Dokumen tersebut membahas konsep dasar auditorium, termasuk definisi, klasifikasi, dan fleksibilitas desain auditorium. Auditorium didefinisikan sebagai ruang untuk mendengar dan melihat, dan diklasifikasikan berdasarkan fungsi, lokasi, bentuk dasar denah, dan bentuk dasar potongan. Desain auditorium perlu mempertimbangkan aspek kualitas akustik, frekuensi bunyi, waktu tunda, cacat akustik, waktu dengung,
Pranata pemangunan adalah sistem yang mengatur pelaksanaan kegiatan pembangunan yang melibatkan berbagai aktor seperti pemilik, perencana, pengawas, dan pelaksana untuk mencapai tujuan pembangunan secara terpadu dan berkelanjutan. Perencanaan penting mempertimbangkan dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa datang.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur cangkang. Struktur cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensi yang kaku dan tipis dengan permukaan lengkung. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, sifat, persyaratan struktur, klasifikasi berdasarkan bentuk geometri dan penyaluran beban pada struktur cangkang. Beberapa contoh struktur cangkang dijelaskan seperti Sydney Opera House, Teater Imax Keong Emas
Konsep rancangan struktur & konstruksiNana Roy
Dokumen tersebut merangkum konsep struktur dan konstruksi bangunan apartemen 5 lantai. Bangunan ini menggunakan struktur rangka kaku dan inti (rigid frame and core) dari bahan baja dan beton, dengan pondasi tiang pancang. Lantai dasar digunakan untuk area parkir, lantai 1 untuk lobby dan fasilitas, lantai 2-3 untuk fasilitas tambahan, dan lantai 4-5 untuk hunian berupa studio dan apartemen keluarga beruk
Buku ini memberikan panduan dasar tentang perencanaan dan desain bangunan. Berisi penjelasan singkat mengenai unsur-unsur bangunan, standar desain, dan aturan-aturan teknis bangunan. Buku ini disusun berkolaborasi dengan berbagai ahli dan lembaga terkait.
Pranata pemangunan adalah sistem yang mengatur pelaksanaan kegiatan pembangunan yang melibatkan berbagai aktor seperti pemilik, perencana, pengawas, dan pelaksana untuk mencapai tujuan pembangunan secara terpadu dan berkelanjutan. Perencanaan penting mempertimbangkan dimensi waktu masa lalu, masa kini, dan masa datang.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur cangkang. Struktur cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensi yang kaku dan tipis dengan permukaan lengkung. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, sifat, persyaratan struktur, klasifikasi berdasarkan bentuk geometri dan penyaluran beban pada struktur cangkang. Beberapa contoh struktur cangkang dijelaskan seperti Sydney Opera House, Teater Imax Keong Emas
Konsep rancangan struktur & konstruksiNana Roy
Dokumen tersebut merangkum konsep struktur dan konstruksi bangunan apartemen 5 lantai. Bangunan ini menggunakan struktur rangka kaku dan inti (rigid frame and core) dari bahan baja dan beton, dengan pondasi tiang pancang. Lantai dasar digunakan untuk area parkir, lantai 1 untuk lobby dan fasilitas, lantai 2-3 untuk fasilitas tambahan, dan lantai 4-5 untuk hunian berupa studio dan apartemen keluarga beruk
Buku ini memberikan panduan dasar tentang perencanaan dan desain bangunan. Berisi penjelasan singkat mengenai unsur-unsur bangunan, standar desain, dan aturan-aturan teknis bangunan. Buku ini disusun berkolaborasi dengan berbagai ahli dan lembaga terkait.
Dokumen tersebut membahas sistem outrigger yang digunakan pada bangunan tinggi untuk mengurangi simpangan lateral. Sistem ini berupa struktur tambahan berbentuk rangka batang besar yang menghubungkan inti bangunan dengan kolom eksterior. Outrigger truss berfungsi menahan beban lateral dan mengontrol kerusakan struktural akibat gempa atau angin. Pemasangan outrigger truss hanya pada beberapa lantai sesuai kebutuhan bangunan untuk mengurangi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiayziffyrappe
Dokumen tersebut membahas perancangan rumah tinggal profesi dokter gigi dengan konsep hijau. Terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan batasan proyek. Identifikasi masalah meliputi karakteristik rumah dokter gigi dan kebutuhan penghuninya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar dan proses perancangan rumah hijau yang ramah lingkungan dan efisien energi.
