Pemanasan induksi merupakan proses pemanasan benda kerja menggunakan metode induksi elektromagnetik. Arus eddy yang dihasilkan dalam logam menyebabkan pemanasan pada logam. Pemanas induksi dapat digunakan dalam berbagai fungsi, antara lain pengerasan permukaan, peleburan logam, pengelasan, dan pemanasan pada temperatur yang diinginkan. Pada industri otomotif, dibutuhkan pengerasan pada permukaan beberapa komponen seperti roda gigi, katup dan cranksaft dengan tetap menjaga keuletan di bagian dalam komponen tersebut.
Pemanasan induksi merupakan proses pemanasan benda kerja menggunakan metode induksi elektromagnetik. Arus eddy yang dihasilkan dalam logam menyebabkan pemanasan pada logam. Pemanas induksi dapat digunakan dalam berbagai fungsi, antara lain pengerasan permukaan, peleburan logam, pengelasan, dan pemanasan pada temperatur yang diinginkan. Pada industri otomotif, dibutuhkan pengerasan pada permukaan beberapa komponen seperti roda gigi, katup dan cranksaft dengan tetap menjaga keuletan di bagian dalam komponen tersebut.
proses pemesinan dasar, didalam presentase ini akan ada beberapa gambar dan video tentang proses pemesinan dasar, diantaranya :
1.Turning machine (pembubutan)
2.Milling machine (pengefreisan)
3.Drilling machine (pengeboran)
4.welding (pengelasan)
5.CNC (Computer numerical control)
presentase ini adalah tugas dari perkuliahan pada teknik industri, semoga bermanfaat
proses pemesinan dasar, didalam presentase ini akan ada beberapa gambar dan video tentang proses pemesinan dasar, diantaranya :
1.Turning machine (pembubutan)
2.Milling machine (pengefreisan)
3.Drilling machine (pengeboran)
4.welding (pengelasan)
5.CNC (Computer numerical control)
presentase ini adalah tugas dari perkuliahan pada teknik industri, semoga bermanfaat
Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang dikehendaki, biasanya gerakan angular atau linear. Bearing membantu dua komponen untuk berputar dengan sangat presisi.
1. 1
Proses Pembuatan Axle Shaft
Axle shaft merupakan salah satu part dari rear axle assy, fungsi axle shaft
adalah untuk mentransmisikan tenaga dari differential carrier yang pada akhirnya
akan memutar roda kendaraan.
Gambar 1 Axle Shaft
Berikut adalah proses pembuatan axle shaft di salah satu anak perusahaan PT
ASTRA OTOPARTS yaitu PT INTI GANDA PERDANA:
1. Blank Material (S43C)
Material dasar yang digunakan pada proses axle shaft berasal dari material
yang telah diproses sebelumnya yaitu proses forging yang dilakukan oleh
supplier PT INTI GANDA PERDANA, salah satunya adalah PT AICHI
FORGING INDONESIA. Blank material ini telah siap untuk dilakukan proses
machining.
2. Inspection
Proses selanjutnya adalah memilih blank material sesuai dengan model
yang akan dimachining sehingga operator siap mengerjakan proses machining
sesuai dengan model yang akan diproduksi.
3. Roughing Process
Blank material yang telah dipilih sesuai model selanjutnya diproses
machining. Proses machining pada axle shaft terdiri dari dua proses yaitu proses
2. 2
roughing dan proses finishing. Proses roughing pada axle shaft terdiri dari
beberapa proses, yaitu :
a. Length and Centering Cutting Process
b. Flange and Rough Diameter Process
c. Diameter Cutting Process
Dari proses tersebut, material telah mengalami perubahan dimensi sesuai
dengan spesifikasi dan siap ke proses selanjutnya.
Gambar 2 CNC Lathe Machine
4. Spline Rolling Process
Material yang telah mendapat proses roughing selanjutnya pada ujung axle
shaft dilakukan proses spline rolling untuk mendapat profil yang dicapai (spline
profil). Profil tersebut sebagai tempat singgungan dengan side gear yang ada di
differential carrier saat assembly.
