SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Proses
Pembentukan
4.5 Peralatan Tempa dan Ektrusi
4.5.1 Alat Pembentuk dan Landasan Bentuk
 Proses pengubahan bentuk ditandai dengan tekanan
antarmuka yang tinggi dan, dalam pengerjaan panas,
juga oleh suhu yang tinggi. Bahan untuk alat pembentuk
dan landasan-bentuk harus dipilih dan dibuat dengan
ketelitian tinggi. Secara umum, keuletan terkorbankan
dalam landasan-landasan bentuk untuk pengerjaan
dingin.
 bahan landasan-bentuk. Dari nilai HRC dalam Tabel 4.2,
kekuatan tarik dapat diperkirakan sebagai berikut:
 Pengerjaan panas adalah proses mengubah bentuk logam
tanpa terjadi pencairan volume benda kerja dan tidak adanya
geram(besi halus sisa proses)
 Pengerjaan dingin adalah proses pembentukan logam yang
dilakukan dibawah temperature rekristalisasi.
Tabel 4.2
Gambar 4.26 Alat pembentuk (atau pendesak) dan landasan-bentuk gagal karena berbagai
mekanisme: (a) pendesak panjang yang tertekuk; (b) pendesak pendek karena
upsetting; (c) platen datar karena indentasi; (d) cacat rongga dalam landasan-
bentuk atau (e) dalam penampung karena tekanan internal.
4.5.2 Martil
 Martil adalah sebuah alat pemukul dengan energi terbatas di mana sebuah
objek dengan massa tertentu (ram) mengalami percepatan oleh gravitasi dan
atau udara, gas, uap, atau fluida hidrolik bertekanan (Gambar 4.27.a).
Gambar 4.27 Gaya dan energi deformasi dapat diberikan
melalui peralatan-peralatan impak seperti (a) martil, atau
(b) martil pukulan berimbang.
Tabel 4.3. Karakteristik Martil dan Mesin Pres
4.5.3 Mesin Pres
Mesin pres memperoleh daya secara mekanis ataupun hidrolis. Mesin pres hidrolik
(Gambar 4.28.a) bergerak bila batas bebannya tercapai dan dapat dipakai dengan
landasan-landasan bentuk yang berkontak pada akhir langkah-jalannya. Mesin pres
hidrolik sangat cocok untuk penempaan isotermal yang memerlukan laju-laju
regangan yang sangat rendah.
Gambar 4.28 Mesin pre dapat berupa (a) pres hidrolik dengan gaya terbatas atau pres
mekanis dengan langkah terbatas (b) jenis engkol, (c) sambungan berengel
(knuckle joint), atau (d) pres skerup
4.5.3 Jenis-Jenis Mesin Pres
 Mesin press hidrolik (Gambar 4.28.a) adalah alat yang bekerja berdasarkan teori
hukum paskal yakni memanfaatkan tekanan yang diberikan pada cairan untuk
menekan atau membentuk.
 Mesin press mekanik (Gambar 4.28.b dan c) adalah mesin press yang menggunakan
gerakan turun-naik dari slide (ram) dengan mekanisme crank shaft, eccentric shaft,
cam,dan knuckle. daya yang dihasilkan oleh mesin ini tergantung kepada posisi
stroke, dan mesin ini mendapatkan energinya dari transmisi daya flywheel,
 Mesin pres sekrup (Gambar 4.28.d) mengalami perlambatan pada saat energi yang
tersimpan telah dihabiskan untuk pemukulan, jadi mesin jenis ini memiliki
karakteristik antara mesin pres mekanis dan mesin martil.
Gambar Jenis-Jenis Mesin Pres
Gambar 4.28 Mesin pre dapat berupa (a) pres hidrolik dengan gaya terbatas
atau pres mekanis dengan langkah terbatas (b) jenis engkol, (c)
sambungan berengel (knuckle joint), atau (d) pres skerup
Komponen-komponen panjang dengan penampang lintang yang seragam dapat
dihasilkan tidak hanya melalui ekstrusi, namun juga melalui penarikan (drawing).
Dalam proses ini bahan tidak didorong, namun diruncingkan dulu (u.jungnva
dikurangi, biasanya melalui upsetting dengan martil) lalu ditarik melalui sebuah
landasan-bentuk stasioner dengan penampang lintang yang semakin kecil.
Landasan-landasan bentuk untuk penarikan (draw dies) stasioner terbuat dari baja
perkakas, WC semen, atau, untuk diameter yang lebih kecil, dari intan.
Tujuan dari proses penarikan:
 Mengurangi diameter pipa.
 Mengurangi ketebalan dinding pipa.
 Mengubah bentuk pipa dari bundar menjadi segi empat.
4.6 Penarikan
Gambar proses Penarikan pipa tanpa sambungan
Gambar 4.29 (a) Deformasi pada penarikan kawat terjadi dalam kondisi
bertegangan tekan tak langsung dalam landasan-bentuk mengerucut. (b) Rasio h/L
yang tinggi dapat mengakibatkan cacat berupa retakan pada bahan-bahan dengan
