SlideShare a Scribd company logo
MK & KARAKTERISTIK
HUKUM ACARA MK
Disampaikan dalam Bimbingan Teknis Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Bogor, 16 Juni
2021
Oleh : Dr. Khairul Fahmi
Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum
Universitas Andalas
KEDUDUKAN MK
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung
dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan
peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh
sebuah Mahkamah Konstitusi.
MK BERKEDUDUKAN SEBAGAI SALAH SATU PELAKU
KEKUASAAN KEHAKIMAN DISAMPING MAHKAMAH AGUNG.
Pasal 24A Ayat (2) UUD 1945
Fungsi MK
Pelindung demokrasi (the protector of
democracy)
02
Pelindung hak asasi manusia (the
protector of human rights)
03
Penafsir final konstitusi (the final
interpreter of the constitution)
04
Mengawal Konstitusi (the guardian of
the constitution)
01
Pelindung hak konstitusional WN (the
protector of the citizen’s constitutional
rights)
05
Pengawal ideologi negara (the guardian
of state ideology)
06
Wewenang & Kewajiban MK
Memutus sengketa kewenangan LN
yang kewenangannya diberikan oleh
UUD
Menguji UU
Terhadap UUD
Memutus
Perselisihan
hasil Pemilu
Memutus Pembubaran
Partai Politik
Sesuai Pasal 24C
ayat (1) dan ayat (2)
UUD 1945
Memberi putusan atas pendapat
DPR mengenai dugaan
pelanggaran hukum oleh Presiden
dan/atau Wakil Presiden
Struktur & Mekanisme Kerja MK
MK memiliki 9 hakim konstitusi yang ditetapkan
oleh Presiden (Pasal 24C ayat (3) UUD 1945)
Sidang Pleno MK harus dengan 9 hakim MK,
dalam keadaan luar biasa dengan 7 hakim
konstitusi.
Panel Hakim Konstitusi terdiri dari sekurang-
kurangnya 3 (tiga) hakim konstitusi untuk
melakukan pemeriksaan dan hasilnya di
bahas dalam sidang pleno.
Dewan Etik → menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat dan Kode
Etik Hakim MK (PMK No. 2/2014)
Konvergensi kepastian
dan fleksibilitas dalam
penerapan hukum acara.
Sekalipun terdapat
Peraturan terkait
Pedoman Beracara, MK
memutus perkara
merujuk pada UUD 1945
sesuai fungsi MK.
Karakteristik Hukum Acara MK
Asas-asas Hukum Acara MK
Persidangan
Terbuka Untuk
Umum
(Pasal 40 UU MK)
Audi et alteram
partem
Hakim aktif
Praesumtio
iusta causa
(Pasal 58 UU
MK)
- Self Implemeting/
executing
Ius Curia Novit
(Pasal 10 UU KK)
Independen &
Imparsial
(Pasal 2 UU MK)
Tidak ada
keharusan
didampingi
(Pasal 43 UU MK)
Peradilan cepat,
sederhana dan
biaya murah (Pasal
35A UU MK)
- Asas Final dan
mengikat
- Erga Omnes
- Nebis in idem (Pasal
60 UU MK)
Ius Curia Novit
Simple PowerPoint Presentation
- Pengadilan tidak boleh menolak
untuk memeriksa, mengadili dan
memutus suatu perkara, karena
pengadilan mengetahui hukumnya
(de rechtbank kent het recht)
- Asas ini berlaku dalam peradilan
MK terkait batas wewenang yang
dimiliki MK sesuai UUD 1945.
Persidangan Terbuka Untuk Umum
- Asas ini menghendaki agar semua
persidangan MK dapat diikuti oleh publik,
sehingga hakim bisa bertindak lebih
objektif.
- Asas ini tidak menutup ruang
dilaksanakannya sidang secara tertutup
untuk alasan tertentu seperti alasan
kesusilaan.
Berperkara Tidak Harus
Didampingi
Pasal 43 UU MK
Dalam pemeriksaan persidangan, pemohon
dan/atau termohon dapat didampingi atau diwakili
oleh kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus
untuk itu.
Independen dan Imparsial
- Independensi lembaga peradilan diartikan
bahwa lembaga peradilan tidak boleh
diintervensi oleh lembaga atau kepentingan
apa pun.
- Peradilan dan hakim bersikap imparsial
bermakna bahwa dalam memeriksa perkara
hakim tidak boleh memihak kepada salah satu
pihak yang berperkara.
Audi Et Alteram Partem
✓ Para pihak memiliki hak untuk didengar
secara seimbang.
✓ Hak untuk didengar secara seimbang
berlaku untuk semua pihak yang terkait
dan memiliki kepentingan dengan
perkara yang sedang disidangkan →
Jadi, bukan hanya sebatas berlaku bagi
pihak-pihak yang saling berhadapan.
Hakim Aktif dalam
Persidangan
✓ Hakim tidak akan memeriksa, mengadili,
dan memutus sesuatu sebelum
disampaikan oleh pemohon ke pengadilan.
✓ Dalam perkara yang menyangkut
kepentingan individual, hakim cenderung
pasif, sebaliknya dalam perkara yang
banyak menyangkut kepentingan umum,
hakim cenderung aktif.
- Asas ini berkaitan erat dengan prinsip
equality before the law.
- Dengan asas ini, maka proses peradilan di
MK dapat diakses oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Peradilan Cepat, Sederhana dan Tanpa
Dipungut Biaya
Praduga Keabsahan
- Asas ini bermakna bahwa
keputusan/tindakan penguasa dianggap
sah sesuai aturan hukum sampai ada
pembatalannya.
- Apabila ada upaya hukum untuk
melakukan pembatalan
keputusan/tindakan dimaksud, maka
keputusan/tindakan tersebut tetap
berlaku walaupun sedang dalam proses
pembatalan.
Final & Mengikat, Erga Omnes dan
Nebis in Idem
Final & Mengikat → Putusan merupakan akhir dari semua
proses pemeriksaan dan ia memiliki kekuatan yang
menyatukan semua kehendak dan tidak dapat dibantah lagi
→ Putusan MK memiliki kekuatan hukum pada saat selesai
dibacakan.
Erga Omnes → putusan hakim MK harus ditaati oleh
semua orang. Putusan MK tidak hanya berlaku bagi orang
yang berperkara, tetapi juga bagi seluruh rakyat.
Nebis In Idem → Terhadap materi muatan ayat, pasal,
dan/atau bagian dalam undang-undang yang telah diuji,
tidak dapat dimohonkan pengujian kembali (Pasal 60 UU
MK).
Self Implementing/Executing
- Pertama kali istilah self implementing muncul dalam
Putusan MK No. 102/PUU/VII/2009.
.....maka demi keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum, Mahkamah
memutuskan dalam Putusan yang bersifat self executing yang langsung dapat diterapkan
oleh KPU tanpa memerlukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
guna melindungi, menjamin, dan memenuhi hak konstitusional warga negara untuk
menggunakan hak pilihnya.
- Putusan MK bisa mengeksekusi dengan sendirinya.
- Putusan MK tidak disertai dengan instrumen yang
dapat memaksakan pelaksanaannya.
- Implementasi putusan MK menekankan pada self-
respect dan kesadaran hukum pihak-pihak yang
terkait dengan putusan.
Sumber Hukum Formil Acara MK
- UUD 1945
- UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
- UU no. 12/2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan
- UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
- UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
- UU Nomor 2/2008 jo UU No 2/2011 tentang Partai
Politik
- UU Nomor 10/2016 tentang Pilkada
- Peraturan-peraturan MK
SEKIAN
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Kardoman Tumangger
 
