Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Andrean Yogatama
Konten Materi :
1. Pengertian Motor Listrik
2. Prinsip Kerja Motor Listrik
3. Pengertian Generator Listrik
4. Dasar Hukum Generator Listrik
5. Prinsip Kerja Generator Listrik
6. Perbedaan Motor Listrik dan Generator Listrik
7. Jenis - Jenis Motor Listrik
8. Perbedaan Motor AC dan Motor DC
9. Motor AC 1 Fasa
10. Penjelasan Kapasitor Motor AC 1 Fasa
11. Motor AC 3 Fasa
12. Prinsip Kerja Motor AC 3 Fasa
13. Motor DC
14. Cara Kerja Motor DC
15. Stepper Motor
16. Pengertian Motor Stepper
17. Bagian Motor Stepper
18. Macam - Macam Motor Stepper
19. Model Perancangan Motor Stepper
20. Keunggulan Motor Stepper
21. Prinsip Kerja Stepper Motor
22. Bagian - Bagian Stepper Motor
23. Servo Motor
24. Cara Kerja dan Bagian - Bagian Motor Servo
25.
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Andrean Yogatama
Konten Materi :
1. Pengertian Motor Listrik
2. Prinsip Kerja Motor Listrik
3. Pengertian Generator Listrik
4. Dasar Hukum Generator Listrik
5. Prinsip Kerja Generator Listrik
6. Perbedaan Motor Listrik dan Generator Listrik
7. Jenis - Jenis Motor Listrik
8. Perbedaan Motor AC dan Motor DC
9. Motor AC 1 Fasa
10. Penjelasan Kapasitor Motor AC 1 Fasa
11. Motor AC 3 Fasa
12. Prinsip Kerja Motor AC 3 Fasa
13. Motor DC
14. Cara Kerja Motor DC
15. Stepper Motor
16. Pengertian Motor Stepper
17. Bagian Motor Stepper
18. Macam - Macam Motor Stepper
19. Model Perancangan Motor Stepper
20. Keunggulan Motor Stepper
21. Prinsip Kerja Stepper Motor
22. Bagian - Bagian Stepper Motor
23. Servo Motor
24. Cara Kerja dan Bagian - Bagian Motor Servo
25.
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik membuat presentasi motor AC oleh :
Nama : Lukman Sukmana Nugraha
NIM : 1310502003
Jurusan : S1 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Bapak Suryoto Edi Raharjo, S.T., M.Eng.
Instansi : Universitas Tidar Magelang
1. MOTOR AC 3 FASA
MESIN LISTRIK
UTI OQI KURNIA RAMDHANY
308 2015 002
TEKNIK ELEKTRO
2.
3. Apakah Motor Induksi Itu?
Motor induksi didefinisikan sebagai
motor yang bekerja berdasarkan induksi
medan magnet stator ke rotornya. Motor
induksi adalah suatu mesin listrik yang
merubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan menggunakan gandengan medan
listrik dan mempunyai slip antara medan
stator dan medan rotor.
4.
5. Bagian-Bagian Motor
Motor merupakan alat litrik
yang digerakkan maupun
menghasilkan listrik.
Sebagaimana mesin pada
umumnya menunjukkan bahwa
motor induksi juga memiliki
konstruksi yang sama baik motor
DC maupun AC. Konstruksi yang
dimaksud terdiri dari 2 bagian
utama yaitu stator dan rotor.
6. • Bentuk Fisik • Bagian Dalam Motor Induksi
Penerapan Motor Induksi di Dunia Industri
7.
8.
9.
10. Bagian mesin yang tidak berputar dan terbuat dari besi bundar
berlaminasi serta mempunyai alur-alur sebagai tempat meletakkan
kumparan.
Dalam alur-alur stator diletakkan belitan stator yang posisinya saling
berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan fase derajat listrik yaitu 120°
antar fase (motor 3 fase). Jumlah gulungan pada stator dibuat sesuai dengan
jumlah kutub dan jumlah putaran yang diinginkan atau ditentukan. Khusus
untuk Stator pada motor-motor listrik dengan ukuran kecil dibentuk dalam
potongan utuh. Sedangkan untuk motor-motor dengan ukuran besar adalah
tersusun dari sejumlah besar segmen-segmen laminasi.
STATOR
11. Rotor adalah bagian yang berputar dari
motor. Seperti dengan stator atas, rotor terdiri
dari satu set laminasi baja beralur ditekan
bersama dalam bentuk jalur magnetik silinder
dan sirkuit listrik.