keuletan yang terbatas. (c) sebuah balok penarik atau, untuk tingkat produktivitas
yang lebih tinggi, (d) dengan deretan mesin penarik.
Gambar pipa tanpa sambungan yang di tarik dengan
Gambar 4.30 Pipa tanpa sambungan ditarik dengan: (a) cara sinking,
(b) menggunakan sebuah pengganjal, (c) menggunakan pengganjal
mengambang, (d) menggunakan sebuah batang. Tanda setengah
panah menunjukkan tegangan-tegangan akibat gesekan.
4.7 Pengerolan
Dari semua proses deformasi, penggilasan (rolling) menempati posisi paling penting.
Lebih dari 90% bahan yang pernah dideformasi telah mengalami pengerolan.
4.7.1 Pengerolan Datar
Proses pengurangan ketebalan sebuah slab untuk menghasilkan produk yang lebih tipis
dan lebih panjang namun hanya sedikit lebih lebar, secara umum disebut sebagai pengerolan
datar (flat rolling). Proses ini merupakan proses deformasi primer paling penting.
Proses pengerolan datar secara sekilas tampak sangat sederhana (Gambar 4.31.a). Dua buah
rol berbentuk silinder (work roll) mereduksi benda kerja menjadi berukuran lebih tipis.
Keduanya ditempatkan dalam rumah mesin, dan jarak kedua rol dapat disetel baik secara
mekanis ataupun hidrolis.
Gambar Mesin Rol Datar
Gambar 4.31 Pengerolan adalah proses berkondisi tunak dengan
(a) mengurangi ketebalan benda kerja
(b) dalam mesin-mesin giling pengerolan yang sangat kaku.
Gambar Jenis-Jenis Mesin Rol Datar
Gambar 4.32 (a) mesin giling empat susun dan (b) mesin giling Sendzimir.
(c) mesin-mesin giling berantai yang sangat meningkatkan produktivitas
Produk-produk Hasil Pengerolan Datar
 Pelat tebal pengerolan-panas (hot-rolled plate), dengan tebal di atas 6 mm dan
lebar antara 1800 sampai 5000 mm.
 Pelat tipis pengerolan-panas (hot-rolled sheet/band), biasanya dengan tebal 0,8 -
6 mm dan lebar sampai dengan 2300 mm
 Pelat-pelat tipis pengerolan-dingin (cold rolled sheet/strip) biasanya dengan
tebal 0,7 untuk body mobil dan peralatan rumah tangga, 0,15 mm untuk kaleng-
kaleng makanan dan minuman ringan, dan berukuran 0,04 mm untuk sirip-sirip
radiator. ketebalan sekitar 1,0 mm, banyak digunakan sebagai bodi pesawat,
komponen mobil, dan konstruksi trailer.
4.7.2 Pengerolan Bentuk
Proses pengerolan untuk bentuk khusus memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari
pengerjaan timbal untuk jendela kaca hias. Aplikasi industri terbesar saat ini adalah pengerolan
panas untuk bentuk-bentuk struktural, seperti balok flens lebar, kanal U dan L, dan rel.
Gambar 4.33 (a) Pemanjangan tak seragam dalam pengerolan dapat
mengakibatkan retakan yang disebabkan oleh tegangan tarik sekunder.
4.7.3 Pengerolan Cincin
Cincin (ring) tanpa sambungan merupakan elemen konstruksional penting, mulai dari
ban baja pada roda-roda kereta sampai cincin-cincin yang berputar pada mesin jet dan
cincin-cincin pada bantalan bola.
Bahan awal untuk pengerolan cincin (ring rolling) adalah bilet yang telah dilubangi.
Setelah lubang dibuat dengan teknik yang tepat, cincin dengan dinding yang tebal dirol
dengan mengurangi ketebalan dan menaikkan diameternya (Gambar 4.33.b).
Gambar Pengerolan cincin menaikkan diameter cincin, tetapi
sering kali penampang lintang yang sangat kompleks dapat
dibuat.
4.7.4 Pengerolan Melintang
Bila sebuah benda kerja ditempatkan di antara dua rol yang berputar berlawanan arah di
mana sumbunya sejajar dengan sumbu rol, maka akan terjadi deformasi plastis
(pemampatan lokal) selama rotasi di antara rol-rol tersebut. Akibat dari deformasi ini
bergantung pada bentuk dan penyejajaran sudut dari rolrol tersebut dan, pada rasio h/L.
Gambar 4.34 Gambar proses pelubangan pipa dengan pengerolan melintang
untuk membuat pipa berdinding tebal.
Lanjutan
Gambar 4.35 Proses pembuatan komponen
dumbbell (halter) dengan digilas
melintang.
Gambar 4.36 Ulir berkekuatan tinggi digilas
dengan kecepatan tinggi dalam landasan bentuk
datar bolak-balik.
Sekian dan
Terima kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?
Please, keep this slide for attribution
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

