SlideShare a Scribd company logo
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran
- Metode Mengajar ā€œCara mengajar yg dpt digunakan untuk semua bahan pelajaranā€
Misalnya:
Metode: ceramah, penemuan, ekspositori, diskusi, tanya jawab, pemecahan masalah, dsb.
Teknik Mengajar ā€œCara mengajar yg memerlukan keahlian khusus atau bakat khususā€


Beberapa model pembelajaran matematika antara lain :


A.       Model pembelajaran dengan pendekatan induktif dan deduktif.


Kedua pendekatan ini merupakan pendekatan yang ditinjau dari interaksi antara siswa
dengan bahan ajar. Kedua pendekatan ini saling bertentangan. Pendekatan deduktif
merupakan suatu penalaran dari umum ke khusus, sedangkan pendekatan induktif suatu
penalaran dari khusus ke umum.



     ā€¢     Pendekatan deduktif berdasarkan penalaran deduktif.
     ā€¢     Penalaran deduktif = cara berpikir menarik kesimpulan dari hal yang umum
           menjadi kasus yang khusus.
     ā€¢     Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir
           silogisme; terdiri dari 2 macam pernyataan yang benar dan sebuah kesimpulan
           (konklusi)
     ā€¢     Kedua pernyataan pendukung silogisme disebut premis (hipotesis): Premis Mayor
           dan Premis Minor.
     ā€¢     Kesimpulan diperoleh sebagai hasil penalaran deduktif berdasarkan macam premi
           itu.
B. Metode Ceramah yang Menyenangkan




Metode ceramah yang monoton, memanglah dirasakan sangat membosankan bagi para
peserta didiknya, apalagi bila disajikan dalam bentuk dongeng, yang berfungsi sebagai
pengantar siswanya untuk tidur di malam yang hening, bahkan kadang kala si pengajar
melenceng dari materi yang semestinya disampaikan, justru ia malah menceritakan
tentang keadaan keluarganya, sampai ke para tetangganya, seolah-olah si guru itu curhat
kepada muridnya. Hal ini serupoa dengan sebuah situs dari internet yang menceritakan


Ini adalah contoh nyata dari bumi belahan lain di dunia pendidikan, oleh karena itu kita
sebagai calon guru masa depan yang baik, haruslah mempersiapkan segala sesuatunya,
baik itu dari segi disiplin ilmu, pemahaman segala konsep dan teknik segala
keterampilan, hubungan sosial terhadap lingkungan, serta akhlak dari personal kita
sendiri, karena bukanlah tidak mungkin, kisah dosen tadi terjadi pada diri kita, menjadi
seorang pengajar yang membosankan, tidak menarik, bahkan sampai dijuluki ā€˜monsterā€™
oleh anak didik kita sendiri.



C.   Model pembelajaran dengan pendekatan ekspositori


Pendekatan ekspositori merupakan suatu pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru
dengan siswa. Dalam pendekatan ini semata-mata siswa tinggal menerima apa yang
disajikan oleh guru. Jadi guru telah mempersiapkan dan merencanakan secara sistimatis
sehingga siswa dapat menerimanya dengan mudah.


Untuk itu dalam proses pembelajaran guru perlu melakukan apersepsi, yaitu
mengingatkan kembali pengetahuan yang berkaitan dengan bahan ajar yang akan
disajikan. Dalam pembelajaran ini guru menjelaskan panjang lebar, jika perlu guru
membuat     gambar    maupun    menggunakan     media   yang   dianggap    dapat   lebih
mempermudah siswa memahami bahan ajar yang disampaikan.
D.   Model pembelajaran dengan Pendekatan Proses


Dalam pendekatan ini guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi
sedemikian sehingga siswa terlibat secara aktif dalam berbagai pengalaman. Atas
bimbingan guru siswa diminta untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai sendiri
suatu kegiatan. Menurut Sagala (2003), dalam pendekatan proses ini yang dapat
dilakukan siswa antara lain: mengamati gejala yang timbul, mengklasifikasikan,
mengukur besaran-besarannya, mencari hubungan konsep konsep yang ada, mengenal
adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan,
menganalisis data dan menyimpulkan.Dalam pembelajaran PKn tidak semua aktifitas
seperti tersebut diatas dilaksanakan.




E. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing


Dalam menggunakan metode penemuan terbimbing, peranan guru adalah: menyatakan
persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan penyelesaian dari persoalan
itu dengan perintah-perintah atau dengan lembar kerja. Siswa mengikuti pertunjuk dan
menemukan sendiri penyelesaiannya.


Penemuan terbimbing        biasanya dilakukan   dengan bahan yang dikembangkan
pembelajarannya secara induktif. Guru harus yakin benar bahwa bahan ā€œyang ditemukanā€
sungguh secara matematis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Seringkali peranan guru dalam penemuan terbimbing diungkapkan dalam lembar kerja
penemuan terbimbing. Lembar kerja ini biasanya digunakan dalam memberikan
bimbingan kepada siswa menemukan konsep atau terutama prinsip (rumus, sifat).
Penyusunan            lembar            kerja      jenis        ini        biasanya
diawali dari guru menyiapkan secara lengkap tahap demi tahap dalam menjelaskan
adanya suatu sifat atau prinsip atau rumus.
Penjelasan ini dituang dalam suatu tulisan secara lengkap. Kemudian dipikirkan, jika
penjelasan itu dilakukan di kelas, dan dilakukan dengan tanya jawab, dicatat di bagian
manakah yang kiranya perlu digunakan sebagai bahan tanya jawab. Bagian yang
ditanyakan ini dapat berupa pendapat siswa tentang bahan yang lalu yang perlu
digunakan dalam pengembangan konsep,atau pendapat siswa tentang tahapan yang perlu
dipertimbangkan dalam melangkah, atau isian yang berupa bilangan atau kata kunci
dalam menuju tujuan penemuan tersebut.


Bagian-bagian yang perlu ditanyakan tadilah yang perlu dihapus dari catatan penjelasan
lengkap, dan dalam lembar kerja diungkapkan dalam bentuk tempat kosong atau titik-titik
yang harus diisi oleh siswa Strategi Dan Pendekatan Dalam Model Investigasi Flenor
(1974) membagi kegiatan guru menjadi 5 (lima) tahap:



   1. Apersepsi
   2. Investigasi
   3. Diskusi
   4. Penerapan dan
   5. Pengayaan



Pada investigasi, siswa bekerja secara bebas, individual atau berkelompok. Guru hanya
bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang memberikan dorongan siswa untuk dapat
mengungkapkan pendapat atau menuangkan pemikiran mereka serta menggunakan
pengetahuan awal mereka dalam memahami situasi baru. Guru juga berperan dalam
mendorong siswa untuk dapat memperbaiki hasil mereka sendiri maupun hasil kerja
kelompoknya.


Kadang mereka memang memerlukan orang lain, termasuk guru untuk dapat menggali
pengetahuan yang diperlukan, misalnya melalui pengembangan pertanyaan-pertanyaan
yang lebih terarah, detail atau rinci. Dengan demikian guru harus selalu menjaga suasana
agar investigasi tidak berhenti di tengah jalan. Dalam hal investigasi yang dilaksanakan
secara berkelompok, Lazarowitz dan kawan-kawannya (1988) dan juga Sharan dan para
koleganya (Sharan et al, 1989; Sharan & Sharan, 1990) mendisain model kelompok
investigasi yang memberikan kemungkinan siswa untuk melakukan berbagai pengalaman
belajar.




Para siswa terlibat dalam setiap tahap kegiatan



      1. Mengidentifikasi topik dan mengorganisasi kelompoknya dalam ā€œkelompok
           penelitiā€,
      2. Merencanakan tugas pembelajaran,
      3. Melaksanakan penyelidikan,
      4. Menyiapkan laporan,
      5. Menyampaikan laporan akhir,
      6. Mengevaluasi program.



Diskusi kelompok maupun diskusi kelas merupakan hal yang sangat penting guna
memberikan pengalaman mengemukakan dan menjelaskan segala hal yang mereka
pikirkan dan membuka diri terhadap yang dipikirkan oleh teman mereka. Pengalaman
yang baik seperti ini akan memotivasi siswa untuk belajar dan mau menyelidiki
(menginvestigasi) lebih lanjut. Pengalaman bekerjasama dalam banyak hal sangat sesuai
dengan semangat gotong royong yang telah berkembang sejak lama di bumi tercinta
Indonesia ini. Hal ini perlu selalu dikembangkan dengan melatihkannya kepada para
siswa.