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum InternasionalPPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
dayurikaperdana19
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
Fenti Anita Sari
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasa
Caelarsyi
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Idik Saeful Bahri
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
 
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaHukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agama
Alalan Tanala
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Vallen Hoven
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
Hanik Hidayah
 

What's hot (20)

Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum InternasionalPPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
PPT Kel 4 Sumber dan Subyek Hukum Internasional
 
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridisKetidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasa
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
 
Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agamaHukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agama
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Sistem pemilu
Sistem pemiluSistem pemilu
Sistem pemilu
 

Similar to MK dan Karakteristik Hukum Acara MK (1).pdf

HUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninege
HUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninegeHUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninege
HUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninege
AuliaR8
 
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...Shalahuddin Al Ayoubi
 
Bab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristikBab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristikUmar Al Faruq
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
RiskiAnanda29
 
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
Fenti Anita Sari
 
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Leonard Rio
 
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptxMK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
dnsstore
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Ahmad Solihin
 
ASAS-HUKUM-ACARA-Negara
ASAS-HUKUM-ACARA-NegaraASAS-HUKUM-ACARA-Negara
ASAS-HUKUM-ACARA-Negara
SkupnuRaknu
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
AgungIstri3
 
putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
anieqoh izzatika
 
Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK
Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK
Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK
Tri Widodo W. UTOMO
 
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxMAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
ShafiraShofia
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
Rais Piliang
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
FRANKLYN_SS
 
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...Panji Setiawan
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
abdurahmanmaman3
 
Kumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Kumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas BumiKumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Kumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 

Similar to MK dan Karakteristik Hukum Acara MK (1).pdf (20)

HUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninege
HUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninegeHUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninege
HUKUM ACARA MK (BAHAN MATERI). sfcenrninege
 
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
Penerapan asas asas hukum acara peradilan dalam pengujian peraturan perundang...
 
