SlideShare a Scribd company logo
PENGGUNAAN MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK MELALUI BERITA DALAM
PEMBELAJARAN MENGKRITIK BERITA SECARA LISAN DALAM
KURIKULUM 2013

Oleh: Novi Umi Bimawati
Mahasiswa IKIP PGRI Semarang
E-mail: Bima_novi@yahoo.co.id

SARI
Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran
yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang
disediakan untuk pembelajaran siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai
kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, penndidikan dasar, dan Pendidikan
menengah.
Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang satu dengan lainnya saling
mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam setiap program pendidikan
pasti mempunyai kurikulum, yang mana kurikulum tersebut biasanya tertuang dalam Garisgaris Besar Program Pengajaran (GBPP), yang berguna sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan kurikulum dalam suatu sekolah. Jadi guru dalam pelaksanaan kurikulum ini
sangat berperan dalam mentrasformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam buku kurikulum
sesuai dengan petunjuknya kepada siswa dengan proses belajar mengajar.

Kata Kunci: kurikulum, bahan ajar, kompetensi.
ABSTRAC
The curriculum includes content and learning materials . The curriculum is the number of
subjects that must be taken and studied by students to gain some knowledge . Curriculum as a
lesson plan . The curriculum is an educational program that is provided for student learning .
With the program the students undertake various learning activities , resulting in changes in
behavior and development of students , in accordance with the objectives of education and
learning

.

Teachers are professional educators with the primary task of educating , teaching , guiding ,
directing , train , assess , and evaluate students on early childhood education , formal
education,

education

was

elementary,

and

secondary

education

.

Learning is a combination that is composed of several elements of human , material ,
facilities , equipment , and procedures that affect each one another in the achievement of
learning objectives . In any educational program must have a curriculum , a curriculum which
is usually contained in the Guidelines of Teaching Program ( GBPP ) , which is useful as a
guide teachers in implementing the curriculum in a school . So teachers in the
implementation of this curriculum was instrumental in transforming the values contained in
the curriculum in accordance with the instructions to the students with the learning process .

Keywords : curriculum , teaching materials , competence .

 PENDAHULUAN
Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran ini adalah cara untuk mengkritik
secara lisan melalui suatu informasi yang didapat dari media elektronik yaitu berita yang ada
di televisi dan radio. Biasanya kita sering bingung dengan apa yang akan kita sampaikan
ketika kita mengkritik suatu berita yang disampaikan. Terkadang kita juga masih kurang
mengetahui cara mengkritik yang baik itu seperti apa.
Nah, dalam artikel ini saya akan menyampaikan berbagai cara yang dapat
memperlancar anda untuk mengkritik secara lisan dengan baik.
 LANDASAN TEORI
Dalam setiap program pendidikan pasti mempunyai kurikulum, yang mana kurikulum
tersebut biasanya tertuang dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), yang
berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kurikulum dalam suatu sekolah. Jadi
guru dalam pelaksanaan kurikulum ini sangat berperan dalam mentrasformasikan nilai-nilai
yang terkandung dalam buku kurikulum sesuai dengan petunjuknya kepada siswa dengan
proses belajar mengajar. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competencybased curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap,
berpengetahuan,

berketerampilan,

dan

bertindak.

Kurikulum

2013 menganut:

(1)

pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual
peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.
Dalam melaksanakan peranan-peranan di atas, guru dituntut untuk mampu
mengembangkan sikap profesional guru, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pendidikan. Guru profesional, dalam hubungan ini, adalah guru yang memiliki keahlian
sebagai guru, artinya guru itu harus mempunyai kompetensi atau kemauan dasar sebagai
syarat untuk memangku profesi tersebut.
Kompetensi guru, seperti dikemukakan oleh Glasser, ada empat hal, yakni:
a.

Menguasai bahan pelajaran

b.

Kemampuan mendiagnosis kelakuan siswa

c.

Kemampuan melaksanakan proses pengajaran

d.

Kemampuan mengukur hasil belajar siswa (Nurhaida Amir dan Rudito, 1981: 1)
Jadi, guru dalam mengemban tugas sebagai seorang pengajar, minimal harus mampu:
Pertama, menguasai silabus atau GBPP serta petunjuk pelaksanaannya. Dimaksudkan dengan
hal ini ialah seorang guru harus mampu memahami aspek-aspek berikut ini:
a.

Tujuan yang ingin/hendak dicapai

b.

Isi/materi bahan pelajaran dari setiap pokok bahasan/topik

c.

Alokasi waktu untuk setiap topik perkuliahan/bahan pelajaran

d.