Dalam kerja kelompok siswa, Malone dan Krismanto (1993) menemukan bahwa
sebagian besar siswa menginginkan mereka sendirilah yang menentukan anggota
kelompok kegiatan, dengan banyak anggota 3 āˆ’ 5 orang siswa campuran putra dan putri
dan             dengan         berbagai      tingkat         kemampuan           siswa.
Hal ini sesuai dengan Sharan (1980) bahwa kelompok semacam itu memberikan
efektifitas dalam peningkatan hasil belajar siswa.


Sikap dan kemauan siswa dalam menggunakan pendekatan investigasi tidak terlepas dari
kegemaran siswa akan matematika, pemahaman siswa tentang kegunaan matematika dan
keberanian siswa untuk membentuk sendiri pengetahuan matematika mereka. Ini sesuai
dengan paham yang dikembangkan oleh para pakar dan peneliti serta penganut
konstruktivisme. Karena ituseberapa jauh keberhasilan penggunaan pendekatan
investigasi juga antara lain tergantung ketiga faktor. Karena itu maka guru juga perlu
mengetahui seberapa jauh hal di atas dimiliki siswa disamping berusaha untuk lebih
memberikan pemahaman kepada para siswa.

More Related Content

What's hot

Pendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaran
Pendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaranPendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaran
Pendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaran
BynaNie MaiRa
Ā 
Gaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolb
Gaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolbGaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolb
Gaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolb
anwar Hazim
Ā 
Slide model pembelajaran
Slide   model pembelajaranSlide   model pembelajaran
Slide model pembelajaran
lavanter simamora
Ā 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
Ā 
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
UNM
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
mirdaelisa
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Andi Johar
Ā 
Aplikasi pengajaran dan pembelajaran
Aplikasi pengajaran dan pembelajaranAplikasi pengajaran dan pembelajaran
Aplikasi pengajaran dan pembelajaranfiro HAR
Ā 
EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...
EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...
EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...
Syrvison Goh
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningDeny Soma Irawan
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningZo Ri
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
sadiman dimas
Ā 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
Nurrijal Jhi
Ā 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
SMK Negeri 2 Denpasar, Bali
Ā 
power poin discovery fitri
power poin discovery fitripower poin discovery fitri
power poin discovery fitriBrodee Chechurutz
Ā 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranfiro HAR
Ā 
Konsep pembelajaran
Konsep pembelajaranKonsep pembelajaran
Konsep pembelajaranAndri Munazir
Ā 

What's hot (20)

Pendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaran
Pendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaranPendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaran
Pendekatan, strategi, kaedah dan teknik pengajaran
Ā 
Gaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolb
Gaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolbGaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolb
Gaya pembelajaran berdasarkan model pembelajaran kolb
Ā 
Slide model pembelajaran
Slide   model pembelajaranSlide   model pembelajaran
Slide model pembelajaran
Ā 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
Ā 
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Strategi Belajar Mengajar (Pendekatan STM)
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
Aplikasi pengajaran dan pembelajaran
Aplikasi pengajaran dan pembelajaranAplikasi pengajaran dan pembelajaran
Aplikasi pengajaran dan pembelajaran
Ā 
EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...
EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...
EDUP3033 Murid dan Pembelajaran (Strategi pengajaran berpusatan guru, berpusa...
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
Ā 
Kajian induktif
Kajian induktifKajian induktif
Kajian induktif
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
Ā 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
Ā 
power poin discovery fitri
power poin discovery fitripower poin discovery fitri
power poin discovery fitri
Ā 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
Ā 
Konsep pembelajaran
Konsep pembelajaranKonsep pembelajaran
Konsep pembelajaran
Ā 

Viewers also liked

Networking for Work: Email and LinkedIn
Networking for Work: Email and LinkedInNetworking for Work: Email and LinkedIn
Networking for Work: Email and LinkedInNicky Getgood
Ā 
talk about local Borderlines Film Festival Workshop
talk about local Borderlines Film Festival Workshoptalk about local Borderlines Film Festival Workshop
talk about local Borderlines Film Festival Workshop
Nicky Getgood
Ā 
Networking for Work: the benefits of an online profile
Networking for Work: the benefits of an online profileNetworking for Work: the benefits of an online profile
Networking for Work: the benefits of an online profileNicky Getgood
Ā 
The Wizard with a Cat, his Fans and their Council
The Wizard with a Cat, his Fans and their CouncilThe Wizard with a Cat, his Fans and their Council
The Wizard with a Cat, his Fans and their CouncilNicky Getgood
Ā 
Talk About Work: benefits of an online profile
Talk About Work: benefits of an online profileTalk About Work: benefits of an online profile
Talk About Work: benefits of an online profileNicky Getgood
Ā 
Networking for Work Project Introduction for Trainers
Networking for Work Project Introduction for TrainersNetworking for Work Project Introduction for Trainers
Networking for Work Project Introduction for TrainersNicky Getgood
Ā 

