1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mudharabah menurut literatur fikih dan praktiknya dalam perbankan syariah di Indonesia. Mudharabah didefinisikan sebagai akad kerjasama antara pemilik modal dan pengelola untuk menjalankan usaha, dimana keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung pemilik modal."
1. Presentasi membahas tentang syirkah dan mudharabah, termasuk definisi, dalil, jenis-jenis syirkah, rukun dan syarat syirkah, serta penjelasan musyarakah dan mudharabah.
2. Syirkah adalah kerjasama antara dua orang atau lebih dalam sebuah usaha dengan konsekuensi keuntungan dan kerugiannya ditanggung secara bersama.
3. Musyarakah adalah kerjasama usaha antara pemilik modal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mudharabah menurut literatur fikih dan praktiknya dalam perbankan syariah di Indonesia. Mudharabah didefinisikan sebagai akad kerjasama antara pemilik modal dan pengelola untuk menjalankan usaha, dimana keuntungan akan dibagi sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung pemilik modal."
Apa itu Syirkah Abdan? (Presentasi Ringkas).pptxFinaCepe
Salah satu jenis dari akad Musyarakah adalah Syirkah Abdan.
Oleh:
AFIFA PUTRI AMATULLAH
HENY NUR JANNAH
ISTIADA
FINA COSTARINI
(STIS Hidayatullah Balikpapan)
Teks tersebut membahas mengenai hukum-hukum syirkah dalam Islam. Ada lima jenis syirkah yang sah menurut hukum Islam, yaitu syirkah inan (modal dan kerja), syirkah abdan (kerja saja), syirkah mudharabah (modal dan kerja), syirkah wujuh (kerja dan modal pihak ketiga), dan syirkah mufawadah. Syirkah diijinkan asalkan memenuhi rukun dan syaratnya seperti kesepakatan, objek yang d
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perseroan dalam Islam yang mencakup lima pilar ekonomi Islam yaitu kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi kekayaan. Ada beberapa jenis perseroan dalam Islam seperti syirkah 'inan (modal bersama), syirkah 'abdan (tenaga kerja bersama), syirkah mudharabah (modal dan tenaga kerja), syirkah wujuh (modal dari pihak lain), dan syirkah mufawadah
Dokumen tersebut membahas tentang kemitraan bisnis dalam Islam, termasuk definisi kemitraan, prinsip-prinsipnya, dan bentuk-bentuk kemitraan bisnis yang diijinkan dalam Islam seperti musyarakah, mudharabah, muzara'ah, dan mukhabarah."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian syirkah secara bahasa dan istilah, serta jenis-jenis syirkah seperti syirkah 'inan, syirkah wujuh, syirkah 'abdan, dan syirkah mudharabah. Syirkah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dengan pembagian keuntungan dan kerugian. Ada empat jenis syirkah yang dijelaskan berdasarkan kontribusi modal dan tenaga
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan Ageng Asmara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan modal syariah melalui berbagai bentuk kerjasama usaha seperti syirkah, mudharabah, dan penanaman modal.
2. Ada beberapa jenis syirkah yang dibahas seperti syirkah inan, abdan, wujuh, dan mufawaddah beserta syarat-syaratnya.
3. Sistem investasi melalui mudharabah dan penanaman modal juga dibahas bes
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamikarahma97
Dokumen tersebut membahas berbagai topik ekonomi Islam seperti muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, dan asuransi syariah. Secara garis besar dibahas pengertian, prinsip, dan syarat-syarat transaksi ekonomi Islam.
Makalah ini membahas tentang akad al-kafalah sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi Islam. Al-kafalah adalah perjanjian pemberian jaminan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak yang ditanggung. Al-kafalah memiliki landasan hukum dalam Al-Quran, hadis, dan ijma ulama. Terdapat tiga unsur rukun al-kafalah yaitu pelaku, objek akad, dan ij
Apa itu Syirkah Abdan? (Presentasi Ringkas).pptxFinaCepe
Salah satu jenis dari akad Musyarakah adalah Syirkah Abdan.
