PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
Â
Pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan oleh pemerintah NTB sebagai implikasi dari otonomi daerah merupakan metode atau tehnik yang paling tepat untuk membangun pariwisata.
Kerjasama yang sinergi atara pemerintah, stakeholder dan masyarakat menjadi dasar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Data telah menunjukkan dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan di NTB terus meningkat, dampaknya meningkatnya PAD di NTB dan menurunnya angka pengangguran terutama masyarakat sekitar objek wisata.
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARAketutsuardanajogja
Â
Along with its geographical condition, local people culture, and some other aspects, Tomohon city has some potential to develop as a leading industrial centre and flower market in Indonesia. The presence of domestic industrial embryo that develop and distribute flowers in kiosk centre exactly in Kakaskasen village can be model village that must still to develop so that it can be a pioneer of grow of other small industrial centre in the nearby villages
From potentials that owned by Tomohon town among other s natural potential that support horticulture, people’s culture that like to cultivate and domestic small industry grow. Tomohon city development focuses on the existing domestic industry in order to be able to be advanced and developed, so that it can improve its surrounding people welfare. Existing small industrial development involves for aspect: product, management, fund, and marketing. The four aspect development is expected to run synergy and simultaneously so that the result obtained can also be maximum and spread so that be able to reflect Tomohon city as a flower city. Besides, as an industrial centre and flower marketing in Indonesia is expected to spur on tourism development in Tomohon city and in Indonesia in general
Wisata Bahari adalah wisata yang obyek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut (seascape) maupun bentang darat pantai (coastal landscape). Jenis wisata ini dapat memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan langsung diantaranya berperahu, berenang, snorkeling, diving, pancing, dan lain-lain. Kegiatan tidak langsung seperti kegiatan olahraga pantai, piknik menikmati atmosfer dan pemandangan wilayah pesisir dan laut.
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...ketutsuardanajogja
Â
Pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikembangkan oleh pemerintah NTB sebagai implikasi dari otonomi daerah merupakan metode atau tehnik yang paling tepat untuk membangun pariwisata.
Kerjasama yang sinergi atara pemerintah, stakeholder dan masyarakat menjadi dasar utama dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Data telah menunjukkan dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan di NTB terus meningkat, dampaknya meningkatnya PAD di NTB dan menurunnya angka pengangguran terutama masyarakat sekitar objek wisata.
PENGEMBANGAN PARIWISATA KOTA TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA SULAWESI UTARAketutsuardanajogja
Â
Along with its geographical condition, local people culture, and some other aspects, Tomohon city has some potential to develop as a leading industrial centre and flower market in Indonesia. The presence of domestic industrial embryo that develop and distribute flowers in kiosk centre exactly in Kakaskasen village can be model village that must still to develop so that it can be a pioneer of grow of other small industrial centre in the nearby villages
From potentials that owned by Tomohon town among other s natural potential that support horticulture, people’s culture that like to cultivate and domestic small industry grow. Tomohon city development focuses on the existing domestic industry in order to be able to be advanced and developed, so that it can improve its surrounding people welfare. Existing small industrial development involves for aspect: product, management, fund, and marketing. The four aspect development is expected to run synergy and simultaneously so that the result obtained can also be maximum and spread so that be able to reflect Tomohon city as a flower city. Besides, as an industrial centre and flower marketing in Indonesia is expected to spur on tourism development in Tomohon city and in Indonesia in general
Wisata Bahari adalah wisata yang obyek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut (seascape) maupun bentang darat pantai (coastal landscape). Jenis wisata ini dapat memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan secara langsung maupun tidak langsung. Kegiatan langsung diantaranya berperahu, berenang, snorkeling, diving, pancing, dan lain-lain. Kegiatan tidak langsung seperti kegiatan olahraga pantai, piknik menikmati atmosfer dan pemandangan wilayah pesisir dan laut.