Viewers also liked (7)

Networking for Work: Email and LinkedIn
Networking for Work: Email and LinkedInNetworking for Work: Email and LinkedIn
Networking for Work: Email and LinkedIn
Ā 
talk about local Borderlines Film Festival Workshop
talk about local Borderlines Film Festival Workshoptalk about local Borderlines Film Festival Workshop
talk about local Borderlines Film Festival Workshop
Ā 
Cdf jan 2012
Cdf jan 2012Cdf jan 2012
Cdf jan 2012
Ā 
Networking for Work: the benefits of an online profile
Networking for Work: the benefits of an online profileNetworking for Work: the benefits of an online profile
Networking for Work: the benefits of an online profile
Ā 
The Wizard with a Cat, his Fans and their Council
The Wizard with a Cat, his Fans and their CouncilThe Wizard with a Cat, his Fans and their Council
The Wizard with a Cat, his Fans and their Council
Ā 
Talk About Work: benefits of an online profile
Talk About Work: benefits of an online profileTalk About Work: benefits of an online profile
Talk About Work: benefits of an online profile
Ā 
Networking for Work Project Introduction for Trainers
Networking for Work Project Introduction for TrainersNetworking for Work Project Introduction for Trainers
Networking for Work Project Introduction for Trainers
Ā 

Similar to Model pembelajaran

Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
Ayu Febriyanti
Ā 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)SMP N 2 Sindang Indramayu
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
MJUNAEDI1961
Ā 
4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learningAbang Takujeng
Ā 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
PDShop
Ā 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
MukhsinUchen1
Ā 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
DIKPORABANJARMANGU
Ā 
Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx
Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptxTeori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx
Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx
RafzanJani
Ā 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningnurafnisinaga
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
nurqomariah
Ā 
Model mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranModel mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranAwaluddin Asham
Ā 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
silva a'yun
Ā 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaranNurul Hilal
Ā 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
lalumhw88
Ā 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
Andi Rafiah S
Ā 
1.3b 3.1.2b discovery learning fis
1.3b 3.1.2b discovery learning  fis1.3b 3.1.2b discovery learning  fis
1.3b 3.1.2b discovery learning fis
PPKHBFISIKAPATI
Ā 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
Muhammad Fikri
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Mas Yudi
Ā 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
ErmaniatuNyihanaerma
Ā 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
yuli yuliyanti
Ā 

Similar to Model pembelajaran (20)

Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
Ā 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
Ā 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
Ā 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
Ā 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
Ā 
Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx
Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptxTeori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx
Teori Belajar dan Model Pembelajaran.pptx
Ā 
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learningModifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Modifikasi Perwajahan Slide Kurikulum 2013-discovery learning
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
Model mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaranModel mjodel pembelajaran
Model mjodel pembelajaran
Ā 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Ā 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
Ā 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Ā 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
Ā 
1.3b 3.1.2b discovery learning fis
1.3b 3.1.2b discovery learning  fis1.3b 3.1.2b discovery learning  fis
1.3b 3.1.2b discovery learning fis
Ā 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
Ā 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Ā 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
Ā 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
Ā 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
Ā 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
Ā 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Ā 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Ā 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Ā 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Ā 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Ā 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
Ā 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
Ā 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Ā 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Ā 

