2. MODUL PERENCANAAN MODERNISASI IRIGASI
Pendahuluan
dilakukan secara selektif, harmoni dan bertahap
diikuti dengan penerapan system planning, review design dan detail
design.
dianalisis melalui perangkat uji yang sudah ada, yaitu PAI, IKSI dan
IKMI.
3. MODUL PERENCANAAN MODERNISASI IRIGASI
Pendahuluan
pilihan melakukan revitalisasi/rehabilitasi atau modernisasi,
sehingga tidak semua DI harus dilakukan modernisasi
selain harus dianalisa dengan kegiatan PAI dan IKSI juga diikuti
dengan penerapan uji IKMI.
4. MODUL PERENCANAAN MODERNISASI IRIGASI
Pendahuluan
Nilai IKMI akan menggambarkan berapa lama serta tindakan apa yang
harus dilakukanberdasarkan pilihan pada 45 (empat puluh lima) langkah
Modernisasi Irigasi yang bagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu:
tingkat awal;
tingkat menengah; dan
tingkat lanjut
5. Pendahuluan
Proses pelaksanaan Modernisasi Irigasi berbasis 5 (lima) pilar modernisasi irigasi
dilakukan secara serentak tetapi dilakukan secara bertahap sesuai dengan
tipologi dan kondisi masing-masing pilar pada setiap DI dan ketersediaan
anggaran.
Dengan demikian proses pelaksanaan modernisasi irigasi tidak dilakukan
berbasis pada infrastruktur saja tetapi lebih pada harmonisasi pengembangan
lima pilar atau lima unsur pengelolaan sistem irigasi secara bertahap dan dapat
diterima oleh masyarakat sesuai dengan kemauan dan kemampuannya.
6. Pendahuluan
Pada pelaksanaan persiapan modernisasi irigasi harus memperhatikan
lingkungan serta kondisi strategisnya yang mempengaruhi berfungsinya 5
(lima) pilar modernisasi irigasi secara optimal, antara lain:
Sumber daya alam, lingkungan dan dinamika perubahannya;
kondisi politik dan ekonomi nasional maupun internasional;
kondisi azas hukum yang berlaku; dan
kondisi kemampuan pembiayaan
12. Panca Krida modernisasi
Cara baca data otomatis/semi
Cara kirim data telemetry/on line
Analisa neraca air – komputer
Cara perintah operasi pintu telemetry/on line
Operasi pintu - elektromekanikal
13. Catur pantau modernisasi
• Kecukupan air irigasi (suffisiency)
• Keandalan dan produktivitas air irigasi (relibility): selain
airnya cukup, juga tepat waktu
• Keadilan (equity): adil keseluruh petak petani
• Kelenturan ( flexibility): lentur terhadap perubahan
pengelolaan air karena permintaan petani
14. Kenaikan tingkat layanan
modernisasi irigasi (DASA CITA)
No Substansi satuan Sebelum
modernisasi
Setelah
modernisasi
Kenaikan (%)
1 Periode operasi pintu hari
2 Index Pertanaman %
3 Luas Panen 1000 Ha
4 Gagal Panen 1000 Ha
5 Lahan Kebanjiran 1000 Ha
6 Produktifitas padi Ton/Ha
7 Tingkat keandalan % ?
8 Tingkat keadilan % ?
9 Produktifitas air irigasi Kg GKG/m3
10 Efisiensi air irigasi %
15. DK KALSIM 3
OMIS Version 7.00
PUSAT
OPERASIONAL
PENGELOLAAN
AIR
Alir Informasi
Luasan
Tanam/Indeks
Basah
Luasan Irigasi
Data
Hujan
Pencatat
Hujan
Otomatis
SUNGAI
Bendung
INSTRUKSI
Bukaan Pintu
Alir Data
Alir Data
Alir Data Alir Data
Data Debit
Data
Debit
SALURAN
Pintu
Pintu
Sadap Tersier
16. DK KALSIM 2
Alir Informasi
OMIS Version 7.00
Sistem
saluran
Sistem
Budidaya
Tanaman
Sistem
Kelembagaan
Aturan
Pengelolaan
Sistem
Pemantauan
Pengelola
Irigasi
Sistem
Pangkala
n Data
Sistem
Analisis
Data
Modul Tugas
Pengelolaan
Laporan
Grafik
17.
