Dokumen tersebut membahas tentang Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) yang merupakan pedoman untuk menanggulangi dampak lingkungan dari suatu proyek, mencakup pendekatan teknologi, sosial ekonomi, dan institusi. RKL memuat langkah-langkah pengelolaan lingkungan mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan proyek.
Suatu program pemantauan lingkungan meliputi pemantauan berbagai aspek lingkungan seperti air, lahan, biologi, udara, kebisingan, dan limbah untuk mengetahui perubahan lingkungan dan menganalisis penyebabnya serta mengukur dampak aktual kegiatan. Hasil pemantauan dievaluasi berkala untuk mengubah praktik perlindungan lingkungan apabila diperlukan.
Sistem pengelolaan air limbah memiliki dua pilihan utama, yaitu sistem setempat (on-site) dan sistem terpusat (off-site). Sistem setempat mengolah air limbah di dalam atau dekat lokasi sumbernya menggunakan fasilitas seperti septik tank. Sistem terpusat mengalirkan seluruh air limbah ke fasilitas pengolahan terpusat melalui jaringan pipa. Pemilihan sistem ditentukan berdasarkan faktor seperti kepadatan pendu
Dokumen tersebut membahas tentang ruang terbatas dan prosedur kerja aman di dalamnya, termasuk definisi ruang terbatas, bahaya-bahaya yang mungkin terjadi, peralatan keselamatan yang diperlukan, serta tata cara memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas secara aman."
Buku panduan ini membahas proses audit lingkungan hidup, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga pelaporan audit. Panduan ini bertujuan untuk membantu pemahaman tentang tahapan audit lingkungan sesuai peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) yang merupakan pedoman untuk menanggulangi dampak lingkungan dari suatu proyek, mencakup pendekatan teknologi, sosial ekonomi, dan institusi. RKL memuat langkah-langkah pengelolaan lingkungan mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan proyek.
Suatu program pemantauan lingkungan meliputi pemantauan berbagai aspek lingkungan seperti air, lahan, biologi, udara, kebisingan, dan limbah untuk mengetahui perubahan lingkungan dan menganalisis penyebabnya serta mengukur dampak aktual kegiatan. Hasil pemantauan dievaluasi berkala untuk mengubah praktik perlindungan lingkungan apabila diperlukan.
Sistem pengelolaan air limbah memiliki dua pilihan utama, yaitu sistem setempat (on-site) dan sistem terpusat (off-site). Sistem setempat mengolah air limbah di dalam atau dekat lokasi sumbernya menggunakan fasilitas seperti septik tank. Sistem terpusat mengalirkan seluruh air limbah ke fasilitas pengolahan terpusat melalui jaringan pipa. Pemilihan sistem ditentukan berdasarkan faktor seperti kepadatan pendu
Dokumen tersebut membahas tentang ruang terbatas dan prosedur kerja aman di dalamnya, termasuk definisi ruang terbatas, bahaya-bahaya yang mungkin terjadi, peralatan keselamatan yang diperlukan, serta tata cara memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas secara aman."
Buku panduan ini membahas proses audit lingkungan hidup, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga pelaporan audit. Panduan ini bertujuan untuk membantu pemahaman tentang tahapan audit lingkungan sesuai peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
1. Makalah ini membahas pengelolaan TPA secara umum, dengan kegiatan utama pengurugan sampah ke tanah. Proses pengelolaan TPA meliputi 5 tahap, yaitu pemilihan lahan, perancangan, pembangunan, pengelolaan, dan pemantauan.
2. Sampah yang boleh masuk TPA adalah sampah rumah tangga, pasar, komersial, perkantoran, dan institusi pendidikan. Sampah industri hanya boleh diterima jika
Sistem Pengolahan Limbah Elektrokoagulasi
Merupakan sistem pengolahan limbah yang memanfaatkan reaksi listrik dengan bantuan katoda dan anoda dalam upaya mengendapkan segala pengotor dalam air. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, Antara lain :
1. Hemat Lahan, karena tidak perlu beragam sistem lain.
2. Tanpa Bahan Kimia
3. Sludge yang diproduksi jauh lebih sedikit
Untuk Info atau permintaan pemasangan sistem Elektrokoagulasi pada tempat Anda silahkan hubungi :
Mr. Anggi Nurbana ==> 0878 7373 3767 / 0852 8832 5902
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
Biofilter merupakan sistem pengolahan air limbah yang memanfaatkan mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan media kontak. Biofilter dapat beroperasi secara anaerobik, aerobik, atau kombinasi keduanya. Proses anaerobik akan menghasilkan biogas, sedangkan proses aerobik memerlukan pasokan oksigen. Biofilter efektif menghilangkan zat organik dan padatan tersuspensi dari air limbah domestik atau industri.