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kondotel di Kota Surabaya. Kondotel merupakan bangunan yang berfungsi sebagai hunian (kondominium) dan penginapan (hotel) secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang permasalahan yang mendorong dibangunnya kondotel di Surabaya seperti tingginya permintaan hunian dan investasi, serta tujuan perancangan kondotel yang memiliki daya tarik bagi m
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian inti bangunan sebagai tempat sistem transportasi vertikal dan distribusi energi. Juga membahas bentuk, bahan, sistem struktur, dan utilitas yang ada di dalam inti bangunan.
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Grace Katuuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep desain arsitektur yang mencakup tahapan survey lokasi, menentukan pendekatan desain, analisis fisik dan non-fisik, konsep zoning, transformasi desain, dan tahap desain gambar konstruksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas studi penurunan termal untuk penghawaan alami pada bangunan Masjid Untag dengan optimasi energi alam.
2. Dilakukan analisis orientasi bangunan, sistem ventilasi, rasio bukaan, dan elemen arsitektur seperti pelindung matahari untuk mencapai kenyamanan termal.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa orientasi bangunan dan sistem ventilasi sudah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian rumah, fungsi utama rumah, jenis-jenis rumah tinggal, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan rumah tinggal."
Dokumen tersebut membahas empat contoh kasus bangunan yang melanggar peraturan tentang izin mendirikan bangunan di Kota Bandung. Dua di antaranya dibangun lebih tinggi dari izin, sedangkan dua lainnya bahkan tidak memiliki izin sama sekali. Pelanggaran tersebut dapat dikenai sanksi seperti peringatan, pembatasan, bahkan pembongkaran.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur gedung bertingkat dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangannya, seperti kekuatan, kestabilan, dan ekonomis. Disebutkan pula bahwa bentuk struktur yang teratur dan simetris lebih tahan gempa daripada yang tidak beraturan. Dilatasi perlu disediakan untuk memisahkan bagian-bagian bangunan agar dapat mengurangi risiko keretakan akibat gempa.
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedunginfosanitasi
[Ringkasan]
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 mengatur tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Dokumen ini menjelaskan fungsi, klasifikasi, dan persyaratan teknis bangunan gedung seperti peruntukan lokasi, intensitas, arsitektur, pengendalian dampak lingkungan, dan rencana tata bangunan dan lingkungan. Tujuannya adalah terselenggaranya fungsi bangunan gedung yang selamat, sehat, ny
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Double skin facade adalah lapisan kedua yang dipasang pada bagian luar bangunan dengan jarak antara 20cm hingga 2m untuk mengalirkan udara di antaranya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi panas di dalam ruangan serta memberikan bayangan agar cahaya yang masuk bukan berasal dari sinar matahari langsung. Double skin facade umumnya terbuat dari kaca, besi hollow, kayu, atau bambu.
Dokumen menyajikan data kecepatan angin dari utara ke selatan berkisar 0,8-1,8 m/s dan potensi angin untuk membawa debu dan abu dari tempat penambangan ke area site. Diberikan solusi untuk menghadapi kendala tersebut dengan mengorientasikan bukaan bangunan utara-selatan, mengolah sirkulasi udara di dalam bangunan, serta menanam vegetasi sebagai penyangga di sekitar area.
Rangkuman dokumen:
1. Materi pelajaran mengenai pengaturan respon akustik audio seperti treble, bass, volume, dan surround system.
2. Siswa akan belajar cara mengatur respon akustik audio berdasarkan manual dan melakukan eksperimen di ruang laboratorium.