Bab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristikBab ii-karakteristik
Bab ii-karakteristik
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
 
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan  Undang-Undang Republik Indone...
Tugas Dan Wewenang MA, MK, KY Dikaitkan Dengan Undang-Undang Republik Indone...
 
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
Tatahukumindonesia 130307103709-phpapp01
 
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptxMK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
MK dan Hukum Acara PUU.pptx Univ Balitar 13 januari 2023.pptx
 
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
 
ASAS-HUKUM-ACARA-Negara
ASAS-HUKUM-ACARA-NegaraASAS-HUKUM-ACARA-Negara
ASAS-HUKUM-ACARA-Negara
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
 
Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK
Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK
Menyelamatkan Konstitusi Pasca Penangkapan Ketua MK
 
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxMAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang MemengaruhinyaHakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
Hakikat Penegakan Hukum, Aparat Penegakan Hukum, dan Faktor yang Memengaruhinya
 
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
Putusan sidang 2050_48 puu 2013-uu-keuangan_negara-telahucap-18sept2014- wmac...
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
002_ PENGANTAR HUKUM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI terbaru.pptx
 
Kumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Kumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas BumiKumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Kumpulan Putusan Uji Materi UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
 
Putusan002 puui2003
Putusan002 puui2003Putusan002 puui2003
Putusan002 puui2003
 

MK dan Karakteristik Hukum Acara MK (1).pdf

  • 1. MK & KARAKTERISTIK HUKUM ACARA MK Disampaikan dalam Bimbingan Teknis Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Bogor, 16 Juni 2021 Oleh : Dr. Khairul Fahmi Dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Andalas
  • 2. KEDUDUKAN MK Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. MK BERKEDUDUKAN SEBAGAI SALAH SATU PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN DISAMPING MAHKAMAH AGUNG. Pasal 24A Ayat (2) UUD 1945
  • 3. Fungsi MK Pelindung demokrasi (the protector of democracy) 02 Pelindung hak asasi manusia (the protector of human rights) 03 Penafsir final konstitusi (the final interpreter of the constitution) 04 Mengawal Konstitusi (the guardian of the constitution) 01 Pelindung hak konstitusional WN (the protector of the citizen’s constitutional rights) 05 Pengawal ideologi negara (the guardian of state ideology) 06
  • 4. Wewenang & Kewajiban MK Memutus sengketa kewenangan LN yang kewenangannya diberikan oleh UUD Menguji UU Terhadap UUD Memutus Perselisihan hasil Pemilu Memutus Pembubaran Partai Politik Sesuai Pasal 24C ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945 Memberi putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran hukum oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
  • 5. Struktur & Mekanisme Kerja MK MK memiliki 9 hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden (Pasal 24C ayat (3) UUD 1945) Sidang Pleno MK harus dengan 9 hakim MK, dalam keadaan luar biasa dengan 7 hakim konstitusi. Panel Hakim Konstitusi terdiri dari sekurang- kurangnya 3 (tiga) hakim konstitusi untuk melakukan pemeriksaan dan hasilnya di bahas dalam sidang pleno. Dewan Etik → menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat dan Kode Etik Hakim MK (PMK No. 2/2014)
  • 6. Konvergensi kepastian dan fleksibilitas dalam penerapan hukum acara. Sekalipun terdapat Peraturan terkait Pedoman Beracara, MK memutus perkara merujuk pada UUD 1945 sesuai fungsi MK. Karakteristik Hukum Acara MK
  • 7. Asas-asas Hukum Acara MK Persidangan Terbuka Untuk Umum (Pasal 40 UU MK) Audi et alteram partem Hakim aktif Praesumtio iusta causa (Pasal 58 UU MK) - Self Implemeting/ executing Ius Curia Novit (Pasal 10 UU KK) Independen & Imparsial (Pasal 2 UU MK) Tidak ada keharusan didampingi (Pasal 43 UU MK) Peradilan cepat, sederhana dan biaya murah (Pasal 35A UU MK) - Asas Final dan mengikat - Erga Omnes - Nebis in idem (Pasal 60 UU MK)