Oleh:
AFIFA PUTRI AMATULLAH
HENY NUR JANNAH
ISTIADA
FINA COSTARINI
(STIS Hidayatullah Balikpapan)
Teks tersebut membahas mengenai hukum-hukum syirkah dalam Islam. Ada lima jenis syirkah yang sah menurut hukum Islam, yaitu syirkah inan (modal dan kerja), syirkah abdan (kerja saja), syirkah mudharabah (modal dan kerja), syirkah wujuh (kerja dan modal pihak ketiga), dan syirkah mufawadah. Syirkah diijinkan asalkan memenuhi rukun dan syaratnya seperti kesepakatan, objek yang d
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perseroan dalam Islam yang mencakup lima pilar ekonomi Islam yaitu kepemilikan, pemanfaatan kepemilikan, dan distribusi kekayaan. Ada beberapa jenis perseroan dalam Islam seperti syirkah 'inan (modal bersama), syirkah 'abdan (tenaga kerja bersama), syirkah mudharabah (modal dan tenaga kerja), syirkah wujuh (modal dari pihak lain), dan syirkah mufawadah
Dokumen tersebut membahas tentang kemitraan bisnis dalam Islam, termasuk definisi kemitraan, prinsip-prinsipnya, dan bentuk-bentuk kemitraan bisnis yang diijinkan dalam Islam seperti musyarakah, mudharabah, muzara'ah, dan mukhabarah."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian syirkah secara bahasa dan istilah, serta jenis-jenis syirkah seperti syirkah 'inan, syirkah wujuh, syirkah 'abdan, dan syirkah mudharabah. Syirkah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dengan pembagian keuntungan dan kerugian. Ada empat jenis syirkah yang dijelaskan berdasarkan kontribusi modal dan tenaga
Usaha pengelolahan modal yg disyariatkan Ageng Asmara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan modal syariah melalui berbagai bentuk kerjasama usaha seperti syirkah, mudharabah, dan penanaman modal.
2. Ada beberapa jenis syirkah yang dibahas seperti syirkah inan, abdan, wujuh, dan mufawaddah beserta syarat-syaratnya.
3. Sistem investasi melalui mudharabah dan penanaman modal juga dibahas bes
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamikarahma97
Dokumen tersebut membahas berbagai topik ekonomi Islam seperti muamalah, jual beli, utang piutang, sewa menyewa, syirkah, perbankan syariah, dan asuransi syariah. Secara garis besar dibahas pengertian, prinsip, dan syarat-syarat transaksi ekonomi Islam.
Makalah ini membahas tentang akad al-kafalah sebagai salah satu bentuk aktivitas ekonomi Islam. Al-kafalah adalah perjanjian pemberian jaminan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak yang ditanggung. Al-kafalah memiliki landasan hukum dalam Al-Quran, hadis, dan ijma ulama. Terdapat tiga unsur rukun al-kafalah yaitu pelaku, objek akad, dan ij
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni bercampurnya salah satu dari dua harta dengan yang lainnya, sehingga antara masing-masing sulit dibed
akan.
Definisi syirkah menurut istilah terdapat beberapa pendapat yang dikemukakan di kalangan ulama:
1. Menurut Hanafiah: “Syirkah adalah suatu ungkapan tentang akad (perjanjian) antara dua orang yang berserikat di dalam modal dan keuntungan”.
2. Menurut Malikiyah: “Syirkah adalah persetujuan untuk melakukan tasarruf bagi keduanya beserta diri mereka; yakni setiap orang yang berserikat memberikan persetujuan
kepada
teman serikatnya untuk melakukan tasarruf terhadap harta keduanya di samping masih tetapnya hak tasarruf bagi masing-masing peserta”.
3. Menurut Syafi’iyah : “Syirkah menurut syara’ adalah suatu ungkapan tentang tetapnya hak atas suatu barang bagi dua orang atau lebih secara bersama-sama”.
Syirkah disebut juga syarikah adalah suatu bentuk partnership atau kerja sama ekonomi dan bisnis antara dua orang atau lebih yang terikat atau tidak dalam suatu perja
njian untuk kerja bersama secara kolektif untuk melakukan kegiatan bisnis atau proyek pekerjaan yang dilakukan secara bersama di mana hasil dan risiko yang diperoleh dibag
i, dinikmati dan ditanggung bersama di antara pihak bekerja sama tersebut sesuai dengan kesepakatan perjanjian. Dengan demikian bahwa syirkah merupakan akad untuk ker
jasama dalam suatu usaha yang
hasil dan keuntungan dinikmati bersama dan munculnya kerugian atau risiko ditanggung bersama menurut perhitungan yang telah dIsepakati bersama
Jadi dapat disimpulkan, bahwa syirkah atau syarikah adalah hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dalam kontribusi permodalan, tenaga dan skill pada suatu
proyek
pekerjaan atau usaha bisnis atau perusahaan dengan suatu perjanjian pembagian hasil dan risiko kerugian menurut nisbah yang disepakati bersama di antara mereka.
