1. EDUKASI PENYAKIT
JANTUNG KORONER
SECARA PREVENTIF
MELALUI MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM DAN TIKTOK
DISUSUN OLEH:
1. Uswatun (I1011211050)
2. Dea Asbuma (I1031211060)
3. Joanne Evansha Ignatia (I1031211093)
2. BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia
dan sudah menjadi perhatian khusus dunia terkait
penyakit ini.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien adalah melakukan edukasi kepada
pasien penyakit
jantung agar kualitas hidup pasien semakin baik dan
memiliki pikiran
sugesti yang positif
3. BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Edukasi merupakan suatu intervensi yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan pasien sehingga mampu
melakukan latihan_x0002_latihan tertentu secara mandiri.
Edukasi kesehatan jantung dapat diberikan kepada masyakat
melalui media sosial, seperti tiktok, Instagram, facebook,
maupun media lainnya agar masyarakat tersebut memiliki
pengetahuan mengenai pencegahan penyakit jantung
4. BAB 1
Pendahuluan
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh edukasi jantung koroner secara
preventif melalui media sosial terhadap masyarakat?
1.3.Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh edukasi jantung koroner secara
preventif melalui media sosial terhadap masyarakat
5. BAB 1
Pendahuluan
1.4. Manfaat Penulisan
1.4.1. Manfaat Teoritis
Diharapkan literature review ini dapat dijadikan pendukung
dan sebagai sumber informasi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidang medis terkait Edukasi Penyakit Jantung
Koroner Secara Preventif Melalui Media Sosial Instagram dan
Tiktok.
1.4.2. Manfaat Praktis
Diharapkan literature review ini dapat membantu
mengetahui pentingnya edukasi penyakit jantung koroner
secara
preventif melalui Media Sosial Instagram dan Tiktok.
6. BAB 11
Landasan Teori
2.1.Konsep Edukasi Kesehatan
1. Pengertian Edukasi Kesehatan
Edukasi kesehatan secara umum merupakan segala
upaya yang telah direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok,
dan masyarakat sehingga sasaran dapat melakukan
apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan
kesehatan. Hasil yang diharapkan dari suatu
pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan,
atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang kondusif oleh sasaran promosi
kesehatan. (Notoadmojo, 2012).
7. BAB 11
Landasan Teori
2. Tujuan Edukasi Kesehatan
Menurut WHO (1954), tujuan edukasi kesehatan
adalah untuk
mengubah perilaku orang atau masyarakat dari
perilaku tidak sehat
menjadi perilaku sehat. (Machfoedz, 2007).
8. BAB 11
Landasan Teori
2.2.Konsep Kesehatan Jantung
Pengertian Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital manusia yang
berperan penting untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Ukuran jantung sekitar satu kepala tangan. Jantung memiliki 4
ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel yang masing-masing
berada di kiri dan kanan.
9. BAB 11
Landasan Teori
2.2.Konsep Kesehatan Jantung
Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Jantung Koroner merupakan penyempitan pembuluh
darah yang mengandung oksigen menuju jantung. Penyakit ini
disebabkan oleh pembentukan plak pada dinding arteri yang
disertai dengan perpaduan pradisposisi genetik dan pilihan gaya
hidup.
(Purnama, 2020 )
10. BAB 11
Landasan Teori
Cara Mengurangi Risiko Jantung Koroner
Meskipun tidak dapat melawan penuaan dan mempengaruhi
garis keturunan, kita dapat melakukan hal berikut untuk
mengurangi risiko penyakit jantung koroner antara lain:
1. Mengurangi konsumsi daging berlemak jenuh tinggi
2. Memperbanyak makan buah, sayuran, biji-biji yang
mengandung antioksidan tinggi (Vitamin A, C, dan E)
3. Menghindari stress
4. Tidak merokok dan minum minuman alkohol
5. Rajin berolahraga selama 30 menit setiap 3-4 kali seminggu
untuk memperkuat jantung dan membakar lemak
(Purnama, 2020 )
11. BAB III
METODE PENULISAN 3.1.Strategi Pencarian Literature
PICOS FRAMEWORK
1. Problem/population, yaitu suatu kejadian/persoalan atau
populasi yang ingin dianalisis oleh peneliti.
2. Implementasi/intervension, yaitu langkah dalam
pelaksanaan yang diberikan kepada populasi baik yang
mencakup semua kasus dengan melakukan penjelasan
terkait penatalaksanaan yang diberikan.