18. Penyusunan System Planning Modernisasi Irigasi
Dimaksudkan untuk menyusun rencana kerja (road map) modernisasi
irigasi dan sistem tata air yang mengacu pada prinsip-prinsip modernisasi
irigasi
Sehingga tujuan dan sasaran modernisasi irigasi dapat tercapai melalui
system planning yang telah modern, sesuai dengan hasil kajian dan
kebutuhan pada DI tersebut yang mengacu pada 45 langkah modernisasi
20. No Substansi Latar Belakang Maksud
dan tujuan
Garis besar
isi
Teknik
asses
Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kondisi
sumber air
dan Neraca
air
Salah satu tujuan
modernisasi irigasi adalah
penyempurnaan tingkat
layanan irigasi (LOS –
level of service) dan
peningkatan efisiensi
irigasi, yang muaranya
adalah kepastian
penyediaan air irigasi dan
terpenuhinya air irigasi
sesuai kaidah Warung
Jamu.
Untuk itu kondisi
sumber air harus didata
dan dianalisa dengan
cukup teliti, dan
ketersidaan air irigasi
sepanjang tahun cukup
memadai bila
dipersandingkan dengan
kebutuhan air irigasi bruto
Maksud
mengetahui
kondisi
sumber air dan
penyiapan
neraca air agar
tidak terjadi
deficit air
dalam
pelayanan air
irigasi, sedang
tujuannya agar
produktivitas
tanaman bisa
optimal
Skema
pengaliran
seperti apa,
ketersediaan
air, neraca air
eksisting,
neraca air
kedepan,
upaya
tambahan
pasokan air
Hitung
dependable
flow eksisting
dan pola
tanam, serta
kebutuhan
airnya.
Proyeksikan
pola tanam
modernisasi
dan hitung
kebutuhan air.
Kalau deficit
identifikasi
bangunan
tampungan
air
Skema pola
tanam
eksisting dan
irigasi modern.
Grafik
kebutuhan air
eksisting dan
irigasi modern.
Identifikasi
lokasi
tampungan air
dan dimensinya
Membuat
basic
desain
Tampungan
air
21. N
o
Substansi Latar Belakang Maksud dan
tujuan
Garis besar isi Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
2. profil sosio,
ekonomi,
teknis,
kelembagaan
dan
lingkungan;
Untuk memodernisasi
irigasi harus
mengetahui potret
eksisting, sehingga
proyeksi irigasi modern
bisa dibuat logis dan
rasional.
Agar
mendapat
gambaran
PSETKL
eksisting,
guna
pengemban
gan
modernisasi
Sosial;
kependudukan,
adat istiadat,
struktur social desa.
Ekonomi;
pekerjaan,
pendapatan,
ekonomi keluarga.
Teknis;
skema jaringan dan
bangunan irigasi,
fasilitas OP.
Kelembagaan;
Komir, P3A,
Poktan.
Lingkungan;
Kawasan budidaya,
lindung.
Cari data
sekunder
dan
sebagian
data primair
Sebuah
dokumen
tertulis
khusus
22. No Substansi Latar Belakang Maksud dan
tujuan
Garis besar isi Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
3. kesesuaian
lahan dan
jenis
tanaman;
Modernisasi harus
dapat memberikan
hasil pertanian
yang optimal
Agar dapat
mengetahui
tingkat kesuburan
lahan dan
tanaman yang
sesuai
Keseuaian tanah:
struktur, jenis
tanah, tingkat
kesuburan,
tanaman yang
paling cocok
Penelitian
tanah , dan
kecocokan
tanaman tiap
1 blok
tersier satu
sample
Dokumen
laporan
penelitian
kesesuaian
lahan
4. areal
potensial
dan
fungsional;
Perlu mengetahui
status lahan terkait
modernisasi irigasi
Agar mendapat
kepastian yang
fungsional
eksisting berapa,
yeng berpotensi
dikembangkan
berapa
Fungsional:
luas dan posisi
dimana.
Potensional: luas
dan posisi dimana
Bertdasara
RTRW detail,
dengan
konfirmasi ke
pemda.
Dituangkan
dalam peta
skala 1:5.000
5. Tinjauan dan
dokumentasi
cara operasi;
Perlu diidentifikasi
cara operasional
sekarang,
identifikasi
kekurangannya,
dan cara
perbaikannya.
Untuk merubah
cara operasi baru,
perlu diketahui
cara operasi yang
lama
Setidaknya berisi:
baca data, kirim
data, mengolah
data, perintah
operasi pintu,
operasi pintu
Periksa form
O, wawancara
dengan
petugas OP,
peninjauan
lapangan.
