SlideShare a Scribd company logo
MODEL PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN PPEENNEEMMUUAANN 
((DDIISSCCOOVVEERRYY LLEEAARRNNIINNGG)) 
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Definisi/Konsep 
 Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang 
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila 
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk 
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. 
 Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai 
prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem 
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga 
istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada 
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak 
diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada 
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa 
semacam masalah yang direkayasa oleh guru
Definisi/Konsep 
 Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai 
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar 
secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan 
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini 
ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student 
oriented. 
 Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan 
muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau 
ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa 
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, 
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, 
mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan 
 Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan 
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha 
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang 
tergantung bagaimana cara belajarnya. 
 Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan 
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer. 
 Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa 
menyelidiki dan berhasil. 
 Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan 
sesuai dengan kecepatannya sendiri. 
 Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri 
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan 
 Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, 
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang 
lainnya. 
 Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif 
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak 
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. 
 Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena 
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti. 
 Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik; 
 Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada 
situasi proses belajar yang baru;
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan 
 Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri; 
 Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri; 
 Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses 
belajar menjadi lebih terangsang; 
 Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada 
pembentukan manusia seutuhnya; 
 Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa; 
 Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis 
sumber belajar; 
 Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan 
 Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk 
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan 
abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara 
konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya 
akan menimbulkan frustasi. 
 Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, 
karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka 
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. 
 Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar 
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan 
cara-cara belajar yang lama.
Kelemahan Pembelajaran Penemuan 
 Pengajaran discovery lebih cocok untuk 
mengembangkan pemahaman, sedangkan 
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan 
emosi secara keseluruhan kurang mendapat 
perhatian. 
 Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang 
fasilitas untuk mengukur gagasan yang 
dikemukakan oleh para siswa 
 Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk 
berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena 
telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
Langkah-Langkah Operasional 
1. Langkah Persiapan 
a. Menentukan tujuan pembelajaran 
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, 
minat, gaya belajar, dan sebagainya) 
c. Memilih materi pelajaran. 
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara 
induktif (dari contoh-contoh generalisasi) 
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, 
ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa 
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke 
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, 
ikonik sampai ke simbolik 
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
Langkah-Langkah Operasional 
2. Pelaksanaan 
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada 
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian 
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul 
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru 
dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan 
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar 
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan 
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk 
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat 
mengembangkan dan membantu siswa dalam 
mengeksplorasi bahan.
Langkah-Langkah Operasional 
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) 
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru 
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi 
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan 
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan 
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara 
atas pertanyaan masalah)
Langkah-Langkah Operasional 
c. Data collection (Pengumpulan Data). 
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi 
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan 
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk 
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab 
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, 
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk 
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, 
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan 
nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Langkah-Langkah Operasional 
d. Data Processing (Pengolahan Data) 
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan 
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh 
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan 
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, 
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, 
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung 
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat 
kepercayaan tertentu
Langkah-Langkah Operasional 
e. Verification (Pembuktian) 
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat 
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang 
ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan 
dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification 
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan 
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan 
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan 
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai 
dalam kehidupannya.
Langkah-Langkah Operasional 
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) 
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses 
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip 
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang 
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan 
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
SISTEM PENILAIAN 
 Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian 
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. 
 Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, 
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk 
penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model 
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes 
tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian 
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka 
pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery LearningNurrijal Jhi
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningAndi Johar
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningmirdaelisa
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientificDesy Aryanti
 
1.3b 3-1.2c discovery learning 1
1.3b 3-1.2c discovery learning  11.3b 3-1.2c discovery learning  1
1.3b 3-1.2c discovery learning 1Mardi Sam
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningMJUNAEDI1961
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningDIKPORABANJARMANGU
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learningDIKPORABANJARMANGU
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahDesy Aryanti
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuanRisky Widodo
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriSetio Adiatma
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 

What's hot (20)

Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
1.3b 3-1.2c discovery learning 1
1.3b 3-1.2c discovery learning  11.3b 3-1.2c discovery learning  1
1.3b 3-1.2c discovery learning 1
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Ppt discovery learning
Ppt discovery learning Ppt discovery learning
Ppt discovery learning
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiri
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Learning by discovery ppt
Learning by discovery pptLearning by discovery ppt
Learning by discovery ppt
 

Viewers also liked

(0031) pos un tahun 2015, 13 maret 2015
(0031)  pos un tahun 2015, 13 maret  2015(0031)  pos un tahun 2015, 13 maret  2015
(0031) pos un tahun 2015, 13 maret 2015Mas Yudi
 
Profile trend media promosindo
Profile trend media promosindo Profile trend media promosindo
Profile trend media promosindo joevanka
 
Kebijakan madrasah
Kebijakan madrasahKebijakan madrasah
Kebijakan madrasahMas Yudi
 
Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))
Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))
Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))amgslides
 
D 12bsp1724 manasi ingrole_visual cv
D 12bsp1724 manasi ingrole_visual cvD 12bsp1724 manasi ingrole_visual cv
D 12bsp1724 manasi ingrole_visual cvManasi Ingrole
 
Výzkum cizích jazyků na UTB
Výzkum cizích jazyků na UTBVýzkum cizích jazyků na UTB
Výzkum cizích jazyků na UTBSUnaNETU
 
Enterprise 2.0
Enterprise 2.0Enterprise 2.0
Enterprise 2.0Ravi Barun
 
Three cool hot technologies
Three cool hot technologiesThree cool hot technologies
Three cool hot technologiesamgslides
 
