SlideShare a Scribd company logo
Episode Merdeka Belajar sampai dengan hari ini
2
Episode 1
Penggantian Ujian Nasional,
Penghapusan USBN,
Penyederhanaan RPP,
Zonasi PPDB
Episode 2
Kampus Merdeka
Episode 3
Perubahan
Mekanisme BOS
Episode 4
Program Organisasi
Penggerak
Episode 5
Program Guru
Penggerak
Episode 6
Transformasi Dana
Pemerintah untuk
Pendidikan Tinggi
Episode 7
Program Sekolah
Penggerak
Episode 8
SMK Pusat
Keunggulan
Episode 9
KIP Kuliah
Merdeka
Episode 10
Perluasan Program
Beasiswa LPDP
Episode 11
Kampus Merdeka
Vokasi
Episode 12
Sekolah Aman
Berbelanja bersama
SIPLah
Episode 13
Merdeka Berbudaya
dengan Kanal
Indonesiana
Episode 14
Kampus Merdeka
dari Kekerasan
Seksual
Episode 15
Merdeka Mengajar
Episode 16
Akselerasi dan
Peningkatan Dana PAUD
dan Pendidikan Setara
Episode 17
Revitalisasi Bahasa
Daerah
Episode 18
Merdeka Berbudaya
dengan Dana
Indonesiana
Episode 19
Rapor Pendidikan
Indonesia
Episode 21
Dana Abadi
Perguruan Tinggi
Episode 22
Transformasi Seleksi
Masuk Perguruan Tinggi
Negeri
Episode 20
Praktisi Mengajar
Episode 23
Buku Bacaan
Bermutu untuk
Literasi Indonesia
Episode 24
Transisi PAUD ke SD
yang Menyenangkan
Episode 25
Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan di
Lingkungan Satuan
Pendidikan
Pendidikan tinggi memiliki
potensi dampak tercepat
dalam membangun SDM unggul
3
Pendidikan tinggi di Indonesia perlu
beradaptasi lebih cepat agar kita
mampu bersaing di tingkat dunia
4
Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26:
Transformasi Standar Nasional dan
Akreditasi Pendidikan Tinggi
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Sistem Akreditasi
Pendidikan Tinggi
1 2
*) Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
5
Sebelumnya, standar nasional pendidikan tinggi terlalu
kaku dan rinci
Perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan
keilmuan dan perkembangan teknologi.
Contoh:
1
Akibat:
Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan umum, dan keterampilan umum dijabarkan terpisah dan
secara rinci.
Mahasiswa program sarjana wajib membuat skripsi, mahasiswa program magister wajib publikasi
dalam jurnal ilmiah terakreditasi, dan mahasiswa program doktor wajib publikasi dalam jurnal
internasional bereputasi.
Mengatur secara kaku alokasi waktu (menit) dalam 1 sks untuk bentuk pembelajaran tertentu
(contoh: 1 sks kuliah terdiri atas kuliah tatap muka 50 menit per minggu, penugasan terstruktur 60
menit per minggu, dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu).
6
Padahal perguruan tinggi perlu menyesuaikan bentuk
pembelajaran agar lebih relevan dengan dunia nyata
Sejak Kampus Merdeka dan Kedaireka diluncurkan pada tahun 2020:
● Lebih dari 760.000 mahasiswa telah
berkegiatan di luar program studi dan di luar
kampus.
● Lebih dari 1.000 kolaborasi penelitian antara
perguruan tinggi dan industri telah terjadi, dengan
melibatkan lebih dari 33.000 mahasiswa dan
5.600 dosen.
Perguruan tinggi perlu ruang lebih luas untuk mengakui dan menilai
hasil pembelajaran di luar kelas.
1
7
Melalui Merdeka Belajar Episode ke-26, standar nasional
pendidikan tinggi bertransformasi menjadi lebih sederhana
Standar nasional pendidikan tinggi yang baru berfungsi sebagai kerangka (framework) mutu
penyelenggaraan pendidikan tinggi, tidak lagi preskriptif atau mengatur secara rinci.
Contoh penyederhanaan
pengaturan terjadi pada:
Standar kompetensi
lulusan
Standar proses
pembelajaran dan penilaian
1
8
Lingkup standar
Standar penelitian dan standar pengabdian kepada
masyarakat masing-masing terdiri atas delapan
standar, yaitu:
1. standar hasil
2. standar isi
3. standar proses
4. standar penilaian
Standar penelitian dan standar pengabdian kepada
masyarakat masing-masing hanya terdiri atas tiga
standar yaitu:
1. standar luaran
2. standar proses
3. standar masukan
