Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas hubungan antara kecepatan, kelincahan, dan konsep diri dengan keterampilan jurus tunggal baku tangan kosong dalam pencak silat.
2) Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dengan variabel bebas kecepatan, kelincahan, dan konsep diri serta variabel terikat keterampilan jurus.
3) Populasi penelitian adalah siswa klub p
Biomotor Development for the Speed-Power AthleteMike Young
This is Dr. Mike Young's presentation on biomotor development for the speed-power athlete from the 2013 NSCA BC Provincial Clinic at the Richmond Olympic Oval.
Biomotor Development for the Speed-Power AthleteMike Young
This is Dr. Mike Young's presentation on biomotor development for the speed-power athlete from the 2013 NSCA BC Provincial Clinic at the Richmond Olympic Oval.
Il calcio funzionale con la potenza metabolica
Carella - Praticò
Scopri di più su http://www.calzetti-mariucci.it/shop/prodotti/il-calcio-funzionale-con-la-potenza-metabolica
Carella e Praticò hanno voluto rispondere all’esigenza di chi prepara il calciatore per fargli reggere livelli prestazionali costanti nel tempo, evitando nei limiti del possibile traumi ed infortuni. Ne 'Il calcio funzionale con la potenza metabolica', esponendo di fatto i risultati di due anni di esperienze in simbiosi strettissima da preparatore atletico e allenatore, viene introdotta la teoria e spiegata con chiarezza la parte pratica-applicativa, tutta rigorosamente monitorata con il Gps, per offrire a tutti gli operatori che non dispongano di mezzi di valutazione particolarmente sofisticati, valori comparativi da utilizzare per una lettura dello sforzo con buona o sufficiente approssimazione.
Argomenti trattati lo strumento GPS e il suo funzionamento, l’importanza dei recuperi, il rilievo da dare ai lavori a secco, la strutturazione della seduta di allenamento, il riscaldamento, la settimana tipo, le sedute di allenamento da proporre nel corso della stagione agonistica.
Il tutto introdotto dalla teorizzazione del principio del Metodo Funzionale e con ben 76 sedute proposte, prima illustrate attraverso grafici e disegni facilmente comprensibili, e poi strutturate, quantificate e testate con la potenza metabolica, usando il GPS, nel Diario delle sedute di allenamento, composto di quattro sezioni organizzate secondo caratteristiche per:
- prevalente uso forza
- carico di lavoro medio-basso
- carico di lavoro medio-alto
- carico di lavoro alto.
Silabus Membahas Kitab Tafsir - Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - IAT UIN Jakarta Hasaniahmadsaid
Mengkaji Tafsir Nusantara menjadi salah satu kegiatan merawat tradisi. Tradisi di sini merupakan menjaga tradisi tulis menulis yang meski dijaga dan bahkan ditradisikan di masa milenial ini.
A.Pengertian dan Sejarah Pencak Silat
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang terdiri dari gerakan jasmani yang lemah gemulai namun penuh tenaga dan dilandasi dengan rohani yang berbudi luhur. Dalam bela diri pencak silat ini mengandung unsur bela diri, olahraga, seni dan budaya yang berisi teknik pembelaan
dan penyerangan
Pencak silat merupakan olahraga bela diri khas dari Indonesia. Pencak silat telah populer
di negara kita melalui wadah IPSI. Sekarang setiap daerah di Indonesia telah memiliki kepengurusan
IPSI cabang daerah. Bahkan pencak silat sejak kepengurusan Edi M. Nalapraya telah berkembang pesat di seluruh dunia dengan wadah PERSILAT (Persekutuan Silat Antarbangsa) bahkan pendekar pencak silat sudah bermunculan di Eropa dan Amerika.
Pencak silat yang asli Indonesia berkembang pesat di Vietnam dan negara tersebut
sekarang memiliki pesilat-pesilat yang hebat dan juga memiliki tempat dan fasilitas pencak silat terbaik di Asia. Maka tak heran pesilat kita sering mengadakan tempat berlatih di Vietnam.