Alat dan sumber belajar yang akan digunakan
Kedua, terampil menyusun program pengajaran/perkuliahan. Dalam hal ini

dimaksudkan pengajar harus trampil dalam mengemas dan menyusun serta merumuskan
bahan pelajaran. Mulai dari merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sampai
pada teknik evaluasi yang akan digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.
Ketiga, terampil melaksanakan proses belajar mengajar. Artinya terampil dalam
mengimplementasikan kurikulum, yaitu mengaktualisasikan standar pendidikan dalam proses
belajar mengajar di kelas kepada peserta didik. Termasuk dalam kawasan ini terampil dalam
menerapkan berbagai metode, strategi, pendekatan, kiat, seni mengajar, memilih dan
menetapkan sumber belajar yang tepat, menggunakan media pengajaran dan sebagainya.
Keempat, terampil dalam menilai hasil belajar siswa, yaitu mengevaluasi sejauh mana
apa yang telah disampaikan kepada peserta didik di dalam proses belajar mengajar yang
disebutkan terdahulu telah dapat dikuasai oleh siswa/peserta didik. Atau dengan kata lain
trampil menilai sejauh mana materi/bahan pelajaran yang telah diberikan sudah menjadi milik
siswa.

 METODE PENELITIAN
Dari judul yang saya ambil adalah bentuk penelitian saya terhadap kurikulum 2013
melalui pembelajaran mengkritik berita secara lisan yang digunakan di SMA N 1 GODONG
tahun 2013 kemarin yang sudah menggunakan kurikulum 2013 untuk kelas X.
Dari penelitian itu saya masih banyak menjumpai siswa siswi yang masih bingung
cara mengkritik berita secara lisan yang baik itu bagaimana. Sebaiknya srebagai seorang guru
menjelaskan terlebih dahulu kepada siswanya mengenai pembelajaran mengkritik ini.
 PEMBAHASAN
Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru pada kurikulum 2013 ini adalah
penggunaan kompetensi serta pertambahan jam pelajaran dan materi yang diajarkan untuk
siswa-siswinya cukup memerlukan tenaga pikiran untuk dapat lancar memberikan materinya.
Maka dari itu, berhasil tidaknya kurikulum banyak tergantung atas peranan guru yang dapat
dilakukan dalam pengembangan kurikulum, antara lain:
a. Guru sebagai perencana pengajaran, ia harus membuat perencanaan pengajaran dan
persiapan sebelum melakukan kegiatan mengajar.
b. Guru sebagai pengelola pengajaran harus dapat menciptakan situasi belajar yang
memungkinkan tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
c. Guru sebagai evaluator, artinya ia melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah anak
telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. (Burhan Nurgiyantoro, 1988 : 57).
Berikut ini adalah Etika Menyampaikan Kritik
1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu permasalahan yang akan kita kritisi tersebut. Kita
sering melihat orang mengeluarkan pendapat atau opini atau kritik tanpa mengerti
permaslahan sebenarnya, sehingga yang muncul adalah kesalah pahaman. Saya
menyarankan, jika anda tidak mengerti atau tidak menguasai sebuah permasalahan
lebih baik anda diam (tidak berpendapat/ mengkritik) dan mencari informasi
tambahan.
2. Cara Anda Mengkritik. Cara mengkritik merupakan sebuah media/ saluran bagi kamu
untuk menyampaikan kritik, opini atau uneg-uneg. Gunakanlah cara yang santun dan
baik, selain itu jangan sampai kamu menyampaikan kritik secara emosional serta
gunakanlah bahasa yang baik dan tidak ambigu agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
3. Menyesuaikan dengan Sikon. Jika kamu mengkritik seseorang saya sarankan kamu
untuk melihat situasi dan kondisi orang tersebut, perhatikan mood/ suasana hati orang
tersebut. Dan jangan sekali-kali kamu menyampaikan kritik yang pedas di hadapan
orang lain apalagi orang banyak. Selain membuat orang tersebut malu juga kurang
etis, sampaikan kritik kamu ketika orang tersebut sendiri dengan suasana hati yang
baik.
4. Jika orang/lembaga yang kamu kritisi/ kritik mau merubah diri atau melakukan apa
yang kita sarankan, jangan sekali-sekali kamu merasa berjasa atau memiliki andil atas
perubahan tersebut. Selain menimbulkan rasa ujub/ takabur, hal tersebut juga
menunjukan secara tidak langsung bahwa diri andalah yang sesungguhnya harus
dikritik.
5. Jangan lupakan yang namanya „niat‟, ketika kamu mengkritisi atau memberi saran
kepada orang lain niatkan sebagai ibadah dalam rangka „amal ma’ruf nahi munkar’.
Adapun cara lain untuk mudah mengkritik berita secara lisan yaitu: Ketika kita
mengkritik sebuah tulisan, ada baiknya dibuat unsur ulasan yang memang ditempatkan pada
dimensi yang tepat, sehingga kelemahan sebuah tulisan yang kita kritik akan lebih kentara
perbedaannya, dimana saja letak kelemahan dan kelebihan tulisan tersebut yang ada di
dalamnya. Kemudian berikan contoh pembanding sebuah karya yang nafasnya hampir sama
dengan tulisan yang dikritik. Jadikan pembanding tersebut sebagai suatu perbandingan yang
memang benar-benar sebagai bahan pembanding yang bisa kita usung dan dapat kita
pertanggungjawabkan. Sehingga kritikan bisa lebih bermakna dan bervariasi. Mengkritik,
menurut saya harus memenuhi unsur standart dimensi ruang, waktu, dan tempat.
Memang, sering sekali seorang kritikus ditantang untuk berkarya, padahal mungkin seorang
kritikus hanya murni memiliki wawasan dalam bidangnya, namun bisa juga seorang kritikus
bukan merupakan pencipta karya, bisa jadi dia hanya mempunyai kemampuan pengamatan
yang

tajam

terhadap

sebuah

karya.

