2. I. PENGERTIAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM
• SPAM adalah suatu sistem penyediaan air minum/air bersih,
terintegrasi satu kesatuan, Teknik dan non Teknik, mulai dari
hulu (sumber air) sampai hilir kerumah konsumennya.
• Operasi dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam
PP. No. 122 Tahun 2015 Tentang SPAM, yaitu mencakup
program dan kegiatan rutin, menjalankan, mengamati,
menghentikan, dan merawat sarana dan prasarana SPAM
untuk memastikan SPAM berfungsi secara optimal.
Untuk jelasnya Operasi adalah kegiatan pengoperasian dalam
upaya melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat konsu
mennya. Sedangkan Pemeliharaan adalah kegiatan perawatan
dan perbaikan semua sarana dan prasarana SPAM yang telah
dibangun tersebut, agar dapat beroperasi sebagaimana
mestinya.
3. 2. Maksud dan Tujuan
• Maksud dan tujuan melakukan
kegiatan O & P pada suatu Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah
untuk meningkatkan kehandalan
system tersebut dalam melayani
masyarakat agar pengoperasiannya
dapat efisien dan efektif, berfungsi
semaksimal mungkin dan live time nya
dapat selama mungkin
4. 3. Standar Teknis
- SNI 7831 : 2012, Tentang Perencanaan SPAM
- SNI 7509 : 2011, tentang Tata Cara Perencanaan Teknik
Jaringan Distribusi dan Unit Pelayanan SPAM.
- SNI 6774:2008, Tentang Tata Cara Perencanaan Unit
Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) Paket
Agar suatu system penyediaan air bersih dan
atau air
minum dapat efektif dan efisien, maka perlu
suatu
standar dalam perencanaan , dan untuk
perencanaan
SPAM telah ada, yaitu :
5. 4. Referensi Hukum
1. Undang-undang, Nomor 23 Tahun 2014, Tentang Pemda
2. Undang-undang, Nomor 17 Tahun 2019, Tentang SDA.
3. Peraturan Pemerintah, Nomor 121 Tahun 2015, Tentang
Pengusahaan Sumber Daya Air.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015, Tentang
Sistem
Penyediaan Air Minum.
4. Peraturan Pemerintah No 2 tahun 2018, Tentang S P M.
5. Peraturan Pemerintah No 22 ta. 2020, Tentang Jasa Konstruksi
6. Permen PUPR 29/PRT/M/2018 Tentang Standar Teknis SPM
PUPR
6. STANDAR KEBUTUHAN AIR
No Uraian Kriteria
Kategori
Metro
(>1jt) jiwa
Besar
(500rb-1 jt) jiwa
Sedang
(100-500) rb
jiwa
Kecil
(20-100) rb
jiwa
Desa
(<20 rb) jiwa
1 Cakupan Pelayanan (%)
90
Perpipaan 60
BPJ 30
90
Perpipaan 60
BPJ 30
90
Perpipaan 60
BPJ 30
90
Perpipaan 60
BPJ 30
90
Perpipaan 60
BPJ 30
2 Konsumsi SR (L/o/h) 190 170 150 130 30
3 Konsumsi HU (L/o/h) 30 30 30 30 30
4 Jumlah Jiwa /SR 5 5 6 6 10
5 Jumlah Jiwa /HU 100 100 100 (100-200) 200
6 SR : HU
(50:50) s.d
(80:20)
(50:50) s.d
(80:20)
80:30 70:30 70:30
7 Konsumsi Non Domestik (%) (20-30) (20-30) (20-30) (20-30) (20-30)
8 Kehilangan Air (%) (20-30) (20-30) (20-30) (20-30) 20
9 Faktor max day 1.1 1.1 1.1 1.1 1.1
10 Faktor peak hour 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
11
Tekanan air dalam pipa min
& max (mka)
10 & 70 10 & 70 10 & 70 10 & 70 10 & 70
12 Jam Operasi 24 24 24 24 24
13 Volume Reservoir (%) 20 20 20 20 20
7. KRITERIA TEKNIS
• KAPASITAS SISTEM
Komponen utama sistem air minum harus mampu untuk
mengalirkan air pada kebutuhan air maksimum, dan untuk jaringan
distribusi harus disesuaikan dengan kebutuhan jam puncak.
– Unit air baku direncanakan berdasarkan kebutuhan hari puncak
yang besarnya berkisar 130% dari kebutuhan rata-rata.
– Unit produksi direncanakan, berdasarkan kebutuhan hari puncak
yang besarnya berkisar 120% dari kebutuhan rata-rata.
– Unit distribusi direncanakan berdasarkan kebutuhan jam puncak
yang besarnya berkisar 115%-300% dari kebutuhan rata-rata.
8. UNIT AIR BAKU
A. Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Parameter untuk kualitas bisa mengacu pada Permenkes No 492 tahun 2010),
sedangkan untuk parameter kuantitas adalah debit yang memenuhi kebutuhan proyeksi
15-20 tahun yaitu dengan cara mengkaji neraca air dari sumber air yang akan diambil.
(Mata air, Danau, Embung, Bendung, waduk dan Sungai).
