SlideShare a Scribd company logo
PEMBELAJARAN BERMAKNA
Oleh : djoko adi walujo, drs, ST, mm
Workshop Sosialisasi MGMP SMP/MTs se Kota Surabaya
[Paparan ini sama sekali tidak membahas detil Pembelajaran Bermakna, namun cenderung pada sikap
mental apakah Guru siapmenerima , Pembelajaran bermakna]
PENGANTAR
uru hampir tak bisa pernah lelap tidur, zaman berputar, dan teknologi selalu mati
muda. Itulah yang terjadi ketika manusia menggunakan “mesin dahsyatnya”, berupa
otak yang cerdik untuk selalu dan selalu berkreasi, inovasi ke dalam ranah teknologi.
G
Pembelajaran dengan segenap metodenya, yang beriringan dengan
modelnya penyajian, adalah salah satu serpihan teknologi, yakni
teknologi pembelajaran. Kini karya-karya unggul bidang pembelajaran
muncul, konsekuensinya adalah lahirlah terminology alias istilah-
istilah baru. Dalam proses pembelajaran, dari paradigma, model dan
penerapannya, juga disentuh oleh kemajuan itu. Akhirnya orang
mengenal istilah-istilah ini, mulai dari Quantum Teaching, Quantum
Learning, Cooperative Learning, hingga Contextual Teaching
Learning. Istilah yang kadang bikin pening, kadang pula juga
mengundang tanggapan miring, adalah suatu realita yang menuntut
adanya daya suai bagi profesi Guru. Rupanya hal itu menuntut suatu
keharusan, dengan kata lain, Guru harus berubah. Pertanyaannya
sudah siapkah sang Guru, merubah beton-beton mental yang telah
lama membatu, dan sudah menjadi jati diri.
Teknologi secanggih apa pun tak akan mampu diaplikasi, ketika
manusia sebagai aktornya enggan merubah mentalitasnya.
Hari ini kita dalam wahana sosialisasi, yang akan mengangkat
sebuah materi pembelajaran bermakna, namun jika mentalitas kita
memberi jawaban enggan berubah, maka wahana sosialisasi ini tidak
memiliki arti.
MERUBAH MENTALITAS YANG TERLANJUR BEKU &
MEMBATU
adirnya sesuatu yang baru, serta merta membelah sikap mental seorang-orang, ada
yang setuju, ada yang pula menggerutu. Sosialisasi kalau ini memiliki maksud
untuk menjebatani belahan sikap tadi. Seperti lahirnya “PEMBELAJARAN
BERMAKNA”, yang kini akan kita dicerna bersama, kita kunyah-kunyah berjama’ah.
Kadang mengundang pertanyaan yang sangat menyeramkan, apakah selama ini
pembelajaran tidak bermakna ?. Apakah pembelajaran yang kita lakukan selama ini sia-
sia?. Tentu itu tidak benar. Pembelajaran yang kita lakukan sudah benar, namun
kemajuan teknologilah yang menstimuli kita untuk beradaptasi, artinya mengadaptasikan
proses pembelajaran sesuai zaman.
H
PEMBELAJARAN BERMAKNA
WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA
26 April 2008
Bagaimana dengan profesi kita?, Tentunya yang harus kita kedepankan saat ini
adalah kerelaan kita untuk berubah.
Model pembelajaran, adalah sebuah metodologi, atau sarana, lebih kasar kita sebut “alat”
atau “piranti”. Guru adalah seorang profesionalis yang menjalankan fungsi-fungsinya
dengan menggunakan metodologi, kendatipun aturan telah dicanangkan, namun sikap
mental masih pada pusaran yang rentan berubah, maka segalanya menjadi kalah dan
“mentah”
Kuncinya adalah, saat ini kita harus berubah. Dari paradigma lama menju yang baru.
MODAL MENGGAPAI PARADIGMA BARU
eorang Guru pasti memahami istilah yang satu ini. “Learning Process”. Manusia bisa
berubah dan menerima paradigma baru, tidak serta merta. Tapi perlu tahapan.
Tahapan itu adalah, “Know”, “Believe”, “Attitude”, “Behavior”, “Habit” dan “
Culture”.
S
Know:
Semua stimuli dari akibat interaksi kita dan lingkungan, akan menjadi bahan dasar untuk
mengetahui sesuatu, dan selanjutnya berfungsi untuk memicu munculnya perilaku.
Workshop kali ini adalah wahana menstimuli, agar meransang munculnya perilaku baru.
Yakni menerima atau menolak, setuju dengan pembelajaran bermakna atau tidak
Believe:
Setelah kita mengetahui sesuatu yang baru, yang sudah disaring oleh keyakinan kita.
Keyakinan yang bersumber dari nilai-nilai yang terbentuk di lingkungan. Jika hal itu
bermakna, maka kita pasti menerimanya.
Attitude :
Sinergi antara apa yang kita ketahui dengan apa yang kita yakini, dan akhirnya
membuahkan perilaku. Hebatnya, metodologi yang baru, apakah Quantum Teaching,
Learning, atau Cooperative leraning. Jika Guru tidak yakin akan hal itu, maka hampir
dipastikan tidak akan lahir perilaku yang baru.
Behavior ::
Perilaku yang ditampilkan oleh seorang Guru, adalah akumulasi dari Know, believe dan
Attitude. Ketiga paduan tersebut, acapkali disebut sebagai “software”, sedangkan
behavior adalah ‘hardwarenya” Jika seorang Guru dalam memahami pembelajaran
bermakna tidak melalui proses know, believe, hingga attitude, maka bekerjanya akan
setengah hati.
Habit :
Perilaku yang didemonstrasikan secara konsisten adalah kebiasaan [habit], merupakan
bentuk kristalisasi perilaku. Jika hal ini terbentuk, maka Pembelajaran Bermakna, akan
2
PEMBELAJARAN BERMAKNA
WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA
26 April 2008
menjadi santapan, alias menu utama Guru. Semuanya akan menjadi jalan tanpa
hambatan, metode pembelajaran ini kan popular, setara film “ayat-ayat cinta”
Cultutre:
Budaya adalah cerminan dari nilai-nilai yang diketahui dan diyakini. Budaya merupakan
pemantapan dari kebiasaan [habit]. Pada tahapan inilah, perilaku seorang-orang sudah
melekat dan sulit untuk diubah kembali, kendati ada nilai-nilai yang baru.