Yang terpenting bahwa sebuah kritikan tidak menunjukkan sifat “Jumawa” (istilah bahasa
Jawa, mohon maaf, saya kurang tahu persis entah apa padanan kata yang tepat kedalam
Bahasa Indonesia) dan jangan ada unsur pendiskreditan terhadap orang, apalagi menuding
(dengan telunjuk jari) batang hidung orang yang kita kritik, sementara kita mengkritik dengan
kritikan

yang

hanya

dalam

bentuk

tulisan.

Saya cendrung lebih suka mengkritik orang dengan bahasa lisan secara langsung “face to
face” daripada mengkritik memakai bahasa tulisan. Karena diantara keduanya terdapat
perbedaan yang amat sangat-sangat tajam. Bahasa lisan dalam menyampaikan pesan pada
bentuk kritikan lebih terasa sampai ke poin-poin permasalahannya, dikarenakan ada intonasi
suara yang mendukung sampai atau tidaknya pesan tersebut kepada orang yang kita kritik.
Apalagi dengan intonasi, penuh dengan rasa ikhlas, penuh dengan rasa kasih sayang, dan
tanpa adanya unsur arogansi di dalamnya. Dengan demikian penyampaian pesan dalam
bentuk bahasa lisan akan sampai kepada lawan bicara kita, pasti lebih jelas dan lebih
mengena

sampai

ketujuan.

Sementara jika mengkritik lewat bahasa tulisan, bagi saya jelas akan lebih sulit. Dikarenakan
pembicaraan yang satu arah. Kritikan dalam bentuk bahasa tulisan belum tentu bisa sampai
ke tujuan dengan penerimaan persepsi yang sama seperti apa yang tersirat. Karena
pemahaman masing-masing orang sangat berbeda dalam memahami sebuah bahasa tulisan,
dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan sehingga timbulnya multi tafsir berdasarkan
tingkat pemahaman berdasarkan pengetahuan masing-masing orang yang membaca tulisan
tersebut. Memang, apabila ingin menulis sesuatu yang sesuai seperti apa yang diinginkan,
walaupun dalam bahasa tulisan terdapat perangkat pembantu dalam penulisan kata-kata dan
cara menuliskannya, yaitu dengan adanya “tanda baca” titik koma dll, lagi-lagi yang namanya
bahasa tulisan, walaupun sudah dilengkapi dengan tanda baca, masih saja belum lengkap
untuk bisa dipahami secara tepat apa yang tersirat persis seperti apa yang tersurat. Karena
seperti yang sudah saya sebutkan di atas bahwa pemahaman seseorang tentang sebuah pesan
dalam bahasa-bahasa tulisan sangatlah bervariasi sesuai dengan tingkat pengetahuan orang
yang

membacanya

(si

pembaca

pesan).

Jadi, faktor intonasi dalam berbicara bahasa lisan untuk menyampaikan kritikan sangatlah
berpengaruh bagi pendengar pesan dalam mencerna makna dari sebuah kritikan. Dan kritikan
dalam bentuk bahasa-bahasa lisan akan cendrung dapat diterima dan dipahami dengan penuh
makna.
Sementara kritikan dalam bentuk tulisan, pemahamannya bahasa tulisan sangatlah
berbeda penerimaannya jika dibanding pesan dalam bentuk bahasa lisan. Kritikan dalam
bentuk bahasa tulisan akan lebih cenderung menimbulkan multi tafsir bagi pembacanya.
Tentang “jumawa”, kata ini adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Jawa. Namun
mohon maaf (khusus saya pribadi) saya kurang tahu apa terjemahannya di dalam bahasa
Indonesia. Saya dapat merasakan makna (bermakna) yang terkandung di dalamnya. Setahu
saya atas penjelasan seorang teman, jumawa itu adalah sikap merendahkan orang lain,
meninggikan dirinya, atau yang mirip-mirip itulah. Utamanya pada kata “jumawa” itu bagi
kritikusnya, tapi jauh lebih dalam lagi adalah “persoalan yang menimpa mereka yang
dikritik”. Yang mengkritik (mengritik?), sih, tidak punya soal dalam rasa dirinya, sudah
mengkritik ya sudah, selesai.
Nah yang punya masalah kemudian adalah orang yang mendapat kritikan, sebab
sedikit banyaknya mereka menjadi terusik perasaannya. Dikatakan demikian sebab hal ini
“jauh lebih dalam maknanya”, karena menyangkut masalah “kesediaan” menerima masukan
dan soal “kerendahan dan kebesaran hati”, soal “perlunya sedikit menunduk dan bahkan
membungkuk”, tepho-tepho bahasa Jawa-nya.
Disitulah permasalahan pokok yang terdapat dalam hal kritik mengkritik bagi para
pihak, apalagi dalam bentuk tulisan. Semoga semua pihak dapat memahami suatu krtikan
yang di terima masing-masing pihak dengan apa adanya tanpa adanya perasaan jumawa.