1. PENGERTIAN SYIRKAH
3. DASAR HUKUM SYIRKAH
Syirkah memiliki kedudukan yang sangat kuat dalam Islam. Sebab keberadaannya diperkuat oleh al-Qur’an, hadis, dan ijma’ ulama. Dalam al-Qur’an terd
apat ayat-ayat yang mengisyaratkan pentingnya syirkah di antaranya terdapat dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat 12
ْ
ِناَف
ا ْٓوُنَاك
َْرَثكَا
ْ
نِم
َْكِلٰذ
ْ
مُهَف
ْ
ُءَۤاكَُرش
ىِف
ِْثُلُّثال ...
Artinya : ....“Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersama-sama (bersekutu) dalam bagian yang sepertiga itu”...
Adapun dasar dari hadis antara lain: Hadis Abu Hurairah yang artinya : “Dari Abu Hurairah, ia merafa’kannya kepada Nabi, beliau bersabda : Sesungg
uhnya Allah berfirman: Saya adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, selagi salah satunya tidak mengkhianati temannya. Apabila ia berkhianat
kepada temannya, maka saya akan keluar dari antara keduanya”. (HR. Abu Dawud).
Berdasarkan keterangan al-Qur’an dan Hadis Rasulullah di atas,pada prinsipnya secara ijma’ seluruh fuqaha sepakat menetapkan bahwa hukum syirkah ad
alah mubah (boleh).
4. MACAM MACAM SYIRKAH
a. Syirkah Ikhtiyariyah
Syirkah ikhtiyariyah, yaitu suatu bentuk kepemilikan bersama yang timbul karena perbuatan orang-orang yang berserikat.
b. Syirkah Jabariyah
Syirkah jabariyah, yaitu suatu bentuk kepemilikan bersama yang timbul bukan karena perbuatan orang-orang yang berserikat, melainkan harus
terpaksa diterima oleh mereka.
.
a. Syirkah ‘inan, merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang menyerahkan harta masing-masing untuk dijadikan kapital daga
ng, kedua belah pihak berbagi dalam keuntungan dan kerugian sebagaimana menjadi persetujuan bersama
b. Syirkah ikhtiyariyah, yaitu suatu bentuk kepemilikan bersama yang timbul karena perbuatan orang-orang yang berserikat.
c. Syirkah jabariyah, yaitu suatu bentuk kepemilikan bersama yang timbul bukan karena perbuatan orang-orang yang berserikat, melainkan harus te
rpaksa diterima oleh mereka
B. SYIRKAH AL-UQUD
A. SYIRKAH AL-AMLAK
5. d. Syirkah ‘Inan ini adalah serikat harta yang mana bentuknya adalah berupa: “Akad” (perjanjian) dari dua orang atau lebih berserikat harta yang ditentukan
oleh keduanya (para pihak) dengan maksud mendapat keuntungan (tambahan), dan keuntungan itu untuk mereka yang berserikat. Serikat ‘inan ini pada da
sarnya adalah serikat dalam bentuk penyertaan modal kerja atau usaha, dan tidak disyaratkan agar para anggora serikat atau persero harus menyetor mod
al yang sama besar, dan tentunya demikian halnya dalam masalah wewenang pengurusan dan keuntungan yang diperoleh.
e. Syirkah al-mufawadhah, yaitu perserikatan di mana modal semua pihak dan bentuk kerja sama yang mereka lakukan baik kualitas dan kuantitas harus sa
ma dan keuntungan dibagi rata.
f. Syirkah wujuh, yaitu suatu kerjasama antara dua orang atau lebih untuk membeli suatu barang tanpa menggunakan modal.
g. Syirkah abdan adalah suatu bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mengerjakan suatu pekerjaan bersama-sama, dan upah kerjanya dibagi
diantara mereka sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama.
h. Syirkah mudharabah, adalah suatu perkongsian yang diadakan orang yang mempunyai modal dan orang yang tidak mempunyai modal untuk berdagang,
dengan cara orang yang mempunyai modal menyerahkan modalnya kepada yang tidak mempunyai modal untuk berdagang dengan keuntungan di bagi rata
sesuai kesepakatan bersama.