3. Hasil pengaturan akan dievaluasi berdasarkan respon akustik pendengaran dan ruang.
Dokumen tersebut membahas sistem outrigger yang digunakan pada bangunan tinggi untuk mengurangi simpangan lateral. Sistem ini berupa struktur tambahan berbentuk rangka batang besar yang menghubungkan inti bangunan dengan kolom eksterior. Outrigger truss berfungsi menahan beban lateral dan mengontrol kerusakan struktural akibat gempa atau angin. Pemasangan outrigger truss hanya pada beberapa lantai sesuai kebutuhan bangunan untuk mengurangi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiayziffyrappe
Dokumen tersebut membahas perancangan rumah tinggal profesi dokter gigi dengan konsep hijau. Terdapat latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan batasan proyek. Identifikasi masalah meliputi karakteristik rumah dokter gigi dan kebutuhan penghuninya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep dasar dan proses perancangan rumah hijau yang ramah lingkungan dan efisien energi.
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan kondotel di Kota Surabaya. Kondotel merupakan bangunan yang berfungsi sebagai hunian (kondominium) dan penginapan (hotel) secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang permasalahan yang mendorong dibangunnya kondotel di Surabaya seperti tingginya permintaan hunian dan investasi, serta tujuan perancangan kondotel yang memiliki daya tarik bagi m
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian inti bangunan sebagai tempat sistem transportasi vertikal dan distribusi energi. Juga membahas bentuk, bahan, sistem struktur, dan utilitas yang ada di dalam inti bangunan.
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Grace Katuuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep desain arsitektur yang mencakup tahapan survey lokasi, menentukan pendekatan desain, analisis fisik dan non-fisik, konsep zoning, transformasi desain, dan tahap desain gambar konstruksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas studi penurunan termal untuk penghawaan alami pada bangunan Masjid Untag dengan optimasi energi alam.
2. Dilakukan analisis orientasi bangunan, sistem ventilasi, rasio bukaan, dan elemen arsitektur seperti pelindung matahari untuk mencapai kenyamanan termal.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa orientasi bangunan dan sistem ventilasi sudah
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian rumah, fungsi utama rumah, jenis-jenis rumah tinggal, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan rumah tinggal."
Dokumen tersebut membahas empat contoh kasus bangunan yang melanggar peraturan tentang izin mendirikan bangunan di Kota Bandung. Dua di antaranya dibangun lebih tinggi dari izin, sedangkan dua lainnya bahkan tidak memiliki izin sama sekali. Pelanggaran tersebut dapat dikenai sanksi seperti peringatan, pembatasan, bahkan pembongkaran.
Dokumen tersebut membahas mengenai struktur gedung bertingkat dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangannya, seperti kekuatan, kestabilan, dan ekonomis. Disebutkan pula bahwa bentuk struktur yang teratur dan simetris lebih tahan gempa daripada yang tidak beraturan. Dilatasi perlu disediakan untuk memisahkan bagian-bagian bangunan agar dapat mengurangi risiko keretakan akibat gempa.
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedunginfosanitasi
[Ringkasan]
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 mengatur tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Dokumen ini menjelaskan fungsi, klasifikasi, dan persyaratan teknis bangunan gedung seperti peruntukan lokasi, intensitas, arsitektur, pengendalian dampak lingkungan, dan rencana tata bangunan dan lingkungan. Tujuannya adalah terselenggaranya fungsi bangunan gedung yang selamat, sehat, ny
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Double skin facade adalah lapisan kedua yang dipasang pada bagian luar bangunan dengan jarak antara 20cm hingga 2m untuk mengalirkan udara di antaranya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi panas di dalam ruangan serta memberikan bayangan agar cahaya yang masuk bukan berasal dari sinar matahari langsung. Double skin facade umumnya terbuat dari kaca, besi hollow, kayu, atau bambu.
Dokumen menyajikan data kecepatan angin dari utara ke selatan berkisar 0,8-1,8 m/s dan potensi angin untuk membawa debu dan abu dari tempat penambangan ke area site. Diberikan solusi untuk menghadapi kendala tersebut dengan mengorientasikan bukaan bangunan utara-selatan, mengolah sirkulasi udara di dalam bangunan, serta menanam vegetasi sebagai penyangga di sekitar area.
Rangkuman dokumen:
1. Materi pelajaran mengenai pengaturan respon akustik audio seperti treble, bass, volume, dan surround system.
2. Siswa akan belajar cara mengatur respon akustik audio berdasarkan manual dan melakukan eksperimen di ruang laboratorium.