Dokumen:
potret
operasiol saat
ini ,
kekurangan,
rekomendasi
perbaikannya
23. No Substansi Latar Belakang Maksud dan
tujuan
Garis besar isi Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
Tinjauan
sistem tata
(manajemen)
air irigasi
eksisting;
Sitem tata air yang
ada diduga tidak
sesuai dengan
irigasi modern
Agar
mendapatkan tata
air yang modern:
Waktu nyata,
alokasi nyata,
kehilangan nyata
Berapa jeda
operasi pintu,
bagaimana
perhitungan
alokasi air,
bagaimana
menghitung
kehilangan air
Periksa manual
op, wawancara
dengan petugas,
peninjauan
lapangan
Dokumen
tata air
eksisting
7. Tinjauan
sistem
budidaya
pertanian;
Mengetahui
kebiasaan cocok
tanam petani
eksisting
Dapat
merekomendasi
perbaikan budi
daya pertanian
yang tepat
Budidaya pertanian
yang ada: jenis
tanaman, teknologi
cocok tanam,
Rekomendasi
perbaikan
Wawancara
dengan petani,
peninjauan
lapangan,
konsultasi ke
dinas pertanian
Potret
budidaya
pertanian dan
rekomendasi
perbaikannya
8. Tinjauan
kelembagaan
pengelola
irigasi;
Kelembagaan
pengelola irigasi di
beberapa daerah
irigasi ada yang
baik, cukup. dan
kurang baik
Mendapatkan
rekomendasi yang
tepat untuk
perbaikan
kelembagaan.
Komdisi dan fungsi
kelembagaan
eksisting: Komir,
Dinas SDA, P3A.
Rekomendasi
penyempurnaannya
Wawancara
dengan
pengurus,
peninjauan
lapangan.
Dokumen:
potret
eksisting dan
rekomendasi
perbaikannya.
24. No Substansi Latar
Belakang
Maksud dan
tujuan
Garis besar isi Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
9. identifikasi
permasalahan
OP;
Beberapa daerah
irigasi
mempunyai
tingkat
permasalahan
OP yang berbeda
Mendapatkan
rekomendasi yang
tepat untuk
perbaikan OP
Permasalahan dan
rekomendasi perbaikan
nya dalam OPerasi: jeda
operasi pintu, alokasi air,
kekurangan air, orientasi
tata air. Permasalahan dan
rekomendasi perbaikan
nya dalam pemeliharaan:
rutin, berkala, darurat.
Wawancara
dengan
petugas,
periksa
dokumen,
peninjauan
lapangan
Dokumen
permasalaha
n dan
rekomendasi
perbaikan
OP
10. Jumlah status
dan kualifikasi
personil;
Jumlah, status
dan kualifikasi
personil ada yng
memadai, cukup,
kurang
Untuk bisa
mengetahui
jumlah, status,
kualifikasi
esksisting dan
rekomendasinya
Identifikasi jumlah, status,
kualifikasi esksisting dan
rekomendasinya
(Pengamat, juru, PPA,
POB)
Cek ke kantor,
wawancara
Dokumen
potret dan
rekomendasi
nya
11. Fasilitas OP; Fasilitas OP yang
bervariasi pada
daerah irigasi
Rekomendasi
yang tepat
fasilitas OP
Jenis, jumlah, kondisi
fasilitas OP dan rekom
perbaikannya
Cek inventory,
wawancara,
peninjauan
lapangan
Dokumen
potret dan
rekomendasi
nya
25. No Substansi Latar Belakang Maksud
dan tujuan
Garis besar isi Teknik
asses
Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
12. Tinjauan sistem jaringan
secara menyeluruh baik
sistem jaringanutama,
tersier dan sistem
drainasenya, maupun
sistempelaporan/sistem
informasi data dan
pemantauan dan evaluasi.
Tinjauan sistem
jaringan secara
menyeluruh
pada daerah
irigasi bervariasi
Untuk
mendapat
informasi
sistem
jaringan
secara
menyeluruh.
Sistem : jaringan
menyeluruh,
pelaporan,
informasi, monev
Periksa
manual OP,
tinjau
kantor,
periksa
dokumen
OP,
wawancara,
tinjau
lapangan
Dokumen
tinjauan
sistem
jaringan
secara
menyeluruh
13. Rencana kerja (road map)
modernisasi irigasi
berdasarkan 45(empat
puluh lima) langkah dan
langkah yang
dikembangkansesuai
dengan kebutuhan pada
DI tersebut;
Pengembangan
modernisasi
irigasi dilakukan
jangka pendek
menengah yang
harus selesai 10
tahun
Agar
modernisasi
pada daerah
irigasi
dimaksud
mempunyai
rancang
tidak
(action
plan)yang
jelas
Dibuat tahapan
pengembangan
45 langkah sesuai
tahapan
modernisasi
irigasi: awal,
menengah, dan
lanjut dalam 10
tahun
Melakukan
kajian
terhadap
PAI, IKSI
dan IKMI
utk
menentapka
n strategi
pelaksanaan
Dokumen
rancang
tindak
modernisasi
irigasi.