Jika ada intervensi nilai yang baru, harus melalui “Learning Process”. Pengalaman yang
kita tarik dari pemahaman ini adalah, bahwa workshop ini, tidak serta merta langsung
berubah budaya yang sudah membatu dan membeku. Namun tersimpan sebuah
kesadaran, yang menyatakan bahwa workshop kali ini adalah utaian dari “learning
process”
MEMBANGUN ABILITY TO RESPONSE
“Guru juga manusia “. Manusia yang memiliki kemampuan untuk menanggapi adalah
manusia yang mampu mengendalikan kehidupannya, sehingga dia mampu menentukan
tindakannya sendiri. Terkait dengan profesi seorang Guru, maka dalam membangun
citranya sedikitnya, ada lima kemampuan yang harus dikantongi.
Kemampuan-kemampuan itu adalah:
 Ability to fact [kemampuan memahami fakta]
 Ability to basic knowledge [kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan]
 Ablity to evaluation [kemampuan mengevaluasi]
 Ability to analysis [kemampuan analisis]
 Ablity to response [kemampuan menanggapi]. adalah kemampuan yang muncul,
akibat kemampuan-kemampuan lainnya, seperti: kemampuan memahami fakta;
kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan, kemampuan evaluasi dan
kemampuan analisis]
Ability to fact [kemampuan memahami fakta];
Jika kemampuan ini telah ada pada diri seorang Guru, maka pengalaman empirinya yang
akan mengendalikan apakah sesuatu itu yang diterima inderanya memiliki nilai-nilai
manfaat. Jika hal itu tidak menjadikan sebuah ancaman bagi dirinya, dan justru memiliki
manfaat besar bagi dirinya, maka akan diterimanya.
Apakah Pembelajaran Bermakna itu, sebuah ancaman bagi eksistensi profesi, atau justru
itu membantu Guru ?. Kemampuan inilah yang mengendalikannya.
 Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, karena fakta telah
menunjukkan eksistensinya
Ability to basic knowledge [kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan]
3
PEMBELAJARAN BERMAKNA
WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA
26 April 2008
Guru hampir semuanya telah memiliki kemampuan ini, tidak ada seorang pun yang
mengatakan tidak. Semua Guru telah memilikinya, telah menyadarinya, dan merupakan
bagian dari profesinya.
“Jika” selalu diikuti “Maka”. Jika seorang Guru enggan mengubah paradigmanya, maka
akan disisihkan oleh zaman.
Hadirnya pengetahuan baru, model pembelajaran baru, tidak harus ditunggu, tapi
diantisipasi.
 Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, karena pengetahuan telah
mengawalnya.
Ability to evaluation [kemampuan mengevaluasi]
Kemampuan ini adalah, bagian yang melekat pada profesi Guru. Setiap berpikir
bertindak, dan berperilaku selalu mengedepankan kemampuan ini. Tentunya ketika
menjalankan profesinya, seorang Guru selalu memberikan pertimbangan akan manfaat,
dan keruginya. Menimbang kemungkinan risiko yang dihadapinya. Hadirnya model
pembelajaran baru, hampir dipastikan merupakan “rekayasa nilai-nilai” [reengineering]
atas model pembelajaran yang lama.
 Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, tidak perlu diragukan lagi,
karena merupakan rekayasa nilai-nilai atau metode yang mendahuluinya.
Ability to Analysis [kemampuan analisa]
Merupakan kemampuan dalam mengurai permasalahan secara detil, dan menggunakan
berbagai dimensi ketika memandang sesuatu masalah. Guru sadar atau tidak telah lama
memiliki dan menggunakannya. Guru setiap menjalankan profesinya, selalu melakukan
tahapan ini. Bahkan Guru-guru telah lama melakukan Penelitian Tindakan Kelas [PTK],
jauh sebelum PTK se-populer saat ini. Saat ini PTK populernya hampir menyamai
seorang artis seperti Kridayanti. Namun Guru tidak mampu menuliskannya, kedalam
bahasa tulis ilmiah.
Kalau di analisa lebih tajam, sebenarnya Guru-guru telah lama mengaplikasikan berbagai
metode pembelajaran yang sesuai dengan zamanya, termasuk metode pembelajaran
bermakna. Namun Guru masih ragu apakah yang dilakukan itu telah memenuhi kaidah
bermakna.
 Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, karena yang sebenarnya
Guru-guru telah lama melakukannya, tetapi ada keraguan apakah yang dilukukan
itu, Pembelajaran yang bermakna.
Ability to response [Kemampuan menaggapi]
Adalah kemampuan yang muncul, akibat kemampuan-kemampuan lainnya, seperti:
kemampuan memahami fakta; kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan,
kemampuan evaluasi dan kemampuan analisis.
Bagi profesi seorang Guru, kemampuan managgapai adalah citra diri dalam melihat
dirinya [self image]. Detibya antara lain:
1. Kemampuan dalam memahami kompetensi [competency]
4
PEMBELAJARAN BERMAKNA
WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA
26 April 2008
2. Kemampuan untuk meciptakan visi [Vision] sebagi harapan dan cita-cita
3. Kemampuan untuk memberikan makna pada hidupnya yang diwujudkan dalam
bentuk pemaknaan misi [Mission] hidupnya
4. Kemmapuan menggunkan kompetensinya untuk mewujudkan visi dan misinya
dalam bentuk strategi yang dijalankan
5. Kemampuan menterjemahkan strategi sebagai aksi.
 Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus respon secara positif, karena
kompetensi Guru, yang didalamnya menggambarkan Visi, Misi, Startegi, dan Aksi.
Semuanya adalah bagian dari kekuatan atau potensi profesi.
MENGAPA PEMBELAJARAN BERMAKNA
Kita diingatkan oleh adigium yang dibangun dari reklame minuman.
Pertama: Kapan saja, Dimana, saja “Minum” Metode Pembelajaran Bermakna