 PENUTUP
Semoga dengan rincian mengenai pembelajaran mengkritik secara lisan dapat
menambah wawasan anda yang membaca artikel ini. Dan apabila ada kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan, penulis meminta maaf. Semoga bermanfaat.
Jangan mudah putus asa untuk menggapai sebuah cita-cita. Dan jangan mudah
menyerah untuk menghadapi sebuah tantangan.

DAFTAR PUSTAKA
http://sejarahsatriawan.blogspot.com/2011/09/etika-menyampaikan-kritik.html
http://miasatu.blogspot.com/2013/12/teks-eksposisi.html
http://miasatu.blogspot.com/
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1367
http://filsafat.kompasiana.com/2011/12/09/kritik-mengkritik-dalam-bentuk-lisan-dan-tulisan417273.html

More Related Content

What's hot

Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Arin Ariyanti
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
Chi'onk Pemimpin
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Hariyatunnisa Ahmad
 
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Nini Ibrahim01
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
Nisfatur Rosyidah Rosyidah
 
09 topik 2 pengajaran makro
09 topik 2  pengajaran makro09 topik 2  pengajaran makro
09 topik 2 pengajaran makro
LailaBadriah
 
BBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranBBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaran
Zanari Zainon
 
Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makro
nanisaaid
 
Ptk
PtkPtk
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
Nini Ibrahim01
 
Pengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaranPengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaranMohd Ridzuan
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
PratiwiKartikaSari
 
Bmm 3101 e htr 2
Bmm 3101 e htr 2Bmm 3101 e htr 2
Bmm 3101 e htr 2Cik Lieya
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Ppt
PptPpt
Ppt
herlinn
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
Anwar Sari
 

What's hot (20)

Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaranPerencanaan pembelajaran
Perencanaan pembelajaran
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
Konsep Rencana Pembelajaran Kurikulum 2013
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Sukan 1
Sukan 1Sukan 1
Sukan 1
 
09 topik 2 pengajaran makro
09 topik 2  pengajaran makro09 topik 2  pengajaran makro
09 topik 2 pengajaran makro
 
BBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranBBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaran
 
Apa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makroApa itu pengajaran makro
Apa itu pengajaran makro
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Merencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode PembelajaranMerencanakan Metode Pembelajaran
Merencanakan Metode Pembelajaran
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaranPengurusan pengajaran dan pembelajaran
Pengurusan pengajaran dan pembelajaran
 
Bam
BamBam
Bam
 
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
Bab 1 modul i membuka pembelajaran(2)
 
Bmm 3101 e htr 2
Bmm 3101 e htr 2Bmm 3101 e htr 2
Bmm 3101 e htr 2
 
Bg ucok i
Bg ucok iBg ucok i
Bg ucok i
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus2. laporan ptk yunus
2. laporan ptk yunus
 

Viewers also liked

CONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMAS
CONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMASCONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMAS
CONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMAS
Guillermo Chirinos
 
21 Dec 2013 (Newsletter)
21 Dec 2013 (Newsletter)21 Dec 2013 (Newsletter)
SANIA BHATTI
SANIA BHATTISANIA BHATTI
SANIA BHATTI
sania bhatti
 
Pgdm college in greater noida
Pgdm college in greater noidaPgdm college in greater noida
Pgdm college in greater noida
G L Bajaj Institute of Management & Research
 
Evaluation
EvaluationEvaluation
Evaluation
hannahodlin27
 
1PRASHTECH Presentation April 2015 R1
1PRASHTECH Presentation April 2015 R11PRASHTECH Presentation April 2015 R1
1PRASHTECH Presentation April 2015 R1
Shekhar Mhapsekar
 
ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ
ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ
ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ
Ali Osman Öncel
 
Citas y bibliografía
Citas y bibliografíaCitas y bibliografía
Citas y bibliografía
Cristian Ruiz
 
Sqk33.00 autres fiches_en
Sqk33.00 autres fiches_enSqk33.00 autres fiches_en
Sqk33.00 autres fiches_en
e-genieclimatique
 
презентация 2.ppt копия - копия
презентация 2.ppt   копия - копияпрезентация 2.ppt   копия - копия
презентация 2.ppt копия - копия
Nadezhda Egovkina
 
O sal
O salO sal
Presentation1 bab 5
Presentation1 bab 5Presentation1 bab 5
Presentation1 bab 5
Widyawati Oigk
 
