Dokumen ini membahas tentang dampak polusi suara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi suara disebabkan oleh suara-suara bervolume tinggi dari berbagai sumber seperti mesin, transportasi, dan aktivitas industri yang mengganggu lingkungan sekitar. Dampak negatif polusi suara meliputi gangguan kesehatan seperti stress, gangguan jantung, dan ketulian, serta dampak lingkungan seperti mengganggu tidur dan belajar. Upaya yang dap
Makalah ini membahas tentang kebisingan di tempat kerja. Pertama, diberikan definisi kebisingan sebagai bunyi yang tidak diinginkan yang berasal dari peralatan produksi dan dapat mengganggu kesehatan. Kemudian dijelaskan mengenai jenis, pengukuran, dan nilai ambang batas kebisingan. Terakhir diuraikan dampak buruk kebisingan seperti gangguan pendengaran dan penurunan produktivitas kerja.
Makalah ini membahas tentang pencemaran suara yang didefinisikan sebagai gangguan lingkungan akibat bunyi atau suara yang mengganggu. Pencemaran suara disebabkan oleh berbagai sumber kebisingan seperti alat-alat berisik dan lalu lintas kendaraan. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia seperti stres serta menurunnya produktivitas. Untuk menanggulanginya, dianjurkan pengg
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran suara, termasuk pengertian, penyebab, dampak, proses terjadinya, upaya mengatasi, dan pencegahan pencemaran suara. Pencemaran suara didefinisikan sebagai gangguan lingkungan akibat suara yang mengganggu, biasanya diukur dalam desibel. Penyebabnya meliputi suara kendaraan, pabrik, dan alat elektronik. Dampaknya dapat mencakup stres, gangguan kesehatan
Dokumen ini membahas tentang dampak polusi suara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Polusi suara disebabkan oleh suara-suara bervolume tinggi dari berbagai sumber seperti mesin, transportasi, dan aktivitas industri yang mengganggu lingkungan sekitar. Dampak negatif polusi suara meliputi gangguan kesehatan seperti stress, gangguan jantung, dan ketulian, serta dampak lingkungan seperti mengganggu tidur dan belajar. Upaya yang dap
Makalah ini membahas tentang kebisingan di tempat kerja. Pertama, diberikan definisi kebisingan sebagai bunyi yang tidak diinginkan yang berasal dari peralatan produksi dan dapat mengganggu kesehatan. Kemudian dijelaskan mengenai jenis, pengukuran, dan nilai ambang batas kebisingan. Terakhir diuraikan dampak buruk kebisingan seperti gangguan pendengaran dan penurunan produktivitas kerja.
Makalah ini membahas tentang pencemaran suara yang didefinisikan sebagai gangguan lingkungan akibat bunyi atau suara yang mengganggu. Pencemaran suara disebabkan oleh berbagai sumber kebisingan seperti alat-alat berisik dan lalu lintas kendaraan. Dampaknya meliputi gangguan kesehatan manusia seperti stres serta menurunnya produktivitas. Untuk menanggulanginya, dianjurkan pengg
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran suara, termasuk pengertian, penyebab, dampak, proses terjadinya, upaya mengatasi, dan pencegahan pencemaran suara. Pencemaran suara didefinisikan sebagai gangguan lingkungan akibat suara yang mengganggu, biasanya diukur dalam desibel. Penyebabnya meliputi suara kendaraan, pabrik, dan alat elektronik. Dampaknya dapat mencakup stres, gangguan kesehatan
Dokumen tersebut membahas tentang kebisingan sebagai polusi lingkungan. Ia mendefinisikan kebisingan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pendengaran. Sumber kebisingan terutama berasal dari aktivitas industri dan transportasi. Kebisingan dapat memengaruhi kesehatan manusia. Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan pada sumber, meredam kebisingan saat propagasi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan pengukuran tingkat kebisingan di beberapa lokasi. Lokasi jalan raya sibuk dan jalan raya dekat kediaman menunjukkan tingkat kebisingan yang sangat keras di atas 70 desibel, sedangkan di dalam kediaman, tempat belajar, dan jalan raya dekat tempat belajar menunjukkan tingkat kebisingan sedang di bawah 45 desibel.
