Dokumen tersebut membahas landasan ilmiah penjas yang terdiri dari kesehatan olahraga, kepelatihan olahraga, biomekanika, psikologi, pedagogi olahraga, sosiologi, sejarah olahraga, dan filsafat olahraga. Landasan-landasan ilmiah tersebut digunakan sebagai dasar pengembangan pendidikan jasmani.
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Ervi Irwati
Olahraga memiliki tujuan salah satunya untuk Pendidikan, Rekreasi, dan Kesehatan. Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa bergerak. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan, rekreasi, prestasi)
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
Pada era globalisasi ini, bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam menghadapi era persaingan di segala bidang yang sangat ketat
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Ervi Irwati
Olahraga memiliki tujuan salah satunya untuk Pendidikan, Rekreasi, dan Kesehatan. Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa bergerak. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk keperluan berbagai tujuan (pendidikan, rekreasi, prestasi)
Aesthetic is one element in sport. Sport aesthetic is something that can be captured by senses that form the elements of art and beauty in every movement made. Sport aesthetic value can do at any kind of sport. Aesthetic value in the world of sport can’t be eliminated, because of the aesthetic appeal its makes people want to do sport. Not only a victory, but also a wonder full way to reach a victory. Its makes aesthetic is inseparable with sport.
Aesthetic is one element in sport. Sport aesthetic is something that can be captured by senses that form the elements of art and beauty in every movement made. Sport aesthetic value can do at any kind of sport. Aesthetic value in the world of sport can’t be eliminated, because of the aesthetic appeal its makes people want to do sport. Not only a victory, but also a wonder full way to reach a victory. Its makes aesthetic is inseparable with sport.
Similar to ppt kelompok 5 [dasar-dasar penjas] (3).pptx (20)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. LANDASAN ILMIAHPENJAS
1. I Jero Nyoman Krisna Aditya (2216011052)
2. Ni Putu Puspa Diantini (2216011065)
3. Weldiansyah Milala (2216011054)
4. Kadek Hadi Saputra (2216011058)
5. Ega Prananta Barus (2216011070)
KELOMPOK 5
OM SWASTYASTU
2. Aktivitas jasmani adalah setiap gerakan tubuh yang mengeluarkan
energi. Sebagai contoh, melakukan latihan di pusat kebugaran,
berjalan, berlari dan sebagainya merupakan aktivitas jasmani.
1.Berdasarkan Perilaku Gerak.
aktivitas jasmani dapat diklasifikasikan menjadi tujuh klasifikasi dalam
susunan yang merentang dari aspek dasar hingga aspek yang
kompleks. Masing-masing aspek tidak selalu bisa dipisahkan secara
jelas akan tetapi satu sama lain saling berkaitan.
2.Sebagai Olahraga.
menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pembelajaran
melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan
perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi.
A.Aktivitas Jasmani
3. B. Landasan ilmiah
1. Kesehatan olahraga
Ilmu Kesehatan, yang meliputi masalah:
Kesehatan Statis, yang melahirkan Ilmu Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan dalam kaitannya dengan
Olahraga
Kesehatan Dinamis, yang melahirkan Ilmu-ilmu Kesehatan Olahraga dan Olahraga Kesehatan dengan lingkup
bahasannya mengenai Olahraga preventif-promotif, Olahraga di Sekolah, Olahraga pada Anak, Olahraga
pada Wanita, Olahraga pada lanjut Usia, Olahraga Penderita Cacat dan Olahraga prestasi dengan segala
permasalah-annya yang berhububngan dengan Kesehatan.
2. Kepelatihan olahraga
Ilmu Kepelatihan Olahraga merupakan salah satu ilmu yang harus dipelajari oleh seorang calon pelatih atau
pelatih dan Guru Penjasorkes. Menurut Rothig (1972) pelatihan adalah semua upaya yang mengakibatkan
terjadinya peningkatan kemampuan dalam pertandingan olahraga. Sedangkan menurut Harre (1982)
Pelatihan olahraga adalah keseluruhan proses persiapan yang sistematik bagi atlet untuk mencapai prestasi.
Dari pendapat diatas Ilmu kepelatihan Olahraga merupakan struktur pengetahuan yang sistematis, suatu
sistem yang berlandaskan prinsip – prinsip ilmiah untuk mencapai suatu tujuan atau keinginan dalam
berolahraga dan suatu ilmu berlandaskan informasi yang telah dibuktikan secara empiris melalui metode
ilmiah yang dapat juga disebut sebagai pengetahuan ilmiah.
4. 3. Biomekanika
Biomekanika merupakan suatu bidang kajian ilmu dalam Ergonomi yang berhubungan dengan mekanisme pergerakan tubuh
dalam melakukan suatu pekerjaan/aktivitas. Franklin & Nordin (1980) mendefinisikan biomekanika sebagai berikut: Biomekanika
menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam bagian tubuh manusia dan gaya
yang bekerja pada bagian tubuh pada aktifitas sehari-hari.