26. No Substansi Latar Belakang Maksud dan
tujuan
Garis besar
isi
Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
14. Rencana sistem tata
(manajemen) air
irigasi untuk
peningkatan layanan
air irigasi sesuai
dengan prinsip
modernisasi irigasi;
Tata air irigasi
masih berdasar
pada system
pasokan dan
aliran menerus
Tata air perlu
diperbaiki agar
lebih efisien
dan layanan
kepada petani
lebih
meningkat
Perbaikan
system tata air
dengan:
Berorientasi
pada
kebutuhan dan
intermitten.
Identifikasi
kebutuhan air
sesuai pola
tanam yang
disepakati,
hitung neraca
air, kalau
terjadi deficit
cari sumber
tampungan
air. Pemberian
air dengan
terputus.
Dokumen
system tata
air dengan
pengaliran
terputus dan
berorientasi
pada
kebutuhan.
15. desain dasar
infrastruktur irigasi
(basic design);
Sebagian besar
peta petak
(Vaken kart)
telah hilang,
sehingga harus
dibuat desain
dasar baru
Agar punya
peta petak yang
baru untuk
keperluan OP
Lay out system
irigasi skala
1:5.000,
penampang
memanjang,
cross section,
pra desain type
bangunan
Buat mapping
1:5.000,
gambar basic
desain
Dokumen/al
bum gambar
27. No Substansi Latar Belakang Maksud dan
tujuan
Garis besar isi Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
16. rencana
sistem irigasi
pintar (smart
irrigation
system), yang
dapat berupa
SCADA atau
sistem
lainnya;
Sistem irigasi
masih berdasar
manual,perkiraan
kasar, dan tidak
logis, sehingga
boros air
Sistem irigasi
perlu diperbaiki
agar lebih efisien
dan layanan
kepada petani
lebih meningkat
Perbaikan system
irigasi dengan:
Trilogi
modernisasi:
Waktu nyata,
alokasi nyata,
kehilangan nyata.
Panca Krida: Baca
data otomatis,
kirim data
telemetry, neraca
air dengan program
computer, perintah
buka tutup pintu
telemetry, operasi
pintu dengan
elektromekanik
Buat demplot
untuk
mengamati
hujan efektif
(Re) dan
perkolasi.
Observasi
kehilangan air
irigasi di
lapangan
dengan 3 zone.
Buat system
tata air dengan
komputerisasi,
telemetri,
elektromekani
k - KTE,
dengan
SIPASI
Dokumen
system
irigasi
modern
dengan KTE
dan SIPASI
28. No Substansi Latar Belakang Maksud dan
tujuan
Garis besar isi Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
17. Rencana
pembagian
kerja antar
Instansi terkait
berdasarkanke
wenangan yang
diberikan
(misalnya
berupa
pembagian
kerja(role
sharing) dapat
dilihat pada
lampiran);
Role sharing antar
instansi dalam
irigasi
konvensional
belum jelas.
Dalam irigasi
modern role
sharing harus
jelas
Agar dalam irigasi
modern tercipta
role sharing yang
jelas.
Role sharing
yang jelas antar
instansi:
Bappeda, dinas
SDA, Dinas
Pertanian. BBWS
Identifikasi role
sharing sekarang,
cek
kekurangannya
dan
penyempurnaan
nya, konsultasi
dengan institusi
terkait, buat draft
role sharing
Dokumen
role sharing
29. No Substansi Latar Belakang Maksud dan
tujuan
Garis besar isi Teknik asses Wujud
dokumen
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
18 Rencana
pengembanga
n sumber
daya manusia
yang terlibat
dalam
pengelolaan
irigasi
termasuk
petani
dengan
konsepHuma
n Capital;
SDM dalam irigasi
konvensional
masih terbatas dari
sisi jumlah maupun
kualitas
Perlu peningkatan
SDM dalam irigasi
modern, agar bisa
menciptakan
system irigasi yang
baru
Rencana
pengembangan
SDM di Dinas,
BBWS,
pelaksana
UPIM, meliputi
diklat,
sertifikasi, dan
pendampingan
Identifikasi
jumlah dan
kualifikasi semua
SDM terlibat.
Rencanakan
diklat, ertifikasi,
dan
pendampingan.
Dokumen
rencana
pengembang
an SDM
19 Rekomendasi
peningkatan
sistem
budidaya
pertanian
denganmemp
erhatikan
peningkatan
kesejahteraan
Produksi pertanian
belumoptimal dan
kesejahteraan
petani relative
rendah
Produktifitas
pertanian optimal
dan kesejahteraan
petani meningkat
Menciptakan
Pola tanam
yang baru dan
rekomendasi
agribisnis pasca
panen
Identifikasi
eksisting Pola
tanam, desain
pola tanam yang
baru, cek neraca
air.
