2. BIDANG
DCP
• 13 PNS
• 3 non PNS
MAN
Per Gub
24/2018
MATERIAL
• APBD :
6.325.000.000
• APBN :
24.486.000.000
MONEY
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3. Kegiatan Provinsi Kab/Kota Jumlah
Lumbung Pangan
Masyarakat
252.500
(6,2 %)
3.820.600
(93,8%)
4.073.100
Layanan Stabilitasi
Harga Komoditas
Pangan Strategis di tk
Prod dan konsumen
259.600
(21,45%)
950.400
(78,55%)
1.210.000
Lembaga Distribusi
Pangan yang dibina
547.000
(2,85%)
18.655.900
(97,15%)
19.202.900
Jumlah
1.059.100
(4,33%)
23.426.900
(95,67%)
24.486.000
APBN 2019
dalam Rp. 1.000,-
4. Uraian Prov Masyarakat Jumlah
Pengembangan Cadangan
Pangan Pemerintah dan
Masyarakat
459.700
(14,45%)
2.721.800
(85,55%)
3.181.500
Pemantauan Harga dan
Stabilisasi Harga Pangan
330.000
(36,9%)
563.500
(63,1%)
893.500
Pemberdayaan
Masyarakat Desa melalui
Penguatan LDPM dan
Peningkatan Akses
Pangan
1.282.600
(57%)
967.400
(43%)
2.250.000
Jumlah
2.072.300
(32,76%)
4.252.700
(67,24%)
6.325.000
APBD 2019 dalam Rp. 1.000,-
6. KEGIATAN 2019
1. Fasilitasi GKG utk LDPM (tunda jual)
2. Koordinasi dan Sosialisasi pelaksanaan
kegiatan : Distribusi, Harga, dan
Cadangan Pangan
3. Bimbingan teknis
4. Promosi/Pameran Produk Pangan
5. PUPM
6. Panel Harga Pangan / Coaching
Enumerator
7. Pasar murah
8. Stabilisasi Harga Pangan
9. Fasilitasi TTIC, LPM, CPP
10. Pengelolaan CPP
7. 7
No KABUPATEN/ KOTA KEC DESA NAMA GAPOKTAN
1 Cilacap Kedungreja Bangunreja Bangunreja
2 Banyumas Ajibarang Pandansari Handayani
3 Purbalingga Kalokondang Penolih Mekartani
4 Banjarnegara Banjarmangu Rejasari Rejowinangun
5 Wonosobo Kalibawang Dempel Sumber Rejeki
6 Wonosobo Sapuran Ngadisalam Setiyo Tuhu
7 Temanggung Wonoboyo Semen Sidodadi
8 Magelang Grabag Kartoharjo Mulia Makmur
9 Purworejo Kutoarjo Majir Sido Mukti
10 Kebumen Buluspesantren Indrosari Jaya Lestari
11 Kota Magelang Cacaban Barat Kl. Cacaban Agung Tuk Sari
12 Boyolali Boyolali Mudal Rejeki Mulyo
13 Klaten Polanharjo Kranggan Sari Tani
14 Sukoharjo Mojolaban Laban Sedyo Manunggal
15 Sukoharjo Tawangsari Pojok Tani Makmur
16 Wonogiri Ngadirojo Ngadirojo Kidul Mekar
17 Wonogiri Selogiri Kepatihan Subur Makmur
8. 8
No KABUPATEN/ KOTA KEC DESA NAMA GAPOKTAN
18 Karanganyar Jumapolo Lemahbang Gemah Ripah
19 Sragen Karangmalang Saradan Gemregah
20 Grobogan Gubug Mlilir Ngudi Rejeki
21 Demak Demak Karang Mlati Langgeng Mlati
22 Semarang Tengaran Tegalwaton Manunggal Lestari
23 Kendal Gemuh Triharjo Tri Makmur
24 Blora Cepu Cabeyan Tani Kamur
25 Rembang Sluke Langgar Jati Makmur
26 Pati Tayu Margo Mulyo Rukun Mulyo
27 Kudus Jati Tanjung Karang Tanjung Karang
28 Jepara Bangsri Jerukwangi Margo Mulyo
29 Jepara Batealit Pekalongan Mulyo Tani
30 Batang Pacalungan Randu Maju Makmur
31 Pekalongan Sragi Mrican Timbul Makmur
32 Pemalang Petarukan Kendalrejo Mulyorejo
33 Tegal Adiwerna Penarukan Karya Tani
34 Brebes Tanjung Mundu Mandiri