  • 8. Ius Curia Novit Simple PowerPoint Presentation - Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara, karena pengadilan mengetahui hukumnya (de rechtbank kent het recht) - Asas ini berlaku dalam peradilan MK terkait batas wewenang yang dimiliki MK sesuai UUD 1945.
  • 9. Persidangan Terbuka Untuk Umum - Asas ini menghendaki agar semua persidangan MK dapat diikuti oleh publik, sehingga hakim bisa bertindak lebih objektif. - Asas ini tidak menutup ruang dilaksanakannya sidang secara tertutup untuk alasan tertentu seperti alasan kesusilaan.
  • 10. Berperkara Tidak Harus Didampingi Pasal 43 UU MK Dalam pemeriksaan persidangan, pemohon dan/atau termohon dapat didampingi atau diwakili oleh kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus untuk itu.
  • 11. Independen dan Imparsial - Independensi lembaga peradilan diartikan bahwa lembaga peradilan tidak boleh diintervensi oleh lembaga atau kepentingan apa pun. - Peradilan dan hakim bersikap imparsial bermakna bahwa dalam memeriksa perkara hakim tidak boleh memihak kepada salah satu pihak yang berperkara.
  • 12. Audi Et Alteram Partem ✓ Para pihak memiliki hak untuk didengar secara seimbang. ✓ Hak untuk didengar secara seimbang berlaku untuk semua pihak yang terkait dan memiliki kepentingan dengan perkara yang sedang disidangkan → Jadi, bukan hanya sebatas berlaku bagi pihak-pihak yang saling berhadapan.
  • 13. Hakim Aktif dalam Persidangan ✓ Hakim tidak akan memeriksa, mengadili, dan memutus sesuatu sebelum disampaikan oleh pemohon ke pengadilan. ✓ Dalam perkara yang menyangkut kepentingan individual, hakim cenderung pasif, sebaliknya dalam perkara yang banyak menyangkut kepentingan umum, hakim cenderung aktif.
  • 14. - Asas ini berkaitan erat dengan prinsip equality before the law. - Dengan asas ini, maka proses peradilan di MK dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Peradilan Cepat, Sederhana dan Tanpa Dipungut Biaya
  • 15. Praduga Keabsahan - Asas ini bermakna bahwa keputusan/tindakan penguasa dianggap sah sesuai aturan hukum sampai ada pembatalannya. - Apabila ada upaya hukum untuk melakukan pembatalan keputusan/tindakan dimaksud, maka keputusan/tindakan tersebut tetap berlaku walaupun sedang dalam proses pembatalan.
  • 16. Final & Mengikat, Erga Omnes dan Nebis in Idem Final & Mengikat → Putusan merupakan akhir dari semua proses pemeriksaan dan ia memiliki kekuatan yang menyatukan semua kehendak dan tidak dapat dibantah lagi → Putusan MK memiliki kekuatan hukum pada saat selesai dibacakan. Erga Omnes → putusan hakim MK harus ditaati oleh semua orang. Putusan MK tidak hanya berlaku bagi orang yang berperkara, tetapi juga bagi seluruh rakyat. Nebis In Idem → Terhadap materi muatan ayat, pasal, dan/atau bagian dalam undang-undang yang telah diuji, tidak dapat dimohonkan pengujian kembali (Pasal 60 UU MK).
  • 17. Self Implementing/Executing - Pertama kali istilah self implementing muncul dalam Putusan MK No. 102/PUU/VII/2009. .....maka demi keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan hukum, Mahkamah memutuskan dalam Putusan yang bersifat self executing yang langsung dapat diterapkan oleh KPU tanpa memerlukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) guna melindungi, menjamin, dan memenuhi hak konstitusional warga negara untuk menggunakan hak pilihnya. - Putusan MK bisa mengeksekusi dengan sendirinya. - Putusan MK tidak disertai dengan instrumen yang dapat memaksakan pelaksanaannya. - Implementasi putusan MK menekankan pada self- respect dan kesadaran hukum pihak-pihak yang terkait dengan putusan.
  • 18. Sumber Hukum Formil Acara MK - UUD 1945 - UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman - UU no. 12/2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan - UU Nomor 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah - UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu - UU Nomor 2/2008 jo UU No 2/2011 tentang Partai Politik - UU Nomor 10/2016 tentang Pilkada - Peraturan-peraturan MK