Ciptakan system
agribisnis
langsung dari
Dokumen
peningkatan
budidaya
pertanian
dan
kesejahteraan
petani
30. Pelaksanaan 45 Langkah dalam Modernisasi Irigasi
Pelaksanaan 45 (empat puluh lima) langkah modernisasi irigasi tidak
harus semua langsung diterapkan namun dapat dilakukandengan 3 (tiga)
tahapan yaitu:
tahap I, yaitu terpenuhinya paling sedikit 30% (tiga puluhpersen) dari
45 (empat puluh lima) langkah untuk setiap pilarpada tingkatan awal;
31. tahap II, yaitu terpenuhi paling sedikit 60% (enam puluh persen) dari
45 (empat puluh lima) langkah untuk setiap pilar;
tahap III, yaitu terpenuhi 100% dalam kurun waktu 5 (lima) sampai
dengan 10 (sepuluh) tahun yang disesuaikan dengan kemampuan
pembiayaannya
32. Pada setiap tahapan harus terpenuhi prinsip “ Trilogi Modernisasi” yaitu
real time, real alocation, dan real losses
“Panca Krida Modernisasi Irigasi” yaitu baca data otomatis,kirim data
telemetry, komputerisasi perhitungan neraca air, perintahbuka pintu
telemetry, operasi pintu elektromekanikal
34. No Action
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1. Waktu Nyata Periode Operasi Pintu
15 hari
Air yang masuk
ke sawah sudah
tidak memadai
bagi tanaman
Periode
Operasi Pintu
5 hari
Agar air yang
masuk ke
sawah,
jumlahnya
mendekati
kebutuhan
tanaman
Waktu perlu
diperpendek
2. alokasi nyata Alokasi air
diperkirakan secara
kasar
Alokasi air
cenderung
berlebih
Alokasi air
dihitung
secara nyata
lrr = Etp+P-Re
Pemberian
secara tepat
jumlah
Re=diamati
dengan
demplot
3. Kehilangan
nyata
Kehilangan air
diperkirakan kasar
primer 10%,sekunder
10%,tersier 20%
Perkiraan yang
terlalu berlebih
dan tidak
rasional,kurang
memperhatikan
kondisi fisik
saluran
Perlu diukur
dan
diobservasi
pada setiap
daerah irigasi
setiap 3-5
tahun sekali
Kehilangan air
yang riil
berapa
36. No Action
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1. Baca Data Manual Pembacaan
tidak akurat
Otomatis/semi Lebih akurat
dan cepat
Perlu alat baru
2. Kirim data Blangko yang
dikirim secara
manual:sepeda
motor,sepeda,jalan
kaki.
Terlalu
lama,sering
hilang
Telemetri Cepat akurat
,tepat
3. Neraca air Perhitungan
dengan blangko
secara manual
Lambat,tidak
akurat,system
arsip yang
rubes
Cepat akurat
,tepat
Cepat akurat
,tepat
PROGRAM
SIPASI 1.0
4 Perintah Operasi
pintu
Dengan blangko
yang dikirim
secara manual
Lambat,sering
hilang
Dengan
telemetri
Cepat akurat
,tepat
5. Operasi Pintu Manual Berat,tidak
akurat,lambat,
sering mact
Elektromagnet
ik
Ringan,akurat,
cepat,lancar
Utk pintiu
yang melayani
A>2000Hs
38. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR 1 : KEANDALAN PENYEDIAAN AIR
1 Harmonisasi hubungan
hulu hilir
Belum ada
konsep
harmonisasi
Masyarakat
hulu bebas
berbuat
sesuatu yang
mengganggu
karakter
hiodrologi.
