SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Urgensi KLHS
Talkshow
Tantangan Implementasi KLHS
Oleh Kementerian LH
A. Sonny Keraf
Jakarta, 31 Mei 2013
Visi Besar UU 32/09
• Roh, semangat dan Visi besar (psl 3): implementasi
pembangunan berkelanjutan:
– Melindungi wilayah NKRI dr bencana LH
– Melindungi (keselamatan, kesehatan) kehidupan
man
– Menjamin kehidupan pd umumnya dn ekosistem
– Menjaga kelestarian fungsi LH
– Jaminan atas hak atas LH
– Pengendalian pemanfaatan SDA
– Mengatasi isu lingkungan hidup global
Misi dan Tolok Ukur
• Misinya:
– Menjamin pembangunan ekonomi demi kesejahteraan
rakyat sekaligus menjamin perlindungan lingkungan
hidup
– Menjamin economic sustainability, ecological
sustainability dan socio-cultural sustainability
• Tolok ukur kongkret: Menjaga daya dukung dan daya
tampung sbg tolok ukur utama keberhasilan pembangunan
berkelanjutan
• Daya dukung dan daya tampung sendiri ditentukan
berdasarkan inventarisasi lingkungan hidup (psl 6)
Misi dan Tolok Ukur (2)
• Karena itu:
 inventarisasi LH sbg salah satu tahapan penting Perencanaan PPLH
(psl 5) bertujuan utk menentukan daya dukung dn daya tampung LH
serta cadangan SDA (psl 8)
 Pemanfaatan hrs dilaksanakan berdasarkan dn dgn tetap menjaga
daya dukung dan daya tampung LH (psl 12)
 Pengendalian bertujuan utk pelestarian fungsi LH (psl 13);
sedangkan pelestarian LH bertujuan utk kelangsungan daya dukung
dan daya tampung LH (psl 1 no 6)
 Pemeliharaan adalah juga dlm rangka menjaga daya dukung dan
daya tampung LH (bab 6)
 Pengawasan (bab 12) dan penegakan hukum (bab 13, 14, 15) juga
dlm rangka menjaga daya tampung dan daya dukung LH
KLHS (1)
• Untuk itu, ke-6 cakupan Perlindungan dan
Pengelolaan LH (psl 4) hrs dibaca sbg satu
kesatuan utuh utk menjamin terwjudnya
pembangunan berkelanjutan yang diukur
secara kongkret dr terjaganya daya dukung
dan daya tampung LH
• Di antara ke-6 cakupan itu, Pengendalian
(mencakup pencegahan, penanggulangan
dan pemulihan) merupakan unsur sangat
menentukan tercapainya sasaran pokok di
atas
KLHS (2)
• Banyak dan luasnya instrumen pencegahan menunjukkan
bhw UU ini sangat menekankan upaya preventif daripada
kuratif, krn preventif jauh lebih murah drpd penanggulangan
dn pemulihan yg butuh waktu dn tidak bisa mengembalikan
kondisi LH ke kondisi asli
• KLHS: salah satu instrumen (dari “12 instrumen plus”)
pencegahan sgt penting yg dimulai sejak hulu kebijakan
pembangunan
• Dasar pemikiran:
Dampak negatif dapat timbul tidak hanya dari kegiatan
usaha, tetapi lebih jauh ke hulu, dapat timbul dari
kebijakan, rencana atau program yang dikembangkan
Potensi dampak negatif harus dicegah sejak dari
penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program
KLHS (3)
• Tujuannya: utk memastikan bhw prinsip pembangunan
berkelanjutan tlh jadi dasar dn terintegrasi dlm
pembangunan suatu wilayah dan/atau KRP
• Implementasi kongkretnya: pemerintah dan pemda hrs
melakukan KLHS:
dlm rangka penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP dan
