Makalah ini membahas karakteristik dan fungsi set instruksi dalam komputer. Terdapat beberapa jenis instruksi seperti pengolahan data, penyimpanan data, perpindahan data, dan kontrol. Set instruksi harus memiliki berbagai jenis operand seperti angka, karakter, dan data logika untuk mendukung berbagai macam operasi seperti aritmatika, logika, konversi, input/output, dan kontrol sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang set instruksi (instruction set) yang merupakan kumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh CPU. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis instruksi, operand, operasi, teknik pengalamatan, serta format set instruksi.
Laporan praktikum ini membahas konfigurasi TCP/IP pada dua komputer yang dihubungkan melalui kabel cross. Langkah-langkahnya meliputi pengaturan alamat IP yang berbeda pada masing-masing komputer, serta pengujian konektivitas menggunakan perintah ping yang menunjukkan kedua komputer dapat terhubung.
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab 1 membahas latar belakang perkembangan sistem komputer dan sistem operasi. Bab 2 membahas pengertian, sejarah, tujuan, fungsi, dan jenis-jenis sistem operasi.
Makalah ini membahas karakteristik dan fungsi set instruksi dalam komputer. Terdapat beberapa jenis instruksi seperti pengolahan data, penyimpanan data, perpindahan data, dan kontrol. Set instruksi harus memiliki berbagai jenis operand seperti angka, karakter, dan data logika untuk mendukung berbagai macam operasi seperti aritmatika, logika, konversi, input/output, dan kontrol sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang set instruksi (instruction set) yang merupakan kumpulan lengkap instruksi yang dapat dimengerti oleh CPU. Terdapat penjelasan mengenai jenis-jenis instruksi, operand, operasi, teknik pengalamatan, serta format set instruksi.
Laporan praktikum ini membahas konfigurasi TCP/IP pada dua komputer yang dihubungkan melalui kabel cross. Langkah-langkahnya meliputi pengaturan alamat IP yang berbeda pada masing-masing komputer, serta pengujian konektivitas menggunakan perintah ping yang menunjukkan kedua komputer dapat terhubung.
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab 1 membahas latar belakang perkembangan sistem komputer dan sistem operasi. Bab 2 membahas pengertian, sejarah, tujuan, fungsi, dan jenis-jenis sistem operasi.
Modul I/O bertanggung jawab atas pengontrolan perangkat luar dan pertukaran data antara perangkat luar dengan memori utama atau register CPU. Modul I/O berfungsi sebagai antarmuka antara CPU, memori, dan perangkat eksternal serta melakukan kontrol dan pewaktuan, komunikasi, buffering data, dan deteksi kesalahan. Ada beberapa teknik kerja modul I/O seperti I/O terprogram, interrupt-driven I/O, dan penggunaan perintah kont
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar teknik informatika yang mencakup sejarah perkembangan perangkat keras dan lunak komputer, elemen sistem komputer, jenis memori dan penyimpanan data, sistem operasi, representasi data, dan manajemen data. Juga dibahas tentang perkuliahan dan evaluasi mata kuliah pengantar teknik informatika.
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
Dokumen tersebut membahas tentang Direct Memory Access (DMA) yang berguna untuk memindahkan blok data secara langsung antara perangkat eksternal dan memori utama tanpa campur tangan CPU, serta menjelaskan beberapa metode DMA seperti first-party DMA dan third-party DMA serta proses kerjanya.
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaDEDE IRYAWAN
Makalah ini membahas tentang peranan semaphore dalam sistem operasi. Semaphore adalah variabel integer yang digunakan untuk sinkronisasi antarproses. Terdapat dua operasi pada semaphore yaitu down dan up. Semaphore dapat berupa binary semaphore atau counting semaphore. Fungsi utama semaphore adalah menyelesaikan masalah section kritis dengan memenuhi syarat eksklusivitas bersama, kemajuan, dan waiting terbatas.
Dokumen tersebut membahas tentang logika proposisi, yang merupakan pernyataan yang bernilai benar atau salah. Terdapat beberapa jenis proposisi majemuk seperti negasi, konjungsi, dan disjungsi. Dokumen juga menjelaskan konsep inferensi sebagai proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi berdasarkan aturan-aturan tertentu.
