Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan dasar yang diberikan kepada peserta Program Jamkesmas di Puskesmas dan jaringannya. Termasuk pelayanan rawat jalan, rawat inap, pertolongan persalinan, rujukan, upaya kesehatan masyarakat primer untuk pencegahan penyakit, serta standar pelayanan yang diacu pada pedoman program Jamkesmas.
Presentasi ini merupakan pengantar pengelolaan standar, sasaran, dan langkah-langkah keselamatan pasien di Puskesmas (fasyankes primer). Pengelolaan tersebut termasuk penerapan standar-standar akreditasi mengenai keselamatan pasien dan pelaporan insiden keselamatan pasien ke KNKP.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Presentasi ini merupakan pengantar pengelolaan standar, sasaran, dan langkah-langkah keselamatan pasien di Puskesmas (fasyankes primer). Pengelolaan tersebut termasuk penerapan standar-standar akreditasi mengenai keselamatan pasien dan pelaporan insiden keselamatan pasien ke KNKP.
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Disampaikan Pada Sukarelawan Kampung Binaan Papuan Youth Health.
Interprofessional education (IPE) adalah salah satu konsep pendidikan yang dicetuskan oleh WHO sebagai pendidikan yang terintegrasi untuk peningkatan kemampuan kolaborasi. IPE terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain,dan mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
Penjelasan mengenai apa itu alat kontrasepsi, apa manfaatnya, hingga jenis kontrasepsi dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Download this file: http://adf.ly/OLY5D
Disampaikan Pada Sukarelawan Kampung Binaan Papuan Youth Health.
Interprofessional education (IPE) adalah salah satu konsep pendidikan yang dicetuskan oleh WHO sebagai pendidikan yang terintegrasi untuk peningkatan kemampuan kolaborasi. IPE terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan belajar bersama, belajar dari profesi kesehatan lain,dan mempelajari peran masing-masing profesi kesehatan untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kualitas pelayanan kesehatan.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang memberikan dampak penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
2. TUJUAN UMUM
Meningkatnya akses, pemerataan dan
mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat peserta Program
Jamkesmas di Puskesmas dan
jaringannya
3. TUJUAN KHUSUS
1.Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar oleh
Puskesmas dan jaringannya termasuk Poskesdes bagi
peserta program Jamkesmas.
2. Terselenggaranya Proses pelayanan rujukan ke PPK
Rujukan.
3. Terkendalinya mekanisme pembiayaan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas
dan Jaringannya.
4. Terselenggaranya manajemen pengelolaan Program
Jamkesmas
Puskesmas.
5. Terselenggaranya Pembinaan program Jamkesmas di
setiap jenjang administrasi.
4. PESERTA JAMKESMAS
Seluruh peserta Jamkesmas yang memiliki
kartu Jamkesmas atau yang sudah tercatat di
database yang berjumlah 76,4 juta jiwa
termasuk didalamnya sasaran khusus
dengan proyeksi
Peserta Keluarga Harapan (PKH) yang
memiliki kartu PKH tetapi belum termasuk
peserta Jamkesmas/tidak memiliki kartu
Jamkesmas.
Gelandangan, pengemis, anak terlantar yang
direkomendasi Dinas Sosial/ institusi sejenis
di daerah sehingga tidak perlu menunjukan
kartu Jamkesmas.
5. PEMBERI PELAYANAN
Seluruh Puskesmas dan Jaringannya
(Puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling).
Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes).
Bidan dan dokter praktek swasta untuk
pelayanan pertolongan persalinan.
6. 1. PELAYANAN RAWAT JALAN TINGKAT
PRIMER
1. Pemeriksaan kesehatan dan konsultasi kesehatan.
2. Pelayanan Pengobatan umum.
3. Pelayanan Gigi termasuk cabut dan tambal.
4. Penanganan gawat darurat.
5. Pelayanan gizi kurang/ Buruk.
6. Tindakan Medis / operasi kecil.
7. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (pemeriksaan ibu hamil, ibu
nifas dan
8. neonatus, bayi, anak balita).
9. Pelayanan Imunisasi wajib bagi bayi dan ibu hamil.
10. Pelayanan kesehatan melalui Kunjungan rumah.
11. Pelayanan Keluarga Berencana (alat kontrasepsi disediakan
BKKBN).
termasuk penanganan efek samping dan komplikasi.
1. Pelayanan Laboratorium dan penunjang diagnostik lainnya.
2. Pemberian obat.
3. Rujukan.
7. TEMPAT PELAYANAN
Puskesmas perawatan.
Puskesmas NON RAWATAN
Puskesmas Keliling.
Puskesmas Pembantu.
Pos Kesehatan Desa.
Pos UKBM (Posyandu, Pos UKK, Pos
Obat Desa dan lainnya).
Atau sarana lainnya yang tersedia di
wilayah tersebut termasuk rumah
penduduk.