Menurut jenis rotor pada motor induksi
dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
ROTOR
12. Rotor Belitan (Wound Rotor)
Motor dengan jenis rotor belitan
biasanya diperlukan pada saat
pengasutan atau pengaturan kecepatan
dimana dikehendaki torsi asut yang
tinggi
Belitan-belitan yang terpasang pada
rotor telah diisolasi sebagaimana
belitan yang terdapat pada stator.
Belitan yang ada pada rotor diletakkan
juga pada alur-alur rotor dan pada
setiap ujungnya dihubungkan secara
langsung pada cincin (slipring) yang
posisinya dibagian depan dari rotor
serta menjadi satu dengan poros.
13. Pengaturan
belitan/gulungan/kumparan
dilakukan untuk masing-masing
fasa adalah sama.
Sedangkan pada ujung-ujung dari
masing kumparan/fasa yang
keluar dihubungkan ke 3 buah
cincin (slipring) berdasarkan
jumlah fasenya. Konstruksi slip
ring terhubung secara langsung
dengan masing-masing sikat.
Lanjutan...
14. Rotor Sangkar Tupai (Squirrel Cage Rotor)
Rotor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang berbentuk Batang
tembaga yang dihubungkan singkat (yang terhubung ke sebuah akhir-
cincin pada setiap akhir rotor) pada setiap ujungnya kemudian
disatukan (dicor) menjadi satu kesatuan.
Sejumlah batang-batang konduktor tersebut dimasukkan ke
dalam laminasi-laminasi yang terbuat dari bahan besi silikon serta
menjadi satu dengan poros rotor.
Selain itu pula posisi dari batang-batang konduktor/tembaga
posisinya dibuat tidak paralel (tidak segaris) dengan poros rotor.
Posisi batang konduktor agak dimiringkan.
15.
16. Sumber 3 fasa yang di
hubungkan ke terminal motor
induksi 3 fasa , maka arus bolak-
balik sinusoidal IR, IS, IT akan
mengalir pada belitan stator. Arus-
arus ini akan menghasilkan ggm
(gaya gerak magnet), yang mana
pada kumparan akan menghasilkan
fluks magnetik yang berputar
sehingga disebut juga dengan
medan putar.
PRINSIP KERJA
17. Penghantar (kumparan)
rotor yang dialiri arus ini
berada dalam garis gaya fluks
yang berasal dari kumparan
stator sehingga kumparan
rotor akan mengalami gaya
Lorentz yang menimbulkan
torsi yang cenderung
menggerakkan rotor sesuai
dengan arah pergerakan
medan induksi stator.
Lanjutan...
18. Hukum gaya lorentz : ” bila suatu konduktor yang dialiri
arus berada dalam suatu kawasan medan magnet, maka
konduktor tersebut akan mendapat gaya elektromagnetik “.
Gaya elektromagnetik ( Gaya lorentz) tersebut sebesar :
F = B.i.l.sin θ
F : Gaya yang bekerja pada konduktor (N)
B : Kerapatan fluks magnetik (Wb/m^2)
θ : Sudut antara konduktor dan vektor kerapatan fluks
i : Besar arus pada konduktor (A)
l : panjang konduktor (m)
Lanjutan...
19.
20.
21. Rangkaian Starting Motor Star-Delta
Untuk mengurangi besarnya arus start motor yang
mendekati 7x arus nominal maka dapat dengan
menggunakan metode start Star-Delta. Dengan metode
ini motor awalnya diset pada asutan Star, setelah motor
mencapai kecepatan 80% kecepatan maksimal,
sambungan diubah ke sambungan Delta. Dengan cara
ini maka torsi dapat dipertahankan sedangkan lonjakan
arus start dapat ditekan.
22. Rangkaian Star Delta banyak
komponen konektor dan timer.
Timer tersebut dipakai untuk
mengatur waktu berubahnya
rangkaian dari star menjadi
rangkaian delta, yaitu diantara lima
hingga sepuluh detik. Kemudian
ada yang namanya Termal Over-
Load Relay atau disingkat TOL.
Guna dari TOL adalah untuk
memotong rangkaian hingga motor
menjadi berhenti jika terjadi
kelebihan beban.
Lanjutan...
25. Konstruksi sangat kuat dan sederhana
terutama bila motor dengan rotor sangkar.
Harganya relatif murah dan kehandalannya
tinggi.
Effesiensi relatif tinggi pada keadaan
normal, tidak ada sikat sehingga rugi
gesekan kecil.
Biaya pemeliharaan rendah karena
pemeliharaan motor hampir tidak
diperlukan.
Keuntungan penggunaan motor induksi tiga
phasa
26. Kecepatan tidak mudah dikontrol
Power faktor rendah pada beban ringan
Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari
arus nominal
Kerugian penggunaan motor induksi 3 fasa