaian dalam praktik pelaksanaan RPP
tersebut. Penetapan Jadwal pelaksanaan observasi pembelajaran dengan CGP. Observasi
pembelajaran dilaksanakan mengikuti jadwal CGP atau jadwal yang disepakati bersama).
Terdapat kenyataan bahwa ada beberapa guru yang mengatakan bahwa dalam Kurikulum Merdeka
ada kemudahan bahwa guru tidak lagi perlu membuat RPP untuk melaksanakan pembelajaran
karena menurut mereka aplikasi Merdeka Mengajar akan menyediakan Modul Ajar sebagai RPP
untuk mereka gunakan. Dalam diskusi di bagian akhir pendampingan ini saya selaku CGP yang telah
mendapat ilmu tentang Pembelajaran diferensiasi dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka meminta
saran dan pendapat Bapak Jaenal selaku PP untuk menggerakan guru setidaknya di sekolah tempat
saya betugas untuk menanamkan urgensi penyusunan RPP berdiferesiasi guna memenuhi kebutuhan
belajar siswa yang beragam. Dari hasil diskusi ini PP menyarankan saya berusaha agar tetap
semangat bergerak dan menggerakan dengan didahului dengan penyusuna Rencana Tindak Lanjut
(RTL) yang didalamnya memuat agenda Diseminasi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi. PP
mengemukakan kesediaannya jika perlu turun langsung mendampingi dan memfasilitasi
pelaksanaan dalam RTL tersebut. PP menyarankan saya berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan rekan
guru untuk menyelenggarakan In House Trainning (IHT) guna menanamkan kesadaran guru untuk
dapat menyusun dan melaksanakan Pembelajaran Berdiferensiasi yang terintegrasi dengan
Pembelajaran Sosial-Emosional. Saya sangat antusias dengan saran ide beliau dan berharap
rencana ini dapat terlaksana dengan baik.
8. Rencana Tindak Lanjut (RTL) dibutuhkan sebagai implementasi kegiatan yang berkelanjutan. RTL
merupakan panduan untuk keberlangsungan dan keberlanjutan suatu program tak terkecuali
Program Pendidikan Guru Penggerak. Dengan adanya RTL akan memudahkan Pengajar Praktik dan
Calon Guru Penggerak dalam implementasi program ke depannya. Bukan saja terkait bentuk-bentuk
program lanjutan, melainkan juga bentuk-bentuk intervensi pihak lain untuk menyelenggarakan
program sejenis.
Di luar materi pendampingan, saya dengan PP sempat pula membahas betapa menyenagkannya saat
mengikuti kegiatan pembelajaran PPGP secara daring bersama sesama CGP, PP dan Fasilitator yang
hebat sehingga timbul kerinduan saya untuk dapat bertemu langsung. Sempat saat Lokakarya saya
mencari-cari ,ingin bertemu secara langsung dengan rekan yang biasa asyik berdiskusi sampai
melakukan presentasi dalam satu kelompok bersama namun mereka tidak tampak hadir di hadapan
saya ... O,ooohh setelah saya konfirmasi melalui pesan WhatsApp ternyata mereka mengatakan ” Di
Bandung lokaryanya besok!” ... ” Cianjur sudah !” .... Baru saya sadari kembali bahwa kami CGP
angkatan 7 dalam satu rombongan belajar (rombel) tidak semuanya berasal dari satu kabupaten
yang sama, bahkan ada yang mengajar di tingkat SMP, SMA, SMK ... berbaur akrab di pembelajaran
daring bersama saya yang mengajar di tingkat SD. Saya berharap suatu hari nanti dapat bertemu
langsung. Kepada Bapak Suhada, S.Pd, M.Pd pun saya dan Pak Jaenal merasa rindu ingin dapat
bertemu langsung.
9. Demikian Jurnal Kegiatan pendampingan – 3 Program Pendidikan Calon Guru Penggerak angkatan -
7 kabupaten Bogor ini saya laporkan.
Terima Kasih
Semoga bermanfaat.
Ingat,
Harus tetap
semangat!
Siap Pak !