More Related Content

Similar to Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx

Similar to Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx (20)

Baut dan-mur
Baut dan-murBaut dan-mur
Baut dan-mur
 
Pembuatan axle shaft
Pembuatan axle shaftPembuatan axle shaft
Pembuatan axle shaft
 
Bab 2-proses-pembentukan-logam
Bab 2-proses-pembentukan-logamBab 2-proses-pembentukan-logam
Bab 2-proses-pembentukan-logam
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
 
Its paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paperIts paper-32776-4107100041-paper
Its paper-32776-4107100041-paper
 
Manufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt companyManufacturing process in bolt company
Manufacturing process in bolt company
 
pemesinan konvensional
pemesinan konvensionalpemesinan konvensional
pemesinan konvensional
 
Paper 2007 baru
Paper 2007 baruPaper 2007 baru
Paper 2007 baru
 
Pertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.pptPertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.ppt
 
Kerja Pelat
Kerja PelatKerja Pelat
Kerja Pelat
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategang
 
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptxPERSIAPAN PEMBORAN.pptx
PERSIAPAN PEMBORAN.pptx
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Mengenal proses bubut TEKNIK MESIN
Mengenal proses bubut TEKNIK MESINMengenal proses bubut TEKNIK MESIN
Mengenal proses bubut TEKNIK MESIN
 
D059283626
D059283626D059283626
D059283626
 
Mekanika permesinan
Mekanika permesinanMekanika permesinan
Mekanika permesinan
 
Mesin Perkakas
Mesin PerkakasMesin Perkakas
Mesin Perkakas
 
Bab vijb
Bab vijbBab vijb
Bab vijb
 
elemen mesin
elemen mesinelemen mesin
elemen mesin
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (8)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Proses Pembentukan_PPT_Kelompok 10..pptx

