Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Banyak Biro Perjalanan Wisata di Provinsi Jawa Tengah yang telah membuat paket wisata dan mendistribusikannya melalui berbagai media. Tak bisa dipungkiri, hanya beberapa Biro Perjalanan Wisata yang berhasil menjual ke pasar domestik maupun internasional dan mengoperasikan paket wisata tersebut secara profesional.
o Keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan 1945.
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Banyak Biro Perjalanan Wisata di Provinsi Jawa Tengah yang telah membuat paket wisata dan mendistribusikannya melalui berbagai media. Tak bisa dipungkiri, hanya beberapa Biro Perjalanan Wisata yang berhasil menjual ke pasar domestik maupun internasional dan mengoperasikan paket wisata tersebut secara profesional.
o Keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan 1945.
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperlukan untuk merencanakan dan
melaksanakan kegiatan penjualan dalam konteks
pariwisata dan hospitalitas. Ini sangat mencerminkan
peranan seorang pimpinan penjualan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
7. 7
daerah/negara pasaran wisata.
2. Merekam semua keluhan, kritik, dan pujian yang diterima dari tamu atau
3. langganan untuk bahan analisa dan penelitian dalam usaha meningkatkan
mutu pelayanan, effisiensi dan efektifitas kerja.
4. Meneliti dan mengevaluasi produk wisata (mice) dan daerah/Negara tujuan
wisata yang baru untuk dikembangkan.
5. Menganalisa dan mengevaluasi alat dan bahan promosi serta daerah/Negara
pasaran wisata yang sudah dikembangkan untuk ditingkatkan.
6. Memberikan data dan usulan pengembangan dan penyempurnaan produk
wisata yang ada, serta untuk perencanaan penambahan produk wisata baru.
7. Memberikan data dan usulan perluasan pasar di daerah/negara pasar wisata
serta kemungkinan untuk membuka pasar di daerah/negara pasar wisata
yang baru.
8. Menyusun rencana kegiatan penelitian, penciptaan, pengembangan dan
penyempurnaan produk wisata yang akan dipasarkan, dan anggaran biaya
Seksi Pemasaran.
9. Memasarkan produk wisata melalui mass-media di dalam dan luar negeri.
10.Berpartisipasi aktif dalam peristiwa-peristiwa (events) yang dapat
meningkatkan penjualan produk wisata dan citra perusahaan.
11.Memanfaatkan keanggotaan perusahaan dalam asosiasi kepariwisataan
nasional dan internasional untuk memasarkan produk wisata yang dijual
oleh perusahaan.
DIVISI TOUR, TRAVEL & KONVENSI
Fungsi:
1. menyusun rencana kegiatan penjualan dan penyelenggaraan tour, travel
dan
konvensi.
2. Mengadakan kegiatan koordinasi secara vertical maupun horizontal.
10. 10
Tugas Seksi :
1. Menyusun route perjalanan dan acara (itinerary), menghitung harga
(quote the tour fare) dan menentukan persyaratannya (tour
features/conditions) untuk diajukan kepada calon langganan
(prospective customers).
2. Melayani semua permintaan informasi (inquiries) mengenai pengurusan
travel document, domestic tours, overseas tours, shore excursions,
meeting, incentive travel, conference dan exhibition.
3. Menjual bermacam-macam produk usaha.
4. Mengadakan penyesuaian harga dan persyaratan-persyaratan tour,
meeting, conference, exhibition sesuai dengan ketentuan-ketentuan
setempat.
5. Membuat dan memeriksa semua file pengurusan tour, meeting,
conference dan exhibition serta melaporkan perkembangannya,
termasuk perubahan-perubahan (revision) atau pembatalan
(cancellation) kepada principals dan/atau tamu (client) atau organizing
committee.
6. Menentukan harga (fares) dan menerima biaya (payment/settlement)
tour,meeting, exhibition dan travel document.
7. Menyiapkan (issue) tiket, travel vouchers dan dokumen perjalanan
lainnya yang sangat diperlukan oleh calon tamu/langganan untuk
diserahkan kepada yang bersangkutan tepat pada waktunya.
8. Melaksanakan administrasi seksi dengan baik dan cermat.
9. Melayani, menanggapi dan menyelesaikan setiap keluhan dan tuntutan
pengembalian uang (complaints and refund) tamu/langganan sebaik-
baiknya serta melaporkan secara lengkap sejak dari kejadian sampai
penyelesaiannya kepada atasannya.
10. Memberikan informasi mengenai bermacam-macam harga tiket yang bisa
dipilih, jadual, jenis pelayanan dan alat angkutan, jadwal pertunjukan,
fasilitas meeting, conference dan exhibition beserta persyaratan-
persyaratannya.
20. 20
4. Mengawasi secara cermat dan cepat setiap permintaan harga
(quotation) acara dan persyaratannya.
5. Berusaha secara terus-menerus mengumpulkan informasi dan data
(up to date, reliable dan complete) yang dibutuhkan oleh semua
Divisi dan mengajukan usul-usul perubahan, penyempurnaan dan
pengembangan produs atau dasar pantauan, penelitian dan
perkembangan mutakhir yang terjadi di Bali dan sekitarnya.
6. Mengawasi secara ketat agar pelaksanaan semua kegiatan usaha
sesuai dengan Garis-garis Besar Usaha, Rencana Induk dan Manual
yang ditentukan oleh Kantor Pusat.
7. Melakukan tagihan (invoice) dan pembayaran utang sesuai dengan
perjanjian dan kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh Kantor
Pusat.
8. Memecahkan segala masalah, termasuk keluhan/tuntutan secara
cermat, cepat dan efektif, yang ada kaitannya dengan usaha
penekanan biaya, tanpa mengurangi mutu produk dan pelayanan,
seta meningkatkan laba perusahaan dan citra perusahaan serta
membuat laporannya sekali sebulan.
9. Menjalin kerja sama yang erat dengan principals, semua instansi
yang terkait dan asosiasi usaha.
10. Mewakili pimpinan sesuai dengan wewenang atau surat kuasa/
perintah yang diterbitkan oleh Kantor Pusat, pada rapat-rapat atau/
dan undangan yang ditujukan kepada Pimpinan Perusahaan.
11. Mengawasi, menilai, mengajukan usul pengangkatan, peringatan
(reprimand), penghargaan, pemecatan, pemberhentian dan
kesejahteraan karyawan yang dibawahinya.
12. Memenuhi permintaan Pemerintah untuk menyampaikan Laporan
Kegiatan Usaha secara berkala dan teratur.
13. Berusaha meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bawahannya
sesuai dengan rencana pengembangan (career development
programmes) yang telah disetujui oleh Kantor Pusat.