3. Hasil pengaturan akan dievaluasi berdasarkan respon akustik pendengaran dan ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akustik dan akustik ruang, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa bahan dan konstruksi yang dapat digunakan sebagai penyerap bunyi dijelaskan, seperti bahan berpori, panel penyerap, dan resonator rongga. Parameter akustik ruang dan penerapannya dalam perancangan ruang auditorium juga diuraikan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut memberikan rekomendasi desain ruang mendengarkan musik kritis untuk mengatasi masalah room modes yang membuat frekuensi rendah tidak terdengar.
2. Rekomendasi desain ruangan yang diberikan adalah dengan dimensi 580x395x275 cm untuk mengatasi masalah room modes sesuai standar.
3. Posisi speaker dan pendengar yang direkomendasikan adalah di luar zona te
Dokumen tersebut membahas tentang teknik audio dan teknik perekaman suara, mulai dari pengertian suara, jenis-jenis microphone, teknik penggunaan microphone untuk berbagai keperluan seperti vokalis, koor, instrumen musik, dan teknis studio rekaman.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akustik, elemen-elemen akustik, sifat-sifat dasar bunyi, pengaruh kebisingan, dan cara mengendalikan kebisingan serta penyerapan bunyi. Material dan cara penataannya dipilih sesuai dengan kebutuhan ruangan, misalnya ruang musik atau ruang kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang tata suara dan rekaman audio, mencakup definisi tata suara, jenis-jenis suara, komponen sistem rekaman audio seperti microphone, mixer, equalizer, amplifier, dan prinsip kerja masing-masing komponen. Dokumen ini juga menjelaskan teknik pengoperasian peralatan rekaman dan pemilihan lokasi microphone untuk berbagai sumber suara seperti vokal, musik, dan efek suara.
1. Akustik merupakan ilmu yang mempelajari tentang suara dan bunyi, termasuk perambatan, pemantulan, dan penyerapannya.
2. Faktor-faktor seperti jarak, serapan udara, angin, dan permukaan tanah mempengaruhi akustika lingkungan, sementara volume ruang dan material penyusun mempengaruhi akustika ruang tertutup.
3. Pengendalian bunyi dapat dilakukan dengan merancang tata ruang luar dan dalam bang
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahAlta Integra
Design Akustik untuk studio musik meliputi architecture design studio, lighting studio, audio system dan pemilihan bahan peredam suara. Pada sisi akustik dipilih bahan peredam suara terbaik agar suara dalam studio musik tidak keluar ruangan studio.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.Alta Integra
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas desain akustik untuk beberapa jenis ruang produksi film seperti sound stage, scoring stage, dan Foley stage.
2. Sound stage dirancang untuk menyerap suara dengan menggunakan karpet dan material soundproofing untuk dinding dan langit-langit. Scoring stage dirancang mirip konser hall tetapi tanpa audiens.
3. Foley stage digunakan untuk merekam efek suara dengan menggun
Canisius College Sport Hall Architectural AcousticsAlta Integra
Dokumen tersebut merangkum hasil konsultasi desain akustik dan audio untuk ruang olahraga Canisius College di Jakarta. Berisi analisis masalah ruang yang memiliki reverberation time rendah dan distribusi suara yang tidak merata, serta rekomendasi solusi berupa penambahan material akustik dan pengaturan ulang sistem audio. Hasil simulasi menunjukkan parameter akustik dan kualitas suara memenuhi standar setelah penerapan saran yang diberikan.
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gemaAcourete
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memperhatikan aspek akustik dalam merancang ruangan agar fungsinya tidak gagal. Ada dua cara menganalisis karakteristik akustik yaitu secara subjektif berdasarkan pendengaran dan preferensi, atau secara objektif melalui pengukuran parameter dan simulasi. Jenis bahan panel akustik yang dapat digunakan untuk meredam suara dijelaskan beserta cara kerjanya masing-masing. Diperingatkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini membahas tentang pembelajaran Home Theater pada kelas XI SMK Binakarya Mandiri. Pembelajaran akan membahas tentang pengertian Home Theater, peralatan yang dibutuhkan, sistem suara surround 4.1, 5.1, dan 7.1, serta penempatan peralatan audio. Kegiatan pembelajaran meliputi penjelasan guru, demonstrasi, diskusi, dan penugasan siswa.
