Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
proses pemesinan dasar, didalam presentase ini akan ada beberapa gambar dan video tentang proses pemesinan dasar, diantaranya :
1.Turning machine (pembubutan)
2.Milling machine (pengefreisan)
3.Drilling machine (pengeboran)
4.welding (pengelasan)
5.CNC (Computer numerical control)
presentase ini adalah tugas dari perkuliahan pada teknik industri, semoga bermanfaat
Presentasi ini dibuat pada pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Memaparkan mengenai mesin ketam dan sertu, prinsip kerjanya, jenis - jenis, dan contoh produknya.
proses pemesinan dasar, didalam presentase ini akan ada beberapa gambar dan video tentang proses pemesinan dasar, diantaranya :
1.Turning machine (pembubutan)
2.Milling machine (pengefreisan)
3.Drilling machine (pengeboran)
4.welding (pengelasan)
5.CNC (Computer numerical control)
presentase ini adalah tugas dari perkuliahan pada teknik industri, semoga bermanfaat
Presentasi ini dibuat pada pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Memaparkan mengenai mesin ketam dan sertu, prinsip kerjanya, jenis - jenis, dan contoh produknya.
CV. IKHWANI ADIL SEJAHTERA telah menjadi layanan profesional dan terkenal dalam bidang perbaikan Mesin industri dan pemasok/Supplier ber basis di Cilegon, Indonesia, dengan spesial Product sebagai berikut:
1. Supplier Elektronika dan Mekanikal Komponen: semikonduktor, IGBT, Power Modul, Dioda, Thyristor, Braking Resistor, Potensiometer, Solid State Relays, Katodik, Rubber Fender, Contactor, PLC, CNC dan Drive. Produk ini digunakan untuk mesin industri, Inverter, Converter, Telekomunikasi, Electric Forklift , lift , dan Konsumen Elektronik.
2. Supplier Komponen Telekomunikasi, Komponen Hand phone, Komputer dan Semua Modul Elektronik.
3. Supplier Komponen Listrik dan Jasa Instalasi Electric Industries, Perumahan / Perkantoran
4. Pemasok / Supplier Alat Kesehatan, Sarana prasarana Kantor / ATK
5. Servis dan Perbaikan Mesin Industri dan Mesin Perkakas sebagai berikut:
5.1. Servis dan Perbaikan Mesin Las ( Welding Machines ) , Mesin Potong ( Cutting Machines ), Inverter Welding Machines semua Merek.
5.2. Servis dan Perbaikan Mesin CNC Milling, CNC Drilling, CNC Lach, Mesin Grinding , dan Mesin Perkakas Lainnya.
5.3. Rewinding Electro Motors dan Transformers Mesin Las.
5.4. Servis dan Perbaikan Printed Circuit Board ( PCB ), Power Modul dan Peralatan Otomasi.
5.5. Servis dan Perbaikan AVIONICS AIRCRAFT ( RADAR, GPWS , dll ) dan Perkapalan.
5.6. Servis dan Perbaikan Alat Berat ( Loader, Crane, Exavator, Electric Forklif) Semua Merek.
6. General Supplier
Tujuan kami adalah untuk meningkatkan pelayanan pelanggan dengan menyediakan Produk yang paling lengkap dengan berbagai produk dengan kualitas terbaik , termasuk data informasi teknis untuk memandu pelanggan memilih produk yang tepat.
CV. IKWANI ADIL SEJAHTERA didedikasikan untuk mendukung pelanggan kami dengan layanan terbaik, dan jaminan. Untuk pertanyaan tentang produk kami, jangan ragu untuk menghubungi kami , kami siap membantu perusahaan Anda 1 x 24 Jam.
Fungsi mesin bubut untuk membuat benda kerja melalui proses pemotongan (chiep removal) menggunakan pahat dengan benda kerja diputar pada putaran spindle sesuai dengan jenis material tertentu
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Β
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Β
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. TUGAS TEORI
βMAKALAH CNCβ
Disusun Oleh
Nama : Harlin Saputra
Kelas : 2 EA
Jurusan : Teknik Elektronika
Semester : 3 ( Tiga )
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG
TAHUN 2015/2016
Kawasan Industri Air Kantung, Sungailiat-Bangka 33211
Telp : 0717-93586, 95252 Faks : 0717-93585
E-mail : polman@polman-babel.ac.id
Website : http://polman-babel.ac.id
2. LANDASAN TEORI
A. SEJARAH SINGKAT CNC
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari
1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek
tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula
perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali
yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih
sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi
dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat.
Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit
pengendali dapat lebih ringkas.
B. JENIS MESIN CNC
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin
CNC dalam mendukung proses produksi.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri
yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan
berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan
berbagai variasi mesin CNC. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua)
macam, yaitu :
a) 1. Mesin bubut konvensional
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
3. pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan
kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh
berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan
ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai
dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar
dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari
ulir metrik ke ulir inci.
BAGIAN BAGIAN MESINBUBUT
1. Kepala tetap
Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin,
dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang di dalamnya terdapat transmisi
roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang
memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap
adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor
penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda
kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut
Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam
rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak
4. sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga
rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan
kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.
2. Kepala lepas
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang
berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat mengerjakan
benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus
ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini. Beberapa
bagian yang ada di kepala tetap adalah; Center Putar, untuk memompang benda
kerja,agar tidak terjadi gesekan,; Handwill,; Pengunci poros,; Pengunci alas.
3. Alas mesin
Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepal lepas, tempat kedudukan
eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.
4. Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada
benda kerja dengan cara menggerakkan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja.
Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan
eretan atas dan dudukan pahat.
PRINSIP KERJA MESIN BUBUT
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan
pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda
kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar
benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini,
maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang
berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi
penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir,
putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang
membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk
ulir.
5. JENIS-JENIS PEMBUBUTAN
1. Pembubutantepi (facing)
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap
sumbu benda kerja.
2. Pembubutan silindris (turning)
Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan
tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahatnya harus terletak
senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk semua proses pemotongan pada
mesin bubut.
3. Pembubutan alur (grooving)
Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.
4. Pembubutan tirus (chamfering)
Adapun caranya sebagai berikut:
ο· Dengan memutar compound rest
ο· Dengan menggeser sumbu tail stock
ο· Dengan menggunakan taper attachment.
5. Pembubutan ulir (threading)
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai
dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga
menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya
untuk ulir-ulir standar.
6. Drilling
Membuat lubang awal pada benda kerja
7. Boring
Memperbesar lubang pada benda kerja.
8. Kartel (knurling)
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan
tang,obeng agar tidak licin.
9. Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil pembubutan
dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan tertentu dibutuhkan
kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut dipergunakan alat Reamer.
6. Benda berlubang yang akan dihaluskan dikepit pada cekam kepala tetap, sementara
reamer dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas. Pada saat proses
penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat masuk ke
lubang benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer digerakkan
memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan dinding lubang. Pada saat
itulah terjadi proses penghalusan.
Kelebihan Mesin Bubut Konvensional
a. Pengoperasian masih menggunakan cara-cara manual
b. Masih dapat dikerjakan oleh para pekerja yang tak mahir komputer.
c. Sangat mudah dioperasikan, karena tidak perlu memasukkan data.
d. Modal yang ditanamkan mengalami penurunan.
e. Mesin tidak tergantung oleh perubahan suhu dan cuaca.
f. Rendah dalam efisiensi produktif
Kekurangan Mesin Bubut konvensional
a. Ketelitian yang dihasilkan agak kurang akurat.
b. Tidak dapat menampilkan kalkulasi biaya produksi.
c. Waktu laju awal pada pabrik mengalami kenaikkan.
2. Mesin Bubut CNC
Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) mulai dikembangkan pada tahun
1952 oleh seorang profesor dari Institut Teknologi Massachusetts yang bernama
John Pearson atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Proyek mesin
CNCtersebut semula dipergunakan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Awalnya masih sedikit perusahaan yang berani berinvestasi untuk menggunakan
teknologi ini karena mesin CNC membutuhkan biaya dan volume pengendali yang
tinggi. Baru mulai tahun 1975 produksi mesin CNC berkembang cukup pesat
setelah dipacu dengan mikroprosesor yang membuat volume unit pengendali
menjadi lebih ringkas.
Mesin Bubut CNC merupakan sistem otomatisasi mesin bubut yang dioperasikan
7. oleh perintah yang diprogram melalui software secara abstrak dan disimpan di
media penyimpanan atau storage. Beda dari mesin bubut biasa, mesin bubut
CNC memilki perangkat tambahan motor yang akan menggerakan pengontrol
mengikuti titik-titik yang dimasukkan ke dalam sistem oleh perekam kertas.