Hula hoop 12
Hula hoop 12Hula hoop 12
Hula hoop 12shasrutt
 
Kebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKAN
Kebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKANKebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKAN
Kebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKANMas Yudi
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaranMas Yudi
 
81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-f
81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-f81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-f
81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-fknelass
 
Ad art pgri
Ad art pgriAd art pgri
Ad art pgriMas Yudi
 
Lirik lagu nasyid
Lirik lagu nasyidLirik lagu nasyid
Lirik lagu nasyidMas Yudi
 
Profile trend media promosindo
Profile trend media promosindoProfile trend media promosindo
Profile trend media promosindojoevanka
 
Fisika gerak melingkar
Fisika gerak melingkarFisika gerak melingkar
Fisika gerak melingkarNatalia Audina
 
Hand tools by group 1
Hand tools by group 1Hand tools by group 1
Hand tools by group 1Lejean Hewitt
 
Instrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademikInstrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademikMas Yudi
 

Viewers also liked (19)

(0031) pos un tahun 2015, 13 maret 2015
(0031)  pos un tahun 2015, 13 maret  2015(0031)  pos un tahun 2015, 13 maret  2015
(0031) pos un tahun 2015, 13 maret 2015
 
Profile trend media promosindo
Profile trend media promosindo Profile trend media promosindo
Profile trend media promosindo
 
Kebijakan madrasah
Kebijakan madrasahKebijakan madrasah
Kebijakan madrasah
 
Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))
Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))
Three%20 cool%20hot%20technologies((autosaved 302500560019091424))
 
D 12bsp1724 manasi ingrole_visual cv
D 12bsp1724 manasi ingrole_visual cvD 12bsp1724 manasi ingrole_visual cv
D 12bsp1724 manasi ingrole_visual cv
 
Výzkum cizích jazyků na UTB
Výzkum cizích jazyků na UTBVýzkum cizích jazyků na UTB
Výzkum cizích jazyků na UTB
 
Enterprise 2.0
Enterprise 2.0Enterprise 2.0
Enterprise 2.0
 
Three cool hot technologies
Three cool hot technologiesThree cool hot technologies
Three cool hot technologies
 
Hula hoop 12
Hula hoop 12Hula hoop 12
Hula hoop 12
 
Kebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKAN
Kebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKANKebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKAN
Kebijakan madrasah tugas sumardi KEBIJAKAN
 
Indigent person
Indigent personIndigent person
Indigent person
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-f
81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-f81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-f
81729149 el-velo-pintado-w-somerset-maugham-f
 
Ad art pgri
Ad art pgriAd art pgri
Ad art pgri
 
Lirik lagu nasyid
Lirik lagu nasyidLirik lagu nasyid
Lirik lagu nasyid
 
Profile trend media promosindo
Profile trend media promosindoProfile trend media promosindo
Profile trend media promosindo
 
Fisika gerak melingkar
Fisika gerak melingkarFisika gerak melingkar
Fisika gerak melingkar
 
Hand tools by group 1
Hand tools by group 1Hand tools by group 1
Hand tools by group 1
 
Instrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademikInstrumen supervisi-akademik
Instrumen supervisi-akademik
 

Similar to 2.2.3 discovery learning

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learningAbang Takujeng
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.pptMukhsinUchen1
 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGPDShop
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaransaipul anam
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning PratiwiKartikaSari
 
Pbm dan discovery
Pbm dan discoveryPbm dan discovery
Pbm dan discoveryjumalia jum
 
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptxLANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptxNicoDiasTaroeno1
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...yunita M
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
Model Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxModel Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxZaidaanZahirB
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningAyu Febriyanti
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceErmaniatuNyihanaerma
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningAndi Rafiah S
 

Similar to 2.2.3 discovery learning (19)

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pbm dan discovery
Pbm dan discoveryPbm dan discovery
Pbm dan discovery
 
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptxLANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Model Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxModel Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptx
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
 
LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
 
Modul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discoveryModul (kb 3) discovery
Modul (kb 3) discovery
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
 
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxaristasaputri46
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

2.2.3 discovery learning

  • 1. MODEL PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN PPEENNEEMMUUAANN ((DDIISSCCOOVVEERRYY LLEEAARRNNIINNGG)) BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 2. Definisi/Konsep  Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.  Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru
  • 3. Definisi/Konsep  Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.  Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.
  • 4. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan  Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.  Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.  Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.  Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.  Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
  • 5. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan  Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.  Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.  Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.  Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;  Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru;
  • 6. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan  Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;  Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;  Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;  Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya;  Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;  Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;  Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
  • 7. Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan  Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.  Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.  Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
  • 8. Kelemahan Pembelajaran Penemuan  Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.  Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa  Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
  • 9. Langkah-Langkah Operasional 1. Langkah Persiapan a. Menentukan tujuan pembelajaran b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya) c. Memilih materi pelajaran. d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi) e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa
  • 10. Langkah-Langkah Operasional 2. Pelaksanaan a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
  • 11. Langkah-Langkah Operasional b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
  • 12. Langkah-Langkah Operasional c. Data collection (Pengumpulan Data). Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
  • 13. Langkah-Langkah Operasional d. Data Processing (Pengolahan Data) Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu
  • 14. Langkah-Langkah Operasional e. Verification (Pembuktian) Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
  • 15. Langkah-Langkah Operasional f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
  • 16. SISTEM PENILAIAN  Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.  Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.