3. Kontrol/comparation, yaitu pemberian penatalaksanaan
lainnya agar dapat dilakukan sebagai pembeda.
4. Outcame, yaitu perolehan hasil yang didapatkan dari
penelitian jurnal yang direview.
5. Study design, yaitu penggunaan desain penelitian yang
dilakukan pada jurnal penelitian yang direview.
12. BAB III
METODE PENULISAN 3.2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
kriteria inklusi ialah apabila terpenuhi dapat
mengakibatkan calon objek penelitian.
Kriteria eksklusi adalah apabila dijumpai
menyebabkan objek tidak dapat digunakan
dalam penelitian,.
Jenis kriteria
1. Population
2. Intervension
3. Comparation
4. Outcome
5. Study design
6. Tahun Terbit
7. Bahasa
13. BAB III
METODE PENULISAN 3.3. Seleksi Studi
1. Hasil Pencarian dan Seleksi Studi
Berdasarkan saat pencarian hasil literature
menggunakan penerbitan Google Scholar dengan
memakai kata kunci “pencegahan preventif” AND
“edukasi” AND “Penyakit Jantung Koroner”, peneliti
menemukan jurnal sejumlah 1.030 yang sesuai kata
kunci. Jurnal yang telah ditemukan kemudian dipilih
kembali, dimana terdapat 3 jurnal terbitan 5 tahun
terakhir yang memakai bahasa Indonesia.
14. BAB III
METODE PENULISAN 3.3. Seleksi Studi
2. Daftar artikel hasil pencarian
Literature riview dianalisis memakai metode naratif
dengan pengelompokkan data hasil ekstraksi yang
sama dan sejenis dengan hasil yang diukur untuk
menjawab tujuan dari penelitian. Jurnal penelitian yang
cocok dengan kriteria inklusi selanjutnya disatukan
serta dilakukan peringkasan jurnal meliputi: author,
tahun penerbitan, judul penelitian, metode penelitian,
hasil penelitian, dan data base.
15. BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 HASIL
Tabel 4.1
Edukasi Penyakit Jantung Koroner
Secara Preventif Melalui Media Sosial
Instagram dan Tiktok
16. BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.2 PEMBAHASAN
Faktor risiko penyakit jantung koroner terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor risiko yang
tidak dapat dicegah dan faktor risiko yang dapat dicegah. Faktor risiko yang tidak dapat
dicegah, yaitu usia, riwayat keluarga, dan jenis kelamin, sedangkan faktor risiko yang
dapat dicegah adalah diabetes, hipertensi, kelebihan berat badan, merokok, stress,
kurangnya berolahraga, minum minuman alkohol, dan kolesterol.
Edukasi pencegahan preventif sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari_x0002_hari
sebagai pengendalian sosial terhadap hal-hal yang tidak diinginkan terjadi
di masa mendatang.
17. BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.2 PEMBAHASAN
Pencegahan preventif dapat dilakukan kepada siapa saja,
seperti keluarga, teman, tetangga, maupun masyarakat dengan media edukasi
yang menarik perhatian, seperti media elektronik (Instragram, Tiktok serta
media sosial lainnya)
Pemberian edukasi Penyakit Jantung Koroner secara preventif harus memperhatikan
sasaran yang dituju agar tujuan edukasi dapat tercapai, yaitu mengubah perilaku
seseorang menjadi lebih baik dan memberikan contoh pada orang sekitarnya, seperti
setelah menerima edukasi mengenai pencegahan penyakit jantung koroner secara
preventif, maka orang tersebut semakin rajin berolahraga dan berhenti merokok.
18. BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.2 PEMBAHASAN
Pengaruh edukasi kesehatan
sangat penting dapat membangun kesadaran seseorang
untuk melakukan
pencegahan penyakit jantung koroner secara preventif
sehingga terhindar dari
faktor risiko penyakit jantung.
19. BAB V PENUTUP
5. 1 KESIMPULAN
1. Edukasi Penyakit Jantung Koroner dapat dilakukan
dengan media elektronik sehingga masyarakat semakin
tertarik mengetahui pentingnya pencegahan penyakit jantung
koroner.
2. Edukasi Penyakit Jantung Koroner secara preventif sangat
penting untuk
mencegah faktor risiko penyakit jantung koroner sejak dini
5. 2 SARAN
Diharapkan dapat semakin memperbanyak literatur dalam
pencarian referensi, informasi, dan wawasan dengan
menggunakan literature review