2. Ernest R. House dalam Nugroho (2014: 714) membagi model
evaluasi menjadi:
1. Model Sistem = [indikator utama:] efisiensi
2. Model Perilaku = produktivitas dan akuntabilitas
3. Model Formulasi Keputusan = keefektifan dan keterjagaan
kualitas
4. Model Tujuan Bebas (goal free) = pilihan pengguna dan
manfaat sosial
5. Model Kekritisan seni = standar yang semakin baik dan
kesadaran yang semakin meningkat
6. Model Review Profesional = penerimaan profesional
7. Model Kuasi Legal = resolusi
8. Model Studi Kasus = pemahaman dan diversitas
3. Sesuai dengan teknik evaluasinya, dalam Nugroho (2014) evaluasi
dipilah menjadi:
1. Evaluasi komparatif: membandingkan implementasi kebijakan
(proses dan hasilnya) dengan implementasi kebijakan yang
sama atau berlainan, di satu tempat yang sama atau berlainan.
2. Evaluasi historikal: membuat evaluasi kebijakan berdasarkan
rentang sejarah munculnya kebijakan-kebijakan tersebut.
3. Evaluasi laboratorium/ eksperimental: evaluasi yang
menggunakan eksperimen dalam sejenis laboratorium.
4. Evaluasi ad hock: evalasi secara mendadak dalam waktu segera
dengan tujuan mendapatkan gambaran pada saat itu (snap
shot)
4. House (1978) dalam Ilham, mengemukakan beberapa Model
Evaluasi Kebijakan Publik yang terdiri dari:
1. The Adversary Model
Para evaluator dikelompokkan menjadi dua, yang
pertama bertugas menyajikan hasil evaluasi program yang
positif, hasil dampak kebijakan yang efektif dan baik, tim
kedua berperan untuk menemukan hasil evaluasi program
negatif, tidak efektif, gagal dan yang tidak tepat sasaran.
Kedua kelompok ini dimaksudkan untuk menjamin adanya
netralitas serta obyektivitas proses evaluasi. Temuannya
kemudian dinilai sebagai hasil evaluasi. Menurut model
dari evaluasi ini tidak ada efisiensi data yang dihimpun.
5. 2. The Transaction Model
Model ini memperhatikan penggunaan metode studi
kasus, bersifat naturalistik dan terdiri dua jenis, yaitu :
• Evaluasi responsif yang dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan secara informal dan berulang-ulang agar
program yang telah direncanakan dapat digambarkan
dengan akurat; dan
• Evaluasi iluminativ bertujuan untuk mengkaji program
inovatif dalam rangka mendeskripsikan dan
menginterpretasikan pelaksanaan suatu program atau
kebijakan.
Jadi evaluasi model ini akan berusaha mengungkapkan
serta mendokumenter pihak-pihak yang berpartisipasi dalam
program.
6. 3. Good Free Model
Model evaluasi ini bertujuan untuk mencari dampak
aktual dari suatu kebijakan, dan bukan hanya sekedar
untuk menentukan dampak yang diharapkan sesuai
dengan ditetapkan dalam program. Dalam upaya mencari
dampak aktual, evaluator tidak perlu mengkaji secara
luas dan mendalam tentang tujuan dari program yang
direncanakan. Sehingga evaluator (peneliti) dalam posisi
yang bebas menilai dan ada obyektivitas.
7. SKEMA MODEL EVALUASI KEBIJAKAN
Program Tujuan Kegiatan Akses Dampak
Sumber : Setelah dimodifikasi dari Thomas K Cook dan Frank P. Scioli, Impact Analysis
in Public Policy Research, 1975 dalam Ilham
8. DIMENSI KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI FOKUS
EVALUASI KEBIJAKAN
PERUMUSAN
KEBIJAKAN
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN
LINGKUNGAN
KEBIJAKAN
KINERJA
KEBIJAKAN
EVALUASI
KEBIJAKAN
9. EVALUASI FORMULASI KEBIJAKAN PUBLIK
1. Model Kelembagaan
2. Model Proses
3. Kelompok
4. Elit
5. Rasional
6. Inkremental
7. Teori Permainan
8. Pilihan Publik
9. Sistem
10. Demokratis
11. Strategis
12. Deliberatif
Berikut adalah model-model formulasi kebijakan
publik:
10. EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
Evaluasi implementasi kebijakan dibagi tiga menurut timing
evaluasi :
1. Evaluasi sebelum pelaksanaan yang disebut sebagai evaluasi
summatif.
2. Evaluasi pada waktu pelaksanaan biasanya disebut evaluasi
proses.
3. Evaluasi setelah kebijakan yang juga disebut sebagai evaluasi
konsekuensi (output) kebijakan dan/atau evaluasi
impak/pengaruh (output) kebijakan.
11. Kesesuaian dg metode
implementasi
Kesesuaian dg
kompetensi
Kesesuaian dg tujuan
evaluasi
Kesesuaian dg sumber
daya yang ada
Kesesuaian dg
lingkungan evaluasi
Implementasi
Kebijakan
Evaluator
Model Sederhana Evaluasi Implementasi
Dalam Nugroho (2014: 723)
12. EVALUASI KINERJA KEBIJAKAN PUBLIK
ORGANISASI PROSES
PEMIMPIN SUMBER DAYA
HASIL
Sekuensi - Internal
Adaptasi - Lingkungan
Inovasi - Perubahan
Kesesuaian
Kecukupan
Kesiapan
Vision
Value
Courage
Man
Machine
Money
Selisih target dan
pencapaian
Model yang ditawarkan oleh Nugroho (2014: 726)