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
Â
Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat menjadi primadona didalam pola pengembangan kepariwisataan didaerah. peran serta dari masyarakat didalam prose pengembangan pariwisata di daerah menjadi motor penting pergerakan.
Menyandang predikat sebagai negara maritim membuat negara Indonesia telah menjadi
sorotan dunia dengan kepemilikan wilayah laut yang sangat luas. Terlebih, tapak tilas historis
bangsa Indonesia sejak berdirinya kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit dan sejumlah
Kesultanan Islam di berbagai belahan nusantara menjadikan Indonesia sebagai tujuan para
pelaut asing untuk dapat melakukan aktivitas perdagangan di Indonesia. Sebagai negara
maritim, perairan Indonesia terdiri atas laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan
pedalaman yang luasnya kurang lebih 2,7 juta km
2
atau sekitar 70% dari luas wialyahnya.
Sedangkan luas wilayah daratan kurang lebih hanya 1,9 juta km
2
Konsep dan Penyusunan Rencana Tapak Apartemen. Penyusunan Program Detail Penggunaan Bahan. Konsep Program Ruang pada Kawasan Wisata. Pembagian pada Kawasan Wisata terbagi menjadi
a. Zona Air, Pada zona ini dapat dikategorikan sebagai kawasan yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan ciri khas yang ada pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka dan menjadi Objek Destinasi Tujuan Wisata (ODTW) dari kawasan wisata ini. Disini pihak pengelola mempertahankan dengan membuat suatu tanda dan wisata air untuk para pengunjung. Pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka ini zona inti mempunyai luas sebesar5.667 ha. Tak hanya itu, zona air ini membuat unik pada wisata ini merupakan terdapat sumber mata air yang dimanfaatkan menjadi area wisata air. dan menjadi area atraksi pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka.
b. Zona Pertanian dan Perkebunan, Pada zona pengembangan ini memiliki fungsi sebagai area yang dikembangkan yang diperuntukan menjadi potensi bentang alam dan lanskap, dimana area ini dapat menjadi area rekreasi atau kegiatan yang direncanakan dalam pengembangan berupa kegiatan pertanian dan perkebunan. Zona pertanian yang menjadi pengembangan direncanakan memiliki luas sebesar 5,089 Ha.
c. Zona Pendukung, Pada zona pendukung ini menjadi area sebagai fungsi untuk suatu pelayanan dari aktivitas dan kegiatan berupa fasilitas bagi para pengunjung. Sehingga fasilitas tersebut menjadi pendukung bagi terwujudnya kegiatan yang direncanakan pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka. Dimana area pelayanan ini dapat terdiri atas sarana dan prasarana, fasilitas pendukung, zona komersial seperti akomodasi, pusat perbelanjaan, tempat makan, toilet, dan sebagainya. Zona ini memiliki luas 0,578 Ha.
Pariwisata Maritim Berbasis Masyarakat di Kabupaten BintanShahril Budiman Png
Â
Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Masyarakat menjadi primadona didalam pola pengembangan kepariwisataan didaerah. peran serta dari masyarakat didalam prose pengembangan pariwisata di daerah menjadi motor penting pergerakan.
Menyandang predikat sebagai negara maritim membuat negara Indonesia telah menjadi
sorotan dunia dengan kepemilikan wilayah laut yang sangat luas. Terlebih, tapak tilas historis
bangsa Indonesia sejak berdirinya kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit dan sejumlah
Kesultanan Islam di berbagai belahan nusantara menjadikan Indonesia sebagai tujuan para
pelaut asing untuk dapat melakukan aktivitas perdagangan di Indonesia. Sebagai negara
maritim, perairan Indonesia terdiri atas laut teritorial, perairan kepulauan dan perairan
pedalaman yang luasnya kurang lebih 2,7 juta km
2
atau sekitar 70% dari luas wialyahnya.