8. Dalam upaya meningkatkan akses
dan Pemerataan pelayanan bagi
peserta Jamkesmas diharapkan
Puskesmas dan jaringannya
melakukan kegiatan proaktif
mendekatkan kepada sasaran
melalui kegiatan Puskesmas
keliling secara periodik dan
berkesinambungan.
9. 2. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap
Tingkat Primer
a. Penanganan Gawat Darurat.
b. Perawatan pasien rawat inap termasuk
perawatan gizi buruk dan gizi kurang.
c. Perawatan Persalinan.
d. Perawatan satu hari (one day care).
e. Tindakan medis yang diperlukan.
f. Pemberian obat.
g. Pemeriksaan Laboratorium dan
penunjang medis lainnya.
h. Rujukan.
10. 3. Pelayanan Pertolongan
Persalinan
a. Observasi Proses Persalinan.
b. Pertolongan persalinan normal.
c. Pertolongan persalinan pervaginam
dengan penyulit (Puskesmas dengan
fasilitas PONED).
d. Pelayanan gawat darurat persalinan.
e. Perawatan Nifas (Ibu dan neonatus).
f. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang
diagnostik lain.
g. Pemberian obat.
h. Akomodasi dan makan pasien.
i. Rujukan.
11. Bayi baru lahir dari peserta Jamkesmas
secara otomatis menjadi peserta
Jamkesmas, apabila bayi baru lahir
memerlukan pertolongan lanjutan di
PPK rujukan dapat dilakukan rujukan
dari Puskesmas dan Jaringannya tanpa
harus diterbitkan kartu
Jamkesmas baru, cukup kartu dari pihak
orang tua dan keterangan rujukan dari
Puskesmas.
12. 4. Pelayanan Spesialistik
Pada dasarnya Program Jamkesmas di
Puskesmas dan Jaringannya termasuk
Poskesdes adalah pelayanan kesehatan
perorangan Primer tetapi dalam rangka
peningkatan akses pelayanan kesehatan
perorangan sekunder apabila Puskesmas
memiliki fasilitas pelayanan spesialistik
pelayanan dokter spesialis yang bersifat
tetap
(rawat jalan)
pelayanan penunjang spesialistik
(laboratorium,
Radiologi, dll)
13. 5. Pelayanan Rujukan
Poskesdes, Pustu ke Puskesmas/
Puskesmas perawatan, antar Puskesmas
Puskesmas ke PPK rujukan (RS,
BBKPM,BKPM,BKMM,BKIM) atau sarana
penunjang medis lainnya
14. Jenis pelayanan kesehatan yang
dibatasi
Pelayanan yang bersifat spesialistik di
Puskesmas hanya untuk rawat jalan
sedangkan perlu dibatasi berbagai
tindakan operatif, rawat inap oleh
dokter spesialis dengan pertimbangan
ketersediaan sarana, prasarana,
kompetensi, dan ketersediaan dana.
15. Jenis pelayanan kesehatan tidak
dijamin
Pelayanan yang tidak sesuai prosedur dan ketentuan.
Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk
kosmetika.
General check up.
Prothesis gigi tiruan.
Pengobatan alternatif (antara lain akupunktur,
pengobatan tradisional) dan pengobatan lain yang
belum terbukti secara ilmiah.
Rangkaian pemeriksaan, pengobatan dan tindakan
dalam upaya
mendapat keturunan, termasuk bayi tabung dan
pengobatan
impotensi.
Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat
bencana alam.
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan
bakti sosial.
17. 1. Diagnosis awal/dini
a. Surveilans penyakit menular dan tidak
menular.
b. Surveilans gizi pada Balita , ibu hamil.
c. Surveilans kesehatan ibu dan anak
(contoh PWS ibu hamil,PWS Imunisasi,
PWS Gizi).
d. Deteksi dini penyakit (contoh
pengumpulan dan pemeriksaan sputum,
pengambilan darah malaria).
18. 2. Tindakan yang tepat
Penyemprotan /fogging lalat , nyamuk,
kecoa.
Abatesasi , pemebrantasan sarang
nyamuk.
Tindakan Kaporitisasi sumber air
bersih.
Pemantauan Ibu hamil risiko tinggi.
Sweeping KIA. Imunisasi, Gizi
kurang/Buruk.
Distribusi makanan tambahan pada
gizi kurang/buruk.
19. Untuk pelayanan kesehatan yang bersifat pencegahan sekunder
ke
luar gedung dari dana Jamkesmas untuk mendukung biaya
operasional yang terdiri uang transport, akomodasi termasuk jasa
pelayanan bagi petugas kesehatan dan kader kesehatan
,sedangkan sarana, dan prasarana termasuk kebutuhan obat,
logistik dibebankan dari kegiatan program.
Pelayanan kesehatan pada Program Jamkesmas yang diberikan
oleh Puskesmas dan Jaringannya termasuk Poskesdes mengacu
pada standar, pedoman, Juknis, SOP program yang berlaku di
Puskesmas tanpa membedakan peserta Jamkesmas dan Non
Jamkesmas.