Dokumen tersebut membahas tentang polusi suara, sumber-sumber bunyi yang menyebabkannya seperti suara bervolume tinggi, akibat-akibat polusi suara seperti gangguan lingkungan dan ketidaknyamanan, serta cara-cara menanggulanginya seperti penilaian subjektif terhadap bunyi yang dianggap polusi dan perlunya penanggulangan dari berbagai pihak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bising (kebisingan) dan dampaknya terhadap manusia.
2. Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan gangguan.
3. Dampak bising meliputi gangguan pendengaran, peningkatan tekanan darah, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan penurunan produktivitas kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik lingkungan khususnya bising dan kebisingan. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik fisik dari suara seperti tekanan, frekuensi, dan variasi waktu. Juga dijelaskan mengenai sumber, jenis, dan karakteristik bising serta kriteria untuk menentukan tingkat kebisingan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar auditorium, termasuk definisi, klasifikasi, dan fleksibilitas desain auditorium. Auditorium didefinisikan sebagai ruang untuk mendengar dan melihat, dan diklasifikasikan berdasarkan fungsi, lokasi, bentuk dasar denah, dan bentuk dasar potongan. Desain auditorium perlu mempertimbangkan aspek kualitas akustik, frekuensi bunyi, waktu tunda, cacat akustik, waktu dengung,
Dokumen tersebut membahas tentang kebisingan sebagai polusi lingkungan. Ia mendefinisikan kebisingan sebagai suara yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu pendengaran. Sumber kebisingan terutama berasal dari aktivitas industri dan transportasi. Kebisingan dapat memengaruhi kesehatan manusia. Upaya pengendalian kebisingan dapat dilakukan dengan mengurangi kebisingan pada sumber, meredam kebisingan saat propagasi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan pengukuran tingkat kebisingan di beberapa lokasi. Lokasi jalan raya sibuk dan jalan raya dekat kediaman menunjukkan tingkat kebisingan yang sangat keras di atas 70 desibel, sedangkan di dalam kediaman, tempat belajar, dan jalan raya dekat tempat belajar menunjukkan tingkat kebisingan sedang di bawah 45 desibel.
Dokumen tersebut membahas tentang polusi suara, sumber-sumber bunyi yang menyebabkannya seperti suara bervolume tinggi, akibat-akibat polusi suara seperti gangguan lingkungan dan ketidaknyamanan, serta cara-cara menanggulanginya seperti penilaian subjektif terhadap bunyi yang dianggap polusi dan perlunya penanggulangan dari berbagai pihak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang bising (kebisingan) dan dampaknya terhadap manusia.
2. Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan gangguan.
3. Dampak bising meliputi gangguan pendengaran, peningkatan tekanan darah, gangguan pencernaan, sakit kepala, dan penurunan produktivitas kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik lingkungan khususnya bising dan kebisingan. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik fisik dari suara seperti tekanan, frekuensi, dan variasi waktu. Juga dijelaskan mengenai sumber, jenis, dan karakteristik bising serta kriteria untuk menentukan tingkat kebisingan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar auditorium, termasuk definisi, klasifikasi, dan fleksibilitas desain auditorium. Auditorium didefinisikan sebagai ruang untuk mendengar dan melihat, dan diklasifikasikan berdasarkan fungsi, lokasi, bentuk dasar denah, dan bentuk dasar potongan. Desain auditorium perlu mempertimbangkan aspek kualitas akustik, frekuensi bunyi, waktu tunda, cacat akustik, waktu dengung,
Dokumen ini membahas tentang kebisingan yang terjadi di sektor pembinaan dan industri serta dampaknya terhadap kehidupan manusia. Ia menjelaskan definisi kebisingan, sumber-sumber utama kebisingan seperti pembinaan, kenderaan, dan kilang, satuan untuk mengukur kebisingan yakni desibel, serta efek kebisingan seperti gangguan pendengaran sementara atau kekal, dampak pada jantung dan sistem pencernaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pencemaran bunyi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Termasuk sumber-sumber utama pencemaran bunyi seperti lalu lintas, aktivitas industri dan konstruksi, serta kapal terbang. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bunyi, jenis-jenis bunyi bising, dan skala kekuatan bunyi.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu akustik dan sumber-sumber kebisingan utama seperti kebisingan industri, konstruksi, transportasi seperti pesawat terbang, kereta api, dan lalu lintas jalan raya yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis dan psikologis bagi manusia.