RPJM nasional, prop dn kab/kota; dn
dlm rangka penyusunan atau evaluasi KRP
• Isinya:
kapasitas daya dukung dn daya tampung LH utk
pembangunan
perkiraan dampak dn resiko LH
efisiensi pemanfaatan SDA
tingkat kerentanan dn kapasitas adaptasi thp perubahan
iklim
Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
KLHS (4)
• Hasil KLHS:
kalau daya dukung dn daya tampung masih
memungkinkan: kegiatan pembangunan utk sektor di
wilayah tsb masih diperbolehkan
kalau daya dukung dan daya tampung sdh terlampaui:
 KRP utk wilayah itu hrs diperbaiki
Segala kegiatan pembangunan yg telah melampaui
daya dukung dn daya tampung di wilayah itu tdk
diperbolehkan
 tp tdk berarti tidak ada usaha dan/atau kegiatan
sama sekali di wilayah tsb: yg masih diperbolehkan
hanyalah sektor, usaha dan/atau kegiatan yg masih
belum melampaui daya dukung dan daya tampung
lingkungan
KLHS (5)
• Kesimpulan:
– KLHS dn UU 32/09 tdk menghambat pembangunan ekonomi
– Justru sebaliknya memberi kepastian hukum bagi
pembangunan yang berkelanjutan: economi sustainability,
ecological sustainability dn socio-cultural sustainability
– Yg dilarang/ditunda adlh pembangunan ekonomi (RTRW, RPJP,
RPJM (pusat dn daerah) dan KRP (termasuk MP3I, alih fungsi
lahan, dll) yg melampaui daya dukung dan daya tampung
– Yg belum melampaui daya dukung dan daya tampung: silahkan
jalan dn tidk boleh dilarang/dihambat
– Tetapi, pembangunan yg diperbolehkan td (sesuai dgn hasil
KLHS), tetap tunduk dan patuh terhadp UU 32/09:
Amdal/UKL/UPL, Izin Lingkungan, dsb
– Ini instrumen kebijakan sbg langkah pencegahan yg bagus
KLHS (6)
• Kalau KLHS betul2 dilaksanakan secara
konsekuen dan konsisten, maka seluruh visi
besar dan tujuan UU 32/09 (psl 3) akan
tercapai: NKRI dilindungi, kehidupan man
dijamin, kelestariuan fungsi LH dijaga,
keadilan generasi dijamin, dst
• Lebih dari itu: negara ini diselamatkan dari
segala bencana LH masa kini dan masa
datang
Tantangannya
• Tantangan utama: pragmatisme politik dan
pembangunan:
– Pendekatan proyek: jalan pintas, pendekatan
instan dan ego sektoral
– Liberalisasi politik: tdk peduli dgn LH, ego
kekuasaan, jangka waktu politik pendek, masa
LH lintas kehidupan
– Tdk ada sanksi hukum
– Kapasitas dan kepercayaan diri KLH yg rendah
Solusinya
• KLH tdk boleh berjuang sendirian
• Kembali menempatkan KLH sbg jangkar dan simpul
(Rumah) pergerakan utk menyelamatkan LH dgn
dasar hukum UU 32/09 dan pemahaman ttg tanggung
jawab bersama tetapi berbeda atas LH demi
keselamatan NKRI (kehidupan (man dn non-man dan
seluruh ekosistemnya): sektor, pemda, dn dunia
industri sbg mitra yg seiring sejalan tp bisa juga sbg
“lawan” yang hrs ditaklukkan sementara DPR, LSM,
media, pakar, dan kelompok masy sbg pilar
pendukung KLH
• Syaratnya: KLH hrs kredibel
Penutup
• KLH hrs membuka diri untuk tdk ragu2
melaksanakan KLHS kendati tantangannya
berat.
• Menteri LH hrs memberi penjelasan kepada
Presiden ttg strategisnya KLHS, kalau perlu
dipresentasikan di Sidang Kabinet utk
mendpt komitmen dukungan dari Kabinet
bagi pelaksanaan KLHS