16 ufuk
16 ufuk16 ufuk
16 ufuk
ufuk YILDIZ
 
A.G.O. Nationale AIGx 2016
A.G.O. Nationale AIGx 2016A.G.O. Nationale AIGx 2016
A.G.O. Nationale AIGx 2016
Damien Vincke
 
Vintage tv
Vintage tvVintage tv
Vintage tv
Henadzi Koltun
 

Viewers also liked (17)

CONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMAS
CONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMASCONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMAS
CONTROL Y SEGURIDAD DE SISTEMAS
 
21 Dec 2013 (Newsletter)
21 Dec 2013 (Newsletter)21 Dec 2013 (Newsletter)
21 Dec 2013 (Newsletter)
 
SANIA BHATTI
SANIA BHATTISANIA BHATTI
SANIA BHATTI
 
Pgdm college in greater noida
Pgdm college in greater noidaPgdm college in greater noida
Pgdm college in greater noida
 
Evaluation
EvaluationEvaluation
Evaluation
 
1PRASHTECH Presentation April 2015 R1
1PRASHTECH Presentation April 2015 R11PRASHTECH Presentation April 2015 R1
1PRASHTECH Presentation April 2015 R1
 
ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ
ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ
ÜNİVERSİTE - İŞ DÜNYASI BULUŞMALARI PANELİ
 
Citas y bibliografía
Citas y bibliografíaCitas y bibliografía
Citas y bibliografía
 
2015 141212082149-conversion-gate01
2015 141212082149-conversion-gate012015 141212082149-conversion-gate01
2015 141212082149-conversion-gate01
 
Sqk33.00 autres fiches_en
Sqk33.00 autres fiches_enSqk33.00 autres fiches_en
Sqk33.00 autres fiches_en
 
Ring clock
Ring clockRing clock
Ring clock
 
презентация 2.ppt копия - копия
презентация 2.ppt   копия - копияпрезентация 2.ppt   копия - копия
презентация 2.ppt копия - копия
 
O sal
O salO sal
O sal
 
Presentation1 bab 5
Presentation1 bab 5Presentation1 bab 5
Presentation1 bab 5
 
16 ufuk
16 ufuk16 ufuk
16 ufuk
 
A.G.O. Nationale AIGx 2016
A.G.O. Nationale AIGx 2016A.G.O. Nationale AIGx 2016
A.G.O. Nationale AIGx 2016
 
Vintage tv
Vintage tvVintage tv
Vintage tv
 

Similar to Novi umi bimawati 10410205 pbsi

3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
Nova Amelia
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Arin Ariyanti
 
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan
sintaroyani
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati Rahman
 
Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Siti Nur Aeni
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
tanialisa008
 
22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)
Dewi_Sejarah
 
Evaluasiprogrampengajaran
EvaluasiprogrampengajaranEvaluasiprogrampengajaran
Evaluasiprogrampengajaran
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
pratamakhisan
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
TuanMuhammadDanil1
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
suryo1
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
Eko Supriyadi
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
Sofyan Saputra
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Alfonsus Sam
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranHilda Pujianti
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Yusri Sairi
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
Nida Usanah
 

Similar to Novi umi bimawati 10410205 pbsi (20)

3. bab i
3. bab i3. bab i
3. bab i
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan
 
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mplBuku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
Buku 1 makalah pengembangan kurikulum mpl
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)Mulyati ojl 3  (RTK Cakep Bab 3)
Mulyati ojl 3 (RTK Cakep Bab 3)
 
Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014Analisis Pasal 103 Tahun 2014
Analisis Pasal 103 Tahun 2014
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)22. yuniarti (06111404022)
22. yuniarti (06111404022)
 
Evaluasiprogrampengajaran
EvaluasiprogrampengajaranEvaluasiprogrampengajaran
Evaluasiprogrampengajaran
 
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
22520544_Khisan Dian Pratama_PPT BAB 7.pptx
 
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajarBahan ajarperencanaanpemb bukuajar
Bahan ajarperencanaanpemb bukuajar
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
 
Makalah Tanah Longsor
Makalah Tanah LongsorMakalah Tanah Longsor
Makalah Tanah Longsor
 

