Dokumen tersebut membahas berbagai isu lingkungan hidup seperti perubahan iklim, bencana alam, dan pencemaran lingkungan. Isu-isu tersebut meliputi pemanasan global, perubahan cuaca ekstrem, kebakaran hutan, banjir, dan pencemaran udara, air, dan tanah yang disebabkan aktivitas manusia.
1. ISU ISU
LINGKUNG
AN HIDUP
Almira Aulia (2304120015)
Doflavio Farela (2304120017)
M. Ananta Yuda (2304120054)
Syamsul Hadi Salman (2304120070)
2. Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan
kesatuan ruang antara makhluk hidup dan komponen abiotik lainnya. Interaksi
antar lingkungan alamiah dan sekitarnya membentuk sistem ekologi.
Lingkungan memegang peranan sebagai habitat bagi kehidupan makhluk
hidup di muka bumi
LINGKUNGAN
HIDUP
3. ISU LINGKUNGAN
HIDUP
–Di Indonesia, tonggak sejarah masalah lingkungan
hidup dimulai dengan diselenggarakannya Seminar
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pembangunan
Nasional Oleh Universitas Pajajaran Bandung pada
tanggal 15 – 18 Mei 1972. Isu lingkungan merupakan
permasalahan yang dihadapi oleh setiap generasi.
Pemanasan global atau global warming adalah isu
lingkungan hidup yang mendunia. Masalah
pemanasan global tentu tidak berdiri sendiri, tetapi
terkait dengan banyak hal, antara lain tingkat polusi
yang tinggi dari negara-negara industri. Demikian pula
dengan perubahan iklim, bencana alam, pencemaran.
4. Perubahan iklim atau climate change efek perubahan
iklim yang sangat mengkhawatirkan yakni kejadian
gelombang panas ekstrim dalam beberapa bulan
terakhir ini. Kenaikan suhu pada Indonesia mencapai 1.1
°C (BMKG, 2023). Bagi Indonesia sektor pertanian yang
menggantungkan kondisi cuaca tahunan, maka
kedepannya apabila suhu bumi terus memanas,
perubahan iklim akan merubah ritme musiman yang
bisa mengakibatkan penurunan produktifitas hasil
pertanian secara signifikan, tak terkecuali resiko gagal
panen akan semakin sering terjadi.
PERUBAHAN IKLIM
DAN BENCANA ALAM
5. Tak hanya gagal panen, banyak lahan hutan gambut
yang terbakar akibat gelombang panas ekstrim yang
terjadi. Berdasarkan data Sipongi KLHK, sejak Januari-Juli
2023 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan
(karhatkula) seluas 90.405 hektar. Karhutla terluas terjadi
di Nusa Tenggara Timur (28.718 hektar), disusul Kalbar
(12.537 hektar), Nusa Tenggara Barat (9.662 hektar),
Kalimantan Selatan (7.483 hektar), Jatim (7.076 hektar),
Lampung (2.992 hektar), dan Kalimantan Tengah (2.948
hektar). Prioritas penanganan ini juga tidak terlepas dari
kondisi gambut yang akan mudah terbakar dan lebih sulit
dipadamkan bila terjadi kekeringan khususnya saat
musim kemarau panjang dan suhu ekstrim.
PERUBAHAN IKLIM
DAN BENCANA ALAM
6. Bencana alam yang kerap kali terjadi atau menjadi poin
utama di Indonesia sebenarnya adalah bencana
Hidrometeorologi atau dengan kata lain kejadian
bencana yang meliputi banjir, angin puting beliung, tanah
longsor dan cuaca ekstrem. Akar masalah dari terjadinya
bencana Hidrometeorologi itu adalah isu lingkungan,
yang sejatinya dibuat sendiri oleh tangan-tangan
manusia tidak bertanggung jawab. Seperti penebangan
pohon yang masif di hutan Indonesia, pencemaran
sungai, hingga Indonesia menjadi negara pencemar
sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia.
PERUBAHAN IKLIM
DAN BENCANA ALAM
7. Bisa dilihat laju deforestasi (kegiatan penebangan pohon
di hutan) sebanyak 1,5 juta hektare per tahun di Indonesia.
Kemudian 2.145 DAS (Daerah Aliran Sungai) rusak, dan
sungai-sungai di Indonesia statusnya tercemar akibat
limbah-limbah domestik. Ini merupakan isu
memprihatinkan, banyak kejadian-kejadian bencana
yang terjadi belakangan ini akibat dari hal tersebut tanpa
kita sadari dapat memberikan dampak jangka panjang.