6. Secara etimologi Mudharabah berasal dari kata dharb, yang berarti secara harfiah adalah bepergian, berjalan, atau memukul Istilah Mudharabah mel
aluiakar kata yang diungkapkan sebanyak lima puluh delapan kali, dengan ayat-ayat Alqur’an tersebut memiliki kaitan dengan mudharabah, meski diakui s
ebagai kaitan yang jauh. Secara terminologi, para Ulama Fiqh mendefinisikan Mudharabah atau Qiradh dengan: “Pemilik modal (investor) menyerahkan m
odalnya kepada pekerja (pedagang) untuk diperdagangkan, sedangkan keuntungan dagang itu menjadi milik bersama dan dibagi menurut kesepakatan”.
Menurut hanafiyah Mudaharabah adalah suatu perjanjian untuk berkongsi didalam keuntungan dengan modal dari salah satu pihak dan kerja (usaha
) dari pihak lain. Menurut Mazhab Maliki yaitu penyerahan uang dimuka oleh pemilik modal dalam jumlah uang yang ditentukan kepada seseorang yang a
kan menjalankan usaha denga uang itu dengan imbalan sebagian dari keuntungannya.Menurut Mazhab syafi’i mendefenisikan dengan pemilik modal men
yerahkan sejumlah uang kepada pengusaha untuk dijalankan dalam suatu usaha dagang dengan keuntungan menjadi milik bersama antara keduanya. Sed
angkan menurut Mazhab Hambali yaitu penyerahan suatu barang atau sejenisnya dalam jumlah yang jelas dan tertentu kepada orang yang mengusahaka
nnya dengan mendapatkan bagian tertentu dari keuntungannya.
2. PENGERTIAN MUDHARABAH
7. 1. Alqur’an firman Allah dalam Surah al-Muzzammil ayat 20 :
َْنوُرَخٰا َو
َْنوُب ِ
رضَي
ىِف
ِْ
ضرَاْل
َْنوُغَتبَي
ْ
نِم
ْ
ِلضَف
ْ
ِ ٰ
ّللا
Artinya : “…dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah…
Dari ayat di atas, secara umum mengandung kebolehan akad mudharabah, yang secara bekerjasama mencari rezeki yang ditebarkan Allah SWT di muka bumi.
2. Hadits
Hadits-hadits Rasulullah yang dapat dijadikan rujukan dasar akad transaksi mudharabah yang artinya : Artinya: “Diriwayatkan oleh ibnu Abbas bahwasannya Sayyidina Abbas jikalau memberi
kan dana ke mitra usahanya secara Mudharabah, ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau mebeli ternak yang berparu-paru
basah, jika menyalahi peraturan maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikannyalah syarat-syarat tersebut kepada rasulullah saw. Dan Rasulullah pun memb
olehkannya.”
3. Ijma'
Imam Zailai dalam kitabnya Nasbu ar-Rayah telah menyatakan bahwa para sahabat telah berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara mudharabah. Kesepakatan para sa
habat ini sejalan dengan spirit hadits yang dikutip Abu Ubaid dalam kitabnya al-Amwan, “Rasulullah saw. Telah berkhotbah di depan kaumnya seraya berkata : wahai para wali yatim, bergega
slah untuk menginvestasikan harta amanah yang ada di tanganmu, janganlah didiamkan sehingga termakan oleh zakat”.
4.Qiyas/analogi
Berkata Dr. Azzuhaily dalam al-Fiqhu al-Islami wa Adillatuhu (4/839). “Mudharabah dapat dianalogikan dengan al-Musaqat (perkongsian antara pemilik dan pengelola tanah pertanian denga
n imbalan hasil panen) karena kebutuhan manusia terhadapnya, dimana sebagian mereka memiliki dana tetapi tidak cukup mempunyai keahlian untuk mengolahnya manakala sebagian lain
mempunyai keahlian yang tinggi dalam usaha tetapi tidak mempunyai dana yang cukup untuk menopangnya. Dengan demikian akan terpenuhi kebutuhan- kebutuhan manusia sesuai denga
n kehendak Allah.