Sedangkan luas wilayah daratan kurang lebih hanya 1,9 juta km
2
Konsep dan Penyusunan Rencana Tapak Apartemen. Penyusunan Program Detail Penggunaan Bahan. Konsep Program Ruang pada Kawasan Wisata. Pembagian pada Kawasan Wisata terbagi menjadi
a. Zona Air, Pada zona ini dapat dikategorikan sebagai kawasan yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk dan ciri khas yang ada pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka dan menjadi Objek Destinasi Tujuan Wisata (ODTW) dari kawasan wisata ini. Disini pihak pengelola mempertahankan dengan membuat suatu tanda dan wisata air untuk para pengunjung. Pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka ini zona inti mempunyai luas sebesar5.667 ha. Tak hanya itu, zona air ini membuat unik pada wisata ini merupakan terdapat sumber mata air yang dimanfaatkan menjadi area wisata air. dan menjadi area atraksi pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka.
b. Zona Pertanian dan Perkebunan, Pada zona pengembangan ini memiliki fungsi sebagai area yang dikembangkan yang diperuntukan menjadi potensi bentang alam dan lanskap, dimana area ini dapat menjadi area rekreasi atau kegiatan yang direncanakan dalam pengembangan berupa kegiatan pertanian dan perkebunan. Zona pertanian yang menjadi pengembangan direncanakan memiliki luas sebesar 5,089 Ha.
c. Zona Pendukung, Pada zona pendukung ini menjadi area sebagai fungsi untuk suatu pelayanan dari aktivitas dan kegiatan berupa fasilitas bagi para pengunjung. Sehingga fasilitas tersebut menjadi pendukung bagi terwujudnya kegiatan yang direncanakan pada Kawasan Wisata Telaga Biru Cisoka. Dimana area pelayanan ini dapat terdiri atas sarana dan prasarana, fasilitas pendukung, zona komersial seperti akomodasi, pusat perbelanjaan, tempat makan, toilet, dan sebagainya. Zona ini memiliki luas 0,578 Ha.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Kontingen PMIKota Malang |1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam wisata dan
budaya. Indonesia juga memiliki objek wisata yang kaya akan keindahan alam,
budaya, dan kulinernya. Banyak orang menyebut bahwa Negara kita ini adalah
negara yang memiliki banyak keanekaragaman wisata yang begitu indah dan ciri
khas tiap daerahnya memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Banyak
wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengagumi keanekaragaman
budaya dan wisata di Negara kita. Dari sektor wisata inilah yang menjadi
pendorong pendapatan Negara Indonesia.
Hampir semua wilayah di Indonesia sendiri memiliki potensi wisata yang sangat
menarik dan juga beragam, tidak terkecuali di Pulau Jawa, khususnya Provinsi
Jawa Timur sendiri. Jawa Timur memiliki berbagai potensi wisata, baik wisata
alami, buatan maupun wisata sejarah dan wisata kuliner. Letak geografis Jawa
Timur yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di
timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat
menjadikan Jawa Timur memiliki wisata laut yang mempesona. Selain itu Jawa
Timur memiliki rangkaian pengunungan berapi yang menjadikannya salah satu
tujuan para pendaki seperti Gunung Semeru yang merupakan Gunung tertinggi
di Pulau Jawa. Tidak hanya pesona laut dan gunung, Jawa Timur juga memiliki
wisata sejarah yang menjadi salah satu pusat kajian penelitian untuk
kepentingan pendidikan mengingat beberapa kota di Jawa Timur sempat
menjadi salah satu pusat peradaban sejarah di Indonesia, mulai dari jaman
prasejarah hingga pasca kemerdekaan seperti contohnya Kota Surabaya,
Mojokerto dan Blitar.
Blitar merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah provinsi Jawa
Timur. Blitar terletak sekitar 167 km sebelah barat daya Surabaya dan 80 km
sebelah barat Malang. Blitar terkenal sebagai tempat di makamkannya presiden
pertama Republik Indonesia, Soekarno dan lebih dikenal dengang nama Kota
Patria. Kabupaten maupun Kota di Blitar memiliki kekayaan objek wisata yang
dapat diandalkan dan berpeluang untuk dikembangkan di masa mendatang.