Gambar 3 Spline Rolling Machine
3. 3
Gambar 4 Side Gear
5. Induction Hardening
Proses Induction hardening bertujuan untuk mengeraskan sisi permukaan
axle shaft yang terkena induksi yaitu pada bagian diameter shaft (spline sampai
sisi sebelum flange). Panas yang di timbulkan dari mesin ini berasal dari panas
induksi listrik berfrekuensi tinggi.
Gambar 5 High Frequency Induction Hardening Machine
4. 4
6. Furnace Tempering
Proses selanjutnya adalah furnace tempering dimana pada proses ini
bertujuan untuk menghilangkan tegangan sisa dari induction hardening. Proses
furnace tempering sendiri menghabiskan waktu selama 194 menit dengan
loading selama 49 menit, proses tempering selama 96 menit dan unloading
selama 49 menit. Proses tempering yang dilakukan adalah dengan menaikkan
suhu sampai 1750
C kemudian ditahan selama 96 menit kemudian diturunkan
suhunya perlahan dengan kondisi normal (suhu ruang).
7. Straightening Process
Pada proses ini, axle shaft yang telah selesai melakukan proses induction
hardening dan induction tempering diperiksa dan diperbaiki dari keolengan dan
kebengkokan akibat dari proses kedua hardening tersebut. Pengecekan ini
bertujuan agar axle shaft yang akan diproses finishing kembali lurus/tidak oleng
atau bengkok sehingga keakuratan pada axle shaft tetap terjaga.
Gambar 6 Auto Straightening Machine
8. Crack Detection
Proses selanjutnya adalah crack detection, yaitu mendeteksi axle shaft dari
keretakan yang mungkin terjadi setelah proses-proses sebelumnya. Hal ini
berkaitan dengan fungsi axle shaft sebagai penopang beban dimana jika terdapat
keretakan akan berpengaruh pada performa axle shaft seperti terjadinya patah
pada axle shaft.
5. 5
Gambar 7 Crack Inspection Machine
9. Finishing Process
Proses selanjutnya adalah proses finishing yaitu memperbaiki hasil proses
yang telah melalui proses sebelumnya sehingga axle shaft yang dihasilkan
menjadi akurat dan presisi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Proses
finishing terdiri dari beberapa proses, yaitu :
a. Grinding Process
b. Flange Finishing Proces
Gambar 8 CNC Grinding Machine
10. Drilling Process
Selain finishing, proses selanjutnya adalah proses drilling. Proses ini terdiri
dari beberapa proses, yaitu :
a. Drilling Process
b. Chamfering Process
c. Drilling &Chamfering Process
Ketiga proses tersebut digunakan untuk pembuatan lubang pada kepala axle
shaft yang mana mempunyai fungsi yang berbeda. Hasil dari proses drilling
yang pertama digunakan sebagai tempat memasang nut yang selanjutnya akan
berhubungan dengan roda, sedangkan hasil dari proses drilling &chamfering
6. 6
adalah lubang yang berdiameter lebih besar dari lubang pada proses drilling
sebelumnya dimana lubang ini berfungsi untuk membantu mengencangkan dan
melepas cover plate yang terletak di housing assy pada rear axle.
Gambar 9 CNC Drilling Machine
Gambar 10 Control Panel Display
11. Washing and Painting Process
Proses selanjutnya adalah washing, yaitu pencucian axle shaft agar sisa
sekrap (chip) dan kotoran yang menempel pada axle shaft selama proses
roughing & finishing dapat hilang dan menjadi bersih. Setelah axle shaft selesai
dicuci dan dikeringkan, selanjutnya dilakukan proses painting pada ujung dari
kepala axle shaft yang bertujuan untuk menghindari dari pengkaratan serta
memperindah penampilan. Setelah proses painting berakhir, axle shaft siap
untuk diassembly dengan part yang lain di line rear axle assembly.