SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
I. PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Istilah Daerah Aliran Sungai (DAS) banyak digunakan oleh beberapa ahli 
dengan makna atau pengertian yang berbeda-beda, ada yang menyamakan dengan 
cacthment area, watershed, atau drainage basin (Sudaryono, 2002). Menurut 
Notohadiprawiro (1985) dalam Sudaryono (2002), bahwa daerah Aliran Sungai 
merupakan keseluruhan kawasan pengumpul suatu sistem tunggal, sehingga dapat 
disamakan dengan cacthment area. Sedangkan Menurut Martopo (1994) dalam 
Sudaryono (2002), memberi pengertian bahwa, Daerah Aliran Sungai (DAS) 
merupakan daerah yang dibatasi oleh topografi pemisah air yang terkeringkan 
oleh sungai atau sistem saling berhubungan sedemikian rupa sehingga semua 
aliran sungai yang jatuh di dalam akan keluar dari saluran lepas tunggal dari 
wilayah tersebut. 
Ekosistem Daerah Aliran Sungai memerlukan adanya suatu pengelolaan 
agar pemanfaatannya dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Daerah Aliran 
Sungai (DAS) Babon merupakan salah satu DAS yang sangat penting bagi 
kelangsungan ekosistem di Propinsi Jawa Tengah, khususnya wilayah Semarang 
dan sekitarnya. Adanya kegiatan industri, pemukiman, pertanian serta 
pertambangan pada umumnya menimbulkan masalah-masalah seperti pencemaran 
air, menurunnya kualitas sumberdaya alam, kekritisan lahan, gangguan kesehatan, 
penurunan potensi sumberdaya alam hayati, bencana banjir, dan sedimen pada 
DAS bagian hilir. Menurut BLH Kota Semarang (2005) dalam Suparjo (2009) 
bahwa Sungai Babon menerima limbah dari kegiatan rumah tangga dan limbah 
yang berasal dari enam industri besar. Limbah-limbah yang dibuang di Sungai 
Babon berasal dari industri pembuatan moto, industri tekstil, pulp/kertas dan 
pengalengan udang. 
Pencemaran tersebut mengakibatkan keseimbangan ekosistem di Sungai 
Babon menjadi terganggu. Maka perlu dilakukan suatu pengelolaan untuk 
mengembalikan ekosistem tersebut ke kondisi semula. Melalui berbagai metode 
dengan mempertimbangkan parameter fisika, kimia dan biologi.
1.2. Tujuan Praktikum 
Tujuan dari praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan adalah sebagai 
berikut : 
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiwa mengenai 
aplikasi bagaimana cara mengelola sumberdaya perairan pada salah satu 
ekosistem perairan dari aspek fisika, kimia, biologi serta sosial-ekonomi; 
2. Mengetahui profil lingkungan meliputi aspek fisika, kimia, biologi serta 
sosial-ekonomi. 
1.3. Waktu dan Tempat 
Praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari 
Senin, 17 November 2014. Praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan 
dilaksanakan di Sungai Babon, Genuk, Semarang dan kemudian dilakukan analisa 
data langsung di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan 
Jurusan Perikanan, Universitas Diponegoro, Semarang.

More Related Content

What's hot

Teknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada dasTeknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada dasAsier La Ode
 
Daur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DASDaur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DASReka Ardian Tika
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiAbhy Taridala
 
Modul penuh saling interaksi
Modul penuh   saling interaksiModul penuh   saling interaksi
Modul penuh saling interaksiAsmawi Abdullah
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasdenotsudiana
 
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidupmuhammad reza
 
laporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danaulaporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danauHanna Silvia'mick
 
Bab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantai
Bab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantaiBab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantai
Bab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantaiNe Qiela
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakaunitahabibah
 
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alampengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya AlamRodhiyah N. Zulaikhoh
 
Kuliah ii pengel das
Kuliah ii pengel das Kuliah ii pengel das
Kuliah ii pengel das Oky Febrianti
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaAnnisa Wasistiana
 

What's hot (20)