Perpaduan antara servo motor dan mekanis yang digantikan dengan sistem analog
dan kemudian sistem digital menciptakan mesin bubut modern berbasis CNC.
Bagian-bagian mesin bubutCNC
1. Program
2. Processor
3. Motor listrik servo untuk menggerakkan kontrol pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang
Prinsip Kerja Mesin BubutCNC
1. Program CNC dibuat oleh programmer sesuai dengan produk yang akan dibuat
dengan cara manual atau pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dengan
menggunakan komputer yang telah diinstall software pemrograman CNC.
2. Program CNC yang telah dibuat dikenal dengan nama G-Code, akan dikirim dan
dieksekusi oleh prosesor pada mesin bubut CNC sehingga menghasilkan
pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan alat pahat melalui proses
permesinan sampai menghasilkan benda kerja sesuai program.
ο· Kelebihan Mesin Bubut CNC
a. Produktif dapat dikurangi
b. Keakuratan pada lebih besar dan repeatabilas.
c. Menurunkan tingkat tarip sisa
d. Kebutuhan pemeriksaan adalah mengurangi
e. Ilmu ukur benda kerja lebih rumit
f. Perubahan rancang bangun dapat diperiksa dengan lebih teliti.
g. Peralatan sederhana tetap diperlukan
h. waktu laju awal pabrikasi lebih pendek
i. Dapat mengurangi komponen yang diinventarisir
j. Lebih sedikit memerlukan floorspace
k. Level keterampilan yang dibutuhan operator dikurangi
ο· Kekurangan Mesin bubut CNC
a. Pengerjaan komponen dengan mesin yang mudah menjadi sulit karena
menggunakan format yang rumit.
8. b. Modal yang ditanamkan mengalami peningkatan.
c. Usaha pemeliharaan lebih tinggi investasi lebih tinggi berharga.
d. Pemanfaatan NC peralatan [yang] lebih tinggi
e. Dibutuhkan tenaga ahli yang berfungsi untuk memprogram peralatan NC.
b) 1.Mesin MILLING
1. Mesin milling vertikal
2. Mesin milling horisontal
3. Mesin milling universal
9. Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain :
1. Mesin milling copy
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk
mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai
referensi untuk membuat bentukan yang sama.
Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan
masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem
hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah
master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.
2. Mesin milling hobbing
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan
sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu
membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
10. 3. Mesin milling gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan
ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.
4. Mesin milling planer
Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting )
dengan benda kerja yang besar dan berat.
5. Mesin milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan
β bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan
gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ).
Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini
sangat mahal.
11. 1. Bagian-bagian mesin CNC TU-3A
Yang termasuk pada bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A adalah :
a. Panel pengendali
b. Monitor
c. Motor utama
d. Spindel utama
e. Meja mesin
f. Motor step
g. Landasan luncur meja mesin
h. Pintu mesin
Secara lengkap bagian-bagian utama mesin CNC TU-3A ditunjukan pada gambar di
bawah ini
Gambar 1.1 Mesin CNC TU-30
1. Panel pengendali
Unsur-unsur pengendali untuk pelayanan mesin CNC TU-3A adalah semua piranti
yang terdapat pada panel pengendali mesin seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 1.2 panel pengendali mesin secara umum
Keterangan gambar :
1. Saklar ON spindel untuk operasi mesin CNC secara manual
2. Tombol pengatur kecepatan spindel
3. Saklar utama ON atau OFF
4. Lampu indikator
5. Tombol darurat
6. Tombol pilihan satuan sistem persumbuan untuk milimeter (mm) atau inchi
7. Penggerak disket
8. Lampu petunjuk operasi manual