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaSiti Farida
Proyek ini membahas pembuatan seruling dari pipa paralon dengan menerapkan prinsip pipa organa terbuka. Teknik pembuatannya meliputi pemotongan pipa, pembuatan pola lubang, dan penambahan penyumbat. Seruling ini mampu menghasilkan delapan nada melalui resonansi kolom udara yang berbeda.
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827HadisHasyimiMiftahul
terkait kebijakan publik pada bidang pertambangan. berisi tentang dasar hukum dan asas asas yang digunakan untuk membuat peraturan terkait good mining practice atau kaidah pertambangan yang baik
3. Definisi Auditorium
Auditorium berasal dari
kata audiens yang berarti
pendengar, penonton,
pemerhati, atau pemirsa,
dan kata rium yang berarti
tempat.
Auditorium dapat diartikan
sebagai ruang umtuk
mendengar dan melihat.
5. 1. Fungsi
Berdasarkan fungsinya, auditorium dibedakan menjadi 3 yaitu
auditorium pertemuan, auditorium seni, dan auditorium multi
fungsi.
6. 2. Lokasi
Berdasarkan lokasi auditorium dibedakan menjadi :
1) Auditorium Indoor
• Ruang auditorium terletak di dalam bangunan
• Kualitas akustik lebih mudah dikontrol
• Fungsi auditorium dapat berupa pertemuan, seni, dan multifungsi
2) Auditorium Outdoor
• Ruang auditorium terletak di luar bangunan
• Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol
• Pada umumnya berfungsi untuk seni
3) Auditorium semiindoor
• Panggung berada dalam ruang terbuka pada bagian yang menghadap
audiens sedangkan audiens berada diruang terbuka, atau sebaliknya.
• Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol. Disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, misalnya bising, sehingga diperlukan sound system
• Fungsi auditorium umumnya untuk seni
7. 3. Bentuk Dasar Denah Auditorium
Bentuk dasar denah auditorium dibedakan oleh desain
panggung, yaitu panggung tertutup (proscenium), panggung
terbuka (elizabethan), dan panggung arena.
8. 4. Bentuk Dasar Potongan Auditorium
Bentuk dasar potongan auditorium dibedakan oleh desain lantai audiens
dan plafon menjadi :
a) Auditorium horizontal seating
Ciri- ciri :
1) Desain sangat tidak menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik
2) Bunyi terhalang audiens
3) Bunyi tidak keras merata
9. b) Auditorium reflective shell
Ciri-ciri :
1) Desain cukup menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik
2) Bunyi masih terhalang audiens
3) Terdapat reflector, tetapi bunyi masih belum keras merata
10. c) Auditorium reflective shell dan raked seating
Ciri-ciri :
1) Kualitas sangat menunjang perolehan kualitas akustik yang baik
2) Bunyi tida terhalang audiens
3) Terdapat reflector dan bunyi dapat keras merata
11. Aspek Desain
Aspek desain auditorium berhubungan dengan hal
berikut :
1. Kualitas Akustik
Kualitas akustik adalah pengendalian bunyi untuk
memperoleh kualitas bunyi yang baik tanpa cacat akustik.
(akustik : berhubungan dengan bunyi atau pendengaran)
12. Syarat kualitas akustik yang baik :
1) Terdengar jelas
2) Terdengar keras merata
3) Memiliki waktu tunda yang tepat
4) Bebas cacat akustik (gaung dan gema)
5) Memiliki waktu dengung yang tepat, dan
6) Bebas bising
13. 2. Frekuensi Bunyi
Dari seluruh frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia,
terdapat enam frekuensi yang mewakili untuk digunakan dalam
proses desain auditorium yaitu :
1) 125 Hz
2) 250 Hz
3) 500 Hz
4) 1.000 Hz
5) 2.000 Hz, dan
6) 4000 Hz
14. 3. Waktu Tunda
Waktu tunda adalah selang waktu yang dibutuhkan antar
bunyi asli dengan bunyi pantul. Jika bunyi pantul memiliki
waktu tunda yang tepat, maka akan memperkuat bunyi asli,
sehingga dapat menigkatkan kualitas akustik
Sebaliknya jika bunyi pantul memiliki waktu tunda yang
berkepanjangan maka akan terjadi cacat akustik (gema)
15. 4. Cacat Akustik
Cacat akustik terrdiri dari :
Gema (echo) adalah bunyi yang terdengar akibat pemantulan
bunyi yang berkepanjangan, sehingga waktu tunda melebihi
waktu yang diperlukan. Catatan* nilai aman waktu tunda yang
dibutuhkan maksimal adalah 30 milidetik.