Novi umi bimawati 10410205 pbsi

  • 1. PENGGUNAAN MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK MELALUI BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENGKRITIK BERITA SECARA LISAN DALAM KURIKULUM 2013 Oleh: Novi Umi Bimawati Mahasiswa IKIP PGRI Semarang E-mail: Bima_novi@yahoo.co.id SARI Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk pembelajaran siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, penndidikan dasar, dan Pendidikan menengah. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam setiap program pendidikan pasti mempunyai kurikulum, yang mana kurikulum tersebut biasanya tertuang dalam Garisgaris Besar Program Pengajaran (GBPP), yang berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kurikulum dalam suatu sekolah. Jadi guru dalam pelaksanaan kurikulum ini sangat berperan dalam mentrasformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam buku kurikulum sesuai dengan petunjuknya kepada siswa dengan proses belajar mengajar. Kata Kunci: kurikulum, bahan ajar, kompetensi.
  • 2. ABSTRAC The curriculum includes content and learning materials . The curriculum is the number of subjects that must be taken and studied by students to gain some knowledge . Curriculum as a lesson plan . The curriculum is an educational program that is provided for student learning . With the program the students undertake various learning activities , resulting in changes in behavior and development of students , in accordance with the objectives of education and learning . Teachers are professional educators with the primary task of educating , teaching , guiding , directing , train , assess , and evaluate students on early childhood education , formal education, education was elementary, and secondary education . Learning is a combination that is composed of several elements of human , material , facilities , equipment , and procedures that affect each one another in the achievement of learning objectives . In any educational program must have a curriculum , a curriculum which is usually contained in the Guidelines of Teaching Program ( GBPP ) , which is useful as a guide teachers in implementing the curriculum in a school . So teachers in the implementation of this curriculum was instrumental in transforming the values contained in the curriculum in accordance with the instructions to the students with the learning process . Keywords : curriculum , teaching materials , competence .  PENDAHULUAN Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran ini adalah cara untuk mengkritik secara lisan melalui suatu informasi yang didapat dari media elektronik yaitu berita yang ada di televisi dan radio. Biasanya kita sering bingung dengan apa yang akan kita sampaikan ketika kita mengkritik suatu berita yang disampaikan. Terkadang kita juga masih kurang mengetahui cara mengkritik yang baik itu seperti apa. Nah, dalam artikel ini saya akan menyampaikan berbagai cara yang dapat memperlancar anda untuk mengkritik secara lisan dengan baik.
  • 3.  LANDASAN TEORI Dalam setiap program pendidikan pasti mempunyai kurikulum, yang mana kurikulum tersebut biasanya tertuang dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP), yang berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kurikulum dalam suatu sekolah. Jadi guru dalam pelaksanaan kurikulum ini sangat berperan dalam mentrasformasikan nilai-nilai yang terkandung dalam buku kurikulum sesuai dengan petunjuknya kepada siswa dengan proses belajar mengajar. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competencybased curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. Dalam melaksanakan peranan-peranan di atas, guru dituntut untuk mampu mengembangkan sikap profesional guru, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pendidikan. Guru profesional, dalam hubungan ini, adalah guru yang memiliki keahlian sebagai guru, artinya guru itu harus mempunyai kompetensi atau kemauan dasar sebagai syarat untuk memangku profesi tersebut. Kompetensi guru, seperti dikemukakan oleh Glasser, ada empat hal, yakni: a. Menguasai bahan pelajaran b. Kemampuan mendiagnosis kelakuan siswa c. Kemampuan melaksanakan proses pengajaran d. Kemampuan mengukur hasil belajar siswa (Nurhaida Amir dan Rudito, 1981: 1) Jadi, guru dalam mengemban tugas sebagai seorang pengajar, minimal harus mampu:
  • 4. Pertama, menguasai silabus atau GBPP serta petunjuk pelaksanaannya. Dimaksudkan dengan hal ini ialah seorang guru harus mampu memahami aspek-aspek berikut ini: a. Tujuan yang ingin/hendak dicapai b. Isi/materi bahan pelajaran dari setiap pokok bahasan/topik c. Alokasi waktu untuk setiap topik perkuliahan/bahan pelajaran d. Alat dan sumber belajar yang akan digunakan Kedua, terampil menyusun program pengajaran/perkuliahan. Dalam hal ini dimaksudkan pengajar harus trampil dalam mengemas dan menyusun serta merumuskan bahan pelajaran. Mulai dari merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sampai pada teknik evaluasi yang akan digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Ketiga, terampil melaksanakan proses belajar mengajar. Artinya terampil dalam mengimplementasikan kurikulum, yaitu mengaktualisasikan standar pendidikan dalam proses belajar mengajar di kelas kepada peserta didik. Termasuk dalam kawasan ini terampil dalam menerapkan berbagai metode, strategi, pendekatan, kiat, seni mengajar, memilih dan menetapkan sumber belajar yang tepat, menggunakan media pengajaran dan sebagainya. Keempat, terampil dalam menilai hasil belajar siswa, yaitu mengevaluasi sejauh mana apa yang telah disampaikan kepada peserta didik di dalam proses belajar mengajar yang disebutkan terdahulu telah dapat dikuasai oleh siswa/peserta didik. Atau dengan kata lain trampil menilai sejauh mana materi/bahan pelajaran yang telah diberikan sudah menjadi milik siswa.  METODE PENELITIAN Dari judul yang saya ambil adalah bentuk penelitian saya terhadap kurikulum 2013 melalui pembelajaran mengkritik berita secara lisan yang digunakan di SMA N 1 GODONG tahun 2013 kemarin yang sudah menggunakan kurikulum 2013 untuk kelas X. Dari penelitian itu saya masih banyak menjumpai siswa siswi yang masih bingung cara mengkritik berita secara lisan yang baik itu bagaimana. Sebaiknya srebagai seorang guru menjelaskan terlebih dahulu kepada siswanya mengenai pembelajaran mengkritik ini.
  • 5.  PEMBAHASAN Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru pada kurikulum 2013 ini adalah penggunaan kompetensi serta pertambahan jam pelajaran dan materi yang diajarkan untuk siswa-siswinya cukup memerlukan tenaga pikiran untuk dapat lancar memberikan materinya. Maka dari itu, berhasil tidaknya kurikulum banyak tergantung atas peranan guru yang dapat dilakukan dalam pengembangan kurikulum, antara lain: a. Guru sebagai perencana pengajaran, ia harus membuat perencanaan pengajaran dan persiapan sebelum melakukan kegiatan mengajar. b. Guru sebagai pengelola pengajaran harus dapat menciptakan situasi belajar yang memungkinkan tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditentukan. c. Guru sebagai evaluator, artinya ia melakukan pengukuran untuk mengetahui apakah anak telah mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. (Burhan Nurgiyantoro, 1988 : 57). Berikut ini adalah Etika Menyampaikan Kritik 1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu permasalahan yang akan kita kritisi tersebut. Kita sering melihat orang mengeluarkan pendapat atau opini atau kritik tanpa mengerti permaslahan sebenarnya, sehingga yang muncul adalah kesalah pahaman. Saya menyarankan, jika anda tidak mengerti atau tidak menguasai sebuah permasalahan lebih baik anda diam (tidak berpendapat/ mengkritik) dan mencari informasi tambahan. 2. Cara Anda Mengkritik. Cara mengkritik merupakan sebuah media/ saluran bagi kamu untuk menyampaikan kritik, opini atau uneg-uneg. Gunakanlah cara yang santun dan baik, selain itu jangan sampai kamu menyampaikan kritik secara emosional serta gunakanlah bahasa yang baik dan tidak ambigu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. 3. Menyesuaikan dengan Sikon. Jika kamu mengkritik seseorang saya sarankan kamu untuk melihat situasi dan kondisi orang tersebut, perhatikan mood/ suasana hati orang tersebut. Dan jangan sekali-kali kamu menyampaikan kritik yang pedas di hadapan orang lain apalagi orang banyak. Selain membuat orang tersebut malu juga kurang etis, sampaikan kritik kamu ketika orang tersebut sendiri dengan suasana hati yang baik.
  • 6. 4. Jika orang/lembaga yang kamu kritisi/ kritik mau merubah diri atau melakukan apa yang kita sarankan, jangan sekali-sekali kamu merasa berjasa atau memiliki andil atas perubahan tersebut. Selain menimbulkan rasa ujub/ takabur, hal tersebut juga menunjukan secara tidak langsung bahwa diri andalah yang sesungguhnya harus dikritik. 5. Jangan lupakan yang namanya „niat‟, ketika kamu mengkritisi atau memberi saran kepada orang lain niatkan sebagai ibadah dalam rangka „amal ma’ruf nahi munkar’. Adapun cara lain untuk mudah mengkritik berita secara lisan yaitu: Ketika kita mengkritik sebuah tulisan, ada baiknya dibuat unsur ulasan yang memang ditempatkan pada dimensi yang tepat, sehingga kelemahan sebuah tulisan yang kita kritik akan lebih kentara perbedaannya, dimana saja letak kelemahan dan kelebihan tulisan tersebut yang ada di dalamnya. Kemudian berikan contoh pembanding sebuah karya yang nafasnya hampir sama dengan tulisan yang dikritik. Jadikan pembanding tersebut sebagai suatu perbandingan yang memang benar-benar sebagai bahan pembanding yang bisa kita usung dan dapat kita pertanggungjawabkan. Sehingga kritikan bisa lebih bermakna dan bervariasi. Mengkritik, menurut saya harus memenuhi unsur standart dimensi ruang, waktu, dan tempat. Memang, sering sekali seorang kritikus ditantang untuk berkarya, padahal mungkin seorang kritikus hanya murni memiliki wawasan dalam bidangnya, namun