Kedua: Apapun “makanan” model pembelajarannya , “minumnya” model pembelajaran
bermakna.
Tapi mengapa model pembelajaran bermakna ?
Tentunya harus dikembalikan pada fakta sebenarnya, karena jika dilacak sebuah
pembelajaran harus diindikasikan pada tingkatan yang kondusif, menyenangkan, dan
kontekstual.
Mencuplik dari buku “Menggagas Pendidikan Bermakna”, buah pikir Prof. Muchlas
Samani, bahwa apapun model pembelajaran, maka harus bermakna [meaningful
learning]. David Ausubel, adalah seorang orang ahli psikologi pendidikan, menurut
Ausubel [1966] bahan pelajaran yang dipelajari harus “bermakna’ [meaning full].
Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru pada
konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang. Struktur kognitif
ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah sipelajari dan
dingat siswa.
Suparno [1997] mengatakan, pembelajaran bermakna adalah suatu proses
pembelajaran dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah
dipunyai seorang-orang yang sedang dalam proses pembelajaan. Pembelajaran bermakan
terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur
pengetahuan mereka. Artinya, bahan pelajaran itu harus cocok dengan kemampuan siswa
dan harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, pelajaran
harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimilki siswa, sehingga konsep-
konsep baru tersebut benar-benar terserap olehnya. Dengan demikian, factor intelektual
emosional siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
5
PEMBELAJARAN BERMAKNA
WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA
26 April 2008
Pembelajaran bermakna, adalah pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran
yang menyenangkan, akan memiliki keunggulan dalam meraup segenap informasi secara
utuh, konsekuensi akhirnya adalah meningkatkan kemampuan siswa.
Anlogi seperti yang ditulis oleh Taufiq Pasiak, dalam penelitiannya terhapad tikus yang
mendapat perlakuan penekanan[stressor] dan tikus yang enjoy [tanpa stressor]. Hasil
penelitian menujukkan bahwa intervensi dari luar [berupa stressor] akan mengubah
struktur otak , terutama pada kadar reseptor dan neurotransmitter. Ringkasanya perlakuan
stresoor [tidak] menyenangkan akan menurunkan kemampuan tangkapannya.
Sejalan dari pemikiran itu Bobbi DePorter, mengenalkan lompatan pembelajaran yang
menyegarkan dan menyenangkan. Dengan mengubah energi potensial siswa menjadi
cahaya, menjadikan semuanya bermakna. Oleh karenanya motede pembelajaran yang
dikreasi Bobbi, memberikan jargon, T-A-N-D-U-R dan AMBAK.
Berikut kerangka rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai TANDUR
1. TUMBUHKAN. Tumbuh- kan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat
BAgiKU “ (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar
2. ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti
semua pelajar
3. NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah
“masukan”
4. DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan
bahwa mereka tahu”
5. ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan ,
“Aku tahu dan memang tahu ini”.
RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan
dan ilmu pengetahuan.
KAPAN KITA MENGGUNAKAN
Revolusi cara belajar mengubah segalannya, ketika citarasa yang menyenangkan menjadi
atmosfir pembelajaran bermakna. Maka ketika menerapkaj harus tetap memperhatikan
kaidah-kaidah tertentu. “Warung Jamu”, adalah sebuah kaidah yang merupakan
kepanjangan dari WAktu-RUaNG-JumlAh dan MUtu. Makna Warung Jamu adalah
dimennsi ukur yang harus diperhatikan, ketika seorang Guru melakukan pembelajaran.
 Kapan [waktu], kita melalukan pembelajaran
 Pada rentangan bagaimana atau pada kondisi yang bagaimana [ruang], kita
melakukan pembelajaran
 Kuantitas audience [jumlah]
 Kuliatas yang diharapkan [mutu]
6
PEMBELAJARAN BERMAKNA
WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA
26 April 2008
Sejalan dengan kaidah tersebut, kita diingatkan pula dengan kaidah “ABCD” –[Audience,
Behavior, Condition and Degree]. Kaidah inilah, bagaikan bintang pengarah para guru
untuk memilih metode pembelajaran yang EER[ Efektif, Efisien dan Rasional].
Saat ini terjadi revolusi pembelajaran, yang mengenarasi banyak metode pembelajaran,
namun kita dicermati adalah berubahnya paradigma pembelajaran. Dari Guru sebagai
pusat pembelajaran, atau semuanya sangat ditentutkan dari atas “driver company”,
menuju pembelajaran yang memberikan ruang gerak secara utuh dan menyeluruh pada
siswanya “driver customer”. Paradigma inilah yang menuntut setiap Guru untuk cermat
dalam memilih metode pembelajaran. Tentunya metode pembelajaran Bermakna
BUKU YANG CANDRA
Barbara K. Given [2007]. Brain Based Teaching [Merancang Kegiatan Belajar
Mengajar yang Melibatkan Otak Emotional, Sosial, Kognitif, Kinetetis, dan
Reflektif]. Penerbit Kaifa Bandung.
Ijoni [2007]. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Penerbit
Alfabeta Bandung.
Muchlas Samani [2007]. Pendidikan Bermakna: integrasi Life Skill-KBK-CTL-MBS,
Penerbit SIC Surabaya
Suprano,P.[1997]. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Penerbit Kanisius
Yogyakarta.
Yosi Novian dan Faqih Syarif [2008]. Quantum Quotient, Learning Behavior, Ability To
Respones & Training, PT Jaya Pustaka Media Utama, Surabaya
7