Masyarakat
hilir jadi
korban
Perlu
diciptakan
system
harmonisasi:
masyarakat hilir
sharing biaya
untuk
konservasi,
mayarakat hulu
menjaga
konservasi dan
boleh memetik
hasilnya
Terciptanya
karakter
hidrologi yang
relative stabil
Perlu rumusan
kebijakan
39. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR 1 : KEANDALAN PENYEDIAAN AIR
2 Menjaga kelestarian
lingkungan, DAS san
salran irigasi
Belum ada
aturan menjaga
kelestarian
Lingkungan,
DAS, saluran
Fungsi saluran,
DAS, dan
lingkungan
terganggu
Aliran air
lancar, DAS
terjaga,
Lingkungan
asri
Kelestarian,
estetika,
humanis
terjaga
Perlu aturan
khusus
3,4,5 Alokasi, Penyediaan,
pasokan air
Alokasi kasar,
penyediaan
kurang, tidak
ada pasokan
air
Tidak efisien,
IP relative
rendah
Alokasi air riil,
penyediaan
air optimum
dengan
mencari
tambahan
pasokan air
40. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR II: PRASARANA/INFRASTRUKTUR IRIGASI
6,7 Tampungan air dan
bangunan utama
Tanpa
tampungan air,
peralatan di
bendung
kurang
memadai
Kekurangan air
pada MT2 dan
MT3, peralatan
kurang
memadai
Dilengkapi
dengan
tampungan air,
dilengkapi
elektromekanik
, otomatisasi,
telemetri
Air cukup,
operasional
mudah
8 Alat ukur debit Debit dibaca
sesaat
Tidak bisa
diketahui
volume air
akumulatif
setiap periode
tertentu
Alat ukur debit
akumulatif
volume
Diketahui
akumulasi
volume air
yang dilepas
untuk periode
tertentu
Keperluan:
menghitung
produktivitas
air irigasi
41. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR II: PRASARANA/INFRASTRUKTUR IRIGASI
9 Saluran pembawa dan
pembuang
Lining kurang
memadai, tidak
ada patok
sempadan dan
Km, tidak jalan
inspeksi di
saluran
pembuang
Banyak
bocoran,
pelanggaran
sempadan,
tidak pernah
diinspeksi
Lining saluran
diperbanyak,
sipatan lining,
patok
sempadan, Km
dipasang, jalan
inspeksi
sepanjang
saluran
pembuang
Lebih efisien,
penertiban
sempadan,
kemudahan OP
10 Bangunan irigasi:
pengeluar sedimen, ,
Tidak semua
sedimen
tertangkap di
sedimen trap
Sedimen
mengendap di
saluran
Dibuat pada
primer dan
sekunder saat
crossing
dengan alur
alam
Sedimen di
saluran
diminimalisir
Dibuat
sebanyak
mungkin,
sejauh tersedia
head
42. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR II: PRASARANA/INFRASTRUKTUR IRIGASI
bang bagi
proporsional
Bang bagi
konvensional,
aliran pada
saluran menerus
jauh lebih banyak
di banding yang
ke kanan dan kiri
Petani
sebelah kanan
dan kiri
bangunan
mengeluh,
merasa debit
terlalu kecil
Modifikasi bang
bagi pro[porsional,
yang semua
saluran ke segala
arah dapat kec
dating yang sama
Air mengalir ke
segala arah
mendapat kec
dating yang
sama
Dibangun
hanya pada
bangunan bagi
yang sudah
rusak berat,
minimum 2 sd
3 lokasi setiap
D.I
Sanggar tani Tidak ada. Salah
satu kunci
keberhasilan
partisipasi adalah
komunikasi, yang
salah satu
kuncinya lokasi
tempat bertemu
Komunikasi
minimal
Membuat
bangunan terbuka
3 x 4m dengan
tempat duduk pas
bt kali bentuk tapal
kuda, dengan
tembok depan utk
temple gambar, di
bendung dan
bangunan bagi
Tercipta
komunikasi
yang intensif
Disarankan
tiang dan atap
dari beton,
agar terhindar
dari pencurian
43. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR II: PRASARANA/INFRASTRUKTUR IRIGASI
Pintu sorong Semuanya under
flow
Sering
kelupaan
menutup, air
di saluran
habis.
Perlu sebagian
over flow
Agar air di
saluran tidak
terbuang habis
Perlu di
analisis tinggi
ambang
berapa,
disbanding
kedalaman air
Skot balk Panjang lebih 1,50
m terlalu berat
Sering terjadi
kecelakaan
Semua skotbalk >
1,50m harus diganti
pintu sorong
Untuk
keselamatan
dan efisiensi
Alat penggerak
elektro
Pintu sorong >
2.000 Ha terlalu
berat
Sering macet,
terlalu berat
Pintu sorong >
2.000 Ha harus
dilengkapi dengan
elektromekanik
Menghindari
kemacetan
44. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR II: PRASARANA/INFRASTRUKTUR IRIGASI
11 Fasilitas OP, kantor,
perumahan.
Gudang, peralatan,
transport, alat
hidrologi, hidrometri
Banyak yang
rusak dan/atau
tidak lengkap
Kinerja OP
kurang optimal
Perlu dilengkapi
dan diperbaiki
sesuai peraturan
yang ada
Agar kinerja
OP optimal
MI:
peningkatan
efisiensi dan
layanan ke
petani
12 Bang pelengkap:
Jalan inspeksi
sepanjang saluran
pembuang
Tidak ada Saluran
pembuang
tidak terawatt,
sulit di akses
Perlu dilengkapi
jalan inspeksi
Kinerja saluran
pembuang
optimal
Atap pelindung pintu Sebagian tdk ada Petugas tidak
nyaman
bekerja
Dipasang pada
bending dan
bangunan bagi
Nyaman
bekerja, pintu
terhindar dari
karat dan
keropos
45. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR II: PRASARANA/INFRASTRUKTUR IRIGASI
Trashrack Hampir tidak ada Sampah
masuk ke
saluran
Perlu dibangun
pada lokasi
strategis
Agar sampah
tertahan
Dilengkapi bak
sampah dan
gardu jaga 2 x
2m
Prasarana tingkat
tersier
Hampir setiap
petani dapat air
dari tetangga hulu,
membuang air ke
tetangga hilir
Saling
mengganggu,
karena urutan
taman dari
hulu ke hilir,
dan panen
sebaliknya
Dibuat fasilitas
setiap petani punya
3 akses: 1.