2. Kontingen PMIKota Malang |2
Berbagai destinasi wisata dapat dinikmati seperti wisata sejarah, wisata alam,
wisata budaya, wisata religi dan wisata rekreasi yang memiliki daya tarik
khusus. Adapun objek wisata yang menjadi opsi di kabupaten maupun kota
Blitar seperti Pantai Tambak, Pantai Serang, Kawasan Rambut Monte, Kawasan
Wisata Gunung Kelud, Bendungan Lahor dan lain sebagainya.
Perkembangan pariwisata khususnya di Kabupaten Blitar sendiri menjadi sangat
ramai karena banyak tempat yang menjadi opsi utama sebagai objek wisata
yang bersifat edukatif, konservatif dan rekreatif. Dari berbagai tempat wisata
yang ada, yang memiliki potensi sebagai tempat wisata lainnya adalah Sungai
Lodho Agung. Sebuah sungai yang berada di selatan Sungai Lodho Agung yang
mana terdapat sebuah jembatan dan gazebo dipinggir sungai.
Hal yang menjadi pendorong pengembangan objek wisata yaitu potensi alam
yang merupakan salah satu faktor pendorong seseorang melakukan perjalanan
wisata. Kebanyakan orang biasanya berwisata hanya sekedar menikmati
keindahan alam, ketenangan alam, serta ingin menikmati keaslian fisik, flora
dan faunanya. Sehingga wisatawan atau pengunjung bisa tertahan.
Pengembangan obyek wisata tidak lepas dengan adanya faktor-faktor
penghambat. Beberapa permasalahan yang menyebabkan kurangnya daya tarik
obyek wisata yang ada di Kabupaten Blitar karena belum tertata dengan baik,
sarana dan prasarana obyek wisata di Kabupaten Blitar khususnya Sungai Lodho
Agung yang berada di sebelah selatan Sungai Lodho Agung dan masih rendahnya
kualitas pariwisata. Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang pariwisata di
Sungai Lodho Agung diakibatkan karena kurangnya pengembangan,
pengelolaan, dan perawatan terhadap potensi wisata. Hal tersebut merupakan
dampak dari kurangnya alokasi anggaran dana yang diperuntukan bagi
pengembangan sektor pariwisata. Beberapa penyebab masih belum optimalnya
usaha peningkatan kualitas pariwisata di Kabupaten Blitar juga karena
kurangnya perhatian pemerintah Kabupaten Blitar untuk mengembangkan
potensi wisata belum ditempatkannya sebagai prioritas Pemerintah Kabupaten
Blitar terhadap pengembangan sektor pariwisata
3. Kontingen PMIKota Malang |3
Faktor Penunjang
1. Daya Tarik
Bendungan memiliki daya tarik tersendiri salah satunya dengan adanya Taman
Wisata Bendungan Lodoyo, yang berada di utara instalasi bendungan, secara
administrative, masuk dalam wilayah Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro,
Kabupaten Blitar. Taman Wisata Bendungan Lodoyo berada dibawah
pengelolaan Perum Jasatirta. Taman ini didesain sedemikian rupa sehingga
memiliki view yang luas ke arah waduk dan bendungan. Di tepi waduk terjajar
sejumlah gazebo yang dapat digunakan para traveler untuk bersantai sembari
menikmati keindahan waduk dan sekitarnya. Sebagaimana umumnya sebuah
taman, pada Taman Wisata Bendungan Lodoyo ini terdapat berbagai macam
tanaman dan pepohonan. Pohon-pohon yang rindang membuat suasana
disekitar taman menjadi sejuk.