  • 2. 4.5 Peralatan Tempa dan Ektrusi 4.5.1 Alat Pembentuk dan Landasan Bentuk  Proses pengubahan bentuk ditandai dengan tekanan antarmuka yang tinggi dan, dalam pengerjaan panas, juga oleh suhu yang tinggi. Bahan untuk alat pembentuk dan landasan-bentuk harus dipilih dan dibuat dengan ketelitian tinggi. Secara umum, keuletan terkorbankan dalam landasan-landasan bentuk untuk pengerjaan dingin.  bahan landasan-bentuk. Dari nilai HRC dalam Tabel 4.2, kekuatan tarik dapat diperkirakan sebagai berikut:  Pengerjaan panas adalah proses mengubah bentuk logam tanpa terjadi pencairan volume benda kerja dan tidak adanya geram(besi halus sisa proses)  Pengerjaan dingin adalah proses pembentukan logam yang dilakukan dibawah temperature rekristalisasi. Tabel 4.2
  • 3. Gambar 4.26 Alat pembentuk (atau pendesak) dan landasan-bentuk gagal karena berbagai mekanisme: (a) pendesak panjang yang tertekuk; (b) pendesak pendek karena upsetting; (c) platen datar karena indentasi; (d) cacat rongga dalam landasan- bentuk atau (e) dalam penampung karena tekanan internal.
  • 4. 4.5.2 Martil  Martil adalah sebuah alat pemukul dengan energi terbatas di mana sebuah objek dengan massa tertentu (ram) mengalami percepatan oleh gravitasi dan atau udara, gas, uap, atau fluida hidrolik bertekanan (Gambar 4.27.a). Gambar 4.27 Gaya dan energi deformasi dapat diberikan melalui peralatan-peralatan impak seperti (a) martil, atau (b) martil pukulan berimbang.
  • 5. Tabel 4.3. Karakteristik Martil dan Mesin Pres
  • 6. 4.5.3 Mesin Pres Mesin pres memperoleh daya secara mekanis ataupun hidrolis. Mesin pres hidrolik (Gambar 4.28.a) bergerak bila batas bebannya tercapai dan dapat dipakai dengan landasan-landasan bentuk yang berkontak pada akhir langkah-jalannya. Mesin pres hidrolik sangat cocok untuk penempaan isotermal yang memerlukan laju-laju regangan yang sangat rendah. Gambar 4.28 Mesin pre dapat berupa (a) pres hidrolik dengan gaya terbatas atau pres mekanis dengan langkah terbatas (b) jenis engkol, (c) sambungan berengel (knuckle joint), atau (d) pres skerup
  • 7. 4.5.3 Jenis-Jenis Mesin Pres  Mesin press hidrolik (Gambar 4.28.a) adalah alat yang bekerja berdasarkan teori hukum paskal yakni memanfaatkan tekanan yang diberikan pada cairan untuk menekan atau membentuk.  Mesin press mekanik (Gambar 4.28.b dan c) adalah mesin press yang menggunakan gerakan turun-naik dari slide (ram) dengan mekanisme crank shaft, eccentric shaft, cam,dan knuckle. daya yang dihasilkan oleh mesin ini tergantung kepada posisi stroke, dan mesin ini mendapatkan energinya dari transmisi daya flywheel,  Mesin pres sekrup (Gambar 4.28.d) mengalami perlambatan pada saat energi yang tersimpan telah dihabiskan untuk pemukulan, jadi mesin jenis ini memiliki karakteristik antara mesin pres mekanis dan mesin martil.
  • 8. Gambar Jenis-Jenis Mesin Pres Gambar 4.28 Mesin pre dapat berupa (a) pres hidrolik dengan gaya terbatas atau pres mekanis dengan langkah terbatas (b) jenis engkol, (c) sambungan berengel (knuckle joint), atau (d) pres skerup
  • 9. Komponen-komponen panjang dengan penampang lintang yang seragam dapat dihasilkan tidak hanya melalui ekstrusi, namun juga melalui penarikan (drawing). Dalam proses ini bahan tidak didorong, namun diruncingkan dulu (u.jungnva dikurangi, biasanya melalui upsetting dengan martil) lalu ditarik melalui sebuah landasan-bentuk stasioner dengan penampang lintang yang semakin kecil. Landasan-landasan bentuk untuk penarikan (draw dies) stasioner terbuat dari baja perkakas, WC semen, atau, untuk diameter yang lebih kecil, dari intan. Tujuan dari proses penarikan:  Mengurangi diameter pipa.  Mengurangi ketebalan dinding pipa.  Mengubah bentuk pipa dari bundar menjadi segi empat. 4.6 Penarikan
  • 10. Gambar proses Penarikan pipa tanpa sambungan Gambar 4.29 (a) Deformasi pada penarikan kawat terjadi dalam kondisi bertegangan tekan tak langsung dalam landasan-bentuk mengerucut. (b) Rasio h/L yang tinggi dapat mengakibatkan cacat berupa retakan pada bahan-bahan dengan keuletan yang terbatas. (c) sebuah balok penarik atau, untuk tingkat produktivitas yang lebih tinggi, (d) dengan deretan mesin penarik.