More Related Content

What's hot

Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
Durani Hanis
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgne
Abdul Rais P
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Atifah Ruzana Abd Wahab
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Sriwijaya University
 
Teori-teori Belajar
Teori-teori BelajarTeori-teori Belajar
Teori-teori Belajar
Hilda Ramadhani
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeBun Faris
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5
Julia Tan
 
TEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISMETEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISME
Sigmund Fai
 
Implikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & Pembelajaran
Implikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & PembelajaranImplikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & Pembelajaran
Implikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & PembelajaranNoorezayu Mohd Said
 
Teori hirarki belajar dari robert m
Teori hirarki belajar dari robert mTeori hirarki belajar dari robert m
Teori hirarki belajar dari robert m
agungfaizaqila
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
HAITAMY Muhammad Hasan
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
Reni Nazta
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Jen Kelana
 
Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Syuhaila Shukri
 
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
PARADIGMA KONSTRUKTIVISMEPARADIGMA KONSTRUKTIVISME
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
Eççô Ĥärýý
 
Teori belajar gagne
Teori belajar gagneTeori belajar gagne
Teori belajar gagne
Ekta Lifiana
 
Model mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranModel mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaran
Awaluddin Asham
 

What's hot (20)

Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
Teori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgneTeori Belajar Robert M. GAgne
Teori Belajar Robert M. GAgne
 
Teori Pembelajaran Kognitif
Teori Pembelajaran Kognitif Teori Pembelajaran Kognitif
Teori Pembelajaran Kognitif
 
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Teori-teori Belajar
Teori-teori BelajarTeori-teori Belajar
Teori-teori Belajar
 
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivismeTeori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
Teori belajar dan pembelajaran konstruktivisme
 
Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5Model konstruktivisme 5
Model konstruktivisme 5
 
TEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISMETEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISME
 
Implikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & Pembelajaran
Implikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & PembelajaranImplikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & Pembelajaran
Implikasi Teori Behavioris dalam Pengajaran & Pembelajaran
 
Teori hirarki belajar dari robert m
Teori hirarki belajar dari robert mTeori hirarki belajar dari robert m
Teori hirarki belajar dari robert m
 
Tugas wulan
Tugas wulanTugas wulan
Tugas wulan
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis KognitifTeori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
Teori Belajar Psikologi berbasis Kognitif
 
Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)
 
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
PARADIGMA KONSTRUKTIVISMEPARADIGMA KONSTRUKTIVISME
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
 
Teori belajar gagne
Teori belajar gagneTeori belajar gagne
Teori belajar gagne
 
Model mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranModel mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaran
 

Similar to Pembelajaran Bermakna - DJOKO AW

Problem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran paiProblem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran pai
M Tata Taufik
 
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxMengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
mastikasinurat1
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
RogsBuck
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
Desy Aryanti
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
zaimarosyidah
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
qiararisty
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
Bijak3
 
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranheri sulistiowati
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
WahyuniMappa
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
ardhian zahroni
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
ardhian zahroni
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaranKamal Khalid
 
teori belajar.pptx
teori belajar.pptxteori belajar.pptx
teori belajar.pptx
ImamDhyazlaluCyankz
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
dewisetiyana52
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiDahlia Safarinah
 
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
AlfsbyForum
 
test upload
test uploadtest upload
test upload
guest8eb20
 
Mpoint Kuper
Mpoint KuperMpoint Kuper
Mpoint Kuper
vivitvitriyani
 

Similar to Pembelajaran Bermakna - DJOKO AW (20)