Memberikan ruang lebih luas kepada perguruan tinggi untuk mendefinisikan kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai misinya serta situasi dan kondisi setempat.
Sebelum
Dampak positif
Penyederhanaan lingkup standar
Sesudah
9
Mengurangi beban pelaporan dalam proses akreditasi.
5. standar pelaksana
6. standar sarpras
7. standar pengelolaan
8. standar pendanaan
Rumusan kompetensi sikap,
pengetahuan umum, dan keterampilan
umum dijabarkan terpisah dan
secara rinci.
Mahasiswa sarjana/sarjana terapan
wajib membuat skripsi.
Mahasiswa magister/magister terapan
wajib menerbitkan makalah di jurnal
ilmiah terakreditasi.
Mahasiswa doktor/doktor terapan wajib
menerbitkan makalah di jurnal
internasional bereputasi.
Kompetensi tidak lagi dijabarkan secara rinci.
Perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terintegrasi.
Tugas akhir dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk
lainnya, tidak hanya skripsi/tesis/disertasi.
Jika program studi sarjana/sarjana terapan sudah menerapkan
kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis, maka tugas
akhir dapat dihapus/tidak lagi bersifat wajib.
Mahasiswa program magister/magister terapan dan doktor/doktor
terapan wajib diberikan tugas akhir, namun tidak wajib diterbitkan
di jurnal.
Program studi dapat menentukan bentuk tugas akhir.
Menghilangkan kewajiban tugas akhir pada banyak program studi sarjana/sarjana terapan.
Mendorong perguruan tinggi menjalankan Kampus Merdeka dan berbagai inovasi pelaksanaan Tridharma.
Penyederhanaan standar kompetensi lulusan
10
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
Penyederhanaan standar proses pembelajaran dan penilaian
Mengatur pembagian waktu
(menit) per 1 sks, seperti tatap muka
50 menit per minggu, penugasan
terstruktur 60 menit per minggu, dan
kegiatan mandiri 60 menit per
minggu.
Penilaian mata kuliah hanya dalam
angka/huruf dan dihitung sebagai
indeks prestasi/IPK.
1 sks didefinisikan sebagai 45 jam*) per semester, dengan
pembagian waktu ditentukan oleh masing-masing perguruan
tinggi.
Penilaian mata kuliah tidak hanya berbentuk indeks prestasi tapi
juga dapat berbentuk lulus atau tidak lulus (pass/fail).
✓ Khusus pada mata kuliah yang berbentuk kegiatan di luar
kelas (seperti kegiatan Kampus Merdeka) atau
menggunakan uji kompetensi.
✓ Mata kuliah pass/fail tidak dihitung dalam indeks
prestasi/IPK.
Perguruan tinggi dapat menentukan distribusi sks yang terbaik sesuai karakteristik mata kuliah, tidak terbatas pada
kegiatan belajar dalam kelas.
Tidak memaksakan penilaian indeks prestasi yang kaku pada kegiatan di luar kelas atau uji kompetensi.
*) sebanding dengan sistem lain seperti European Credit Transfer and Accumulation System (ECTS) 11
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
Inovasi hanya bisa dilakukan
dengan ruang gerak yang luas
12
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Sistem Akreditasi
Pendidikan Tinggi
1 2
Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26:
Transformasi Standar Nasional dan
Akreditasi Pendidikan Tinggi
13
Merdeka Belajar Episode Ke-2: Kampus Merdeka merupakan
langkah awal transformasi sistem akreditasi
Dalam episode tersebut, diumumkan bahwa:
2
1 Akreditasi diperbaharui secara otomatis setiap 5 tahun.
2
Re-akreditasi bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan
program studi yang sudah siap naik peringkat akreditasi.
3
Re-akreditasi tetap dapat dilakukan kapan saja bila ada
indikasi penurunan kualitas perguruan tinggi/program studi.
Program studi yang berhasil mendapatkan akreditasi
internasional tidak perlu menjalani proses akreditasi nasional.
4
14
Merdeka Belajar Episode Ke-26 meneruskan transformasi dengan
meringankan beban administrasi dan finansial akreditasi
Akreditasi terhadap perguruan tinggi dan program
studi dapat menghasilkan berbagai status
(tidak terakreditasi, baik, baik sekali, atau unggul).
Status akreditasi disederhanakan.
Pemerintah menanggung biaya akreditasi