35 Brebes Banjarharjo Cikuya Harapan Maju
9. TUJUAN KEGIATAN
PUPM
TUJUAN DAN
SASARAN
menyerap produk pertanian nasional
dengan harga yang layak dan
menguntungkan petani;
mendukungstabilisasipasokan dan harga; dan
memberikan kemudahan akses konsumen/
masyarakat terhadap bahan pangan
pokokdan strategis yang berkualitas,
dengan harga yang wajar
1
2
3
13. • Jumlah LUPM Tahun 2018:
- LUPM Beras 159 Gapoktan
- LUPM Cabai 10 Gapoktan
- LUPM Bawang Merah 11 Gapoktan
• Pasokan beras segar TTI dari LUPM tahun 2018
sebanyak 7.517.276 Kg, terdistribusikan ke 850
TTI dan Pasar Tani
• Nilai stabilisasi harga melalui beras TTI
Rp. 63.517.138.830
• Jumlah keuntungan yang beredar khusus melalui
TTIC dan Pasar Tani Rp. 14.511.800
• Rata2 LUPM melakukan putaran modal 4 – 5 kali
dalam setahun.
16. PEMANFAATAN BANPER PUPM T
A H A P P E N U M B U H A NT A H
U N 2 0 1 9
BANPERPU
PM
2019
Rp160juta
HUSKER ATAU RICE
POLISHER*)
RP
.100JU
T
A
RP. 60JUTA
cash of work (HOK) (tenaga kerja untuk bongkar
muat, pengemasan, sortasi, tenaga penggiling dan
lain-lain)
plastik kemasan
biaya transportasi
*) apabila masih terdapat sisa anggaran dapat digunakan untuk pembelian sealer/timbangan/alat jahit kemasan
bahan bakar penggilingan
17. PEMANFAATAN DANA
OPERASIONAL LUPMCABAI
DAN BAWANG MERAH TAHAP
PEMBINAAN TAHUN 2019
DANA OPERASIONAL
dinyatakan habis
Dimanfaatkan :
Kemasan dan Transportasi
ke TTI
Untuk LUPM yang telah memasok
TTI/TTIC minimal 60 ton (Jabar,
Jateng, Jatim, dan NTB)
18. a. Memiliki legalitas (disahkan oleh Bupati/Walikota/Camat/Lurah/Kepala Desa)
b. Memiliki AD/ART dan struktur organisasi;
c. Terdaftar dalam database Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian
(SIMLUHTAN);
c. Memiliki Gudang penyimpanan komoditas pangan;
d. Memiliki RMU;
e. membutuhkan husker atau rice polisher;
f. Berpengalaman dalam usaha perberasan;
g. Memiliki mitra dan jejaring mitra dan pemasaran;
h. Tidak diperkenankan menjadi TTI atau mempunyai pengelolaan manajemen yang
sama
dengan TTI;
i. Sanggup memasok beras ke TTI/TTIC secara berkelanjutan :
• Khusus Provinsi Jabar dan Banten minimal 50 ton dengan rincian: sebesar 30
ton ke JABODETABEK dan 20 ton ke wilayahnya.
• Selain Prov Jabar dan Banten minimal 50 ton di wilayahnya.
h. Sanggup memasok beras ke TTI melalui aplikasi e-commerce Toko Tani Indonesia
(khusus untuk Provinsi Sumut, Sumsel, Lampung, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, DIY,
Bali , NTB, dan Sulsel);
KRITERIA LUPM
TAHAP PENUMBUHAN
(2019)
19. 1) tidak mengalami pengurangan/penurunan modal yang diterima
pada tahun 2018;
2) untuk LUPM beras, telah memasok beras ke TTI/TTIC minimal 25
ton tahun 2018;
3) melakukan penjualan produk pangan dengan harga yang sesuai
dengan ketentuan;
4) melaksanakan administrasi pembukuan, pelaporan dengan tertib
dan menyimpan bukti-bukti transaksi.