Problem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran paiProblem solving pembelajaran pai
Problem solving pembelajaran pai
 
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptxMengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
Mengajar dengan gaya Belajar yang aktif.pptx
 
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
4 Teori Belajar (Behavioristik, Kognitif,.pptx
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Present pkn sd 1
Present pkn sd 1Present pkn sd 1
Present pkn sd 1
 
pembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbinganpembelajaan berbasis bimbingan
pembelajaan berbasis bimbingan
 
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaranPrinsip prinsip belajar teori pembelajaran
Prinsip prinsip belajar teori pembelajaran
 
Macam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya MengajarMacam Macam Gaya Mengajar
Macam Macam Gaya Mengajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
4 model pengajaran
4 model pengajaran4 model pengajaran
4 model pengajaran
 
teori belajar.pptx
teori belajar.pptxteori belajar.pptx
teori belajar.pptx
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
 
Model-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran PresentasiModel-Model Pembelajaran Presentasi
Model-Model Pembelajaran Presentasi
 
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
 
test upload
test uploadtest upload
test upload
 
Mpoint Kuper
Mpoint KuperMpoint Kuper
Mpoint Kuper
 

More from Djoko Adi Walujo

Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Djoko Adi Walujo
 
Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik
Djoko Adi Walujo
 
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Djoko Adi Walujo
 
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANSEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
Djoko Adi Walujo
 
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWBela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Djoko Adi Walujo
 
MEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTISMEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTIS
Djoko Adi Walujo
 
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWSUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
Djoko Adi Walujo
 
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERANPPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
Djoko Adi Walujo
 
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Djoko Adi Walujo
 
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Djoko Adi Walujo
 
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawTerminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Djoko Adi Walujo
 
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Djoko Adi Walujo
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Djoko Adi Walujo
 
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwBerdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
Djoko Adi Walujo
 
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWSeminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Djoko Adi Walujo
 
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwVisi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
Djoko Adi Walujo
 
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwInstruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Djoko Adi Walujo
 
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwKeynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Djoko Adi Walujo
 
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWPRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 

More from Djoko Adi Walujo (20)

Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
Koleksi Memorabilia Perkemahaman Wirakarya 68
 
Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik Peran Mahasiswa dan Pendidik
Peran Mahasiswa dan Pendidik
 
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
Peningkatan Kompetensi dan Kinerja SMA ITP Surabaya
 
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
SEJARAH PERJUANGAN PGRI PASCA REFORMASI - DJOKO AW
 
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAANSEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
SEJARAH PGRI SEBELUM KEMERDEKAAN
 
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AWBela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
Bela Negara untuk Pembina Osis - Djoko AW
 
MEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTISMEDIA UNTUK AUTIS
MEDIA UNTUK AUTIS
 
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AWSUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
SUKSES BELAJAR DI ERA DIGITAL - Djoko AW
 
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERANPPKN MENGAJARKAN TOLERAN
PPKN MENGAJARKAN TOLERAN
 
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19 Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
Trend Pembelajaran di Era Pandemi Covid 19
 
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3
 
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoawTerminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
Terminilogi Biaya Dalam Mata Kuliah Analisis Estimasi Biaya-djokoaw
 
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
Pertemuan Kontrak Belajar Mahasiswa
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko AwBerdaring Ria bersama Djoko Aw
Berdaring Ria bersama Djoko Aw
 
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AWSeminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
Seminar Teknik 2017 Universitas Adi Buana - Djoko AW
 
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko AwVisi dan misi adi buana - Djoko Aw
Visi dan misi adi buana - Djoko Aw
 
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko AwInstruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
Instruktur PLPG Universitas Adi Buana - Djoko Aw
 
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko AwKeynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
Keynote ICETA Adi Buana 2017 Djoko Aw
 
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AWPRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
PRAMUKA PERGURUAN TINGGI POLTEKKES SURABAYA - DJOKO AW
 

Recently uploaded

laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
mad ros
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Sathya Risma
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 

Recently uploaded (20)

laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdfRangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas- www.kherysuryawan.id.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 