wajib, baik yang dilakukan BAN-PT maupun
LAM.
Proses akreditasi program-program studi
dapat dilaksanakan bersama pada tingkat
pengelola program studi.
2
Sebelum Sesudah
Biaya akreditasi program studi oleh LAM
dibebankan pada perguruan tinggi.
Proses akreditasi dilakukan terhadap masing-
masing program studi, sehingga permintaan
data pada level fakultas/perguruan tinggi dilakukan
berulang.
15
Akreditasi terhadap perguruan
tinggi dan program studi
menghasilkan berbagai
status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi baik
c. terakreditasi baik sekali
d. terakreditasi unggul
Akreditasi perguruan tinggi menghasilkan status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi
Akreditasi program studi menghasilkan status:
a. tidak terakreditasi
b. terakreditasi
c. terakreditasi unggul
d. terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional
Status terakreditasi berarti memenuhi SN Dikti.
Status terakreditasi unggul berarti memenuhi standar LAM.
Standar LAM harus melampaui SN Dikti.
Program studi yang mendapatkan akreditasi internasional tetap tidak perlu
menjalani proses akreditasi nasional.
Standar yang menjadi basis akreditasi lebih jelas dan sederhana.
Instrumen akreditasi juga lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi.
Status akreditasi disederhanakan
Sebelum Sesudah
Dampak Positif
16
Pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib
Biaya akreditasi program studi oleh LAM
dibebankan pada perguruan tinggi.
Status terakreditasi bersifat wajib, tapi status
terakreditasi unggul tidak bersifat wajib.
Pemerintah menanggung biaya asesmen untuk
status terakreditasi.
Perguruan tinggi menanggung biaya asesmen
untuk status terakreditasi unggul.
Perguruan tinggi tidak lagi menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi yang bersifat wajib.
Perguruan tinggi yang belum mampu atau merasa belum perlu untuk program studinya mendapatkan status
terakreditasi unggul, tidak harus mengajukan asesmen akreditasi unggul ke LAM.
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
17
Akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola
program studi
Proses akreditasi harus dilakukan terhadap masing-
masing program studi dengan permintaan data
yang berulang.
Proses akreditasi dapat dilaksanakan pada tingkat
unit pengelola program studi yaitu departemen/
jurusan/sekolah/fakultas, sehingga data yang
sama dapat diserahkan sekaligus untuk beberapa
program studi.
Akreditasi lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi.
Sebelum
Dampak positif
Sesudah
18
Langkah selanjutnya bagi perguruan tinggi, Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi, dan Lembaga Akreditasi Masyarakat:
19
Perguruan Tinggi
Menjabarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai dengan tingkat mutu, keluasan substansi,
serta visi dan misi masing-masing dalam bentuk Standar Pendidikan Tinggi.
Menyesuaikan penyelenggaraan perguruan tinggi dengan peraturan baru dalam waktu paling lambat dua
tahun.
Peringkat akreditasi yang ada (A, Unggul, B, Baik Sekali, C, dan Baik) tetap berlaku hingga masa
berlakunya selesai.
Perpanjangan status akreditasi akan menggunakan status akreditasi yang disederhanakan.
BAN-PT dan LAM
Tidak lagi menarik biaya ke perguruan tinggi untuk asesmen status terakreditasi yang bersifat wajib.
Menyesuaikan instrumen akreditasi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam waktu paling lambat
dua tahun.
Dengan transformasi standar dan akreditasi pendidikan
tinggi yang lebih memerdekakan, maka:
Perguruan tinggi memiliki ruang gerak lebih luas untuk melakukan
diferensiasi misi.
Beban administrasi dan finansial perguruan tinggi untuk akreditasi
berkurang.
Perguruan tinggi bisa lebih adaptif dan fokus pada peningkatan mutu
Tridharma Perguruan Tinggi.
20
Terima kasih
http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id