5) LUPM yang tidak memenuhi syarat masuk Tahap Pengembangan,
masih mempunyai kewajiban untuk memasok beras ke TTI minimal
5 ton per tahun dengan harga jual yang ditetapkan dan melakukan
penjualan beras medium secara komersial dengan harga dibawah
HET.
KRITERIA LUPM
TAHAP PENGEMBANGAN
(2018)
20. 1) Untuk LUPM beras, telah memasok komoditas pangan ke
TTI/TTIC minimal 25 ton beras pada pelaksanaan tahun
2018;
2) untuk LUPM cabai, telah memasok cabai ke TTI/TTIC
minimal 5 ton;
3) untuk LUPM bawang merah, telah memasok bawang merah
ke TTI/TTIC minimal 6 ton;
4) melakukan penjualan produk pangan dengan harga yang
sesuai dengan ketentuan;
5) melaksanakan administrasi pembukuan, pelaporan dengan
tertib dan menyimpan bukti-bukti transaksi.
KRITERIA LUPM
TAHAP PEMBINAAN
(2017)
21. 1) berlokasi di ibukota provinsi, kabupaten/kota wilayah konsumen yang
mengalami ketidakstabilan harga pangan;
2) berlokasi strategis yang memudahkan untuk menerima akses pasokan
dan
menyalurkan kepada konsumen;
3) lokasi TTI tidak diperkenankan di wilayah sekitar LUPM;
4) merupakan pedagang pangan atau lembaga lain yang bergerak dalam
pemasaran pangan;
5) memiliki tempat usaha milik pribadi atau sewa dengan jangka waktu
minimal sampai akhir Tahun 2019;
6) memiliki SIUP/SITU/NPWP/UD/surat ijin atau keterangan usaha dari
desa/kelurahan atau instansi terkait lainnya;
7) sanggup menerima dan menjaga produk pangan yang dipasok dan
menjual dengan harga sesuai ketentuan yang ditetapkan.
8) Tidak memiliki manajemen yang sama dengan LUPM
KRITERIA
TOKO TANI
INDONESIA
22. 1 ORANG
Memantau harga pangan grosir dan
eceran di pasar utama
Tahun 2018: Melaporkan DATA HARIAN
Tahun 2019: Melaporkan DATA HARIAN
ENUMERAT
OR
Provinsi
Kabupaten/
Kota
99 ORANG
Memantau harga dan/atau pasokan pangan
produsen dan pedagang (grosir & eceran);
Tahun 2018: Melaporkan DATA MINGGUAN
Tahun 2019: Melaporkan DATA HARIAN
5
23. ECERAN
GROSIR
PRODUSEN
1. Gabah (GKP, GKG)
2. Beras (Medium,
Premium)
3. Jagung pipilan kering
4. Kedelai biji kering
5. Bawang merah
6. Cabai merah keriting
7. Cabai Rawit Merah
1. Beras (Premium,
Medium, Termurah)
2. Jagung pipilan kering
3. Kedelai biji kering
4. Bawang Merah
5. Cabai Merah Keriting
6. Cabai Rawit Merah
7. Gula Pasir Lokal
8. Daging Ayam Ras
9. Telur Ayam Ras
10. Daging Sapi murni
11. Sapi Hidup
12. Bawang Putih Honan
(Bonggol)
13. Bawang Putih Kating
1. Beras (Premium,
Medium, Termurah)
2. Jagung pipilan kering
3. Kedelai biji kering
4. Bawang Merah
5. Cabai Merah Keriting
6. Gula Pasir Lokal
7. Daging Ayam Ras
8. Telur Ayam Ras
9. Daging Sapi murni
10. Minyak Goreng
11. Tepung Terigu
12. Cabai Rawit Merah
13. Bawang Putih Honan
(Bonggol)
14. Bawang Putih Kating
KOMODITAS PANGAN YANG DIPANTAU
24. TEKNIK PENGIRIMAN LAPORAN 2019
SMS
CENTER
(2106)
WEBSITE
(panelhargabkp.pertanian.go.id)
ANDROID
(panelhargabkp)
25. Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah
Tujuan :
Menjaga ketersediaan pangan untuk membantu masyarakat jika sewaktu-
waktu terjadi keadaan darurat pangan, misalnya : bencana alam, rawan
pangan akibat puso, gejolak harga, kelangkaan pangan sehingga
kebutuhan pangan bagi masyarakat selalu terjamin;
Sasaran/penerima manfaat
- Masyarakat yang mengalami rawan pangan transien yang
dikarenakan adanya bencana alam, gejolak harga, kemiskinan.