9. Tombol pengatur kecepatan pemakanan
12. 10. Tombol pelintasan cepat-tombol ini ditekan bersamaan dengan salah satu tombol
penggerak eretan peda arah relatif
11. Penunjukan alamat pemrograman
12. Penampilan data alamat aktif dan berbagai jenis alarm
13. Lampu penunjuk operasi mesin CNC
14. Tombol pilihan pelayanan manual atau CNC
15. Tombol untuk mengaktifkan alamat M pada waktu menyimpan program dan menguji
ketapan data geometris program
16. Tombol START untuk menjalankan mesin
17. Tombol-tombol untuk memasukan data
a. Tombol angka 0-9
b. Tombol minus (-) untuk mengubah arah lintasan
c. Tombol INP, untuk menyimpan data alamat yand masuk
d. Tombol DEL, untuk menghapus data per alamat
e. Tombol REV, untuk mengembalikan kursor blok per blok
f. Tombol FWD, untuk memajukan kursor per blok
g. Tombol panah, untuk memajukan kursor per alamat
h. Tombol M, untuk mengaktifkan fungsi M
18. Tombol penggerak manual arah relatif dengan step motor : (pedoman arah
penggerakan memanjang dan melintang kita anggap menggerakan pisau,walaupun
yang bergerak mejanya)
a. Tombol βX, pisau melintas arah memanjang kekiri (meja mesin bergerak ke kanan)
b. Tombol +X, pisau melintas arah memanjang ke kanan (meja mesin bergerak ke kiri)
c. Tombol βY, pisau melintas arah melintang ke luar atau menuju operator
d. Tombol +Y, pisau melintas arah melintang ke dalam atau menjauhi operator
e. Tombol βZ, pisau melintas arah turun
f. Tombol +Z, pisau melintas arah naik
19. Amperemeter
MENGOPERASIKAN MESIN SECARA MANUAL
Langkah-langkah pengoperasian mesin CNC TU-3A secara manual sebagai berikut :
1. Menghidupkan mesin
Langkah operasional yang di lakukan untuk menghidupkan mesin CNC TU-3A ialah
dengan memutar saklar utama mesin ke kanan (angka 1) pada kedudukan ON, dan
lampu indikator arus masuk akan menyala.
Gambar 2.1 menghidupkan mesin
13. 1. Memutar dan menyetel kecepatan spindel
Untuk memutar spindel utama mesin putar saklar ON spindel untuk operasi mesin
CNC secara manual, setelah spindel utama mesin berputar atur kecepatan putar
spindel mesin dengan memutar knob pengatur kecepatan spindel mesin sesuai
dengan
Gambar 2.2 Menyetel Kecepatan Spindel
kecepatan yang di inginkan, apabila knob di putar searah jarum
jam maka kecepatan putar spindel mesin semakin besar.
1. Menggeser pisau
a. Sistem Persumbuan
Sistem persumbuan distandarkan untuk berbagai permesinan berdasarkan ISO 841
dan DIN 66217 dengan dasar sistem koordinat cartesian. Untuk memudahkan
penunjukan persumbuan mesin CNC TU-3A (tegak), operator berhadapan dengan
mesin, lalu buka jari-jari tangan kanan (kaidah tangan kanan) seperti pada gambar
berikut.
Gambar 2.3 Sistim persumbuan kaidah tangan kanan
Gambar di bawah ini menunjukan berbagai sistem persumbuan untuk mesin frais
vertikal (tegak)
Pada mesin frais jenis ini kepala fairs dan pisau bergerak secara vertikal dan benda
kerja yang terpasang di atas meja melaksanakan gerakan melintang dan
memanjang.
Gambar 2.4 Sistem persumbuan mesin frais vertikal
(alat potong yang bergerak)
Pada mesin frais jenis kedua ini kepala mesin frais dan pisaunya diam tidak
melakukan gerakan vertikal dan benda kerja yang terpasang di atas meja
melaksanakan gerakan melintang dan memanjang.
Gambar 2.5 Sistem Persumbuan Mesin frais vertikal
(meja mesin yang bergerak)
a. Menyetel kecepatan pemakanan/ingsutan (feeding/F)
14. kemampuan alat potong melakukan penyayatan bahan Kecepatan
pemakanan/ingsutan berkenaan dengan dalam setiap satu menit yang di pengaruhi
oleh :
1. Bahan benda kerja/bahan pisau
2. Kondisi mesin
3. Geometri mata pisau frais
Untuk menentukan besarnya kecepatan pemakanan mesin dapat di lakukan dengan
dua cara yaitu dengan rumus menghitung besarnya kecepatan pemakanan :
F=n x f x s
Keterangan :
F = Kecepatan pemakanan (mm/menit)
n = jumlah mata sayat
f = lebar penyayatan
s = Kecepatan putar spindel mesin
atau dapat juga menggunakan tabel hubungan kedalaman pemotongan,diameter
pisau dan kecepatan sayat seperti gambar di bawah ini.