Efek gema : cacat akustik berupa ketidakjelasan bunyi yang
terdengar akibat bunyi pantul menimpa bunyi bunyi selanjutnya
yang terdengar.
Gaung (flutter echo) adalah gema berulang, terdengar
berurutann dengan cepat akibat pemantulan bunyi oleh suatu
material behadapan.
Efek gaung : ketidakjelasan bunyi akibat bunyi pantul yang
berulang kali menimpa bunyi yang terdengar.
16. 5. Waktu Dengung (Reverberation Time)
Dengung adalah pemanjangan bunyi yang menguntungkan.
Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan bunyi untuk tetap
terdengar, sehingga memperkuat dan memperjelas bunyi asli.
Kebutuhan waktu dengung terbagi menjadi dua kategori yaitu
pada auditorium fungsi pertemuan sebesar 0,5 – 1,0 detik dan
auditorium fungsi seni sebesar 1,0 – 2,0 detik.
17. Rumus waktu dengung (RT)
RT = 0,16 V = 0,16 V
Ʃ(Sα) A
RT = waktu dengung yang terjadi (sekon)
V = volume ruang yang terekspos bunyi (m3)
S = luas per jenis material interior yang terekspos bunyi (m2)
α = koefisien penyerapan bunyi per jenis material interior yang
terekspos bunyi sesuai frekuensi rata-rata bunyi (sabin)
A = absorpsi bunyi dalam ruang (sabin m2)
18. 6. Rumus Akustik
Rumus akustik yang digunakan untuk mengecek dimensi
ruang :
1) Pencegahan Gema
Auditorium pertemuan (A) R1 + R2 – D < 14m
Auditorium seni (B) R1 + R2 – D < 34m
19. 7. Material Akustik
Material akustik adalah material yang digunakan untuk
mengendalikan kualitas akustik (reflector, absorber, diffuser,
dan insulator) demgan alokasi sesuai kerja rambatan dan
pantulan bunyi.
“nb : untuk penjelasan lebih lengkap buka hal 183 buku Fisika Bangunan 2”
20. 8. Koefisien Penyerapan Bunyi
Koefisien penyerapan bunyi adalah angka yang menunjukan
kemampuan material menyerap energi bunyi. Makiin besar
koefisiennya, daya serapnya semakin tinggi.
9. Pengaturan Interior
Aspek desain interior pada auditorium meliputi :
Jarak maksimal sumber bunyi ke audiens,
Sudut ideal dari audiens ke panggung,
Sudut ideal dari panggung ke audiens,
Layout kursi kipas,
Kedalaman balkon maksimal,
Sudut maksimal kemiringan lantai audiens untuk garis pengllihatan
optimal
Lebar minimal koridor,
Jumlah kolom kursi dan alokasi koridor,
Jumlah minimal kursi per baris, dan
Dimensi kursi dan jarak antar kursi
21. 4. Fleksibilitas Desain
Fleksibilitas desain pada auditorium menunjang perubahan fungsi
sesuai keutuhan menjadi auditorium multifungsi.
perubahan aspek desain diantaranya sebagai berikut
a. Bentuk dasar denah atau panggung berupa concert hall, recital
studio, atau theater
b. Bentuk dasar potongan (raked seating atau flat dan sebaliknya)
c. Layout kursi yang mengikuti perubahan bentuk panggung
d. Desain plafon yang mengikuti perubahan panggung dan layout
kursi
e. Perubahan jenis dan luas material yang terekspos bunyi
f. Perletakan baru dari material akustik reflector, absorber, dan
diffuser.