26. 26
Kelembagaan :
- Lumbung pangan memiliki nama kelompok, dan alamat yang jelas;
- Memiliki organisasi kepengurusan (Ketua, Sekretaris, Bendahara) dan
masih aktif hingga saat ini).
- Mempunyai atau bersedia menyusun tata kelola yang dituangkan
dalam AD/ART;
- Bersedia membuat administrasi pembukuan yang rapi dan teratur;
- Bersedia mengelola (menyimpan dan menyalurkan) Cadangan
Pangan ke anggota;
- Bersedia untuk mengirimkan laporan secara berkala.
Fisik :
-Sudah mempunyai tempat untuk menyiman cadangan pangan
(permanen atau semi permanen)
Usaha :
-Pengelolaan Cad. Pangan (simpan pinjam gabah)
-Sudah memiliki modal cadangan pangan.
KRITERIA LUMBUNG PANGAN
TAHUN 2019 APBD
28. TUJUAN PENGEMBANGAN LPM TAHUN 2019
Meningkatkan modal kelompok
melalui pengembangan usaha
ekonomi produktif di bidang
pangan
Meningkatkan volume cadangan
pangan kelompok untuk menjamin
akses dan kecukupan pangan bagi
anggotanya; dan
30. Impact
a.Tercukupinya kebutuhan pangan
anggota kelompok sepanjang waktu
b.Meningkatnya pendapatan anggota
kelompok LPM
Benefit
a.Terbangunnya pengelolaan
cadangan pangan masyarakat yang
mandiri dan berkelanjutan:
b.Terbangunnya usaha ekonomi
produktif kelompok yang berkelanjutan
Outcome
a.Tersedianya dan berkembangnya
cadangan pangan milik kelompok secara
berkelanjutan;
b.Meningkatnya modal usaha kelompok
melalui kegiatan usaha ekonomi
produktif di bidang pangan
Koordinasi dan Sinergi Lintas
Sektor Lingkup Pusat dan Daerah
Kelompok
LPM
Output
a.Tersalurnya dan termanfaatkan nya
Dana Bantuan Pemerintah;
b.Terlaksananya penyediaan cadangan
dan kegiatan usaha ekonomi produktif
kelompok LPM
Banper
Pemberdayaan
Masyarakat
Kelembagaan
LPM
Cadangan
Pangan
Volume cadangan
pangan yang
memadai bagi
anggota
Usaha Produktif
•Pembelian-
Penjulan
•Tunda Jual
•Usaha ekonomi
produktif lainnya di
bidang pangan
SUBSISTEM PENUNJANG
INPUT
Potensi Pangan
SDM
Modal
31. KOMODITAS CADANGAN PANGAN YANG
DIKELOLA MELALUI BANPER LPM TA 2019
3
1
Gabah
dan/at
au
Beras
Gabah dan/atau
Beras dan/atau
Pangan Pokok
lainnya
(Jagung, Sagu,
dll)
9
WILAYAH SENTRA PRODUKSI PADI WILAYAH NON SENTRA
32. PEMANFAATAN BANTUAN PEMERINTAH 60 JUTA RUPIAH
Rp. 24 Jt
Pengelolaan
Cadangan Pangan Kelompok
MINIMAL 40% CADANGAN PANGAN
TERSEDIA SETIAP SAAT DI GUDANG LPM
PRINSIP PERPUTARAN STOK
MENJAGA KUALITAS
Rp. 36 Jt
Pengembangan Usaha Ekonomi
Produktif Kelompok di Bidang Pangan
PENGELOLAAN LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT
• USAHA PENJUALAN-PEMBELIAN
• SISTEM TUNDA JUAL
• LAINNYA (Contoh: Menjalin kerjasama
sebagai supplier BPNT)
CADANGAN PANGAN KELOMPOK PENINGKATAN MODAL KELOMPOK
PERPUTARAN
STOK
33. 1.Verifikasi
Verifikasi dilakukan oleh provinsi bersama kabupaten
2.Penetapan Kelompok
Penetapan kelompok ditetapkan dengan Keputusan PPK provinsi dan disahkan oleh KPA di provinsi.