Model pembelajaran

  • 1. Model Pembelajaran Model Pembelajaran - Metode Mengajar ā€œCara mengajar yg dpt digunakan untuk semua bahan pelajaranā€ Misalnya: Metode: ceramah, penemuan, ekspositori, diskusi, tanya jawab, pemecahan masalah, dsb. Teknik Mengajar ā€œCara mengajar yg memerlukan keahlian khusus atau bakat khususā€ Beberapa model pembelajaran matematika antara lain : A. Model pembelajaran dengan pendekatan induktif dan deduktif. Kedua pendekatan ini merupakan pendekatan yang ditinjau dari interaksi antara siswa dengan bahan ajar. Kedua pendekatan ini saling bertentangan. Pendekatan deduktif merupakan suatu penalaran dari umum ke khusus, sedangkan pendekatan induktif suatu penalaran dari khusus ke umum. ā€¢ Pendekatan deduktif berdasarkan penalaran deduktif. ā€¢ Penalaran deduktif = cara berpikir menarik kesimpulan dari hal yang umum menjadi kasus yang khusus. ā€¢ Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogisme; terdiri dari 2 macam pernyataan yang benar dan sebuah kesimpulan (konklusi) ā€¢ Kedua pernyataan pendukung silogisme disebut premis (hipotesis): Premis Mayor dan Premis Minor. ā€¢ Kesimpulan diperoleh sebagai hasil penalaran deduktif berdasarkan macam premi itu.
  • 2. B. Metode Ceramah yang Menyenangkan Metode ceramah yang monoton, memanglah dirasakan sangat membosankan bagi para peserta didiknya, apalagi bila disajikan dalam bentuk dongeng, yang berfungsi sebagai pengantar siswanya untuk tidur di malam yang hening, bahkan kadang kala si pengajar melenceng dari materi yang semestinya disampaikan, justru ia malah menceritakan tentang keadaan keluarganya, sampai ke para tetangganya, seolah-olah si guru itu curhat kepada muridnya. Hal ini serupoa dengan sebuah situs dari internet yang menceritakan Ini adalah contoh nyata dari bumi belahan lain di dunia pendidikan, oleh karena itu kita sebagai calon guru masa depan yang baik, haruslah mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu dari segi disiplin ilmu, pemahaman segala konsep dan teknik segala keterampilan, hubungan sosial terhadap lingkungan, serta akhlak dari personal kita sendiri, karena bukanlah tidak mungkin, kisah dosen tadi terjadi pada diri kita, menjadi seorang pengajar yang membosankan, tidak menarik, bahkan sampai dijuluki ā€˜monsterā€™ oleh anak didik kita sendiri. C. Model pembelajaran dengan pendekatan ekspositori Pendekatan ekspositori merupakan suatu pendekatan yang ditinjau dari interaksi guru dengan siswa. Dalam pendekatan ini semata-mata siswa tinggal menerima apa yang disajikan oleh guru. Jadi guru telah mempersiapkan dan merencanakan secara sistimatis sehingga siswa dapat menerimanya dengan mudah. Untuk itu dalam proses pembelajaran guru perlu melakukan apersepsi, yaitu mengingatkan kembali pengetahuan yang berkaitan dengan bahan ajar yang akan disajikan. Dalam pembelajaran ini guru menjelaskan panjang lebar, jika perlu guru membuat gambar maupun menggunakan media yang dianggap dapat lebih mempermudah siswa memahami bahan ajar yang disampaikan.
  • 3. D. Model pembelajaran dengan Pendekatan Proses Dalam pendekatan ini guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi sedemikian sehingga siswa terlibat secara aktif dalam berbagai pengalaman. Atas bimbingan guru siswa diminta untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai sendiri suatu kegiatan. Menurut Sagala (2003), dalam pendekatan proses ini yang dapat dilakukan siswa antara lain: mengamati gejala yang timbul, mengklasifikasikan, mengukur besaran-besarannya, mencari hubungan konsep konsep yang ada, mengenal adanya masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menganalisis data dan menyimpulkan.Dalam pembelajaran PKn tidak semua aktifitas seperti tersebut diatas dilaksanakan. E. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Dalam menggunakan metode penemuan terbimbing, peranan guru adalah: menyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah-perintah atau dengan lembar kerja. Siswa mengikuti pertunjuk dan menemukan sendiri penyelesaiannya. Penemuan terbimbing biasanya dilakukan dengan bahan yang dikembangkan pembelajarannya secara induktif. Guru harus yakin benar bahwa bahan ā€œyang ditemukanā€ sungguh secara matematis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Seringkali peranan guru dalam penemuan terbimbing diungkapkan dalam lembar kerja penemuan terbimbing. Lembar kerja ini biasanya digunakan dalam memberikan bimbingan kepada siswa menemukan konsep atau terutama prinsip (rumus, sifat). Penyusunan lembar kerja jenis ini biasanya diawali dari guru menyiapkan secara lengkap tahap demi tahap dalam menjelaskan adanya suatu sifat atau prinsip atau rumus.