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampahOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tempat pembuangan akhir sampah. Dokumen ini menjelaskan ketentuan umum dan teknis rehabilitasi TPA, serta cara pelaksanaan rehabilitasi dan monitoring yang meliputi pengukuran lokasi, pembuatan rencana, penutupan tanah, pengendalian lindi dan gas, serta monitoring lingkungan."
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bangunan Pengolah Air Limbah secara AnaerobikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis Sistem Pengolahan Air Limbah (IPAL) Secara FisikJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknik operasional Secara Umum Pedoman Pengelolaan TPAOswar Mungkasa
1. Makalah ini membahas pengelolaan TPA secara umum, dengan kegiatan utama pengurugan sampah ke tanah. Proses pengelolaan TPA meliputi 5 tahap, yaitu pemilihan lahan, perancangan, pembangunan, pengelolaan, dan pemantauan.
2. Sampah yang boleh masuk TPA adalah sampah rumah tangga, pasar, komersial, perkantoran, dan institusi pendidikan. Sampah industri hanya boleh diterima jika
Sistem Pengolahan Limbah Elektrokoagulasi
Merupakan sistem pengolahan limbah yang memanfaatkan reaksi listrik dengan bantuan katoda dan anoda dalam upaya mengendapkan segala pengotor dalam air. Sistem ini memiliki beberapa kelebihan, Antara lain :
1. Hemat Lahan, karena tidak perlu beragam sistem lain.
2. Tanpa Bahan Kimia
3. Sludge yang diproduksi jauh lebih sedikit
Untuk Info atau permintaan pemasangan sistem Elektrokoagulasi pada tempat Anda silahkan hubungi :
Mr. Anggi Nurbana ==> 0878 7373 3767 / 0852 8832 5902
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
Biofilter merupakan sistem pengolahan air limbah yang memanfaatkan mikroorganisme yang tumbuh pada permukaan media kontak. Biofilter dapat beroperasi secara anaerobik, aerobik, atau kombinasi keduanya. Proses anaerobik akan menghasilkan biogas, sedangkan proses aerobik memerlukan pasokan oksigen. Biofilter efektif menghilangkan zat organik dan padatan tersuspensi dari air limbah domestik atau industri.
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampahOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tempat pembuangan akhir sampah. Dokumen ini menjelaskan ketentuan umum dan teknis rehabilitasi TPA, serta cara pelaksanaan rehabilitasi dan monitoring yang meliputi pengukuran lokasi, pembuatan rencana, penutupan tanah, pengendalian lindi dan gas, serta monitoring lingkungan."
1. Audit lingkungan merupakan proses menilai kepatuhan suatu organisasi terhadap peraturan lingkungan dan standar internalnya.
2. Audit lingkungan harus sistematis, terdokumentasi, dan obyektif untuk meningkatkan kinerja lingkungan dan kepatuhan hukum.
3. Tujuan audit lingkungan adalah memberikan kontribusi untuk mengimplementasikan praktik lingkungan yang ramah lingkungan.
Dokumen tersebut membahas dampak positif dan negatif dari industri terhadap lingkungan, serta upaya untuk mengurangi dampak negatif melalui sistem Green Industry dan pengolahan limbah menjadi bahan berguna seperti briket biomassa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan kuartal pertama tahun 2015 mengenai strategi trading CFD dengan metode "One Click Trading".
2. Metode ini melibatkan pembelian CFD saham Amerika Serikat secara tunggal setiap bulan, yakni 1-2 minggu sebelum pembagian dividen.
3. Laporan menunjukkan hasil keuntungan rata-rata di atas 10% untuk setiap transaksi bulanan pada k
2007 227 Jukran Kebijakan Manajemen Resiko dalam Gerakan Pramukaastozone
Dokumen tersebut merupakan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka yang mengatur tentang pengertian, kebijakan, dan tanggung jawab manajemen risiko dalam Gerakan Pramuka."
