SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DASAR
AUDITORIUM
Oleh
Nama : Ridwan Hanafi
Nim : 190522548403
Prodi / Offr : D3 TSB /F
Pokok Pembahasan
 Definisi Auditorium
 Klasifikasi Auditorium
 Fleksibilitas Auditorium
Definisi Auditorium
Auditorium berasal dari
kata audiens yang berarti
pendengar, penonton,
pemerhati, atau pemirsa,
dan kata rium yang berarti
tempat.
Auditorium dapat diartikan
sebagai ruang umtuk
mendengar dan melihat.
Klasifikasi Auditorium
klasifikasi auditorium dapat dilakukan berdasarkan :
1. fungsi
2. lokasi
3. bentuk dasar denah
4. bentuk dasar potongan
1. Fungsi
Berdasarkan fungsinya, auditorium dibedakan menjadi 3 yaitu
auditorium pertemuan, auditorium seni, dan auditorium multi
fungsi.
2. Lokasi
Berdasarkan lokasi auditorium dibedakan menjadi :
1) Auditorium Indoor
• Ruang auditorium terletak di dalam bangunan
• Kualitas akustik lebih mudah dikontrol
• Fungsi auditorium dapat berupa pertemuan, seni, dan multifungsi
2) Auditorium Outdoor
• Ruang auditorium terletak di luar bangunan
• Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol
• Pada umumnya berfungsi untuk seni
3) Auditorium semiindoor
• Panggung berada dalam ruang terbuka pada bagian yang menghadap
audiens sedangkan audiens berada diruang terbuka, atau sebaliknya.
• Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol. Disebabkan oleh pengaruh
lingkungan, misalnya bising, sehingga diperlukan sound system
• Fungsi auditorium umumnya untuk seni
3. Bentuk Dasar Denah Auditorium
Bentuk dasar denah auditorium dibedakan oleh desain
panggung, yaitu panggung tertutup (proscenium), panggung
terbuka (elizabethan), dan panggung arena.
4. Bentuk Dasar Potongan Auditorium
Bentuk dasar potongan auditorium dibedakan oleh desain lantai audiens
dan plafon menjadi :
a) Auditorium horizontal seating
Ciri- ciri :
1) Desain sangat tidak menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik
2) Bunyi terhalang audiens
3) Bunyi tidak keras merata
b) Auditorium reflective shell
Ciri-ciri :
1) Desain cukup menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik
2) Bunyi masih terhalang audiens
3) Terdapat reflector, tetapi bunyi masih belum keras merata
c) Auditorium reflective shell dan raked seating
Ciri-ciri :
1) Kualitas sangat menunjang perolehan kualitas akustik yang baik
2) Bunyi tida terhalang audiens
3) Terdapat reflector dan bunyi dapat keras merata
Aspek Desain
Aspek desain auditorium berhubungan dengan hal
berikut :
1. Kualitas Akustik
Kualitas akustik adalah pengendalian bunyi untuk
memperoleh kualitas bunyi yang baik tanpa cacat akustik.
(akustik : berhubungan dengan bunyi atau pendengaran)
Syarat kualitas akustik yang baik :
1) Terdengar jelas
2) Terdengar keras merata
3) Memiliki waktu tunda yang tepat
4) Bebas cacat akustik (gaung dan gema)
5) Memiliki waktu dengung yang tepat, dan
6) Bebas bising
2. Frekuensi Bunyi
Dari seluruh frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia,
terdapat enam frekuensi yang mewakili untuk digunakan dalam
proses desain auditorium yaitu :
1) 125 Hz
2) 250 Hz
3) 500 Hz
4) 1.000 Hz
5) 2.000 Hz, dan
6) 4000 Hz
3. Waktu Tunda
Waktu tunda adalah selang waktu yang dibutuhkan antar
bunyi asli dengan bunyi pantul. Jika bunyi pantul memiliki
waktu tunda yang tepat, maka akan memperkuat bunyi asli,
sehingga dapat menigkatkan kualitas akustik
Sebaliknya jika bunyi pantul memiliki waktu tunda yang
berkepanjangan maka akan terjadi cacat akustik (gema)
4. Cacat Akustik