bisa juga seorang kritikus bukan merupakan pencipta karya, bisa jadi dia hanya mempunyai kemampuan pengamatan yang tajam terhadap sebuah karya. Yang terpenting bahwa sebuah kritikan tidak menunjukkan sifat “Jumawa” (istilah bahasa Jawa, mohon maaf, saya kurang tahu persis entah apa padanan kata yang tepat kedalam Bahasa Indonesia) dan jangan ada unsur pendiskreditan terhadap orang, apalagi menuding (dengan telunjuk jari) batang hidung orang yang kita kritik, sementara kita mengkritik dengan kritikan yang hanya dalam bentuk tulisan. Saya cendrung lebih suka mengkritik orang dengan bahasa lisan secara langsung “face to face” daripada mengkritik memakai bahasa tulisan. Karena diantara keduanya terdapat perbedaan yang amat sangat-sangat tajam. Bahasa lisan dalam menyampaikan pesan pada bentuk kritikan lebih terasa sampai ke poin-poin permasalahannya, dikarenakan ada intonasi suara yang mendukung sampai atau tidaknya pesan tersebut kepada orang yang kita kritik. Apalagi dengan intonasi, penuh dengan rasa ikhlas, penuh dengan rasa kasih sayang, dan tanpa adanya unsur arogansi di dalamnya. Dengan demikian penyampaian pesan dalam bentuk bahasa lisan akan sampai kepada lawan bicara kita, pasti lebih jelas dan lebih
  • 7. mengena sampai ketujuan. Sementara jika mengkritik lewat bahasa tulisan, bagi saya jelas akan lebih sulit. Dikarenakan pembicaraan yang satu arah. Kritikan dalam bentuk bahasa tulisan belum tentu bisa sampai ke tujuan dengan penerimaan persepsi yang sama seperti apa yang tersirat. Karena pemahaman masing-masing orang sangat berbeda dalam memahami sebuah bahasa tulisan, dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan sehingga timbulnya multi tafsir berdasarkan tingkat pemahaman berdasarkan pengetahuan masing-masing orang yang membaca tulisan tersebut. Memang, apabila ingin menulis sesuatu yang sesuai seperti apa yang diinginkan, walaupun dalam bahasa tulisan terdapat perangkat pembantu dalam penulisan kata-kata dan cara menuliskannya, yaitu dengan adanya “tanda baca” titik koma dll, lagi-lagi yang namanya bahasa tulisan, walaupun sudah dilengkapi dengan tanda baca, masih saja belum lengkap untuk bisa dipahami secara tepat apa yang tersirat persis seperti apa yang tersurat. Karena seperti yang sudah saya sebutkan di atas bahwa pemahaman seseorang tentang sebuah pesan dalam bahasa-bahasa tulisan sangatlah bervariasi sesuai dengan tingkat pengetahuan orang yang membacanya (si pembaca pesan). Jadi, faktor intonasi dalam berbicara bahasa lisan untuk menyampaikan kritikan sangatlah berpengaruh bagi pendengar pesan dalam mencerna makna dari sebuah kritikan. Dan kritikan dalam bentuk bahasa-bahasa lisan akan cendrung dapat diterima dan dipahami dengan penuh makna. Sementara kritikan dalam bentuk tulisan, pemahamannya bahasa tulisan sangatlah berbeda penerimaannya jika dibanding pesan dalam bentuk bahasa lisan. Kritikan dalam bentuk bahasa tulisan akan lebih cenderung menimbulkan multi tafsir bagi pembacanya. Tentang “jumawa”, kata ini adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Jawa. Namun mohon maaf (khusus saya pribadi) saya kurang tahu apa terjemahannya di dalam bahasa Indonesia. Saya dapat merasakan makna (bermakna) yang terkandung di dalamnya. Setahu saya atas penjelasan seorang teman, jumawa itu adalah sikap merendahkan orang lain, meninggikan dirinya, atau yang mirip-mirip itulah. Utamanya pada kata “jumawa” itu bagi kritikusnya, tapi jauh lebih dalam lagi adalah “persoalan yang menimpa mereka yang dikritik”. Yang mengkritik (mengritik?), sih, tidak punya soal dalam rasa dirinya, sudah mengkritik ya sudah, selesai. Nah yang punya masalah kemudian adalah orang yang mendapat kritikan, sebab sedikit banyaknya mereka menjadi terusik perasaannya. Dikatakan demikian sebab hal ini
  • 8. “jauh lebih dalam maknanya”, karena menyangkut masalah “kesediaan” menerima masukan dan soal “kerendahan dan kebesaran hati”, soal “perlunya sedikit menunduk dan bahkan membungkuk”, tepho-tepho bahasa Jawa-nya. Disitulah permasalahan pokok yang terdapat dalam hal kritik mengkritik bagi para pihak, apalagi dalam bentuk tulisan. Semoga semua pihak dapat memahami suatu krtikan yang di terima masing-masing pihak dengan apa adanya tanpa adanya perasaan jumawa.  PENUTUP Semoga dengan rincian mengenai pembelajaran mengkritik secara lisan dapat menambah wawasan anda yang membaca artikel ini. Dan apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, penulis meminta maaf. Semoga bermanfaat. Jangan mudah putus asa untuk menggapai sebuah cita-cita. Dan jangan mudah menyerah untuk menghadapi sebuah tantangan. DAFTAR PUSTAKA http://sejarahsatriawan.blogspot.com/2011/09/etika-menyampaikan-kritik.html http://miasatu.blogspot.com/2013/12/teks-eksposisi.html http://miasatu.blogspot.com/ http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1367 http://filsafat.kompasiana.com/2011/12/09/kritik-mengkritik-dalam-bentuk-lisan-dan-tulisan417273.html