More Related Content

What's hot

01 pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)
01   pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)01   pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)
01 pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)mukholit
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
M Abdul Aziz
 
Presentasi Pancasila
Presentasi PancasilaPresentasi Pancasila
Presentasi Pancasila
DNA25
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Muhammad Luthfan
 
170432459 waktu-paro-docx
170432459 waktu-paro-docx170432459 waktu-paro-docx
170432459 waktu-paro-docx
Jontoruz Bst
 
Hakikat demokrasi
Hakikat demokrasiHakikat demokrasi
Hakikat demokrasi
abd_
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAMuhamad Yogi
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
yudikrismen1
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiaRenny Aniwarna
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
Sherly Anggraini
 
Angket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okAngket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okRosyid Althaf
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Miftakhul Jannah
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
YABES HULU
 
Penjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di IndonesiaPenjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di IndonesiaUmi Badriyah
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumPancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumdisgad
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Julaiha Probo Anggraini
 
Desain pembelajaran fisika
Desain pembelajaran fisika Desain pembelajaran fisika
Desain pembelajaran fisika
Vina Serevina
 
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukanmateri kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
Mario Yuven
 
Periode perumusan pancasila
Periode perumusan pancasilaPeriode perumusan pancasila
Periode perumusan pancasila
dayurikaperdana19
 

What's hot (20)

01 pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)
01   pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)01   pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)
01 pengukuran, satuan, besaran dan vektor (utk ppt)
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
Presentasi Pancasila
Presentasi PancasilaPresentasi Pancasila
Presentasi Pancasila
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
 
170432459 waktu-paro-docx
170432459 waktu-paro-docx170432459 waktu-paro-docx
170432459 waktu-paro-docx
 
Hakikat demokrasi
Hakikat demokrasiHakikat demokrasi
Hakikat demokrasi
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politikBab VIII pancasila sebagai etika politik
Bab VIII pancasila sebagai etika politik
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Angket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okAngket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis ok
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaanPenggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
Penggalian nilai nilai pancasila di masa kerajaan
 
Penjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di IndonesiaPenjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang di Indonesia
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumPancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Desain pembelajaran fisika
Desain pembelajaran fisika Desain pembelajaran fisika
Desain pembelajaran fisika
 
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukanmateri kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
materi kuliah fisika teknik I : momentum linear dan tumbukan
 
Periode perumusan pancasila
Periode perumusan pancasilaPeriode perumusan pancasila
Periode perumusan pancasila
 

Similar to Paparan Mendikbudristek Merdeka Belajar 26.pdf

230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...
230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...
230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...
ssuserc29f22
 
Paparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptx
Paparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptxPaparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptx
Paparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptx
SiumKarang
 