Cacat akustik terrdiri dari :
 Gema (echo) adalah bunyi yang terdengar akibat pemantulan
bunyi yang berkepanjangan, sehingga waktu tunda melebihi
waktu yang diperlukan. Catatan* nilai aman waktu tunda yang
dibutuhkan maksimal adalah 30 milidetik.
 Efek gema : cacat akustik berupa ketidakjelasan bunyi yang
terdengar akibat bunyi pantul menimpa bunyi bunyi selanjutnya
yang terdengar.
 Gaung (flutter echo) adalah gema berulang, terdengar
berurutann dengan cepat akibat pemantulan bunyi oleh suatu
material behadapan.
 Efek gaung : ketidakjelasan bunyi akibat bunyi pantul yang
berulang kali menimpa bunyi yang terdengar.
5. Waktu Dengung (Reverberation Time)
Dengung adalah pemanjangan bunyi yang menguntungkan.
Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan bunyi untuk tetap
terdengar, sehingga memperkuat dan memperjelas bunyi asli.
Kebutuhan waktu dengung terbagi menjadi dua kategori yaitu
pada auditorium fungsi pertemuan sebesar 0,5 – 1,0 detik dan
auditorium fungsi seni sebesar 1,0 – 2,0 detik.
Rumus waktu dengung (RT)
RT = 0,16 V = 0,16 V
Ʃ(Sα) A
RT = waktu dengung yang terjadi (sekon)
V = volume ruang yang terekspos bunyi (m3)
S = luas per jenis material interior yang terekspos bunyi (m2)
α = koefisien penyerapan bunyi per jenis material interior yang
terekspos bunyi sesuai frekuensi rata-rata bunyi (sabin)
A = absorpsi bunyi dalam ruang (sabin m2)
6. Rumus Akustik
Rumus akustik yang digunakan untuk mengecek dimensi
ruang :
1) Pencegahan Gema
Auditorium pertemuan (A) R1 + R2 – D < 14m
Auditorium seni (B) R1 + R2 – D < 34m
7. Material Akustik
Material akustik adalah material yang digunakan untuk
mengendalikan kualitas akustik (reflector, absorber, diffuser,
dan insulator) demgan alokasi sesuai kerja rambatan dan
pantulan bunyi.
“nb : untuk penjelasan lebih lengkap buka hal 183 buku Fisika Bangunan 2”
8. Koefisien Penyerapan Bunyi
Koefisien penyerapan bunyi adalah angka yang menunjukan
kemampuan material menyerap energi bunyi. Makiin besar
koefisiennya, daya serapnya semakin tinggi.
9. Pengaturan Interior
Aspek desain interior pada auditorium meliputi :
 Jarak maksimal sumber bunyi ke audiens,
 Sudut ideal dari audiens ke panggung,
 Sudut ideal dari panggung ke audiens,
 Layout kursi kipas,
 Kedalaman balkon maksimal,
 Sudut maksimal kemiringan lantai audiens untuk garis pengllihatan
optimal
 Lebar minimal koridor,
 Jumlah kolom kursi dan alokasi koridor,
 Jumlah minimal kursi per baris, dan
 Dimensi kursi dan jarak antar kursi
4. Fleksibilitas Desain
Fleksibilitas desain pada auditorium menunjang perubahan fungsi
sesuai keutuhan menjadi auditorium multifungsi.
perubahan aspek desain diantaranya sebagai berikut
a. Bentuk dasar denah atau panggung berupa concert hall, recital
studio, atau theater
b. Bentuk dasar potongan (raked seating atau flat dan sebaliknya)
c. Layout kursi yang mengikuti perubahan bentuk panggung
d. Desain plafon yang mengikuti perubahan panggung dan layout
kursi
e. Perubahan jenis dan luas material yang terekspos bunyi
f. Perletakan baru dari material akustik reflector, absorber, dan
diffuser.
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
Debora Elluisa Manurung
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
ayziffyrappe
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
Agus Hendrowibowo
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
SarahChan SarahChan
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
FILMINDONESIAFILMSUB
 