1) Modul I/O bertanggung jawab atas pengontrolan perangkat luar dan pertukaran data antara perangkat luar dengan memori utama dan CPU. 2) Terdapat dua teknik penanganan I/O yaitu I/O terprogram dan interrupt-driven I/O dimana yang kedua lebih efisien karena tidak membuang waktu CPU. 3) Intel 8259A digunakan sebagai interrupt arbiter untuk mengelola prioritas modul I/O yang meminta interupsi.
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerLusiana Diyan
Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan seperti yang mereka lihat cocok. Perangkat lunak ini terutama difokuskan terhadap Bersertifikat Cisco Network Associate Akademi siswa sebagai alat pendidikan untuk membantu mereka belajar CCNA fundamental konsep.
Proposal ini merangkum rencana pembuatan jaringan kantor untuk PT Putra Mutiara Bersama dengan menggunakan jaringan Local Area Network (LAN) dengan topologi tree untuk memudahkan berbagi data dan komunikasi. Rencana ini mencakup perancangan hardware dan software, penempatan perangkat, konfigurasi jaringan, serta biaya yang dibutuhkan.
Interupsi adalah permintaan khusus pada mikroprosesor untuk menghentikan tugas saat ini dan melakukan tugas lain, seperti layanan I/O. Fungsinya meliputi pengalihan pengolahan instruksi ke rutin layanan interupsi dan manajemen pengeksekusian rutin antara CPU dan modul I/O. Jenis interupsi termasuk internal, eksternal, dan perangkat lunak. Penyebabnya seperti program, kegagalan perangkat keras, timer, dan penanganan ek
Makalah ini membahas tentang routing, termasuk pengertian routing, jenis-jenis routing (static dan dynamic routing), dan protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan EIGRP. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing dapat menghitung jalur secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan.
Modul I/O bertanggung jawab atas pengontrolan perangkat luar dan pertukaran data antara perangkat luar dengan memori utama atau register CPU. Modul I/O berfungsi sebagai antarmuka antara CPU, memori, dan perangkat eksternal serta melakukan kontrol dan pewaktuan, komunikasi, buffering data, dan deteksi kesalahan. Ada beberapa teknik kerja modul I/O seperti I/O terprogram, interrupt-driven I/O, dan penggunaan perintah kont
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar teknik informatika yang mencakup sejarah perkembangan perangkat keras dan lunak komputer, elemen sistem komputer, jenis memori dan penyimpanan data, sistem operasi, representasi data, dan manajemen data. Juga dibahas tentang perkuliahan dan evaluasi mata kuliah pengantar teknik informatika.
Presentasi Organisasi Komputer - Direct Memory Access (DMA)Fajar Jabrik
Dokumen tersebut membahas tentang Direct Memory Access (DMA) yang berguna untuk memindahkan blok data secara langsung antara perangkat eksternal dan memori utama tanpa campur tangan CPU, serta menjelaskan beberapa metode DMA seperti first-party DMA dan third-party DMA serta proses kerjanya.
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaDEDE IRYAWAN
Makalah ini membahas tentang peranan semaphore dalam sistem operasi. Semaphore adalah variabel integer yang digunakan untuk sinkronisasi antarproses. Terdapat dua operasi pada semaphore yaitu down dan up. Semaphore dapat berupa binary semaphore atau counting semaphore. Fungsi utama semaphore adalah menyelesaikan masalah section kritis dengan memenuhi syarat eksklusivitas bersama, kemajuan, dan waiting terbatas.
Dokumen tersebut membahas tentang logika proposisi, yang merupakan pernyataan yang bernilai benar atau salah. Terdapat beberapa jenis proposisi majemuk seperti negasi, konjungsi, dan disjungsi. Dokumen juga menjelaskan konsep inferensi sebagai proses penarikan kesimpulan dari beberapa proposisi berdasarkan aturan-aturan tertentu.
1) Modul I/O bertanggung jawab atas pengontrolan perangkat luar dan pertukaran data antara perangkat luar dengan memori utama dan CPU. 2) Terdapat dua teknik penanganan I/O yaitu I/O terprogram dan interrupt-driven I/O dimana yang kedua lebih efisien karena tidak membuang waktu CPU. 3) Intel 8259A digunakan sebagai interrupt arbiter untuk mengelola prioritas modul I/O yang meminta interupsi.