1.kuliah das
1.kuliah das 1.kuliah das
1.kuliah das
 
Teknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada dasTeknik konservasi tanah dan air pada das
Teknik konservasi tanah dan air pada das
 
Usle
UsleUsle
Usle
 
Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam
Fungsi dan Peran Sumber Daya AlamFungsi dan Peran Sumber Daya Alam
Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam
 
Pengelolaan das
Pengelolaan dasPengelolaan das
Pengelolaan das
 
Daur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DASDaur Hidrologi dan Ekosistem DAS
Daur Hidrologi dan Ekosistem DAS
 
Daerah aliran sungai
Daerah aliran sungaiDaerah aliran sungai
Daerah aliran sungai
 
Modul penuh saling interaksi
Modul penuh   saling interaksiModul penuh   saling interaksi
Modul penuh saling interaksi
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Kebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan dasKebijakan pengelolaan das
Kebijakan pengelolaan das
 
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
3 penerapan konsep-dasar-lingkungan-hidup
 
laporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danaulaporan praktikum Ekologi perairan di danau
laporan praktikum Ekologi perairan di danau
 
Bab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantai
Bab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantaiBab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantai
Bab 9 geomorfologi lembangan saliran dan pinggir pantai
 
Tambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakauTambak kepiring bakau
Tambak kepiring bakau
 
Ekosistem ppt
Ekosistem pptEkosistem ppt
Ekosistem ppt
 
Ppt azir
Ppt azirPpt azir
Ppt azir
 
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alampengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
 
Kuliah ii pengel das
Kuliah ii pengel das Kuliah ii pengel das
Kuliah ii pengel das
 
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannyaKerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
Kerusakan lingkungan lahan dan pencegahannya
 
Ppt ta deal
Ppt ta dealPpt ta deal
Ppt ta deal
 

Viewers also liked

Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirAnalisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirMonita Rossy
 
Presentasi Pengelolaan Pesisir
Presentasi  Pengelolaan  PesisirPresentasi  Pengelolaan  Pesisir
Presentasi Pengelolaan PesisirAbida Muttaqiena
 
Coastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisirCoastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisirrIyan lare Sae
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu ICanny Nainggolan
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Fitri Indra Wardhono
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 

Viewers also liked (8)

Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirAnalisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
 
Presentasi Pengelolaan Pesisir
Presentasi  Pengelolaan  PesisirPresentasi  Pengelolaan  Pesisir
Presentasi Pengelolaan Pesisir
 
Coastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisirCoastal zone management ruang pesisir
Coastal zone management ruang pesisir
 
Pengelolaan Pesisir
Pengelolaan  PesisirPengelolaan  Pesisir
Pengelolaan Pesisir
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 

Similar to Pendahuluan lap msdp

Pendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloPendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloSyarifah Nisa
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaBab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaHabib Baihaqi
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarYosie Andre Victora
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanWayan Susanto
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxAbdullahFaqih26
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...Asramid Yasin
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Operator Warnet Vast Raha
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
 
Monitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekMonitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekGoparipung Bambang
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxNina909058
 
Penentuan status kualitas perairan sungai
Penentuan status kualitas perairan sungaiPenentuan status kualitas perairan sungai
Penentuan status kualitas perairan sungaiAnjas Asmara, S.Si
 
Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013alokasiair
 
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera Utara
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera UtaraPenjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera Utara
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera UtaraNur Rohim
 
Tugas psda1 kelompok 3 a2
Tugas psda1   kelompok 3 a2Tugas psda1   kelompok 3 a2
Tugas psda1 kelompok 3 a2Aswar Amiruddin
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangNyak Nisa Ul Khairani
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaAnjas Asmara, S.Si
 

Similar to Pendahuluan lap msdp (20)

Pendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan soloPendekatan vegetatif di begawan solo
Pendekatan vegetatif di begawan solo
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaBab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustaka
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Tugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayanTugas presentasi wayan
Tugas presentasi wayan
 
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docxBAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
BAB I & II KUALITAS AIR Kel 9 (1).docx
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
 
Metode penelitian pesisir
Metode penelitian  pesisirMetode penelitian  pesisir
Metode penelitian pesisir
 