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)SMANEDA HIJAU BERSERI
 
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015
Sosialisasi Ujian Nasional tahun  2015Sosialisasi Ujian Nasional tahun  2015
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015
Hambali Cariu
 
Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021
Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021
Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021
Rendra S. Aji ST. MT. CAPM®
 
Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021
Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021
Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021
Irawan Setyabudi
 
PPT Sosialisai1_opt.pdf
PPT Sosialisai1_opt.pdfPPT Sosialisai1_opt.pdf
PPT Sosialisai1_opt.pdf
FanteriAjiDharma
 
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
pcnukabtebo
 
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 editSosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
Tb Afuw Viktin Pratama
 
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Abu Ja'far
 
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalHj.Dini Indriani,M.Pd
 
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Bukik Setiawan
 
Profesi guru
Profesi guruProfesi guru
Profesi gurukie242004
 
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13  lang assesment & evaluationStandar penilaian k13  lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
at'z Farida
 
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdfLampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Ari Wedhasmara
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
BudiHermono1
 
Futunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
FutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjjFutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
Futunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
YogaDwiWijanarko
 
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianBuku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianmond niel
 
Materi MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptx
Materi MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptxMateri MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptx
Materi MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptx
RosianaDwiWahyuningS
 

Similar to Paparan Mendikbudristek Merdeka Belajar 26.pdf (20)

230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...
230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...
230829 Merdeka Belajar Episode 26 Transformasi Standar Nasional dan Akreditas...
 
Paparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptx
Paparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptxPaparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptx
Paparan Strategi menuju PT Unggul PENDIS 07032024-1.pptx
 
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015 (edit)
 
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015
Sosialisasi Ujian Nasional tahun  2015Sosialisasi Ujian Nasional tahun  2015
Sosialisasi Ujian Nasional tahun 2015
 
Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021
Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021
Sosialisasi pertukaran mahasiswa merdeka 2021
 
Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021
Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021
Sosialisasi Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2021
 
PPT Sosialisai1_opt.pdf
PPT Sosialisai1_opt.pdfPPT Sosialisai1_opt.pdf
PPT Sosialisai1_opt.pdf
 
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
0.0 Implementasi Kebijakan Akreditasi 9 Kriteria (1).pptx
 
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 editSosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
Sosialisasi ujian nasional tahun 2015 edit
 
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
 
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasionalKonperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
Konperensi pers mendikbud_tentang_ujian_nasional
 
Un 2015
Un 2015Un 2015
Un 2015
 
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
Rencana Perubahan Ujian Nasional 2015
 
Profesi guru
Profesi guruProfesi guru
Profesi guru
 
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13  lang assesment & evaluationStandar penilaian k13  lang assesment & evaluation
Standar penilaian k13 lang assesment & evaluation
 
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdfLampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
Lampiran 1 Peraturan BAN-PT Nomor 8 2022 tentang IAPS Sarjana Infokom.pdf
 
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
1. Konsep Penilaian Kurikulum 2013.pptx
 
Futunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
FutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjjFutunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
Futunndyjgddjnfyijfdhjoohgtyubbftyjkjgggjj
 
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujianBuku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
Buku program pismp pendidikan jasmani dengan kepujian
 
Materi MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptx
Materi MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptxMateri MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptx
Materi MOU Sekolah Dasar Model Pertama.pptx
 

Recently uploaded

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 

Recently uploaded (20)