Polusi suara dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia dan lingkungan. Suara-suara bervolume tinggi dari alat-alat bermesin dan gadget modern dapat menimbulkan kebisingan yang mengganggu makhluk hidup. Polusi suara dapat menyebabkan masalah pendengaran, kesehatan, dan komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya kebisingan di tempat kerja, termasuk komponen kebisingan, sumber kebisingan, tingkat kebisingan yang diijinkan, efek kebisingan terhadap kesehatan, dan program konservasi pendengaran untuk mencegah gangguan pendengaran akibat kebisingan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akustik dan akustik ruang, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa bahan dan konstruksi yang dapat digunakan sebagai penyerap bunyi dijelaskan, seperti bahan berpori, panel penyerap, dan resonator rongga. Parameter akustik ruang dan penerapannya dalam perancangan ruang auditorium juga diuraikan.
Bunyi dihasilkan dari sumber yang bergetar seperti gitar, biola, atau sayap lebah. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang membutuhkan medium untuk merambat. Syarat terdengarnya bunyi adalah adanya sumber bunyi, medium, dan penerima bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh suhu udara dimana bunyi akan merambat lebih cepat pada udara panas.
Bioakustik adalah ilmu yang mempelajari proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh mahluk hidup melalui gelombang bunyi yang dihasilkan getaran molekul dalam medium. Bunyi merupakan getaran yang menimbulkan gelombang longitudinal dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika intensitasnya terlalu besar.
Bab 2 membahas tentang tinjauan pustaka mengenai anatomi telinga dan mekanisme mendengar, serta bunyi dan kebisingan. Anatomi telinga terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Bunyi didefinisikan sebagai gelombang udara yang ditangkap telinga dan diteruskan ke otak. Kebisingan adalah bunyi tidak diinginkan yang dapat mengganggu kesehatan. Jenis dan sumber kebisingan s
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akustik, elemen-elemen akustik, sifat-sifat dasar bunyi, pengaruh kebisingan, dan cara mengendalikan kebisingan serta penyerapan bunyi. Material dan cara penataannya dipilih sesuai dengan kebutuhan ruangan, misalnya ruang musik atau ruang kelas.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang laki-laki 35 tahun yang bekerja di pabrik dan mengeluhkan tuli sejak 6 bulan terakhir disertai dengan mendengung. Diberikan pertanyaan terkait anatomi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja.
Tugas ini membahas tentang peranan kesehatan dalam bioakustik. Pembahasan meliputi pengertian bunyi dan gelombang bunyi, sifat dan kecepatan gelombang bunyi, penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan seperti alat pendengaran, dan pengaruh kebisingan beserta upaya pencegahannya.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. PengertianPencemaranBunyi Gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya.
Pencemaran bunyi diakibatkan suara-suara
bervolume tinggi yang membuat daerah
sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila
intensitas bunyi melampui 50 - 70 desibel (dB).
4. KebisinganImpulsif Kebisingan Impulsif merupakan Kebisingan
yang terjadi dalam waktu singkatdan
mengejutkan seperti suara ledakan petasan,
suara tembakan senjata dan suara petir
6. KebisinganKontinu
Kebisingan Kontinu merupakan kebisingan
yang secara terus menerus dalam jangka waktu
yang lama
Kebisingan kontinu dengan spektrum
frekuensi yang luas seperti suara mesin
pabrik yang sedanga nyala, kipas angin,
dapur pijar
Kebisingan Kontinu dengan spektrum
frekuensi yang sempit seperti gergaji sirkuler,
katup gas
7. KebisinganSemiKontinu
Kebisingan Semi Kontinu merupakan
Kebisingan kontinu yang sebentar saja tetapi
akan muncul lagi seperti suara pesawat
terbang yang melintas, suara lalu lintas
kendaraan di jalan
8. INTENSITAS ATAU KEKERASAN
BUNYI,
Intensitas bunyi adalah ukuran yang menunjukkan
keras atau lemahnya bunyi yang diterima oleh telinga
manusia.
Karena bunyi merupakan gelombang mekanik yang
ditandai oleh tekanan, maka intensitas bunyi
dinyatakan dalam skala tekanan bunyi, atau sound
pressure level (SPL).