B. Khusus pengambilan sumber dari badan sungai maka neraca air bisa diambil dari
bendung terdekat (data bisa diambil dari BBWS).
C. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber air baku:
1) Warna
2) Kekeruhan
3) Salinitas
4) pH
D. Untuk sumber air baku yang belum ada pengkajian neraca airnya bisa dilakukan Survei
E. Dikaji kemungkinan pengaliran air baku secara gravitasi dengan mengacu pada Peta
Rupa Bumi dari BAKOSURTANAL atau Peta Citra Satelit yang mempunyai fasilitas
identifikasi elevasi.
F. Titik pengambilan (intake) yang sudah disepakati lokasi dan debit air bakunya, segera
diusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk diproses SIPA nya.
9. UNIT TRANSMISI
Transmisi air baku dan transmisi air olahan
menggunakan saluran tertutup dengan pipa,
kecuali untuk transmisi air baku
dimungkinkan menggunakan saluran terbuka
yang terlindungi).
Buatkan rencana jalur pipa transmisi, plotkan
pada Peta Rupa Bumi atau Peta Citra
Satelit, perkirakan panjang dan elevasinya,
kemudian perkirakan diameter pipa
transmisinya dengan menggunakan rumus
Hazen-William atau Darcy-Weisbach.
10. No Uraian Notasi Kriteria
1 Debit Perencanaan Q max Kebutuhan air hari maksimum
Q max = F max x Q rata-rata
2 Faktor hari maksimum F.max 1,10 – 1,50
3 Jenis saluran Pipa atau saluran terbuka
4 Kecepatan aliran air dalam pipa:
a) Kecepatan minimum
b) Kecepatan maksimum
- Pipa PVC
- Pipa DCIP
V min
V.Max
V.Max
0,3-0,6 m/det
3,0-4,5 m/det
6,0 m/det
5 Tekanan air dalam pipa:
a) Tekanan minimum
b) Tekanan maximum
- Pipa PVC
- Pipa DCIP
- Pipa PE 100
- Pipa PE 80
H. Min
H maks
1 atm
6-8 atm
10 atm
12.4 Mpa
9.0 Mpa
KRITERIA PIPA TRANSMISI
11. No Uraian Notasi Kriteria
6 Kecepatan saluran terbuka
a) Kecepatan minimum
b) Kecepatan maksimum
V.Min
V.maks
0,6 m/det
1,5 m/det
7 Kemiringan saluran
terbuka
S (0,5 – 1 ) 0/00
8 Tinggi bebas saluran
terbuka
Hw 15 cm( minimum)
9 Kemiringan tebing
terhadap dasar saluran
45 ° ( untuk bentuk
trapesium)
KRITERIA PIPA TRANSMISI
12. UNIT PRODUKSI
1) Pengolahan Lengkap yaitu pengolahan yang
diperlukan untuk air baku yang mempunyai turbidity
(kekeruhan) antara >5 sampai 50 NTU (net turbidity
unit) misal Instalasi Pengolahan Air lengkap dengan
pembubuhan kimia penurun kekeruhan contoh:
Alum,PAC dll, pembubuhan bahan kimia pengontrol
pH: Soda Ash dll, pembubuhan bahan kimia untuk
suci hama (desinfektan);
2) Pengolahan Parsial yaitu pengolahan untuk air baku
dengan kekeruhan < 5 NTU misal Saringan Pasir
Lambat tanpa pembubuhan kimia kecuali desinfektan.
3) Pengolahan Khusus (Air Sadah).
13. No Uraian Notasi Kriteria
1 Debit Perencanaan Q max Kebutuhan air hari maksimum
Q max = F max x Q rata-rata
2 Faktor hari maksimum F.max 1,15 - 3
3 Kecepatan aliran air dalam pipa:
a) Kecepatan minimum
b) Kecepatan maksimum
- Pipa PVC atau ACP
- Pipa baja atau DCIP
V min
V.Max
V.Max
0,3-0,6 m/det
3,0-4,5 m/det
6,0 m/det
4 Tekanan air dalam pipa:
a) Tekanan minimum
b) Tekanan maximum
- Pipa PVC
- Pipa DCIP
- Pipa PE 100
- Pipa PE 80
H. Min
H maks
(0,5 - 1,0) atm, pada titik
jangkauan pelayanan terjauh.
6-8 atm
10 atm
12.4 Mpa
9.0 Mpa
KRITERIA PIPA DISTRIBUSI
14. UNIT PELAYANAN
• Nilai standar pelayanan masyarakat (SPM)
cakupan akses air minum yang aman melalui
SPAM dengan jaringan perpipaan
terlindungan adalah peningkatan jumlah unit
pelayanan baik melalui Sambungan Rumah,
Hidran Umum, maupun terminal air yang
dinyatakan dalam persentase peningkatan
jumlah masyarakat yang mendapatkan
pelayanan SPAM dengan jaringan perpipaan
bukan jaringan perpipaan terlindungi pada
akhir tahun pencapaian SPM terhadap
jumlah total Masyarakat.
15. Proyeksi Kebutuhan Air
Kebutuhan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk di masa yang akan datang.
