2. Inquiry berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. Pembelajaran inquiry ini bertujuan untuk memberikan cara bagi
siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir)
terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.
PEMBELAJARAN INQUIRY
3. Pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode pembelajaran
yang dikembangkan sejak tahun 1960 untuk menjawab kegagalan bentuk
pengajaran tradisional, dimana siswa dikehendaki untuk mengingat fakta-
fakta muatan bahan pengajaran.
Pembelajaran inkuiri adalah suatu bentuk pembelajaran aktif, di mana
guru dalam lingkungan belajar pembelajaran inkuiri ini bukan
menawarkan pengetahuan melainkan membantu siswa selama
proses mencari pengetahuan mereka sendiri dan sebenarnya penggunaan
pendekatan inkuri dalam pembelajaran di landasi pandangan
kontruktivisme.
Konsep Dasar Model Pembelajaran Inkuiri
4. 3 Strategi pembelajaran inquiry
strategi inquiry menekankan kepada aktifitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan
inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,
sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri ( self
belief ).
tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inquiry siswa tidak
hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
9. Prinsip-prinsip Penggunaan
StrategiPembelajaran inkuiri
Prinsip Belajar
untuk berfikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta,
akantetapi belajar adalah proses berpikir
(learning how tothink), yakni proses
mengembangkan potensi seluruhotak, baik otak
kiri maupun otak kanan.
11. Jenis-jenis Model Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri Induktif Terbimbing (Guide Inquiry) Inkuiri Induktif Bebas
Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu pendekatan
inkuiri dimana guru membimbing siswa
melakukan kegiatan dengan memberi
pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu
diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam
menentukan permasalahan dan tahap-tahap
pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing
ini digunakan bagi siswa yang kurang
berpengalaman belajar dengan pendekatan
inkuiri.
Pada umumnya pendekatan ini digunakan
bagi siswa yang telah berpengalaman
belajar dengan pendekatan inkuiri. Karena
dalam pendekatan inkuiri bebas ini
menempatkan siswa seolah-olah bekerja
seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi
kebebasan menentukan permasalahan
untuk diselidiki, menemukan dan
menyelesaikan masalah secara mandiri,
merancang prosedur atau langkah-langkah
yang diperlukan
12.
13. Langkah-Langkah Pembelajaran inquiri
1. Orientasi, Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang kondusif
2. Merumuskan masalah, Merumuskan masalah merupakan langkah membawa
siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki
3. Merumuskan hipotesis, Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji
kebenarannya.
4. Mengumpulkan data, Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis, adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpulan, adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis
16. Falsafah Cooperative Learning
Homo Homin Socius
1. Pengelompokan (Abability Group, Homogen,Heterogen).
2. Semangat gotong royong, kesamaan kelompok, Identitas kelompok,
Sapaan dan Sorak kelompok
17. Unsur - unsur
Cooperative Learning
1. Saling Ketergantungan Positif
2. Tanggung Jawab Perseorangan
3. Tatap Muka
4. Komunikasi Antar Anggota
5. Evaluasi Proses Kelompok
18. Teknik - teknik Belajar
Cooperative Learning
1. Make and Match (Mencari Pasangan)
2. Bertukar Pasangan
3. Think Pair Square (Berpikir Perpasangan Berempat)
4. Berkirim Salam dalam Soal
5. Numbered Head (Kepala Bernomor)
6. Kepala Bernomor Berstuktur
7. Two Stray Two Stray (dua tinggal, dua tamu)
8. Keliling Kelompok
9. Kancing Gemerincing
10. Keliling Kelas
11. Inside-Outside Circle
12. Tari Bambu
13. Jigsaw
14. Cerita Berpasangan
19. Make and Match
Siswa mencari pasangan sambal
belajar. Dapat digunakan pada
semua Mapel dan tingkat usia
peserta didik. Contoh: Sultan
Hasanuddin_Gowa
20. Bekerja sama dengan orang
lain. Dapat digunakan pada
semua Mapel dan tingkat
usia peserta didik.
Bertukar Pasangan
21. Think Pair Square
(Berpikir Perpasangan Berempat)
Siswa bekerja sendiri lalu
bekerja sama dengan orang
lain. Dapat digunakan pada
semua Mapel dan tingkat usia
peserta didik
22. Berkirim salam dalam Soal
Siswa lebih kreatif dalam menyusun
pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara mandiri. Dapat
digunakan pada semua Mapel dan
tingkat usia peserta didik
23. Siswa memiliki kesempatan
kepada siswa untuk saling
berbagi ide
dan mempertimbangkan jawaba
n paling tepat. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan tingkat
usia peserta didik
24. Modifikasi teori sebelumnya.
Siswa belajar melaksanakan
tanggung jawab pribadinya dalam
saling keterkaitan dengan rekan
kelompoknya. Dapat digunakan
pada semua Mapel dan tingkat
usia peserta didik
25. Tari Bambu
Siswa dapat berbagi
informasi secara
terstruktur pada waktu
yang bersamaan. Dapat
diterapkan pada semua
tingkatan kelas. Pada
Mapel agama, IPS, MTK
dan Bahasa
26. Siswa mengolah informasi
dan mengaktifkan
komunikasi. Dapat
diterapkan pada kegiatan
Membaca, menulis,
mendengarkan, dan
berbicara. Dapat
diterapkan pada Mapel
agama, IPS, IPA, MTK, dan
Bahas