Membangun Topologi Jaringan Menggunakan Packet TracerLusiana Diyan
Packet Tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah. Packet Tracer menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna, yang memungkinkan pengguna untuk menambah dan menghapus simulasi perangkat jaringan seperti yang mereka lihat cocok. Perangkat lunak ini terutama difokuskan terhadap Bersertifikat Cisco Network Associate Akademi siswa sebagai alat pendidikan untuk membantu mereka belajar CCNA fundamental konsep.
Proposal ini merangkum rencana pembuatan jaringan kantor untuk PT Putra Mutiara Bersama dengan menggunakan jaringan Local Area Network (LAN) dengan topologi tree untuk memudahkan berbagi data dan komunikasi. Rencana ini mencakup perancangan hardware dan software, penempatan perangkat, konfigurasi jaringan, serta biaya yang dibutuhkan.
Interupsi adalah permintaan khusus pada mikroprosesor untuk menghentikan tugas saat ini dan melakukan tugas lain, seperti layanan I/O. Fungsinya meliputi pengalihan pengolahan instruksi ke rutin layanan interupsi dan manajemen pengeksekusian rutin antara CPU dan modul I/O. Jenis interupsi termasuk internal, eksternal, dan perangkat lunak. Penyebabnya seperti program, kegagalan perangkat keras, timer, dan penanganan ek
Makalah ini membahas tentang routing, termasuk pengertian routing, jenis-jenis routing (static dan dynamic routing), dan protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan EIGRP. Static routing dilakukan secara manual sedangkan dynamic routing dapat menghitung jalur secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan.
Makalah ini membahas tentang routing dan macam-macam routing pada jaringan komputer. Secara singkat, routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dari sumber ke tujuan melalui router. Ada dua jenis routing, yaitu static routing yang menentukan jalur secara manual, dan dynamic routing yang menentukan jalur secara otomatis berdasarkan informasi dari router lain. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, IGRP,
Makalah ini membahas tentang routing statik dan dinamik. Routing statik adalah pembuatan tabel routing secara manual tanpa update otomatis, sedangkan routing dinamik mampu melakukan update secara otomatis dan beradaptasi dengan perubahan topologi jaringan. Beberapa contoh protokol routing dinamik yang dijelaskan adalah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya. [/ringkasan]
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
Dokumen tersebut membahas tentang IP address, format penulisan IP address, pembagian kelas IP address, address khusus, aturan pemilihan network ID dan host ID, subnetting, dan router. Secara ringkas, IP address digunakan untuk mengidentifikasi setiap perangkat di internet dan terdiri dari empat oktet yang dipisahkan titik. Ada lima kelas IP address yang berbeda berdasarkan jumlah bit untuk network ID dan host ID.
Makalah ini membahas tentang routing dan protokol routing dinamis seperti RIP, IGRP, dan OSPF. Routing adalah proses penentuan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data antar jaringan. Protokol routing dinamis seperti RIP, IGRP, dan OSPF digunakan untuk mengatur tabel routing router secara otomatis berdasarkan kondisi jaringan. Makalah ini juga membandingkan kelebihan dan kekurangan masing-masing protokol routing.
Routing adalah proses pencarian jalur terbaik dalam suatu jaringan. Terdapat dua jenis routing yaitu static dan dynamic. Static routing menggunakan tabel routing statis yang diatur secara manual, sedangkan dynamic routing membuat dan memperbarui tabel secara otomatis berdasarkan informasi dari protokol routing.
Rangkuman singkat dokumen tersebut adalah:
1. Router berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan dan membagi alamat IP, dengan bekerja pada lapisan jaringan OSI
2. Ada beberapa jenis router seperti router perangkat keras, router aplikasi, dan router PC
3. Fungsi utama router adalah mentransmisikan informasi antar jaringan dengan mengacu pada tabel routing
Makalah ini membahas tentang manajemen jaringan komputer khususnya routing. Terdapat penjelasan mengenai pengertian router dan routing, fungsi tabel routing, jenis-jenis routing seperti static dan dynamic routing, serta bentuk routing berdasarkan pengiriman paket data seperti routing langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang routing dan internetworking. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang proses routing dimana suatu router akan memforward paket ke jaringan tujuan berdasarkan alamat IP. Selanjutnya dibahas mengenai jenis-jenis protokol routing seperti distance vector dan link-state serta perbedaan antara routing protocol dan routed protocol. Terakhir dibahas mengenai unsur-unsur penting dalam internetworking seperti router, bridge, switch, dan converter.