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 

Paparan Mendikbudristek Merdeka Belajar 26.pdf

  • 1.
  • 2. Episode Merdeka Belajar sampai dengan hari ini 2 Episode 1 Penggantian Ujian Nasional, Penghapusan USBN, Penyederhanaan RPP, Zonasi PPDB Episode 2 Kampus Merdeka Episode 3 Perubahan Mekanisme BOS Episode 4 Program Organisasi Penggerak Episode 5 Program Guru Penggerak Episode 6 Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi Episode 7 Program Sekolah Penggerak Episode 8 SMK Pusat Keunggulan Episode 9 KIP Kuliah Merdeka Episode 10 Perluasan Program Beasiswa LPDP Episode 11 Kampus Merdeka Vokasi Episode 12 Sekolah Aman Berbelanja bersama SIPLah Episode 13 Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana Episode 14 Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual Episode 15 Merdeka Mengajar Episode 16 Akselerasi dan Peningkatan Dana PAUD dan Pendidikan Setara Episode 17 Revitalisasi Bahasa Daerah Episode 18 Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana Episode 19 Rapor Pendidikan Indonesia Episode 21 Dana Abadi Perguruan Tinggi Episode 22 Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Episode 20 Praktisi Mengajar Episode 23 Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia Episode 24 Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan Episode 25 Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan
  • 3. Pendidikan tinggi memiliki potensi dampak tercepat dalam membangun SDM unggul 3
  • 4. Pendidikan tinggi di Indonesia perlu beradaptasi lebih cepat agar kita mampu bersaing di tingkat dunia 4
  • 5. Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi 1 2 *) Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 5
  • 6. Sebelumnya, standar nasional pendidikan tinggi terlalu kaku dan rinci Perguruan tinggi kurang leluasa merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan keilmuan dan perkembangan teknologi. Contoh: 1 Akibat: Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan umum, dan keterampilan umum dijabarkan terpisah dan secara rinci. Mahasiswa program sarjana wajib membuat skripsi, mahasiswa program magister wajib publikasi dalam jurnal ilmiah terakreditasi, dan mahasiswa program doktor wajib publikasi dalam jurnal internasional bereputasi. Mengatur secara kaku alokasi waktu (menit) dalam 1 sks untuk bentuk pembelajaran tertentu (contoh: 1 sks kuliah terdiri atas kuliah tatap muka 50 menit per minggu, penugasan terstruktur 60 menit per minggu, dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu). 6
  • 7. Padahal perguruan tinggi perlu menyesuaikan bentuk pembelajaran agar lebih relevan dengan dunia nyata Sejak Kampus Merdeka dan Kedaireka diluncurkan pada tahun 2020: ● Lebih dari 760.000 mahasiswa telah berkegiatan di luar program studi dan di luar kampus. ● Lebih dari 1.000 kolaborasi penelitian antara perguruan tinggi dan industri telah terjadi, dengan melibatkan lebih dari 33.000 mahasiswa dan 5.600 dosen. Perguruan tinggi perlu ruang lebih luas untuk mengakui dan menilai hasil pembelajaran di luar kelas. 1 7
  • 8. Melalui Merdeka Belajar Episode ke-26, standar nasional pendidikan tinggi bertransformasi menjadi lebih sederhana Standar nasional pendidikan tinggi yang baru berfungsi sebagai kerangka (framework) mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, tidak lagi preskriptif atau mengatur secara rinci. Contoh penyederhanaan pengaturan terjadi pada: Standar kompetensi lulusan Standar proses pembelajaran dan penilaian 1 8 Lingkup standar