PERUBAHAN IKLIM
DAN BENCANA ALAM
8. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan, zat atau bahan
yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan
Syarat suatu zat disebut polutan adalah keberadaannya
merugikan makhluk hidup, jumlahnya melebihi batas
normal, dan berada pada tempat dan waktu yang tidak
tepat. Ada 3 macam pencemaran lingkungan, yaitu
pencemaran air, udara dan tanah.
.
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
9. Pencemaran air adalah persitiwa masuknya zat atau
komponen ke dalam air sehingga kualitas air terganggu
ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan
oleh aktifitas manusia yang meninggalkan limbah
pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk
pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian
segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah
pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa
berupa sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah
nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).
PENCEMARAN AIR
10. Limbah pertanian mempunyai pengertian segala bahan
pencemar yang dihasilkan aktifitas pertanian seperti
penggunaan pestisida dan pupuk.
Sedangkan limbah industri mempunyai pengertian segala
bahan pencemar yang dihasilkan aktifitas industri yang sering
menghasilkan bahan berbahaya dan beracun (B3).Asian
Development Bank (2008) pernah menyebutkan pencemaran
air di Indonesia menimbulkan kerugian Rp 45 triliun per tahun.
Biaya yang akibat pencemaran air ini mencakup biaya
kesehatan, biaya penyediaan air bersih, hilangnya waktu
produktif, citra buruk pariwisata, dan tingginya angka kematian
bayi. Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari
pencemaran air adalah terganggunya lingkungan hidup,
ekosistem, dan keanekaragaman hayati. Air yang tercemar
dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air.
PENCEMARAN AIR
11. Indonesia, bersama dengan China, India, Pakistan, Bangladesh,
dan Nigeria menyumbang 75% dari total beban polusi udara
global karena tingkat polusi udara yang tinggi dan jumlah
populasi yang besar.n. Pencemaran udara disebabkan oleh
asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran
SO(belerang oksida) , SO2 (belerang oksida), CFC (khloro fluoro
karbon), CO (karbon monoksida). Berdasarkan laporan AQLI,
polusi udara yang berisi partikel halus (PM 2.5) berpotensi
mengurangi usia hidup rata-rata warga Indonesia hingga 1,4
tahun dibandingkan jika kualitas udara di Indonesia memenuhi
standar WHO, yakni 5 µg/m³. Namun dalam beberapa minggu
terakhir, polusi udara di Jakarta telah mencapai kisaran 35
µg/m³ hingga melebihi 50 µg/m³.
PENCEMARAN UDARA
12. Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami.
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
PENCEMARAN TANAH
13. memiliki paham
antroposentris,
tindakan mereka
yang merugikan
lingkungan dianggap
benar adanya.
Kerusakan lingkungan
yang terjadi tidak
membuat mereka
berhenti
mengeksploitasi
lingkungan, karena
bagi mereka
lingkungan memang
pantas dimanfaatkan
oleh manusia secara
maksimal. Manusia
dan kepentingannya
dianggap yang
paling menentukan
dalam tatanan
ekosistem dan dalam
kebijakan yang
diambil dalam kaitan
dengan alam, baik
secara langsung atau
tidak langung
ANTROPOSENTRIS
14. Pada manusia yang
memiliki paham
biosentrisme yang
memandang
makhluk hidup dan
manusia
berkedudukan sama
sehingga harus
berdampingan dan
menjaganya,
kerusakan
lingkungan tidak
menjadi masalah
selama tidak ada
makhluk hidup yang
rusak. Tetapi
manusia dengan
paham biosentrisme
akan bergerak saat
terjadi penebangan
hutan,
penggundulan lahan
dan pembakaran
hutan
BIOSENTRISME
15. makhluk hidup
maupun benda mati
(lingkungan seperti
air udara dan tanah)
adalah
berkedudukan sama
dan saling
membutuhkan satu
sama lain. Mereka
akan merasa sedih
akan keadaan
lingkungan yang
terjadi saat ini.
Mereka akan
berupaya agar
lingkungan dapat
terjaga kembali
dengan upaya
upaya yang menurut
mereka dapat
memperbaiki
lingkungan seperti
pengurangan
sampah plastik,
pemanfaatan
sampah daur ulang
EKOSENTRISME