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
Program peningkatan kesadaran masyarakat tentang pelestarian mangrove berbasi...
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
 
Monitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglekMonitoring t ingkat mari njeglek
Monitoring t ingkat mari njeglek
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docxMAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
MAKALAH PRODUKTIVITAS.docx
 
Penentuan status kualitas perairan sungai
Penentuan status kualitas perairan sungaiPenentuan status kualitas perairan sungai
Penentuan status kualitas perairan sungai
 
Nugroho, galih adi
Nugroho, galih adiNugroho, galih adi
Nugroho, galih adi
 
Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013
 
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera Utara
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera UtaraPenjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera Utara
Penjernihan Air Limbah Domestik pada Lingkungan Universitas Sumatera Utara
 
Tugas psda1 kelompok 3 a2
Tugas psda1   kelompok 3 a2Tugas psda1   kelompok 3 a2
Tugas psda1 kelompok 3 a2
 
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase JepangStudi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
Studi Kasus PSDAT Sungai Watarase Jepang
 
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakartaKeragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
Keragaman plankton sebagai indikator kualitas sungai di kota surakarta
 
Lks
LksLks
Lks
 

Pendahuluan lap msdp

  • 1. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Istilah Daerah Aliran Sungai (DAS) banyak digunakan oleh beberapa ahli dengan makna atau pengertian yang berbeda-beda, ada yang menyamakan dengan cacthment area, watershed, atau drainage basin (Sudaryono, 2002). Menurut Notohadiprawiro (1985) dalam Sudaryono (2002), bahwa daerah Aliran Sungai merupakan keseluruhan kawasan pengumpul suatu sistem tunggal, sehingga dapat disamakan dengan cacthment area. Sedangkan Menurut Martopo (1994) dalam Sudaryono (2002), memberi pengertian bahwa, Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah yang dibatasi oleh topografi pemisah air yang terkeringkan oleh sungai atau sistem saling berhubungan sedemikian rupa sehingga semua aliran sungai yang jatuh di dalam akan keluar dari saluran lepas tunggal dari wilayah tersebut. Ekosistem Daerah Aliran Sungai memerlukan adanya suatu pengelolaan agar pemanfaatannya dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Daerah Aliran Sungai (DAS) Babon merupakan salah satu DAS yang sangat penting bagi kelangsungan ekosistem di Propinsi Jawa Tengah, khususnya wilayah Semarang dan sekitarnya. Adanya kegiatan industri, pemukiman, pertanian serta pertambangan pada umumnya menimbulkan masalah-masalah seperti pencemaran air, menurunnya kualitas sumberdaya alam, kekritisan lahan, gangguan kesehatan, penurunan potensi sumberdaya alam hayati, bencana banjir, dan sedimen pada DAS bagian hilir. Menurut BLH Kota Semarang (2005) dalam Suparjo (2009) bahwa Sungai Babon menerima limbah dari kegiatan rumah tangga dan limbah yang berasal dari enam industri besar. Limbah-limbah yang dibuang di Sungai Babon berasal dari industri pembuatan moto, industri tekstil, pulp/kertas dan pengalengan udang. Pencemaran tersebut mengakibatkan keseimbangan ekosistem di Sungai Babon menjadi terganggu. Maka perlu dilakukan suatu pengelolaan untuk mengembalikan ekosistem tersebut ke kondisi semula. Melalui berbagai metode dengan mempertimbangkan parameter fisika, kimia dan biologi.
  • 2. 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiwa mengenai aplikasi bagaimana cara mengelola sumberdaya perairan pada salah satu ekosistem perairan dari aspek fisika, kimia, biologi serta sosial-ekonomi; 2. Mengetahui profil lingkungan meliputi aspek fisika, kimia, biologi serta sosial-ekonomi. 1.3. Waktu dan Tempat Praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan dilaksanakan pada hari Senin, 17 November 2014. Praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan dilaksanakan di Sungai Babon, Genuk, Semarang dan kemudian dilakukan analisa data langsung di Laboratorium Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan Jurusan Perikanan, Universitas Diponegoro, Semarang.