Pengefraisan
Dalamnya pemotongan-Diameter alat potong β Asutan
Pemboran
Diameter batang bor β Asutan
Contoh :
Bahan benda kerja aluminium, bahan pisau HSS, kedalaman pemotongan (t) = 10
mm dan diameter pisau (d) = 10 mm, maka kecepatan pemakanan (F) yang sesuai =
60 mm/men. Untuk mengatur kecepatan pemakanan secara manual : putarlah knob
pengatur kecepatan pemakanan searah jarum jam untuk memperbesar kecepatan
pemakanan dan ke kiri untuk memperkecil kecepatan pemakanan.
15. Gambar 2.6 Menyetel feedin
b. Menggeser eretan secara bebas
Untuk melakukan perlintasan secara cepat pada mesin CNC TU-3A di lakukan
dengan cara menekan tombol pelintas cepat tombol ini ditekan bersamaan dengan
salah satu tombol penggerak eretan pada arah relatif, yaitu tombol
c. Menggeser eretan secara terukur
Untuk melakukan penggeseran eretan secara terukur pada mesin CNC TU-3A
dilakukan dengan cara menekan tombol penggerak eretan pada arah relatif, yaitu
tombol : -X -Y -Z +X +Y +Z untuk melihat besaran pergerakan eretan yang di
butuhkan dapat dilihat pada monitor mesin, apabila penggeseran sesuai dengan
yang di inginkan hentikan penekanan tombol arah relatif pada panel pengendali.
4. Memasang/melepas pisau jari pada pemegang (holder)
Untuk memasang pisau fraisjari pada holder,lakukan-langkah berikut :
a. Siapkan kolet untuk mencekam pisau pada holder.
b. Letakan kolet ke dalam rumah/mur.
c. Masukkan mur pengencang dengan posisi miring sedemikian rupa,sehingga
bagian eksentrikmasuk kedalam alur kolet.
d. Masukkan mur pengencang dengan koletnya ke ujung holder.
e. Masukan alat potong kedalam kolet dan kencangkan mur dengan pen silindris searah
jarum jam.
Untuk melepas pisau frais jari dan holdernya,lakukan langkah berikut :
a. Putar berlawanan jarum jam mur pengencang
b. Setelah mur pengencang di kendorkan, cabut alat potong dari kolet.
Gambar 2.7 memasang pisau jari
5. Memasang/melepas holder pada sumbu utama
Lakukan langkah berikut ini untuk memasang holderpada spindel utama mesin :
Gambar 2.8 memasang holder a. Putar handel penetap holder searah
jarum jam untuk membuka pen
penetap spindel
b. Masukkan holder ke dalam lubang
spuindel.
16. c. Putar holder bolak-balik untuk
menetapkan kedudukan
alur holder pada pen penetap.
d. Setelah kedudukan pen penetap
pada spindel masuk ke dalam
alur holder lepas kembali hendel
penetap sehingga holder terkunci
secara otomatis
1. Mengefrais benda kerja secara manual
Apabila akan melakukan pengefraisan secara manual dengan diameter pisau frais
10 mm, maka lakukan langkah-langkah penyetelan nol benda kerja sebagai berikut:
a. Gerakkan pisau frais pada arah βZ sampai sedikit menggores permukaan benda
kerja, lalu tekan tombol INP dua kali, maka sajian Z pada layar monitor menunjukan
angka 0).
Gambar 2.9 Gerakkan Pisau ke Arah Z
b. Gerakkan pisau pada arah X sampai sedikit menggores sisi benda kerja, lalu tekan
tombol INP dua kali, maka sajian X pada layar monitor menunjukan angka 0).
Gambar 2.10 Gerakkan pisau ke Arah X
c. Goreskan sisinya pada arah Y, lalu tekan tombol INP dua kali, maka sajian Y pada
layar monitor menunjukan angka 0).
Gambar 2.11 gerakkan Pisau ke Arah Y
d. Gerakkan pisau frais ke arah Y, setelah sajian menunjukan nol.
Gambar 2.10 Gerakkan Pisau frais
Setelah langkah di atas, isilah terlebih dahulu data berikut:
Kecepatan put. Spindel (put/men) ...........................
Ingsutan F (mm/men) ...........................
Lebar X (mm) ..........................