Pencak silat selain bela diri juga sebagai pembentuk sikap ksatria dan meningkatkan percaya diri. Hal ini dapat dikembangkan dalam kejuaraan yang meliputi kategori wiralaga dan kategori wiraloka.
Dalam pencak silat teknik pembelaan dapat dilakukan dengan cara: langkah, hindaran, elakan, dan tangkisan.
1. Langkah
Langkah dalam pencak silat digunakan untuk mengadakan serangan ataupun pembelaan dengan arah sesuai yang dikehendaki. Dalam pencak silat, gerakan langkah ada beberapa bentuk pola, yaitu lurus, gergaji, ladam tunggal, ladam rangkap, segitiga tunggal, segitiga rangkap, segi empat lurus, dan segi empat potong serta langkah huruf S.
2. Hindaran
Hindaran adalah teknik pembelaan untuk mengalihkan bidang sasaran dari lawan dengan cara memindahkan badan diikuti dengan langkah. Hindaran dalam pencak silat meliputi hindaran hadap, hindaran samping, dan hindaran belakang.
3. Bentuk Latihan Tangkisan
Tangkisan yaitu teknik pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan serangan lawan. Tangkisan dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan kaki. Berikut ini beberapa contoh tangkisan dengan tangan:
a. Latihan tangkisan luar dilakukan dengan satu tangan.
b. Latihan tangkisan dalam dilakukan dengan satu tangan.
c. Latihan tangkisan silang tinggi/halang rintang atas dilakukan dengan dua tangan.
d. Latihan tangkisan halang rintang bawah dilakukan dengan dua tangan.
4. Bentuk Latihan Elakan
Elakan yaitu teknik pembelaan dalam pencak silat menghindari serangan lawan tanpa melangkahkan kaki. Elakan dalam pencak silat dapat dibedakan menjadi 5, yaitu elakan hadap, elakan samping, elakan belakang, elakan atas, dan elakan bawah. Di bawah ini ada contoh teknik elakan belakang.
a. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan samping.
b. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan belakang. Elakan dilakukan dengan meluruskan kaki depan (merendah) dan berat badan
Il calcio funzionale con la potenza metabolica
Carella - Praticò
Scopri di più su http://www.calzetti-mariucci.it/shop/prodotti/il-calcio-funzionale-con-la-potenza-metabolica
Carella e Praticò hanno voluto rispondere all’esigenza di chi prepara il calciatore per fargli reggere livelli prestazionali costanti nel tempo, evitando nei limiti del possibile traumi ed infortuni. Ne 'Il calcio funzionale con la potenza metabolica', esponendo di fatto i risultati di due anni di esperienze in simbiosi strettissima da preparatore atletico e allenatore, viene introdotta la teoria e spiegata con chiarezza la parte pratica-applicativa, tutta rigorosamente monitorata con il Gps, per offrire a tutti gli operatori che non dispongano di mezzi di valutazione particolarmente sofisticati, valori comparativi da utilizzare per una lettura dello sforzo con buona o sufficiente approssimazione.
Argomenti trattati lo strumento GPS e il suo funzionamento, l’importanza dei recuperi, il rilievo da dare ai lavori a secco, la strutturazione della seduta di allenamento, il riscaldamento, la settimana tipo, le sedute di allenamento da proporre nel corso della stagione agonistica.
Il tutto introdotto dalla teorizzazione del principio del Metodo Funzionale e con ben 76 sedute proposte, prima illustrate attraverso grafici e disegni facilmente comprensibili, e poi strutturate, quantificate e testate con la potenza metabolica, usando il GPS, nel Diario delle sedute di allenamento, composto di quattro sezioni organizzate secondo caratteristiche per:
- prevalente uso forza
- carico di lavoro medio-basso
- carico di lavoro medio-alto
- carico di lavoro alto.