DASAR HUKUM MUDHARABAH
8. A. Mudharabah Muthlaqah
Mudharabah Muthlaqah adalah bentu
k kerjasama antara Shahibul maal den
gan Mudharib
ang cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, w
aktu dan daerah bisnis. Dalam pemba
hasan fiqih ulama salafus saleh sering
kali dicontohkan dengan ungkapan if’a
l ma sy’ta atau lakukanlah sesukamu d
ari Shahibul Maal ke Mudharib yang m
emberikan
kekuasaan.
B. Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah Muqayyadah diseb
ut juga Restriced Mudharabah
adalah Mudharib dibatasi dengan
batasan jenis usaha, waktu
dan tempat usaha. Dengan adany
a pembatasan ini seringkali
mencerminkan kecendrungan
umum shahibul maal dalam mem
asuki dunia usaha.
JENIS-JENIS MUDHARABAH
9. Menurut bahasa, Al-Muzara’ah memiliki dua arti, pertama adalah Tharh Al-Zur’ah (melemparkan tanaman), maksudnya adalah Al-Hadzar (modal).
Makna yang pertama adalah makna majas dan makna yang kedua ialah makna hakiki.
Menurut Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh As-Sunnah mendefinisikan Muzara’ah dengan,”Menyerahkan tanah kepada orang yang akan menggarapnya, de
ngan ketentuan sipenggarap akan mendapatkan bagian dari hasil tanaman itu, separuh, sepertiga atau lebih, atau kurang dari itu, berdasarkan keputuan b
ersama.“
Menurut istilah Muzara’ah didefiniskan oleh para ulama seperti yang dikemukakan oleh Abd. Al-Rahman Al-Jaziri, Menurut Hanafiah Muzara’ah ial
ah akad untuk bercocok tanam dengan sebagian yang keluar dari bumi.Menurut Hanabilah Muzara’ah adalah pemilik tanah yang sebenarnya menyerahk
an tanahnya untuk ditanami dan yang bekerja diberi bibit.“Menurut ulama Malikiyah berarti perserikatan dalam akadpertanian.Menurut Al-Syafi’i berpend
apat bahwa Muzara’ah adalah seorang pekerja menyewa tanah dengan apa yang dihasilkan dari tanah tersebut.Dan menurut Syaikh Ibrahim Al-Bajuri bah
wa Muzara’ah adalah pekerja mengelola tanah dengan sebagian apa yang dihasilkan darinya dan modal dari pemilik tanah.
3. PENGERTIAN MUZARA’AH
10. DASAR-DASAR HUKUM
MUZARA’AH
Muzara’ah atau yang dikenal dimasyarakat sebagai bagi hasil dalam pengolahan pertanian,
adalah perbuatan yang dilakukan Rasulullah SAW dan dilakukan para sahabat beliau sesuda
h itu. Allah sebutkan dalam QS. Al- Muzzamil [73] : 20, sebagai berikut:
َْنوُرَخٰا َو
َْنوُب ِرضَي
ىِف
ِْ
ضرَاْل
َْنوُغَتبَي
ْ
نِم
ْ
ِلضَف
ْ
ِ ٰ
ّللا
Artinya : “.... Dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah ...
”
AL-QURAN
01.
HADIST
02.
Dasar hukum akad Muzara’ah terdapat dalam beberapa hadits, diantaranya yaitu :
a. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdillah “ Dari Abdullah r.a berkata : Rasulullah telah memberikan tanah kepada
orang yahudi khaibar untuk dikelola dan ia mendapatkan bagian(upah) dari apa yang dihasilkan dari padanya.”
b. Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim dari Ibnu Abbas r.a “Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. Menyatakan: tidak men
gharamkan berMuzara’ah, bahkan beliau menyuruhnya, supaya sebagian menyayangi sebagian yang lain, dengan katanya; barang sia
pa memiliki tanah, maka hendaklah ditanaminya atau diberikan faedahnya kepada saudaranya, jika ia tidak mau, maka boleh ditahan
saja tanah itu”. Dari beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim diatas, bahwa bagi hasil dengan sistem Muzara’ah i
tu dibolehkan.