Routing merupakan proses dimana suatu router memindahkan paket ke jaringan tujuan berdasarkan alamat IP. Terdapat dua jenis routing yaitu statis dan dinamis, dimana statis dikonfigurasi secara manual sedangkan dinamis menggunakan protokol routing untuk berbagi informasi secara otomatis.
Dokumen tersebut membahas tentang routing dan protokol routing pada jaringan komputer. Secara singkat, dibahas tentang pengertian routing, jenis protokol routing seperti static dan dynamic routing, contoh protokol dynamic routing seperti RIP, IGRP, OSPF, serta perbedaan antara distance vector dan link state routing algorithms.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membandingkan routing statis dan dinamis, menjelaskan perbedaan antara dua metode routing dan protokol routing dinamis seperti RIP, IS-IS, EIGRP. Juga dijelaskan tentang tabel routing dan contoh tabel routing.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. TUGAS MAKALAH
Nama Kelompok
Nama :
Arif Chendra 32120010
Ryzki Bachtiar Halim 32120008
Rudi Pangestu 32120114
7PTI1
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN DESAIN
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
JAKARTA
2015
2. A. Definisi atau pemahaman tentang Routing
1. Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu
jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat
merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-
paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk
melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai
router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke
jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima
kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.
2. Fungsi utama router sendiri adalah menentukan jalur terbaik pengiriman paket, dan
mengirimkan paket tersebut ke destinasi. Router menggunakan routing table yang
dimilikinya untuk menentukan jalur terbaik pengiriman paket.
3. Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan,
menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain. Suatu router membuat
keputusan berdasarkan IP address yang dituju dan juga dari topologi jaringan. Agar
keputusan routing tersebut benar, router harus mengenal seluruh seluk beluk
jaringan (topologi). Dalamrouting dinamis, informasi tentang topologi jaringan juga
diperoleh dari router yang lain.
4. Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh
paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar
keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai
tujuan.
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke
lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat dirouting :mail, telepon call, dan data. Di
dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing
trafik. Router merupakan perangkat yang bertanggung jawab dalam transfer paket dari
1 jaringan ke jaringan lain.
routing mengirimnya menggunakan dynamic menggunakan routing protocol atau secara
manual dengan menggunakan static routing. Pada beberapa kasus tertentu router
menggunakan routing static dan dynamic sekaligus. Untuk dapat melakukan routing,
router membutuhkan informasi sebagai berikut :
- Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan
dirouting.
- Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat
dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
- Menemukan route atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
- Pemilihan route yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
3. - Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan
yang sudah diketahui dan paling sering terjadi.
B. Table Routing
Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya
yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini,
untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat
tujuan. Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri route ip address. Berikut
adalah field dari tabel routing IPv4.
- Destination: Dapat berupa alamat IPv4 tujuan yang akan dilewatkan pada
sebuah jaringan. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination
dalam display perintah route print.
- Network Mask: Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat
IPv4 yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan
Netmask.
- Next-Hop: Alamat IPv4 pada sebuah jaringan yang dilewati. Pada tabel router
di Windows, kolom ini dinamakan Gateway.
- Interface: Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim
(meneruskan) kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat
IPv4 yang ditugaskan sebagai interface.
- Metric: Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route
sehingga menjadi jalur yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan
yang sama. Metric dapat menunjuk pada banyak tujuan atau route yang
diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.
C. Jenis Routing
Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya TCP/IP
(Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat sehingga pengiriman
paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan). TCP/IP membagi tugas
masing-masing mulai dari penerimaan paket data sampai pengiriman paket data dalam
sistemsehingga jika terjadi permasalahan dalam pengiriman paket data dapat
dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data routing dibedakan menjadi
routing lansung dan routing tidak langsung.
