2. Musyarokah Mutanaqishah
A.PENGERTIAN Musyarokah Mutanaqishah
Berasal dari dua kata yaitu Musyarokah dan mutanaqisah.
Kata Musyarokah berasal dari kata Syirkah yang berarti kerjasama antara
kelompok, perusahaan sdangkan kata Mitanaqishah berasal dari kata
yatanaqishu-tanaqish-tanaqishan-mutanaqishu yang berarti mengurangi
secara bertahap.
Jadi Musyarokah Mutanaqishah adalah bentuk kerjasama antara kedua
belah pihak atau lebih untuk kepemilikan suatu barang atau aset.
3. B. Landasan Hukum Musyarokah
Mutanaqishah
MMQ
QS. Shad ayat 24
Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang
yang bersyarikat itu sebagian dari mereka
berbuat zalim kepada sebagain lain kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal sholeh dan amat sedikitlah mereka itu.
01
02
03
QS. Al Maidah ayat 1
Hai orng-orang yang beriman penuhilah aqad-aqad
itu....
Hadits Riwayat Abu Daud dari Abu
Hurairah Rasulullah SAW
besabda:
Allah SWT berfirman :”Aku adalah
pihak ketiga dari dua orang
bersyarikat selama salah satu
pihak tidak menghianati pihak
yang lain. Jika salah satu
bverhianat aku keluar dari
mereka. ( HR.Abu daud)
4. Aqad Musyarokah Mutabaqisah terdiri
dari aqad syirkah inan (Musahamah),
ijaroh, wakalah (perwakilan) dalam
pengelolaan, penyewaan dan
pembelian secara bertahap.
01
C. Ketentuan Aqad Musyarokah Mutanaqishah
03
Pada aqad ini salah satu pihak
wajib berjanji untuk menjual
seluruh hishshah nya secara
bertahap dan pihak kedua wajib
membelinya.
02
Dalam Musyarokah Mutanaqisah
berlaku hukum sebagaimana diatur
dalam fatwa DSN No.08/DSN/-
MUI/IV/2000 tentang pembiayaan
Musyarokah yang para mitranya
memiliki hak dan kewajiban
diantaranya:
- Memberikan modal dan kerja berdasarkan
kesepakatan aqad
- Memperoleh keuntungan berdasarkan
nisbah yang disepakati pada saat aqad
04 Jual beli yang dimaksud
dilaksnakan sesuai
kesepakatan
Setelah selesai pelunasan
penjualan seluruh hishshah
LKS sebagai Syarik beralih
kepada Syarik lainnya.
05
5. 1
Sighat (lafaz aqad)
D. Rukun Pembiayaan MMQ
3
Hishshah ( porsi atau Bagian
Syaarik dalam kekayaan
Musyarokah yang
bersifat Musya’ khusus
pada modal penyertaan
2
Syarik ( Mitra /pihak yang
melakukan aqad
Syirkah)
4
Musya’ adalah porsi atau
bagian Syarik dalam
kekayaan musyarokah
(milik bersama dan tidak
dapat ditentukan batas-
batasnya secara fisik
(fatwa DSN No.73/DSN-
MUI/XI/2008
5
Pokok ,pekerjaan (harum
memiliki kerangka kerja
yang jelas serta
dibenarkan syariat.
6. Masing-masing mpihak harus
menunukkan
kesepakatan dan
kerelaan dalam
bekerjasama
E. Syarat pembiayan Musyarokah
Fatwa DSN No. 73/DSN-MUI/XI/2008
1
2
4 7
8
3
5
6
Antar pihak harus
memberikan rasa
percaya dengan yang
lain
Dalam pencampuran hak
masing-masing dalam
kepemlikian objek aqad
tersebut
Aqad Musyaarokah
Mutanaqisah dapat
diijarahkan kepada
Syarik atau pihak
lain
Apabila aset musyarokah
menjadi objek ijaroh
maka syarik dapat
menyewakan aset
tersebut dengan nilai
ujroh yang disepakati
Keuntungan yang diperloleh
dari ujroh tersebut
dibagikan sesuai dengan
nisbah yang disepakati
dalam aqad,
sedangkankerugian
harus sesuai dengan
proporsi nisbah
Kadar atau ukuran porsi
kepemilikan aset
musyarokahsyarik (LKS)
yang berkurag akibat
pembayaran oleh syarok
(nasabah) harus jelas
dan disepakati dalam
aqad.
Biaya perolehan aset
musyarokah menjadi
beban bersama biaya
peralihan kepemilikan
menjadi beban pemebeli.