2. Suasana Objek Wisata yang Memberi Kenyamanan
Selain bendungan yang dimanfaatkan untuk menampung air dan
pengairan, Sungai Lodho Agung juga memiliki taman bermain yang sangat
cocok untuk anak-anak sehingga tempat ini juga cukup nyaman apabila
digunakan sebagai tempat piknik bersama keluarga. Biaya retribusi untuk
masuk taman bermain ini juga sangat murah, selain murah tempat ini juga
dilengkapi dengan gazebo untuk bersantai dengan suasana di pinggir sungai
dan di bawah pohon yang rindang.
Faktor Penghambat
1. Keadaan lingkungan yang Kurang Baik
Letak Obyek Wisata Sungai Lodho Agung dengan kota sangatlah jauh.
Membuatnya cukup strategis, akan tetapi tidak didukung dengan kondisi
lingkungan yang baik. Hal ini dapat dilihat banyak lahan kosong dan
kurangnya tumbuhan disekitar bendunga, sehingga terlihat gersang dan
4. Kontingen PMIKota Malang |4
kurang dirawatnya bendungan dan terlihat tidak menarik karena banyak
sampah yang menumpuk di genangan air. Ini menjadi hambatan yang besar
jika tidak ditangani, karena dapat mengurangi jumlah pengunjung yang ingin
berkunjung ke obyek wisata Sungai Lodho Agung.
2. Keterbatasan Anggaran untuk Biaya
Dalam pengembangan Objek Wisata salah satu faktor penting yang
menentukan maju atau tidaknya pengembangan adalah masalah dana. Jika
dana tersedia maka pengembangan dapat berjalan dengan lancar tetapi
sebaliknya jika tidak, maka pengembangan akan terhambat. Objek wisata
Bendungan pun mengalami persoalan, hal ini dikarenakan dana
pengembangan dan pembangunan objek wisata Sungai Lodho Agung belum
ada dana pembangunannya. Belum adanya ketersediaan dana juga membuat
pembangunan dan pengembangan objek wisata Sungai Lodho Agung
tersendat dan mempengaruhi keterlambatan pengembangan objek wisata
Sungai Lodho Agung.
Keterbatasan anggaran biaya dihambat oleh kurangnya dukungan dari
pemerintah setempat. Apabila ada dukungan pemerintah dan masyarakat
sekitarnya maka Sungai Lodho Agung dapat berpotensi sebagai objek wisata
dengan program yang sedang direncanakan.
Program Pengembangan
Program pengembangan obyek wisata merupakan hal yang sangat
penting demi meningkatnya kualitas obyek wisata dan meningkatnya jumlah
pengunjung yang berkunjung. Program pengembangan wisata dibuat untuk
dijadikan daya tarik daerah tujuan wisata, sehingga daerah tujuan tersebut
dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Suatu daerah tujuan wisata
didasarkan pada daerah yang memiliki keunikan, keindahan, nilai yang
berwujud keaneragaman, kekayaan alam maupun buatan manusia yang
menarik dan mempunyai nilai untuk dikunjungi serta dilihat oleh wisatawan.
5. Kontingen PMIKota Malang |5
Perencanaan dan pengelolaan wisata dibutuhkan adanya pengembangan
daya tarik wisata terhadap potensi daerah. Hal ini juga perlu adanya
dukungan dari masyarakat sekitar dan pemerintah untuk menjadikan suatu
daerah yang berpotensi sebagai wisata dapat dijadikan suatu objek wisata
yang dapat menarik minat para wisatawan. Salah satunya adalah Sungai
Lodho Agung. Kawasan Sungai Lodho Agung ini mengandalkan pemandangan
alam, yaitu kawasan perairan yang menjadi ciri khas dari suatu bendungan.
Maka program yang dibuat diarahkan pada kawasan perairan yaitu
Setelah program pengembangan dibuat, dengan adanya persetujuan dari
pemerintah dan masyarakat lokal maka program pengembangan Larut dapat
dijadikan salah satu tujuan destinasi wisata di kabupaten Blitar bagi para
wisatawan. Salah satu cara dalam mengembangkan dan mengenalkan
destinasi wisata baru ini adalah bekerjasama dengan pihak-pihak terkait salah
satunya dinas pariwisata setempat dan kominfo (kementrian informasi dan
komunikasi) untuk mendaftarkan Larut sebagai tujuan destinasi wisata.