- Routing langsung : merupakan sebuah pengalamatan secara langsung
menuju alamat tujuan tanpa melalui host lain. Contoh: sebuah komputer
dengan alamat 192.168.1.2 mengirimkan data ke komputer dengan alamat
192.168.1.3
- Routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus melalui
alamat host lain sebelum menuju alamat hort tujuan. (contoh: komputer
dengan alamat 192.168.1.2 mengirim data ke komputer dengan alamat
192.168.1.3, akan tetapi sebelum menuju ke komputer dengan alamat
4. 192.168.1.3, data dikirim terlebih dahulu melalui host dengan alamat
192.168.1.5 kemudian dilanjutkan ke alamat host tujuan.
D. Jenis Konfigurasi Routing
1. Routing default: digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual
menambahkan router ke sebuah tujuan yang tidak ada di routing table, ke router
hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yang hanya memiliki satu jalur
keluar.
2. Static Routing: Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat
secara manual oleh administrator jaringannya. Static routing mengharuskan admin
untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali
terjadi perubahan jalur. Router meneruskan paket dari sebuah network ke network
yang lainnya berdasarkan route(catatan: seperti route pada bis kota) yang
ditentukan oleh administrator. Route pada static routing tidak berubah, kecuali jika
diubah secara manual oleh administrator.
Kelebihan Kekurangan
Lebih aman daripada dynamic routing
terhadap metode spoofing
Rentan terhadap kesalahan penentuan
route
Static routing menggunakan bandwith
yang lebih sedikit dibanding dynamic
routing; tidak ada proses yang digunakan
untuk menghitung dan menentukan route.
Network Administrator harus benar-benar
memahami jaringan tersebut dan
bagaimana setiap router dihubungkan
untuk dapat mengkonfigurasikan router
dengan benar.
Routing statis menambah keamanan,
karena administrator dapat memilih
untuk mengisikan akses routing ke jaringan
tertentu saja.
Jika sebuah jaringan terjadi perubahan
topologi, harus dilakukan perubahan route
secara manual.
Routing statis tidak sesuai untuk jaringan
skala besar karena menjaganya akan
menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
Proses konfigurasi dan maintenanace
memakan waktu. Juga Konfigurasi sulit
diterapkan pada area jaringan yang besar
3. Dinamic Routing: Dynamic routing adalah teknik routing dengan menggunakan
beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis.
Tabel routing akan dimaintain oleh sebuah protokol routing. Dynamic Routing
Protocol adalah routing protocol yang memungkinkan network admin untuk
5. mengatur jaringan tanpa harus merubah konten dari routing table secara manual
bila terjadi perubahan. Router mempelajari sendiri route yang terbaik yang akan
ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya.
Administrator tidak menentukan route yang harus ditempuh oleh paket-paket
tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari
paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Route pada dynamic routing
berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
Kelebihan Kekurangan
Lebih mudah untuk mengatur network
yang besar. Akan memilih jalur lain
yang ada bila suatu jalur rusak.
Perubahan table routing yang terjadi
akan mengkonsumsi resource CPU.
Cocok untuk semua topologi dimana
banyak router yang digunakan
Kurang aman. Diperlukan konfigurasi
lagi jika ingin lebih aman.
Otomatis beradaptasi ketika terjadi
perubahan topologi
Dynamic Routing Scenario
Pada ilustrasi diatas, prosenya adalah R1 akan memperkenalkan dirinya dan jaringan
yang dapat dijangkaunya. Kemudian R2 akan merespon dan memberikan informasi
pada R1.
Routing Protocol
Pembagian Jenis Routing protocol:
1. Single Versus Multipath
Routing protocol menggunakan sebuah algoritma untuk menentukan jalur
terbaik ke tujuan. Jika hanya ada 1 jalur, pengambilan keputusan akan simple. Jika
ada beberapa jalur, routing protocol akan mempunyai beberapa pilihan: mengambil
6. route terbaik, meninggalkan route yang lain sampai dibutuhkan, atau ia bisa
meninstall multiple jalur ke destinasi tersebut.
2. Interior Vs Exterior
Jaringan yang di design dibawah 1 single administrative control (autonomous
system) disebut dengan interior routing protocol. Sedangkan yang di design untuk
topologi yang lebih besar seperti WAN disebut dengan exterior. Exterior protocol
mengabungkan autonomous system bersama.
Autonomous system(AS) adalah kumpulan router di bawah administrasi seperti
perusahaan atau organisasi. Konsep AS adalah yang mendasari internet, oleh karena
itu ada 2 jenis routing protocol:
- Interior Gateway Protocol (IGP): digunakan untuk routing dalam AS.