Pembelajaran Bermakna - DJOKO AW

  • 1. PEMBELAJARAN BERMAKNA Oleh : djoko adi walujo, drs, ST, mm Workshop Sosialisasi MGMP SMP/MTs se Kota Surabaya [Paparan ini sama sekali tidak membahas detil Pembelajaran Bermakna, namun cenderung pada sikap mental apakah Guru siapmenerima , Pembelajaran bermakna] PENGANTAR uru hampir tak bisa pernah lelap tidur, zaman berputar, dan teknologi selalu mati muda. Itulah yang terjadi ketika manusia menggunakan “mesin dahsyatnya”, berupa otak yang cerdik untuk selalu dan selalu berkreasi, inovasi ke dalam ranah teknologi. G Pembelajaran dengan segenap metodenya, yang beriringan dengan modelnya penyajian, adalah salah satu serpihan teknologi, yakni teknologi pembelajaran. Kini karya-karya unggul bidang pembelajaran muncul, konsekuensinya adalah lahirlah terminology alias istilah- istilah baru. Dalam proses pembelajaran, dari paradigma, model dan penerapannya, juga disentuh oleh kemajuan itu. Akhirnya orang mengenal istilah-istilah ini, mulai dari Quantum Teaching, Quantum Learning, Cooperative Learning, hingga Contextual Teaching Learning. Istilah yang kadang bikin pening, kadang pula juga mengundang tanggapan miring, adalah suatu realita yang menuntut adanya daya suai bagi profesi Guru. Rupanya hal itu menuntut suatu keharusan, dengan kata lain, Guru harus berubah. Pertanyaannya sudah siapkah sang Guru, merubah beton-beton mental yang telah lama membatu, dan sudah menjadi jati diri. Teknologi secanggih apa pun tak akan mampu diaplikasi, ketika manusia sebagai aktornya enggan merubah mentalitasnya. Hari ini kita dalam wahana sosialisasi, yang akan mengangkat sebuah materi pembelajaran bermakna, namun jika mentalitas kita memberi jawaban enggan berubah, maka wahana sosialisasi ini tidak memiliki arti. MERUBAH MENTALITAS YANG TERLANJUR BEKU & MEMBATU adirnya sesuatu yang baru, serta merta membelah sikap mental seorang-orang, ada yang setuju, ada yang pula menggerutu. Sosialisasi kalau ini memiliki maksud untuk menjebatani belahan sikap tadi. Seperti lahirnya “PEMBELAJARAN BERMAKNA”, yang kini akan kita dicerna bersama, kita kunyah-kunyah berjama’ah. Kadang mengundang pertanyaan yang sangat menyeramkan, apakah selama ini pembelajaran tidak bermakna ?. Apakah pembelajaran yang kita lakukan selama ini sia- sia?. Tentu itu tidak benar. Pembelajaran yang kita lakukan sudah benar, namun kemajuan teknologilah yang menstimuli kita untuk beradaptasi, artinya mengadaptasikan proses pembelajaran sesuai zaman. H
  • 2. PEMBELAJARAN BERMAKNA WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA 26 April 2008 Bagaimana dengan profesi kita?, Tentunya yang harus kita kedepankan saat ini adalah kerelaan kita untuk berubah. Model pembelajaran, adalah sebuah metodologi, atau sarana, lebih kasar kita sebut “alat” atau “piranti”. Guru adalah seorang profesionalis yang menjalankan fungsi-fungsinya dengan menggunakan metodologi, kendatipun aturan telah dicanangkan, namun sikap mental masih pada pusaran yang rentan berubah, maka segalanya menjadi kalah dan “mentah” Kuncinya adalah, saat ini kita harus berubah. Dari paradigma lama menju yang baru. MODAL MENGGAPAI PARADIGMA BARU eorang Guru pasti memahami istilah yang satu ini. “Learning Process”. Manusia bisa berubah dan menerima paradigma baru, tidak serta merta. Tapi perlu tahapan. Tahapan itu adalah, “Know”, “Believe”, “Attitude”, “Behavior”, “Habit” dan “ Culture”. S Know: Semua stimuli dari akibat interaksi kita dan lingkungan, akan menjadi bahan dasar untuk mengetahui sesuatu, dan selanjutnya berfungsi untuk memicu munculnya perilaku. Workshop kali ini adalah wahana menstimuli, agar meransang munculnya perilaku baru. Yakni menerima atau menolak, setuju dengan pembelajaran bermakna atau tidak Believe: Setelah kita mengetahui sesuatu yang baru, yang sudah disaring oleh keyakinan kita. Keyakinan yang bersumber dari nilai-nilai yang terbentuk di lingkungan. Jika hal itu bermakna, maka kita pasti menerimanya. Attitude : Sinergi antara apa yang kita ketahui dengan apa yang kita yakini, dan akhirnya membuahkan perilaku. Hebatnya, metodologi yang baru, apakah Quantum Teaching, Learning, atau Cooperative leraning. Jika Guru tidak yakin akan hal itu, maka hampir dipastikan tidak akan lahir perilaku yang baru. Behavior :: Perilaku yang ditampilkan oleh seorang Guru, adalah akumulasi dari Know, believe dan Attitude. Ketiga paduan tersebut, acapkali disebut sebagai “software”, sedangkan behavior adalah ‘hardwarenya” Jika seorang Guru dalam memahami pembelajaran bermakna tidak melalui proses know, believe, hingga attitude, maka bekerjanya akan setengah hati. Habit : Perilaku yang didemonstrasikan secara konsisten adalah kebiasaan [habit], merupakan bentuk kristalisasi perilaku. Jika hal ini terbentuk, maka Pembelajaran Bermakna, akan 2
