Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran ASSURE terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Cikalongwetan pada materi pelestarian lingkungan hidup. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelas eksperimen yang menerapkan model ASSURE dan kelas kontrol yang tidak. Hasilnya menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa kelas eksperimen setelah diterapkannya model
Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja akademik. Evaluasi hasil belajar dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian yang bersangkutan.
Terima kasih kepada Renie Tri Herdiani, S.Psi., S.Pd., M.Pd.
Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja akademik. Evaluasi hasil belajar dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian yang bersangkutan.
Terima kasih kepada Renie Tri Herdiani, S.Psi., S.Pd., M.Pd.
Bahan ceramah ini mencakupi pentingnya penilaian dalam proses pembelajaran, penjenisan penilaian dan pentingnya kajian mengenai penilaian dan pengujian.
Pendekatan saintifik digunakan dalam langkah-langkah pembelajaran pada RPP. Disarankan memilih model pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi ajar, di dalamnya menyiratkan pendekatan saintifik...
Bahan ceramah ini mencakupi pentingnya penilaian dalam proses pembelajaran, penjenisan penilaian dan pentingnya kajian mengenai penilaian dan pengujian.
Pendekatan saintifik digunakan dalam langkah-langkah pembelajaran pada RPP. Disarankan memilih model pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi ajar, di dalamnya menyiratkan pendekatan saintifik...
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa di sekolah. Setelah pembelajaran PKn dilaksanakan, tentunya memerlukan suatu penilaian hasil belajar.
1. “PENGARUH APLIKASI MODEL ASSURE
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI
IPS 2 DI SMAN 1 CIKALONGWETAN)”
Oleh:
Rosmalia Eva (1202059)
3. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN
2005 PASAL 19 AYAT 1
Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
4. Sesuai dengan hal tersebut, motivasi belajar
mempunyai peranan penting dalam proses
belajar untuk meningkatkan semangat
belajar siswa sehingga siswa terdorong
untuk melakukan pembelajaran di sekolah.
5. MOTIVASI INTRINSIK MOTIVASI EKSTRINSIK
keinginan untuk
belajar secara
mandiri
tanpa ada paksaan
dorongan orang lain
pengaruh dari luar
individu
adanya ajakan,
suruhan atau
paksaan
6. DALAM PEMBELAJARAN HENDAKNYA
MENGETAHUI:
Tujuan Pembelajaran
Kurikulum
Pedoman dalam penyelenggaraan
proses pembelajaran
7. SMA
Mata Pelajaran Geografi
Tujuan pendidikan Geografi adalah untuk membangun
kemampuan peserta didik dalam bersikap, bertindak
cerdas, arif dan bertanggung jawab dalam
menghadapi masalah sosial, ekonomi dan ekologis.
8. Kontribusi pembelajaran Geografi
diharapkan dapat membantu peserta didik
melatih pemahaman mereka yang ada di
lingkungan sekitar. Melalui pembelajaran
Geografi peserta didik memiliki keterampilan,
mampu memberikan informasi geografis dan
keputusan terhadap masalah atau fenomena
yang terjadi di lingkungan sekitar peserta
didik.
9. Guru sebagai pelaksana pendidikan harus
mampu menyiapkan pembelajaran yang
tepat melalui model pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
peserta didik dengan mempertimbangkan
keadaan lingkungan peserta didik sehingga
mencapai kompetensi yang telah ditentukan
agar dapat memotivasi peserta didik dalam
belajar.
10. Model ASSURE diharapkan dapat
memotivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran terlebih materi yang dikaitkan
langsung dengan konteks kehidupan sehari-hari
dimana peserta didik mengkonstruk
sendiri pengetahuannya melalui interaksi
dengan lingkungannya di dalam kelas.
11. LANGKAH DESAIN MODEL ASSURE
Melakukan analisis karakteristik siswa/analyze
learners,
Menetapkan tujuan pembelajaran/state
objectives
Memilih media, metode pembelajaran dan
bahan ajar/select methods, media, and
materials,
Melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran/require learners participation, dan
Mengevaluasi dan merevisi program
pembelajaran/evaluate and revise
12. Model ini dikembangkan untuk menciptakan
aktivitas pembelajaran yang efektif dan
efisien, khususnya pada kegiatan
pembelajaran melalui pemilihan dan
pemanfaatan metode, media, bahan ajar
serta peran serta peserta didik untuk lebih
mengenal lingkungan.
13. Diharapkan siswa mampu menemukan
pengetahuannya mengenai lingkungan
melalui pembelajaran Geografi sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan
siswa termotivasi dalam belajar Geografi.
14. “Pengaruh Aplikasi Model ASSURE
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Materi Pelestarian Lingkungan Hidup Dan
Pembangunan Berkelanjutan (Dalam
Pembelajaran Geografi Kelas XI IPS 2 Di
SMAN 1 Cikalongwetan)”
15. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana perbedaan pretes dan postes motivasi belajar
siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan desain
pembelajaran model ASSURE dengan pemilihan model
pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together
(NHT)?
Bagaimana perbedaan pretes dan postes motivasi
belajar pada kelas kontrol yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Spontaneus Group
Discussion (SGD)?
Bagaimana perbedaan motivasi belajar pada pengukuran
akhir (postes) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol?
Bagaimana kendala yang dihadapi oleh guru maupun
siswa dalam penggunaan desain model ASSURE?
16. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian : SMAN 1 Cikalongwetan
Penelitian Eksperimen Semu (Quasi
Experiment) Design Non-Equivalent, Pretest-
Posttest Control Group Design.
Populasi : 153 orang siswa kelas XI IPS
Sampel : XI IPS 2 (Kelas Eksperimen) dan XI
IPS 4 (Kelas Kontrol)
27. Penerapan Model ASSURE dalam Pembelajaran Materi Kerusakan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
Analisis Karakteristik
Tujuan Pembelajaran
Metode, Media dan Materi
Menggunakan Metode, Media dan Materi
dalam proses KBM
Partisipasi Peserta Didik
Evaluasi
28. A. KEMAMPUAN AWAL (PRETES) HASIL BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS
KONTROL
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Rerata Hasil Belajar dan Motivasi Belajar
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Skor
Pretes Hasil Belajar 57.25 54.80
Pretes Motivasi Belajar 69.15 64.63
29. Test Statisticsa
Pretes Kontrol – Pretes
Eksperimen
Z -.997b
Asymp. Sig. (2-tailed) .319
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Uji-t Hasil
Belajar
30. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
terdapat perbedaan skor motivasi belajar saat pretes antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
31. HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR KELAS
EKSPERIMEN
Rerata Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Kelas Eksperimen
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Pretes Pretes
Skor
Hasil Belajar 57.25 76.30
Motivasi Belajar 69.15 93.58
32. Test Statisticsa
Postes – Pretes
Z -5.020b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya terdapat perbedaan
skor pretes dan postes
pada tes pengetahuan/hasil
belajar di kelas eksperimen.
33. Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat
perbedaan pretes dan postes motivasi belajar siswa pada kelas
eksperimen yang menggunakan desain pembelajaran model
ASSURE dengan pemilihan model pembelajaran Numbered Head
Together (NHT).
34. HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR KELAS
KONTROL
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Pretes Postes
Hasil Belajar 54.80 73.55
Motivasi Belajar 64.63 87.97
Skor
Rerata Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Kelas Kontrol
35.
36. Test Statisticsa
Postes - Pretes
Z -4.949b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara skor
pretes dan postes pada kelas
kontrol
37. Ho ditolak dan H1 diterima, artinya adanya perbedaan
pretes dan postes motivasi belajar pada kelas kontrol
yang tidak menggunakan desain model ASSURE
38. KEMAMPUAN AKHIR (POSTES) HASIL BELAJAR
DAN MOTIVASI BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
DAN KELAS KONTROL
Rerata Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
100.00
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Postes Eksperimen Postes Kontrol
Skor
Hasil Belajar 76.30 73.55
Motivasi Belajar 93.58 87.97
39. Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan
antara skor postes kelas
eksperimen dan skor postes
pada kelas kontrol
Test Statisticsa
PostesKon - PostesEks
Z -1.652b
Asymp. Sig. (2-tailed) .099
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
40. Ho ditolak dan H1 diterima, artinya adanya perbedaan
motivasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
pada pengukuran akhir (postes)
41. Rerata N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
0.47
0.46
0.45
0.44
0.43
0.42
0.41
0.40
0.39
N-Gain Eksperimen N-Gain Kontrol
Skor
Hasil Belajar 0.43 0.43
Motivasi Belajar 0.46 0.42
42. INDIKATOR MOTIVASI (HAMZAH, 2010:23)
1. adanya hasrat dan keinginan berhasil,
2. adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar,
3. adanya penghargaan dalam belajar
4. adanya harapan dan cita-cita masa depan
5. adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. adanya lingkungan belajar yang kondusif,
sehingga memungkinkan peserta didik dapat
belajar dengan baik
43. Indikator Motivasi Belajar
0.70
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
MB1 MB2 MB3 MB4 MB5 MB6
Skor
Kelas Eksperimen N-Gain 0.54 0.47 0.32 0.52 0.40 0.70
Kelas Kontrol N-Gain 0.48 0.45 0.36 0.31 0.32 0.42
44.
45. Hasil penelitian ini menguatkan pandangan
Sardiman (2008:91) yang menyatakan
bahwa peran motivasi sangat diperlukan
dalam belajar-mengajar. Dengan motivasi,
peserta didik dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan
dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar.
46. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan desain
model ASSURE dalam pembelajaran Geografi
berpengaruh terhadap motivasi belajar
Pembelajaran materi Kerusakan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pelestarian Lingkungan
menggunakan desain pembelajaran model
ASSURE dapat lebih baik meningkatkan
motivasi belajar siswa dibandingkan dengan
pembelajaran yang tidak menggunakan desain
pembelajaran model ASSURE.
47. KENDALA
a) kesulitan dalam memadukan materi dengan media dan
lembar kerja siswa pada pembelajaran,
b) pemahaman guru dan siswa terhadap pembelajaran
kooperatif NHT (Numbered Head Together) masih sangat,
c) peserta didik sulit untuk dibagi kelompok diskusi,
d) waktu pelaksanaan pembelajaran dengan desain
model ASSURE pada pemilihan pembelajaran kooperatif
NHT (Numbered Head Together) menuntut waktu yang
panjang karena ketika peserta didik diminta berpikir
bersama dalam kelompok tidak semua siswa dalam
kelompok mampu menyelesaikan permasalahan dalam
waktu yang cepat.