Skala intensitas bunyi dinyatakan dalam skala desibel
(dB).
9. TEKANAN BUNYI ( SOUND PRESSURE
)
Batas pendengaran
manusia adalah 0
dB, atau sama
dengan tekanan
bunyi 20μPa, di
dalam ruang kelas
kebisingan sekitar
60 dB.
Batas sakit sekitar
130 dB.
10. KEPEKAAN TELINGA MANUSIA,
Kepekaan telinga
manusia bergantung
pada frekuensi bunyi,
telinga paling peka untuk
frekuensi antara 1 kHz
sampai 4 kHz.
Sistem audio yang baik
mempunyai spektrum
frekuensi yang lebar dan
intensitas nada rendah
(bass) dan nada tinggi
(terble) dibuat lebih
tinggi supaya intensitas
bunyi musik yang
terdengar di telinga
11. DAMPAK PENCEMARAN BUNYI
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi
3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang
ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak
seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi,
roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan
cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa
penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom,
dan lain-lain.
12. Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan
kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau
desibel adalah :
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
13. Menurut WHO, tingkat pencemaran
dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan)
ringan pada panca indra dan tubuh serta telah
menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal
tubuh dan menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian
besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau
kematian dalam lingkungan.
14. DAMPAK PENCEMARAN BUNYI
:
1. Gangguan fisiologis
2. Gangguan psikologis
3. Gangguan komunikasi
4. Gangguan keseimbangan
5. Efek pada indra pendengaran
16. 1. ALAT PEREDAM
Menurut peneliti dan
dosen pada Departemen
Teknik Elektron Institut
Teknologi Bandung, Dr.
Bambang Riyanto Trilaksono,
secara sederhana kebisingan
suara eksklusif dapat diredam
dengan memakai bahan-bahan
peredam. Alat peredam
tersebut dapat ditempatkan
pada dinding ruangan. Namun
sayangnya, peredam itu akan
berdampak positif ketika
meredam suara-suara yang
frekuensinya tinggi. Namun
ketika sumber suara yang lebih
rendah, bahan peredam yang
dibutuhkan menjadi berlipat
sehingga akan menjadi
pemborosan dalam sisi biaya.
17. 2. PENGENDALIAN AKTIF
Cara lain buat mengendalikan kebisingan ini ialah
dengan cara pengendalian aktif. Pengendalian aktif
dimaksudkan dengan memberikan sumber suara yang
dikendalikan sebagai penyeimbang dari sumber
pencemaran suara.
Teori tentang pengendalian suara aktif ini
memang sederhana yaitu memberikan suatu frekuensi
suara eksklusif untuk melakukan interfensi destruktif
pada suara bising yang dianggap sebagai sumber
pencemaran suara. Namun dalam praktiknya sungguh
sangat tak sederhana, terutama sebab sumber bising
akustik dan lingkungan senantiasa berubah mengikuti
frukensi, waktu, amplitude dan fasa
18. 3. BANGUNAN PEREDAM
SUARA
Dalam kaitannya dengan meredam suara bising
atau sumber pencemaran suara, sejak 1999, Dirjen Bina
Marga memberlakukan persyaratan eksklusif buat
mencanangkan bangunan peredam suara. Bangunan akan
dapat menjadi peredam suara apabila tinggi bangunan
minimal 2,75 meter dengan tebal dinding 10 cm. Bahan
bangunan nan dapat meredam kebisingan di antaranya
ialah beton ringan berupa konblok . Ini salah satu upaya
meredam bising suara.
19. 4. TANGGUNG JAWAB
BERSAMA
Pemerintah harus berperan dalam membuat
hukum untuk melindungi alam sekitar. Pengawasan oleh
pejabat lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha pabrik
harus mendapatkan pengetahuan tentang berbagai
bentuk pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan
sebelum memulai operasi pabriknya. Sehingga pemilik
pabrik dapat memasang alat peredam suara dalam setiap
poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir.
Terutama untuk pabrik kendaran, Pabrik kendaraan perlu
memikirkan produksi kendaraan yang mesinnya lebih
senyap dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan
alat-alat yang dapat menimbulkan kebisingan. karena
delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini
datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan
rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat
elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak
berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan
musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena
secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan