Dokumen tersebut merangkum berbagai strategi yang dilakukan RSUD Dr. R Koesma Kabupaten Tuban dalam menangani pandemi Covid-19, meliputi pembentukan tim Covid-19, penambahan ruang isolasi dan laboratorium PCR, serta pengaturan alur pelayanan dan insentif bagi tenaga kesehatan.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas yang mencakup empat pilar utama yaitu dukungan manajerial, pengendalian administratif, pengendalian lingkungan, dan perlindungan diri. Kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, dan pengunjung dari risiko tertular infeksi di puskesmas.
COVID-19 dan perkhidmatan pergigian telah menghadapi cabaran baru berikutan wabak COVID-19. Langkah-langkah pencegahan seperti pemantapan kawalan infeksi, penggunaan alat perlindungan diri, pengurusan bilik rawatan dan prosedur rawatan perlu diperkukuhkan untuk mengurangkan risiko penularan. Perkhidmatan pergigian juga perlu mengikut norma baharu untuk memastikan keselamatan pesakit dan kakitangan.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas yang mencakup empat pilar utama yaitu dukungan manajerial, pengendalian administratif, pengendalian lingkungan, dan perlindungan diri. Kebijakan tersebut bertujuan untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, dan pengunjung dari risiko tertular infeksi di puskesmas.
COVID-19 dan perkhidmatan pergigian telah menghadapi cabaran baru berikutan wabak COVID-19. Langkah-langkah pencegahan seperti pemantapan kawalan infeksi, penggunaan alat perlindungan diri, pengurusan bilik rawatan dan prosedur rawatan perlu diperkukuhkan untuk mengurangkan risiko penularan. Perkhidmatan pergigian juga perlu mengikut norma baharu untuk memastikan keselamatan pesakit dan kakitangan.
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja tim mutu Puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui 13 kegiatan yang meliputi penggalangan komitmen, penyusunan indikator mutu, pengukuran indikator, monitoring evaluasi, manajemen resiko, sasaran keselamatan pasien, pelaporan insiden, audit internal, survey kepuasan pasien, dan pertemuan tinjauan manajemen."
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptxssuser53198f
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit di Indonesia dalam menghadapi peningkatan kasus varian Omicron. Rumah sakit perlu memperkuat kesiapsiagaannya dengan meningkatkan kapasitas ruang isolasi, persediaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan, oksigen, dan SDM kesehatan. Pemerintah perlu memastikan rumah sakit siap menangani peningkatan kasus dengan baik.
Analisis isu di Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak mengidentifikasi tiga masalah utama yaitu kurangnya kebersihan, kepatuhan protokol Covid-19, dan insentif tenaga kesehatan. Analisis menggunakan metode APKL dan USG menunjukkan bahwa kurangnya kepatuhan protokol Covid-19 merupakan isu prioritas yang membutuhkan tindakan karena dampaknya terhadap tenaga medis dan pasien.
Pelayanan puskemas dalam masa pandemic covid 19 (ukp)Tini Wartini
Puskesmas mengubah pelayanannya selama pandemi COVID-19 dengan melakukan skrining pasien, menjaga jarak fisik, dan memanfaatkan teknologi digital. Pelayanan rawat jalan dan bersalin normal masih dilakukan dengan protokol kesehatan ketat, sementara rawat inap hanya untuk kasus non-COVID-19. Pelayanan darurat dan kunjungan rumah tetap berjalan dengan mengutamakan pencegahan penularan.
Week 41th covid 19 brief report per 17 oktober 22 okt 2020Ridwan Amiruddin
Dokumen tersebut memberikan ringkasan situasi penyebaran COVID-19 di provinsi Sulawesi Selatan pada minggu ke-42. Tercatat 17.314 kasus positif aktif dengan laju insidensi 47,1 per 100.000 penduduk dan 444 kematian dengan laju kematian 183,1 per 100.000 penduduk. Enam kabupaten berisiko tinggi, 16 kabupaten berisiko sedang, dan dua kabupaten terkendali. Rekomendasi intervensi disesuaikan dengan zonasi resiko
Dokumen tersebut memberikan informasi terkini mengenai situasi pandemi COVID-19 di Kota Depok, termasuk update kasus, tingkat vaksinasi, kapasitas fasilitas kesehatan, serta kebijakan dan strategi penanganan COVID-19 seperti pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, percepatan vaksinasi, dan surveilans di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang kenaikan kasus ISPA dan Covid-19 di Puskesmas Guntur II pada bulan Februari akibat lonjakan varian Omicron. Dokumen ini mengidentifikasi masalah utama yang terkait dengan mutu penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas tersebut yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan sarana prasarana, kesadaran masyarakat, pelaksanaan program, serta kont
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Masalah APD yang tidak memenuhi standar menjadi salah satu penyebab penularan COVID-19 pada perawat.
2. Pengetahuan petugas kesehatan mengenai penggunaan APD yang tepat perlu ditingkatkan untuk mencegah penularan.
3. Keterbatasan stok APD membutuhkan pengelolaan yang baik untuk memastikan ketersediaan yang memadai.
menggunakan
video call langsung
asisten medis untuk
antara pasien dan
memantau pasien
tenaga kesehatan
minum obat
• Dapat menggantikan DOT secara langsung
• Meningkatkan kepatuhan pasien minum obat
• Mengurangi risiko penularan COVID-19
WHO. Video-observed therapy for treating tuberculosis: an implementation guide [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2020 [cited 2020 Jul 10]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/97892400085
Dokumen tersebut membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi virus corona, mencakup penyampaian surat edaran ke berbagai instansi terkait seperti dinas kesehatan dan rumah sakit rujukan, serta pendataan sumber daya kesehatan untuk penanganan wabah.
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja tim mutu Puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui 13 kegiatan yang meliputi penggalangan komitmen, penyusunan indikator mutu, pengukuran indikator, monitoring evaluasi, manajemen resiko, sasaran keselamatan pasien, pelaporan insiden, audit internal, survey kepuasan pasien, dan pertemuan tinjauan manajemen."
#17012022_Webinar Kesiapan RS dalam Menghadapi Varian Omicron.pptxssuser53198f
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit di Indonesia dalam menghadapi peningkatan kasus varian Omicron. Rumah sakit perlu memperkuat kesiapsiagaannya dengan meningkatkan kapasitas ruang isolasi, persediaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan, oksigen, dan SDM kesehatan. Pemerintah perlu memastikan rumah sakit siap menangani peningkatan kasus dengan baik.
Analisis isu di Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak mengidentifikasi tiga masalah utama yaitu kurangnya kebersihan, kepatuhan protokol Covid-19, dan insentif tenaga kesehatan. Analisis menggunakan metode APKL dan USG menunjukkan bahwa kurangnya kepatuhan protokol Covid-19 merupakan isu prioritas yang membutuhkan tindakan karena dampaknya terhadap tenaga medis dan pasien.
Pelayanan puskemas dalam masa pandemic covid 19 (ukp)Tini Wartini
Puskesmas mengubah pelayanannya selama pandemi COVID-19 dengan melakukan skrining pasien, menjaga jarak fisik, dan memanfaatkan teknologi digital. Pelayanan rawat jalan dan bersalin normal masih dilakukan dengan protokol kesehatan ketat, sementara rawat inap hanya untuk kasus non-COVID-19. Pelayanan darurat dan kunjungan rumah tetap berjalan dengan mengutamakan pencegahan penularan.
Week 41th covid 19 brief report per 17 oktober 22 okt 2020Ridwan Amiruddin
Dokumen tersebut memberikan ringkasan situasi penyebaran COVID-19 di provinsi Sulawesi Selatan pada minggu ke-42. Tercatat 17.314 kasus positif aktif dengan laju insidensi 47,1 per 100.000 penduduk dan 444 kematian dengan laju kematian 183,1 per 100.000 penduduk. Enam kabupaten berisiko tinggi, 16 kabupaten berisiko sedang, dan dua kabupaten terkendali. Rekomendasi intervensi disesuaikan dengan zonasi resiko
Dokumen tersebut memberikan informasi terkini mengenai situasi pandemi COVID-19 di Kota Depok, termasuk update kasus, tingkat vaksinasi, kapasitas fasilitas kesehatan, serta kebijakan dan strategi penanganan COVID-19 seperti pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, percepatan vaksinasi, dan surveilans di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang kenaikan kasus ISPA dan Covid-19 di Puskesmas Guntur II pada bulan Februari akibat lonjakan varian Omicron. Dokumen ini mengidentifikasi masalah utama yang terkait dengan mutu penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di puskesmas tersebut yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketersediaan sarana prasarana, kesadaran masyarakat, pelaksanaan program, serta kont
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Masalah APD yang tidak memenuhi standar menjadi salah satu penyebab penularan COVID-19 pada perawat.
2. Pengetahuan petugas kesehatan mengenai penggunaan APD yang tepat perlu ditingkatkan untuk mencegah penularan.
3. Keterbatasan stok APD membutuhkan pengelolaan yang baik untuk memastikan ketersediaan yang memadai.
menggunakan
video call langsung
asisten medis untuk
antara pasien dan
memantau pasien
tenaga kesehatan
minum obat
• Dapat menggantikan DOT secara langsung
• Meningkatkan kepatuhan pasien minum obat
• Mengurangi risiko penularan COVID-19
WHO. Video-observed therapy for treating tuberculosis: an implementation guide [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2020 [cited 2020 Jul 10]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/97892400085
Similar to Pelayanan Pelayanan Covid pada RSUD dr R Koesma (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. StrategiPelayananCovid(1)
page 2
PENETAPANTIM COVID RS (MELIBATKAN PPI, SMF, DAN INSTALASI)
• Perdir Nomor 188.4/18/KPTS/414.103.001/2020
• Tentang PembentukanTimGerak Cepat Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel CoronaVirus di RSUD dr.R. Koesma Kabupaten
Tuban
PENAMBAHAN RUANG ISOLASI DAN ICU
• Perdir Nomor 188.4/61/KPTS/414.103.001/2020
• Tentang Penetapan Ruang Isolasi COVID-19 di Lingkungan RSUD dr.R. Koesma KabupatenTuban
PENETAPAN ALUR PELAYANAN COVID DANTATALAKSANA SESUAI PEDOMAN
• Perdir Nomor 188.4/36/KPTS/414.103.001/2020
• Tentang Program Penanggulangan bencanaCoronaVirus Disease 2019 Pada RSUD dr.R. Koesma KabupatenTuban
PEMBUATAN LABORATORIUM BIOMOLEKULER PATOLOGI KLINIK (PCR)
• Peraturan Direktur RSUD dr.R. KoesmaTuban Nomor 14Tahun 2020
• Tentang Pemeriksaan Poymerase Chain Reaction Dengan Metode Swab, RapidTest Covid-19 dan Pelayanan Ruang Isolasi Covid-
19Pada RSUD dr.R. Koesma KabupatenTuban
3. KEGIATANTIMPERCEPATANPENANGGULANGANCOVID19
• Pembuatan usulan Program Penanggulangan
bencana CoronaVirus Disease 2019 Pada RSUD
dr.R. Koesma KabupatenTuban
• Bekerjasama dengan instansi/unit terkait
persiapan sarana dan prasarana
• Pembuatan SOP tatalaksana covid
• Pembuatan usulan informatoriumObat Covid
bersama komite Farmasi danTerapi
• Penataan alur pelayanan
• Peningkatan SDM pelayanan :
• Morning Report PelayananCovid
• Morning Report / Audit Medis Kasus Covid19
• Narasumber pada Diklat dan ZOOM meeting
• Diklat Swaber dan Pemeriksaan PCR
page 3
TIM
COVID
7. Penyiapan Ruang Skreening kasus COVID
page 7
Mulai 23 Maret 2020
Jam Buka Pelayanan :
Jam 08.00 -12.00WIB
Jam 13.00 – 19.00WIB
Kasus yg diskrining :
Seluruh Kasus ISPA yang
ada riwayat bepergian
yang datang Ke Rawat
Jalan atau IGD
Kasus resiko kontak dg
pasien curiga Covid
SCREENING
8. Pengurangan Jam Pelayanan Pada Rawat jalan
page 8
Tujuan :
1. Mengurangi penularan
2. Efisiensi APD pada
petugas
3. Kasus pelayanan yang
sangat perlu saja/gawat
Per 1 April 2020
PENGURANGAN
JAM
16. Strategi Pencegahan Penyebaran dan
Pendampingan di Karyawan RSUD
Strategi :
1. Memperkuat Edukasi Protokol Kesehatan ke petugas baik di dalam RS, Rumah,
atau di Komunitas
2. Pemantauan PPI tentang kepatuhan handhygiene dan APD
3. Pembersihan dan desinfeksi Ruang Pelayanan secara berkala dan kontinyu.
4. Percepatan pemeriksaan swab dan rapid bagi Petugas
5. PembentukanTIM SEMANGKA (Semangat Kawanku) untuk melakukan
pendampingan bagi petugas yang terpapar.
6. Kegiatan PendampinganTIM SEMANGKA :
1. bantuan pendaftaran
2. pemeriksaan lab, radiologis, klinis
3. Bantuan pengantaran obat-obatan dan paket bahan gizi bagi isolasi
mandiri
4. Dukungan mental spiritual
PAPARAN
SDM
19. DataPasienSaatKeluarDariRS
page 19
• Ada trend penurunan
Angka kematian ( dari
tertinggi 23 % pada bulan
April 2020 menjadi 8 %
pada bulan April 2021 )
• Kasus denganAPS/
Pulang Paksa masih terus
terjadi. Walaupun
trendnya menurun.
PELAYANAN
COVID
20. Strategi Penurunan Angka
Kematian
Penyebab
1. Datang dalam keterlambat
2. Keterbatasan alat ventilator
3. Kendala jumlahTT isolasi di IGD
4. Kendala jumlahTT isolasi ICU
Covid
5. Keterlambatan perawatan
masuk ke isolasi (karena lebih
lama di IGD)
Strategi :
1. Memperkuat Edukasi ke
Masyarakat
2. Menambah dan mengusulkan alat
ventilator
3. Menambah TT isolasi di IGD
4. MenambahTT isolasi ICU Covid
5. Penambahan alat PCR danTCM
6. Maksimal 6 jam di IGD
PELAYANAN
COVID
21. page 21
Banyak Penolakan
Masyarakat
Penyebab :
1. Ketakutan Masuk Ruang
Isolasi
2. Merasa bukan penyakit
Covid karena ada riwayat
sakit
3. Takut pemulasaran
jenazah secara covid
4. Takut saat MRS tanda
tangan pernyataan
bermaterai
5. Takut dijauhi masyarakat
Sekitar
PELAYANAN
COVID
22. page 22
ANGGARAN PENANGANAN COVID BERSUMBER DARI APBD
ANGGARAN
NO
PROGRAM (SUMBER
ANGGARAN)
KEGIATAN JML ANGGARAN REALISASI PROSENTASE
1
Pengadaan, peningkatan
sarana dan prasaranarumah
sakit
1. Penanganan Covid
(DBHCHT, BTT, DID TA 2020)
- Peralatan dan perlengkapan kesehatan lainnya
(bahan lab )
2.118.000.000 1.350.250.000 63,75
- Belanja APD 3.463.750.000 3.416.784.318 98,64
- Insentif tenaga yang menangani Covid 997.500.000 662.694.612 66,44
- Honor Relawan medis dan perawatan jenasah 430.500.000 334.500.000 77,70
- Insentif tim pemakaman jenazah 1.295.000.000 1.066.700.000 82,37
- Peralatan dan mesin 957.500.000 939.540.000 98,12
- Pengadaan alat kedokteran 3.572.575.000 3.500.463.220 97,98
- Pemeliharaan gedung 313.800.000 305.367.600 97,31
Sub total 13.148.625.000 11.576.299.750 88,04
(DBHCHT, BTT, DID TA 2021) - Insentif ASN penanganan Covid 7.902.425.358
- Insentif Non ASN penanganan Covid 19.559.064.920
- Honor relawan penanganan covid 1.333.800.000
- Insentif Vaksinator 111.100.000
- Jasa pemeriksaan kesehatan terkait
penanganan covid-19
6.285.000.000
- APD 551.260.000
Sub Total 35.742.650.278
TOTAL 48.891.275.278