3.Penetapan Pendamping
Penetapan pendamping ditetapkan dengan Keputusan PPK provinsi dan
disahkan oleh KPA di provinsi.
4.Sosialisasi
Sosialisasi kegiatan kepada kelompok sasaran dilakukan oleh provinsi dengan melibatkan aparat
kabupaten.
5.Pemberdayaan Kelompok
- Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan
masyarakat dengan melibatkan peran aktif seluruh anggota kelompok agar kelompok memiliki
kemampuan dalam menemukenali kemampuan dan potensi yang dimiliki.
6.Pelatihan
- Pelatihan kelompok LPM dilakukan oleh Provinsi
PELAKSANAAN KEGIATAN
34. Kriteria Penerima Manfaat Kriteria Pendamping
1 Kelompok LPM mendapatkan pembangunan fisik
LPM melalui alokasi DAK Tahun 2016 atau DAK
tahun sebelumnya dan belum pernah
mendapatkan pengisian cadangan pangan melalui
APBN serta dengan fisik lumbung dalam keadaan
masih layak guna.
1 Penyuluhan Pertanian
Lapangan/Tenaga Honorer
yang mempunyai wilayah
kerja berada di lokasi LPM
2 Kelompok memiliki organisasi kepengurusan
(Ketua, Sekretaris, Bendahara) yang masih aktif.
3 Memiliki rekening Bank Pemerintah atas nama
kelompok.
4 Kelompok telah memiliki atuaran dan sanksi
secara tertulis yang dituangkan dalam AD/ART.
2 Berdomisili dekat dengan
lokasi pelaksana LPM atau
desa sekitarnya
5 Memiliki anggota minimal 20 orang, dengan
kegiatan yang aktif
6 Sudah terdaftar pada sistem informasi penyuluhan
pertanian (Simluhtan)
KRITERIA PENERIMA MANFAAT DAN PENDAMPING
35. Merencanakan
Pengadaan dan
Pengelolaan
Cadangan Pangan
Menghitung
Kebutuhan Cadangan
Pangan Kelompok
Menyusun Rencana
Pengembangan
Usaha Ekonomi
Produktif Kelompok
di Bidang Pangan
Penyusunan Rencana Kegiatan
Kelompok
Perencanaan oleh Kelompok Penerima Manfaat disertai Saran/ Masukan dari Pendamping
36. MEKANISME PENCAIRAN DANA BANPER
3
KPP
N
BANK
TERDEK
AT
Pembukaan
nomor
rekening
Pencairan
dana
Verifikasi RUK
oleh provinsi
KPA SPM-
LS
SP2
D
Penyusunan
RUK
Didampingi petugas
provinsi dan
kabupaten
Kelompo
k
Sasaran
1
2
4
Mekanisme mengacu pada Permentan 51/2018
tentang Pedoman Pengelolaan Banper Kementan TA
2019
Dalam peningkatan kinerja dan mendukung percepatan serapan anggaran
pencairan dana Banper harus dilakukan secepatnya dengan mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku
37. TITIK KRITIS PELAKSANAAN KEGIATAN
Sosialisasi
kegiatan oleh pusat
dan daerah
2
Identifikasi,
Seleksi & Verifikasi
calon LPM &
Pendamping
Transfer Dana
Banper ke rekening
kelompok
Pencairan Dana
Banper oleh
Kelompok
Pemanfaatan Dana
Banper
Pengelolaan
cadangan pangan
7
Pelaksanaan
usaha ekonomi
produktif di
bidang pangan
8
Monitoring,
evaluasi dan
pelaporan
9
Pengembalian
sisa dana banper
ke kas negara
1 3
4
5
6