Mendapat air dari
saluran cacing, 2.
Membuang air
langsung ke
saluran pembuang,
3. ada akses jalan
usaha tani
Level of service
(LOS)
meningkat
46. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR 3: PENGELOLAAN IRIGASI
14 Sistem operasional
irigasi
Sistem yang
berorientasi pada
penyediaan dan
manual
Kurang bisa
memenuhi
aspirasi petani
Sistem yang
berorientasi pada
permintaan,
dengan
otomatisasi,
telemetry,
komputerisasi,
Lebih bisa
memenuhi
permintaan
petani
15,
16
Kebutuhan air,
alokasi air
Dihitung secara
kasar,
pertumbuhan 0,85
l/dt/ha,
pemasakan: 0,3
l/dt/ha
Tidak rasional
dan tidak
logis. Pada
semua daerah
irigasi,
dan/atau
semua musim
sama
Dihitung secara
teliti: Etp, P, Re.
DEngan alat AWS
dan demplot
Agar alokasi air
riil
Pengolahan
sawah: 1,125
l/dt/ha
47. No Langkah
Sekarang Modernisasi Keterang
an
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR 3: PENGELOLAAN IRIGASI
17 Kehilangan air Perkiraan kasar:
Primer 10%,
sekunder 10%,
tersier 20%
Terlalu
pesim,istis.
Seharusnya ada
pengamatan
secara perodik
Harus dilakukan
pengamatan dan
pengukuran setiap 3 sd 5
tahun 1x
Mendapat
kan
efisiensi
yang
relistik
18 Perode assesment
dan operasi pintu
10 sd 15 hari Alokasi dan
distribusi air
terlambat
Dibuat 5 harian Alokasi
dan
distribusi
air
mendekati
kenyataan
19 Penyempurnaan
blangko O dan P
Manual, Lambat dan
tidak akurat
Komputerisasi dan telemetri.
Baca data: otomatis
Kirim data: telemetri
Olah data: komputerisasi
Perintah operasi pintu:
telemetry.
Operasi pintu:
elektr0mekanik.
Cepat,
akurat,
simple
Diganti 4
sd 5
blangko
48. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR 3: PENGELOLAAN IRIGASI
20 Pembagian,
pemberian air
Setiap 10 sd 15
hari
Terlalu rama Setiap 5 hari Lebih relistis
21 Produktivitas air Tidak ada
pengukuran
Tidak tahu
optimalisasi
air irigasi
Diukur di setiap
daerah irigasi
setiap musim
tanam
Air irigasi bisa
dioptimalkan
22 Monev hasil MI:
Kecukupan,
keandalan,
keadilan, kelenturan
(CAAL)
Belum ada Kinerja
manajemen
nair tidak tahu
Perlu monev CAAL Optimalisasi
manajemen air
Periksa modul
monev
23,
24
System kendali dan
pengaliran air
System kendali
hulu dan pasok
dan
Kurang efisien Kendali hilir dan
kebutuhan
Lebih efisien
49. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR 3: PENGELOLAAN IRIGASI
25 Penggunaan air Efisiensi
penggunaan air
65%
Terlalu boros
air
Efisiensi
penggunaan air
85%
Hemat air
26 Drainase Kehilangan area
panen karena
genangan 20 sd
30%
Mengganggu
hasil panen
Kehilangan area
panen karena
genangan 0 sd
10%
Gangguan
panen minimal
27 Fasilitas OP:
Transportasi,
komunikasi,
peralatan, seragam
Tidak ada
seragam
Tidak punya
gesah
Perlu seragam Lebih
berwibawa,
corps geest
28 Peralatan system IT Tidak ada Informasi
lambat
Perlu dilengkapi
network setasiun
data dan setasiun
IT, WOC
Siatem
informasi
lancer
50. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR 3: PENGELOLAAN IRIGASI
29 Pengelolaan air di
tingkat tersier
Dilakukan petugas
teknik P3A
Kurang disiplin Dilakukan
intermitten dan
berdasar
kebutuhan
Peningkatan
LOS dan
hemat air
Disiplin tinggi
30 Sistem pembiayaan Masih secara
konvensional
Tidak
memadai utk
MI
Perlu disiapkan
system
pembiayaan MI
khusus
Agar lebih
optimal, karena
perlu kerja
intensif
31 Partisipasi petani Ada sebagian Kurang
optimal
Partisipasi penuh
sejak awal
Membangkitka
n semangat
memiliki dan
partisipasi
51. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR IV : KELEMBAGAAN PENGELOLA IRIGASI
32 Komisi irigasi Sebagian
sudah
terbentuk dan
aktif
Fungsi belum
optimal
Terbentuk,
aktif, fungsi
optimal
Agar
fungsi
koordinasi
optimal
33 Unit Pengelola
Irigasi Modern
(UPIM)
Belum ada Perlu unit
pengelola yang
punya 3
kewenangan:
merencana
program,
melaksanakan
pekerjaan,
mengelola
anggaran
Perlu
dibentuk
UPIM
disetiap
daerah
irigasi
modern
Lebih
efisien
dan
efektif
Tidak perlu membentuk
institusi baru, dan
perpindahan petugas
minimal
34 Satgas Penyuluh
Pengairan
Permen PU
sudah ada No:
65/PRT/1993
Terjadi
kemacetan, tidak
berjalan
Perlu
dihidupkan
Informasi
irigasi
bisa
disebar
luaskan
PTGA mau dihidupkan.