Silabus Membahas Kitab Tafsir - Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - IAT UIN Jakarta Hasaniahmadsaid
Mengkaji Tafsir Nusantara menjadi salah satu kegiatan merawat tradisi. Tradisi di sini merupakan menjaga tradisi tulis menulis yang meski dijaga dan bahkan ditradisikan di masa milenial ini.
A.Pengertian dan Sejarah Pencak Silat
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang terdiri dari gerakan jasmani yang lemah gemulai namun penuh tenaga dan dilandasi dengan rohani yang berbudi luhur. Dalam bela diri pencak silat ini mengandung unsur bela diri, olahraga, seni dan budaya yang berisi teknik pembelaan
dan penyerangan
Pencak silat merupakan olahraga bela diri khas dari Indonesia. Pencak silat telah populer
di negara kita melalui wadah IPSI. Sekarang setiap daerah di Indonesia telah memiliki kepengurusan
IPSI cabang daerah. Bahkan pencak silat sejak kepengurusan Edi M. Nalapraya telah berkembang pesat di seluruh dunia dengan wadah PERSILAT (Persekutuan Silat Antarbangsa) bahkan pendekar pencak silat sudah bermunculan di Eropa dan Amerika.
Pencak silat yang asli Indonesia berkembang pesat di Vietnam dan negara tersebut
sekarang memiliki pesilat-pesilat yang hebat dan juga memiliki tempat dan fasilitas pencak silat terbaik di Asia. Maka tak heran pesilat kita sering mengadakan tempat berlatih di Vietnam.
Pencak silat selain bela diri juga sebagai pembentuk sikap ksatria dan meningkatkan percaya diri. Hal ini dapat dikembangkan dalam kejuaraan yang meliputi kategori wiralaga dan kategori wiraloka.
Dalam pencak silat teknik pembelaan dapat dilakukan dengan cara: langkah, hindaran, elakan, dan tangkisan.
1. Langkah
Langkah dalam pencak silat digunakan untuk mengadakan serangan ataupun pembelaan dengan arah sesuai yang dikehendaki. Dalam pencak silat, gerakan langkah ada beberapa bentuk pola, yaitu lurus, gergaji, ladam tunggal, ladam rangkap, segitiga tunggal, segitiga rangkap, segi empat lurus, dan segi empat potong serta langkah huruf S.
2. Hindaran
Hindaran adalah teknik pembelaan untuk mengalihkan bidang sasaran dari lawan dengan cara memindahkan badan diikuti dengan langkah. Hindaran dalam pencak silat meliputi hindaran hadap, hindaran samping, dan hindaran belakang.
3. Bentuk Latihan Tangkisan
Tangkisan yaitu teknik pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan serangan lawan. Tangkisan dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan kaki. Berikut ini beberapa contoh tangkisan dengan tangan:
a. Latihan tangkisan luar dilakukan dengan satu tangan.
b. Latihan tangkisan dalam dilakukan dengan satu tangan.
c. Latihan tangkisan silang tinggi/halang rintang atas dilakukan dengan dua tangan.
d. Latihan tangkisan halang rintang bawah dilakukan dengan dua tangan.
4. Bentuk Latihan Elakan
Elakan yaitu teknik pembelaan dalam pencak silat menghindari serangan lawan tanpa melangkahkan kaki. Elakan dalam pencak silat dapat dibedakan menjadi 5, yaitu elakan hadap, elakan samping, elakan belakang, elakan atas, dan elakan bawah. Di bawah ini ada contoh teknik elakan belakang.
a. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan samping.
b. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan belakang. Elakan dilakukan dengan meluruskan kaki depan (merendah) dan berat badan
Aesthetic is one element in sport. Sport aesthetic is something that can be captured by senses that form the elements of art and beauty in every movement made. Sport aesthetic value can do at any kind of sport. Aesthetic value in the world of sport can’t be eliminated, because of the aesthetic appeal its makes people want to do sport. Not only a victory, but also a wonder full way to reach a victory. Its makes aesthetic is inseparable with sport.