  • 4. Penjelasan ini dituang dalam suatu tulisan secara lengkap. Kemudian dipikirkan, jika penjelasan itu dilakukan di kelas, dan dilakukan dengan tanya jawab, dicatat di bagian manakah yang kiranya perlu digunakan sebagai bahan tanya jawab. Bagian yang ditanyakan ini dapat berupa pendapat siswa tentang bahan yang lalu yang perlu digunakan dalam pengembangan konsep,atau pendapat siswa tentang tahapan yang perlu dipertimbangkan dalam melangkah, atau isian yang berupa bilangan atau kata kunci dalam menuju tujuan penemuan tersebut. Bagian-bagian yang perlu ditanyakan tadilah yang perlu dihapus dari catatan penjelasan lengkap, dan dalam lembar kerja diungkapkan dalam bentuk tempat kosong atau titik-titik yang harus diisi oleh siswa Strategi Dan Pendekatan Dalam Model Investigasi Flenor (1974) membagi kegiatan guru menjadi 5 (lima) tahap: 1. Apersepsi 2. Investigasi 3. Diskusi 4. Penerapan dan 5. Pengayaan Pada investigasi, siswa bekerja secara bebas, individual atau berkelompok. Guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang memberikan dorongan siswa untuk dapat mengungkapkan pendapat atau menuangkan pemikiran mereka serta menggunakan pengetahuan awal mereka dalam memahami situasi baru. Guru juga berperan dalam mendorong siswa untuk dapat memperbaiki hasil mereka sendiri maupun hasil kerja kelompoknya. Kadang mereka memang memerlukan orang lain, termasuk guru untuk dapat menggali pengetahuan yang diperlukan, misalnya melalui pengembangan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terarah, detail atau rinci. Dengan demikian guru harus selalu menjaga suasana
  • 5. agar investigasi tidak berhenti di tengah jalan. Dalam hal investigasi yang dilaksanakan secara berkelompok, Lazarowitz dan kawan-kawannya (1988) dan juga Sharan dan para koleganya (Sharan et al, 1989; Sharan & Sharan, 1990) mendisain model kelompok investigasi yang memberikan kemungkinan siswa untuk melakukan berbagai pengalaman belajar. Para siswa terlibat dalam setiap tahap kegiatan 1. Mengidentifikasi topik dan mengorganisasi kelompoknya dalam ā€œkelompok penelitiā€, 2. Merencanakan tugas pembelajaran, 3. Melaksanakan penyelidikan, 4. Menyiapkan laporan, 5. Menyampaikan laporan akhir, 6. Mengevaluasi program. Diskusi kelompok maupun diskusi kelas merupakan hal yang sangat penting guna memberikan pengalaman mengemukakan dan menjelaskan segala hal yang mereka pikirkan dan membuka diri terhadap yang dipikirkan oleh teman mereka. Pengalaman yang baik seperti ini akan memotivasi siswa untuk belajar dan mau menyelidiki (menginvestigasi) lebih lanjut. Pengalaman bekerjasama dalam banyak hal sangat sesuai dengan semangat gotong royong yang telah berkembang sejak lama di bumi tercinta Indonesia ini. Hal ini perlu selalu dikembangkan dengan melatihkannya kepada para siswa. Dalam kerja kelompok siswa, Malone dan Krismanto (1993) menemukan bahwa sebagian besar siswa menginginkan mereka sendirilah yang menentukan anggota kelompok kegiatan, dengan banyak anggota 3 āˆ’ 5 orang siswa campuran putra dan putri dan dengan berbagai tingkat kemampuan siswa.
  • 6. Hal ini sesuai dengan Sharan (1980) bahwa kelompok semacam itu memberikan efektifitas dalam peningkatan hasil belajar siswa. Sikap dan kemauan siswa dalam menggunakan pendekatan investigasi tidak terlepas dari kegemaran siswa akan matematika, pemahaman siswa tentang kegunaan matematika dan keberanian siswa untuk membentuk sendiri pengetahuan matematika mereka. Ini sesuai dengan paham yang dikembangkan oleh para pakar dan peneliti serta penganut konstruktivisme. Karena ituseberapa jauh keberhasilan penggunaan pendekatan investigasi juga antara lain tergantung ketiga faktor. Karena itu maka guru juga perlu mengetahui seberapa jauh hal di atas dimiliki siswa disamping berusaha untuk lebih memberikan pemahaman kepada para siswa.