  • 9. Standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat masing-masing terdiri atas delapan standar, yaitu: 1. standar hasil 2. standar isi 3. standar proses 4. standar penilaian Standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat masing-masing hanya terdiri atas tiga standar yaitu: 1. standar luaran 2. standar proses 3. standar masukan Memberikan ruang lebih luas kepada perguruan tinggi untuk mendefinisikan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai misinya serta situasi dan kondisi setempat. Sebelum Dampak positif Penyederhanaan lingkup standar Sesudah 9 Mengurangi beban pelaporan dalam proses akreditasi. 5. standar pelaksana 6. standar sarpras 7. standar pengelolaan 8. standar pendanaan
  • 10. Rumusan kompetensi sikap, pengetahuan umum, dan keterampilan umum dijabarkan terpisah dan secara rinci. Mahasiswa sarjana/sarjana terapan wajib membuat skripsi. Mahasiswa magister/magister terapan wajib menerbitkan makalah di jurnal ilmiah terakreditasi. Mahasiswa doktor/doktor terapan wajib menerbitkan makalah di jurnal internasional bereputasi. Kompetensi tidak lagi dijabarkan secara rinci. Perguruan tinggi dapat merumuskan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terintegrasi. Tugas akhir dapat berbentuk prototipe, proyek, atau bentuk lainnya, tidak hanya skripsi/tesis/disertasi. Jika program studi sarjana/sarjana terapan sudah menerapkan kurikulum berbasis proyek atau bentuk lain yang sejenis, maka tugas akhir dapat dihapus/tidak lagi bersifat wajib. Mahasiswa program magister/magister terapan dan doktor/doktor terapan wajib diberikan tugas akhir, namun tidak wajib diterbitkan di jurnal. Program studi dapat menentukan bentuk tugas akhir. Menghilangkan kewajiban tugas akhir pada banyak program studi sarjana/sarjana terapan. Mendorong perguruan tinggi menjalankan Kampus Merdeka dan berbagai inovasi pelaksanaan Tridharma. Penyederhanaan standar kompetensi lulusan 10 Sebelum Dampak positif Sesudah
  • 11. Penyederhanaan standar proses pembelajaran dan penilaian Mengatur pembagian waktu (menit) per 1 sks, seperti tatap muka 50 menit per minggu, penugasan terstruktur 60 menit per minggu, dan kegiatan mandiri 60 menit per minggu. Penilaian mata kuliah hanya dalam angka/huruf dan dihitung sebagai indeks prestasi/IPK. 1 sks didefinisikan sebagai 45 jam*) per semester, dengan pembagian waktu ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi. Penilaian mata kuliah tidak hanya berbentuk indeks prestasi tapi juga dapat berbentuk lulus atau tidak lulus (pass/fail). ✓ Khusus pada mata kuliah yang berbentuk kegiatan di luar kelas (seperti kegiatan Kampus Merdeka) atau menggunakan uji kompetensi. ✓ Mata kuliah pass/fail tidak dihitung dalam indeks prestasi/IPK. Perguruan tinggi dapat menentukan distribusi sks yang terbaik sesuai karakteristik mata kuliah, tidak terbatas pada kegiatan belajar dalam kelas. Tidak memaksakan penilaian indeks prestasi yang kaku pada kegiatan di luar kelas atau uji kompetensi. *) sebanding dengan sistem lain seperti European Credit Transfer and Accumulation System (ECTS) 11 Sebelum Dampak positif Sesudah
  • 12. Inovasi hanya bisa dilakukan dengan ruang gerak yang luas 12
  • 13. Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi 1 2 Pokok-pokok kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi 13
  • 14. Merdeka Belajar Episode Ke-2: Kampus Merdeka merupakan langkah awal transformasi sistem akreditasi Dalam episode tersebut, diumumkan bahwa: 2 1 Akreditasi diperbaharui secara otomatis setiap 5 tahun. 2 Re-akreditasi bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan program studi yang sudah siap naik peringkat akreditasi. 3 Re-akreditasi tetap dapat dilakukan kapan saja bila ada indikasi penurunan kualitas perguruan tinggi/program studi. Program studi yang berhasil mendapatkan akreditasi internasional tidak perlu menjalani proses akreditasi nasional. 4 14