Perusahaan, organisasi dan service provide menggunakan IGP pada jaringan
internal mereka. RIP, EIGRP, OSPF, dan IS-IS termasuk ke dalam IGP.
- Exterior Gateway Protocol(EGP): digunakan untuk routing antar AS. Service
provider dan perusahaan besar akan saling terhubung dengan EGP. Border
Gateway Protocol (BGP) merupakan EGP
Gambaran scenario IGP, BGP, dan static routing.
ISP-1: adalah AS dan menggunakan IS-IS. Ia saling terhubung dengan autonomous
systems lainnya dan service providers menggunakan BGP untuk mengontrol lalu
lintasnya.
ISP-2: adalah AS dan menggunakan OSPF. Ia saling terhubung dengan autonomous
systems lainnya dan service providers menggunakan BGP untuk mengontrol lalu
lintasnya.
AS-1: ini merupakan organisasi besar dan menggunakan EIGRP. Karena ia
multihomed (terkoneksi ke 2 service provider yang berbeda), ia menggunakan BGP
untuk mengontrol lalu lintas yang masuk dan keluar dari AS.
7. AS-2: ini merupakan organisasi ukuran sedang dan menggunakan OSPF. Ia juga
multihomed; oleh karena itu, ia mengunakan BGP untuk mengontrol lalu lintas yang
masuk dan keluar dari AS.
AS-3: ini merupakan organisasi ukuran kecil. Ia mengguankan RIP. BGP tidak
diperlukan karena ia single homed (terkoneksi ke 1 service provider). Static routing
diperlukan untuk mengimplementasi antas AS dan service provider.
3. Flat versus Hierachial
Ketika mengimplementasikan routing protocol, router melakukan berbagai
macam tugas, yaitu menghandle perubahan topologi, mencari jalur terbaik. Jika
router melakukan tugas yang sama, protocol tersebut dikatakan flat, contohnya RIP.
Akan tetapi, jika ada fungsi lain yang dikerjakan router, protocol tersebut dikatakan
bekerja secara hierarchial.
4. Link State Versus Distance Vector
Kedua istilah ini mengacu pada algoritma yang digunakan oleh protocol untuk
menentukan route yang digunakan. Distance Vector menentukan dari asal ke tujuan
dengan menggunakan hop count (number of router). Tetapi tidak banyak informasi
yang didapat selain hop count dan arah jalur. Oleh karena itu sulit untuk
menentukan pilihan jalur dengan kualitas terbaik. RIP adalah distance vector
protocol. Distance vector protocol lebih lambat dibanding link state protocol.
Lambat dalam arti saat terjadi perubahan topologi proses untuk kembali ke awal.
Router yang menggunakan distance vector tidak mempunyai pengetahuan tentang
jalur ke semua destinasi. Informasi yang diketahui hanya distance (jarak yang
diketahui melalui metric, yaitu hop count). Distance Vector meliputi RIPv1, RIPv2,
IGRP, dan EIGRP.
Link state protocol memberikan detail informasi link atau koneksi antar router agar
pengambilan keputusan lebih baik. Sebagai contoh jika ada 2 jalur yang mempunyai
jarak yang sama, jalur pertama berdasarkan Ethernet 1Gbps dan jalur kedua
berdasarkan frame relay, maka jalur pertama yang akan dipilih, bahkan jika hop
count sama. Setelah routing sudah dilakukan, router akan melakukan kontak secara
regular dengan sesamanya via “hello” message untuk melakukan pengecekan bahwa
tidak ada terjadi perubahan. Karena alasan inilah link state protocol bekerja lebih
cepat dibanding distance vector. OSPF dan IS-IS merupakan link state protocol.
8. Klasifikasi Routing Protocol:
1. Distance vector: Protocol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah
network remote dengan menilai jarak. Route dengan jarak hop count yang paling
sedikit ke network yang dituju, akan menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP
adalah routing protocol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirim semua
routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.
2. Link state: disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan
menciptakantiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat
perubahan dari network-networkyang terhubung secara langsung, satu table lain
menentukan topologi dari keseluruhaninternetwork, dan table terakhir
digunakan sebagai routing table.OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang
sepenuhnya link-state. Protocol link-statemengirim update-update yang berisi
status dari link mereka sendiri ke semua routerlain di network.