Modul Ajar Biologi XI SMA Tahun 2023-2024 Kurikulum Merdeka Terbaru dan LengkapDiva Pendidikan
Download Modul Ajar, Perangkat Ajar, Modul Proyek Mata Pelajaran Biologi Kelas XI SMA/MA Kurikulum Merdeka tahun pembuatan 2023.
A.INFORMASI UMUM
1.Identitas Sekolah
a.Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar;
b.Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA);
c.Kelas; dan
d.Alokasi waktu
2.Kompetensi Awal
3.Profil Pelajar Pancasila
4.Sarana dan Prasarana
Materi :
Media :
Alat dan Bahan
Sumber :
5.Target Peserta Didik
a.Peserta didik reguler/tipikal: umum
b.Peserta didik dengan kesulitan belajar
c.Peserta didik dengan pencapaian tinggi
6.Model Pembelajaran yang digunakan
-Model pembelajaran yang digunakan model problem based learning dan project based learning,
-Pembelajaran tatap muka
-PJJ Daring
B.Komponen Inti
1.Tujuan Pembelajaran
2.Pemahaman Bermakna
3.Pertanyaan Pemantik
4.Kegiatan Pembelajaran
Langkah kegiatan pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
5.Asesmen
a.Diagnostik
b.Formatif
c.Sumatif.
6.Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayaan dan Remidial)
Pengayaan
Remedial
Interaksi Guru dan Orang Tua
C.Lampiran
1.Lembar Kerja Peserta Didik
2.Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
3.Glosarium
4.Daftar Pustaka
Lingkup Materi:
Bab 6 Mobilitas pada Manusia
Struktur dan Fungsi pada Sistem Saraf;
Struktur, Fungsi, dan Kelainan serta Gangguan pada Sistem Gerak;
Fenomena dan Keterkaitan Sistem Saraf dengan Sistem Gerak Manusia
www.divapendidikan.com
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Pencak silat tgr
1. PENCAK SILAT
PPs UHO Harun Akbar
Hubungan Kecepatan, Kelincahan dan Konsep Diri
Dengan Keterampilan JurusTunggal BakuTangan
Kosong Pada Olahraga Pencak Silat (Studi Kasus di
Club Olahraga Prisai Diri Kota Kendari).
harunakbar40@gmail,com
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Olahraga pencak silat merupakan salah satu
warisan budaya leluhur bangsa.
2. Pencak silat sebagai cabang olahraga prestasi
3. Pencak silat sebagai wadah melatih kematang
emosional seperti konsep diri
Berdasarkan pada uraian yang dikemukakan, maka saya
mencoba merumuskan judul penelitian ini adalah ”
Hubungan Kecepatan, Kelincahan Dan Konsep Diri
Dengan Keterampilan JurusTunggal BakuTangan
Kosong Pada Olahraga Pencak Silat”.
3. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang dikemukakan maka
saya mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan antara kecepatan dengan hasil
belajar keterampilan jurus tungggal baku tangan kosong
pada olahraga pencak silat ?
2. Apakah ada hubungan antara kelincahan dengan hasil
belajar keterampilan jurus tungggal baku tangan kosong
pada olahraga pencak silat?
3. Apakah ada hubungan konsep diri dengan keterampilan
jurus tunggal baku tangan kosong pada olahraga beladiri
pencak silat?
4. Apakah ada hubungan antara kecepatan,kelincahan dan
konsep diri dengan hasil belajar keterampilan jurus
tungggal baku tangan kosong pada olahraga pencak silat?
4. C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan
menganalisis hubungan
positif antara kecepatan
dengan keterampilan jurus
tunggal baku dalam olahraga
pencak silat.
2. Untuk mengetahui dan
menganalisis apakah ada
hubungan positif antara
kelincahan keterampilan jurus
tunggan baku pada olahraga
pencak silat.
3. Untuk mengetahui dan
menganalisis apakah ada
hubungan positif antara
konsep diri dengan
keterampilan jurus tunggan
baku pada pencak silat.