Studi Literatur Kinetic Fasad
Studi Literatur Kinetic FasadStudi Literatur Kinetic Fasad
Studi Literatur Kinetic Fasad
HardyDompuHardcore
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
Djeffy Dzar Al Giffary
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Grace Katuuk
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
Subandri Oo
 
Kenyamanan termal pada bangunan
Kenyamanan  termal pada bangunanKenyamanan  termal pada bangunan
Kenyamanan termal pada bangunan
Agus Hendrowibowo
 
pengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalpengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggal
Wilem Atanay
 
Bab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusBab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasus
Rizuki Kmrth
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
Versa Apriana
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
infosanitasi
 
Konsep bangunan
Konsep bangunanKonsep bangunan
Konsep bangunan
Firman Nurjaman
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Rabiyatul Adawiyah
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
Saskia Oktrifani Sinaga
 
Double skin facade
Double skin facadeDouble skin facade
Double skin facade
musdhalifah_fachrie
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
Adhe Nurtsani
 
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
rerianita
 

What's hot (20)

Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
 
Studi Literatur Kinetic Fasad
Studi Literatur Kinetic FasadStudi Literatur Kinetic Fasad
Studi Literatur Kinetic Fasad
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
Kenyamanan termal pada bangunan
Kenyamanan  termal pada bangunanKenyamanan  termal pada bangunan
Kenyamanan termal pada bangunan
 
pengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggalpengertian rumah tinggal
pengertian rumah tinggal
 
Bab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasusBab 3. contoh kasus
Bab 3. contoh kasus
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
 
Konsep bangunan
Konsep bangunanKonsep bangunan
Konsep bangunan
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
 
Double skin facade
Double skin facadeDouble skin facade
Double skin facade
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
 

Similar to Konsep Dasar Auditorium

Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas KebisinganLaporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
lan_jut
 
Rpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangRpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruang
EKO SUPRIYADI
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
MrNobody624870
 
Anechoic chamber
Anechoic chamberAnechoic chamber
Anechoic chamber
Harry Ardianda
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
Herwin Gunawan
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
Diana Amelia Bagti
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
Buatgame8
 
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
Diana Amelia Bagti
 
Project 1: Building Service - Acoustic Room
Project 1:  Building Service - Acoustic RoomProject 1:  Building Service - Acoustic Room
Project 1: Building Service - Acoustic Room
Besten Joymen
 
materi AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptxmateri AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptx
AzZahraMiftahulFirda
 
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Fajar Rian Wulandari
 
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Alta Integra
 
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Alta Integra
 
Canisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural AcousticsCanisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Alta Integra
 
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gemaBahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Acourete
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater completeEKO SUPRIYADI
 
Rpp home theater complete ok
Rpp home theater complete  okRpp home theater complete  ok
Rpp home theater complete ok
EKO SUPRIYADI
 
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaLaporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Siti Farida
 

Similar to Konsep Dasar Auditorium (20)

Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas KebisinganLaporan kunjungan Tugas Kebisingan
Laporan kunjungan Tugas Kebisingan
 
Rpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruangRpp sistem akustik ruang
Rpp sistem akustik ruang
 
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptxmedia belajar PISAV akustik ruang.pptx
media belajar PISAV akustik ruang.pptx
 
Media akustik ruang
Media akustik ruangMedia akustik ruang
Media akustik ruang
 
Anechoic chamber
Anechoic chamberAnechoic chamber
Anechoic chamber
 
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
20200504 Critical Listening Room Acoustic Engineering Design
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
 
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptxmedia_Akustik_pada_ruangan.pptx
media_Akustik_pada_ruangan.pptx
 
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik AuTATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
TATA CAHAYA - MATERI - Teknik Au
 
Project 1: Building Service - Acoustic Room
Project 1:  Building Service - Acoustic RoomProject 1:  Building Service - Acoustic Room
Project 1: Building Service - Acoustic Room
 
materi AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptxmateri AKUSTIK.pptx
materi AKUSTIK.pptx
 
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-TinPengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
Pengalaman Akustik di Masjid Agung At-Tin
 
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumahDesain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
Desain akustik pada studio musik atau studio musik rumah
 
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
Rancangan soundproofing pada sound stage, scoring stage, dan foley stage.
 
Canisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural AcousticsCanisius College Sport Hall Architectural Acoustics
Canisius College Sport Hall Architectural Acoustics
 
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gemaBahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
Bahan dan panel akustik peredam suara yang bagus untuk mengurangi gema
 
Rpp home theater complete
Rpp home theater completeRpp home theater complete
Rpp home theater complete
 
Kebisingan,,
Kebisingan,,Kebisingan,,
Kebisingan,,
 
Rpp home theater complete ok
Rpp home theater complete  okRpp home theater complete  ok
Rpp home theater complete ok
 
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa TerbukaLaporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
Laporan Proses Pembuatan Recorder Prinsip Pipa Organa Terbuka
 

Recently uploaded

PPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknkl
PPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknklPPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknkl
PPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknkl
AlifMuhammadRifq
 
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827
HadisHasyimiMiftahul
 
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoamGeofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
ZamruddinHambali
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
MuhammadZidan94
 
Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)
Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)
Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)
dedysuryadi10
 