Interior Gateway Protocol Exterior Gateway Protocol
Distance Vector Link-State Path-Vector
RIPv2 OSPF BGP
EIGRP IS-IS
Dynamic Routing Protocol
9. 1. RIP (Routing Information Protocol)
Sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area
Network) dan WAN (Wide Area Network). Karena itu protokol ini diklasifikasikan
sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma
Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol
ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis
mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open
Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng(RIP Next
Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalamRFC 2080 (1997).
- Routing protokol distance vector
- Metric berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik
- Jika hop count lebih dari 15, paket dibuang
- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik
- RIP merupakan routing information protokol yang memberikan routing table
berdasarkan router yang terhubung langsung, Kemudian router selanjutnya
akan memberikan informasi router selanjutnya yang terhubung langsung
dengan itu. Adapun informasi yang dipertukarkan oleh RIP yaitu : Host,
network, subnet, route default.
Kelebihan Kekurangan
RIP menggunakan metode Triggered
Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus
kembali memberikan informasi
routing. Jika terjadi perubahan pada
jaringan, sementara timer belum
habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing
karena dipicu oleh perubahan
tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP
tidak rumit dan memberikan hasil
yang cukup dapat diterima, terlebih
jika jarang terjadi kegagalan link
Jumlah host Terbatas. RIP tidak
memiliki informasi tentang subnet
setiap route. RIP tidak mendukung
Variable Length Subnet Masking
(VLSM). Ketika pertama kali
dijalankan hanya mengetahuicara
routing ke dirinya sendiri (informasi
lokal) dan tidak mengetahui topologi
jaringan tempatnya berada.
10. jaringan.
2. IGRP (Internal Gateway Routing Protokol
Merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing
penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table
penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu
untuk masing-masing penjaluran.
- Protokol routing distance vector
- Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability
- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Operasi IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan
lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya.
Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk
menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat
menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa
digunakan untuk mengirimkan pesan.
Perubahan IGRP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP
(Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan
antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system
yang sama akan langsung otomatis terdistribusi.
Tujuan dari IGRP yaitu:
- Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada
pengulangan penjaluran.
- Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang
diperlukan untuk tugasnya.
- Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
- Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi
tunggal.
- Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada
alur yang berbeda.
Kelebihan Kekurangan
support = 255 hop count Jumlah Host terbatas
11. 3. OSPF (Open Shortest Path First)
Routing protocol jenis link state yang dengan cepat mendeteksi perubahan dan
mejadikan routing kembali konvergen dalam waktu singkat dengan sedikit
pertukaran data. OSPF menggunakan konsep area dengan routing domain OSPF.
Area memisahkan network menjadi lebih kecil untuk mengurangi jumlah trafik
protokol yang melalui network. Metric OSPF berdasarkan bandwith dari port. OSPF
memilih jalur yang mempunyai bandwith paling besar.
Kelebihan Kekurangan
Tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa
metrik sekaligus dapat menghasilkan
banyak jalur ke sebuah tujuan membagi
jaringan yang besar mejadi beberapa
area. Waktu yang diperlukan untuk
konvergen lebih cepat.
Membutuhkan basis data yang besar.
Lebih rumit
4. EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protokol)
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol. Distance vector protocol—
melakukan perawatan satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke
jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan konsep link state protocol (Open Shortest
Path First). Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router
yang berdekatan dan untuk setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan.
EIGRP sangat cocok untuk jaringan berskala besar.
Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah
EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route,
dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi
ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup
route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami
kegagalan. Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki EIGRP:
- Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance
vector).
- Waktu convergence yang cepat.
- Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak
bersebelahan/berurutan)
- Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel
routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau
triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi
perubahan pada network (mis: ada network yang down)
12. - Mendukung multiple protokol network
- Desain network yang flexible.
- Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga
(neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.
- Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.
- Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.
- Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.
Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP
dapat menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi
bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link
tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan
begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan
bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan juga.
Kelebihan Kekurangan
Melakukan konvergensi secara tepat
ketika menghindari loop. Memerlukan
lebih sediki tmemori dan proses.
Memerlukan fitur loop avoidance
Hanya untuk Router Cisco
5. BGP (Border Gateway Protokol)
Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara baik
untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update-update perubahan
konfigurasi dikirim melalui koneksi TCP.