More Related Content

Viewers also liked

Quantifying Information Leaks via Model Counting Modulo Theories
Quantifying Information Leaks via Model Counting Modulo TheoriesQuantifying Information Leaks via Model Counting Modulo Theories
Quantifying Information Leaks via Model Counting Modulo TheoriesQuoc-Sang Phan
 
Quantifying Information Leaks using Reliability Analysis
Quantifying Information Leaks using Reliability AnalysisQuantifying Information Leaks using Reliability Analysis
Quantifying Information Leaks using Reliability AnalysisQuoc-Sang Phan
 
Symbolic Execution as DPLL Modulo Theories
Symbolic Execution as DPLL Modulo TheoriesSymbolic Execution as DPLL Modulo Theories
Symbolic Execution as DPLL Modulo TheoriesQuoc-Sang Phan
 
Viva program test file
Viva program   test fileViva program   test file
Viva program test fileSean Park
 
Symbolic Quantitative Information Flow
Symbolic Quantitative Information FlowSymbolic Quantitative Information Flow
Symbolic Quantitative Information FlowQuoc-Sang Phan
 
Sea in europe martin
Sea in europe martinSea in europe martin
Sea in europe martinRio Prastia
 
Towards an SMT-based approach for Quantitative Information Flow
Towards an SMT-based approach for Quantitative Information FlowTowards an SMT-based approach for Quantitative Information Flow
Towards an SMT-based approach for Quantitative Information FlowQuoc-Sang Phan
 
Bahan tayang menteri pu rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu   rakornas klhsBahan tayang menteri pu   rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu rakornas klhsRio Prastia
 
All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...
All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...
All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...Quoc-Sang Phan
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSMusnanda Satar
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutRio Prastia
 
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Dewi Hadiwinoto
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANNikken Istifani
 

Viewers also liked (18)

Corporate Profile
Corporate ProfileCorporate Profile
Corporate Profile
 
Quantifying Information Leaks via Model Counting Modulo Theories
Quantifying Information Leaks via Model Counting Modulo TheoriesQuantifying Information Leaks via Model Counting Modulo Theories
Quantifying Information Leaks via Model Counting Modulo Theories
 
Quantifying Information Leaks using Reliability Analysis
Quantifying Information Leaks using Reliability AnalysisQuantifying Information Leaks using Reliability Analysis
Quantifying Information Leaks using Reliability Analysis
 
Symbolic Execution as DPLL Modulo Theories
Symbolic Execution as DPLL Modulo TheoriesSymbolic Execution as DPLL Modulo Theories
Symbolic Execution as DPLL Modulo Theories
 
Train to ramadan
Train to ramadanTrain to ramadan
Train to ramadan
 
Papaya
Papaya Papaya
Papaya
 
Viva program test file
Viva program   test fileViva program   test file
Viva program test file
 
Symbolic Quantitative Information Flow
Symbolic Quantitative Information FlowSymbolic Quantitative Information Flow
Symbolic Quantitative Information Flow
 
Sea in europe martin
Sea in europe martinSea in europe martin
Sea in europe martin
 
Towards an SMT-based approach for Quantitative Information Flow
Towards an SMT-based approach for Quantitative Information FlowTowards an SMT-based approach for Quantitative Information Flow
Towards an SMT-based approach for Quantitative Information Flow
 
Bahan tayang menteri pu rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu   rakornas klhsBahan tayang menteri pu   rakornas klhs
Bahan tayang menteri pu rakornas klhs
 
All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...
All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...
All-Solution Satisfiability Modulo Theories: applications, algorithms and ben...
 
Modul pengantar klhs
Modul pengantar klhsModul pengantar klhs
Modul pengantar klhs
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHS
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
 
KLHS
KLHSKLHS
KLHS
 
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Permen lh 09 2011 Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
 
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANLINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 

Similar to Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf

Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenProses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenMusnanda Satar
 
Kebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptxKebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptxFurqanRani1
 
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahSistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahrizqialfadly
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanBudy Jafar
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptRadhitaMayPutri
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Markus T Lasut
 
Tj politik dan strategi nasional
Tj politik dan strategi nasionalTj politik dan strategi nasional
Tj politik dan strategi nasionalDwi Utama
 
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.pptmarhadihadi2
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Dadang Solihin
 
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).pptKajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).pptSaid878643
 
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Dadang Solihin
 
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidupmateri 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidupYuningsih Yuningsih
 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

Similar to Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf (20)

Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenProses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
 
Kebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptxKebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptx
 
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahSistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
 
Konsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutanKonsep pembangunan berkelanjutan
Konsep pembangunan berkelanjutan
 