SLIDE SHO
SLIDE SHOSLIDE SHO
SLIDE SHO
NordinMohd
 
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
HaniDul
 
PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2024
PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan  2024PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan  2024
PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2024
muhammadridwanxz2
 

Recently uploaded (8)

PPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknkl
PPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknklPPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknkl
PPT KERJA PRAKTEK.pptxbjkjknjnnmnknknklnlnknknkl
 
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827
 
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoamGeofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
Geofoam - Copy.pptx teknologi bahan geofoam
 
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan KomputerMateri 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
Materi 7 Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer
 
Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)
Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)
Rangkaian Resonator (elektronika telekomunikasi)
 
SLIDE SHO
SLIDE SHOSLIDE SHO
SLIDE SHO
 
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
674001537-Ppt-Syaifulloh-Pelaksana-Pemeliharaan-Jalan.pptx
 
PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2024
PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan  2024PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan  2024
PPT Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2024
 

Konsep Dasar Auditorium

  • 1. KONSEP DASAR AUDITORIUM Oleh Nama : Ridwan Hanafi Nim : 190522548403 Prodi / Offr : D3 TSB /F
  • 2. Pokok Pembahasan  Definisi Auditorium  Klasifikasi Auditorium  Fleksibilitas Auditorium
  • 3. Definisi Auditorium Auditorium berasal dari kata audiens yang berarti pendengar, penonton, pemerhati, atau pemirsa, dan kata rium yang berarti tempat. Auditorium dapat diartikan sebagai ruang umtuk mendengar dan melihat.
  • 4. Klasifikasi Auditorium klasifikasi auditorium dapat dilakukan berdasarkan : 1. fungsi 2. lokasi 3. bentuk dasar denah 4. bentuk dasar potongan
  • 5. 1. Fungsi Berdasarkan fungsinya, auditorium dibedakan menjadi 3 yaitu auditorium pertemuan, auditorium seni, dan auditorium multi fungsi.
  • 6. 2. Lokasi Berdasarkan lokasi auditorium dibedakan menjadi : 1) Auditorium Indoor • Ruang auditorium terletak di dalam bangunan • Kualitas akustik lebih mudah dikontrol • Fungsi auditorium dapat berupa pertemuan, seni, dan multifungsi 2) Auditorium Outdoor • Ruang auditorium terletak di luar bangunan • Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol • Pada umumnya berfungsi untuk seni 3) Auditorium semiindoor • Panggung berada dalam ruang terbuka pada bagian yang menghadap audiens sedangkan audiens berada diruang terbuka, atau sebaliknya. • Kualitas akustik cenderung sulit dikontrol. Disebabkan oleh pengaruh lingkungan, misalnya bising, sehingga diperlukan sound system • Fungsi auditorium umumnya untuk seni
  • 7. 3. Bentuk Dasar Denah Auditorium Bentuk dasar denah auditorium dibedakan oleh desain panggung, yaitu panggung tertutup (proscenium), panggung terbuka (elizabethan), dan panggung arena.
  • 8. 4. Bentuk Dasar Potongan Auditorium Bentuk dasar potongan auditorium dibedakan oleh desain lantai audiens dan plafon menjadi : a) Auditorium horizontal seating Ciri- ciri : 1) Desain sangat tidak menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik 2) Bunyi terhalang audiens 3) Bunyi tidak keras merata
  • 9. b) Auditorium reflective shell Ciri-ciri : 1) Desain cukup menunjang perolehan kualitas akustik dan visual yang baik 2) Bunyi masih terhalang audiens 3) Terdapat reflector, tetapi bunyi masih belum keras merata
  • 10. c) Auditorium reflective shell dan raked seating Ciri-ciri : 1) Kualitas sangat menunjang perolehan kualitas akustik yang baik 2) Bunyi tida terhalang audiens 3) Terdapat reflector dan bunyi dapat keras merata