Kedalaman z (mm) ...........................
Perhatikan penyetelan ingsutan secara
benar
Gambar 2.11 Skema Gerakkan Pengfraisan Manual
2. Pengoperasian Manual
Sajian
Setlah menghidupkan mesin, sajian
menunjukan 0. lampu-lampu X, Y, Z
menyala
Jika anda menggerakkan kearah X,
lampu X menyala. Jika anda
melepas jari dari tombol, jarak
Monitor
Jika anda menghidupkan mesin,
layar menunjukan nol untuk X, Y, Z
Dengan pengecualian gerakkan
cepat, penunjukan memperlihatkan
terus menerus dalam langkah 0,5
17. gerakannya ditunjukan dalam 1/100
mm pada VDU. Dengan jarak 2,45
mm. Sajian menunjukan 245
Jika anda menekan tombol Z, nyala
meloncat ke lampu Z. Setelah anda
mengangkat jari dari tombol, jarak
gerakan muncul (dengan 6,28 mm
akan muncul 628).
Tanda minus pada sajian.
mm.
1. menyetel posisi start pisau jari ( PST = position of setting tool / start point )
langkah penyetelan posisi start pisau jari dapat dilakukan sebagai berikut :
a. sajian harus menunjukan nol pisau frais
berada pada titik yang ditentukan ( Y=0, Z
=0), lakukan penyetelan pisau agar sajikan
X, Y, Z berada pada titik nol
b. geser posisi pisau pada sisi X dengan jarak
22,15 dengan prosedur :
1) lampu X pada sajian menyala
2) tekan INP β lampu X
2
berkedip
3) masukan nilai
5
( tanpa tanda +/-, sebab pisau frais dengan
geraqkan arah + harus nol )
4) tekan tombol INP, maka kedipan lampu X
akan berhenti.
c. masukan nilai Y dan Z dengan cara yang
sama.
Gambar 2.13 Langkah Menyetel PST
18. Untuk penyetelan posisi start pisau jari dengan metoda pelayanan manual dilakukan
dengan cara berikut :
a. goreskan pisau pada permukaan
benda kerja, lalu setel sajian Z=0
b. goreskan sisi pisau pada sisi
benda kerja arah X, lalu masukan
nilai radius pisau frais (r).
c. goreskan sisi pisau pada sisi
benda kerja arah Y, lalu masukan
nilai radius pisau frais (r).
Gambar 2.13 Penyetelan posisi start pisau
1. Memuat ( entry ) data program CNC ke mesin
a. fungsi tombol β tombol penyunting ( edit )
Gambar 2.14 Tombol penyunting
Keterangan gambar :
1. Tombol angka
2. Tombol tanda minus, untuk memasukan nilai minus, tombol minus harus ditekan
setelah memasukan angka.
3. Tombol INPUT, untuk menyimpan data
4. Tombol DEL, untuk menghapus
5. Tombol FWD,untuk program melompat maju blok demi blok
6. Tombol REV, untuk program melompat mundur blok demi blok
7. Tombol panah , untuk sajian melompat per alamat
8. Tombol M, untuk memesukan fungsi lain
b. memuat/memasukan program
Gambar 2.15 Memasukan program
Memasukan program pada mesin CNC TU-3A dengan cara menggunakan tombol
penyunting yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Dari disket
Langkah-langkah memasukan program melalui disket adalah sebagai berikut :
Masukan disket kedalam program melalui disket adalah pengendali
Memasukan data G65 tekan INP sebanyak dua kali
Pilih nomor program tekan INP
b. Secara manual
Untuk memasukkan program secara manual dengan menggunakan tombol
penyunting
Tombol angka 0-9
Tombol tanda minus, untuk memasukan nilai minus, tombol βharus ditekan setelah
memasukkan angka
Tombol INPUT, untuk menyimpan data
Tombol DEL, untuk menghapus
Tombol FWD, untuk program melompat maju blok demi blok
Tombol REV, untuk program melompat mundur blok demi blok
Tombol panah, untuk sajian melompat per alamat
Tombol M, untuk memasukan fungsi lain
2. Mematikan mesin
19. Setelah mesin digunakan, maka langkah yang penting kemudian ialah mematikan
mesin. Langkah mematikan mesin sesuai dengan prosedur merupakan salah satu
bagian dari pemeliharaan.