Prinsip-prinsip biomekanika
1. Developmental biomechanics, yaitu biomekanika yang secara khusus mempelajari perubahan pola-pola gerak selama hidup
dan orang-orang cacat. Misalnya: analisis yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita celebral palsy;
2. Biomechanics of exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha-usaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh
dari latihan dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera;
3. Rehabilitation mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak orang-orang yang mengalami cedera;
4. Equipment design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan yang digunakan dalam olahraga. Misalnya: desain
raket tenis, bulutangkis, sepatu atletik, bola, pakaian, sepeda balap, peralatan golf, dan lain-lain; dan
(5). Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu biomekanika yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak
atlet ketika menampilkan cabang olahraga. Misalnya dengan cara, Analisis Teknik, Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi
Program Latihan. Tujuan satu dan lainnya saling bertentangan. Bagaimana mencapai penampilan maksimal tapi resiko cedera
minimal atau bagaimana terhindar dari cedera tetapi bisa juara. Kecenderungan pada satu kutub akan mengorbankan kutub
yang lain. Ini menjadi sangat menantang bagi para analis gerakan biomekanika olahraga.
5. 4. Psikologi
Pendidikan jasmani dan olahraga secara psikologis adalah sebuah bidang kajian
yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi dalam setting pembelajaran olahraga di
sekolah, baik penampilan individual maupun tim, ditandai oleh sejumlah interaksi
dengan individu lain dan situasi-situasi eksternal yang menstimulasinya
Bentuk-bentuk psikologi
a) MotivasiMerupakan salah satu determinan yang sangat penting mendorong
terwujudnya tingkah laku manusia. Menurut Alderman (1974: 186) dalam Monty
motivasi didefinisikan sebagai suatu kecendrungan untuk berperilaku secara
selektif ke suatu arah tertentu yang dikendalikan oleh adanya konsekuensi
tertentu dan perilaku tersebut akan bertahan sampai sasaran perilaku dapat
tercapai.
b) Percaya DiriAdanya rasa aman dalam diri sehingga dapat melakukan suatu
kegiatan dengan total tanpa ragu.
c) Berpikir Positif Memandang sesuatu akan baik-baik saja.
d) DisiplinSuatu aturan yang telah dibuat dan dapat dilaksanakan dengan baik.
6. 5. Pedagogi olahraga
Pedagogi Olahraga (sport pedagogy) adalah sebuah disiplin ilmu
keolahragaanyang berpotensi untuk mengintegrasikan subdisiplin ilmu
keolahragaan lainnya untukmelandasi semua praktik dalam bidang keolahragaan
yang mengandun maksud dantujuan untuk mendidik. Kajian ruang lingkup
sport pedagogy
istilah lazimnya dan disepakati di tingkat internasional memang tidak lepas dari
pemahaman kita terhadap eksistensi ilmu keolahragaan (sport science). Dari
perspektif sejarah, di Indonesia status dan pengakuan terhadap ilmu
keolahragaan masih tergolong masih muda baik ditinjaudari tradisi dan
paradiqma penelitian maupun produk riset yang dapat diandalkan untuk
melandasi tataran praktis.
6). Sosiologi
Landasan sosiologis adalah pertimbangan atau alasan yang menggambarkan
bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
berbagai aspek, serta menyangkut fakta empiris mengenai perkembangan
7. 7. Sejarah olahraga
Sejarah olahraga tidak dapat dilepaskan dari apa yang terjadi di dunia
Kuno. Pada zaman itu, aktivitas fisik yang berkembang menjadi olahraga
memiliki keterkaitan awal dengan ritual, perang, dan hiburan.[1]Kompetisi
gulat sumo kuno dari periode Heian atau Kamakura Jepang (antara 794 dan
1333)Penelitian mengenai sejarah olahraga menghasilkan pelajaran tentang
perubahan-perubahan sosial dan mengenai sifat olahraga itu sendiri,
karena olahraga kelihatannya terwujud dalam pengembangan keahlian
dasar manusia (compare play).[butuh rujukan]Ketika mencoba menggali
lebih jauh ke belakang dalam sejarah, semakin sedikit bukti yang memuat
teori tentang asal usul dan tujuan olahraga.Pada mulanya, olahraga
berkaitan dengan pelatihan militer. Contohnya, pertandingan olahraga
dahulu digunakan sebagai cara untuk menentukan apakah seseorang itu
tepat dan berdaya guna untuk menjalankan tugas kemiliteran.[butuh
rujukan] Adapun olahraga beregu dipakai untuk melatih dan membuktikan
kemampuan tempur serta untuk bertugas dalam suatu unit ketentaraan.
8. 8.Filsafat olahraga
Filsafat olahraga adalah cabang dari ilmu filsafat yang berupaya menganalisa
konsep akan olahraga sebagai kegiatan manusia. Beberapa isu yang dibahas
dalam filsafat olahraga di antaranya dari aspek metafisika, filsafat etika dan
moral, filsafat hukum, filsafat politik, dan estetika.[1] Perspektif filosofis pada
olahraga berawal di Yunani Kuno dan kemudian kembali berkembang pada
abad ke-20 berkat Paul Weiss dan Howard Slusher.[1][2][3]Perspektif filosofis
olahraga juga melihat hubungan metafisika antara olahraga dengan kesenian
dan permainan, permasalahan etika terkait nilai-nilai dan keadilan, serta isu-
isu sosiopolitis pada umumnya.
9. Sekian dan terima kasih, kalo terima
jadi itu temen saya.
TERIMAKASIH!!!
10. 1.Bagaimana cara kita mengimplementasikan sport pedagogy
pada peserta didik
2.Apa kaitan antara biomekanika dengan penjas
3.Apa yang menjadi landasan pendidikan jasmani
4.Peran psikologi dalam pjok
5.Apakah peran pelatih itu penting untuk psikis atlit jelaskan
6.Apa kaitanya filsafat etika, moral, hukum, politik dengan penjas