4. Untuk mengetahui hubungan
bersama antara kecepatan,
kelincahan dan konsep diri
dengan keterampilan jurus
tunggal baku tangan kosong
pada olahraga pencak silat
D. Manfaat Penelitian
sebagai tambahan referensi
dan wawasan dalam
pengembangkan ilmu
pengetahuan bagi guru
Penjas Orkes dan Pelatih
pencak silat.
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakekat Kecepatan
Menurut Harsono (1989)
kecepatan adalah
melakukan gerakan-gerakan
yang sejenis secara berturut-
turut dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya .
Berdasarkan teori di atas,
dapat disimpulkan
kecepatan adalah
kemampuan untuk
memindahkan/merubah
posisi tubuh dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
B. Hakikat Kelincahan
Rusli Lutan. (1992) kelincahan
(agility) : kemampuan
seseorang untuk dapat
mengubah arah dengan cepat
dan tepat saat bergerak tanpa
kehilangan keseimbangan
Berdasarkan teori di atas
dapat disimpulkan bahwa,
Kelincahan merupakan
kemampuan untuk
mengubah arah dan posisi
tubuh dengan cepat dan
tepat tampa hilangnya
keseimbangan.
6. C. Hakikat Konsep Diri
Burns dalam Mulyana
(2000) konsep diri adalah
suatu gambaran dari apa
yang kita pikirkan, orang-
orang lain berpendapat,
mengenai diri kita, dan
seperti apa diri kita yang kita
inginkan. Konsep diri adalah
pandangan individu
mengenai siapa diri individu,
dan itu bisa diperoleh lewat
informasi yang diberikan
orang lain pada diri individu.
D. Hakikat Beladiri
Pencak Silat
PB. IPSI (1975) : Hasil
budaya bangsa indonesia
untuk membela
mempertahankan
eksistensi dan integritas
terhadap lingkungan hidup
guna mencapai keselarasan
dan meningkatkan iman
dan takwa kepadaTuhan
Yang Masa Esa.
7. E. Hakikat Keterampilan JurusTunggal Baku
Di dalam berolahraga, misalnya penguasaan jurus dalam
beladiri pencak silat adalah merupakan suatu
keterampilan dalam domain motorik dan sering disebut
dengan istilah keterampilan motorik.
Seperti yang katakan Magil (1988), keterampilan adalah kata
yang biasa digunakan untuk menandakan suatu tugas
yang mempunyai suatu tujuan spesifik yang akan
dicapai. Sebagai contoh, kita katakan " jurus tangan
kosong maupun dengan mengunakan senjata adalah
suatu keterampilan yang pokok dari cabang beladiri
pencak silat.
11. BAB III
KERANGKA PIKIR
DAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Pikir
1. Hubungan Kecepatan
dengan Keterampilan
JurusTunggal Baku.
Jurus tunggal baku pada
olahraga pencak silat dalam
penelitian ini adalah adalah
rangkaian jurus dengan
menggunakan tangan kosong.
Suatu jurus tunggal baku yang
baik dan benar, maka seorang
pesilat harus mampu
menguasai beberapa unsur
antata lain unsur kebenaran
gerakan, kemantapan dan
keindahan jurus.
Kemantapatan dan keindahan
jurus yang dimaksudkan harus
mengandung unsur kecepatan
gerak dalam memperagakan
setiap gerakan.
“Dengan demikian patut diduga
ada hubungan antara
kecepatan dengan
keterampilan melakukan jurus
tunggal baku pada olahraga
pencak silat”.
12. 2. Hubungan Kelincahan
dengan Keterampilan
JurusTungal Baku
pada Beladiri Pencak
Silat.
Seseorang yang memiliki
kemampuan merubah arah
dari satu posisi tertentu ke
posisi yang berbeda
dengan kecepatan tinggi
dan dengan koordinasi
yang baik, berarti memiliki
kelincahan yang cukup
tinggi. Oleh sebab itu,
seorang pesilat yang
melakukan gerakan
tunggal baku yang indah
dan dapat dikatakan
terampil, maka seorang
pesilat wajib memiliki unsur
kemampuan fisik
kelincahan (agility) yang
baik.