Sebelum mematikan tombol power listrik pada mesin, terlebih dulu lakukan
pemutusan arus listrik pada motor step dengan langkah :
a. Aktifkan pelayanan mesin CNC dengan menekan tombol H/C
b. Tekan tombol panah untuk mengaktifkan alamat G
c. Tekan tombol angka 6dan 4 dalam alamat G tersebut
d. Tetapkan kombinasi angka tersebut dengan menekan tombol INP
e. Kembali ke pelayanan manual dengan menekan tombol H/C
Gambar motor listrik sudah tidak nampak lagi pada layar monitor.
Setelah langkah di atas selesai dilakukan, kemudian matikan saklar utama mesin.
Kegiatan Belajar 3
MEMBUAT PROGRAM CNC TU-3A
A. Tujuan Kegiatan pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 3 ini, anda akan dapat :
Memahami pengertian program CNC TU-3A
Memahami struktur program CNC
Memahami metoda pengukur titik koordinat absolut dan inkremental/relatif
Menyebutkan fungsi kode βGβ dan βMβ
Melakukan pemrograman uintuk pengefraisan kontur lurus, radius dan kantong
(pocket)
B. Uraian Materi
TU (Training Unit)-3A merupakan mesin frais CNC yang khusus digunakan untuk
pelatihan, dimana ukuran dan kapasitas mesin lebih kecil dibandingkan dengan PU
(Production Unit). Pengoperasian mesin tersebut menggunakan kode-kode numeris
yang di susun dalam bentuk program NC.
1. Pengertian Program NC
Program NC pada intinya adalah perintah kepada pisau (alat pemotong) untuk
bergerak dari yiyik koordinat yang lainnya sehingga akhirnya menghasilkan kontur
benda sesuai yang diharapkan oleh program.
Bahasa perintah ini tersusun dari kode-kode numeris yakni kode berupa huruf dan
angkan tertentu yang oleh pengendali mesin CNC kode numeris tersebut diubah
menjadi sinyal-sinyal listrik yang menggerakan, misalnya : motor step pada eretan.
Pengkodean gerak pisau dinyatakan dengan menggunakan persumbuan sistem
koordinat Cartesian seperti dalam gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1: Pengkodean gerakan pisau Keterangan :
Gerakan X : memanjang
Gerakan Y : melintang
Gerakan Z : tegak
Pengkodean dengan huruf seperti di atas merupakan sebuah intruksi terhadap
gerakan pisau untuk lintasan memenjang, melintang dan tegak. Sedangkan arah
gerakannya mengikuti tanda + (plus) atau β (minus).
Contoh intruksi pada mesin CNC untuk melakikan operasi seperti gambar 3.2
dibawah dapat diuraikan sebagai berikut :
Gambar 3.2 : Intruksi
20. Pengkodean lintasan pisau jari pada gambar di atas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 :Perubahan Intruksi dalam Bentuk Kode
Intruksi Verbal Intruksi Bentuk
Kode
1. Gerakan pisau ke bawah (eretan tegak) 15 mm
2. Gerakan pisau ke kanan (eretan memanjang) 50mm
3. Gerakan pisau maju (eretan melintang) 30 mm
Z -15
X 50
Y 30
Pada gerakan 1 tidak terjadi pembuangan tatal. Dengan gerakan secepat
mungkin. Gerakan cepat ini dikodekan GOO.
Pada gerakan 2 dan 3 merupakan gerakan lurus dan terjadi pembuangan tatal.
Gerakan interpolasi lurus ini dikodekan GO1.
Kecepatan gerakan 2 dan 3 harus diatur sesuai perhitungan, yang tergantung dari
diameter pisau frais, jenis bahan dan dalamnya pemotonan.
Dalam hal agar mesin CNC dapat melakukan gerakan seperti gambar 3.2, maka
perintah harus diberikan kepada komputer dengan mengisi format yang terdapat
pada layar sebagai berikut :
Tabel 3.2 : Penisian kode
N
G
(M)
V
(I) (D)
Y
(Y) (S)
Z
(K)
F
(L) (T) (H)
................ 00 0 0 -1500
................ 01 5000 0 ..................
................ 01 0 3000 0 ..................
Keterangan :
Pada TU β 3A panjangnya gerakan di program tanpa titik desimal dalam 1/100 mm
atau 1/1000 inci,sehingga perintah gerakan 15 mm diprogramkan 1500, perintah
gerakan 30 mm diprogramkan 3000, perintah gerakan 50mm diprogramkan 5000
dst.