The document discusses risk analysis techniques for assessing quality in testing and implementation. It outlines various testing methods including component testing, integration testing, system and acceptance testing, and failure mode and effect analysis. It also discusses the tradeoffs between features, schedule, budget, and quality when planning testing. Resources and budgets must be allocated for test schedule planning, execution, development, staffing, tools, and facilities.
Integrasi ISO 31000 dan ISO 9001 - CRMS Indonesia CRMS Indonesia
Sulitnya mengintegrasikan Manajemen Risiko ke proses atau fungsi bisnis kadang kala menjadi suatu hambatan bagi organisasi yang ingin mengelola risiko-risikonya secara holistik.
Untuk membantu Anda, CRMS Indonesia mengeluarkan seri infografis yang menggambarkan langkah-langkah dalam mengintegrasikan sistem Manajemen Risiko berdasarkan ISO 31000 dengan sistem Manajemen Kendali Mutu berdasarkan ISO 9001.
Apakah Anda telah mengintegrasikan kedua sistem tersebut di organisasi Anda?
Program audit lingkungan ISO 14001 dilaksanakan secara terencana untuk menilai kesesuaian dan efektivitas penerapan sistem manajemen lingkungan perusahaan. Audit internal mencakup penilaian kebijakan, prosedur, dan kinerja lingkungan perusahaan berdasarkan standar ISO 14001 dan hasil audit sebelumnya. Hasil audit dilaporkan ke manajemen untuk ditindaklanjuti perbaikan sistem jika ditemukan ketidaksesuaian.
This document provides guidance on using a risk assessment toolkit to evaluate risks associated with an ERP implementation project. It describes two approaches to conducting risk assessments - Approach A uses a numeric scale of 1-100 to report risk scores, while Approach B uses a scale of -100 to +100. It then provides details on using Approach A, including developing standardized or customized question sets in three categories: credibility, organizational impact, and individual impact. Response scales, calculating risk scores, and identifying highest/lowest ranked questions are also outlined. The summary identifies the key steps and outputs of the risk assessment process.
This document outlines elements of a health, safety, and environment (HS&E) and process safety management system. It includes 17 elements that cover topics such as leadership commitment, compliance with legislation, employee competency, hazard identification, documentation, operating procedures, management of change, and project management. Each element lists requirements and expectations for an effective HS&E and process safety system. The document provides a framework for organizations to establish and maintain robust HS&E and process safety protections.
Learning from experience involves monitoring, and acting on,
internal and external sources of information. Despite a company’s best efforts, operations do not always proceed as planned, so organizations must be ready to turn their mistakes – and those of others – into opportunities to improve process safety efforts.
Nicoll Curtin Technology obtained ISO 9001 and ISO 14001 certification to ensure their processes and quality management systems could support their planned business growth. Implementing the standards helped them develop more organized, process-driven approaches. The certification process with BAB went smoothly and their assessor provided invaluable support. Since achieving certification, Nicoll Curtin has seen improvements in efficiency, supplier processes, and organizational structure that has better equipped them for growth. Their clients also place high value on the certifications.
Dokumen tersebut membahas tentang audit produksi dan operasi perusahaan. Audit ini bertujuan untuk menilai kesesuaian proses produksi dan operasi dengan standar yang ditetapkan, serta mengidentifikasi bagian yang perlu perbaikan. Ruang lingkup audit mencakup rencana produksi, produktivitas, dan pengendalian proses. Audit diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kepatuhan dan kemampuan fungsi produksi, serta area permasalahan yang dihadapi.
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
[Ringkasan]
Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis untuk menilai kemampuan suatu organisasi dalam memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Audit bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem manajemen kualitas serta memberikan rekomendasi perbaikan. Proses audit terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, studi hasil, dan tindakan perbaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang audit lingkungan, termasuk definisi, tujuan, proses, dan manfaatnya. Audit lingkungan adalah alat pengelolaan lingkungan yang digunakan untuk menilai kinerja lingkungan suatu kegiatan pembangunan berdasarkan baku mutu lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001, termasuk pengertian SML, bagaimana membangun SML, kebijakan lingkungan, perencanaan, penerapan, pemeriksaan, tinjauan manajemen, manfaat SML bagi perusahaan, dan program lingkungan di Indonesia.
AMDAL dan UKL/UPL merupakan alat pengelolaan lingkungan hidup untuk rencana usaha dan/atau kegiatan. AMDAL digunakan untuk kegiatan berdampak besar sedangkan UKL/UPL untuk kegiatan berdampak kecil yang dapat dikelola. Keduanya bertujuan mengidentifikasi dampak lingkungan dan memberikan masukan untuk pengambilan keputusan ijin usaha.
EVALUASI KINERJA LINGKUNGAN KELOMPOK 6.pptxYulmiEtrii
Dokumen tersebut membahas evaluasi kinerja lingkungan dari kegiatan penggunaan lahan. Evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi dampak lingkungan, mengambil keputusan terkait kelangsungan kegiatan, dan meningkatkan kinerja lingkungan melalui tindakan perbaikan. Evaluasi dilakukan secara berkala di lokasi kegiatan dan mencakup berbagai aspek seperti identifikasi sumber pencemaran, pengaruh terhadap lingkungan sekitar, dan
Pelaksanaan Konsep Strategis dalam pengelolaan kualitas lingkunganAshar Asham
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan konsep strategi dan teknis dalam pengelolaan kualitas lingkungan di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa pelaksanaan kedua konsep tersebut belum maksimal karena kurangnya pengawasan dan kepentingan untuk mendapatkan keuntungan semata. Dokumen juga membandingkan konsep end-of-pipe treatment dan produksi bersih serta kebijakan pemerintah terkait produksi bersih untuk mengelola lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Secara singkat, ISO 14001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen lingkungan yang dikembangkan oleh ISO. Standar ini membantu perusahaan mengelola dampak lingkungan dari kegiatannya.
Audit lingkungan sebagai sistem evaluasi yang sistematis dan obyektif terhadap pengelolaan dampak potensial dari lingkungan yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi
(1) Dokumen tersebut membahas pelatihan audit lingkungan yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan IPB dan Depdiknas. (2) Pelatihan ini membahas sistem manajemen lingkungan menurut ISO 14001 yang mencakup perencanaan, implementasi, pengecekan, dan tindakan perbaikan. (3) ISO 14001 bertujuan untuk membantu perusahaan mengelola dampak lingkungan dari kegiatannya.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 42 Tahun 1994 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Audit lingkungan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 31 Tahun 2001 tentang Audit
Lingkungan Yang diwajibkan
3. PRINSIP-PRINSIP DAN PEDOMAN UMUM
PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN
FUNGSI DAN TUJUAN
Pedoman Umum Pelaksanaan Audit
Lingkungan dimaksudkan sebagai acuan
untuk melakukan pelaksanaan audit
lingkungan bagi suatu usaha atau kegiatan.
4. Audit lingkungan yang dimaksud dalam
keputusan ini dilaksanakan secara sukarela
oleh penanggung jawab usaha atau kegiatan
dan merupakan alat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan yang bersifat
internal.
Dengan adanya pedoman ini, maka
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
suatu usaha atau kegiatan diharapkan dapat
dilakukan dengan baik, lebih terarah,efektif
dan efisien.
5. Defenisi
Menurut Kepmen LH No 42, 1994. Audit
Lingkungan adalah alat manajemen yang
meliputi evaluasi secara sistematis,
terdokumentasi, periodik, dan obejektif
tentang kinerja suatu organisasi / usaha
terkait dengan lingkungan.
6. Pengertian
Audit Lingkungan adalah alat manajemen, dan
berbentuk pemeriksaan untuk mengetahui
gambaran terkini keadaan keadaan
lingkungan.
Berfungsi sebagai upaya peningkatan ketaatan
terhadap peraturan. Biasa dibandingkan
dengan baku mutu.
7. Merupakan dokumen untuk melihat realisasi
pelaksanaan SOP, Reuse dan recycle limbah,
serta early warning system.
Jaminan upaya penghindaran kerusakan
lingkungan.
Pengujian kebenaran prediksi dampak
Perbaikan penggunaan sumber daya, lewat
penghematan bahan, minimalisasi limbah,
dan kemungkinan penambhana sumber daya
dari recyling.
8. a. Mengetahui kinerja:
Organisasi
sistem manajemen
Peralatan
b. Pentaatan aturan pelaksanaan pengendalian
dampak.