Arah kebijakanklhs bangda
Arah kebijakanklhs bangdaArah kebijakanklhs bangda
Arah kebijakanklhs bangda
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
Gorontalo
GorontaloGorontalo
Gorontalo
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
 
Tj politik dan strategi nasional
Tj politik dan strategi nasionalTj politik dan strategi nasional
Tj politik dan strategi nasional
 
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
 
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).pptKajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
Kajian-Lingkungan-Hidup-Strategis (KLHS).ppt
 
k
kk
k
 
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD
 
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidupmateri 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
materi 5: partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
 
Kak fs infrastruktur
Kak fs infrastrukturKak fs infrastruktur
Kak fs infrastruktur
 
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan DaerahSinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
Sinergi Kebijakan Anggaran dan Pembangunan Daerah
 

Urgensi KLHS-Dr. Sony Keraf

  • 1. Urgensi KLHS Talkshow Tantangan Implementasi KLHS Oleh Kementerian LH A. Sonny Keraf Jakarta, 31 Mei 2013
  • 2. Visi Besar UU 32/09 • Roh, semangat dan Visi besar (psl 3): implementasi pembangunan berkelanjutan: – Melindungi wilayah NKRI dr bencana LH – Melindungi (keselamatan, kesehatan) kehidupan man – Menjamin kehidupan pd umumnya dn ekosistem – Menjaga kelestarian fungsi LH – Jaminan atas hak atas LH – Pengendalian pemanfaatan SDA – Mengatasi isu lingkungan hidup global
  • 3. Misi dan Tolok Ukur • Misinya: – Menjamin pembangunan ekonomi demi kesejahteraan rakyat sekaligus menjamin perlindungan lingkungan hidup – Menjamin economic sustainability, ecological sustainability dan socio-cultural sustainability • Tolok ukur kongkret: Menjaga daya dukung dan daya tampung sbg tolok ukur utama keberhasilan pembangunan berkelanjutan • Daya dukung dan daya tampung sendiri ditentukan berdasarkan inventarisasi lingkungan hidup (psl 6)
  • 4. Misi dan Tolok Ukur (2) • Karena itu:  inventarisasi LH sbg salah satu tahapan penting Perencanaan PPLH (psl 5) bertujuan utk menentukan daya dukung dn daya tampung LH serta cadangan SDA (psl 8)  Pemanfaatan hrs dilaksanakan berdasarkan dn dgn tetap menjaga daya dukung dan daya tampung LH (psl 12)  Pengendalian bertujuan utk pelestarian fungsi LH (psl 13); sedangkan pelestarian LH bertujuan utk kelangsungan daya dukung dan daya tampung LH (psl 1 no 6)  Pemeliharaan adalah juga dlm rangka menjaga daya dukung dan daya tampung LH (bab 6)  Pengawasan (bab 12) dan penegakan hukum (bab 13, 14, 15) juga dlm rangka menjaga daya tampung dan daya dukung LH
  • 5. KLHS (1) • Untuk itu, ke-6 cakupan Perlindungan dan Pengelolaan LH (psl 4) hrs dibaca sbg satu kesatuan utuh utk menjamin terwjudnya pembangunan berkelanjutan yang diukur secara kongkret dr terjaganya daya dukung dan daya tampung LH • Di antara ke-6 cakupan itu, Pengendalian (mencakup pencegahan, penanggulangan dan pemulihan) merupakan unsur sangat menentukan tercapainya sasaran pokok di atas
  • 6. KLHS (2) • Banyak dan luasnya instrumen pencegahan menunjukkan bhw UU ini sangat menekankan upaya preventif daripada kuratif, krn preventif jauh lebih murah drpd penanggulangan dn pemulihan yg butuh waktu dn tidak bisa mengembalikan kondisi LH ke kondisi asli • KLHS: salah satu instrumen (dari “12 instrumen plus”) pencegahan sgt penting yg dimulai sejak hulu kebijakan pembangunan • Dasar pemikiran: Dampak negatif dapat timbul tidak hanya dari kegiatan usaha, tetapi lebih jauh ke hulu, dapat timbul dari kebijakan, rencana atau program yang dikembangkan Potensi dampak negatif harus dicegah sejak dari penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program