  • 3. PEMBELAJARAN BERMAKNA WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA 26 April 2008 menjadi santapan, alias menu utama Guru. Semuanya akan menjadi jalan tanpa hambatan, metode pembelajaran ini kan popular, setara film “ayat-ayat cinta” Cultutre: Budaya adalah cerminan dari nilai-nilai yang diketahui dan diyakini. Budaya merupakan pemantapan dari kebiasaan [habit]. Pada tahapan inilah, perilaku seorang-orang sudah melekat dan sulit untuk diubah kembali, kendati ada nilai-nilai yang baru. Jika ada intervensi nilai yang baru, harus melalui “Learning Process”. Pengalaman yang kita tarik dari pemahaman ini adalah, bahwa workshop ini, tidak serta merta langsung berubah budaya yang sudah membatu dan membeku. Namun tersimpan sebuah kesadaran, yang menyatakan bahwa workshop kali ini adalah utaian dari “learning process” MEMBANGUN ABILITY TO RESPONSE “Guru juga manusia “. Manusia yang memiliki kemampuan untuk menanggapi adalah manusia yang mampu mengendalikan kehidupannya, sehingga dia mampu menentukan tindakannya sendiri. Terkait dengan profesi seorang Guru, maka dalam membangun citranya sedikitnya, ada lima kemampuan yang harus dikantongi. Kemampuan-kemampuan itu adalah:  Ability to fact [kemampuan memahami fakta]  Ability to basic knowledge [kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan]  Ablity to evaluation [kemampuan mengevaluasi]  Ability to analysis [kemampuan analisis]  Ablity to response [kemampuan menanggapi]. adalah kemampuan yang muncul, akibat kemampuan-kemampuan lainnya, seperti: kemampuan memahami fakta; kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan, kemampuan evaluasi dan kemampuan analisis] Ability to fact [kemampuan memahami fakta]; Jika kemampuan ini telah ada pada diri seorang Guru, maka pengalaman empirinya yang akan mengendalikan apakah sesuatu itu yang diterima inderanya memiliki nilai-nilai manfaat. Jika hal itu tidak menjadikan sebuah ancaman bagi dirinya, dan justru memiliki manfaat besar bagi dirinya, maka akan diterimanya. Apakah Pembelajaran Bermakna itu, sebuah ancaman bagi eksistensi profesi, atau justru itu membantu Guru ?. Kemampuan inilah yang mengendalikannya.  Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, karena fakta telah menunjukkan eksistensinya Ability to basic knowledge [kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan] 3
  • 4. PEMBELAJARAN BERMAKNA WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA 26 April 2008 Guru hampir semuanya telah memiliki kemampuan ini, tidak ada seorang pun yang mengatakan tidak. Semua Guru telah memilikinya, telah menyadarinya, dan merupakan bagian dari profesinya. “Jika” selalu diikuti “Maka”. Jika seorang Guru enggan mengubah paradigmanya, maka akan disisihkan oleh zaman. Hadirnya pengetahuan baru, model pembelajaran baru, tidak harus ditunggu, tapi diantisipasi.  Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, karena pengetahuan telah mengawalnya. Ability to evaluation [kemampuan mengevaluasi] Kemampuan ini adalah, bagian yang melekat pada profesi Guru. Setiap berpikir bertindak, dan berperilaku selalu mengedepankan kemampuan ini. Tentunya ketika menjalankan profesinya, seorang Guru selalu memberikan pertimbangan akan manfaat, dan keruginya. Menimbang kemungkinan risiko yang dihadapinya. Hadirnya model pembelajaran baru, hampir dipastikan merupakan “rekayasa nilai-nilai” [reengineering] atas model pembelajaran yang lama.  Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, tidak perlu diragukan lagi, karena merupakan rekayasa nilai-nilai atau metode yang mendahuluinya. Ability to Analysis [kemampuan analisa] Merupakan kemampuan dalam mengurai permasalahan secara detil, dan menggunakan berbagai dimensi ketika memandang sesuatu masalah. Guru sadar atau tidak telah lama memiliki dan menggunakannya. Guru setiap menjalankan profesinya, selalu melakukan tahapan ini. Bahkan Guru-guru telah lama melakukan Penelitian Tindakan Kelas [PTK], jauh sebelum PTK se-populer saat ini. Saat ini PTK populernya hampir menyamai seorang artis seperti Kridayanti. Namun Guru tidak mampu menuliskannya, kedalam bahasa tulis ilmiah. Kalau di analisa lebih tajam, sebenarnya Guru-guru telah lama mengaplikasikan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan zamanya, termasuk metode pembelajaran bermakna. Namun Guru masih ragu apakah yang dilakukan itu telah memenuhi kaidah bermakna.  Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus diterima, karena yang sebenarnya Guru-guru telah lama melakukannya, tetapi ada keraguan apakah yang dilukukan itu, Pembelajaran yang bermakna. Ability to response [Kemampuan menaggapi] Adalah kemampuan yang muncul, akibat kemampuan-kemampuan lainnya, seperti: kemampuan memahami fakta; kemampuan memahami dasar-dasar pengetahuan, kemampuan evaluasi dan kemampuan analisis. Bagi profesi seorang Guru, kemampuan managgapai adalah citra diri dalam melihat dirinya [self image]. Detibya antara lain: 1. Kemampuan dalam memahami kompetensi [competency] 4
