1. PUSAT BELAJAR LINGKUNGAN SEMBALUN LAWANG
“Sebagai Inkubator Ekowisata Desa Sembalun Lawang”
Studio Akanoma
Sayembara Propan Desa Wisata
2015
2. desa wisata seringkali diintervensi pemodal besar.
masyarakat desa tersingkir, tidak menjadi pelaku utama.
pusat belajar lingkungan menekankan pada perbaikan kualitas desa (yang
cenderung menurun) agar masyarakat desa memiliki kualitas hidup &
lingkungan yang lebih baik & lestari.
3.
4.
5.
6.
7. Perkuatan masyarakat desa untuk mengatasi persoalan-persoalan utama dalam hidup sehari-hari
menjadi sangat mendasar dan penting,sebelum ditambah oleh banyak masalah baru akibat
gelombang wisata yang makin besar.
Pendekatan: masyarakat disiapkan menjadi pelaku utama & tuan rumah pengembangan desanya
(bukan hanya pegawai bisnis wisata).
Karena itu, solusi yang diusulkan harus bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri melalui
pendidikan/pelatihan/pemagangan (ke tempat lain yang sudah berhasil di bidang-bidang tertentu).
11. Proyek percontohan pertanian organik warga
-Kemandirian bibit, pupuk, anti hama.
-Pola tanam polikultur.
-Tumpang sari sayuran dan bunga-bungaan: serangga pemangsa hama
& meningkatkan nitrogen tanah.
-Herbal & tanaman penarik hama.
13. Sistem Terpadu Pertanian & Ternak Sapi:
• Sapi sebagai ‘alat’ bantu pengangkutan hasil panen.
• Sisa hasil panen untuk makanan sapi.
• Kotoran sapi untuk biogas & pupuk organik.
• Biogas untuk mengolah hasil panen menjadi produk kuliner &
turunannya (misalnya selai, roti, tepung, dll).
18. • wisatawan diajak aktif berbagi pengetahuan budaya (misal mengajar
bahasa inggris).
• acara budaya desa beleq.
• konservasi & pengembangan budaya warga.
• peningkatan wawasan masyarakat desa (misalnya nonton bersama
tentang agro forestri, pengelolaan desa wisata, dll)
19. Rumah pohon di hutan (asuh) sbg salah 1 kemungkinan penginapan ekologis.
20. Desa wisata bukan tujuan utama, tetapi efek positif akibat desa & warganya yang inspiratif.
Interaksi dengan wisatawan sebagai salah satu warna pengalaman hidup warga.
Wisata hadir untuk tidak mengganti pola hidup desa.
21.
22. Perlu juga dikembangkan program pengurangan sampah pendaki
sebelum naik gunung, misal mengganti semua yang berplastik dengan
kemasan organik, paket-paket makanan tanpa plastik, dll.
23.
24.
25. Perkembangan wisata berdasarkan kemampuan masyarakat desa, diharapkan
membuat pemodal besar tidak tertarik untuk mengintervensi tanah-tanah dan
keterlibatan masyarakat desa sembalun lawang untuk mengembangkan desanya.