Sebaiknya digabung
SATGAPI : satuan tugas
tata guna air dan penyuluh
irigasi
52. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR IV : KELEMBAGAAN PENGELOLA IRIGASI
35 Satgas pemelihara
khusus mobile
(SKPM)
Tidak ada Kerusakan
kecil dan
sederhana
tidak ada yang
menangani
Perlu dibentuk
dengan 5
komponen: tukang,
mobil, driver, alat,
material
Perbaikan
kerusakan kecil
dan sederhana
Satgas ini
selalu keliling
setiap hari utk
perbaikan kecil
36 Stgas Pusat
pengelolaan
pengetahuan
(Knowledge
manajement
center)
Belum ada Ilmu
pengetahuan
yang diperoleh
di daerah
irigasi tidak di
kompilasi
dengan baik
Perlu dibentuk dan
melekat di BBWS
Semua ilmu
pengetahuan
tidak
terinventirasi
dengan baik
37 Satgas Pengaman
Irigasi (SPI)
Belum ada. PPNS
belum optimal
Pelanggaran
dan pencurian
air tidak
terkendali
Perlu dibentuk SPI Pelanggaran
dan pencurian
air minimal
53. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR IV : KELEMBAGAAN PENGELOLA IRIGASI
38 P3A/GP3A/IP3A Sebagian
terbentuk, ada
yang pasif
Kurang
penbinaan
dan
pendampinga
n
Semuanya
terbentuk, aktif dan
berfungsi
Partisipasi
meningkat
39 Tim modernisasi
pusat
Tidak ada Tidak ada
supervise,
guidance,
endorsement
Perlu dibentuk,
melibatkan PUPR,
Pertanian,
Depdagri, Bapenas
Ada supervice,
guidance, dan
endorsement
54. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR V : PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA
40 Status dan jabatan
bagi Non PNS
Tidak ada Tidak ada
motivasi dan
semangat
kerja
Perlu diciptakann Agar ada
motivasi dan
semangat kerja
41 Pendidikan,
pelatihan dan
sertifikasi
Penerapan
persyaratan
kurang ketat
Kualifikasi
kurang jelas
Semua pegawai
harus memenuhi
pendidikan,
pelatihan, sertifikasi
Agar kinerja
mantap karena
kualifikasi jelas
42 Penyempurnaan
Ssitem manajemen
non PNS
Tidak ada system
manajemen
standar
Manajemen
SDM kurang
mantap
Perlu dibuat system
manajemen standar
Agar
manajemen
SDM non PNS
seragam di
seluruh
Indonesia
43 Karier planning Tidak ada Tidak ada
spirit dan
motivasi kerja
Perlu dibuat karier
planning
Agar ada spirit
dan motivasi
kerja
55. No Langkah
Sekarang Modernisasi
Keterangan
Substansi Masalah Substansi Tujuan
1 2 3 4 5 6 7
PILAR V : PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA MANUSIA
44 Sistem insentiv Tidak ada Tidak ada
semangat
memacu kerja
Perlu dibuat system
insentive bagi
produktivitas air
Agar ada
semangat
memacu kerja.
Kalau Prodair >
0,5 kg GKG/m3
air, diberi
insentive
Rata2 prodair
nasional 0,5 kg
GKG/m3 air
45 Pemberdayaan
P3A/IP3A/GP3A
Kurang intensive Beberapa P3A
tidak aktif dan
tidak berfungsi
Perlu program
pemberdayaan
Agar P3A akti,
berkembang,
dan berfungsi