“Dengan demikian patut
diduga ada hubungan
antara kelincahan dengan
keterampilan melakukan
jurus tunggal baku pada
olahraga pencak silat”.
13. 3. Hubungan Konsep Diri
dengan Kemampuan
JurusTunggal Baku
pada Olahraga Pencak
Silat.
Pada prinsipnya yang
dimaksud dengan
konsep diri dalam
penelitian ini adalah
gambaran yang dimiliki
siswa mengenai dirinya
sendiri yang
terakumulasi dalam
pandangan, perasaan,
dan penilaiannya tentang
kualitas fisik, sosial, dan
psikologis yang dimilikinya.
Oleh sebab itu patus
diduga ada hubungan
konsep diri dengan
keterampilan melakukan
jurus tunggal baku pada
olahraga pencak silat
14. B. Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berfikir
yang mendasar pada telaah kepustakaan, maka
dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai
berikut.
1. Terdapat hubungan antara kecepatan dengan
ketetarampilan melakukan jurus tunggal baku pada
beladi pencak silat
2. Terdapat hubungan antara kelincahan dengan
keterampulan tunggal baku pada olahraga pencak silat.
3. Terdapat hubungan antara konsep diri dengan
keterampilan jurus tunggal baku pada olahraga pencak
silat.
4. Terdapat hubungan bersama-sama antara kecepatan,
kelincaan dan konsep diri dengan keterampilan jurus
tunggal baku pada olahraga pencak silat.
15. BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu
Penelitian
1. Lokasi.
Kegiatan penelitian ini
dilaksanakan pada Club
Pencak Silat Prisai Diri Kota
Kendari tahun 2014.
2.Waktu Penelitian
Penelitian ini akan
dilaksanakan pada tanggal
21 – 30 Maret 2014 dan
direncanakan akan
dilaksanakan pada sore hari.
B. Populasi dan Sampel
Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi terjangkau dalam
penelitian ini adalah seluruh
siswa yang menjadi anggota
klub pencak silat prisai diri kota
kendari yang berjumlah 28 yang
terdiri dari 20 orang atlet putra
dan 8 orang atlet putri.
2. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 28
orang atau sejumlah populasi
atau total samling.
16. C.Variabel Penelitian
1.Variabel Bebas
Penelitian ini terdiri dari dua variable yakni variable bebas
dan variable terikat.Variabel bebas terdiri dari 3 macam
yaini kecepatan (X1), Kelincahan (X2 dan Konsep diri(X3).
2.VariabelTerikat (Y)
Variabel terikat sebagai hasil dari variabel bebas dan
merupakan pokok persoalan yaitu kemampuan
melakukan Keterampila JurusTunggal Baku (Y).
3.Variabel Kendali
Yang menjadi variabel kendali dalam penelitian ini adalah
keterampilan jurus tunggal baku beladiri pencak silat.
17. 4. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah sebagai berikut
rx1y
rx2y
rx3y
rx123y
Keterangan :
X1 = Kecepatan
X2 = Kelincahan
X3 = Konsep diri
Y = Keterampilan jurus tunggal baku
(X1)
(X2)
(X3)
(Y)
18. D. Konsep Oprasional dan Devinisi Oprasional
a. Kecepatan
Devinisi konseptual : Kecepatan adalah kemampuan
seorang atlit untuk bergerak dan memindahkan tubuh
dengan secepat-cepatnya.
DevinisiOprasional : dalam penelitian ini kecepatan adalah
waktu tempuh yang dicapai seorang atlit saat berlari
secepat mungkin dari garis star hingga finis 50 M.
b. Kelincahan
Devinisi konseptual : kelincahan adalah kemampuan
melakukan gerakan dengan kecepatan tinggi dengan
koordinasi gerak yang baik tampa kehilangan
keseimbangan.
Devinisi Oprasional : dalam penelitian ini kelincahan
merupakan kemampuan berlari sambil merubah arah
dengan mengikuti arah lintasan yang telah di tentukan.