Proyeksi Kebutuhan Air adalah jumlah total air yang dibutuhkan untuk
dipergunakan secara wajar bagi keperluan pokok mausia (Kebutuhan
Domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan air
(Kebutuhan Non Domestik).
Pemakaian air oleh masyarakat tidak terbatas pada keperluan domestik,
namun juga untuk keperluan industri dan keperluan perkotaan.
Besarnya pemakaian oleh masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti tingkat hidup, pendidikan, tingkat ekonomi dan kondisi sosial.
1) Kebutuhan Air Domestik .
Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan pada
tempat-tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari
seperti memasak, minum dan mencuci (MCK). Kebutuhan domestic
merupakan aspek penting dalam menganalisis kebutuhan penyediaan
di masa mendatang. Analisis sektor domestik untuk masa mendatang
dilaksanakan dengan dasar analisis pertumbuhan penduduk.
16. Lanjutan... Proyeksi Kebutuhan Air
2) Kebutuhan Air Non Domestik .
Penyediaan air non domestik ditentukan oleh banyaknya konsumen
non domestik yang meliputi fasilitas seperti perkantoran, kesehatan,
industri komersial, umum, dan lainnya. Konsumsi non domestic
terbagi menjadi beberapa kategori yaitu untuk fasilitas umum social
dan komersial serta sektor industry. Makin banyak jumlah sarana yang
membutuhkan air, kebutuhan air akan makin banyak pula.
Analisis kebutuhan Air sektor non domestik dilaksanakan dengan
berpegangan pada analisis data pertumbuhan terakhir fasilitas-
fasilitas sosial ekonomi yang ada pada wilayah perencanaan. Untuk
Untuk memprediksi perkembangan kebutuhan air non domestik perlu
diketahui rencana pengembangan kota serta aktifitasnya. Apabila
tidak diketahui, maka dapat prediksi didasarkan pada suatu ekivalen
penduduk, dimana konsumen non domestik dapat dihitung mengikuti
perkembangan standar penyediaan air domestik. Kebutuhan air non
domestik sesuai kriteria perencanaan Kementerian PU adalah 20 %.
17. Analisa Penggunaan Air
Jumlah air yang diproduksi tidak selalu harus sama dengan
kebutuhan air yang sebenarnya. Selain dipengaruhi jumlah air yang
sebenarnya dibutuhkan, jumlah air yang diproduksi juga
dipengaruhi oleh ketersediaan sumber air lain dan kemampuan
masyarakat untuk membeli air, dengan kata lain dipengaruhi oleh
pendapatan masyarakat. Misalkan pada suatu daerah pelayanan
tertentu ternyata banyak masyarakat yang sudah menggunakan
sumur dangkal dan atau sumur dalam, maka kawasan tersebut
mungkin tidak perlu lagi mendapat pelayanan air bersih 100 % dari
PDAM.
Fluktuasi Penggunaan Air
Fluktuasi kebutuhan air adalah bahwa pada jam-jam tertentu dalam
satu hari, kebutuhan air akan memuncak yang disebut “waktu
puncak” (peak hour), kemudian juga bahwa dalam hari-hari tertentu
untuk setiap minggu, bulan atau tahun akan terdapat kebutuhan air
yang lebih besar dari kebutuhan rata-rata yang disebut “hari
maksimum” (maximum day). Kebutuhan air hari maksimum dan
waktu puncak dihitung berdasarkan kebutuhan air rata-rata dengan
pendekatan Faktor Harian Puncak (Daily Peak Factor) dan Faktor
Jam Puncak (Hourly Peak Factor).
18. Ada 3 tipe pemeliharaan :
1). Pemeliharaan rutin sehari-hari, pekerjaan
yang dilkukan setiap hari, seperti
membersihkan dedaunan yang menghalangi
air masuk ke intake dll
2). Pemeliharaan rutin berkala, yang dilakukan
selang kurun waktu tertentu dan terncana,
misalkan menguras bak Intake atau Reservoir
4 bulan sekali
3). Pemeliharaan yang tidak terencana, atau
perbaikan-perbaikan sifatnya mendadak
karena system tiba-tiba mati, misalkan
perbaikan pipa patah, pipa lepas tercabut dll
19. PENGELOLAAN SPAM
• Kegiatanpengelolaan SPAM dilakukan oleh penyelenggara
dan dapat melibatkan peran serta masyarakat.
• Penyelenggara dapat dilakukan oleh BUMN/BUMD yang
dibentuk secara khusus dan dapat mengikutsertakan Badan
Usaha Swasta, koperasi dan atau masyarakat.
• Penyelenggara harus menjamin air minum yang
diproduksinya memenuhi syarat kesehatan dengan
melaksanakan pemeriksaan secara berkala terhadap
kualitas air yang diproduksinya dan melakukan
pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelolanya
dari segala bentuk pencemaran.
Badan Pengelolaan SPAM, mempunyai fungsi :
1. Operasi dan pemeliharaan; 2. Perbaikan-perbaikan;
3. Pengembangan sumber daya manusia; 4. Pengembangan kelembagaan;