  • 11. Aspek Desain Aspek desain auditorium berhubungan dengan hal berikut : 1. Kualitas Akustik Kualitas akustik adalah pengendalian bunyi untuk memperoleh kualitas bunyi yang baik tanpa cacat akustik. (akustik : berhubungan dengan bunyi atau pendengaran)
  • 12. Syarat kualitas akustik yang baik : 1) Terdengar jelas 2) Terdengar keras merata 3) Memiliki waktu tunda yang tepat 4) Bebas cacat akustik (gaung dan gema) 5) Memiliki waktu dengung yang tepat, dan 6) Bebas bising
  • 13. 2. Frekuensi Bunyi Dari seluruh frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia, terdapat enam frekuensi yang mewakili untuk digunakan dalam proses desain auditorium yaitu : 1) 125 Hz 2) 250 Hz 3) 500 Hz 4) 1.000 Hz 5) 2.000 Hz, dan 6) 4000 Hz
  • 14. 3. Waktu Tunda Waktu tunda adalah selang waktu yang dibutuhkan antar bunyi asli dengan bunyi pantul. Jika bunyi pantul memiliki waktu tunda yang tepat, maka akan memperkuat bunyi asli, sehingga dapat menigkatkan kualitas akustik Sebaliknya jika bunyi pantul memiliki waktu tunda yang berkepanjangan maka akan terjadi cacat akustik (gema)
  • 15. 4. Cacat Akustik Cacat akustik terrdiri dari :  Gema (echo) adalah bunyi yang terdengar akibat pemantulan bunyi yang berkepanjangan, sehingga waktu tunda melebihi waktu yang diperlukan. Catatan* nilai aman waktu tunda yang dibutuhkan maksimal adalah 30 milidetik.  Efek gema : cacat akustik berupa ketidakjelasan bunyi yang terdengar akibat bunyi pantul menimpa bunyi bunyi selanjutnya yang terdengar.  Gaung (flutter echo) adalah gema berulang, terdengar berurutann dengan cepat akibat pemantulan bunyi oleh suatu material behadapan.  Efek gaung : ketidakjelasan bunyi akibat bunyi pantul yang berulang kali menimpa bunyi yang terdengar.
  • 16. 5. Waktu Dengung (Reverberation Time) Dengung adalah pemanjangan bunyi yang menguntungkan. Waktu dengung adalah waktu yang dibutuhkan bunyi untuk tetap terdengar, sehingga memperkuat dan memperjelas bunyi asli. Kebutuhan waktu dengung terbagi menjadi dua kategori yaitu pada auditorium fungsi pertemuan sebesar 0,5 – 1,0 detik dan auditorium fungsi seni sebesar 1,0 – 2,0 detik.
  • 17. Rumus waktu dengung (RT) RT = 0,16 V = 0,16 V Ʃ(Sα) A RT = waktu dengung yang terjadi (sekon) V = volume ruang yang terekspos bunyi (m3) S = luas per jenis material interior yang terekspos bunyi (m2) α = koefisien penyerapan bunyi per jenis material interior yang terekspos bunyi sesuai frekuensi rata-rata bunyi (sabin) A = absorpsi bunyi dalam ruang (sabin m2)
  • 18. 6. Rumus Akustik Rumus akustik yang digunakan untuk mengecek dimensi ruang : 1) Pencegahan Gema Auditorium pertemuan (A) R1 + R2 – D < 14m Auditorium seni (B) R1 + R2 – D < 34m
  • 19. 7. Material Akustik Material akustik adalah material yang digunakan untuk mengendalikan kualitas akustik (reflector, absorber, diffuser, dan insulator) demgan alokasi sesuai kerja rambatan dan pantulan bunyi. “nb : untuk penjelasan lebih lengkap buka hal 183 buku Fisika Bangunan 2”
  • 20. 8. Koefisien Penyerapan Bunyi Koefisien penyerapan bunyi adalah angka yang menunjukan kemampuan material menyerap energi bunyi. Makiin besar koefisiennya, daya serapnya semakin tinggi. 9. Pengaturan Interior Aspek desain interior pada auditorium meliputi :  Jarak maksimal sumber bunyi ke audiens,  Sudut ideal dari audiens ke panggung,  Sudut ideal dari panggung ke audiens,  Layout kursi kipas,  Kedalaman balkon maksimal,  Sudut maksimal kemiringan lantai audiens untuk garis pengllihatan optimal  Lebar minimal koridor,  Jumlah kolom kursi dan alokasi koridor,  Jumlah minimal kursi per baris, dan  Dimensi kursi dan jarak antar kursi
  • 21. 4. Fleksibilitas Desain Fleksibilitas desain pada auditorium menunjang perubahan fungsi sesuai keutuhan menjadi auditorium multifungsi. perubahan aspek desain diantaranya sebagai berikut a. Bentuk dasar denah atau panggung berupa concert hall, recital studio, atau theater b. Bentuk dasar potongan (raked seating atau flat dan sebaliknya) c. Layout kursi yang mengikuti perubahan bentuk panggung d. Desain plafon yang mengikuti perubahan panggung dan layout kursi e. Perubahan jenis dan luas material yang terekspos bunyi f. Perletakan baru dari material akustik reflector, absorber, dan diffuser.