  • 5. PEMBELAJARAN BERMAKNA WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA 26 April 2008 2. Kemampuan untuk meciptakan visi [Vision] sebagi harapan dan cita-cita 3. Kemampuan untuk memberikan makna pada hidupnya yang diwujudkan dalam bentuk pemaknaan misi [Mission] hidupnya 4. Kemmapuan menggunkan kompetensinya untuk mewujudkan visi dan misinya dalam bentuk strategi yang dijalankan 5. Kemampuan menterjemahkan strategi sebagai aksi.  Hadirnya Pembelajaran Bermakna, harus respon secara positif, karena kompetensi Guru, yang didalamnya menggambarkan Visi, Misi, Startegi, dan Aksi. Semuanya adalah bagian dari kekuatan atau potensi profesi. MENGAPA PEMBELAJARAN BERMAKNA Kita diingatkan oleh adigium yang dibangun dari reklame minuman. Pertama: Kapan saja, Dimana, saja “Minum” Metode Pembelajaran Bermakna Kedua: Apapun “makanan” model pembelajarannya , “minumnya” model pembelajaran bermakna. Tapi mengapa model pembelajaran bermakna ? Tentunya harus dikembalikan pada fakta sebenarnya, karena jika dilacak sebuah pembelajaran harus diindikasikan pada tingkatan yang kondusif, menyenangkan, dan kontekstual. Mencuplik dari buku “Menggagas Pendidikan Bermakna”, buah pikir Prof. Muchlas Samani, bahwa apapun model pembelajaran, maka harus bermakna [meaningful learning]. David Ausubel, adalah seorang orang ahli psikologi pendidikan, menurut Ausubel [1966] bahan pelajaran yang dipelajari harus “bermakna’ [meaning full]. Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengkaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah sipelajari dan dingat siswa. Suparno [1997] mengatakan, pembelajaran bermakna adalah suatu proses pembelajaran dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seorang-orang yang sedang dalam proses pembelajaan. Pembelajaran bermakan terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Artinya, bahan pelajaran itu harus cocok dengan kemampuan siswa dan harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, pelajaran harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimilki siswa, sehingga konsep- konsep baru tersebut benar-benar terserap olehnya. Dengan demikian, factor intelektual emosional siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran. 5
  • 6. PEMBELAJARAN BERMAKNA WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA 26 April 2008 Pembelajaran bermakna, adalah pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang menyenangkan, akan memiliki keunggulan dalam meraup segenap informasi secara utuh, konsekuensi akhirnya adalah meningkatkan kemampuan siswa. Anlogi seperti yang ditulis oleh Taufiq Pasiak, dalam penelitiannya terhapad tikus yang mendapat perlakuan penekanan[stressor] dan tikus yang enjoy [tanpa stressor]. Hasil penelitian menujukkan bahwa intervensi dari luar [berupa stressor] akan mengubah struktur otak , terutama pada kadar reseptor dan neurotransmitter. Ringkasanya perlakuan stresoor [tidak] menyenangkan akan menurunkan kemampuan tangkapannya. Sejalan dari pemikiran itu Bobbi DePorter, mengenalkan lompatan pembelajaran yang menyegarkan dan menyenangkan. Dengan mengubah energi potensial siswa menjadi cahaya, menjadikan semuanya bermakna. Oleh karenanya motede pembelajaran yang dikreasi Bobbi, memberikan jargon, T-A-N-D-U-R dan AMBAK. Berikut kerangka rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai TANDUR 1. TUMBUHKAN. Tumbuh- kan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat BAgiKU “ (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar 2. ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar 3. NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah “masukan” 4. DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan bahwa mereka tahu” 5. ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”. RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. KAPAN KITA MENGGUNAKAN Revolusi cara belajar mengubah segalannya, ketika citarasa yang menyenangkan menjadi atmosfir pembelajaran bermakna. Maka ketika menerapkaj harus tetap memperhatikan kaidah-kaidah tertentu. “Warung Jamu”, adalah sebuah kaidah yang merupakan kepanjangan dari WAktu-RUaNG-JumlAh dan MUtu. Makna Warung Jamu adalah dimennsi ukur yang harus diperhatikan, ketika seorang Guru melakukan pembelajaran.  Kapan [waktu], kita melalukan pembelajaran  Pada rentangan bagaimana atau pada kondisi yang bagaimana [ruang], kita melakukan pembelajaran  Kuantitas audience [jumlah]  Kuliatas yang diharapkan [mutu] 6
  • 7. PEMBELAJARAN BERMAKNA WORKSHOP SOSIALISASI MGMP SMP/MTs – se KOTA SURABAYA 26 April 2008 Sejalan dengan kaidah tersebut, kita diingatkan pula dengan kaidah “ABCD” –[Audience, Behavior, Condition and Degree]. Kaidah inilah, bagaikan bintang pengarah para guru untuk memilih metode pembelajaran yang EER[ Efektif, Efisien dan Rasional]. Saat ini terjadi revolusi pembelajaran, yang mengenarasi banyak metode pembelajaran, namun kita dicermati adalah berubahnya paradigma pembelajaran. Dari Guru sebagai pusat pembelajaran, atau semuanya sangat ditentutkan dari atas “driver company”, menuju pembelajaran yang memberikan ruang gerak secara utuh dan menyeluruh pada siswanya “driver customer”. Paradigma inilah yang menuntut setiap Guru untuk cermat dalam memilih metode pembelajaran. Tentunya metode pembelajaran Bermakna BUKU YANG CANDRA Barbara K. Given [2007]. Brain Based Teaching [Merancang Kegiatan Belajar Mengajar yang Melibatkan Otak Emotional, Sosial, Kognitif, Kinetetis, dan Reflektif]. Penerbit Kaifa Bandung. Ijoni [2007]. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Penerbit Alfabeta Bandung. Muchlas Samani [2007]. Pendidikan Bermakna: integrasi Life Skill-KBK-CTL-MBS, Penerbit SIC Surabaya Suprano,P.[1997]. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Penerbit Kanisius Yogyakarta. Yosi Novian dan Faqih Syarif [2008]. Quantum Quotient, Learning Behavior, Ability To Respones & Training, PT Jaya Pustaka Media Utama, Surabaya 7