2. Pengertian dan Tujuan Diagram Pareto
Diagram Pareto dikembangkan oleh Vilfredo Frederigo Samoso
pada akhir abad ke-19 merupakan pendekatan logic dari tahap awal
pada proses perbaikan suatu situasi yang digambarkan dalam bentuk
histogram yang dikenal sebagai konsep vital few and the trivial many
untuk mendapatkan penyebab utamanya.
Diagram Pareto telah digunakan secara luas dalam kegiatan kendali
mutu untuk menangani kerangka proyek; proses program; kombinasi
pelatihan, proyek dan proses, sehingga sangat membantu dan
memberikan kemudahan bagi para pekerja dalam meningkatkan
mutu pekerjaan.
3. Prinsip Diagram Pareto
Prinsip Pareto juga dikenal sebagai aturan 80/20 dengan
melakukan 20% dari pekerjaan bisa menghasilkan 80% manfaat dari
pekerjaan itu.
Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah mengingatkan
untuk fokus pada 20% hal-hal yang materi, tetapi tidak mengabaikan
80% masalah. Berikut Hukum Pareto dalam bentuk visual:
4. Implementasi Pareto dalam Rekayasa Perangkat Lunak
Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak.
Pareto membantu dalam pengendalian mutu untuk mendapatkan
hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan
dianggap sebagai suatu pendekatan sederhana yang dapat
dipahami dalam pengujian perangkat lunak.
Dalam ilmu komputer dan teori kontrol rekayasa seperti untuk
konverter energi elektromekanis, prinsip Pareto dapat diterapkan
untuk upaya optimasi. Sebagai contoh, Microsoft mencatat bahwa
dengan menetapkan atas 20% melaporkan bug, 80% dari
kesalahan dan crash akan dihilangkan.
Prinsip Pareto mengimplikasikan bahwa 80% dari semua kesalahan
yang ditemukan selama pengujian, hanya dapat ditelusuri 20% dari
semua modul program.
5. Perancangan teknik desain dan pengembangan juga
menggunakan prinsip pareto, dimana 80 % dari proyek mudah
dibandingkan dengan yang 20 % terakhir.
Lebih khusus lagi dalam proses formal prioritas persayaratan
menggunakan analisis pareto, setiap persyaratan yang unik diberi
peringkat sebagai persentase dari seluruh proyek. Kebutuhan individu
tersebut kemudian disajikan dalam grafik batang dari yang paling
signifikan.
Perusahaan perangkat lunak seperti Microsoft memahami hal ini, dan
desain untuk produk yang membahas 80%dari
persyaratan, meninggalkan 20% terakhir sebagai kustomisasi oleh
pengguna akhir. Sebagian besar aplikasi saat ini telah dirancang untuk
mencakup beberapa bentuk penyesuaian atau diperpanjang termasuk
pengaturan preferensi pengguna, bahasa scripting atau API untuk
ekstensi kustom menggunakan bahasa yang lebih tradisional.
6. KESIMPULAN
Diagram Pareto dapat diaplikasikan dalam kontrol kualitas rekaya
perangkat lunak.
Ada 8 langkah sederhana yang dapat diikuti dalam melakukan analisa
Diagram pareto untuk pengujian perangkat lunak, yaitu ;
1. Mengumpulkan sebanyak mungkin data perstiwa yang menunjukkan
sifat dan frekuensi
2. Menentukan kategori yang akan digunakan untuk analisa data
3. Mengalokasikan frekuensi peristiwa menjadi kategori yang berbeda
4. Menghitung frekuensi tersebut ke dalam prosentase
5. Membuat Diagram Batang
6. Mengurutkan Diagram Batang mulai dari yang terbanyak
7. Mengecek dampak Pareto dalam Diagram Batang tersebut.
8. Bila dampak pareto jelas, ambil tindakan pada faktor yang paling
umum, Bila Analisa masih terlihat umum, ulangi lagi analisa tersebut
sampai mendapatkan hasil yang signifikan.