Sedangkan dalam sebuah inci, perintah gerakan 1,235 inci diprogramkan 1235 dst.
2. Struktur Program CNC
Program CNC merupakan naskah program yang di dalamnya memuat data pokok
untuk pembuatan/pengerjaan bahan bakal menjadi suatu bentuk benda kerja.
Dengan demikian program CNC terdiri dari beberapa dagian yang tersusun secara
berurutan, baik blok, kata-kata maupun kata-nya.
Blok
Program terdiri dari beberapa blok, dimana setiap blok berisikan semua data untuk
melakukan satu pekerjaan. (contoh, perintah : gerakan eretan memanjang 25 mm,
dengan kecepatan 120 mm/menit)
Tabel 3.3 : Blok
N G X Y Z F
21. (M) (I) (D) (J) (S) (K) (L) (T) (H)
00 00 -3000 0 0
01 01 0 -2500 0 120
02 01 1050 0 0 120
03 01 0 -1680 100 120
Kata-Kata
Setiap blok pada suatu program terdiri dari derbagai kata-kata, dimana setiap kata
terdiri dari satu huruf dan satu kombinasi angka.
Contoh : N 01.
Kata
Kata tediri dari satu huruf dan kombinasi angka (nomor kunci).
Huruf yang terletak pada kata disebut juga adres.
Beberapa adres yang terdapat di dalam lembaran program didefinisikan sebagai
berikut :
Tabel 3.4 : Adres
N
G
(M)
X
(I) (D)
Y
(Y) (S)
Z
(K)
F
(L) (T) (H)
a. Adres βNβ
βNβ merupakan singkatan dari nomor intriksi atau perintah satu pekerjaan di dalam
blok.
b. Adres βGβ
Pada kolom ini akan kita masukan informasi kunci fungsi jalan.
c. Adres βX,Y,Zβ
Kolom-kolom ini memuat data panjangnya gerakan eretan memanjang (X),
melintang (Y) dan tegak (z) yang diprogram tanpa titik desimal, dalam 1/100 mm dan
1/1000 inci.
d. Adres βFβ
Kolom βFβ akan memberikaqn informasi atau perintah kecepatan
pemakanan/ingsutan dalam satuan mm/ menit atau 1/10 inci/ menit.
e. Adres βMβ
Fungsi βMβ di sebut sebagai fungsi bantu yang dituliskan pada kolom βgβ di sertai
nomor kunci.
f. Adres βDβ
Adres βDβ merupakan besarnya radius pisau, sehingga bila radius pisau=5mm akan
kita tulisD 500
g. Adres βSβ
+Adres ini merupakan kecepatan putaran spindle atau pisau.
Contoh : Putaran Pisau 2000 rpm akan kita tulis S 2000
h. Adres βTβ
Adres βTβ digunakan untuk memilih alat potong sesuai dengan nomor yang ada,
contoh : T 02
i. Adres βIβ,βJβdan βKβ
22. Adres ini merupakan parameter pemrograman melingkar (akan di uraikan pada
uraian G 02 / G 03).
3. Metode Pengukuran Titik Koordinat
Metode pengukuran titik koordinat pada mesin CNC penting sekali untuk di pelajari
mengingat bahwa ketepatan gerakan pisau akan menentukan keakuratan hasil dan
bentuk benda kerja yang dibuat.
Ada 3 (tiga) metode pengukuran titik koordinat yang akan dibahas berikut ini, yaitu
Pengukuran Absolut, Pengukurai Inkremental dan Pengukuran Campuran.
Pengukuran Absolut Pengukuran Inkremental
Gambar 3.3 : Metode Pengukuran Absolut dan Inkremental
Metode pengukuran titik koordinat ini dapat dipilih sesuai dengan keinginan kita
dengan memberikan infornasi kunci pada kolom βGβ, yaitu untuk Absolut = G 90 dan
Inkremental = G 91
a. Metode Pengukuran Absolut
Gambar 3.4 : Pengukuran Absolut Pada metode pengukuran koordinat
secara absolut semua titik koordinat
diukur dari titik tertentu sebagai titik
0 (nol)/titik referensi.
Pada gambar contoh (gambar 3.4)
titik-titik A,B,C, diukur dari titik W
sebagai titik nolnya.