  • 7. KLHS (3) • Tujuannya: utk memastikan bhw prinsip pembangunan berkelanjutan tlh jadi dasar dn terintegrasi dlm pembangunan suatu wilayah dan/atau KRP • Implementasi kongkretnya: pemerintah dan pemda hrs melakukan KLHS: dlm rangka penyusunan atau evaluasi RTRW, RPJP dan RPJM nasional, prop dn kab/kota; dn dlm rangka penyusunan atau evaluasi KRP • Isinya: kapasitas daya dukung dn daya tampung LH utk pembangunan perkiraan dampak dn resiko LH efisiensi pemanfaatan SDA tingkat kerentanan dn kapasitas adaptasi thp perubahan iklim Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
  • 8. KLHS (4) • Hasil KLHS: kalau daya dukung dn daya tampung masih memungkinkan: kegiatan pembangunan utk sektor di wilayah tsb masih diperbolehkan kalau daya dukung dan daya tampung sdh terlampaui:  KRP utk wilayah itu hrs diperbaiki Segala kegiatan pembangunan yg telah melampaui daya dukung dn daya tampung di wilayah itu tdk diperbolehkan  tp tdk berarti tidak ada usaha dan/atau kegiatan sama sekali di wilayah tsb: yg masih diperbolehkan hanyalah sektor, usaha dan/atau kegiatan yg masih belum melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan
  • 9. KLHS (5) • Kesimpulan: – KLHS dn UU 32/09 tdk menghambat pembangunan ekonomi – Justru sebaliknya memberi kepastian hukum bagi pembangunan yang berkelanjutan: economi sustainability, ecological sustainability dn socio-cultural sustainability – Yg dilarang/ditunda adlh pembangunan ekonomi (RTRW, RPJP, RPJM (pusat dn daerah) dan KRP (termasuk MP3I, alih fungsi lahan, dll) yg melampaui daya dukung dan daya tampung – Yg belum melampaui daya dukung dan daya tampung: silahkan jalan dn tidk boleh dilarang/dihambat – Tetapi, pembangunan yg diperbolehkan td (sesuai dgn hasil KLHS), tetap tunduk dan patuh terhadp UU 32/09: Amdal/UKL/UPL, Izin Lingkungan, dsb – Ini instrumen kebijakan sbg langkah pencegahan yg bagus
  • 10. KLHS (6) • Kalau KLHS betul2 dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten, maka seluruh visi besar dan tujuan UU 32/09 (psl 3) akan tercapai: NKRI dilindungi, kehidupan man dijamin, kelestariuan fungsi LH dijaga, keadilan generasi dijamin, dst • Lebih dari itu: negara ini diselamatkan dari segala bencana LH masa kini dan masa datang
  • 11. Tantangannya • Tantangan utama: pragmatisme politik dan pembangunan: – Pendekatan proyek: jalan pintas, pendekatan instan dan ego sektoral – Liberalisasi politik: tdk peduli dgn LH, ego kekuasaan, jangka waktu politik pendek, masa LH lintas kehidupan – Tdk ada sanksi hukum – Kapasitas dan kepercayaan diri KLH yg rendah
  • 12. Solusinya • KLH tdk boleh berjuang sendirian • Kembali menempatkan KLH sbg jangkar dan simpul (Rumah) pergerakan utk menyelamatkan LH dgn dasar hukum UU 32/09 dan pemahaman ttg tanggung jawab bersama tetapi berbeda atas LH demi keselamatan NKRI (kehidupan (man dn non-man dan seluruh ekosistemnya): sektor, pemda, dn dunia industri sbg mitra yg seiring sejalan tp bisa juga sbg “lawan” yang hrs ditaklukkan sementara DPR, LSM, media, pakar, dan kelompok masy sbg pilar pendukung KLH • Syaratnya: KLH hrs kredibel
  • 13. Penutup • KLH hrs membuka diri untuk tdk ragu2 melaksanakan KLHS kendati tantangannya berat. • Menteri LH hrs memberi penjelasan kepada Presiden ttg strategisnya KLHS, kalau perlu dipresentasikan di Sidang Kabinet utk mendpt komitmen dukungan dari Kabinet bagi pelaksanaan KLHS