9. 1. Mengidentifikasi risiko lingkungan
2. Dasar dalam pelaksanaan kebijakan
lingkungan
3. Menghindari kerugian finansial
4. Mencegah tekanan sanksi hukum.
5. Sebagai bukti pelaksanaan pengelolaan
lingkungan.
6.Informasi kualitas lingkungan
7. Dasar bagi pengembangan usaha.
10. Dukungan pimpinan
Merupakan inti untuk terlaksananya proses
audit untuk suatu usaha atau kegiatan
Partisipasi banyak pihak
Merupakan kerjasama atau partisipasi dari
semua pihak yang tergabung dalam aspek
kajian secara luas
11. Kemandirian auditor
Maksudnya adalah pihak audit tidak punya
suatu hubungan dengan yang diaudit, agar
hasil audit nanti dapat diterima
Adanya kesepakatan tentang tata laksana
audit.
Merupakan proses pertemuan pimpinan
dengan pihak auditor untuk membahas
lingkup audit lingkungan
12. TEKNIK
•Eksistensi Proses
•Metoda Kerja
•Fasilitas
perlindungan
lingkungan
ADMINISTRASI
•Proses Perijinan
•Pengukuran
•Penelitian Akutansi
•Pengelolaan dan
aliran Bahan
OGANISASI
•Kebijakan
•Struktur Organisasi
•Komunikasi
•Edukasi
•Proses Informasi
•Pengendalian Internal
LEGAL
•Pelaksanaan dan
penyesuaian dengan
peraturan legal
KONTINUITAS
•PosisiFinansial
•Posisi
Pengelolaan Pasar
Laporan Seksi Laporan Seksi Laporan Seksi Laporan Seksi Laporan Seksi
AUDIT INTERNAL
•Penjelasan dari operasi perusahaan
•Analisa kelemahan dan manfaat
•Rekomendasi
AUDIT EKSTERNAL
•Penjelasan dari oprasi perusahaan
•Analisa kelemahan dan manfaat
•Rekomendasi
13. PT. Barito Pacific Timber Tbk. dan PT. Binajaya
Rodakarya
Merupakan perusahaan yang bergerak dalam
pengolahan kayu, dimana perusahaan ini
sudah menerima akreditasi ISO 14001 pada
maret 2000, namun pada agustus 2000
dilakukan audit internal dan ditemui
banyaknya kondisi tidak layak lingkungan.
14. BVQI (Bureau Veritas Quality International)
melaksanakan audit mengenai sistim manajemen
lingkungan (EMS), dimana terdapat beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan:
• Kontrol debu yang tidak layak,
• Total Padatan Tersuspensi (TSS) di log pond
masih terlalu tinggi. Rencana- rencana kerja
untuk mengurangi polusi log pond perlu
diperbaiki,
• Mengurangi limbah kayu dan memperbaiki
tingkat pemulihan kayu di areal utama yang
memerlukan perbaikan segera, dan
• Tidak adanya bukti pengawasan emisi cerobong
asap, bau atau pengawasan vibrasi.
15. Sesuai dengan hasil audit diatas, maka
dirkomendasikan tindakan sebagai berikut:
1. Limbah kayu
Perhatian tentang distribusi kayu, karena
sejumlah besar kayu olahan di lapangan
nampaknya ditimbun dalam jangka waktu
lama, yang terbuka bagi elemen-elemen
tersebut. Akibatnya, tumpukan-tumpukan
ini akan berkurang nilainya.
16. 2. Air
Pengujian Kualitas Air di Saluran Air
Dimana pada tempat pembuangan limbah
hasi olahan dilakukanlah pengujian kualitas
Pemeliharaan Saluran Air Permukaan
Adanya zat pencemar yang dibuang pasti
akan mencemari sungai, sehingga beberapa
saluran harus ditutup agar tidak
menyebarkan pencemar kelingkungan
17. 3. Kualitas Udara
Debu
Debu dipandang sebagai masalah di lapangan, baik
selama audit ini dan selama audit BVQI.
Direkomendasikan agar pengawasan debu
dilaksanakan dengan mengimplementasikan
prosedur-prosedur pengurangan emisi debu di udara
Pengawasan Kualitas Udara
Pengawasan kualitas udara harus dilaksanakan dan
hasilnya ditindaklanjuti seperti yang ditentukan,
dengan mengurangi jumlah bahan kimia yang
dilepaskan ke atmosfer, terutama formalin.