  • 15. Merdeka Belajar Episode Ke-26 meneruskan transformasi dengan meringankan beban administrasi dan finansial akreditasi Akreditasi terhadap perguruan tinggi dan program studi dapat menghasilkan berbagai status (tidak terakreditasi, baik, baik sekali, atau unggul). Status akreditasi disederhanakan. Pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib, baik yang dilakukan BAN-PT maupun LAM. Proses akreditasi program-program studi dapat dilaksanakan bersama pada tingkat pengelola program studi. 2 Sebelum Sesudah Biaya akreditasi program studi oleh LAM dibebankan pada perguruan tinggi. Proses akreditasi dilakukan terhadap masing- masing program studi, sehingga permintaan data pada level fakultas/perguruan tinggi dilakukan berulang. 15
  • 16. Akreditasi terhadap perguruan tinggi dan program studi menghasilkan berbagai status: a. tidak terakreditasi b. terakreditasi baik c. terakreditasi baik sekali d. terakreditasi unggul Akreditasi perguruan tinggi menghasilkan status: a. tidak terakreditasi b. terakreditasi Akreditasi program studi menghasilkan status: a. tidak terakreditasi b. terakreditasi c. terakreditasi unggul d. terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional Status terakreditasi berarti memenuhi SN Dikti. Status terakreditasi unggul berarti memenuhi standar LAM. Standar LAM harus melampaui SN Dikti. Program studi yang mendapatkan akreditasi internasional tetap tidak perlu menjalani proses akreditasi nasional. Standar yang menjadi basis akreditasi lebih jelas dan sederhana. Instrumen akreditasi juga lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi. Status akreditasi disederhanakan Sebelum Sesudah Dampak Positif 16
  • 17. Pemerintah menanggung biaya akreditasi wajib Biaya akreditasi program studi oleh LAM dibebankan pada perguruan tinggi. Status terakreditasi bersifat wajib, tapi status terakreditasi unggul tidak bersifat wajib. Pemerintah menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi. Perguruan tinggi menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi unggul. Perguruan tinggi tidak lagi menanggung biaya asesmen untuk status terakreditasi yang bersifat wajib. Perguruan tinggi yang belum mampu atau merasa belum perlu untuk program studinya mendapatkan status terakreditasi unggul, tidak harus mengajukan asesmen akreditasi unggul ke LAM. Sebelum Dampak positif Sesudah 17
  • 18. Akreditasi dapat dilakukan pada tingkat unit pengelola program studi Proses akreditasi harus dilakukan terhadap masing- masing program studi dengan permintaan data yang berulang. Proses akreditasi dapat dilaksanakan pada tingkat unit pengelola program studi yaitu departemen/ jurusan/sekolah/fakultas, sehingga data yang sama dapat diserahkan sekaligus untuk beberapa program studi. Akreditasi lebih sederhana dan mengurangi beban administrasi perguruan tinggi. Sebelum Dampak positif Sesudah 18
  • 19. Langkah selanjutnya bagi perguruan tinggi, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan Lembaga Akreditasi Masyarakat: 19 Perguruan Tinggi Menjabarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai dengan tingkat mutu, keluasan substansi, serta visi dan misi masing-masing dalam bentuk Standar Pendidikan Tinggi. Menyesuaikan penyelenggaraan perguruan tinggi dengan peraturan baru dalam waktu paling lambat dua tahun. Peringkat akreditasi yang ada (A, Unggul, B, Baik Sekali, C, dan Baik) tetap berlaku hingga masa berlakunya selesai. Perpanjangan status akreditasi akan menggunakan status akreditasi yang disederhanakan. BAN-PT dan LAM Tidak lagi menarik biaya ke perguruan tinggi untuk asesmen status terakreditasi yang bersifat wajib. Menyesuaikan instrumen akreditasi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dalam waktu paling lambat dua tahun.
  • 20. Dengan transformasi standar dan akreditasi pendidikan tinggi yang lebih memerdekakan, maka: Perguruan tinggi memiliki ruang gerak lebih luas untuk melakukan diferensiasi misi. Beban administrasi dan finansial perguruan tinggi untuk akreditasi berkurang. Perguruan tinggi bisa lebih adaptif dan fokus pada peningkatan mutu Tridharma Perguruan Tinggi. 20