Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran udara, termasuk pengertian, bahan pencemar udara, penyebab, dampak, jenis, dan pencegahan pencemaran udara. Dokumen juga membahas peran hutan kota sebagai solusi untuk mengurangi polusi udara di perkotaan.
2. PENGERTIAN PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara berasal dari dari 2 kata yaitu pencemaran dan udara.
Masing-masing memiliki arti yang berbeda.
– Pencemaran merupakan kondisi yang buruk akibat tercampurnya beberapa zat yang seharusnya
tidak tercampur.
– Udara merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh manusia, tumbuhan, dan hewan.
Polusi udara atau pencemaran udara memiliki arti dan makna yang sama.
Pengertian pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana substansi biologi, fisik, dan kimia di
lapisan atmosfer bumi yang jumlahnya dapat membahayakan bagi kondisi tubuh makhluk hidup.
3. BAHAN PENCEMAR UDARA (POLUTAN)
Polutan merupakan suatu bahan atau zat yang memiliki kadar
melebihi ambang batas pada waktu yang tidak tepat, sehingga menjadi
bahan pencemar lingkungan.
Terdapat beberapa polutan yang dapat menjadi penyebab
pencemaran udara, antara lain: karbon monoksida, oksigen nitrogen, oksida
sulfur, CFC, hidrokarbon, dan radikal bebas.
4. PENYEBAB POLUSI UDARA
Polusi udara disebabkan oleh berbagai hal, ada yang berasal dari alam seperti gunung berapi dan
ada yang berasal dari perbuatan manusia seperti kebocoran gas, TPA, kebakaran hutan, industri, pabrik,
pembangkit listrik, dan alat transportasi.
1. Aktivitas Gunung Berapi
2. Kebakaran Hutan
3. Industri
4. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
5. Pembangkit Listrik
6. Abu Vulkanik
7. Alat Transportasi
5. DAMPAK PENCEMARAN UDARA
– Dampak Kesehatan Adanya Pencemaran Udara
Dampak penyakit yang paling sering kita jumpai ialah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), misalnya
bronkhitis, asma, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat berbahaya dikategorikan sebagai toksik
dan karsinogenik.
Di Indonesia sendiri 50% dari angka kesakitan diakibatkan oleh polusi udara. Menurut WHO terdapat sekitr
3,2 juta kasus kematian disebabkan oleh pencemaran udara tiap tahunnya.
6. DAMPAK PENCEMARAN UDARA
– Dampak Sosial Ekonomi Pencemaran Udara
Dampak pencemaran udara bagi kesehatan akan merembet menjadi dampak ekonomi bagi masyarakat.
Beban ekonomi termasuk pada biaya yang akan dikeluarkan jika membutuhkan penanganan khusus misal
harus pergi ke rumah sakit.
Akibat adanya pencemaran udara, makhluk hidup tidak dapat menikmati udara sehat yang menjadikan
aktivitas sosial jadi terhambat.
7. DAMPAK PENCEMARAN UDARA
– Dampak Pendidikan
Di bidang pendidikan, dampak pada pendidikan sangatlah berbahaya bagi pelajar. Mereka akan terhambat
dalam hal berfikir dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau pun permasalahan.
8. DAMPAK PENCEMARAN UDARA
– Dampak terhadap Sektor Pertanian
Pencemaran udara sangat mempengaruhi sektor pertanian.
Tumbuhan atau tanaman akan rentan terhadap terjadinya penyakit nekrosis, klorosis, dan bitnik hitam.
Partikel yang terdeposisi pada permukaan tanaman tersebut dapat mengganggu proses fotosintesis.
Penyakit tersebut menyebabkan sirkulasi udara sehat berkurang dan udara menjadi kotor sehingga tidak
bak untuk dihirup.
Akibatnya para petani akan mengalami kegagalan panen sehingga berimplikasi pada kerugian yang dihadapi
petani.
9. DAMPAK PENCEMARAN UDARA
– Dampak Lingkungan Pencemaran Udara
Polusi udara juga berdampak terhadap lingkungan yaitu hujan asam, eutrofikasi, haze, penipisan ozon, dan
perubahan iklim global. Hujan Asam merupakan salah satu dampak terjadinya dari pencemaran udara.
Pencemaran udara antara zat SO2 dan NO2 apabila bereaksi dengan air hujan dapat membentuk asam dan
menurunkan pH air menyebabkan terjadinya hujan asam. Air hujan biasa memiliki pH 5,6 karena adanya
CO2 di atmosfer.
10. JENIS-JENIS PENCEMARAN UDARA
– Pencemaran Udara Primer
Pencemaran udara primer merupakan substansi pencemaran yang berasal langsung dari sumber
pencemaran udara tersebut dan dipancarkan langsung ke atmosfer. Karbon monoksida, merupakan contoh
dari pencemaran udara primer karena hasil dari pembakaran akibat dari aktivitas manusia.
11. JENIS-JENIS PENCEMARAN UDARA
– Pencemaran Udara Sekunder
Pencemaran udara sekunder merupakan substansi zat pencemar yang terbentuk dari hasil reaksi
zat pencemar-pencemar primer di muka bumi.
Pembentukan ozon merupakan salah satu contoh dari pencemaran udara sekunder. Ozon terbentuk dari
senyawa hidrokarbon dan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari. Pencemaran udara sekunder
dapat menyebabkan masalah seperti asap fotokimia.
12. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN
UDARA
Menurut Lazuardi (2003) usaha pencegahan pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan cara
mengganti penggunaan bahan mebel yang berbahan sterophom digantikan dengan bahan organik seperti
bulu angsa, sabut kelapa, dan lain-lain.
Melakukan penyaringan asap sebelum asap tersebut dibebaskan ke udara dengan cara memasang
saringan atau bahan penyerap polutan, mengalirkan gas buangan ke dalam larutan pengikat sebelum di
bebaskan ke dalam air, mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang megandung asap dan gas-gas polutan
lainnya, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan lebih memilih menggunakan angkutan umum.
13. HUTAN SEBAGAI SOLUSI DARI POLUSI UDARA
Masyarakat yang tinggal di kota besar sangat rentan dan berpotensi besar terkena polusi udara.
Hutan kota merupakan solusi untuk mengurangi polusi udara di wilayah perkotaan. Hutan kota merupakan salah satu dari
komponen Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hutan kota berfungsi untuk mengurangi polusi udara.
Perlakuan dalam mengelola hutan kota berpengaruh terhadap kualitas udara yang dihasilkan. Banyaknya tumbuhan dalam suatu hutan
kota mempengaruhi kualitas udara yang dihasilkan pula.
Hutan kota dari tahun ke tahun semakin menurun. Dalam sepuluh tahun terakhir ruang terbuka hijau mengalami penurunan. Idealnya
RTH menempati luasan 30% dari total luas kota. Apabila hutan kota hilang, bisa saja munculnya berbagai permasalahan di lingkungan
dan psikologis masyarakat kota.
Keberadaan hutan kota sangat penting karena dapat menstabilkan kondisi iklim di lingkungan perkotaan. Memberikan rasa sejuk di kala
siang hari dan hangat di kala malam hari.
Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya hutan kota dapat menyerap gas-gas rumah kaca dan zat polutan lain sehingga dapat
mengurangi adanya polusi udara.
Hutan kota berfungsi sebagai daerah resapan air yang dapat menambah dan menyimpan persediaan air bagi warga penduduk kota.
Seperti yang kita tahu wilayah perkotaan sering kali terjadi krisis air, maka dari itu solusinya ialah adanya hutan kota. Adanya hutan kota
dapat meminimalisasi penggunaan AC dan kipas angin sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik juga.