19. c. Konsep Diri
Devinisi konseptual : gambaran yang di miliki siswa
terhadap dirinya yang mencakup pandangan, perasaan,
dan penilaian mengenai kualitas fisik, sosial, pisikologi,
yang di ukur melalui beberapa indiktor yakni menyukai
penampilan fisik , kemampuan fisik, dapat menyesuaikan
diri dgn teman dan keluarga.
“Devinisi Oprasional : gambaran siswa terhadap dirinya
dalam bentuk skor yang diperoleh dari responden atas
pernyataan butir-butir instrumen dalam bentuk skala
likert yang di sampaikan kepada siswa.
d. Keterampilan JurusTunggal Baku
Devinisi konseptual : adalah kebenaran gerakan dalam
setiap jurus, kemantapan dan keindahan jurus.
“Devinisi Oprasional : adalah nilai yang diperoleh atlit pada
unsur gerakan yang di lakukan meliputi penguasaan jurus,
kemantapan dan keindahan seni jurus.
20. E. Jenis Penelitian dan
Teknik Pengumpulan
Data
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode
korelasional, yaitu penelitian mengkaji
dan mengumpulkan data yang
diperoleh..
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipergunakan pada
penelitian ini ada 3 macam yaitu :
a.Tes Kecepatan : Mengunakan tes
lari 50 meter dalam satuan-
satuan detik (Sajoto, 1988).
b.Tes Kelincahan : Untuk mengkur
kelincahan digunaka tes Sutle run.
Kirkendal dalam Saiful (2012)
c. Konsep diri : Mengunakan tes skla
sikap atau Skala Linkert Barrow,
dalam Saiful (2010)
d. Keterampilan JurusTunggal Baku
Untuk mengukur keterampilan
jurus tunggal baku dalam beladiri
pencak silat digunakan adalah :
1. Kebenaran gerakan dalam
setiap jurus.
2. Kebenaran urutan jurus
3. Keindahan dan seni jurus
4. Keceptan gerakan Jurus
5. Kelincahan gerakan Jurus
(IPSI, 1996)
Catatan, Masing-masing
indicator memiliki nilai maksimal
10 poin.
21. 3.Teknik Pengumpulan Data
a.Tes Lari 50 meter (Sajoto, 1988).
b. Tes Kelincahan dengan Sutle Run (Kirkendal dalam Saiful,
2012)
22. c. Tes Konsep Diri
Instrumen tes konsep diri digunakan untuk memperoleh data
kecenderungan konsep diri atlet (Barrow, dalam Saiful, 2010)
Kisi – Kisi InstrumenVariabel Konsep Diri
Catatan:
Rentang skor di gunakan adalah 5 - 1 untuk pernyataan positif & sebaliknya 1 - 5 untuk pernyataan negatif.
No. Dimensi indikator No Butir Pernyatan
Positif Negatif
jumlah
1 Fisik 1. Menyukai penampilan fisik
2. Menghargai kemampuan
2
3
Sosial
psikologi
1. Dapat menyesuaikan diri
dengan teman
2. Dapat menyesuaikan diri
dengan keluarga
1. Menyukai tantangan
2. Mandiri
3.Bertanggung jawab
4. Mengharapkan prestasi terbaik
Jumlah
23. d. Tes Keterampilan JurusTunggal Baku
tes yang di gunakan adalah tes unjuk kerja, pelaksanaan tes dapat dilihat sebagai
berikut :
Catatan : - skor maksimal adalah 10 poin stiap indikator.
- Nilai maksimal adalah 50 poin.
No. Indikator Jurus
Tunggal Baku
Nilai
1 2 2 4 5 6 7 8 9 10
Ket.
1 Kebenaran Gerakan
Jurus
2 Kebenaran Urutan
jurus
3 Keindahan Seni Jurus
4 Kecepatan Gerakan
Jurus
5 Kelincahan Gerakan
Jurus