Kemudian menyediakan leaflet bagi masyarakat lokal atau memampang
baliho di berbagai tempat yang kiranya dapat dibaca oleh masyarakat luas.
Adanya program Pengembangan yang telah dibuat selain memiliki
dampak positif juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan di sekitar
Sungai Lodho Agung,
Solusi Dampak Program Pengembangan
Berbagai langkah perlu dilakukan untuk mengurangi dampak program
pengembangan yaitu meningkatnya volume sampah. Sebagai berikut,
1. Penyediaan tempat pembuangan sampah yang memadahi
2. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan,
dengan cara pemasangan pamphlet ataupun memberi leaflet
3. Penetapan aturan aturan tentang menjaga kebersihan lingkungan
4. Bekerjasama dengan dinas kebersihan setempat dalam memantau
kebersihan lingkungan wisata.
6. Kontingen PMIKota Malang |6
Kesimpulan
Blitar merupakan daerah yang kaya akan wisata. Ada banyak tempat yang menjadi
tujuan destinasi wisata bagi wisatawan dan tempat yang berpotensi sebagai objek
wisata salah satunya adalah Sungai Lodho Agung dapat dikembangkan menjadi salah
satu tujuan wisata bagi para wisatawan melalui program pengembangan yang dibuat,
dengan adanya program pengembangan maka akan memiliki daya tarik tersendiri bagi
para wisatawan. Program pengembangan itu adalah Larut (lampion Serut) merupakan
Maka program pengembangan Larut dapat dijadikan salah satu tujuan destinasi wisata
di kabupaten Blitar bagi para wisatawan. Salah satu cara dalam mengembangkan dan
mengenalkan destinasi wisata baru ini adalah Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait
salah satunya dinas pariwisata setempat dan kominfo (kementrian informasi dan
komunikasi) untuk mendaftarkan Larut sebagai tujuan destinasi wisata. Kemudian
menyediakan leaflet bagi masyarakat lokal atau memampang baliho di berbagai
tempat.
Adanya program Pengembangan yang telah dibuat memiliki dampak positif
dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan di sekitar Sungai
Lodho Agung, salah satunya dengan adanya night market, menyebabkan
7. Kontingen PMIKota Malang |7
meningkatnya volume sampah yang ada dilokasi wisata. Untuk mengurangi
dampak tersebut maka diperlukan langkah, sebagai berikut,
1. Penyediaan tempat pembuangan sampah yang memadahi
2. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan,
dengan cara pemasangan pamphlet ataupun memberi leaflet
3. Penetapan aturan aturan tentang menjaga kebersihan lingkungan
4. Bekerjasama dengan dinas kebersihan setempat dalam memantau
kebersihan lingkungan wisata.
4.2 Saran
1. Pemanfaatan teknologi informasi perlu ditingkatkan untuk mengenalkan
dan mempromosikan daerah yang berpotensi sebagai objek wisata
kepada masyarakat luas.
2. Kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan dalam mengembangkan
daerah yang berpotensi untuk dijadikan sebagai tujuan destinasi wisata.
3. Kurangnya dukungan pemerintah dalam mengembangkan tempat yang
berpotensi sebagai objek wisata untuk dijadikan tujuan destinasi wisata
di Kabupaten Blitar.
8. Kontingen PMIKota Malang |8
DAFTAR PUSTAKA
Tourism.2013. Pengembangan wisata kota sebagai pariwisata masa depan
Indonesia.Bali. https://tourismbali.wordpress.com/2013/09/18/pengembangan-
wisata-kota-sebagai-pariwisata-masa-depan-indonesia/ (Online)
Blog.2012.website Resmi Kabupaten Blitar. Blitar
http://www.blitarkab.go.id/2012/06/15/pariwisata-2/ (Online)