  • 11. Gambar pipa tanpa sambungan yang di tarik dengan Gambar 4.30 Pipa tanpa sambungan ditarik dengan: (a) cara sinking, (b) menggunakan sebuah pengganjal, (c) menggunakan pengganjal mengambang, (d) menggunakan sebuah batang. Tanda setengah panah menunjukkan tegangan-tegangan akibat gesekan.
  • 12. 4.7 Pengerolan Dari semua proses deformasi, penggilasan (rolling) menempati posisi paling penting. Lebih dari 90% bahan yang pernah dideformasi telah mengalami pengerolan. 4.7.1 Pengerolan Datar Proses pengurangan ketebalan sebuah slab untuk menghasilkan produk yang lebih tipis dan lebih panjang namun hanya sedikit lebih lebar, secara umum disebut sebagai pengerolan datar (flat rolling). Proses ini merupakan proses deformasi primer paling penting. Proses pengerolan datar secara sekilas tampak sangat sederhana (Gambar 4.31.a). Dua buah rol berbentuk silinder (work roll) mereduksi benda kerja menjadi berukuran lebih tipis. Keduanya ditempatkan dalam rumah mesin, dan jarak kedua rol dapat disetel baik secara mekanis ataupun hidrolis.
  • 13. Gambar Mesin Rol Datar Gambar 4.31 Pengerolan adalah proses berkondisi tunak dengan (a) mengurangi ketebalan benda kerja (b) dalam mesin-mesin giling pengerolan yang sangat kaku.
  • 14. Gambar Jenis-Jenis Mesin Rol Datar Gambar 4.32 (a) mesin giling empat susun dan (b) mesin giling Sendzimir. (c) mesin-mesin giling berantai yang sangat meningkatkan produktivitas
  • 15. Produk-produk Hasil Pengerolan Datar  Pelat tebal pengerolan-panas (hot-rolled plate), dengan tebal di atas 6 mm dan lebar antara 1800 sampai 5000 mm.  Pelat tipis pengerolan-panas (hot-rolled sheet/band), biasanya dengan tebal 0,8 - 6 mm dan lebar sampai dengan 2300 mm  Pelat-pelat tipis pengerolan-dingin (cold rolled sheet/strip) biasanya dengan tebal 0,7 untuk body mobil dan peralatan rumah tangga, 0,15 mm untuk kaleng- kaleng makanan dan minuman ringan, dan berukuran 0,04 mm untuk sirip-sirip radiator. ketebalan sekitar 1,0 mm, banyak digunakan sebagai bodi pesawat, komponen mobil, dan konstruksi trailer.
  • 16. 4.7.2 Pengerolan Bentuk Proses pengerolan untuk bentuk khusus memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari pengerjaan timbal untuk jendela kaca hias. Aplikasi industri terbesar saat ini adalah pengerolan panas untuk bentuk-bentuk struktural, seperti balok flens lebar, kanal U dan L, dan rel. Gambar 4.33 (a) Pemanjangan tak seragam dalam pengerolan dapat mengakibatkan retakan yang disebabkan oleh tegangan tarik sekunder.
  • 17. 4.7.3 Pengerolan Cincin Cincin (ring) tanpa sambungan merupakan elemen konstruksional penting, mulai dari ban baja pada roda-roda kereta sampai cincin-cincin yang berputar pada mesin jet dan cincin-cincin pada bantalan bola. Bahan awal untuk pengerolan cincin (ring rolling) adalah bilet yang telah dilubangi. Setelah lubang dibuat dengan teknik yang tepat, cincin dengan dinding yang tebal dirol dengan mengurangi ketebalan dan menaikkan diameternya (Gambar 4.33.b). Gambar Pengerolan cincin menaikkan diameter cincin, tetapi sering kali penampang lintang yang sangat kompleks dapat dibuat.
  • 18. 4.7.4 Pengerolan Melintang Bila sebuah benda kerja ditempatkan di antara dua rol yang berputar berlawanan arah di mana sumbunya sejajar dengan sumbu rol, maka akan terjadi deformasi plastis (pemampatan lokal) selama rotasi di antara rol-rol tersebut. Akibat dari deformasi ini bergantung pada bentuk dan penyejajaran sudut dari rolrol tersebut dan, pada rasio h/L. Gambar 4.34 Gambar proses pelubangan pipa dengan pengerolan melintang untuk membuat pipa berdinding tebal.
  • 19. Lanjutan Gambar 4.35 Proses pembuatan komponen dumbbell (halter) dengan digilas melintang. Gambar 4.36 Ulir berkekuatan tinggi digilas dengan kecepatan tinggi dalam landasan bentuk datar bolak-balik.
  • 21. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Thanks! Do you have any questions? Please, keep this slide for attribution addyouremail@freepik.com +91 620 421 838 yourcompany.com