Kelebihan Kekurangan
Sangat sederhana dalaminstalasi Sangat terbatas dalammempergunakan
topologi
Perbandingan Routing Protocol
Distance Vector Link State
RIPv1 RIPv2 IGRP EIGRP OSPF IS-IS
Speed Convergence Slow Slow Slow Fast Fast Fast
Scalability Small Small Small Large Large Large
Penggunaan VLSM No Yes No Yes Yes Yes
Implementasi &
Maintenance
Simple Simple Simple Complex Complex Complex
Resource Usage Low Low Low Medium High High
13. Jalur Terbaik
Jalur terbaik dipilih oleh routing protocol berdasarkan nilai metric yang
digunakan untuk menentukan jarak ke destinasi. Metric merupakan nilai yang
digunakan untuk mengukur jarak ke tujuan. Jalur terbaik adalah jalur yang memiliki
nilai metric terendah. Dynamic routing protocol menggunakan caranya sendiri untuk
mengukur metric dan melakukan perubahan pada routing table. Cara pengukuran ini
dilakukan dengan menggunakan suatu algoritma. Berikut adalah dynamic protocol
dan metric yang digunakan:
- Routing Information Protcol (RIP): Hop Count.
- Open Shortest Path First (OSPF) : bandwith cumulative dari asal ke tujuan
- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) : Bandwith, delay,
load, dan realibility.
1. Load Balancing
Apa yang terjadi jika routing table mempunyai 2 jalur yang sama nilai metricnya ?,
maka router akan mengirim paket dengan menggunakan 2 jalur tersebut, ini
dinamakan Load Balancing.
2. Administrative Distance (AD)
Dalamrouting dapat terjadi konfigurasi beberapa routing protocol dan static
routing. Jika ini terjadi, routing table akan mempunyai lebih dari 1 route awal ke
destinasi. Contohnya, RIP dan EIGRP terkonfigurasi dalam sebuah router, kedua
routing protocol akan menemukan tujuan destinasi yang sama. Tetapi dalam
tahapan penyampain akan berbeda. RIP menentukan jalur dengan hop count,
sedangkan EIGRP menentukan dengan composite metric. Bagaimana router tahu
mana route yang akan dipakai ?
Administrative Distance merupakan jawabannya. AD melambangkan tingkat
kepercayaan sebuah route, semakin rendah nilai AD, semakin terpercaya route
tersebut. Nilai AD adalah 0 sampai 255. Sebagai contoh static route mempunyai
AD 1, dan EIGRP mempunyai nilai AD 90, maka berdasarkan ini router akan
memilih AD terendah yaitu static routing.
Route Source Administrative Distance
Connected 0
Static 1
EIGRP summary route 5
External BGP 20
Internal EIGRP 90
IGRP 100
OSPF 110
IS-IS 115
RIP 120
14. External EIGRP 170
Internal BGP 200
Unknown 255
E. Perbedaan Static Routing dan DynamicRouting
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah
cara mengenalkan alamat networknya.
1. Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan
dengan router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan
Routing Statis harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin
dituju, jadi harus tahu semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas
jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak dan lebih rumit
dibandingkan dengan Routing Dinamis.
2. Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar
(terhubung ke banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi
jaringan yang simple.
Sumber :
Packet Guide Routing and Switching – B.Hartpence
Routing and Switching Essentials
http://dede-note.blogspot.co.id/2013/11/routing-dinamis-rip-igrp-ospf-eigrp-dan.html
http://cnd07.blogspot.co.id/2014/09/perbedaan-rip-igrp-ospf-dan-eigrp.html
Dynamic Static
Kompleksitas konfigurasi Independent dengan luas
jaringan
Bertambah sesuai dengan
luas jaringan
Perubahan Topologi Auto beradaptasi dengan
perubahan
Butuh pengaturan secara
manual dari admin network
Scaling Cocok untuk topologi yang
bersifat simple dan kompleks
Cocok untuk yang simple
Security Kurang secure Lebih secure
Resource Usage Menggunakan CPU, memory,
dan link bandwith
Tidak memperlukan resource
tambahan
Predictability Route bergantung pada
topologi yang ada
Destinasi dari route akan
selalu sama